Anda di halaman 1dari 2

ecara etimologi Tri Pramana berasal dari kata “Tri” dan “Pramana”.

Tri artinya Tiga dan Pramana


artinya Jalan, atau Cara. Jadi “Tri Pramana” adalah tiga jalan (cara) untuk mengetahui kebenaran
dalam hal ini Tuhan Yang Maha Esa (Ida Sang Hyang Widhi). Dengan megetahui tentang
keberadaan Ida Sang Hyang Widhi, maka sraddha atau keyakinan seseorang semakin kuat.

Pura Aditya Jaya Rawamangun Jakarta Timur


Kemudian ada juga yang mengatakan bahwa Tri Pramana adalah tiga kekuatan hidup untuk
mengetahui dan meyakini sesuatu. Tri Pramana dibagi menjadi dua penjelasan yakni Tri Pramana
dalam Bhuwana alit sebagai kekuatan mahluk hidup yaitu manacikapura disebutkan, tiga
kekuatan mahluk hidup tersebut meliputi; (1) Bayu; kekuatan nafas, (2) Sabda: kekuatan suara,
dan (3) Idep; kekuatan pikiran. Ketiga tri Pramana tersebut dimiliki oleh manusia sebagai
makhluk yang paling sempurna untuk mengetahui hakekat kebenaran sesuatu, baik nyata,
maupun abstrak yang dalam widhi tatwa disebutkan Tri Pramana; Praktyaksa Pramana,
Anumana Pramana, dan Agama Pramana (Sabda Pramana). Ketiganya akan dijelaskan sebagai
berikut:

1. Praktyaksa Pramana

Praktyaksa Pramana adalah cara mengetahui sesuatu (kebenaran) dengan cara melihat langsung
melalui Panca Indra. Contohnya misalnya melihat matahari langsung, melihat bulan purnama
pada malam hari, melihat matahari terbit, mencium harumnya bunga secara langsung,
mengearkan suara music, merasakan sejuknya angin pada sore hari, dan lainnya.
2. Anumana Pramana

Anumana Pramana adalah cara mengetahui sesuatu (kebenaran) dengan cara melihat gejala-
gejala atau tanda-tanda, berdasarkan perhitungan analisa yang logis dan sebagainya. Contohnya
misalnya ada asap berarti ada api, ada angin manakala melihat dedaunan pada pepohonan yang
bergerak-gerak, dedaunan basah di hutan berarti terjadi hujan, ada jejak telapak kaki manusia
berarti ada orang, dan lain sebagainya.
3. Agama Pramana

Agama Pramana adalah cara mengetahui sesuatu (kebenaran) dengan cara mempercayai sumber-
sumber yang pantas dipercaya, misalnya kitab suci weda, orang suci seperti pendeta dan
pinandita, para rsi, orang tua kita dan sebagainya.

Ketiga cara di atas (Tri Pramana) digunakan oleh umat Hindu untuk mengetahui kebenaran.
Sesuatu dikatakan benar jika masuk akal dan bisa dipertanggung jawabkan. Pada umumnya
ketiganya dalam agama Hindu dipercaya dapat digunakan untuk mengetahui Tuhan (Ida
Sanghyang Widhi Wasa).

Misalya Praktyaksa Pramana yaitu cara mengetahui Tuhan (Ida Sanghyang Widhi Wasa) dengan
cara melihat langsung, bagi manusia biasa mugkin itu tidak masuk akal. Tetapi umat Hindu
percaya bahwa para rsi yang dulu dapat mengetahui keberadaan Tuhan (Ida Sanghyang Widhi
Wasa) dengan cara melihat langsung pada zaman dahulu kalah melalui ajaran Yoga Samadhi.

Kemudian Anumana Pramana adalah cara mengetahui sesuatu (kebenaran) dengan cara melihat
gejala-gejala atau tanda-tanda. Dalam dunia ini, kita bisa melihat keagungan tuhan dengan cara
melihat tanda-tanda, seperti misalnya adanya matahari pasti ada yang menciptakan yakni
Sanghyang Widhi Wasa. Kebenaran ini tidak terbantahkan, karena manusia percaya bahwa
segala yang ada pasti ada peciptanya. Alam semesta ada karena ada Ida Sanghyang Widhi Wasa.

Secara Agama Pramana yaitu kebenaran denga mempercayai sumber-sumber seperti weda dan
orang yang pantas untuk dipercaya. Umat Hindu mempercayai weda sebagai otoritas kebenaran,
dan para orang suci seperti pandita, rsi dan orang yang dianggap telah mendapat pencerahan.

Anda mungkin juga menyukai