Anda di halaman 1dari 5

GEOGRAFI PEMASARAN A

Nama : Devi Rachmawati


NPM : 1506670484

PENERAPAN KONSEP 4P (MARKETING MIX) DAN STRATEGI PEMASARAN (STP)


DALAM PEMASARAN PRODUK NESCAFÉ

Nescafé merupakan suatu merek dagang dari jenis minuman kopi instant yang di produksi
oleh Nestlé. Sebagai salah satu merek kopi terbesar di dunia, Necafe telah dinikmati oleh begitu
banyak konsumen. Produk ini pertama kali diperkenalkan di Swiss pada tahun 1938. Nescafé juga
merupakan salah satu produk Nestlé yang diperjual-belikan di Indonesia. Tepatnya pada tahun
1979 Nescafe mulai beroperasi di Indonesia. Produk Nescafé diproduksi oleh PT. Nestlé Indonesia
Panjang, Bandar Lampung. Produk kopi Nescafé yang dipasarkan di Indonesia antara
lain: Nescafé Classic, Nescafé 3 in 1, Nescafé Tubruk, Nescafé Mochaccino, Nescafé Capuccino,
Nescafé Gold, Nescafé Ice, Nescafé Blend & Brew, Nescafé Coffe-Mate, dll.

Dalam kegiatan pemasarannya Nescafe memiliki 4P (Marketing mix) yaitu: Product, Price,
Placement, dan Promotion. Marketing mix merupakan strategi mencampur kegiatan-kegiatan
marketing, agar dicari kombinasi maksimal sehingga mendatangkan hasil yang paling memuaskan
(Buchari Alma, 2007:130). Selain itu, Hal ini dilakukan untuk mempengaruhi permintaan akan
produk yang akan dipasarkan. Berikut ini merupakan penjabaran 4P dalam pemasaran produk
Nescafe:

1. Product (Produk)

Menurut Sumarni dan Soeprihanto (2010:274) produk adalah setiap apa saja yang bisa
ditawarkan di pasar untuk mendapatkan perhatian, permintaan, pemakaian atau konsumsi yang
dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan. Produk tidak hanya selalu berupa barang tapi juga
berupa jasa ataupun gabungan dari keduanya. Umumnya produk terdiri dari variasi produk,
kualitas, design, fitur, merk, kemasan, ukuran, layanan, jaminan, dan pengembalian
Produk Nescafé telah berkembang selama bertahun-tahun dan disebut-sebut sebagai
pemimpin pasar dalam industri kopi instan. Nescafé memiliki sejumlah besar produk, yang
utamanya ditujukan untuk memuaskan selera pelanggan. Mereka memastikan bahwa masing-
masing dan setiap jenis pencinta kopi menemukan kepuasan setelah menguji kopi. Nescafé
memperkenalkan berbagai campuran kopi, yang merupakan strategi Marketing mix produk
mereka. Kebutuhan demografis pelanggan juga dipertimbangkan dalam pemasaran produk. Selain
itu, Produk yang dipasarkan disetiap negera memiliki persamaan dan perbedaan dari jenis dan cita
rasa kopi. Hal ini tergantung pada tanah tempat kopi itu tumbuh dan kebiasaan meminum kopi
pada masyarakat setempat. Mereka melayani hampir semua jenis pecinta kopi dan memastikan
bahwa setiap tipe pecinta kopi puas dengan produknya.
2. Price (Harga)

Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk memperoleh produk
meliputi: daftar harga, diskon potongan harga, periode pembayaran, dan persyaratan kredit.
Menurut Sumarni dan Soeprihanto (2010:281) harga adalah Jumlah uang (ditambah beberapa
produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang
beserta pelayanannya. Setelah produk yang diproduksi siap untuk dipasarkan, maka perusahaan
akan menentukan harga dari produk tersebut.

Harga produk Necafé tergantung pada kualitas bahan dan bagaimana kopi itu dibuat.
Nescafé memperkirakan faktor biaya lainnya seperti tenaga kerja dan produksi massal yang
dipertimbangkan untuk mengurangi harga dan membuatnya lebih terjangkau. Strategi penetapan
harga pemasaran Nescafé juga bergantung pada pesaing dan permintaan. Nescafé menawarkan
produk kopi dengan berbagai volume isi dan harga yang bervariasi. Hal ini membuat produk
Nescafé dapat dinikamti oleh kalangan manapun mulai dari yang mahal hingga harga yang ramah
di saku. Bentuk sachet juga tersedia dengan harga sangat murah. Mereka ditargetkan kepada
pelanggan yang lebih suka secangkir kopi dan dengan harga murah. Berbagai rasa kopi Nescafé
juga tersedia di berbagai kuantitas dan harga yang telah diatur sesuai dengan kemasan.

3. Place (Tempat)

Tempat dalam marketing mix biasa disebut dengan saluran distribusi, saluran dimana
produk tersebut sampai kepada konsumen. Tempat juga merupakan kegiatan perusahaan yang
membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran meliputi: lokasi, saluran distribusi, persediaan,
transportasi dan logistik. Definisi dari Sumarni dan Soeprihanto (2010:288) tentang saluran
distribusi adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan produk tersebut dari
produsen sampai ke konsumen atau industri pemakai.

Nescafé memastikan bahwa orang-orang di seluruh dunia senang dengan produk mereka.
Mereka tahu permintaan produk dari konsumen karena mereka mengharapkan target pelanggan.
Nescafé mempertahankan siklus besar distribusi dan distribusi produk mereka. Anak dari
perusahaan Nestlé ini mengikuti strategi distribusi FMCG (Fast-Moving Consumer Goods). Ini
cukup efektif karena melibatkan pembagian massal dalam saluran distribusi yang khas. Kedua
saluran itu:
1. Manufaktur-C & F agen-Distributor-Pengecer
2. Manufaktur-pembeli Massal-Konsumen

Untuk mendorong penjualan, Nestlé juga sering menawarkan diskon perdagangan pembeli secara
besar-besaran untuk menjaga penjualan tetap tinggi. Perusahaan juga menggunakan dua produk
terkenal lainnya (Dancow dan KitKat) untuk meningkatkan penjualan. Misalnya, ketika seorang
pedagang membeli satu produk, ia mungkin mendapatkan diskon untuk membeli produk
tambahan.
4. Promotion (Promosi)

Menurut Tjiptono (2008:219), pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi
pemasaran. Yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang
berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau mengingatkan pasar
sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk
yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Promosi bisa dilakukan dengan menggunakan
Advertising, Personal Selling, dan Sales Promotion.

Nescafé menekankan pada promosi produk dengan berbagai cara. Mereka memastikan
bahwa mereka telah memungkinkan semua komunikasi memungkinkan bagi pelanggan untuk
mengetahui apa produk tersebut. Nescafé membuat produknya beriklan melalui radio, televisi,
kertas, kegiatan PR, koran, internet, dll. Perusahaan telah membuat satu hal pasti bahwa logo
mereka tetap sama sejak awal. Ini dengan cara membuat orang-orang mengenali logo dan mereka
dapat mengenali merek hanya dengan logo, karena logo telah terpatri dalam pikiran orang-orang.
Iklan Nescafé juga inovatif dan memastikan bahwa mereka menarik perhatian pelanggan dan
mereka tertarik pada produk. Promosi online dan aktivitas PR juga meningkatkan hubungan
dengan pelanggan dan mereka mengenal produk dengan cermat. Ini memberikan gambaran
tentang bauran pemasaran Nescafé.

Selain menerapkan konsep 4P, dalam suatu pemasaran diperlukan strategi STP yang pada
dasarnya digunakan untuk memposisikan suatu merek dalam benak konsumen sedemikian rupa
sehingga merek tersebut memiliki keunggulan kompetitif yang berkesinambungan. Hal ini berlaku
untuk berbagai jenis produk baik barang maupun jasa, juga cara pemasarannya baik offline
maupun online. Setiap perusahaan baik usaha individu maupun organisasi memiliki keterbatasan.
Sangat tidak memungkinkan mengambil keseluruhan target pasar. Jika target pasar ditentukan
melalui proses STP, maka dapat dikatakan efektif dalam hasil serta efisien dalam tindakan. Begitu
pula pada pemasaran produk Nescafé. Diperlukan sekali stategi pemasaran STP pada
penerapannya. Berikut ini merupakan strategi pemasaran dari produk Nescafé:

1. Segmentasi Pasar (Market Segmentation)


Segmentasi adalah proses dimana anda sebagai seorang pemasar mengkategorikan.
Mengklasifikasikan, menggolong-golongkan semua target potensial produk yang akan dipasarkan.
Segmentasi pasar adalah membagi pasar menjadi bagian-bagian berdasarkan pembeli dan
kebutuhan, karakteristik atau perikunya, dsb.

 Segmentasi Geografi:
Nescafé telah membagi negara itu menjadi Dua segmen yaitu. Selatan dan Utara
 Segmen Selatan mengkonsumsi kopi paling banyak dan lebih suka kopi keras dan
panggang.
 Segmen Utara, kopi instan Nescafe dikonsumsi dalam jumlah yang lebih tinggi.
 Rural, Sub Urban, dan Urban.

 Segmentasi Demografik:
Nescafé telah mencoba menyegmentasikan setiap kelompok umur, keluarga, wilayah,
gender dan berbagai sosio-ekonomi. Pada umumnya Mahasiswa muda, Eksekutif kantor,
Wiraswasta. Dengan usia sekitar 17- 30 tahun.

 Segmentasi Psikografik:
Orang- orang yang meminum kopi. Dulu Nescafé ditargetkan untuk diminum di pagi hari.
Namun saat ini kopi Nescafé bisa di minum kapan saja oleh penikmat kopi terutama anak
muda.

2. Penetapan Target Pasar (Market Targeting)


Proses mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen pasar dan memilih satu atau lebih
segmen yang akan dilayani, penetapan sasaran pasar terdiri dari merancang strategi untuk
membangun hubungan yang benar dengan pelanggan yang tepat, atau sebuah perusahaan besar
mungkin memutuskan untuk menawarkan ragam produk yang lengkap dalam melayani seluruh
segmen pasarnya, sebagian besar perusahaan memasuki pasar baru dengan melayani segmen
tunggal, dan jika hal ini terbukti berhasil, mereka menambahkan segmen.

Target pasar utama Nescafé adalah peminum kopi, khususnya mereka yang mencari solusi
cepat untuk kopi berkualitas. Orang-orang yang ingin menikmati kopi mereka tanpa kerumitan /
siap dalam sekejap, semua dalam kenyamanan rumah mereka sendiri. Nescafé menawarkan kopi
yang dapat dinikmati di mana saja sesuai keinginan Anda. Selain rasa tradisional yang ditawarkan
(biasa, kaya, ringan dan intens) dan Latté dan Mocha dalam bentuk kaleng, Nescafé juga memiliki
rasa yang menargetkan pasar lokal di sini di Bangladesh. Nestle, perusahaan manisan, nutrisi, dan
makanan terbesar di dunia. Nescafé adalah salah satu merek terkenalnya dalam bisnis energi panas
dan dingin tradisional yang larut seperti kopi dan tersedia hampir di setiap bagian dunia dalam
berbagai bentuk dan varian.

3. Diferensiasi dan Posisi Pasar (Differentiation & Positioning)


Perusahaan harus memutuskan bagaimana mendiferensiasikan penawaran pasarnya untuk
setiap segmen sasaran dan posisi apa yang ingin ditempatinya dalam segmen tersebut, posisi
produk adalah tempat yang diduduki produk relatif terhadap pesaingnya dalam pikiran konsumen,
pemasar ingin mengembangkan posisi pasar unik bagi produk mereka. Jika sebuah produk
dianggap sama persis dengan produk lainnya di pasar, konsumen tidak mempunyai alasan untuk
membelinya.
Meskipun peminum kopi kurang dari 1% populasi, survei yang telah dilakukan
menunjukkan bahwa 9% dari anak-anak muda adalah peminum kopi. Lebih penting lagi, hampir
40% minum teh dan kopi. Kelompok besar ini sangat mungkin dipengaruhi di masa depan karena
promosi media yang luas dari Nescafé. Semua ini menunjukkan bahwa generasi muda semakin
menyukai kopi dan perubahan dari teh menjadi kopi telah dimulai. Ketika datang untuk minum
kopi, hampir 92% responden menjawab Nescafé. Ini termasuk produk perusahaan dan importir.
Satu-satunya merek lain yang berdampak adalah Valentino. Kehadiran pasar Valentino bukan
karena selera dan pengakuan tetapi karena fakta bahwa itu dilayani melalui mesin penjual
otomatis. Nescafé mendorong promosi kopi oleh merek atau distributor lain karena hanya akan
memperluas pasar kopi yang sedang tumbuhSemua pesan promosi fokus pada memberikan cinta
antara dua orang. Berbagi secangkir kopi ditampilkan sebagai simbol berbagi kebahagiaan. Gelas
merah Nescafé adalah simbol populer lainnya yang mengaitkan Brand Nescafe dengan konsep
berbagi kebahagiaan. Nescafé Classic diposisikan sebagai "100% Pure Instant Coffee" Nescafé
Cappuccino diposisikan sebagai "A true Café". Selain itu, Nescafe juga memiliki Slogan: “It All
Starts With a Nescafe”.

Kesimpulan:
Dari analisa singkat 4P dan STP terhadap produk kopi instant Nescafé, dapat kita ketahui
bahwa Nescafé merupakan salah satu minuman kopi instan paling popular di dunia. Dalam
pemasaran produknya, Nescafé sudah menerapkan konsep 4P dan STP yang sejatinya memang
harus di terapkan jika suatu produk ingin laris dipasaran. Selain itu, sebagai merek kopi yang cukup
terkenal Nescafé terus berkreasi dan berinovasi menciptakan kopi instant yang disukai oleh para
konsumennya.

Referensi:
Alma, Buchari. 2006. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta.

Philip Kotler & Gary Armstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran, edisi 12. Penerbit Erlangga:
Jakarta.

Sumarni, Murti dan John Soeprihanto. 2010. Pengantar Bisnis (Dasar-dasar Ekonomi
Perusahaan). Edisi ke 5. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.
Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi ke 3. Yogyakarta

https://www.marketing91.com/marketing-mix-nescafe/ diakses pada pk. 13.20 WIB, 25 Maret


2018.
https://www.mbaskool.com/marketing-mix/products/16754-nescafe.html diakses pada 18.35
WIB, 25 Maret 2018.

Anda mungkin juga menyukai