Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN KASUS

Tumor Phyllodes
Azamris
Departemen Bedah, Fakultas Kedokteran Universitas Andalas,
RS M. Djamil, Padang, Indonesia

ABSTRAK
Tumor phyllodes merupakan keganasan payudara yang jarang ditemukan. Insidensnya hanya sekitar 0,3-0,9% dari seluruh tumor payudara.
Manifestasi klinis tumor phyllodes umumnya berupa benjolan unilateral yang dapat diraba, tunggal, tidak nyeri. Terapi utama adalah pembedahan
komplit. Peran radioterapi dan kemoterapi adjuvan masih kontroversial. Dilaporkan 8 kasus tumor phyllodes di rumah sakit Dr.M.Djamil Padang
selama 2011-2012. Enam kasus (75%) varian jinak dan dua kasus (25%) varian borderline. Telah dilakukan terapi definitif pada tujuh pasien, satu
pasien meninggal sebelum mendapat terapi definitif.

Kata kunci: tumor phyllodes, keganasan payudara, terapi definitif

ABSTRACT
Phyllodes tumor is a rare breast malignancy. The incidence is only about 0.3-0.9% of all breast tumors. Clinical manifestations consist of unilateral
single palpable lump not accompanied by pain. Surgery is the main therapeutic modality. The role of radiotherapy and adjuvant chemotherapy
are still controversial. Eight cases of phyllodes tumors was reported at Dr.M.Djamil Padang Hospital in 2011-2012. Six cases were benign variants
and two cases were borderline variants. Definitive therapy has been performed in seven patients, one patient died before it was performed.
Azamris. Phyllodes Tumor.

Key words: phyllodes tumor, breast malignancy, definitive therapy

PENDAHULUAN berbentuk bulat sampai oval, multinodular, Norris dan Taylor mengemukakan bahwa
Tumor phyllodes adalah neoplasma tanpa kapsul yang jelas. Ukuran bervariasi kriteria histopatologi yang berguna untuk
fibroepitelial yang jarang ditemukan. dari 1-40 cm. Sebagian besar tumor berwarna memprediksi risiko menjadi ganas meliputi
Insidensnya hanya sekitar 0,3-0,9% dari abu-abu-putih dan menonjol dari jaringan pertumbuhan stroma berlebihan, nuclear
seluruh tumor payudara, sedangkan frekuensi payudara sekitar. Pada tumor berukuran besar pleiomorphism, kecepatan mitosis tinggi,
lesi maligna bervariasi sekitar 5-30%. Tumor dapat terjadi nekrosis dengan perdarahan. dan mengalami infiltrasi. Penelitian lain juga
phyllodes dikemukakan pertama kali oleh Sebagian besar tumor tipe benign dapat menunjukkan tingkat nekrosis yang tinggi
Johannes Muller dengan nama cystosarcoma menyerupai fibroadenoma.4 Banyak peneliti dan peningkatan vaskularisasi pada tumor.
phyllodes pada tahun 1838, untuk menunjukkan menemukan tumor berukuran kurang dari Tumor dipastikan maligna jika komponen
tumor yang makroskopik menyerupai daging 5 cm, oleh karena itu diagnosis tidak dapat stroma didominasi sarkoma. Sekitar 10-40%
dengan gambaran leaflike pada potongan ditegakkan hanya berdasarkan ukuran. Celah- tumor jenis ini memiliki risiko rekurensi lokal
melintang; juga disebut giant fibroadenoma, celah yang memanjang (leaf-like appearance) dan menyebar secara sistemik.1,4
cellular intracanalicular fibroadenoma dan pada penampang merupakan tanda khas
beberapa nama lain. Penyebutan sarcoma tumor phyllodes, kadang-kadang tampak Beberapa penelitian menemukan adanya
dianggap kurang tepat, karena phyllodes tidak daerah nekrotik, perdarahan, dan degenerasi mutasi tumor suppresor gene p53 pada tumor
selalu bersifat ganas. Saat ini penamaan yang kistik.5 phyllodes. Stromal immunoreactivity p53
dipakai adalah menurut WHO (1982) yaitu terbukti meningkat pada tumor phyllodes
tumor phyllodes. Etiologi tumor phyllodes Gambaran Mikroskopik ganas sehingga dapat digunakan untuk
masih belum jelas apakah dari fibroadenoma Tumor phyllodes memiliki gambaran membedakannya dari fibroadenoma. Sawyer
yang sudah ada sebelumnya atau de novo.1-3 histopatologi yang luas, dari gambaran EJ dkk mendapatkan bahwa overekspresi
menyerupai fibroadenoma hingga bentuk c-myc dapat memicu proliferasi stroma pada
KARAKTERISTIK TUMOR sarcoma. Seperti fibroadenoma, gambaran tumor phyllodes, sedangkan overekspresi
Gambaran Makroskopik phyllodes berupa campuran stroma dan c-kit menyebabkan pertumbuhan dan
Sebagian besar tumor phyllodes berupa massa epitel.4 perkembangan tumor.5

Alamat korespondensi email: drazamrisspbonk@yahoo.com

40 CDK-212/ vol. 41 no. 1, th. 2014


LAPORAN KASUS

Metastasis dapat ditemukan bersamaan


atau hingga 12 tahun kemudian. Metastasis
dapat menyebar secara hematogen, ke paru-
paru (66%), tulang (28%), otak (9%) dan lebih
jarang ke hati dan jantung.8 Dapat disertai
pembesaran limfonodi regional, walaupun
tanpa sel tumor.1 Tidak banyak literatur yang
melaporkan metastasis limfonodi. Treves
hanya melaporkan 1 kasus metastasis ke
limfonodi aksila dari 33 kasus; dari 94 pasien
yang diteliti Norris dan Taylor, 16 pasien
mengalami pembesaran limfonodi, namun
hanya 1 kasus yang terbukti secara histologi
mengalami metastasis. Reinfus menemukan
11 kasus pembesaran limfonodi dari
55 kasus, namun hanya 1 kasus yang
menunjukkan metastasis. Minkowitz juga
melaporkan satu kasus dengan metastasis
Gambar 1 Klasifikasi tumor phyllodes4 kelenjar aksila.1,3

KLASIFIKASI Mamografi abnormal dijumpai pada


Pada tahun 1981, WHO mengadopsi 75% kasus, sering menyerupai gambaran
penamaan tumor phyllodes dan membaginya fibroadenoma. Ultrasonografi menunjukkan
menjadi tipe benign, borderline, dan malignant massa homogen solid disertai internal echo
berdasarkan karakteristik stroma. Karakteristik dan berdinding tipis.6
tersebut berupa derajat atipikal selular stroma,
aktivitas mitosis per-10 lapang pandang besar, PENATALAKSANAAN
ada tidaknya overgrowth stroma, dan batas Penatalaksanaan tumor phyllodes masih
tumor yang infiltratif atau batas tumor yang Gambar 2 Distribusi umur pasien tumor phyllodes4 diperdebatkan dan tidak sama pada semua
tegas. Tumor phyllodes tipe benign memiliki kasus. Terapi utama adalah pembedahan
atipikal seluler ringan sampai sedang, MANIFESTASI KLINIS komplet dengan batas adekuat. Banyak
dengan peningkatan sel-sel stroma. Rasio Manifestasi klinis tumor phyllodes umumnya peneliti menganjurkan batas eksisi 1 cm
mitosis tinggi (10 atau lebih mitosis dalam 10 unilateral, tunggal, tidak nyeri, dengan sebagai reseksi yang baik. Rekurensi berkaitan
lapang pandang besar), adanya infiltrasi, dan benjolan yang dapat teraba. Tumor tiba- dengan margin eksisi dan tidak berkaitan
overgrowth stroma. Overgrowth stroma telah tiba muncul dan terus membesar, atau dengan grade dan ukuran tumor. Eksisi
dihubungkan dengan aktivitas metastasis, berupa benjolan yang awalnya menetap luas pada tumor kecil atau mastektomi
yang tidak terdapat pada tipe benign dan lalu bertambah besar dalam beberapa bulan simpel umumnya menunjukkan hasil
borderline. 3,6 terakhir. Pada pemeriksaan fisik payudara, memuaskan. Eksisi otot-otot pektoral perlu
tumor phyllodes berupa benjolan lunak dan dipertimbangkan jika telah terjadi infiltrasi.4
INSIDENS bulat, mirip fibroadenoma, namun berukuran Mastektomi dengan rekonstruksi payudara
Tumor phyllodes merupakan jenis tumor besar (>2-3 cm).3,4 Tumor dapat terlihat jelas dapat menjadi pilihan pada tumor berukuran
payudara yang jarang, insidensnya 0,3-0,5% jika cepat membesar. Pembesaran cepat tidak besar. 7
dari total tumor payudara. Penelitian pada selalu mengindikasikan sifat ganas. Terlihat
8.567 pasien tumor payudara pada tahun mengilat dengan permukaan kulit seperti Tumor phyllodes, sama halnya dengan
1969 sampai 1993 hanya menemukan teregang disertai pelebaran vena permukaan sarkoma jaringan lunak, jarang menyebabkan
31 kasus tumor Phyllodes (0,37%). Secara kulit. Pada kasus-kasus yang tidak tertangani metastasis ke kelenjar getah bening (KGB).
keseluruhan 2,1 kasus per satu juta wanita, baik, dapat terjadi luka borok kulit akibat Sebagian besar penelitian menunjukkan
sangat jarang pada laki-laki. Sebagian besar iskemi jaringan. Walaupun perubahan kulit bahwa diseksi KGB aksila tidak rutin dilakukan,
kasus tumor Phyllodes terjadi pada dekade seperti layaknya pada tumor payudara selalu mengingat jarangnya infiltrasi ke KGB aksila.
ke-4, jarang pada remaja, dapat terjadi pada menunjukkan tanda-tanda keganasan (lesi Norris dan Taylor menganjurkan mastektomi
semua umur. Tumor biasanya jinak namun T4), namun tidak pada tumor phyllodes; borok dengan diseksi KGB aksila bagian bawah jika
dapat terjadi rekurensi lokal dan terkadang pada kulit dapat terjadi pada jenis lesi jinak, terdapat pembesaran KGB, tumor ukuran >4
dapat menyebar secara sistemik; jarang borderline ataupun ganas. Retraksi puting cm, biopsi menunjukkan jenis tumor agresif
bilateral (baik sinkronous atau metakronous). tidak umum terjadi. Ulserasi mengindikasikan (infiltrasi kapsul, kecepatan mitosis tinggi, dan
Faktor risikonya belum jelas, mutasi p53 nekrosis jaringan akibat penekanan tumor derajat selular atipikal tinggi). Jika terindikasi
meningkatkan risiko tumor phyllodes.3-5 yang besar.3,4 ada keterlibatan KGB secara klinis atau pada

CDK-212/ vol. 41 no. 1, th. 2014 41


LAPORAN KASUS

pemeriksaan imaging, dapat dilakukan biopsi Tabel 1 Kasus tumor phyllodes di RS Dr. M. Djamil 2011-2012
jarum dengan panduan USG. Jika hasilnya No Umur Alamat Diagnosis Tindakan
negatif, dapat dipertimbangkan biopsi 1. 25 tahun Alahan Panjang Tumor phyllodes varian jinak Mastektomi radikal
sentinel limfonodi.1,4 modifikasi (MRM)
2. 40 tahun Padang Tumor phyllodes varian jinak M.R.M
Peran radioterapi dan kemoterapi adjuvan 3. 43 tahun Padang Tumor phyllodes varian jinak M.R.M
4. 45 tahun Lunang Silaut Tumor phyllodes D (residif ) varian jinak M.R.M
masih kontroversial, namun penggunaan
Pesisir Selatan
radioterapi dan kemoterapi pada sarkoma 5. 27 tahun Teluk Anjalai Tumor phyllodes kanan varian jinak M.R.M
mengindikasikan bahwa keduanya dapat Alahan Panjang Post MRM
digunakan pada tumor phyllodes. Radioterapi 6. 49 tahun Danau Kembar Tumor phyllodes kanan varian borderline dengan Tidak ditindak
adjuvan dapat bermanfaat pada tipe maligna. Alahan Panjang metastasis paru
Meninggal dunia
Kemoterapi golongan antrasiklin, ifosfamid,
7. 32 tahun Barangin Sawahlunto Tumor phyllodes kanan varian jinak M.R.M
sisplatin, dan etoposid jarang digunakan. Pasca-MRM
Belum banyak penelitian mengenai 8. 30 tahun Batang Merangin Tumor phyllodes kanan varian borderline dengan Kemoterapi
penggunaan terapi hormonal, seperti Kerinci metastasis paru

tamoksifen. Sensitivitas hormonal pada tumor


phyllodes juga belum teridentifikasi dengan
baik. Secara garis besar, terapi sistemik tumor
phyllodes tidak berbeda dengan terapi pada
sarkoma.1,4,6,7

REKURENSI
Rekurensi lokal dapat terjadi pada 28-50%
kasus. Faktor yang paling berperan dalam
terjadinya rekurensi adalah batas bebas reseksi
tumor yang kurang dari 1-2 cm. Umur pasien,
tipe pembedahan, peningkatan aktivitas
mitosis dan aktivitas jaringan stroma yang
berlebihan juga dianggap sebagai faktor-
faktor yang mempengaruhi risiko rekurensi
lokal. Dalam penelitian lain disebutkan bahwa Gambar 3 Pasien tumor phyllodes kanan varian borderline dengan metastasis paru
ukuran tumor, pertumbuhan jaringan stroma
yang berlebihan dan batas bebas tumor <1 tersebut sudah bermetastasis ke paru; satu tersebut memiliki predisposisi genetik tumor
cm sebagai faktor risiko terjadinya rekurensi pasien meninggal dunia sebelum diberikan payudara. Fakta ini perlu diteliti lebih lanjut.
lokal.7 terapi definitif. Pada 7 kasus, telah dilakukan
terapi definitif mastektomi modifikasi. Pada SIMPULAN
INSIDENS kasus metastasis paru, diberikan kemoterapi Tumor phyllodes adalah neoplasma
Selama dua tahun (2011-2012), ditemukan 8 adjuvan. fibroepitelial yang jarang dijumpai. Gejala
kasus tumor phyllodes di RSUP dr.M.Djamil klinis tumor phyllodes cukup beragam, dapat
Padang. Pasien umumnya datang dengan Dari 8 pasien tersebut, 3 pasien berdomisili menyerupai fibroadenoma. Tumor phyllodes
ukuran tumor cukup besar atau bertukak. di kecamatan Alahan Panjang, juga memiliki berdasarkan aktivitas stromanya terbagi
Pasien paling muda berumur 25 tahun dan profesi sama, yaitu petani. Perlu diteliti menjadi jenis benign, borderline, dan malignant.
paling tua berumur 49 tahun. Sebagian apakah lokasi tempat tinggal, profesi petani Pembedahan merupakan modalitas terapi
besar kasus (6 pasien - 75%) menunjukkan yang identik dengan pemakaian pestisida utama; belum banyak penelitian tentang
varian jinak, 2 kasus lainnya menunjukkan berhubungan signifikan dengan kejadian penggunaan radioterapi, kemoterapi, dan
varian borderline. Dua kasus varian borderline tumor phyllodes; atau masyarakat daerah terapi hormon pada tumor phyllodes.

DAFTAR PUSTAKA
1. Agrawal PP, Mohanta PK, Singh K, Bahadur AK. Cystosarcoma phyllodes with lymph node metastasis. Community Oncology. 2006;3:44-6.
2. Akin M, Irkorucu O, Koksal H, Gonul II, Gultekin S, Kurukahvecioglu O, et al. Phyllodes tumor of the breast: A case series. Bratisl Lek Listy. 2010;111:271-4.
3. Flynn LW, Borgen PI. Phyllodes tumor: About this rare cancer. Community Oncology. 2006;3:46-8.
4. Calhoun KE, et al. Phyllodes tumors. In: Harris JR, Lippman ME, Morrow M, Osborne CK, editors. Diseases of the breast. 4th ed. Lipincott Williams & Wilkins; 2009. p. 781-92.
5. Juanita, Sungowati NK. Malignant phyllodes tumour of the breast. Indon J Med Sci. 2008;1:101-4.
6. Bal A, Gunggor B, Polat AK, Simsek T. Recurrent phyllodes tumor of the breast with malignant transformation during pregnancy. J Breast Health. 2012;8:45-7.

42 CDK-212/ vol. 41 no. 1, th. 2014

Anda mungkin juga menyukai