Dedi Afandi Wiwit Ade Fidiawati Ekaindra.putri@yahoo.com
ABSTRACT
Professional behaviour is an effectuate that is expected of health
professionals who provide services to the community including remote areas like in the littoral, one of which coastal settlement. This research aims for discovering the professional behaviour of health-care workes of Pelalawan community health center (Puskesmas), Pelalawan Regency that was assessed basing on the six elements of professional behaviour. The design of this reseacrh uses exploration method with qualitative approaches on nine health-care workers of Pelalawan community health center (Puskesmas), Pelalawan Regency, who selected by using snowball sampling method. Data collection was done by interview method and recorded with an audio recorder. The result of this research showed that all informants possess altruism, accountability, excellence, duty, honor and integrity and respect for other, and there are some informant who possess excellence. In general, half of the Pelalawan community health center (puskesmas) health-care workers possess the elements of professional behaviour in carrying their duty,especially in providing service the patients.
Key word : professional behavior, health workers.
PENDAHULUAN diberikan oleh tenaga kesehatan yang
profesional.1 Pelayanan kesehatan yang Perilaku profesional tenaga berkualitas akan menghasilkan kesehatan merupakan suatu sikap kesehatan yang maksimal untuk yang diharapkan dari seorang tenaga masyarakat. Hal ini tidak terlepas kesehatan yang memberikan dari sarana dan prasarana serta pelayanan kesehatan kepada kompetensi sumber daya manusia. masyarakat.2 Untuk mendukung pencapaian pelayanan kesehatan yang baik
Jom FK Volume 1 No. 2 Oktober 2014
1 Belakangan ini pelayanan integritas (honor and integrity), kesehatan dihadapkan dengan menghormati orang lain (respect to berbagai masalah antara lain kritikan others).3 dari masyarakat mengenai sulitnya Indonesia memiliki banyak mendapat pelayanan kesehatan yang daerah pesisir, pelayanan kesehatan maksimal serta masalah tenaga daerah pesisir di beberapa provinsi kesehatan yang profesional masih menjadi salah satu prioritas 4 kurang dan tidak terdistribusi secara pembangunan. Riau merupakan merata. Masyarakat semakin selektif salah satu provinsi yang memiliki untuk mendapatkan pelayanan beberapa daerah pesisir, salah kesehatan yang berkualitas. satunya adalah Kabupaten Keberhasilan upaya Pelalawan. Berdasarkan survei awal pelayanan kesehatan yang baik juga Puskesmas Pelalawan diketahui tidak terlepas dari perilaku tenaga kesehatan di wilayah profesional tenaga kesehatan. Tenaga Puskesmas Pelalawan terdapat kesehatan tersebut mencakup dokter, sebanyak satu dokter umum dan satu perawat, bidan, dan orang – orang dokter gigi, sembilan bidan dua yang bergerak dalam pelayanan perawat, dua farmasi yang melayani kesehatan. Perilaku profesional penduduk 16.294 jiwa. tenaga kesehatan dicerminkan dari Berdasarkan uraian diatas profesionalismenya, enam unsur maka peneliti ingin melihat profesionalisme yang harus dimiliki bagaimana gambaran perilaku adalah alturisme (alturism), profesional tenaga kesehatan daerah akuntabilitas (accountability), pesisir pada pelayanan kesehatan keunggulan (exellence), tugas atau primer wilayah kerja Kabupaten kewajiban (duty), kehormatan dan Pelalawan.
METODE PENELITIAN Populasi penelitian ini adalah
seluruh tenaga kesehatan Puskesmas Desain penelitian ini Pelalawan Kabupaten Pelalawan. menggunakan metode eksplorasi Subjek pada penelitian ini adalah dengan pendekatan kualitatif.5 tenaga kesehatan (dokter, bidan, Metode eksplorasi ini digunakan agar perawat dan lain-lain) yang dipilih peneliti dapat menggali lebih dalam dengan menggunakan snowball informasi dan data yang ingin sampling6 yaitu pemilihan subyek didapatkan yaitu gambaran akan penelitian berdasarkan suatu perilaku profesional petugas pertimbangan, yang memahami dan kesehatan pada pelayan kesehatan memiliki informasi yang diinginkan. primer. Penelitian ini dilakukan di Besar sampel tidak dipersoalkan Puskesmas Pelalawan Kabupaten dalam penelitian ini dan penelitian Pelalawan pada bulan Desember akan dihentikan apabila sudah tidak tahun 2013 dan telah dinyatakan lagi ditemukan variasi informasi. lolos kaji etik oleh Unit Etik Awalnya peneliti akan menetapkan Penelitian Kedokteran dan Kesehatan sampel awal dimana dalam penelitian Fakultas Kedokteran Universitas ini key informan awal adalah kepala Riau dengan nomor puskesmas selanjutnya akan 236/UN19.1.28/UEPKK/2013. ditentukan key informan lanjutan.6
Jom FK Volume 1 No. 2 Oktober 2014
2 Penelitian ini akan dilakukan dengan mewawancarai subjek penelitian secara mendalam Altruisme menggunakan panduan pertanyaan Nilai altruisme tergambar dari yang telah dipersiapkan dan direkam pernyataan-pernyataan informan menggunakan alat perekam. Lalu yang disesuaikan dengan kata kunci akan dilakukan proses validitas dan “mengutamakan kepentingan pasien reabilitas data dengan cara diatas kepentingan pribadi dan credibility, transferability, memiliki inisiatif untuk melakukan dependebility dan confirmability. pertolongan segera” seperti : Data akan ditranskrip, dikoding dan dilakukan pengkategorisasian dengan “kalau ada pasien datang pas menggunakan perspective codes jam kerja berakhir ya taksonomi Bogdan dan Biklen. Data dikerjakan lah kalau masih di selanjutnya disajikan dalam bentuk puskesmas gak mungkin tekstual.7,8 nolak” HASIL PENELITIAN “kalau saya masih dipuskesmas ya saya layani, Deskripsi umum tempat penelitian Puskesmas Pelalawan berada di tetap kami layani, kadang Kecamatan Pelalawan Kabupaten udah dikasih tau, namanya Pelalawan. Puskesmas ini terdapat di juga masyarakat ada yang gak Jalan tengku said harun. Akses ngerti, jum’at misalnya jam menuju Puskesmas Pelalawan 11 sudah tutup tapi kalau menggunakan jalur darat dengan kami masih disini ya tetap kondisi jalan tanah dimana jarak kami layani” tempuh dari Pekanbaru sekitar 3 jam 30 menit dengan rute Pekanbaru Pada penelitian ini ditemukan menuju Pangkalan Kerinci menuju pernyataan informan tanpa variasi Desa Pelalawan. Kondisi jalan yang jawaban. Kemudian peneliti tanah ini menyebabkan sulitnya melakukan triangulasi dengan cara mencapai lokasi Puskesmas cross check kepada key informan ditambah lagi dengan pengaruh awal dan key informan akhir. Peneliti cuaca yang musim hujan dan banjir. mendapatkan kesesuaian jawaban. Puskesmas Pelalawan tidak memiliki Sehingga dapat dikatakan bahwa fasilitas rawat inap maupun instalasi seluruh informan yang merupakan gawat darurat. Puskesmas Pelalawan tenaga kesehatan Puskesmas memiliki dua orang dokter, dua Pelalawan Kabupaten Pelalawan orang perawat, sembilan orang bidan, mengandung nilai unsur altruisme. orang orang tenaga kesehatan lain dan satu orang tata usaha. Puskesmas Akuntabilitas Waktu kerja tenaga kesehatan dan Nilai akuntabilitas yang juga pegawai Puskesmas Pelalawan dari menjadi salah satu unsur hari Senin hingga Sabtu dengan jam profesionalisme dengan kata kunci kerja dan pelayanan dimulai dari jam yaitu, “memberikan 08.00-13.00. pertanggungjawaban, memenuhi persyaratan kompetensi tertentu dan
Jom FK Volume 1 No. 2 Oktober 2014
3 melakukan profesi sesuai dengan Nilai keunggulan yang menjadi standar profesi dan kode etik profesi” salah satu unsur profesionalisme dapat kita ketahui dari jawaban- dengan kata kunci terus menerus jawaban informan sebagai berikut : belajar dan memiliki komitmen belajar sepanjang hayat dan terus “kalau disini pasien ingin meng-upgrade ilmu, Terdapat dua taunya tinggi, kalau variasi jawaban informan, yaitu : pasiennya tidak aktif ya kita jelaskan dari awal sampai “ada, kadang sesuai program, pasiennya ngerti. Dan saya kan bidan dan biasanya mengenai pasien yang dirujuk itu dari IBI dan sampai ke sampai selesai itu kami Pekanbaru kami juga ikut pantau, dari awal dirujuk kalau dapat informasi, baru- didampingi oleh perawat baru ini saya ikut yang dari puskesmas ke rumah sakit Kabupaten sampai dan setelah sembuh atau mengundang Ula Kamal. Dari pasien sudah pulang biasanya organisasi dua kali dalam pasien ke puskesmas untuk setahun” kontrol penyakitnya...” “baca buku saya kurang, gak “...kebanyakan pasien disini sempat lagi baca-baca dek” diam kalau dikasih tau ya Terdapat variasi jawaban mereka biasa aja, ada yang dimana tidak seluruhnya aktif tapi ya satu-satu, kalau mengandung nilai keunggulan yang pasiennya tidak aktif ya kita sesuai dengan kata kunci. Observasi kasih tau dan jelaskan” langsung oleh peneliti tidak dapat dilakukan saat penelitian Pada penelitian ini ditemukan berlangsung, namun hasil triangulasi pernyataan informan tanpa variasi terhadap key informan awal dan key jawaban. Kemudian peneliti informan lanjutan ditemukan melakukan triangulasi dengan cara kesesuaian dengan jawaban informan cross check kepada key informan bahwa tidak semua tenaga kesehatan awal dan key informan akhir. Peneliti rutin membaca buku untuk meng- mendapatkan kesesuaian jawaban. update ilmu dan mengikuti seminar Peneliti juga melakukan cross check atau pelatihan. Hal ini menunjukkan terhadap pasien. pasien sebagian informan memiliki nilai membenarkan pernyataan-pernyataan keunggulan. informan. Sehingga dapat dikatakan bahwa seluruh informan yang Tugas atau kewajiban merupakan tenaga kesehatan Nilai tugas dan kewajiban Puskesmas Pelalawan Kabupaten yang juga menjadi salah satu unsur Pelalawan mengandung nilai unsur profesionalisme dengan kata kunci akuntabilitas. yaitu, memberi pelayanan sesuai standar profesi, merujuk apabila Keunggulan tidak mampu menangani dan memahami hak pasien, dapat kita
Jom FK Volume 1 No. 2 Oktober 2014
4 ketahui dari jawaban-jawaban hasil visum ya di berikan ke informan sebagai berikut : polisi, karena itu permintaan “puskesmas biayanya sudah dari kepolisian” gratis semuanya termasuk emergency. Kalau mereka “Pelayanan disini mulainya gak punya duit, kita liatlah jam 08.00 sampai 13.00” kalau memang butuh Nilai kehormatan dan pertolongan kali yan tentu integritas tergambar dari jawaban- kita punya hati nurani juga, jawaban informan dan disesuaikan ya kita bantu semampu dengan kata kunci. Berdasarkan hasil kita...” observasi langsung peneliti menunjukkan seluruh informan “disini tidak ada biaya menggambarkan nilai kehormatan tambahan, meskipun darurat dan integritas, ini terlihat dari kan dari puskesmasnya sudah kepatuhan tenaga kesehatan terhadap gratis” jam kerja yang pulang tepat pada waktunya. Seluruh pernyataan informan diatas mengandung nilai tugas atau Menghormati orang lain kewajiban sesuai dengan kata kunci Nilai menghormati orang lain Berdasarkan hasil observasi dan yang juga menjadi salah satu unsur triangulasi yang dilakukan peneliti profesionalisme dengan kata kunci terhadap key informan awal dan key yaitu, menghormati pasien dan informan lanjutan terdapat keluarga pasien, menghormati teman kesesuaian jawaban yang disebutkan sejawat dan menghormati oleh informan, dimana tenaga masyarakat, dapat kita ketahui dari kesehatan akan tetap memberikan jawaban-jawaban informan sebagai pertolongan walapun pasien tidak berikut : memeiliki uang dan selanjutnya “nyaman, ibuk dimana kerja memberikan solusinya dari nyaman aja tergantung pemerintah seluruh pelayanan di kitanya aja. Disini enak dan puskesmas digratiskan selama jam kompak karena disini kerja. daerahnya cukup sulit, tadi adek liatkan ada yang banjir Kehormatan dan integritas Nilai kehormatan dan sedikit jalannya, biasanya integritas yang merupakan salah satu banjirnya lebih parah, dulu unsur profesionalisme tergambar dari saya tinggal di tanah merah pernyataan-pernyataan informan kalau ke puskesmas ya rame- yang sesuai dengan kata kunci rame sam teman-teman yang “membaktikan tugas dan kewajiban lain kadang ada kereta kawan seperti menjaga rahasia pasien serta adil dan jujur dalam praktik profesi”. mati kami tolong kadang Pernyataan-pernyataan informan mendorong mobil, rumah tersebut adalah sebagai berikut : ibuk aja sering masuk banjir. “saya belum pernah ikut Secara umum baik aja dengan forensik kematian, kalau ada masyarakatnya, masalahnya
Jom FK Volume 1 No. 2 Oktober 2014
5 mengenai tingkat awal, key informan lanjutan serta pengetahuannya tentang terhadap masyarakat juga kesehatan tergangtung tingkat memperlihatkan kesesuian jawaban antara hasil triangulasi dengan pendidikannya juga...” jawaban informan. Dimana informan “nyaman, dekat dengan selalu berusaha menjalin komunikasi yang baik antara informan-pasien- masyarakat karena sudah rekan kerja sehingga tercipta rasa banyak kenal juga lah dengan saling menghormati. Hal ini masyarakat disini, dan menggambarkan seluruh informan dengan teman kerja saya memiliki nilai menghormati. baik-baik saya dan kami disini kompak...” PEMBAHASAN Hasil triangulasi jawaban informan terhadap key informan Nilai akuntabilitas terkandung dalam pernyataan- Nilai altruisme ini tidak hanya pernyataan informan. Informan dapat dilihat dari pernyataan bertanggung jawab memberikan informan saja tetapi juga dari sikap penjelasan mengenai diagnosis dan informan dalam menjalankan profesi prognosis terhadap pasien dan kerjanya sehari-hari. Informan menjawab apapun pertanyaan pasien menyatakan bahwa mereka tetap sesuai dengan keilmuan yang melayani pasien walaupun jam dimiliki. Sementara itu Erfina dkk pelayanan telah berakhir dan ada mengungkapkan bahwa akuntabilitas keperluan lain. Hasil triangulasi tenaga kesehatan dalam manajemen berdasarkan wawancara terhadap pelayanan publik berarti pasien akan pasien menunjukkan hal yang sama, menerima apapun yang pasien menyatakan tetap dilayani dibutuhkannya dari tenaga kesehatan. oleh informan walaupun jam kerja Umumnya pasien akan menuntut hak telah berakhir. Hal ini sesuai dengan mendapat penjelasan dan pelayanan penelitian yang dilakukan oleh lengkap sesuai dengan yang mereka Maryani mengenai altruisme pada butuhkan. Untuk itu tenaga kader posyandu, didapatkan hasil kesehatan sebagai pelayan publik bahwa mereka tidak pernah merasa harus memberikan pelayanan yang menolong itu semata-semata karena dibutuhkan dan mengurangi prosedur tanggung jawabnya, tetapi faktor diagnosa dan terapi yang tidak manusialah yang menjadi alasan diperlukan.10 mereka menolong, dan mereka Terdapat variasi jawaban memiliki egosentrisme yang rendah bahwa tidak semua tenaga kesehatan dimana tidak pernah mengharapkan rutin mengikuti seminar atau imbalan dari pertolongan yang pelatihan, tetapi para informan sadar diberikan pada orang lain, akan pentingnya update ilmu untuk keuntungan yang diharapkan adalah diri mereka sendiri. Hal ini sejalan memperoleh perasaan senang dan dengan penelitian Hufad mendapat kepuasan tersendiri karena menunjukkan bahwa belajar dapat menolong orang lain.9 sepanjang hayat merupakan salah
Jom FK Volume 1 No. 2 Oktober 2014
6 satu pilar penting dalam masyarakat Kabupaten Pelalawan pembangunan pendidikan di dari biaya berobat ke Puskesmas Indonesia. Hal ini berhubungan kecuali jika masyarakat berobat ke dengan program pendidikan tempat praktik pribadi. Menurut kedokteran di Indonesia yang mereka itu sudah merupakan nantinya akan menjadi dokter yang kewajiban sebagai pelayan akan terjun ke tengah-tengah masyarakat ditambah lagi mereka masyarakat, jika di pendidikan sudah juga sudah menerima reward yang diberikan konsep belajar sepanjang merupakan hak mereka dari hayat diharapkan nantinya akan bisa pemerintah. diterapkan saat menjadi seorang Unsur nilai kehormatan dan dokter.11 Dimana ilmu pengetahuan integritas tergambar melalui di bidang medis terus berkembang pernyataan dengan kata kunci sehinga membutuhkan tenaga “membaktikan tugas dan kewajiban kesehatan, terutama dokter, untuk serta bersikap adil dan jujur dalam terus memperkaya pengetahuan dan praktik profesi” Bedasarkan hasil skill sesuai dengan perkembangan wawancara informan juga yang ada. menyatakan akan pulang tepat pada Tidak semua tenaga waktunya sesuai dengan jam kerja kesehatan rutin mengikuti seminar puskesmas. Hal ini sesuai dengan atau pelatihan, ini terlihat dari penelitian yang dilakukan oleh jawaban pada variasi dua. Hal ini Arnold yang menyatakan bahwa dikarenakan sistem yang ada di kehormatan dan integritas Puskesmas dimana pelatihan atau merupakan nilai dala perilaku seminar tersebut akan diikuti oleh profesional tenaga kesehatan.13 pemegang program yang sesuai Seluruh pernyataan informan dengan topik pelatihan atau seminar dalam penelitian ini mengandung yang ada. Ini sesuai dengan nilai menghormati orang lain. Pada penelitian yang dilakukan oleh West penelitian ini tidak ditemukan variasi mengenai faktor-faktor yang jawaban untuk nilai menghormati mempengaruhi perilaku profesional orang lain. Informan menyadari dimana keunggulan merupakan salah seluruh profesi di Puskesmas adalah satu unsurnya. West mengatakan suatu tim kerja, sehingga harus bisa bahwa profesionalisme pada tenaga bekerjasama dengan baik, saling kesehatan dipengaruhi oleh faktor mengingatkan dan membantu, eksternal yaitu kelembagaan dan bekerja sesuai dengan batas aturan praktik.12 kompetensi masing-masing dan Seluruh informan dalam wewenang jabatan masing-masing, penelitian ini mengandung nilai tugas sehingga dapat menghindari dan kewajiban dimana mereka kesalahpahaman. menyadari kewajiban mereka untuk Nilai menghormati orang lain menolong terlepas dari masalah tidak yang terdapat pada tenaga kesehatan mampu membayar. Para informan Puskesmas Pelalawan sesuai dengan mengatakan bahwa di Puskesmas pernyataan Silverman yang Pelalawan tidak ada pemungutan menyatakan sikap profesional biaya apapun dalam pelayanan. Ini seorang dokter ditunjukkan ketika dikarenakan adanya program dokter berhadapan dengan tugasnya pemerintah yang membebaskan (dealing with task), sikap profesional
Jom FK Volume 1 No. 2 Oktober 2014
7 ini penting untuk membangun rasa 1 informan yang tidak memenuhi nyaman, aman, dan percaya pada kata kunci. Ini disebabkan oleh dokter yang merupakan landasan adanya keterbatasan waktu untuk bagi berlangsungnya komunikasi meng-update ilmu. secara efektif.14 Penelitian ini belum dapat memberi gambaran menyeluruh SIMPULAN DAN SARAN mengenai perilaku profesional dan belum dapat menyimpulkan Berdasarkan hasil penelitian ini bagaimana perilaku profesional didapatkan bahwa informan yang tenaga kesehatan jadi diperlukan merupakan tenaga kesehatan penelitian lebih lanjut dengan metode Puskesmas Pelalawan Kabupaten yang berbeda sehingga nantinya Pelalawan mengandung nilai-nilai dapat digunakan untuk meningkatkan altruisme, akuntabilitas, tugas atau profesionalisme tenaga kesehatan. kewajiban, kehormatan dan integritas Untuk instansi terkait seperti serta menghormati orang lain yang puskesmas dapat memberikan dapat dilihat dari pernyataan maupun penyuluhan mengenai peranan sikap informan dalam profesi tenaga kesehatan sebagai role model maupun kehidupan sehari-hari. di bidang kesehatan. Sementara pada keunggulan terdapat
UCAPAN TERIMA KASIH tanggal 28 November
Penulis mengucapkan terima 2013].Diakses dari kasih yang sebesar-besarnya kepada http://eprints.undip.ac.id/136 pihak Fakultas Universitas Riau, 83/1/D2A004026_Dinik_Ret DR.dr Dedi Afandi Sp.F,DFM dan nowati.p dr. Wiwit Ade Fidiawati, M.Biomed, 2. Keputusan Menteri Sp.PA selaku Pembimbing, dr. Esy Kesehatan RI No. 374 tahun Maryanti, M.Biomed dan dr. 2009 Tentang Sistem Enikarmila Asni, M.Biomed, M.Med.Ed selaku dosen penguji, dan Kesehatan Nasional. dr.Lily Haslinda, M.Biomed, selaku 3. American Board of Internal supervisi yang telah memberikan Medicine. Definitions of waktu, pikiran, perhatian, bimbingan, Profesionalism. 1999 ilmu, petunjuk, nasehat, motivasi dan [disitasitanggal2 November dorongan kepada penulis selama 2013]. Diakses dari : penyusunan skripsi sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. http://www.afmc.ca/pdf/Med. pdf DAFTAR PUSTAKA 4. Rositasari R. BeberapaAspekDasar Yang 1. Retnowati D. kualitas Perlu Diagendakan Dalam pelayanan kesehatan di Pengelolaan Wilayah Pesisir Puskesmas Bringin Di Indonesia. Jakarta; 2002 Kabupaten Semarang. [disitasi tanggal 2 November Semarang; 2008 [disitasi 2013]. Diakses dari :
Jom FK Volume 1 No. 2 Oktober 2014
8 http://www.oseanografi.lipi.g 10. Erfina, Alwi, Farid M. o.id/sites/default/files/oseana Akuntabilitas manajemen _xxvii(3)19-27.pdf pelayanan kesehatan masyarakat miskin di 5. Tumbelaka AR, Riono P, Kabupaten Sidenreng Sastroasmoro S, Wirjodiarjdo Rappang. Makasar: M, Pudjiastuti P, Firman K. Universitas Hasanudin; 2013 Pemilihan Uji Hipotesis. 11. Hufad A. Studi tentang Dalam : Sastroasmoro S, Ismael S. Dasar – dasar implementasi program belajar metodologi penelitian klinis. sepanjang hayat di Edisi ke – 2. Jakarta : CV. indonesia.Bandung: 2010 Sagung Seto; 2002 : 240-58 [disitasi tanggal 3 Maret 2014]. Diakses dari : http://file.upi.edu/Direktori/P 6. Irawan P. Penelitian Kualitatif dan kuantitatif untuk ilmu – ROCEEDING/seminar_Intern ilmu sosial. Jakarta : DIA as.NFE/STUDI_TENTANG_I FISIP UI; 2006 MPLEMENTASI_PROGRA 7. Madiyono B, Moeslichan S, M_BELAJAR_SEPANJANG Sastroasmoro S, Budiman I, _HAYAT_DI_INDONESIA.p Purwanto SH. Perkiraan besar dfk sampel. Dalam : Sastroasmoro 12. West CP, Shanafelt TD. The S, Ismael S. Dasar – dasar influence of personal and metodologi penelitian klinis enviromental factors on Edisi ke – 2. Jakarta : CV. professionalism in medical Sagung Seto; 2002:259-86 education. BMC Medical 8. Sastroasmoro S. Pemilihan Education; 2007, 7:29 doi subyek penelitian. Dalam :10.1186/1472-6920-7-29 Sastroasmoro S, Ismael S 13. Arnold L. Assessing (editor). Dasar – dasar professional behaviour: metodologi penelitian klinis. yesterday, today, and Jakarta : Sagung Seto; 2002: tomorow. Kansas: University 67 – 78. of Missouri;2002 9. Maryani T. Gambaran 14. (komunikasi efektif dokter- altruisme pada diri relawan pasien.jakarta 2006, dalam proyek penanggulangan http://kars.or.id/index.php?opt kemiskinan di pekotaan. ion=com_docman&task=doc_ Jakarta: Fakultas Psikologi download&gid=236<emid= Universitas Indonesia; 2007 75)