One of important aspect to support optimal health care improvement is the
availability of health worker who have professional conduct, especially in coastal region. It is due to the low level of public health in the most of the coastal region in Indonesia. Needs of the professional health workers in the coastal region are in the health care center as the first strata health care centers area that become advance in providing services. Exploration method with qualitative approaches was applied as the research design. Seven health care workers of Puskesmas Sungai Sembilan Dumai City were selected as responden by using snowball sampling method. Data were collected by using interview method recorded with an audio recorder. The result of this research showed that all the informants possess altruism, accountability, excellence, honor and integrity. duty and respect for other.
Key word : professional behavior, health-care workers.
PENDAHULUAN kerja, percaya diri atas kemampuan,
optimistik, bermoral, dan bersikap serta Peningkatan pelayanan kesehatan berpikir positif.2 di Indonesia masih terus diupayakan oleh Pemerintah Indonesia. Salah satu aspek American Board Council of penting untuk mendukung peningkatan Internal Medicine lebih lanjut lagi pelayanan kesehatan yang optimal adalah menyatakan bahwa perilaku profesional ketersediaan sumber daya manusia (SDM) tenaga kesehatan dicerminkan dari kesehatan yang mengacu kepada tenaga profesionalismenya. Enam unsur profesionalisme yang harus dimiliki tenaga kesehatan.1 kesehatan adalah alturisme (alturism), Tenaga kesehatan adalah orang akuntabilitas (accountability), keunggulan yang bekerja secara aktif dan profesional (exellence), tugas atau kewajiban (duty), dalam bidang kesehatan.1 Profesional kehormatan dan integritas (honor and sendiri diartikan sebagai tindakan yang integrity) serta menghormati orang lain dapat dipertanggung jawabkan, didasari (respect to others).3 oleh keyakinan, kompeten, tepat atau taat asas, cermat, intelektual atau cerdas, etos Perilaku profesional penting dimiliki oleh seluruh tenaga kesehatan
Jom FK Volume 1 No. 2 Oktober 2014
1 dalam melaksanakan profesinya. Hal itu Kebutuhan akan ketersediaan dikarenakan profesi tenaga kesehatan tenaga kesehatan profesional tersebut berhubungan dengan pelayanan kesehatan diperlukan terutama di Pusat Pelayanan yang menyangkut kehidupan manusia. Kesehatan Primer (puskesmas). Hal ini Selain itu setiap tindakan yang di ambil dikarenakan kedudukan puskesmas adalah oleh tenaga kesehatan memiliki tanggung sebagai pusat pelayanan kesehatan strata jawab besar terhadap diri sendiri, pasien, pertama sehingga menjadi lini terdepan terhadap Tuhan, terhadap kolega profesi dalam memberikan pelayanan yang kesehatan mereka, juga terhadap pihak profesional demi meningkatkan derajat ketiga seperti pusat pelayanan kesehatan kesehatan masyarakat.8 diantaranya puskesmas maupun rumah sakit dan keluarga pasien.4 Kota Dumai merupakan salah satu daerah pesisir yang berada di Provinsi Dampak akibat tidak di Riau. Puskesmas Kecamatan Sungai implementasikan perilaku profesional Sembilan yang terletak di Kota Dumai seperti pada profesi dokter, adalah dengan berdasarkan data dari Dinas Kesehatan makin tingginya angka pengaduan pasien Provinsi Riau (2012) terdiri dari satu ke Majelis Kehormatan Disiplin puskesmas, dan tujuh puskesmas Kedokteran Indonesia (MKDKI) dari pembantu.9 tahun ke tahun. Sekitar 70 % dari pengaduan masyarakat atas praktik Kecamatan Sungai Sembilan kedokteran itu menyangkut perilaku merupakan kecamatan terbesar di Kota profesional seperti proses komunikasi Dumai dengan luas wilayah 975,38 km2 antara dokter dan pasien yang tidak dengan jumlah penduduk 33.530 jiwa. berlangsung dengan baik.5 Lokasi Kecamatan Sungai Sembilan cukup jauh dari rumah sakit yang berada di pusat Permasalahan lain yang dihadapi Kota Dumai, selain itu akses jalan terkait tenaga kesehatan di Indonesia yaitu penghubung antar kelurahan yang sulit dibutuhkannya peranan tenaga kesehatan untuk dilalui dan rata-rata tingkat yang profesional untuk meningkatkan pendidikan masyarakat yang masih rendah, derajat kesehatan masyarakat terutama di sehingga peranan tenaga kesehatan yang daerah pesisir. Hal itu dikarenakan masih profesional di Puskesmas Sungai Sembilan rendahnya derajat kesehatan mayarakat di sangat penting bagi masyarakat pesisir sebagian besar daerah pesisir Indonesia.6 Kecamatan Sungai Sembilan terutama Indonesia memiliki 8.090 desa pesisir dalam meningkatkan derajat kesehatan dan yang tersebar di 300 kabupaten/kota, memberikan pelayanan kesehatan yang dimana hampir semua daerah pesisir di optimal. Tenaga medis yang dimiliki oleh Indonesia memiliki permasalahan yang Puskesmas Sungai Sembilan dalam sama. Permasalahan yang ditemukan di memberikan pelayanan terdiri dari tujuh daerah pesisir ialah sebagian besar dokter umum, satu dokter gigi, 24 perawat, masyarakatnya memiliki tingkat 26 bidan.9,10 pendapatan dan derajat kesehatan yang rendah, dengan karakteristik masyarakat Penelitian mengenai perilaku yang tidak terlalu memperhatikan profesional tenaga kesehatan daerah pesisir kesehatan disebabkan karena ini belum banyak dilakukan. Berdasarkan ketidaksediaan fasilitas, rendahnya uraian diatas peneliti tertarik untuk pengetahuan dan kurangnya penyuluhan meneliti perilaku profesional tenaga dari pemerintah melalui tenaga kesehatan pada pelayanan primer kesehatan. 1,6,7 Puskesmas Sungai Sembilan Kota Dumai.
Jom FK Volume 1 No. 2 Oktober 2014
2 METODE PENELITIAN HASIL PENELITIAN Disain penelitian adalah metode kualitatif.11 Dengan menggunakan metode Deskripsi umum tempat penelitian kualitatif diharapkan peneliti mampu Puskesmas Sungai Sembilan dapat menggali lebih dalam informasi dan data ditempuh dengan menggunakan jalur darat yang ingin didapatkan, yaitu gambaran dengan jarak tempuh dari pekanbaru perilaku profesional tenaga kesehatan di selama 5 jam 45 menit (Pekanbaru – Puskesmas Sungai Sembilan Kecamatan Dumai – Sungai Sembilan). Puskesmas Sungai Sembilan Kota Dumai. Waktu sungai Sembilan adalah puskemas paling pengambilan data dilakukan pada bulan utara dari kota Dumai. Puskesmas tersebut April 2014. Tempat pengambilan data di memiliki wilayah kerja sebanyak lima puskesmas Sungai Sembilan Kecamatan kelurahan yaitu Lubuk Gaung, Bangsal Sungai Sembilan Kota Dumai. Penelitian Aceh, Tanjung Penyembal, Basilam Baru, ini telah dinyatakan lolos kaji etik oleh dan Batu Teritip. Luas wilayah kerja Unit Tetap Etik Fakultas Kedokteran puskesmas tersebut adalah 975.38 m2 Universitas Riau dengan nomor dengan jumlah penduduk tahun 2013 13/UN19.1.28/UEPKK/2014. tercatat 33.530 jiwa. Puskesmas sungai Populasi penelitian ini adalah Sembilan terdiri dari 1 puskesmas rawat seluruh tenaga kesehatan Puskesmas jalan, 1 puskesmas rawat inap, 7 pukesmas Sungai Sembilan Kota Dumai. Subjek pembantu (pustu) dan Instalasi Gawat pada penelitian ini adalah tenaga kesehatan Darurat (IGD) 24 jam. (dokter, bidan, perawat dan lain-lain) yang dipilih dengan menggunakan snowball Tenaga kesehatan Puskesmas sampling12 yaitu pemilihan subyek Sungai Sembilan terdiri dari 7 dokter penelitian berdasarkan suatu umum, meliputi 1 dokter umum sebagai pertimbangan, yang memahami dan kepala puskesmas, 2 dokter umum sebagai memiliki informasi yang diinginkan. Besar dokter pelayanan rawat inap dan rawat sampel tidak dipersoalkan dalam penelitian jalan di Puskesmas Sungai Sembilan, 2 ini dan penelitian akan dihentikan apabila dokter umum yang sedang melakukan sudah tidak lagi ditemukan variasi tugas belajar, 1 dokter umum yang informasi. Awalnya peneliti menetapkan bertugas di pustu, dan 1 dokter umum sampel awal dimana dalam penelitian ini yang sedang mengambil cuti, sehingga key informan awal adalah kepala pada saat penelitian berlangsung, teradapat puskesmas selanjutnya akan ditentukan key 2 dokter yang aktif melakukan pelayanan informan lanjutan.12 di puskesmas sungai sembilan. Dokter gigi Penelitian ini akan dilakukan dengan di puskesmas ini hanya tersedia 1 orang mewawancarai subjek penelitian secara dokter gigi. Perawat yang berada di mendalam menggunakan panduan puskesmas terdiri dari 24 orang dengan pertanyaan yang telah dipersiapkan dan pembagian, untuk puskesmas induk terdiri direkam menggunakan alat perekam. Lalu dari 8 orang di rawat jalan, 6 orang di akan dilakukan proses validitas dan rawat inap, 7 orang yang tersebar di reabilitas data dengan cara credibility, puskesmas pembantu, 2 orang perawat transferability, dependebility dan yang pindah, dan 1 orang sedang confirmability. Data akan ditranskrip, melaksanakan tugas belajar. Bidan di dikoding dan dilakukan puskesmas sungai Sembilan terdiri dari 26 pengkategorisasian dengan menggunakan orang dimana yang berada di puskesmas perspective codes taksonomi Bogdan dan sungai Sembilan terdiri dari 8 orang, Biklen. Data selanjutnya disajikan dalam selebihnya tersebar sebagai bidan desa. bentuk tekstual.13,14 Jom FK Volume 1 No. 2 Oktober 2014 3 Waktu kerja tenaga kesehatan dalam pencapaian kesehatan masyarakat” setiap hari senin sampai sabtu, dimana jam didapatkan jawaban sebagai berikut : pelayanan poli dimulai dari jam 8:00 WIB sampai dengan jam 12:00 WIB, jadwal Informan 1 : “…Kalau kita jelaskan… pulang jam 14:00 WIB, kecuali hari jumat Kuncinya ya Standar dimulai dari jam 08:00 WIB sampai Operasional Prosedur dengan jam 11:00 WIB. Setiap hari (SOP)…” dilaksanakan apel pagi sebelum Informan 2 : “…Kalau saya selalu dimulainya pelayanan dan apel pulang nerangin…kita gak pernah sebelum jam kerja berakhir. gak kasih obat kalau pasien Altruisme memang membutuhkan Altruisme yang merupakan salah obat, Ya paling kita cari satu unsur profesionalisme dapat pilihan obat lainnya sebagai tergambar dari pernyataan-pernyataan alternatif pilihan kalau stok informan yang disesuaikan melalui kata obatnya habis …” kunci “Mengutamakan kepentingan pasien Pada penelitian ini ditemukan dan memiliki inisiatif untuk melakukan pernyataan informan tanpa variasi tindakan menolong secara cepat dan tepat” jawaban. Kemudian peneliti melakukan sebagai berikut: triangulasi dengan cara cross check kepada Informan 1 : “...Tetap dilayani, tapi biasa key informan awal dan key informan kita lebih ke IGD kalau lanjutan. Peneliti mendapatkan kesesuaian begitu, jadi pelayanan kita jawaban. Peneliti juga melakukan cross 24 jam…” check terhadap anggota masyarakat dan Informan 2 : “…kalau pasien datang jam 2 pasien. Anggota masyarakat dan pasien lewat saya masih di tempat, membenarkan pernyataan-pernyataan tetap dilayani… gak informan. Sehingga dapat dikatakan bahwa mungkin ditolak lah dek seluruh informan yang merupakan tenaga pasiennya, ga tega.” kesehatan Puskesmas Sungai Sembilan Kota Dumai mengandung nilai unsur Pada penelitian ini ditemukan akuntabilitas. pernyataan informan tanpa variasi jawaban. Kemudian peneliti melakukan Keunggulan triangulasi dengan cara cross check kepada Peneliti mendapatkan gambaran unsur key informan awal dan key informan akhir. keunggulan yang dapat diketahui dengen Peneliti mendapatkan kesesuaian jawaban. menyesuaikan kata kunci “mengikuti Sehingga dapat dikatakan bahwa seluruh pelatihan, seminar dan lain-lain demi informan yang merupakan tenaga meningkatkan standar dan memperluas kesehatan Puskesmas Sungai Sembilan pengetahuan dengan sumber bacaan” Kota Dumai memiliki gambaran unsur didapatkan jawaban sebagai berikut : altruisme. Informan 1 : “…ada, bapak ikut, kadang Akuntabilitas jadi panitia…ya mau meng- Peneliti mendapatkan gambaran unsur update ilmu kita kan… Akuntabilitas yang dapat diketahui dengan Kalau buka internet tiap menyesuaikan kata kunci “menanggapi apa hari…kalau buletin yang dibutuhkan pasien, mengikuti kode kesehatan dapat tiap bulan etik standar praktik dan prosedur dalam dari kemenkes, kita baca, pelaksanaan praktik serta berpartisipasi mana tau ada program baru,
Jom FK Volume 1 No. 2 Oktober 2014
4 kayak bpjs kan, dan mampu membayar dan merujuk apabila peraturan peraturan gitu..” tidak mampu menangani” didapatkan jawaban sebagai berikut : Informan 2 : “…saya ada ikut seminar, workshop atau pelatihan Informan 1: “…Kalau di sini kita geratis… gitu.. dalam setahun itu Tidak ada dikenakan biaya adalah satu kali untuk registrasi.. Kalau rawat minimal…yang utama sih inap kalau ada kartu ilmu, karna kita kan gak jamkesmas nya geratis… kuliah lagi, update ilmu yang Tetap dilayani, kita apapun saya dapat dari internet kan ceritanya, pokoknya kita cuma satu arah… Kalau dari layani dulu…sudah tugas buku kurang, paling dari kita.. Kalau kasus kasus yang internet…” gak bisa kita tangani disini kita rujuk ke Rumah Sakit Dari hasil jawaban informan, Umum Daerah (RSUD)…” didapatkan seluruh informan memiliki unsur keunggulan, dimana mereka Informan 2 : “…oo kalau disini kita menyadari pentingnya menambah semuanya gratis… kalau saya wawasan dalam menjalankan tugasnya kalau ada, ya kita tetap layani sebagai tenaga kesehatan. Observasi yang aja.. Tetap melakukan tugas- dilakukan selama penelitian di puskesmas tugas.” sungai Sembilan, peneliti tidak menemukan tenaga kesehatan yang Seluruh pernyataan informan diatas mengikuti seminar pada saat penelitian. mengandung nilai tugas atau kewajiban Berdasarkan cross check yang peneliti sesuai dengan kata kunci. Peneliti lakukan menggunakan surat masuk, surat melakukan triangulasi dengan cara cross tugas, peneliti menemukan kesesuaian check atas jawaban informan kepada key dimana rutin terdapat surat undangan dan informan awal dan key informan lanjutan surat tugas mengikuti seminar untuk serta observasi pasien. Peneliti mendapat tenaga kesehatan, dan terdapat buletin hasil yang sama sesuai dengan jawaban kesehatan. Hasil cross check terhadap key informan. informan awal dan key informan lanjutan observasi terhadap tugas informan ditemukan kesesuaian dengan jawaban terhadap program pencapaian, dimana informan bahwa semua tenaga kesehatan masih terdapat beberapa program yang menjadi informan rutin meng- pencapaian yang belum memenuhi target. upgrade ilmu dengan mengikuti seminar Dari hasil wawancara, beberapa informan atau pelatihan dan juga membaca mengakui keadaan cuaca dan akses jalan informasi kesehatan dari internet serta mempengaruhi tercapainya program kerja membaca buletin kesehatan dan bertukar mereka dalam menjalankan tugas. informasi kesehatan dengan teman sejawat. Hal ini menunjukan seluruh Selama penelitian, peneliti juga informan memiliki nilai kesempurnaan melakukan observasi langsung terhadap atau keunggulan. kegiatan informan dalam menjalankan tugas, ditemukan satu informan melakukan Tugas atau kewajiban rujuk ketika terdapat kasus yang tidak bisa Peneliti mendapatkan gambaran unsur ditangani atau memerlukan penanganan tugas atau kewajiban yang dapat diketahui khusus di RSUD. Observasi langsung juga dengan menyesuaikan kata kunci “tetap menemukan informan tetap hadir dan memberikan pelayanan meski pasien tidak memberikan pelayanan meskipun insentif Jom FK Volume 1 No. 2 Oktober 2014 5 belum keluar. Hal ini menunjukan seluruh Informan 1 : “…nyaman…akrab, kami informan memiliki unsur tugas atau disini dengan open kewajiban. management ya. Kalau ada masalah kecil apapun ya Kehormatan dan integritas kita bicarakan. Awalnya Peneliti mendapatkan gambaran masyarakat dengan kita unsur kehormatan dan integritas yang agak anti, tapi pelan pelan dapat diketahui dengan menyesuaikan kata kan sudah mulai baik…” kunci “membaktikan tugas dan kewajiban, menjaga kerahasiaan pasien, serta bersikap Informan 2 : “…disini termasuk nyaman… adil dan jujur dalam praktek profesi” Dari segi masyarakatnya, didapatkan jawaban sebagai berikut : teman kerjanya, sama atasan… Dengan orang Informan 1 : “…Kalau saya gak pernah orang gak ada masalah… diminta surat visum… kita Dengan tenaga kesehatan gak menyebutkan identitas lain tidak ada masalah...” nya, itu kan rahasia..” Peneliti melakukan triangulasi Informan 2 : “…kalau visum belum terhadap jawaban informan tersebut pernah… kalau buat surat dengan cara cross check jawaban informan sakit pernah… Saya juga terhadap key informan awal, key informan baru mau mengeluarkan lanjutan serta terhadap anggota masyarakat kalau udah meriksa dan pasien. Terdapat kesesuaian jawaban pasiennya… Enggak lah, antara hasil cross check dengan jawaban kita rahasiakan nama informan. Hal ini menunjukkan bahwa pasiennya. paling kita cerita tenaga kesehatan memiliki unsur penyakitnya aja…” menghormati orang lain. Nilai kehormatan dan integritas PEMBAHASAN tergambar dari jawaban-jawaban informan dan disesuaikan dengan kata kunci. Unsur altruisme pada informan di Peneliti kemudian melakukan triangulasi Puskesmas Sungai Sembilan tergambar dengan cara cross check terhadap key dari sikap seluruh informan untuk tetap informan awal dan key informan lanjutan. melayani pasien. Informan bersedia tetap Observasi langsung oleh peneliti melayani pasien yang datang saat jam menemukan kesesuaian salah satu kerja telah berakhir. Hal tersebut sesuai informan menolak memberikan surat sakit dengan pendapat Myres (dalam Psikologi kepada pasien yang datang hanya untuk sosial individu dan teori-teori psikologi meminta surat sakit. Seluruh hasil sosial) bahwa altruisme merupakan hasrat menunjukan kesesuaian. Ini menunjukkan untuk menolong orang lain tanpa bahwa para informan memiliki unsur memikirkan kepentingan diri sendiri.15 kehormatan dan integritas. Dalam keadaan tertentu, seperti apabila petugas pelayanan di apotek, ataupun Menghormati orang lain petugas meja registrasi telah pulang, Peneliti mendapatkan gambaran unsur mereka merujuk pasien ke IGD 24 jam menghormati orang lain yang dapat yang berada di puskesmas tersebut, dengan diketahui dengan menyesuaikan kata kunci kata lain informan tetap melakukan “menghormati pasien dan keluarga pasien, tindakan untuk menolong. West teman sejawat, dan masyarakat” menyatakan kebiasaan lembaga dan aturan didapatkan jawaban sebagai berikut : praktek menjadi faktor eksternal yang
Jom FK Volume 1 No. 2 Oktober 2014
6 mempengaruhi perilaku tenaga organiasi profesi informan sendiri. Selain kesehatan.16 itu tenaga kesehatan juga memanfaatkan internet sebagai media dalam menambah Nilai akuntabilitas terkandung ilmu. Metode dengan membaca buku dalam pernyataan-pernyataan informan. termasuk yang paling sedikit digunakan Informan menyadari bahwa perannya oleh informan. Sedangkan hanya satu sebagai tenaga kesehatan adalah penting informan menyatakan bertukar informasi untuk berpartisipasi dalam pencapaian dengan teman sejawat merupakan salah kesehatan masyarakat dan mencerdaskan satu metode yang dimanfaatkan oleh masyarakat dibidang kesehatan, dengan informan. tidak terlepas dari kode etik, atau standar yang telah ada. Hal itu sesuai dengan Seluruh informan dalam penelitian pernyataan Leenan bahwa kewajiban yang ini mengandung nilai tugas dan kewajiban timbul dari sifat tenaga kesehatan dimana dimana mereka menyadari kewajiban dokter harus bertindak sesuai dengan mereka untuk menolong terlepas dari standar profesi medis atau menjalankan masalah tidak mampu membayar. Para praktek kedokterannya secara lege artis.17 informan mengatakan bahwa di Puskesmas Sikap seluruh informan yang selalu Sungai Sembilan tidak ada pemungutan berupaya untuk menjelaskan mengenai biaya apapun dalam pelayanan. Ini keadaan penyakit pasien, prognosis, dan dikarenakan adanya program pemerintah pecegahan yang harus dilakukan oleh yang membebaskan masyarakat Kota pasien merupakan sikap yang sejalan Dumai dari biaya berobat ke Puskesmas. dengan Undang-Undang Praktek Sikap informan yang menyadari akan Kedokteran pasal 52 dimana disebutkan tugas dan kewajiban sebagai seorang bahwa pasien memiliki hak mendapatkan tenaga kesehatan tersebut sejalan dengan penjelasan secara lengkap tentang tindakan penelitian yang dilakukan oleh Afandi medis, meminta pendapat dokter atau terhadap 400 dokter 64 % setuju dengan dokter gigi lain, mendapatkan pelayanan pernyataan “Saya bersedia membebaskan sesuai dengan kebutuhan medis, menolak biaya pasien yang saya rujuk tanpa saya tindakan medis, dan pasien berhak beri terapi” yang menggambarkan bahwa mendapatkan isi rekam medis.18 profesi tidak hanya dihitung dengan materi tetapi menjadi tugas sebagai seorang Unsur keunggulan didapatkan hasil tenaga kesehatan.20 bahwa seluruh informan memiliki unsur keunggulan. Informan menyadari bahwa Hasil wawancara menunjukkan perkembangan ilmu menuntut tenaga seluruh pernyataan informan mengandung kesehatan untuk dapat terus memperluas unsur kehormatan dan integritas. Informan pengetahuannya. Shrank dkk dalam mengatakan bersedia dan akan kooperatif Fostering Profesionalism in Medical dalam memberikan keterangan apapun Education : A call for Improved sejujur-jujurnya tanpa ada yang ditutupi Assessment and Meaningful Incentives untuk kepentingan ahli forensik dan mengatakan bahwa untuk menjaga menjaga kerahasiaan pasien. Hal tersebut keunggulan tenaga kesehatan harus dilakukan untuk menjaga kepercayaan berkomitmen untuk belajar seumur pasien terhadap kinerja informan. Pada hidup.19 Metode yang paling banyak masa sekarang masyarakat sudah lebih diikuti oleh informan untuk meningkatkan mengharapkan tenaga kesehatan pengetahuan dalam rangka menjadikan profesional yang bersikap adil dan jujur mereka unggul adalah dengan mengikuti dalam pelayanan kesehatan. Hal itu pelatihan, seminar, workshop yang rutin dikemukakan oleh Cawley dalam diadakan baik oleh dinas, maupun Compassion and Integrity in Health
Jom FK Volume 1 No. 2 Oktober 2014
7 Professions Education. Dimana ia komunikasi yang baik. Hasil cross check menambahkan bahwa kehormatan dan terhadap pasien juga ditemukan bahwa integritas seperti menjaga kerahasiaan informan dalam memberikan pelayanan pasien merupakan nilai-nilai profesional selalu ramah, sehingga pasien puas dengan yang penting ditanamkan bagi tenaga pelayanan. Hal tersebut sejalan dengan kesehatan sejak masa pendidikan.21 hasil penelitian yang dilakukan Wahyuni dimana terdapat hubungan antara Seluruh pernyataan informan dalam komunikasi dokter-pasien yang baik penelitian ini mengandung nilai dengan tingkat kepuasan pasien berobat.23 menghormati orang lain. Pada penelitian ini tidak ditemukan variasi jawaban untuk Sikap saling menghormati yang nilai menghormati orang lain. Para dilakukan informan terhadap pasien informan menyatakan bahwa didalam maupun masyarakat, tercermin dari sikap Puskesmas mereka sangat dekat satu sama menjalin komunikasi yang baik dan saling lain bahkan seperti keluarga. Sikap saling keterbukaan dengan pasien. World menghormati diwujudkan dengan menjalin Federation of Medical Education (WFME) komunikasi yang baik antara sesama. Hasil 2003 menjelaskan untuk menciptakan cross check dan observasi peneliti komunikasi yang efektif dapat dijalin menemukan bahwa komunikasi yang melalui berkomunikasi dengan kesetaraan, lancar antara sesama tenaga kesehatan dan dilandasi empati. Komunikasi tersebut pasien serta masyarakat. lebih menjamin pesan atau isi komunikasi tersampaikan dan dapat dimengerti Informan menyadari seluruh profesi sehingga tujuan mulai dari anamnesis, di puskesmas merupakan satu lingkup sampai menegakkan diagnosis dan terapi kerja sebagai tim kerja, sehingga harus lebih tepat, efektif dan efisien.24 Melalui bisa bekerjasama dengan baik, saling komunikasi yang baik, tenaga kesehatan mengingatkan dan membantu, bekerja dapat mengurangi rasa sakit yang diderita sesuai dengan batas kompetensi masing- oleh pasien sehingga pentingnya masing dan wewenang jabatan masing- komunikasi dalam menjalankan profesi masing, sehingga dapat meminimalisir sebagai tenaga kesehatan.25 Hubungan kesalahpahaman. Basuki dalam jurnal antara informan dan pasien merupakan Majalah Kedokteran Indonesia suatu bentuk hubungan profesional dan menyatakan bahwa salah satu bentuk timbal balik yang bertujuan untuk menghormati rekan sejawat adalah dengan meningkatkan efektifitas hasil tindakan menjalin komunikasi yang baik. Situasi kesehatan melalui suatu proses pembinaan yang nyaman dalam lingkungan kerja pemahaman tentang dua pihak yang terwujud jika tenaga kesehatan dapat sedang berhubungan melalui mempraktikkan cara-cara komunikasi komunikasi. 26 interpesonal yang baik sesama tenaga kesehatan.22 Selain komunikasi rutin, SIMPULAN DAN SARAN terdapat sarana olahraga yaitu tenis meja yang dapat dimanfaatkan oleh tenaga Berdasarkan hasil penelitian ini kesehatan untuk berolahraga dan menjalin didapatkan bahwa seluruh informan yang hubungan yang baik antar sesama tenaga merupakan tenaga kesehatan Puskesmas kesehatan. Sungai Sembilan Kota Dumai Untuk dapat memaksimalkan mengandung nilai-nilai altruisme, tugasnya dalam melayani pasien, dan akuntabilitas, tugas atau kewajiban, membuat pasien puas terhadap kehormatan dan integritas serta pelayanannya, hubungan dengan pasien menghormati orang lain yang dapat dilihat dilakukan oleh informan dengan menjalain dari pernyataan maupun sikap informan
Jom FK Volume 1 No. 2 Oktober 2014
8 dalam profesi maupun kehidupan sehari- memudahkan akses tenaga hari. kesehatan dalam memberikan Dari hasil penelitian dapat pelayanan, maupun mengganti alat- disarankan sebagai berikut : alat yang dapat menunjang kualitas 1. Bagi tenaga kesehatan, agar dapat pelayanan tenaga kesehatan secara menjadikan unsur profesionalisme berkala, serta menghindari sebagai sifat yang diterapkan dalam keterlambatan pemberian insentif bekerja agar dapat memberikan tenaga kesehatan. pelayanan terbaik kepada masyarakat. 4. Bagi pemerintah kota, agar dapat mempercepat pembangunan 2. Bagi puskesmas, agar dapat infrastruktur untuk mendukung menjaga keharmonisan, tenaga kesehatan, dan perbaikan mengembangkan upaya jalan antar kelurahan agar lebih peningkatan kualitas perilaku memudahkan akses tenaga profesional tenaga kesehatan, kesehatan menjangkau masyarakat. seperti rutin mengadakan kegiatan yang dapat menjalin kerjasama 6. Hasil yang didapatkan pada antara tenaga kesehatan, pasien, penelitian ini belum memberikan maupun masyarakat. Melakukan gambaran yang menyeluruh pengadaan buku, majalah atau mengenai perilaku profesional buletin mengenai kesehatan secara tenaga kesehatan pada pusat rutin untuk tenaga kesehatan, atau pelayanan kesehatan primer komputer yang dilengkapi akses (puskesmas) sehingga diperlukan internet untuk mengakses situs penelitian lanjutan mengenai resmi kesehatan demi mendukung perilaku profesional tenaga tenaga kesehatan dalam melakukan kesehatan pada pusat pelayanan kegiatan dalam rangka kesehatan primer agar dapat meningkatkan ilmu pengetahuan. meningkatkan profesionalisme dikalangan tenaga kesehatan. 3. Bagi dinas kesehatan, diharapkan untuk rutin mengadakan pelatihan- DAFTAR PUSTAKA pelatihan baik berupa skill maupun 1. Ali PB. Laporan kajian tentang pelatihan mengenai ethos kerja kebijakan perencanaan tenaga guna membantu tenaga kesehatan kesehatan tahun 2005. Jakarta. untuk dapat terus meng-upgrade Direktorat Kesehatan dan Gizi ilmu dibidang kesehatan, atau Masyarakat Kementerian dengan cara berlangganan journal Perencanaan Pembangunan elektronik untuk memudahkan Nasional/Badan Perencanaan tenaga kesehatan di puskesmas Pembangunan Nasional untuk menambah ilmu dari internet (Bappenas);2005. dengan mengakses ke sumber 2. Siswanto H. Etika profesi referensi terpercaya. Selain itu sanitarian dan pembangunan dinas kesehatan diharapkan berwawasan kesehatan. mendukung kegiatan puskesmas Yogyakarta. Graha Ilmu; 2010. dengan melengkapi sarana dan 3. American Board of Internal Me prasarana yang belum tersedia dicine. Definitions of professio seperti fasilitas kesehatan untuk nalism; 1999. [diakses tanggal transportasi laut (ambulance air) 6 September 2013]. Diunduh d yang belum tersedia agar ari : http://www.afmc.ca/pdf/M
Jom FK Volume 1 No. 2 Oktober 2014
9 edOrgs.pdf 12. Wahyuningsih RD. Challenges in im 4. John R. Panduan etika medis. plementation of ICT for budget acco Yogyakarta. Tim Penerjemah untability and development of budget PSKI FK UMY; 2006 information literacy. Jawa Tengah. In 5. Sugiyatmi TA. Kasus medis vs ternational Journal of Administrative mutu layanan kesehatan. Science & Organization, Department Yogyakarta. Pusat Kebijakan of Public Administration, Departmen Pembiayaan dan Manajemen t of Communication Science Faculty Asuransi Kesehatan Fakultas of Social and Political Sciences Univ Kedokteran Universitas Gajah ersitas Sebelas Maret; 2013 Mada; 2011.[diakses tanggal 13. Lexicon AR. Philosophy: who needs it. 13 November 2013] Diunduh USA: Signet Books; 1984. (The dari: http://www.kpmak- Ayn Rand Library 61:1) [Diakses ugm.org/2012-05-12-04-54- tanggal 10 Oktober 2013]. Diunduh 35/2012-05-12-05-03- dari: 45/article/211-kasus-medis-vs- http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/art mutu-layanan- icles/PMC2064917/. kesehatan.html#ixzz2PXFqP2 14. Budiningsih Y. Pemahaman dan Xj- aplikasi undang-undang praktik 6. Sardiyatmo. Kepedulian masya kedokteran, akuntabilitas profesi dan rakat Pesisir Karimun Jawa ter kepastian hukum. Sekretaris MKEK hadap masalah pencemaran. Se Pusat Ikatan Dokter Indonesia. marang. Universitas Diponegor [Diakses tanggal 09 Oktober 2013]. o; 2005.[diakses tanggal 20 No Diunduh dari : vember 2012]. Diunduh dari: h http://www.cdc.fk.ui.ac.id/_UP ttp://eprintis.undip.ac.id/22440 LOAD_/_ARTICLE_/Pemapar /2/402-ki-fpik-06.pdf an%20tentang%20UUPK%20 7. Rositasari R. Beberapa Aspek Dasar &%20Malpraktik.pdf Yang Perlu Diagendakan Dalam 15. Sarwono SW. Psikologi sosial individu pengelolaan Wilayah Pesisir Di dan teori-teori psikologi sosial. Balai Indonesia. Oseana, Volume XXVII, Pustaka.Jakarta; 2002 Nomor 3; 2002. [diakses tanggal 20 16. Colin PW. Tait DS. The influence of p November 2012]. Diunduh dari : ersonal and environmental factors on http://www.oseanografi.lipi.go.id/site professionalism in medical education s/default/files/oseana_xxvii(3)19- i. NCBI: BMC Medical Education; 2 27.pdf 007. [disitasi tanggal 22 September 2 8. Keputusan Menteri Kesehatan Repub 013]. Diakses dari http://www.ncbi.n lik Indonesia No.128/MENKES/200 lm.nih.gov/pmc/articles/PMC206491 4 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kes 7/ ehatan Masyarakat. Jakarta; 2004 17. Arnold L. Assessing professional beha vior: yesterday, today, and tomorrow 9. Dinas Kesehatan Provinsi Riau. . Kansas: University of Missouri; 200 Profil kesehatan provinsi riau. 2. Pekanbaru; 2012. 18. Undang - Undang Republik 10. Badan Pusat Statistik Kota Dumai. Indonesia Nomor 29 tahun 2004 Dumai dalam angka 2013. Dumai; tentang praktik kedokteran 2013 11. Irawan P. Penelitian Kualitatif dan kua 19. Shrank WH, Reed VA, Jernstedt GC. ntitatif untuk ilmu-ilmu sosial. Jakart Fostering Professionalism in Medical a : DIA FISIP UI. 2006. Education : A call for Improved Asse Jom FK Volume 1 No. 2 Oktober 2014 10 ssment and Meaningful Incentives. J okter–pasien terhadap kepuasan pasie Gen Intern Med 2004; 19: 887-892 n berobat di poliklinik RSUP DR. M. Djamil Padang. Padang: Universitas 20. Afandi D. Kondisi keberlakuan bioet Andalas, Jurnal Kesehatan Andalas. ika dalam mekanisme revisi kode eti 2013;2(3) k kedokteran indonesia: mempertaha nkan keluhuran profesi di tengah mas 24. Combes JR, Arespacochaga E. yarakat plural [disertasi]. Jakarta: Fa Lifelong learning physician kultas Kedokteran Universitas Indon competency development. American esia; 2010 Hospital Association’s Physician Leadership Forum, Chicago; 2012. 21. Danielsen R, Cawley J. The internet j ournal of allied health science and pr 25. Albery PI, Munafo M. Psikologi kese actice, compassion and integrity in h hatan. Yogyakarta. Mitra Setia; 2011 ealth professions education. 2007. 26. Rika. Perilaku caring perawat dalam 22. Basuki E. Komunikasi antar Petugas melakukan asuhan keperawatan pada Kesehatan. Majalah Kedokteran Indo pasien di ruang rawat inap rsud dr. te nesia Volum:58 Nomor : 9, Septemb ngku mansyur tanjungbalai. (skripsi). er 2008. Medan . Universitas Sumatra Utara. 2013 23. Wahyuni T. Hubungan komunikasi d