Anda di halaman 1dari 9

PERILAKU PROFESIONAL TENAGA KESEHATAN PADA

PELAYANAN KESEHATAN PRIMER PUSKESMAS PELALAWAN


KABUPATEN PELALAWAN TAHUN 2013

Eka Sri Indra Putri


Dedi Afandi
Wiwit Ade Fidiawati
Ekaindra.putri@yahoo.com

ABSTRACT

Professional behaviour is an effectuate that is expected of health


professionals who provide services to the community including remote areas like
in the littoral, one of which coastal settlement. This research aims for discovering
the professional behaviour of health-care workes of Pelalawan community health
center (Puskesmas), Pelalawan Regency that was assessed basing on the six
elements of professional behaviour. The design of this reseacrh uses exploration
method with qualitative approaches on nine health-care workers of Pelalawan
community health center (Puskesmas), Pelalawan Regency, who selected by using
snowball sampling method. Data collection was done by interview method and
recorded with an audio recorder. The result of this research showed that all
informants possess altruism, accountability, excellence, duty, honor and integrity
and respect for other, and there are some informant who possess excellence. In
general, half of the Pelalawan community health center (puskesmas) health-care
workers possess the elements of professional behaviour in carrying their
duty,especially in providing service the patients.

Key word : professional behavior, health workers.

PENDAHULUAN diberikan oleh tenaga kesehatan yang


profesional.1
Pelayanan kesehatan yang
Perilaku profesional tenaga
berkualitas akan menghasilkan
kesehatan merupakan suatu sikap
kesehatan yang maksimal untuk
yang diharapkan dari seorang tenaga
masyarakat. Hal ini tidak terlepas
kesehatan yang memberikan
dari sarana dan prasarana serta
pelayanan kesehatan kepada
kompetensi sumber daya manusia.
masyarakat.2
Untuk mendukung pencapaian
pelayanan kesehatan yang baik

Jom FK Volume 1 No. 2 Oktober 2014


1
Belakangan ini pelayanan integritas (honor and integrity),
kesehatan dihadapkan dengan menghormati orang lain (respect to
berbagai masalah antara lain kritikan others).3
dari masyarakat mengenai sulitnya Indonesia memiliki banyak
mendapat pelayanan kesehatan yang daerah pesisir, pelayanan kesehatan
maksimal serta masalah tenaga daerah pesisir di beberapa provinsi
kesehatan yang profesional masih menjadi salah satu prioritas
4
kurang dan tidak terdistribusi secara pembangunan. Riau merupakan
merata. Masyarakat semakin selektif salah satu provinsi yang memiliki
untuk mendapatkan pelayanan beberapa daerah pesisir, salah
kesehatan yang berkualitas. satunya adalah Kabupaten
Keberhasilan upaya Pelalawan. Berdasarkan survei awal
pelayanan kesehatan yang baik juga Puskesmas Pelalawan diketahui
tidak terlepas dari perilaku tenaga kesehatan di wilayah
profesional tenaga kesehatan. Tenaga Puskesmas Pelalawan terdapat
kesehatan tersebut mencakup dokter, sebanyak satu dokter umum dan satu
perawat, bidan, dan orang – orang dokter gigi, sembilan bidan dua
yang bergerak dalam pelayanan perawat, dua farmasi yang melayani
kesehatan. Perilaku profesional penduduk 16.294 jiwa.
tenaga kesehatan dicerminkan dari Berdasarkan uraian diatas
profesionalismenya, enam unsur maka peneliti ingin melihat
profesionalisme yang harus dimiliki bagaimana gambaran perilaku
adalah alturisme (alturism), profesional tenaga kesehatan daerah
akuntabilitas (accountability), pesisir pada pelayanan kesehatan
keunggulan (exellence), tugas atau primer wilayah kerja Kabupaten
kewajiban (duty), kehormatan dan Pelalawan.

METODE PENELITIAN Populasi penelitian ini adalah


seluruh tenaga kesehatan Puskesmas
Desain penelitian ini Pelalawan Kabupaten Pelalawan.
menggunakan metode eksplorasi Subjek pada penelitian ini adalah
dengan pendekatan kualitatif.5 tenaga kesehatan (dokter, bidan,
Metode eksplorasi ini digunakan agar perawat dan lain-lain) yang dipilih
peneliti dapat menggali lebih dalam dengan menggunakan snowball
informasi dan data yang ingin sampling6 yaitu pemilihan subyek
didapatkan yaitu gambaran akan penelitian berdasarkan suatu
perilaku profesional petugas pertimbangan, yang memahami dan
kesehatan pada pelayan kesehatan memiliki informasi yang diinginkan.
primer. Penelitian ini dilakukan di Besar sampel tidak dipersoalkan
Puskesmas Pelalawan Kabupaten dalam penelitian ini dan penelitian
Pelalawan pada bulan Desember akan dihentikan apabila sudah tidak
tahun 2013 dan telah dinyatakan lagi ditemukan variasi informasi.
lolos kaji etik oleh Unit Etik Awalnya peneliti akan menetapkan
Penelitian Kedokteran dan Kesehatan sampel awal dimana dalam penelitian
Fakultas Kedokteran Universitas ini key informan awal adalah kepala
Riau dengan nomor puskesmas selanjutnya akan
236/UN19.1.28/UEPKK/2013. ditentukan key informan lanjutan.6

Jom FK Volume 1 No. 2 Oktober 2014


2
Penelitian ini akan dilakukan
dengan mewawancarai subjek
penelitian secara mendalam Altruisme
menggunakan panduan pertanyaan Nilai altruisme tergambar dari
yang telah dipersiapkan dan direkam pernyataan-pernyataan informan
menggunakan alat perekam. Lalu yang disesuaikan dengan kata kunci
akan dilakukan proses validitas dan “mengutamakan kepentingan pasien
reabilitas data dengan cara diatas kepentingan pribadi dan
credibility, transferability, memiliki inisiatif untuk melakukan
dependebility dan confirmability. pertolongan segera” seperti :
Data akan ditranskrip, dikoding dan
dilakukan pengkategorisasian dengan “kalau ada pasien datang pas
menggunakan perspective codes jam kerja berakhir ya
taksonomi Bogdan dan Biklen. Data dikerjakan lah kalau masih di
selanjutnya disajikan dalam bentuk puskesmas gak mungkin
tekstual.7,8
nolak”
HASIL PENELITIAN “kalau saya masih
dipuskesmas ya saya layani,
Deskripsi umum tempat penelitian
Puskesmas Pelalawan berada di tetap kami layani, kadang
Kecamatan Pelalawan Kabupaten udah dikasih tau, namanya
Pelalawan. Puskesmas ini terdapat di juga masyarakat ada yang gak
Jalan tengku said harun. Akses ngerti, jum’at misalnya jam
menuju Puskesmas Pelalawan 11 sudah tutup tapi kalau
menggunakan jalur darat dengan kami masih disini ya tetap
kondisi jalan tanah dimana jarak
kami layani”
tempuh dari Pekanbaru sekitar 3 jam
30 menit dengan rute Pekanbaru Pada penelitian ini ditemukan
menuju Pangkalan Kerinci menuju pernyataan informan tanpa variasi
Desa Pelalawan. Kondisi jalan yang jawaban. Kemudian peneliti
tanah ini menyebabkan sulitnya melakukan triangulasi dengan cara
mencapai lokasi Puskesmas cross check kepada key informan
ditambah lagi dengan pengaruh awal dan key informan akhir. Peneliti
cuaca yang musim hujan dan banjir. mendapatkan kesesuaian jawaban.
Puskesmas Pelalawan tidak memiliki Sehingga dapat dikatakan bahwa
fasilitas rawat inap maupun instalasi seluruh informan yang merupakan
gawat darurat. Puskesmas Pelalawan tenaga kesehatan Puskesmas
memiliki dua orang dokter, dua Pelalawan Kabupaten Pelalawan
orang perawat, sembilan orang bidan, mengandung nilai unsur altruisme.
orang orang tenaga kesehatan lain
dan satu orang tata usaha. Puskesmas Akuntabilitas
Waktu kerja tenaga kesehatan dan Nilai akuntabilitas yang juga
pegawai Puskesmas Pelalawan dari menjadi salah satu unsur
hari Senin hingga Sabtu dengan jam profesionalisme dengan kata kunci
kerja dan pelayanan dimulai dari jam yaitu, “memberikan
08.00-13.00. pertanggungjawaban, memenuhi
persyaratan kompetensi tertentu dan

Jom FK Volume 1 No. 2 Oktober 2014


3
melakukan profesi sesuai dengan Nilai keunggulan yang menjadi
standar profesi dan kode etik profesi” salah satu unsur profesionalisme
dapat kita ketahui dari jawaban- dengan kata kunci terus menerus
jawaban informan sebagai berikut : belajar dan memiliki komitmen
belajar sepanjang hayat dan terus
“kalau disini pasien ingin meng-upgrade ilmu, Terdapat dua
taunya tinggi, kalau variasi jawaban informan, yaitu :
pasiennya tidak aktif ya kita
jelaskan dari awal sampai “ada, kadang sesuai program,
pasiennya ngerti. Dan saya kan bidan dan biasanya
mengenai pasien yang dirujuk itu dari IBI dan sampai ke
sampai selesai itu kami Pekanbaru kami juga ikut
pantau, dari awal dirujuk kalau dapat informasi, baru-
didampingi oleh perawat baru ini saya ikut yang dari
puskesmas ke rumah sakit Kabupaten sampai
dan setelah sembuh atau mengundang Ula Kamal. Dari
pasien sudah pulang biasanya organisasi dua kali dalam
pasien ke puskesmas untuk setahun”
kontrol penyakitnya...”
“baca buku saya kurang, gak
“...kebanyakan pasien disini sempat lagi baca-baca dek”
diam kalau dikasih tau ya
Terdapat variasi jawaban
mereka biasa aja, ada yang dimana tidak seluruhnya
aktif tapi ya satu-satu, kalau mengandung nilai keunggulan yang
pasiennya tidak aktif ya kita sesuai dengan kata kunci. Observasi
kasih tau dan jelaskan” langsung oleh peneliti tidak dapat
dilakukan saat penelitian
Pada penelitian ini ditemukan berlangsung, namun hasil triangulasi
pernyataan informan tanpa variasi terhadap key informan awal dan key
jawaban. Kemudian peneliti informan lanjutan ditemukan
melakukan triangulasi dengan cara kesesuaian dengan jawaban informan
cross check kepada key informan bahwa tidak semua tenaga kesehatan
awal dan key informan akhir. Peneliti rutin membaca buku untuk meng-
mendapatkan kesesuaian jawaban. update ilmu dan mengikuti seminar
Peneliti juga melakukan cross check atau pelatihan. Hal ini menunjukkan
terhadap pasien. pasien sebagian informan memiliki nilai
membenarkan pernyataan-pernyataan keunggulan.
informan. Sehingga dapat dikatakan
bahwa seluruh informan yang Tugas atau kewajiban
merupakan tenaga kesehatan Nilai tugas dan kewajiban
Puskesmas Pelalawan Kabupaten yang juga menjadi salah satu unsur
Pelalawan mengandung nilai unsur profesionalisme dengan kata kunci
akuntabilitas. yaitu, memberi pelayanan sesuai
standar profesi, merujuk apabila
Keunggulan tidak mampu menangani dan
memahami hak pasien, dapat kita

Jom FK Volume 1 No. 2 Oktober 2014


4
ketahui dari jawaban-jawaban hasil visum ya di berikan ke
informan sebagai berikut : polisi, karena itu permintaan
“puskesmas biayanya sudah dari kepolisian”
gratis semuanya termasuk
emergency. Kalau mereka “Pelayanan disini mulainya
gak punya duit, kita liatlah jam 08.00 sampai 13.00”
kalau memang butuh
Nilai kehormatan dan
pertolongan kali yan tentu
integritas tergambar dari jawaban-
kita punya hati nurani juga, jawaban informan dan disesuaikan
ya kita bantu semampu dengan kata kunci. Berdasarkan hasil
kita...” observasi langsung peneliti
menunjukkan seluruh informan
“disini tidak ada biaya menggambarkan nilai kehormatan
tambahan, meskipun darurat dan integritas, ini terlihat dari
kan dari puskesmasnya sudah kepatuhan tenaga kesehatan terhadap
gratis” jam kerja yang pulang tepat pada
waktunya.
Seluruh pernyataan informan
diatas mengandung nilai tugas atau Menghormati orang lain
kewajiban sesuai dengan kata kunci Nilai menghormati orang lain
Berdasarkan hasil observasi dan yang juga menjadi salah satu unsur
triangulasi yang dilakukan peneliti profesionalisme dengan kata kunci
terhadap key informan awal dan key yaitu, menghormati pasien dan
informan lanjutan terdapat keluarga pasien, menghormati teman
kesesuaian jawaban yang disebutkan sejawat dan menghormati
oleh informan, dimana tenaga masyarakat, dapat kita ketahui dari
kesehatan akan tetap memberikan jawaban-jawaban informan sebagai
pertolongan walapun pasien tidak berikut :
memeiliki uang dan selanjutnya “nyaman, ibuk dimana kerja
memberikan solusinya dari nyaman aja tergantung
pemerintah seluruh pelayanan di kitanya aja. Disini enak dan
puskesmas digratiskan selama jam kompak karena disini
kerja. daerahnya cukup sulit, tadi
adek liatkan ada yang banjir
Kehormatan dan integritas
Nilai kehormatan dan sedikit jalannya, biasanya
integritas yang merupakan salah satu banjirnya lebih parah, dulu
unsur profesionalisme tergambar dari saya tinggal di tanah merah
pernyataan-pernyataan informan kalau ke puskesmas ya rame-
yang sesuai dengan kata kunci rame sam teman-teman yang
“membaktikan tugas dan kewajiban
lain kadang ada kereta kawan
seperti menjaga rahasia pasien serta
adil dan jujur dalam praktik profesi”. mati kami tolong kadang
Pernyataan-pernyataan informan mendorong mobil, rumah
tersebut adalah sebagai berikut : ibuk aja sering masuk banjir.
“saya belum pernah ikut Secara umum baik aja dengan
forensik kematian, kalau ada masyarakatnya, masalahnya

Jom FK Volume 1 No. 2 Oktober 2014


5
mengenai tingkat awal, key informan lanjutan serta
pengetahuannya tentang terhadap masyarakat juga
kesehatan tergangtung tingkat memperlihatkan kesesuian jawaban
antara hasil triangulasi dengan
pendidikannya juga...”
jawaban informan. Dimana informan
“nyaman, dekat dengan selalu berusaha menjalin komunikasi
yang baik antara informan-pasien-
masyarakat karena sudah
rekan kerja sehingga tercipta rasa
banyak kenal juga lah dengan saling menghormati. Hal ini
masyarakat disini, dan menggambarkan seluruh informan
dengan teman kerja saya memiliki nilai menghormati.
baik-baik saya dan kami
disini kompak...”
PEMBAHASAN
Hasil triangulasi jawaban
informan terhadap key informan
Nilai akuntabilitas
terkandung dalam pernyataan-
Nilai altruisme ini tidak hanya pernyataan informan. Informan
dapat dilihat dari pernyataan bertanggung jawab memberikan
informan saja tetapi juga dari sikap penjelasan mengenai diagnosis dan
informan dalam menjalankan profesi prognosis terhadap pasien dan
kerjanya sehari-hari. Informan menjawab apapun pertanyaan pasien
menyatakan bahwa mereka tetap sesuai dengan keilmuan yang
melayani pasien walaupun jam dimiliki. Sementara itu Erfina dkk
pelayanan telah berakhir dan ada mengungkapkan bahwa akuntabilitas
keperluan lain. Hasil triangulasi tenaga kesehatan dalam manajemen
berdasarkan wawancara terhadap pelayanan publik berarti pasien akan
pasien menunjukkan hal yang sama, menerima apapun yang
pasien menyatakan tetap dilayani dibutuhkannya dari tenaga kesehatan.
oleh informan walaupun jam kerja Umumnya pasien akan menuntut hak
telah berakhir. Hal ini sesuai dengan mendapat penjelasan dan pelayanan
penelitian yang dilakukan oleh lengkap sesuai dengan yang mereka
Maryani mengenai altruisme pada butuhkan. Untuk itu tenaga
kader posyandu, didapatkan hasil kesehatan sebagai pelayan publik
bahwa mereka tidak pernah merasa harus memberikan pelayanan yang
menolong itu semata-semata karena dibutuhkan dan mengurangi prosedur
tanggung jawabnya, tetapi faktor diagnosa dan terapi yang tidak
manusialah yang menjadi alasan diperlukan.10
mereka menolong, dan mereka Terdapat variasi jawaban
memiliki egosentrisme yang rendah bahwa tidak semua tenaga kesehatan
dimana tidak pernah mengharapkan rutin mengikuti seminar atau
imbalan dari pertolongan yang pelatihan, tetapi para informan sadar
diberikan pada orang lain, akan pentingnya update ilmu untuk
keuntungan yang diharapkan adalah diri mereka sendiri. Hal ini sejalan
memperoleh perasaan senang dan dengan penelitian Hufad
mendapat kepuasan tersendiri karena menunjukkan bahwa belajar
dapat menolong orang lain.9 sepanjang hayat merupakan salah

Jom FK Volume 1 No. 2 Oktober 2014


6
satu pilar penting dalam masyarakat Kabupaten Pelalawan
pembangunan pendidikan di dari biaya berobat ke Puskesmas
Indonesia. Hal ini berhubungan kecuali jika masyarakat berobat ke
dengan program pendidikan tempat praktik pribadi. Menurut
kedokteran di Indonesia yang mereka itu sudah merupakan
nantinya akan menjadi dokter yang kewajiban sebagai pelayan
akan terjun ke tengah-tengah masyarakat ditambah lagi mereka
masyarakat, jika di pendidikan sudah juga sudah menerima reward yang
diberikan konsep belajar sepanjang merupakan hak mereka dari
hayat diharapkan nantinya akan bisa pemerintah.
diterapkan saat menjadi seorang Unsur nilai kehormatan dan
dokter.11 Dimana ilmu pengetahuan integritas tergambar melalui
di bidang medis terus berkembang pernyataan dengan kata kunci
sehinga membutuhkan tenaga “membaktikan tugas dan kewajiban
kesehatan, terutama dokter, untuk serta bersikap adil dan jujur dalam
terus memperkaya pengetahuan dan praktik profesi” Bedasarkan hasil
skill sesuai dengan perkembangan wawancara informan juga
yang ada. menyatakan akan pulang tepat pada
Tidak semua tenaga waktunya sesuai dengan jam kerja
kesehatan rutin mengikuti seminar puskesmas. Hal ini sesuai dengan
atau pelatihan, ini terlihat dari penelitian yang dilakukan oleh
jawaban pada variasi dua. Hal ini Arnold yang menyatakan bahwa
dikarenakan sistem yang ada di kehormatan dan integritas
Puskesmas dimana pelatihan atau merupakan nilai dala perilaku
seminar tersebut akan diikuti oleh profesional tenaga kesehatan.13
pemegang program yang sesuai Seluruh pernyataan informan
dengan topik pelatihan atau seminar dalam penelitian ini mengandung
yang ada. Ini sesuai dengan nilai menghormati orang lain. Pada
penelitian yang dilakukan oleh West penelitian ini tidak ditemukan variasi
mengenai faktor-faktor yang jawaban untuk nilai menghormati
mempengaruhi perilaku profesional orang lain. Informan menyadari
dimana keunggulan merupakan salah seluruh profesi di Puskesmas adalah
satu unsurnya. West mengatakan suatu tim kerja, sehingga harus bisa
bahwa profesionalisme pada tenaga bekerjasama dengan baik, saling
kesehatan dipengaruhi oleh faktor mengingatkan dan membantu,
eksternal yaitu kelembagaan dan bekerja sesuai dengan batas
aturan praktik.12 kompetensi masing-masing dan
Seluruh informan dalam wewenang jabatan masing-masing,
penelitian ini mengandung nilai tugas sehingga dapat menghindari
dan kewajiban dimana mereka kesalahpahaman.
menyadari kewajiban mereka untuk Nilai menghormati orang lain
menolong terlepas dari masalah tidak yang terdapat pada tenaga kesehatan
mampu membayar. Para informan Puskesmas Pelalawan sesuai dengan
mengatakan bahwa di Puskesmas pernyataan Silverman yang
Pelalawan tidak ada pemungutan menyatakan sikap profesional
biaya apapun dalam pelayanan. Ini seorang dokter ditunjukkan ketika
dikarenakan adanya program dokter berhadapan dengan tugasnya
pemerintah yang membebaskan (dealing with task), sikap profesional

Jom FK Volume 1 No. 2 Oktober 2014


7
ini penting untuk membangun rasa 1 informan yang tidak memenuhi
nyaman, aman, dan percaya pada kata kunci. Ini disebabkan oleh
dokter yang merupakan landasan adanya keterbatasan waktu untuk
bagi berlangsungnya komunikasi meng-update ilmu.
secara efektif.14 Penelitian ini belum dapat
memberi gambaran menyeluruh
SIMPULAN DAN SARAN mengenai perilaku profesional dan
belum dapat menyimpulkan
Berdasarkan hasil penelitian ini bagaimana perilaku profesional
didapatkan bahwa informan yang tenaga kesehatan jadi diperlukan
merupakan tenaga kesehatan penelitian lebih lanjut dengan metode
Puskesmas Pelalawan Kabupaten yang berbeda sehingga nantinya
Pelalawan mengandung nilai-nilai dapat digunakan untuk meningkatkan
altruisme, akuntabilitas, tugas atau profesionalisme tenaga kesehatan.
kewajiban, kehormatan dan integritas Untuk instansi terkait seperti
serta menghormati orang lain yang puskesmas dapat memberikan
dapat dilihat dari pernyataan maupun penyuluhan mengenai peranan
sikap informan dalam profesi tenaga kesehatan sebagai role model
maupun kehidupan sehari-hari. di bidang kesehatan.
Sementara pada keunggulan terdapat

UCAPAN TERIMA KASIH tanggal 28 November


Penulis mengucapkan terima 2013].Diakses dari
kasih yang sebesar-besarnya kepada http://eprints.undip.ac.id/136
pihak Fakultas Universitas Riau, 83/1/D2A004026_Dinik_Ret
DR.dr Dedi Afandi Sp.F,DFM dan nowati.p
dr. Wiwit Ade Fidiawati, M.Biomed, 2. Keputusan Menteri
Sp.PA selaku Pembimbing, dr. Esy Kesehatan RI No. 374 tahun
Maryanti, M.Biomed dan dr.
2009 Tentang Sistem
Enikarmila Asni, M.Biomed,
M.Med.Ed selaku dosen penguji, dan Kesehatan Nasional.
dr.Lily Haslinda, M.Biomed, selaku 3. American Board of Internal
supervisi yang telah memberikan Medicine. Definitions of
waktu, pikiran, perhatian, bimbingan, Profesionalism. 1999
ilmu, petunjuk, nasehat, motivasi dan [disitasitanggal2 November
dorongan kepada penulis selama
2013]. Diakses dari :
penyusunan skripsi sehingga skripsi
ini dapat diselesaikan. http://www.afmc.ca/pdf/Med.
pdf
DAFTAR PUSTAKA 4. Rositasari R.
BeberapaAspekDasar Yang
1. Retnowati D. kualitas Perlu Diagendakan Dalam
pelayanan kesehatan di Pengelolaan Wilayah Pesisir
Puskesmas Bringin Di Indonesia. Jakarta; 2002
Kabupaten Semarang. [disitasi tanggal 2 November
Semarang; 2008 [disitasi 2013]. Diakses dari :

Jom FK Volume 1 No. 2 Oktober 2014


8
http://www.oseanografi.lipi.g 10. Erfina, Alwi, Farid M.
o.id/sites/default/files/oseana Akuntabilitas manajemen
_xxvii(3)19-27.pdf pelayanan kesehatan
masyarakat miskin di
5. Tumbelaka AR, Riono P, Kabupaten Sidenreng
Sastroasmoro S, Wirjodiarjdo Rappang. Makasar:
M, Pudjiastuti P, Firman K. Universitas Hasanudin; 2013
Pemilihan Uji Hipotesis.
11. Hufad A. Studi tentang
Dalam : Sastroasmoro S,
Ismael S. Dasar – dasar implementasi program belajar
metodologi penelitian klinis. sepanjang hayat di
Edisi ke – 2. Jakarta : CV. indonesia.Bandung: 2010
Sagung Seto; 2002 : 240-58 [disitasi tanggal 3 Maret
2014]. Diakses dari :
http://file.upi.edu/Direktori/P
6. Irawan P. Penelitian Kualitatif
dan kuantitatif untuk ilmu – ROCEEDING/seminar_Intern
ilmu sosial. Jakarta : DIA as.NFE/STUDI_TENTANG_I
FISIP UI; 2006 MPLEMENTASI_PROGRA
7. Madiyono B, Moeslichan S, M_BELAJAR_SEPANJANG
Sastroasmoro S, Budiman I, _HAYAT_DI_INDONESIA.p
Purwanto SH. Perkiraan besar dfk
sampel. Dalam : Sastroasmoro
12. West CP, Shanafelt TD. The
S, Ismael S. Dasar – dasar
influence of personal and
metodologi penelitian klinis
enviromental factors on
Edisi ke – 2. Jakarta : CV.
professionalism in medical
Sagung Seto; 2002:259-86
education. BMC Medical
8. Sastroasmoro S. Pemilihan
Education; 2007, 7:29 doi
subyek penelitian. Dalam
:10.1186/1472-6920-7-29
Sastroasmoro S, Ismael S
13. Arnold L. Assessing
(editor). Dasar – dasar
professional behaviour:
metodologi penelitian klinis.
yesterday, today, and
Jakarta : Sagung Seto; 2002:
tomorow. Kansas: University
67 – 78.
of Missouri;2002
9. Maryani T. Gambaran
14. (komunikasi efektif dokter-
altruisme pada diri relawan pasien.jakarta 2006,
dalam proyek penanggulangan http://kars.or.id/index.php?opt
kemiskinan di pekotaan. ion=com_docman&task=doc_
Jakarta: Fakultas Psikologi download&gid=236&ltemid=
Universitas Indonesia; 2007 75)

Jom FK Volume 1 No. 2 Oktober 2014


9

Anda mungkin juga menyukai