Anda di halaman 1dari 9

F.

3Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana

Laporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Primer


(PMKP) dan Usaha KesehatanMasyarakat (UKM)

F3. UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK SERTA KELUARGA


BERENCANA

PENYULUHAN PENTINGNYA ANTENATAL CARE DALAM


KEHAMILAN

Oleh:

dr. Nadia Ananda Elsinta

Pendamping:

dr. Hj. Dahlia Abbas

PUSKESMAS BARA BARAYYA


KOTA MAKASSAR
PROVINSI SULAWESI SELATAN
PERIODE JUNI – OKTOBER 2018

HALAMAN PENGESAHAN

1
F.3Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana

Nama : dr. Nadia Ananda Elsinta

Judul Laporan : Penyuluhan Pentingnya Antenatal Care dalam


Kehamilan

Laporan tentang Penyuluhan Pentingnya Antenatal Care dalam Kehamilan telah


disetujui guna melengkapi tugas Dokter Internsip dalam Pelayanan Kesehatan
Masyarakat Primer (PKMP) dan Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM) di bidang
Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Kelurga Berencana

Makassar, 6 Agustus 2018

Mengetahui,

Pendamping Dokter Internsip

dr. Hj. Dahlia Abbas

LAPORAN KEGIATAN

2
F.3Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana

UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK SERTA KELUARGA


BERENCANA
PENYULUHAN PENTINGNYA ANTENATAL CARE DALAM
KEHAMILAN

A. LATAR BELAKANG
Kebijakan Departemen Kesehatan dalam upaya mempercepat penurunan
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi baru lahir (AKB) pada
dasarnya mengacu kepada intervensi strategis “Empat Pilar Safe Motherhood”
yaitu meliputi Keluarga Berencana, ANC, Persalinan Bersih dan Aman, dan
Pelayanan Obstetri Essensial.
ANC adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan
mental dan fisik ibu hamil, hingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas,
persiapan pemberian ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar.
Pemeriksaan kehamilan atau ANC merupakan pemeriksaan ibu hamil baik fisik
dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan
masa nifas, sehingga keadaan mereka post partum sehat dan normal, tidak hanya
fisik tetapi juga mental.
Kunjungan Antenatal Care (ANC) adalah kunjungan ibu hamil ke bidan
atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan
pelayanan/asuhan antenatal. Pelayanan antenatal ialah untuk mencegah adanya
komplikasi obstetri bila mungkin dan memastikan bahwa komplikasi dideteksi
sedini mungkin serta ditangani secara memadai.
Pelayanan ANC disini tidak hanya mengandung arti bahwa ibu hamil
yang berkunjung ke fasilitas pelayanan, melainkan setiap kontak tenaga kesehatan
baik diposyandu, pondok bersalin desa, kunjungan rumah dengan ibu hamil
merupakan bentuk dari pelayanan ANC.

Program-program yang di integrasikan dalam pelayanan antenatal


terintegrasi meliputi :
a. Maternal Neonatal Tetanus Elimination (MNTE)
b. Antisipasi Defisiensi Gizi dalam Kehamilan (Andika)
c. Pencegahan dan Pengobatan IMS/ISR dalam Kehamilan (PIDK)
d. Eliminasi Sifilis Kongenital (ESK) dan Frambusia

3
F.3Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana

e. Pencegahan dan Penularan HIV dari Ibu ke Bayi (PMTCT)


f. Pencegahan Malaria dalam Kehamilan (PMDK)
g. Penatalaksanaan TB dalam Kehamilan (TB-ANC) dan Kusta
h. Pencegahan Kecacingan dalam Kehamilan (PKDK)
i. Penanggulangan Gangguan Intelegensia pada Kehamilan (PAGIN).

Setiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang bisa


mengancam jiwanya. Oleh karena itu, wanita hamil memerlukan sedikitnya
empat kali kunjungan selama periode antenatal:

1) Satu kali kunjungan selama trimester satu (< 14 minggu).


2) Satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14 –
28).
3) Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28 – 36
dan sesudah minggu ke 36). Wanita hamil juga harus
memeriksakan dirinya bila terdapat keluhan-keluhan khusus.

Menurut Departemen Kesehatan RI, pemeriksaan antenatal dilakukan


dengan standar pelayanan antenatal dimulai dengan :
a) Anamnese : meliputi identitas ibu hamil, riwayat kontrasepsi/KB,
kehamilan sebelumnya dan kehamilan sekarang.
b) Pemeriksaan umum : meliputi pemeriksaan fisik, pemeriksaan
khusus kebidanan.
c) Pemeriksaan laboratorium dilakukan hanya atas indikasi/diagnosa
d) Pemberian obat-obatan, imunisasi Tetanus Toxoid (TT) dan tablet
besi (Fe)
e) Penyuluhan tentang gizi, kebersihan, olah raga, pekerjaan dan
perilaku sehari-hari, perawatan payu dara dan air susu ibu, tanda-
tanda risiko, pentingnya pemeriksaan kehamilan dan imunisasi
selanjutnya, persalinan oleh tenaga terlatih, KB setelah melahirkan
serta pentingnya kunjungan pemeriksaan kehamilan ulang.

B. PERMASALAHAN DI MASYARAKAT
Indonesia merupakan Negara dengan angka kematian ibu dan perinatal
tertinggi. Hal ini dibuktikan dengan tingginya AKI ( Angka Kematian Ibu) yaitu
307 per 100.000 kelahiran hidup dan kematian bayi baru lahir 35 per 1000 ( SDKI
2002 / 2003 ). Berdasarkan beberapa data yang diperoleh, penyebab utama

4
F.3Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana

kematian ibu adalah perdarahan 30,5%, infeksi 22,5%, gestosis 17,5%, dan
anestesia 2,0%. Tingginya mortalitas dan morbiditas terhadap ibu dan bayi baru
lahir ini menjadikan negara kita tertinggal dari standar kesehatan dunia.
Pelayanan antenatal dengan standar pemeriksaan berulang (K1-K4)
merupakan komponen pelayanan kesehatan ibu hamil yang penting karena bila
timbul gangguan kesehatan dini, mungkin dapat dikenali sehingga dilakukan
perawatan yang cepat dan tepat.
Untuk itu sangatlah dibutuhkan peningkatan pengetahuan, kesadaran dan
kerjasama baik dari tenaga kesehatan, ibu hamil serta keluarga untuk pelayanan
antenatal care guna meningkatkan mutu kesehatan di Indonesia.

C. PEMILIHAN INTERVENSI
Oleh karena permasalahan yang terjadi di atas, maka diadakan pelayanan
antenatal care pada puskesmas Bara Barayya, yang bertujuan untuk mengawasi
kesehatan Wanita hamil sampai akhir kehamilan, mendeteksi adanya kelainan
fisik atau psikologik sedini mungkin dan mengobatinya, serta mengupayakan
wanita melahirkan tanpa kesulitan dan bayi yang dilahirkan dalam kondisi sehat
pula.

D. PELAKSANAAN
Pelayanan antenatal care pada Puskesmas Bara Barayya dilakukan pada
hari Senin, Selasa, dan Kamis setiap minggunya, selama empat bulan yakni pada
bulan Juni-Oktober 2018 pada pukul 08.00 WITA-selesai. Pelayanan antenatal
care yang dilakukan mencakup 7 T yakni: Timbang Berat Badan, Ukur Tekanan
Darah, Ukur (Tinggi) Fundus uteri, Pemberian Imunisasi (Tetanus Toksoid) TT
lengkap, Pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan, Tes terhadap
penyakit menular seksual, Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.

E. EVALUASI
1. Kesimpulan

Setelah melakukan pelayanan antenatal care selama bulan Juni –


Oktober 2018 didapatkan kesimpulan bahwa para ibu hamil memiliki cukup
kesadaran dan semangat dalam mengikuti pelayanan antenatal care yang

5
F.3Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana

dilakukan, terutama pada kunjungan I dan IV. Namun masih banyak dijumpai
ibu hamil yang tidak melakukan kunjungan secara lengkap yaitu pada
kunjungan II dan III dikarenakan ketidaktahuan atau kurangnya kepercayaan
terhadap tenaga kesehatan.

2. Saran
Sebaiknya pada saat melakukan pelayanan ANC dilakukan juga
penyuluhan mengenai ANC tersebut sehingga ibu-ibu hamil dapat sepenuhnya
paham mengenai pentingnya pelaksanaan ANC serta diperlukan peran aktif
dari seluruh tenaga kesehatan dan kader dalam mempromosikan pemeriksaan
ANC kepada seluruh masyarakat luas.

Makassar, 6 Agustus 2018

Peserta Pendamping

(dr. Nadia Ananda Elsinta) (dr. Hj. Dahlia Abbas)

DOKUMENTASI

6
F.3Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana

LAPORAN KEGIATAN

Nama Peserta dr.Nadia Ananda Elsinta Tanda tangan:

Nama Pendamping dr. Hj. Dahlia Abbas Tanda tangan:

7
F.3Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana

Nama Wahana Puskesmas Bara Barayya

Tujuan Pelaksanaan Penyuluhan Pentingnya Antenatal Care dalam Kehamilan

Hari/Tanggal Senin/ 6 Agustus 2018

Waktu 08.00 WITA

Tempat Poli ANC Puskesmas Bara Barayya

Jumlah Peserta 20

8
F.3Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana

Anda mungkin juga menyukai