INDIVIDU
‘’ FITOTERAPI’’
Oleh :
Cara penggunaan : petik lima belas daun tapak dara dan sepuluh lembar
daun beling. Semuanya dicuci bersih lalu direbus
dengan tiga gelas air hingga tersisa setengah, Minum
dua kali sehari, pagi dan sore.
Toksisitas :. vinkristin menimbulkan efek periferal neurotoksik
seperti mialgia, parestesia, kehilangan refleks tendon,
depresi dan sakit kepala serta kesulitan bernapas. Efek
lainnya meliputi alopesia, distres gastrointestinal
(konstipasi) ulkus, amenorrhea, dan azoospermia.
2. Temu hitam
Toksisitas :-
3. Temulawak
Interaksi :-
Meanisme kerja senyawa : flavonoid mampu menghambat fosfodiesterase,
aldoreduktase, monoamine oksidase, protein kinase,
DA polimerase, lipoksigease.
Cara penggunaan : Beberapa akar kering (1 gr) digiling halus, seduh
dengan air panas, minum (hati hati karena akarnya agak
beracun).
Toksisitas :-
5. Alang – alang
Nama indonesia : Alang – alang
Family : Poaceae
Nama latin : Imperata cylindrica(L)
Senyawa berkhasiat : Cylindol A
Rumus struktur :-
Interaksi :-
Meanisme kerja senyawa : Menghambat enzim 5- lipoksigenase. Dengan
terhambatnya 5-lipoksigenase maka pembentukan
prostaglandin yang menimbulkan rasa sakit atau nyeri
pada otot dapat terhalangi.
Cara penggunaan : Diseduh, dibuat infus atau pil. Diminum 1 kali sehari,
tiap kali minum 100 ml. Untuk yang berbentuk pil
diminum 3 kali sehari 9 pil.
Toksisitas : Berdasarkan hasil penelitian mengatakan bahwa
walaupun toksisitas ekstrak fraksi etil asetat kurang dari
toksisitas ekstrak fraksi etanol, namun berdasarkan studi
yang dilakukan [9] senyawa kimia dikatakan berpotensi
aktif apabila mempunyai nilai LC50 kurang dari 1000
ppm.
6. Bawang putih
Interaksi :-
Meanisme kerja senyawa : Senyawa- senyawa tersebut dapat mereduksi sistein
dalam tubuh mikrobia sehingga mengganggu ikatan
disulfida dalam proteinnya
Cara penggunaan : Bawang putih 5 g; Kayu mesoyi 1 g; Herba patikan
kebo 2 g; Adas 1 g; Kapulaga 3 g; Air 110, Ditumbuk
kemudian tambahkan air; diperas kemudian disaring;
dididihkan, Diminum 2 kali sehari; tiap kali 100 ml;
diulang sampai sembuh; untuk pemeliharaan cukup 2
hari sekali 100 ml.
Toksisitas :-
7. Cabai jawa
Interaksi :
Meanisme kerja senyawa : capsaisin meredakan sebagain rasa sakit dengan
menghabiskan pasokan substansi P dalam tubuh, sebuah
komponen kimia sel-sel saraf yang terlibat dalam
memancrkan sinyal rasa nyeri ke otak. Ia juga bekerja
dengan melumpuhkan kepekaan reseptor sensorik pada
kulit.
Cara penggunaan : Buah mentah dan kering 6 g; Madu secukupnya, Buah
cabe jawa ditumbuk halus lalu ditambahkan madu,
Diminum setiap hari
Toksisitas : -
8. Ki Tolod
Nama indonesia : Ki Tolod
Nama latin : Isotoma longiflora (L.)
Famili : Campanulaceae
Senyawa berkhasiat : Flavonoid
Rumus struktur :
Interaksi :
Meanisme kerja senyawa : Senyawa flavonoid bekerja secara signifikan dengan
mekanisme menghambat p–glycoprotein
Cara penggunaan : Tiga lembar daun dicuci bersih lalu direbus dengan 2
gelas air bersih sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin
di saring lalu di minum. Lakukan 2 kali sehari, pagi dan
sore.
Toksisitas :
9. Senggugu
Interaksi :
Meanisme kerja senyawa : Terpenoid sebagai antioksidan mekanismenya ialah
menghambat oksidasi atau menghentikan reaksi
berantai pada radikal bebas dari lemak yang teroksidasi,
dapat disebabkan oleh 4 macam mekanisme reaksi
yaitu: (1) pelepasan hidrogen dari antioksidan; (2)
pelepasan elektron dari
Mekanisme kerja senyawa :. Zat tersebut yang mengatur aliran darah sehingga
memungkinkan pembuluh darah membesar dan mengurangi tekanan darah. Selain itu,
apigenin berfungsi sebagai beta blocker yang dapat memperlambat detak jantung dan
menurunkan kekuatan kontraksi jantung sehingga aliran darah yang terpompa lebih
sedikit dan tekanan darah menjadi berkurang. Manitol dan apiin, bersifat diuretik yaitu
membantu ginjal mengeluarkan kelebihan cairan dan garam dari dalam tubuh,
sehingga berkurangnya cairan dalam darah akan menurunkan tekanan darah
Interaksi : hidrochlorothiazid (HCT) dan furosemid penggunaan bersama – sama dapat
mengakibatkan turunnya cairan tubuh dan kadar ion tubuh sehingga menurunkan
keseimbangan.
Cara penggunaan : Diambil daun seledri segar sebanyak kurang lebih 40 lembar.
Daun seledri dicuci, lalu direbus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas.
Setelah dingin, air disaring lalu diminum sekaligus pada malam hari. Lakukan rutin
setiap hari untuk hasil yang memuaskan.
Toksisitas : Jika mengonsumsinya secara berlebihan maka dapat
mengakibatkan tekanan darah naik lebih banyak, hal ini dikarenakan daun seledri juga
mengandung natrium.
2. Nama : Kumis kucing
Nama latin : Orthosiphon stamineus
Gambar tanaman :
Senyawa yang berkhasiat : Senyawa Quersetin
Rumus struktur :
8. Nama : Semangka
Nama latin : Citrullus lanatus (Tunb)
Senyawa yang berkhasiat : Sitrulin & Kandungan karetenoid
Mekanisme kerja senyawa: Buah semangka mengandung asam amino sitrulin yang
berperan dalam menurunkan tekanan darah, selain itu kandungan karetenoid pada buah
semangka dapat mencegah pengerasan dinding arteri maupun pembuluh vena, sehingga
dapat mengurangi tekanan darah.
Interaksi :-
Cara penggunaan : Pilihlah buah semangka yg matang & segar untuk di
konsumsi.
Toksisitas :-
9. Nama : Daun dewandaru
Nama latin : Eugenia uniflora
Senyawa yang berkhasiat : senyawa
Mekanisme kerja senyawa: Flavanoid dapat menurunkan resistensi sistem
vaskuler (SVR) karena menyebabkan vasodilatasi dan juga mempengaruhi kerja
ACE (Angiotensin Converting Enzyme) yang dapat menghambat perubahan
angiotensin I menjadi angiotensin II. Efek vasodilatasi dan ACE inhibitor dapat
menurunkan tekanan darah sehingga daun dewandaru dapat menurunkan tekanan
darah.
Interaksi :-
Cara penggunaan : penggunaan untuk daun dewandaru sebagai obat
antihipertensi yakni dengan merebus daun dewandaru sebanyak 10 lembar dengan 3
gelas air, dididihkan hingga 1 gelas.
Toksisitas :-
10. Nama : Kunyit
Nama latin : Curcuma longa
Senyawa yang berkhasiat : senyawa Curcumin
Mekanisme kerja senyawa: Kandungan curcumin dalam kunyit dapat menurunkan
kolesterol dalam tubuh dan dapat menurunkan tekanan darah. Kurkumin memiliki
kemampuan dalam mencegah pengumpalan darah, mencegah oksidasi kolesterol
LDL, serta mampu menghambat pembentukan plak didalam pembuluh darah
(Maryam & Shanin,2011)
Interaksi : Interaksi antara kunyit dengan bawang putih dapat
menurunkan kolesterol total, penurunan kadar LDL, trigliserida, glukosa darah dan
peningkatan kadar HDL.
Cara penggunaan : kunyit diparut, diperas dan disaring kemudian direbus hingga
mendidih.
Toksisitas : Penggunaan secara berlebihan dan dalam waktu yang panjang
dapat mengakibatkan keringnya rahim
3. Amandel
a. Definisi
Toksisitas :
Efek toksisitas akut dan sub akut akibat konsumsi bidara upas punsudah diteliti.
Hasilnya yaitu menunjukkan bahwa pascabemberian ekstrak bidara upas, organ
hati hewan uji tetap dalam kondisi baik.Jadi umbi bidara tidak memiliki efek
toksisitas yang merugikan (Prepti utami, buku umbi ajaib).
3. Kaempferia galanga (Kencur)
Genus : Kaempferia
Spesies : Kaempferia galanga
Kandungan Kimia:
Tanaman kencur mempunyai kandungan kimia yaitugolongan flavonoid,
polifenol, tanin, kuinon, dan monoterpen/ seskuiterpen. Selain itu hasil isolasi
dari rimpang kencur yaitu etil p-metoksisinamat diduga memiliki khasiat sebagai
analgesik dan antiinflamasi.
Kegunaan:
Secara empirik, kencur berkhasiat sebagai obat untuk batuk, gatal-gatal pada
tenggorokan, perut kembung, mual, masuk angin, pegal-pegal, pengompres
bengkak/radang, tetanus dan penambah nafsu makan (Miranti, 2009).ini juga
melaporkan bahwa ekstrak air daun kencur mempunyai aktivitas antiinflamasi
yang diuji pada radang akut yang diinduksi dengan karagenan (Nurmala sara, Uji
toksisitas akut senyawa etil pmetoksisinamatdari rimpang kencur) .
Rumus Struktur Flavanoid
Toksistas :
Hasil penelitian dari rimpang kencur memiliki senyawa etil pmetoksisinamat
adalah 3,6523 (3,1715– 4,2060) g/Kg BB, yang senyawa merupakan senyawa
dengan kategori toksik sedang (Nurmala sara, Uji toksisitas akut senyawa etil
pmetoksisinamatdari rimpang kencur) .
4. Biji jinten hitam
Genus : Nigella
Spesies : Nigella sativa
Kandungan kimia:
Kandungan kimia jinten hitam telah banyak diteliti.Jinten hitam dilaporkan
mengandung minyak atsiri, minyak lemak, limonen, simena, glukosida, saponin,
karvakol, zat pahit, nigelin, nigelon, timokuinon, ditimokuinon, p-simen dan
αpinen, thymoquinone, dithymoquinone (Ditjen POM, 2009).
Kegunaan:
Jinten hitam (Nigella sativa L.) merupakan salah satu tanaman obat yang
digunakan untuk mengobati berbagai penyakit.Bijinya dapat digunakan sebagai
obat untuk mengatasi sesak nafas karena alergi dan asma karena alergi.adapun
zat berkhasiat untuk mengobati penyakit ini adalahKristal thymoquinone,
dithymoquinone (Depkes RI, 1995), sebagai sitotoksik dan imunostimulan
(Swamy dan Tan, 2000).
Mekanisme Kerja
Kristal thymoquinone, dithymoquinone, nigellon yang dikandung oleh jinten
hitam dapat menghambat protein kinase C sbg pemicu pelepasan histamin,
leukotrien, dan memiliki efek relaksan
Rumus struktur
Thymoquinone Dithymoquinone
Toksisitas :
Uji keamanan secara oral dari minyak atsiri dan fixed oil telah dilakukan pada
tikus Sprague Dewley dengan indikator serologi dan hemologi pada konsentrasi
0,3-4% dan hasilnya seluruh dosis dinyatakan aman untuk digunakan (Tauseef
SM et al., 2009).
5. Abrus pretacorius (saga rambat)
Suku : Leguminosae
Marga : Abrus
Jenis : Abrusprecatorius Linn
Kandungan kimia:
Glisirhizin; Prekatorina; Abrin; Trigonelina; Kholina; Zat beracun toksalbumin
glikosida; Hemoglutinin; Zat racun abrulin (Buku Tanaman Herbal).
Kegunaan:
Dapat digunakan sebagai Antiinflamasi; Diuretik; Antitusif; Parasitisida (Buku
Tanaman Herbal).
Mekanisme kerja obat :
Mekanisme kerja daun saga rambat sebagai antiinflamasi yaitu senyawa asetat
dalam ekstrak mampu menghambat senyawa penyebab inflamasi.
Toksisitas :
Adapun toksisitas dari bunga pukul empat ini belum diketahui toksisitasnya
dikarenakan belum dilakukan penelitian lebih lajut.
6. Bunga Pagoda
Suku : Verbenaceae
Marga : Clerodendrum
Spesies : Clerodendrum paniculatum L.
Kandungan kimia:
Kandungan kimia dari bunga, daun dan batang tanaman pagoda adalah saponin,
polifenol, alkoloida dan flavanoida.
Kegunaan:
Selain digunakan sebagai tanaman hias, bunga ini juga mempunyai banyak manfaat
sehingga banyak digunakan sebagai obat tradisional, dari akar hingga bunganya
masingmasing mempunyai manfaat tersendiri bagi kesehatan tubuh.Tanaman
pagoda memilii kegunaan seperti Antiradang; Diuretik; Sedatif; Hemostatis.
Mekanisme kerja obat :
Mekanismenya yaitu dengan menghambat pelepasan asam arakidonat sebelum
diubah menjadi prostaglandin sehingga tidak terjadi peradangan.
Rumus Struktur :
Struktur kimia alkaloid menurut sirait,2007yaitu :
Toksisitas :
Adapun toksisitas dari bunga pagoda ini belum diketahui toksisitasnya
dikarenakan belum dilakukan penelitian lebih lajut.
7. Bunga Pukul Empat
Suku : Caryophyllales
Famili : Nyctaginaceae
Marga : Mirabilis
Spesies :Mirabilis jalapa
Kandungan kimia:
Bunga pukul empat memiliki kandungan kimia yaitu Alkaloid trigonelia yang
memiliki khasiat sebagai antiinflamasi dan Diuretik
Kegunaan:
Bunga pukul empat digunakan sebagai anti radang dan diuretik.
Cara penggunaan:
Radang amandel, Radang prostat: Akar bunga pukul empat segar 10 g; Air
secukupnya, Dibuat jus atau dipipis, Dikompreskan padabagian yang sakit.
Mekanisme kerja obat :
Mekanismenya yaitu dengan menghambat pelepasan asam arakidonat sebelum
diubah menjadi prostaglandin sehingga tidak terjadi peradangan.
Rumus Struktur :
Struktur kimia alkaloid menurut sirait,2007yaitu :
Toksisitas :
Adapun toksisitas dari bunga pukul empat ini belum diketahui toksisitasnya
dikarenakan belum dilakukan penelitian lebih lajut.
8. Kapulaga
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Seper Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Subkelas : Commelinidae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Amomum
Spesies : Amomum compactum Soland.
Kandungan kimia:
Kapulaga mengandung (Elettaria cardamomum Maton) mengandung
senyawa golongan alkaloid, tanin, terpenoid dan flavonoid.Pada ekstrak metanol
dan fraksi kapulaga lokal tidak terdeteksi adanya alkaloid.Selain itu juga tanaman
herbal ini diketahui mengandung antioksidan misalnya senyawa fenolik (asam
fenolat, flavonoid, kuinon, kumarin, lignin, stilbenes, tannin), senyawa nitrogen
(alkaloid, amina, betalin), vitamin, terpenoid dan beberapa metabolit endogen
(Winarsi, 2014: 1-5). Menurut Cowan (18), senyawa fenol, fenolat atau polifenol
merupakan salah satu golongan senyawa metabolit sekunder yang memiliki
aktivitas antimikroba.
Kegunaan:
Tanaman rempah-rempah ini banyak mengandung senyawa kimia yang
berfungsi sebagai anti-oksidan yang dapat membantu mencegah penyakit dan
menjaga kesehatan.Selain itu kapulaga juga diketahui memiliki kahasiat sebagai
antimikroba.
Cara penggunaan :
Batuk, Radang tenggorakan, Suara parau : Umbi bidara upas segar 8 g;
Rimpang kencur 6 g; Daun sirih 3 helai; Buah kapulaga 3 g; Air secukupnya,
Dipipis, Beningan untuk berkumur kemudian diminum 2 kali sehari; pagi dan sore.
Radang amandel, gangguan haid, kejang perut, obat kumur, influenza, radang
lambung, sesak napas, badan lemah (sebagian tonikum) : Buah direbus lalu
dimakan.
Mekanisme kerja obat :
Mekanisme senyawa fenolik sebagai antioksidan dijelaskan oleh Janeiro
dan Brett (2004) yaitu melalui kemampuan dari gugus fenol untuk mengikat
radikal bebas dengan memberikan atom hidrogennya melalui proses transfer
elektron, sehingga fenol berubah menjadi radikal fenoksil. Mekanisme
penghambatan bakteri oleh senyawa fenol dengan cara mengganggu komponen
penyusun peptidoglikan sel bakteri, sehingga lapisan sel bakteri tidak terbentuk
secara utuh. Mekanisme senyawa fenol sebagai antibakteri pada konsentrasi rendah
dengan merusak membran sitoplasma dan menyebabkan kebocoran inti sel,
sedangkan pada konsentrasi tinggi senyawa fenol akan berkoagulasi dengan protein
seluler.
Rumus Struktur :
Toksisitas :
Toksisitas dari kapulaga ini belum diketahui toksisitasnya dikarenakan belum
dilakukan penelitian lebih lajut.
9. Bunga Putri Malu
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Mimosa L.
Spesies :Mimosa pundica L.
Kandungan kimia:
Sebuah penelitian terdahulu telah berhasil mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa
yang terkandung dalam putri malu, yaitu senyawa flavonoid golongan flavon dan
flavanol dalam ekstrak metanol daunnya.
Penggunaan :
Daun bunga putri malu memiliki efek sebagai antibakteri.
Mekanisme kerja obat :
Kemampuan dan mekanisme kerja ekstrak daun putri malu dalam menghambat
pertumbuhan bakteri masih belum di-pahami dengan jelas.Untuk itu masih diperlukan
penelitian lanjut tentang mekanisme kerja efek antimikroba dari ekstrak daun putri
malu dan bagian-bagian lainnya dari tanaman ini yang diharapkan dapat membuahkan
hasil yang bermanfaat bagi manusia.
Toksisitas :
Toksisitas dari daun bunga putri malu ini belum diketahui toksisitasnya dikarenakan
belum dilakukan penelitian lebih lajut.
10. Mengkudu
Tanaman mengkudu diklasifikasikan sebagai berikut (Djauhariya, 2003):
Famili : Rubiaceae
Genus : Morinda
Spesies : Morinda citrifolia
Kandungan kimia dan Kegunaan:
Sirait (2007) menyatakan bahwa alkaloid yang terkandung dalam buah mengkudu
sering digunakan dalam bidangpengobatan yang dapat menghambat pertumbuhan
bakteri gram positif dan gram negatif (Karou et al., 2006).
Mekanisme kerja obat :
Robinson (1995) menyatakan bahwa senyawa alkaloid dapat mengganggu
terbentuknya jembatan seberang silang komponen penyusun peptidoglikan pada
sel bakteri, sehingga lapisan dinding sel tidak terbentuk secara utuh dan
menyebabkan kematian sel.
Rumus Struktur :
Struktur kimia alkaloid menurut sirait,2007yaitu :
Toksisitas :
Toksisitas dari buah mengkudu ini belum diketahui toksisitasnya dikarenakan
belum dilakukan penelitian lebih lanjut.
4. Gastrointestinal
a. Definisi
Diare adalah adalah kondisi di mana terjadi frekuensi defekasi yang
abnormal (lebih dari 3 kali per hari) serta perubahan dalam isi (lebih dari 200
gram per hari) dan konsistensi (feses cair). Pada definisi ini jelas menyebutkan
frekuensi diare terjadi lebih dari 3 kali dalam sehari. (Smeltzer,2002).
Diare juga merupakan keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4
kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak dengan konsistensi feses encer
dapat berwarna hijau atau dapat pula bercampur lendir dan darah atau lendir
saja (WHO,1980).
b. Patofisiologi
1. Diare adalah ketidakseimbangan antara absorpsi air dan sekresi air atau
elektrolit. Pada keadaan normal, absorpsi air dan elektrolit lebih besar di
bandingkan ekskresi.
2. Empat mekanisme yang menyebabkan ketidakseimbangan dan elektrolit,
adalah :
- Perubahan transfor aktif yang berakibat pada pengurangan absorpsi sodium
(Na) dan peningkatan sekresi klorida
- Perubahan motilitasnsaluran pencernaan.
- Peningkatan osmolaritas luminal saluran pencernaan
- Peningkatan tekanan hidrostatik jaringan
c. Penyebab
1. Infeksi virus ( rotavirus adenovirus )
2. Bakteri ( Shigella, Salmonella, E.coli, Vibrio )
3. Parasit ( protozoa, E. Histolytica, Balantidium coli )
4. Cacing perut ( Ascariasis, Tichuris, Stongyloides dan jamur Candida )
5. Malabsorbsi : karbohidrat ( intoleransi laktosa), lemak atau protein
6. Makanan : makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan
7. Immunodefisiensi
8. Psikologis, rasa takut dan cemas
d. Tanaman
1. Temulawak
Ordo : Zingiberales
Family : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
4. Toksisitas
Pemberian oral dari ekstrak etanol curcuma xanthorrhiza menunjukan tidak
menimbulkan kematian pada tikus dengan dosis sampai 5g/kg. Tidak ada
perubahan perilaku pada salvias, pola tidur, diare atau letargi yang ditemukan
pada hewan coba.
2. Pegagan
Ordo : Umbillales
Famili : Umbilliferae (Apiaceae)
Genus : Centella
Spesies : Centella asiatica
Kandungan Senyawa Pegagan
Pegagan yang simplisianya dikenal dengan sebutan Centella Herba memiliki
kandungan asiaticoside, thankuniside, isothankuniside, madecassoside,
brahmoside, brahmic acid, brahminoside, madasiatic acid, meso-inositol,
centelloside, carotenoids, hydrocotylin.
Mekanisme Kerja
Herba pegagan dapat menstimulasi pembentukan pembuluh darah
(angiogenesis) dan regenerasi sel mukosal pada tahap penyembuhan tukak
lambung, memfasilitasi proliferasi epitel dan menekan aktifitas mieloperoksidase
yang berperan dalam pembentukan tukak lambung.
Rumus Struktur
Toksisitas
Dilaporkan uji toksisitas akut menunjukkan bahwa pegagan tidak toksik
sampai dengan dosis 2000 mg/kgBB karena tidak ada hewan uji yang mati dan
tidak ada gejala klinis ketoksikan bermakna yang tampak pada seluruh kelompok
hewan uji (Anonim 2010).
3. Bunga kana
Ordo : Zingiberales
Famili : Cannaceae
Genus : Canna
Spesies : Canna indica L
Kandungan senyawa
Pati ganyong merah dan ganyong putih mempunyai perbedaan komposisi
makronutrien dan mikronutrien komponen protein, lemak, pati dan amilosa
ganyong merah berbeda nyata terhadap ganyong putih (P<0,05), sedangkan
komponen amilopektin dan abu keduanya tidak berbeda nyata (P>0,05).
Rumus Struktur
4. Boesenbergia rhizoma
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Boesenbergia
Spesies : Boesenbergia pandurata (Roxb.) Schlect
Senyawa Kimia
Minyak atsiri (terdiri dari kamfer, sineol, metil sinamat, dan hidromirsen),
d-borneol, d-pinen sesquiterpen,Kurkumin,Tannin,Saponin,Flavonoid
Toksisitas
Toksisitas
dapat mempunyai efek menggugurkan, resorpsi dan ber-pengaruh pada berat
janin tikus (Pudjiastuti, B.W., Widowati, L., 1993).
5. Jambu biji
Nama Tanaman : Jambu biji (Psidium guajavaL)
Famili/Suku : Myrtaceae
Bagian yang digunakan : Daun (Folium)
Cara Penggunaan : Daun Jambu biji segar seberat 30gr ditambah segenggam tepung
beras dan air 1-2 gelas direbus, minum airnya 2 kali sehari. Cara
lainnya kunyah 3 lembar daun jambu biji muda yang segar
dengan sedikit garam lalu ditelan, lakukan 2 kali sehari.
Kandungan Senyawa : Pada jambu biji yang memberikan efek antidiare adalah zat
tannin (Kumalaningsih, 2006), flavoniod, minyak atsiri, dan
alkaloid (Fratiwi, 2015).
6. Nama Tanaman : Pepaya (Carica Pepaya L)
Famili/Suku :Caricaceae
Bagian yang digunakan : Biji (Semen) Pepaya
Rumus struktur :
Cara penggunaan :Daun mentah segar3 lembar dicuci lalu dimakan sebagai lalapan
(atau dijuice dan diminum) setiap hari dan dilakukan secara
teratur, setiap kali makan. Pantangan: makanan yang pedas dan
asam.
Efek samping :
- Menimbulkan asam urat
- Memicu risiko stroke dan serangan jantung
- Memicu penyakit arthritis
- Menghambatnya system sirkulasi darah
- Tidak stabilnya system endokrin tubuh
Mekanisme kerja :didapatkan kandungan metabolit sekunder pada tanaman daun
sambung nyawa (Gynura procumbens (Lour.)Merr.)yaitu
alkaloid, saponin, dan flavonoid. yang memiliki aktivitas
antibakteri. Alkaloid mempunyai aktivitas sebagai antibakteri
dengan menginterkelasi dinding sel DNA bakteri (Tiwari, et al.,
2011).
5. Obesitas
a. Definisi
Obesitas didefinisikan sebagai kandungan lemak berlebih pada jaringan adiposa.
Secara fisiologis, obesitas didefinisikan sebagai suatu keadaan dengan akumulasi
lemak yang tidak normal atau berlebihan di jaringan adiposa sehingga dapat
mengganggu kesehatan (Sugondo, 2009).
b. Penyebab
Menurut Fauci, et al., (2009), obesitas dapat disebabkan oleh peningkatan masukan
10 energi, penurunan pengeluaran energi, atau kombinasi keduanya. Obesitas
disebabkan oleh banyak faktor, antara lain genetik, lingkungan, psikis, kesehatan,
obat-obatan, perkembangan dan aktivitas fisik (Sherwood, 2012).
c. Patofisiologi
Obesitas terjadi akibat ketidakseimbangan masukan dan keluaran kalori dari
tubuh serta penurunan aktifitas fisik (sedentary life style) yang menyebabkan
penumpukan lemak di sejumlah bagian tubuh (Rosen, 2008). Penelitian yang
dilakukan menemukan bahwa pengontrolan nafsu makan dan tingkat kekenyangan
seseorang diatur oleh mekanisme neural dan humoral (neurohumoral) yang
dipengaruhi oleh genetik, nutrisi,lingkungan, dan sinyal psikologis. Pengaturan
keseimbangan energi diperankan oleh hipotalamus melalui 3 proses fisiologis, yaitu
pengendalian rasa lapar dan kenyang, mempengaruhi laju pengeluaran energi dan
regulasi sekresi hormon. Proses dalam pengaturan penyimpanan energi ini terjadi
melalui sinyal-sinyal eferen (yang berpusat di hipotalamus) setelah mendapatkan
sinyal aferen dari perifer (jaringan adiposa, usus dan jaringan otot). Sinyal-sinyal
tersebut bersifat anabolik (meningkatkan rasa lapar serta menurunkan pengeluaran
energi) dan dapat pula bersifat katabolik 13 (anoreksia, meningkatkan pengeluaran
energi) dan dibagi menjadi 2 kategori, yaitu sinyal pendek dan sinyal panjang. Sinyal
pendek mempengaruhi porsi makan dan waktu makan, serta berhubungan dengan
faktor distensi lambung dan peptida gastrointestinal, yang diperankan oleh
kolesistokinin (CCK) sebagai stimulator dalam peningkatan rasa lapar. Sinyal panjang
diperankan oleh fat-derived hormon leptin dan insulin yang mengatur penyimpanan
dan keseimbangan energi (Sherwood, 2012).
d. Tanaman
1. Kelapa
Klasifikasi Tanaman Kelapa
Ordo: Arecales
Famili : Arecaceae
Genus: Cocos
Spesies : Cocos nucifera L.
Kandungan senyawa
Kandungan MCFA yang terdapat dalam minyak kelapa murni (VCO). MCFA
adalah kandungan asam lemak terbesar dalam minyak kelapa.
Mekanisme kerja
Minyak kelapa murni yang mengandung asam lemak rantai sedang ini lebih
dikenal dengan nama MCFA, sebuah senyawa yang gampang diserap oleh tubuh
karena molekulnya yang relatif kecil dibandingkan dengan asam lemak lainnya.
MCFA memiliki sifat metabolisme yang hampir sama dengan karbohidrat,namun
tidak menaikkan kadar gula darah.
Minyak kelapa murni atau VCO ini akan mampu mendorong tubuh untuk
melakukan pembakaran kalori dan lemak dari dalam tubuh yang sifatnya tidak
memaksa sehingga prosesnya pun tidak drastis sehingga sangat aman
Cara penggunaaan
Cara memakai VCO harus dilakukan dengan cara oral (diminum). Rata-rata
penggunaannya bisa dilakukan dengan dosis satu sendok makan VCO dicampur air
putih. Pemakaian rata-rata perhari bisa sampai tiga kali. Namun, jika ingin
maksimal bisa ditambah dosisnya, karena pada prinsipnya semakin banyak VCO
diminum , maka asupan asam laurat dalam tubuh akan semakin tinggi, yang tentu
saja akan mempercepat proses penyembuhan penyakit.
2. Lidah Buaya (Aloe Vera)
Ordo : Asparagales
Famili : Asphodelaceae
Genus : Aloe
Spesies : Aloe vera L.
Kandungan senyawa
Lidah buaya kaya akan vitamin, klorofil, asam amino, sehingga merupakan bahan
makanan untuk diet yang ideal. Lidah buaya juga mengandung Glikosida,
Flavonoid, dan Saponin (Andriani,Ary 2011)
Mekanisme kerja
Flavonoid dipercaya sebagai senyawa yang diduga mempunyai peranan
antiobesitas dengam mekanisme melalui penghambatan aktivitas enzim lipase
pankreas (Shimura et al. 1992 dalam Ruiz et al. 2005), yang menghidrolisis lemak
menjadi monogliserida dan asam lemak (Rahardjo et al. 2005). Monogliserida ini
selanjutnya akan diserap oleh usus halus yang akan disimpan sebagai cadangan
lemak dalam jaringan adiposa.
Rumus kimia dari aloe vera :
3. Caffeine
Klasifikasi Tanaman Kopi
Ordo : Rubiales
Family : Rubiaceae
Genus : Coffea
Species : Coffea Sp
Mekanisme kerja
Kafein bekerja sebagai antiobesitas dengan menstimulasi sistem saraf pusat
simpatis yang dapat menekan rasa lapar dan memperlambat rasa kenyang sehingga
terjadi penekanan pada asupan makanan (Belza et al., 2007; Diepvens et al., 2007;
Hursel and WesterterpPlantenga, 2013; Westerterp-Plantenga, 2010).
Mekanisme kerja
Ekstrak etanol biji hot pepper (Capsicum annuum L.) memiliki aktivitas anti-
adipogenesis, akan menurunkan aktivitas glycerol-3-phosphate dehydrogenase
secara signifikan. Ekspresi C/EBP4, C/EBP4, dan PPARA, suatu adipogenic
transcription factors yang penting, berkurang secara signifikan dengan pemberian
ekstrak etanol biji hot pepper pada hari ke 0- ke 6 jika dbandingan dengan kontrol.
Hal ini mengindikasikan pemberian ekstrak etanol biji hot pepper memiliki efek
kesehatan, karena mempunyai aktivitas anti obesitas yang baik.”
5. Ephedra
Order : Ephedrales
Family : Ephedraceae
Genus : Ephedra
Species : E. Sinica
Kandungan senyawa
Ephedra (Ephedra sinica) mengandung amfetamin substansi yang mirip efedrin dan
merupakan bentuk alamiah dari phenyl propanolamine (PPA).
6. Cassia Senna
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus : Cassia
Spesies : Cassia angustifolia Vahi.
Kandungan senyawa
tannin yang terkandung dalam daun Cassia fistula dan Senna alata.
Mekanisme kerja
Penelitian memperlihatkan bahwa pemberian ekstrak daun Cassia fistula dan Senna
alata efektif menurunkan berat badan dan berat lemak parametrial pada hewan
coba mencit secara signifikan. Hal ini diduga merupakan efek tannin yang
terkandung dalam daun Cassia fistula dan Senna alata. Tannin yang terkandung
dalam ekstrak memiliki potensi menghambat aktivitas lipase, sehingga dapat
menurunkan lemak tubuh. Baik daun Cassia fistula maupun daun Senna alata
tampaknya memiliki potensi sebagai agen anti obesitas dan agen hipolipidemik.
Kandungan senyawa
Secara umum, zat utama yang terkandung dari seluruh bagian tanaman adalah
tanin dan musilago. Kandungan lainnya yaitu resin, flavonoid, karotenoid, asam
fenolat, zat pahit, karbohidrat, kafein, terpen, juga senyawa — senyawa lain seperti
sterol, beta-sitosterol, friedelin-3-alfa-asetat, friedelin -3-beta-ol,alkoloida serta
karbohidrat dan minyak lemak.
Mekanisme kerja
Tanin yang banyak terkandung di bagian daun, mampu mengurangi penyerapan
makanan dengan cara mengendapkan mukosa protein yang ada dalam permukaan
usus. Sementara itu, musilago yang berbentuk lendir bersifat sebagai pelicin.
Dengan adanya musilago, absorbsi usus terhadap makanan dapat dikurangi. Hal ini
yang yang menjadi alasan banyaknya daun jati belanda yang dimanfaatkan sebagai
obat susut perut dan pelangsing.
Daun jati belanda antara lain berisi flavonoid, tannin, alkaloid dan saponin. Hanya
alkaloid yang struktur kimianya mempunyai kemiripan dengan orlistat di mana
keduanya mengandung unsur N (Nitrogen). Sehingga kemungkinan alkaloid yang
memiliki efek menghambat aktivitas enzim lipase seperti mekanime kerja orlistat
9. Ekstrak Teh Putih
Klasifikasi teh putih
Kingdom : Plantae
Devisio : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Guttieferales
Familia : Theaceae
Genus : Camalia
Spesies : Camalia sinensis
Kandungan senyawa
Kandungan bahan-bahan kimia yang terdapat dalam daun teh antara lain: (1)
Flavanol, merupakan polifenol utama pada teh berupa katekin. Derivat dari katekin
adalah katekin (C), Epikatekin (EC), galokatekin (GC), epigalokatekin (EGC),
epikatekin galat (ECG), galokatekin 3-galat (GCG) dan epigalokatekin 3-galat
(EGCG). Dimana EGCG merupakan komponen utama katekin (59%).
Mekanisme kerja
Penghambatan pada COMT menyebabkan reduksi degradasi norepinefrin,
sehingga menghasilkan penambahan kerja norepinefrin pada sistem saraf simpatis.
Aktivasi pada sistem saraf simpatis akan menstimulasi pengeluaran energi dengan
menyebabkan peningkatan termogenesis dan oksidasi lemak. Oleh karena itu,
pemberian ekstrak teh putih akan menyebabkan peninggian pengeluaran energi
(energy expenditure) selama 24 jam, karena EGCG menstimulasi termogenesis dan
oksidasi lemak serta dapat menurunkan kadar trigilserida yang berimplikasi
terhadap penurunan berat badan.