Makalah Leukimia
Makalah Leukimia
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2 :
5. Sitti rasmi
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah Leukimia ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Laporan ini berisi tentang hal-hal yang berkaitan dengan leukemia dalam dunia farmasi
khususnya obat.
Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu
dan ikut terlibat dalam penyusunan laporan ini, utamanya kepada dosen pengampu
bapak Alham Muchtar, S.si., Apt., atas arahan yang diberikan kepada kami dalam
Menyadari akan keterbatasan ilmu dan pengalaman yang kami miliki, kami
berharap hasil yang nantinya kami peroleh dapat diterima dan bermanfaat di masa yang
akan datang. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya
terutama bagi Jurusan Farmasi Universitas Pancasakti Makassar serta dapat digunakan
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
A. Pengertian ..................................................................................... 3
B. Etiologi .......................................................................................... 5
C. Patofisiologi .................................................................................. 9
D. Terapi ............................................................................................ 10
A. Kesimpulan...................................................................................... 15
B. Saran ................................................................................................ 15
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Leukimia adalah penyakit keganasan sel darah yang berasal dari sumsum tulang
ditandai dengan proliferasi sel-sel darah putih dengan manifestasi adanya sel-sel abnormal
Leukimia limfositik akut atau yang juga biasa disebut leukimia limfoblastik akut
(LLA) adalah keganasan sel yang terjadi akibat proliferasi sel limfoid yang diblokir pada
Angka kejadian di Amerika Serikat dan Eropa pada anak di bawah usia 15 tahun, per
tahun sekitar 3,5-4,0 per 100.000 anak. Dalam Voute et al (2005) disebutkan bahwa rasio laki-
laki dan perempuan yang menderita LLA sebesar 1,2 dan angka tertinggi terjadi pada anak
usia 2-7 tahun yang jumlahnya dapat mencapai 10 per 100.000 anak.
ditemukan. Tercatat 8 kasus baru anak dengan LLA per tahunnya (Rini et al, 2009).
Pengobatan dengan kemoterapi merupakan terapi kuratif utama pada leukimia (Dipiro et al,
2008).
tahun terakhir dalam pengobatan kanker LLA pada anak anak (Raza and Barakzai, 2009).
6-MP digunakan pada fase konsolidasi dan pemeliharaanpada pasien resiko biasa dan pasien
resiko tinggi.
Dalam pembuatan makalah ini kami ingin menjelaskan hal yang berkaitan dengan
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Leukemia berasal dari bahasa yunani leukos-putih dan haima-darah. Leukimia adalah
penyakit neoplastik yang di tandai dengan diferensiasi dan proliferasi sel induk hematopoetik
yang secara meligna melakukan transformasi yang menyebabkan penekanan dan penggantian
unsur sumsum yang normal. (Greer dkk, 1999 dalam Price , 2016).
1. Leukimia adalah proliferasi sel darah putih yang masih imatur dalam jaringan pembentuk
2. Leukimia adalah proliferasi tak teratur atau akumulasi sel darah putih dalam sum-sum
tulang menggantikan elemen sum-sum tulang normal (Smeltzer, S C and Bare, B.G, 2002
: 248 )
3. Leukimia adalah suatu keganasan pada alat pembuat sel darah berupa proliferasio
patologis sel hemopoetik muda yang ditandai oleh adanya kegagalan sum-sum tulang
dalam membentuk sel darah normal dan adanya infiltrasi ke jaringan tubuh yang lain
4. Leukemia adalah neoplasma akut atau kronis dari sel-sel pembentuk darah dalam sumsum
Leukimia digolongkan ke dalam kelompok akut dan kronis berdasarkan derajat maturasi
sel-sel ganas dalam sumsum tulang. Leukimia akut ditandai adanya gangguan maturasi yang
mengakibatkan meningkatnya sel-sel muda dan terjadinya kegagalan diferensiasi sel-sel
darah.
Keadaan ini menyebabkan penyakit tanpak sangat berat dan menyebabkan kematian
dalam beberapa bulan tanpa pengobatan. Sebaliknya pada leukemia kronis terjadi peningkatan
sel matur yang tidak terkendali, sehingga penyakit tanpa relative lebih ringan, leukemia kronis
pada stadium akhir dapat menjadi progresif seperti leukemia akut. (Hidayat, 2006).
Pada umumnya gejala klisnis dari berbagai leukemia hamper sama hanya berbeda
apakah akut atau kronik. Juga gejala hematologis lain yang bergantung pada morfologis
selnya.
Etiologi pasti dari leukemia ini belum diketahui. Leukemia, sama halnya dengan kanker
lainnya, terjadi karena mutasi somatic pada DNA yang mengaktifkan onkogenesis atau
menonaktifkan gen suppressor tumor, dan menganggu regulasi dari kematian sel,
diferensiasi atau divisi.Tapi penelitian telah dapat mengemukakan factor resiko dari Leukemia
1. Tingkat radiasi yang tinggi orang – orang yang terpapar radiasi tingkat tinggi lebih mudah
terkena leukemia dibandingkan dengan mereka yang tidak terpapar radiasi. Radiasi tingkat
tinggi bisa terjadi karena ledakan bom atom seperti yang terjadi di Jepang. Pengobatan
yang menggunakan radiasi bisa menjadi sumber dari paparan radiasi tinggi.
2. Orang-orang yang bekerja dengan bahan – bahan kimia tertentu terpapar oleh benzene
dengan kadar benzene yang tinggi di tempat kerja dapatmenyebabkan leukemia. Benzene
digunakan secara luas di industri kimia. Formaldehid juga digunakan luas pada industri
kimia, pekerja yang terpapar formaldehid memiliki resiko lebih besar terkena leukemia.
3. Kemoterapi pasien kanker yang di terapi dengan obat anti kanker kadang – kadang
berkembang menjadi leukemia. Contohnya, obat yang dikenal sebagai agen alkilating
4. Down Syndrome dan beberapa penyakit genetic lainnya beberapa penyakit disebabkan
5. Human T-cell Leukemia virus-I (HTVL-I)Virus ini menyebabkan tipe yang jarang dari
6. Myelodysplastic syndrome orang – orang dengan penyakit darah ini memiliki resiko
b. Anemia
c. Perdarahan, petekie
d. Nyeri tulang
e. Infeksi
h. Sakit kepala
a. Rasa lelah
f. Diaforesis meningkat
c. Hepatosplenomegali
d. Nyeri tulang dan sendi
e. Anemia
h. Muntah
i. Gangguan penglihatan
j. Nyeri kepala
4. Leukemia Limfositik Kronis
a. Mudah terserang infeksi
b. Anemia
c. Lemah
d. Pegal – pegal
e. Trombositopenia
f. Respons antibodi tertekan
g. Sintesis immonuglobin tidak cukup
C. PATOFISIOLOGI
Demam
Fraktur
Pendaraha
patologis
n
Trombositopenia
D. Terapi Pada Penderita Leukimia
1. Kemoterapi
Tergantung pada jenis leukemia, pasien bisa mendapatkan satu jenis obat atau
a. Antibiotika (sitotoksik)
antibiotika yang berasal dari jenis jamur Streptomyces juga berkhasiat sitostatis,
b. Antrasiklin
Mekanisme kerja dari obat ini adalah pengikatan afinitas tinggi ke DNA melalui
Idarubisin .
bronchus.
Dosis : infus i.v. 50-75 mg/m2 sehari setiap 3 minggu
leukemia akut.
Dosis; 30-60 mg/m2 sehari sebagai infus cepat selama 3-5 hari setiap 4-6
minggu.
bersifat lebih lipofil, maka absorbsinya ke dalam sel lebih baik. obat ini
kombinasi.
linking (saling mengikat) antara rantai DNA di dalam inti sel, sehingga
penggandaan sel terganggu dan pembelahan sel dirintangi (spesifik fase S).
Obat-obat terpenting dari golongan ini: klormetin dan turunannya; klorambusil,
a) Klormetin (mustin)
b) Klorambusil (leukeran)
tetapi dapat digunakan per oral. Daya kerjanya lebih lambat dan efek
minggu
c) Melfelan (alkeran)
Dosis: oral 0.2-10 mg/kg selama 4-6 hari, diulang setelah 6 minggu
d) Siklofosfamida
Dosis; oral 50-200 mg sehari setiap 7-14 hari, i.v. 10-15 mg/kg/hari setiap
3-7 hari.
e) Ifosfamida
f) Busulfan (myleran)
dosis; oral 3-4 mg/hari selama 12-20 minggu pemeliharaan 0.5-2 mg sehari
d. Antimetabolit
Antimetabolit adalah zat spesifik siklus sel yang mencegah sintesis nukleotida
Derivat pteridin ini (1954), menghambat reduksi dari asam folat menjadi
Dosis; tergantung dari jenis dan keadaan pasien, oral; 5-30 mg sehari selam
5 hari, setelah istirahat 2-3 minggu, kur dapat diulang lagi 3-5 kali.
menit.
Dosis; infus intravena 100-200 mg setiap 8-12 jam selama 5 hari, biasanya
(lanvis).
2. Terapi Biologi
Orang dengan jenis penyakit leukemia tertentu menjalani terapi biologi untuk
meningkatkan daya tahan alami tubuh terhadap kanker. Terapi ini diberikan melalui
suntikan di dalam pembuluh darah balik. Bagi pasien dengan leukemia limfositik
kronis, jenis terapi biologi yang digunakan adalah antibodi monoklonal yang akan
kekebalan untuk membunuh sel-sel leukemia di dalam darah dan sumsum tulang.
Bagi penderita dengan leukemia myeloid kronis, terapi biologi yang digunakan
leukemia.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Leukemia adalah suatu jenis kanker darah. Gangguan ini disebabkan olehsel darah
putih yang diproduksi melebihi jumlah yang seharusnya ada. Terapi yang diberikan pada
penderita leukemia akut bertujuan untuk menghancurkan sel-sel leukemia dan mengembalikan
sel-sel darah yang normal.Terapi yang dipakai biasanya adalah kemoterapi (pemberian obat
B. SARAN
Anonim, 2006, Indonesian Protocol ALL Standard Risk and High Risk, IDAI, Jakarta.
Conter, R. C., Sala. A., Chiesa. R., Citterio. M and Biondi. A. 2004. Acute Lymphoblastic
Leukimia. Orphanet Encyclopedia: Monza, Italy: 1-13.
Dipiro, J.T, Talbert, R.L, Yee, G.C, Matzke, G.R, Wells, B.G, and Posey, L.M. 2008.
Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach Seventh Edition The McGraw-Hill
Companies. USA : 2085-2120.
Permono, B and Ugrasena, I. 2005, Leukemia Akut, Editored in Pramono, B., Sutaryo. Ugrasena,
I., Windiastuti, E and Abdulsalam, M. Buku Ajar Hematologi-Onkologi Anak: Badan
Penerbit IDAI. Jakarta: 236-237.
Smeltzer Suzanne C. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Alih bahasa
Agung Waluyo, dkk. Editor Monica Ester, dkk. Ed. 8. Jakarta : EGC; 2001.
Voute, P.A., Barrett, A., Stevens, MCG., and Caron HN. 2005. Cancer in children Clinical
management 5 th edition. Oxford University Press: New York: 138-170.