Modul Kuliah Registrasi Obat Dan Kosmetik PDF
Modul Kuliah Registrasi Obat Dan Kosmetik PDF
Modul Kuliah
REGISTRASI OBAT DAN
KOSMETIK
PROFESI APOTEKER
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS INDONESIA
2012
REGISTRASI
REGISTRASI OBAT
Dasar Hukum
Peraturan Kepala Badan POM RI nomor HK.03.1.23.10.11.08481 tahun 2011
tentang Kriteria dan Tata Laksana Registrasi Obat
1. Obat
2. Obat tradisional
3. Makanan (food supplement, zat warna, susu, essence sirup, dll)
4. Kosmetik
Registrasi obat dilaksanakan di Direktorat Penilaian Obat dan Produk
Biologi Badan POM, diajukan kepada Kepala BPOM oleh pendaftar.
Obat adalah obat jadi termasuk produk biologi, yang merupakan bahan
atau paduan bahan digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki
sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan
diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan dan peningkatan
kesehatan, dan kontrasepsi untuk manusia.
Tujuan registrasi:
Untuk melindungi masyarakat dari peredaran obat yang tidak
memenuhi efikasi (khasiat), keamanan, mutu, dan manfaatnya.
Deputi I
Pengawasan Produk Terapetik dan
narkotik, Psikotropik dan Zat Adiktif
Sub Direktorat
Sub Direktorat Obat Sub Direktorat
Pengawasan Promosi Sub Direktorat BA/BE Sub Direktorat
Copy dan Produk Pengawasan BBO dan
& Penandaan Produk Obat Penilaian NAPZA
Biologgi Analisis CPOB
Terapetik & PKRT
Sub Direktorat
Sub Direktorat Evaluasi Sub Direktorat Sub Direktorat Harga
Survailence dan Sub Direktorat Inspeksi
Produk Terapetik Bimbingan Industri Obat &
Analisis Risiko Produk NAPZA
Penggunaan Khusus Farmasi Farmakoekonomi
Terapetik dan PKRT
Sub Direktorat
Pengawasan Produk
dan Minuman
Beralkohol
KATEGORI REGISTRASI
Registrasi obat teridiri atas:
a. Registrasi baru
registrasi produk yang belum mempunyai izin edar
Kategori 1 : registrasi obat baru dan produk biologi, termasuk
produk biologi sejenis (PBS)/ Similar Biotherapeutic
Product (SBP)
Kategori 2 : registrasi obat copy
Kategori 3 : registrasi sediaan lain yang emngandung obat
b. Registrasi variasi
Registrasi untuk produk yang telah mempunyai izin edar yang
mengalami perubahan.
Kategori 4 : registasi variasi major (VaMa)
Contoh: - perubahan atau penambahan indikasi dan/atau posologi
- perubahan formula yg memerlukan uji klinik
- peningkatan ukuran bets > 10x
Kategori 5 : registrasi variasi minor yang memerlukan
persetujuan (VaMi-B)
Contoh: - perubahan nama pendaftar/industri farmasi
- perubahan nama dagang obat
- penambahan besar kemasan
- perubahan metode analisis zat aktif, obat
Kategori 6 : registrasi variasi minor dengan notifikasi (VaMi-A)
Contoh: - perubahan/penambahan logo
- penambahan klain ES dan/ kontraindikasi
- penambahan bentuk dan/dimensi kemasan
- perubahan desain kemasan
- perubahan nama dan/alamat produsen ZA
| Siapa yang bersungguh-sungguh dia akan berhasil! 5
REGISTRASI
c. Registrasi ulang
registrasi untuk produk yang mempunyai izin edar yang telah habis
masa berlakunya (5 tahun).
Kategori 7 : registrasi ulang
.
Nama dagang
Tata nama yang diberikan oleh pendaftar untuk identitas obatnya.
Pemberian nama dagang didasarkan pada kajian mandiri (self
assessment)
Obat Impor
Persyaratan:
Izin industri farmasi produsen dan pendaftar
Surat penunjukkan dari industri farmasi atau pemilik produk di
luar negeri
Certificate of Pharmaceutical Product (CPP) atau dokumen lain
yang setara dari negara produsen dan/atau negara dimana
diterbitkan sertifikat pelulusan bets
Sertifikat CPOB yang masih berlaku dari produsen untuk bentuk
sediaan yang didaftarkan atau dokumen lain yang setara
(termasuk sertifikat CPOB produsen zat aktif untuk Produk
Biologi)
Data inspeksi CPOB terakhir dan perubahan terkait paling lama
2 (dua) tahun yang dikeluarkan oleh otoritas pengawas obat
setempat dan/atau otoritas pengawas obat negara lain
Justifikasi impor
Bukti perimbangan kegiatan ekspor dan impor (jika perlu)
PRA REGISTRASI
Untuk pertimbangan jalur evaluasi
Konsultasi kelengkapan dokumen registrasi
REGISTRASI
Formulir, disket yang telah diisi lengkap
Dokumen penunjang (administrasi dan teknis)
Kelengkapan
KONSULTASI
dokumen
Hasil Pra-registrasi
2. Registrasi
Registrasi dilakukan dengan menyerahkan dokumen registrasi
Dokumen Registrasi, terdiri dari;
Bagian I : Dokumen Administratif, Informasi Produk, dan
Penandaan
Bagian II : Dokumen Mutu
Bagian III : Dokumen Non-Klinik
Bagian IV : Dokumen Klinik
Loket Registrasi
Pemeriksaan Kelengkapan
Dokumen Registrasi
EVALUASI
Dokumen yang dinyatakan lengkap selanjutnya dilakukan evaluasi
sesuai jalur evaluasi.
SIAPA YANG MELAKUKAN EVALUASI?
40 HK
Registrasi variasi minor yang memerlukan persetujuan;
Permohonan CPP Registrasi Obat Khusus Ekspor.
100 HK
150 HK
Registrasi Baru Obat Baru, Produk Biologi, dan registrasi variasi major indikasi
baru/posologi baru yang telah disetujui di negara yang telah menerapkan sistem evaluasi
terharmonisasi dan di negara dengan sistem evaluasi yang telah dikenal baik;
Registrasi Baru Obat Baru, Produk Biologi, dan registrasi variasi major indikasi baru/
posologi baru yang telah disetujui paling sedikit di 3 (tiga) Negara dengan sistem evaluasi
yang telah dikenal baik;
Registrasi Baru Obat Copy tanpa Stinel;
300 HK
Registrasi baru Obat Baru, Produk Biologi, Produk Biologi Sejenis, atau registrasi
variasi major indikasi baru/posologi baru yang tidak termasuk dalam jalur evaluasi
100 HK dan 150 HK
PENDAFTAR
Berkas registrasi
Badan POM
EVALUATOR
Rapat Penilaian
Peninjauan Kembali
Pengajuan keberatan secara tertulis atas keputusan penolakan
terhadap registrasi obat jadi, dapat dilakukan maksimal 2 (dua) kali
dan selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah penolakan
| Siapa yang bersungguh-sungguh dia akan berhasil! 15
REGISTRASI
Persetujuan
edar
IZIN EDAR
Pemberlakuan izin edar
a. Izin edar hanya diberikan kepada pendaftar yang memenuhi
persyaratan:
- administrasi
- teknis berupa hasil evaluasi efikasi, keamanan, mutu,
kemanfaatan, dan penandaan
b. Izin Edar obat berlaku paling lama 5 (lima) tahun selama
memenuhi ketentuan yang berlaku.
c. Persetujuan impor dalam bentuk ruahan, persetujuan impor
khusus ekspor dan persetujuan khusus ekspor berlaku paling lama
5 (lima) tahun selama memenuhi ketentuan yang berlaku.
d. untuk registrasi obat berdasarkan perjanjian/penunjukkan dengan
masa kerjasama kurang dari 5 (lima) tahun, maka masa berlaku
Izin edar sesuai dengan masa berlaku kerjasama dalam dokumen
perjanjian.
e. Obat yang telah habis masa berlaku izin edarnya dapat
diperpanjang selama memenuhi kriteria yang diatur dalam
peraturan ini melalui mekanisme Registrasi Ulang.
f. Obat yang telah habis masa berlaku izin edarnya dan tidak
diperpanjang dinyatakan sebagai obat yang tidak memiliki izin
edar.
Evaluasi kembali
Terhadap obat yang telah diberlakukan izin edar dapat dilakukan
evaluasi kembali.
Evaluasi kembali dilakukan jika berdasarkan hasil pemantauan
khasiat, keamanan, dan mutu obat selama obat diedarkan terdapat
perkembangan baru mengenai khasiat, keamanan, dan mutu obat
yang berbeda dari data penunjang pada waktu registrasi.
Keputusan hasil evaluasi kembali:
a. perubahan Penandaan
| Siapa yang bersungguh-sungguh dia akan berhasil! 17
REGISTRASI
b. perbaikan komposisi/formula;
c. pemberian batasan penggunaan
d. penarikan obat dari peredaran; dan/atau
e. pembekuan izin edar/pembatalan izin edar.
Digit 9,10,11 :menunjukkan nomor urut obat jadi yang disetujui untuk
masing-masing pabrik
P.No.1 P.No.2
Awas! Obat Keras Awas! Obat Keras
Bacalah aturan memakainya Hanya untuk kumur, jangan ditelan
P.No.3 P.No.4
Awas! Obat Keras Awas! Obat Keras
Hanya untuk bagian luar dari badan Hanya untuk dibakar
P.No.5 P.No.6
Awas! Obat Keras Awas! Obat Keras
Tidak boleh ditelan Obat wasir, jangan ditelan
ISTILAH ISTILAH
Formula adalah susunan kualitatif dan kuantitatif zat aktif dan zat tambahan dalam
obat.
Komposisi adalah susunan kualitatif dan kuantitatif zat aktif dalam obat.
Informasi Produk adalah keterangan lengkap mengenai obat yang disetujui oleh Badan POM,
meliputi khasiat, keamanan, cara penggunaannya, serta informasi lain yang dianggap perlu yang
dicantumkan pada ringkasan karakteristik produk/brosur dan informasi produk untuk pasien.
Izin Edar adalah bentuk persetujuan registrasi obat untuk dapat diedarkan di wilayah Indonesia.
Lisensi adalah pelimpahan hak dan wewenang penggunaan hasil penelitian dan pengembangan
yang menyangkut khasiat, keamanan, mutu dan alih teknologi dalam pembuatan, dan/atau
penggunaan nama dagang serta penjualan suatu obat.
Obat Baru adalah obat dengan zat aktif baru, zat tambahan baru, bentuk sediaan/rute pemberian
baru, kekuatan baru, atau kombinasi baru yang belum pernah disetujui di Indonesia.
Obat Copy adalah obat yang mengandung zat aktif dengan komposisi, kekuatan, bentuk sediaan,
rute pemberian, indikasi dan posologi sama dengan obat yang sudah disetujui.
Produk Biologi adalah vaksin, imunosera, antigen, hormon, enzim, produk darah dan produk
hasil fermentasi lainnya (termasuk antibodi monoklonal dan produk yang berasal dari teknologi
rekombinan DNA) yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau
keadaan patologi dalam rangka pencegahan, penyembuhan, pemulihan dan peningkatan
kesehatan.
Produk Jadi adalah produk yang telah melalui seluruh tahap proses pembuatan.
Registrasi Baru adalah registrasi obat yang belum mendapat izin edar di Indonesia.
Registrasi Variasi adalah registrasi perubahan aspek apapun pada obat yang telah memiliki izin
edar di Indonesia, termasuk tetapi tidak terbatas pada perubahan formulasi, metoda, proses
pembuatan, spesifikasi untuk obat dan bahan baku, wadah, kemasan dan penandaan.
Registrasi Variasi Major (VaMa) adalah registrasi variasi yang berpengaruh bermakna
terhadap aspek khasiat, keamanan, dan/atau mutu obat.
Registrasi Variasi Minor yang Memerlukan Persetujuan (VaMi-B) adalah registrasi variasi
yang tidak termasuk kategori registrasi variasi minor dengan notifikasi maupun variasi major.
Registrasi Variasi Minor dengan Notifikasi (VaMi-A) adalah registrasi variasi yang
berpengaruh minimal atau tidak berpengaruh sama sekali terhadap aspek khasiat, keamanan,
dan/atau mutu obat, serta tidak merubah informasi pada sertifikat izin edar.
Similar Biotherapeutic Product (SBP) atau Produk Biologi Sejenis (PBS) adalah produk
biologi dengan profil khasiat, keamanan, dan mutu yang similar/serupa dengan produk biologi
yang telah disetujui.
Stinel (Standar Informasi Elektronik) adalah standar informasi lengkap mengenai obat, khasiat,
keamanan, cara penggunaan, serta informasi lain yang harus tercantum pada Informasi Produk.
Zat Tambahan adalah kegunaan, kemantapan, keawetan atau sebagai zat warna dan tidak
mempunyai efek farmakologis.
REGIMEN DOSIS
Data yang diperlukan untuk menghitung dosis dan regimen dosis:
D0 x 0,88 = 475 mg
D0 = 475/0,88 = 540 mg
NOTIFIKASI KOSMETIK
Dasar Hukum:
1. Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor
1176/MENKES/PER/VIII/2010 tentang Notifikasi Kosmetik
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor
1175/MENKES/PER/VIII/2010 tentang Izin Produksi Kosmetika
3. Peraturan Kepala Badan POM RI nomor HK.03.1.23.12.10.12459
tahun 2010 tentang Persyaratan Teknis Kosmetika
4. Peraturan Kepala Badan POM RI nomor HK.03.1.23.12.10.12123
tahun 2010 tentang Pedoman Dokumen Informasi Produk
5. Peraturan Kepala Badan POM RI nomor HK.03.1.23.12.10.11983
tahun 2010 tentang Kriteria dan Tata Cara Pengajuan Notifikasi
Kosmetik
6. Peraturan Kepala Badan POM RI Nomor Hk.03.1.23.08.11.07517
Tahun 2011 Tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika
7. Peraturan Kepala Badan POM RI nomor HK.03.1.23.06.12.3697
Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Kepala Badan
Pengawas Obat dan Makanan Nomor Hk.03.1.23.08.11.07517 Tahun
2011 Tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika
ISTILAH
Kosmetik dalam negeri : kosmetik yang dibuat dan dikemas oleh industry di
dalam negeri, meliputi Kosmetik Lokal, Kosmetik
Lisensi, dan Kosmetik Kontrak
Bahan Kosmetik : bahan yang berasal dari alam atau sintetik yang
digunakan untuk memproduksi kosmetik.
Secara umum, tahapan yang dilakukan dalam proses registrasi terdiri dari:
1. Pendaftaran badan usaha melalui form administrasi badan usaha melalui website Badan POM
secara online untuk mendapatkan nomor ID
2. Notifikasi produk kosmetika dengan mengisi template notifikasi melalui website Badan POM
secara online untuk mendapatkan nomor ID Produk
3. Verifikasi template dan formula kosmetika
4. Pemberitahuan notifikasi secara elektronik.
PERSYARATAN ADMINISTRASI :
2. Kosmetika impor :
a. NPWP
b. fotokopi Angka Pengenal Importir (API)
c. fotokopi surat penunjukkan keagenan dari produsen negara asal;
d. fotokopi Certificate of Free Sale (CFS) dan Good Manufacturing
Process (GMP) untuk kosmetika impor yang berasal dari negara
di luar ASEAN, dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang atau
lembaga yang diakui di negara asal dan dilegalisir oleh Kedutaan
Besar/Konsulat Jendral Republik Indonesia setempat.
e. Fotokopi Sertifikat CPKB/GMP atau surat pernyataan penerapan
CPKB/GMP sesuai dengan bentuk sediaan yang akan dinotifikasi
untuk pabrik yang berlokasi di ASEAN
3. Kosmetika kontrak :
a. NPWP
b. SIUP perusahaan pemberi kontrak
c. fotokopi surat izin produksi kosmetika industri penerima kontrak;
d. fotokopi Sertifikat Cara Pembuatan kosmetika yang Baik (CPKB)
dan atau sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB)
dengan surat keterangan penggunaan fasilitas bersama, sesuai
dengan jenis sediaan produk yang dinoyifikasikan, untuk industri
penerima kontrak
e. fotokopi surat perjanjian kerjasama kontrak antara pemohon
notifikasi dengan penerima kontrak produksi
PERSYARATAN BAHAN
Bahan Kosmetika harus memenuhi persyaratan mutu sebagaimana tercantum
dalam Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor.
Hk.03.1.23.08.11.07517 Tahun 2011 Tentang Persyaratan Teknis Bahan
Kosmetika, Kodeks Kosmetika Indonesia atau standar lain yang diakui atau sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERSARATAN KEAMANAN
Keamanan dinilai dari bahan kosmetika yang digunakan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dan kosmetika yang dihasilkan tidak mengganggu atau
membahayakan kesehatan manusia, baik digunakan secara normal maupun pada
kondisi penggunaan yang telah diperkirakan
PERSARATAN KEMANFAATAN
Kemanfaatan dinilai dari kesesuaian dengan tujuan dan klaim yang dicantumkan
PERSYARATAN MUTU
Mutu dinilai dari persyaratan pemenuhan persyaratan sesuai CPKB dan bahan
kosmetika yang digunakan sesuai dengan Kodeks Kosmetika Indonesia, standar
lain yang diakui, dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERSYARATAN PENANDAAN
Penandaan harus memenuhi persyaratan berbentuk tulisan yang berisi keterangan
mengenai kosmetika secara obyektif, lengkap, dan tidak menyesatkan.
1. dapat berbentuk gambar, warna, tulisan, atau kombinasi antara ketiganya atau
bentuk lainnya yang disertakan pada kemasan atau dimasukkan dalam kemasan;
7. Penandaan harus tidak mudah rusak karena air, gesekan, pengaruh udara atau
sinar matahari.
1. Nama kosmetika
Berupa nama dagang dan tidak menggunakan nama yang dapat menyesatkan konsumen.
3. Cara penggunaan (dikecualikan untuk kosmetika yang sudah jelas cara penggunaannya).
5. Nama dan negara produsen (negara tempat perusahaan yang memproduksi kosmetika
Bila ada, dicantumkan pula
a. nama pemberi lisensi untuk kosmetika lisensi;
b. nama industri yang melakukan pengemasan primer untuk kosmetika yang dikemas
dalam kemasan primer oleh industri yang terpisah dari industri pembuat.
7. Nomor bets.
8. Ukuran, isi atau berat bersih mengikuti satuan metrik atau metrik dan sistem imperial.
9. Tanggal kedaluwarsa
(urutannya tanggal, bulan, dan tahun atau bulan dan tahun, diawali dengan kata “tanggal
kedaluwarsa” atau “baik digunakan sebelum” atau dalam bahasa Inggris)
Penandaan kosmetika harus tercantum pada wadah dan/atau pembungkus. Apabila penandaan
secara lengkap hanya tercantum pada pembungkus atau dalam hal keterbatasan ukuran dan
bentuk wadah, maka penandaan pada wadah harus memuat informasi sekurang-kurangnya nama
kosmetika, nomor bets dan netto/ukuran/isi/berat bersih.
Informasi lainnya dapat dicantumkan pada pembungkus atau pada etiket gantung, brosur, shrink
wrap yang disertakan pada kosmetika.
Biaya Notifikasi
Biaya notifikasi berdasarkan PP RI No.48 tahun 2010 tentang Jenis dan taraf atas
Jenis Penerimaan Negara Bukan pajak yang berlaku pada BPOM
a. izin produksi kosmetika, izin usaha industri, atau tanda daftar industry sudah
tidak berlaku, atau angka Pengenal Importir (API) sudah tidak berlaku
e. kosmetika yang telah beredar tidak sesuai dengan data dan/atau dokumen yang
disampaikan pada saat permohonan notifikasi; atau
PERSYARATAN KLAIM
(2) Klaim kosmetika tidak boleh berisi pernyataan seolah-olah sebagai obat
a. Nama bahan dan kadar bahan, nama bahan ditulis dengan nama International
Nomenclature Cosmetic Ingredients (INCI) atau nama lain sesuai dengan referensi
yang berlaku secara internasional dan kadar bahan ditulis dalam persentase dengan
jumlah total 100%.
b. Fungsi dari setiap bahan kosmetika.
c. Untuk bahan pewangi atau bahan aromatis harus mencantumkan:
1. nama pewangi;
2. nomor kode komposisi pewangi sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh
International Fragrance Association (IFRA); dan
3. identitas pemasok.
(3) Penandaan dan informasi kosmetika, paling sedikit berisi:
a. penandaan pada kemasan primer dan/atau kemasan sekunder sesuai dengan yang
diedarkan;
b. informasi lain yang dapat berupa brosur, etiket, dan lain-lain yang merupakan satu
kesatuan dengan kemasan primer dan/atau kemasan sekunder dari kosmetika sesuai
dengan yang diedarkan, bila ada.
(4) Pernyataan pembuatan (Manufacturing Statement):
a. Pernyataan bahwa kosmetika dibuat sesuai dengan CPKB.
1. kosmetika dalam negeri:
a) fotokopi sertifikat CPKB atau surat pernyataan penerapan CPKB sesuai dengan
bentuk sediaan yang akan dinotifikasi.
2. kosmetika impor:
a) fotokopi sertifikat CPKB atau surat pernyataan penerapan CPKB sesuai
dengan bentuk sediaan yang akan dinotifikasi untuk pabrik yang berlokasi di
ASEAN; dan
b) fotokopi sertifikat atau surat keterangan yang menyatakan pabrik kosmetika di
negara asal telah menerapkan CPKB sesuai dengan bentuk sediaan yang akan
dinotifikasi dari pejabat pemerintah yang berwenang atau lembaga yang diakui
di negara asal dan dilegalisir oleh Kedutaan Besar/Konsulat Jendral Republik
Indonesia setempat untuk pabrik yang berlokasi di luar ASEAN.
3. kosmetika kontrak:
a) fotokopi sertifikat CPKB sesuai dengan bentuk sediaan yang akan dinotifikasi
dari industri penerima kontrak.
4. kosmetika lisensi:
a) fotokopi sertifikat CPKB atau surat pernyataan penerapan CPKB sesuai dengan
bentuk sediaan yang akan dinotifikasi dari industri pembuat.
b. Penjelasan tentang sistem penomoran bets.
(5) Ringkasan penilaian keamanan (safety assessment) sesuai dengan Pedoman Evaluasi
Keamanan Kosmetika:
a. Pernyataan keamanan yang ditandatangani oleh Penanggung Jawab Teknis atau
Penilai Keamanan (Safety Assessor) dengan mencantumkan nama dan
kualifikasinya;
b. Penilai Keamanan (Safety Assessor) adalah seseorang dengan kualifikasi dan
pengalaman tertentu yang bertanggung jawab untuk melakukan penilaian keamanan
kosmetika baik sebelum maupun selama diedarkan.
(6) Ringkasan efek yang tidak diinginkan pada manusia.
(7) Ringkasan data pendukung klaim:
Ringkasan data pendukung klaim paling sedikit berisi ringkasan laporan penilaian
kemanfaatan kosmetika, berdasarkan komposisi atau uji kemanfaatan yang dilakukan.
b. Data yang dipublikasikan atau laporan dari Komite Ilmiah (Scientific Committees)
seperti ASEAN Cosmetic Scientific Body (ACSB), EU Scientific Committee on
Consumer Products (SCCP) atau US Cosmetic Ingredient Review Board (CIR). Data
bagian ini dapat disimpan terpisah dari bagian DIP lainnya.
Data Lain
Secara umum, data dalam DIP cukup untuk pengkajian keamanan, mutu dan kemanfaatan
kosmetika yang beredar. Untuk kasus tertentu diperlukan data tambahan atau latar belakang lain
yang mendukung DIP (contoh: riwayat produk/product experience, challenge tests untuk
mikroba, metoda analisis tambahan untuk konfirmasi, dan catatan produksi). Industri kosmetika,
importir kosmetika atau usaha perorangan/badan usaha yang melakukan kontrak produksi harus
dapat menyediakan semua data yang diminta oleh petugas.