PKM
PKM
PKM-M
Diusulkan oleh:
YOGYAKARTA
2013
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan : SOSIALISASI POLA HIDUP BERSIH (POHIBER) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS
KESEHATAN MASYARAKAT DI DUKUH BUTUH, CUCUKAN, PRAMBANAN
( )PKMT (√)PKMM
( ) pendidikan
NIM : 12413244014
6. Dosen Pendamping
NIDN : 0025017705
Yogyakarta/081392929465
Dikti : Rp 12.500.000,00
Menyetujui,
A. JUDUL
Banyak permasalahan yang timbul di lingkungan sekitar masyarakat sekarang ini, seperti contohnya
kenakalan remaja, tingginya tingkat kriminalitas, dan juga pola hidup bersih di lingkungan
masyarakat. Banyaknya warga masyarakat yang kurang peduli terhadap kebersihan lingkungan di
sekitar mereka dapat membahayakan bagi kesehatan lingkungan masyarakat sekitar. Pola hidup
bersih (pohiber) masyarakat yang kurang terjaga bisa menimbulkan berbagai macam penyakit yang
ada, seperti penyakit kulit, diare, gangguan pernapasan, bahkan yang sedang marak terjadi akhir-
akhir ini adalah demam berdarah. Banyak sekali penyakit yang muncul akibat pola hidup masyarakat
yang tidak bersih, serta tidak memperdulikan lingkungan tempat tinggal mereka.
Munculnya berbagai penyakit ini banyak terjadi pada masyarakat pedesaan yang kurang
memperdulikan kebersihan lingkungan sekitar dan pola hidup mereka Hal inilah yang mengakibatkan
mereka mudah terserang berbagai penyakit. Banyak dari masyarakat yang membuang sampah
sembarangan, yang tidak mengubur kaleng-kaleng bekas, yang tidak menguras bak mandi mereka,
yang tidak memperhatikan kebersihan kandang hewan peliharaan mereka. Kehidupan lingkungan
masyarakat di desa yang seperti itu dan sudah menjadi kebiasaan setiap harinya seringkali
melupakan hal sepele yang dapat menimbulkan banyak masalah seperti halnya, mencuci tangan
sebelum makan. Hal itu bisa menyebabkan munculnya berbagai penyakit yang diderita warga
masyarakat itu sendiri.
Berdasar pernyataan Kepala Desa Cucukan Bapak Heru Pramana, permasalahan yang paling banyak
ditemui di desa Cucukan adalah permasalahan yang berkaitan dengan sampah. Lahan pekarangan
yang sempit dan keterbatasan biaya untuk membeli bak sampah di depan rumah warga yang
menyebabkan permasalahan ini menjadi permasalahan pokok di desa Cucukan.
Melihat latar belakang masalah tersebut, muncul kepedulian kami terhadap warga masyarakat untuk
mengadakan sosialisasi pola hidup bersih demi kesejahteraan masyarakat dan menciptakan generasi
masyarakat yang peduli akan kesehatan. Hal itu kami lakukan agar warga masyarakat lebih peduli
terhadap pola hidupnya, dan agar mengurangi berbagai panyakit yang mungkin saja dapat
ditimbulkan akibat pola hidup yang tidak sehat. Khususnya mengenai masalah penanganan sampah,
kami berencana mensosialisasikan serta mengadakan pembelian bak sampah, agar warga dapat
mengatasi masalah sampah yang ada, serta penggolongan sampah sesuai dengan jenisnya. Agar
nantinya sampah-sampah itu bias dimanfaatkan, diolah kembali dan dijual sehingga meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan menjadikan pola hidup bersih bagi masyarakat.
C. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang akan dipecahkan melalui program ini pada dasarnya tidak lepas dari ruang
lingkup permasalahan di atas, yaitu :
3. Bagaimana cara membujuk warga masyarakat agar mau melaksanakan dan menerapkan
pohiber tersebut?
4. Bagaimana mengatasi permasalan sampah yang ada dan bagaimana memanfaatkannya
kembali sehingga berguna bagi masyarakat?
D. TUJUAN
2. Memberikan penyuluhan terhadap warga masyarakat tentang apa sajakah pohiber bersih
yang harus dilakukan setiap harinya.
4. Memberikan solusi yang tepat untuk permasalahan sampah yang ada dan pemanfaatanya
sehingga bermanfaat untuk kesejahteraan masyarakat.
Luaran yang diharapkan dari program ini adalah adanya kesadaran dari warga masyarakat tentang
pola hidup bersih yang harus diterapkan dalam masyarakat demi menciptakan kesejahteraan
masyarakat dan menciptakan generasi masyarakat yang peduli kesehatan, serta mengurangi resiko
terhadap timbulnya berbagai macam penyakit. Sehingga dalam jangka waktu panjang pola hidup
bersih sudah tertanam dalam diri semua warga masyarakat dan dari situ diharapkan dapat
menciptakan masyarakat yang sejahtera dan bebas dari penyakit.
F. KEGUNAAN PROGRAM
Dengan adanya program “Sosialisasi Pola Hidup Bersih (Pohiber) Untuk Meningkatkan Kualitas
Kesehatan Masyarakat di Dukuh Butuh, Cucukan, Prambanan” diharapkan berguna bagi masyarakat
untuk:
2. Menciptakan suatu generasi masyarakat yang peduli terhadap kesehatan dan peduli terhadap
lingkungan tempat tinggal mereka.
3. Menciptakan suatu lingkungan masyarakat yang bebas dari ancaman berbagai macam penyakit.
Kondisi masyarakat di Dukuh Butuh, Cucukan, Prambanan, Klaten merupakan daerah pedesaan yang
mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting
sebagai penunjang bagi terlaksananya setiap kegiatan dan pekerjaan, tidak terkecuali bagi para
petani.
Pada umumnya, setiap warga masyarakat di dukuh Butuh memiliki hewan ternak peliharaan yaitu
sapi. Sapi ini biasanya ditempatkan di perkumpulan kandang kelompok atau di rumah masing-masing
warga. Umumnya kebersihan kandang hewan ternak, baik di perkumpulan kandang kelompok
maupun kandang di rumah masing-masing warga kurang terjaga kebersihannya. Sehingga hal itu
dapat menimbulkan berbagai macam penyakit.
Penyakit dapat disebabkan oleh kurang baiknya pemeliharaan lingkungan. Penyebaran penyakit
dapat dicegah dengan menjaga kebersihan lingkungan. Terlaksananya usulan program ini bermaksud
memberikan penyuluhan tentang pentingnya pola hidup bersih dan sehat, untuk mengurangi
berbagai macam ancaman penyakit yang ada. Selain terlaksananya penyuluhan pola hidup bersih
(pohiber), dalam program ini juga dimaksudkan untuk sebuah target yaitu pengadaan bak-bak
sampah di beberapa titik tempat strategis sehingga mampu mengurangi penyebaran penyakit, sesuai
dengan target pelaksanaan program kegiatan.
Metode pengembangan yang akan dilaksanakan merupakan sebuah rangkaiantahapan yang disusun
secara sistematis, diantaranya :
1. Persiapan
c. Menyiapkan materi.
2. Pelaksanaan
a. Sosialisasi kepada masyarakat Dukuh Butuh, Cucukan, Prambanan, Klaten tentang pohiber
berupa penyuluhan mengenai penggunaan sarung tangan dan sepatu boot ketika membersihkan
kandang.
3. Evaluasi
4. Laporan akhir
I. JADWAL KEGIATAN
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dalam kurun waktu 3 bulan atau 12 minggu (75
hari efektif) dengan rincian jadwal sebagai berikut:
No
Jenis Kegiatan
Bulan ke-1
Bulan ke-2
Bulan ke-3
Advokasi dan sosialisasi ke Camat, Dinas kesehatan/ Dokter, Kepala Desa, Ketua RW, dan ketua RT
Survey lokasi
3
Pelaksanaan pohiber
Evaluasi Program
6
J. RANCANGAN BIAYA
Rancangan biaya yang digunakan dalam PKMM ini adalah sebesar Rp 12.500.000,- (dua belas juta
lima ratus ribu rupiah) dengan rincian sebagai berikut:
a. Kesekretariatan
f. Konsumsi (makan)
Panitia 15 x Rp 8.000,- Rp. 120.000,-
g. Konsumsi (snack)
3. Pelaksanaan
4. Lain – lain
K. LAMPIRAN
1) Biodata Ketua:
2. NIM : 12413244014
6. Agama : Kristen
7. No. HP : 085769719139
8. E-Mail : nicofergiyono@gmail.com
Riwayat organisasi :
1. Anggota UKM PSM (Paduan Suara Mahasiswa) “Swara Wadhana” UNY 2012
( Nico Fergiyono )
NIM.12413244014
2) Biodata Anggota 1:
2. NIM : 09201241021
6. Agama : Kristen
7. No. HP : 081541415278
8. E-Mail : vanoce@yahoo.com
Riwayat organisasi :
1. Anggota UKM PSM (Paduan Suara Mahasiswa) “Swara Wadhana” UNY 2009 – sekarang
Anggota 1
( Vani Oktaviyani )
NIM.09201241038
2. NIP : 197701252005012001
3. NIDN : 0025017705
Yogyakarta.
6. Agama : Islam
7. No handphone : 081392929465
8. E-mail : nurhidayah77@gmail.com
Dosen pendamping
NIDN. 0025017705
Dalam program ini direncanakan ada 2 kegiatan yang rencananya akan dilakukan yang pertama
adalah sosialisasi berupa penyuluhan tentang pola hidup bersih, dalam kegiatan ini rencananya
sosialisasi dan penyuluhan akan diadakan di lapangan dan akan menyewa tenda serta kursi, hal ini
dikarenakan jika di dalam ruangan dikhawatirkan tidak mencukupi untuk peserta yang datang. Lalu
setelah itu pihak dari dinas kesehatan atau dari dokter akan mengisi sosialisasi dan penyuluhan
tersebut dengan memberikan materi-materi.
Kegiatan kedua adalah tahap pelaksanaanya, yaitu ketika warga masyarakat sudah disosialisasi
dan sudah diberi penyuluhan maka minggu ke-4 sampai dengan ke-10 adalah tahap uji coba
pelaksanaan dan penerapan pola hidup sehat yang sudah disosialisasikan.
Kedua belah pihak akan melakukan kerja sama dalam kegiatan “Sosialisasi Pola Hidup Bersih
(Pohiber) Untuk Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat di Dukuh Butuh, Cucukan,
Prambanan” yang diajukan pihak I kepada Dirjen Dikti Depdiknas Republik Indonesia di Jakarta
apabila diterima untuk didanai.
Demikian surat kerja sama ini dibuat dan telah mendapat perhatian sesuai kesepahaman dan
kesepakatan.
PIHAK II PIHAK I