Disusun Oleh:
KEPUTUSAN
DIREKTUR RS AR-ROYYAN INDRALAYA
NOMOR: /SKP/KPTS/RS-AR/I/2018
TENTANG
KEBIJAKAN IDENTIFIKASI PASIEN
Menimbang :
Mengingat :
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
DITETAPKAN DI : INDRALAYA
TANGGAL : NOVEMBER 2018
DIREKTUR UTAMA RS AR-ROYYAN
Lampiran
KEBIJAKAN IDENTIFIKASI PASIEN
RS AR – ROYYAN INDRALAYA
NOMOR: /SKP/KPTS/RS-AR/XI/2018
A. Identifikasi Pasien
Identifikasi pasien adalah melakukan verifikasi ketepatan pasien yang akan
diberikan tindakan pelayanan kesehatan atau pengobatan. Identifikasi terdiri dari
tiga identitas: nama pasiern (e-KTP), nomor rekam medis, dan tanggal, bulan,
dan tahun lahir.
Tujuan ketetapan identifikasi pasien adalah:
1. Sebagai informasi tentang data pasien
2. Mencegah terjadinya kesalahan saat prosedur medis
3. Sebagai tanda status kesehatan atau risiko pasien tentang status
kesehatannya
C. Perhatian Khusus
Tempat pemasangan gelang identitas ada beberapa pilihan:
1. Pilihan pertama pergelangan tangan sebelah kanan
2. Pilihan kedua pergelangan tangan sebelah kiri, tidak cedera, bengkak atau
tidak sesuai
3. Pilihan ketiga pergelangan kaki.
Pemasangan gelang pasien dengan kondisi khusus misalnya:
1. Pada pasien neonatus nama pada gelang identitas diberikan sebagai By. Ny.
A. Pasien neonatus untuk segera dikenakan gelang identitas agar tidak terjadi
tertukarnya bayi apabila terdapat dua atau lebih pasien bayi.
2. Pada pasien dengan luka bakar pada daerah pergelangan tangan dan kaki
melakukan pemasangan gelang, dengan cara melekatkan gelang pada bagian
yang tidak terkena luka bakar dengan plester transparan.
3. Pada pasien dengan penurunan kesadaran perawat harus memverifikasi
secara benar nama lengkap pasien, tanggal lahir pasien, atau nomor RM
pasien kepada keluarga pasien atau penanggung jawab pasien.
D. Unit Terkait
Instalasi Rawat Inap, Instalasi Gawat Darurat, Kamar Operasi, dan
Instalasi Laboratorium atau Rontgen.
DITETAPKAN DI : INDRALAYA
TANGGAL : NOVEMBER 2018
DIREKTUR UTAMA RS AR-ROYYAN
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan pedoman sasaran
keselamatan pasien ketepatan identifikasi pasien. Kami juga berterima kasih pada
seluruh Tim Akreditasi RS Ar-Royyan Indralaya yang dalam hal ini telah banyak
berkontribusi dalam mengisi materi untuk proses penyusunan buku panduan sasaran
keselamatan pasien ketepatan identifikasi pasien.
Kami berharap pedoman ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai akreditasi rumah sakit khususnya dalam
meningkatkan pelayanan dan keselamatan pasien. Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa dalam buku ini masih terdapat kekurangan. Oleh sebab itu, kritik, saran dan
usulan yang bermanfaat sangat kami harapkan demi perbaikan pedoman ini di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Penyusun
KATA SAMBUTAN
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga pedoman akreditasi sasaran keselamatan pasien
RS Ar-Royyan Indralaya dapat diselesaikan. Tersusunnya buku ini juga atas kerja
sama semua pihak yang telah memberikan informasi terkait standar pelayanan di
lingkungan RS Ar-Royyan Indralaya.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada seluruh karyawan yang telah bekerja
keras dan bertanggung jawab guna meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan
pasien.
Semoga pedoman ini dapat bermanfaat bagi kita semua dalam memberikan
pelayanan dan semoga dengan diterbitkan pedoman ini dapat menjadi salah satu
pendukung RS Ar-Royyan Indralaya untuk mencapai AKREDITASI KARS.
Dari rencana yang telah disusun dan semua langkah yang telah dijalani,
semoga kita semua tetap dalam bimbingan dan lindungan Allah SWT.
NIK : 140570.11.0115
TIM PENYUSUN
Penanggung jawab
Ketua Akreditasi
Sekretaris Akreditasi
Yusrini, S.Kep.,Ners
Sekretaris SKP
Anggota Keperawatan
Pertiwi, Amd.Kep
Fakhrurozi
A. Identifikasi Pasien
Identifikasi terdiri dari tiga identitas: nama pasien (e-KTP), nomor rekam
medis, dan tanggal, bulan, tahun lahir. Nama pasien harus ditulis lengkap sesuai
e-KTP, bila tidak ada gunakan kartu identitas lainnya (KK/SIM/Kartu
Pelajar/Kartu JKN/KIS), bila tidak ada semuanya minta pasien atau keluarganya
untuk menulis pada formulir identitas yang disediakan RS dengan huruf kapital
pada kotak huruf yang disediakan, nama tidak boleh disingkat, tidak boleh salah
ketik walau satu huruf.
1. Nama pasien terdiri minimal dari 2 kosa kata, pasien dengan nama 1 kosa
kata, ditambahkan dengan “bin/binti” dan berikutnya nama orang tua (ayah).
2. Tanggal, bulan dan tahun lahir pasien ditulis secara lengkap. Misalnya: 08
Maret 1988.
3. Nomor rekam medis pasien ditulis dengan lengkap berupa angka. Misalnya:
No. RM: 009988.
4. Petugas RM memberikan status pasien yang sudah dilengkapi kepada
keluarga atau penanggung jawab pasien bersamaan dengan gelang identitas
pasien.
5. Pasien yang tidak sadar pada saat penerimaan, tanpa ditemani, harus
diidentifikasi. Jika identifikasi positif pasien tidak dapat diverifikasi dari
pasien tersebut, dan atau pada kerabat pasien atau keluarga, akan diterima
sebagai “Tn. X atau Ny. X”. Pasien tersebut akan dirujuk kepada kepolisian
sehingga identifikasi positifnya bisa didapatkan. Bila sampai pasien dirawat
dan identitas pasien belum ada, pasien difoto dan cetakan foto disimpan di
status rekam medis pasien.
Tujuan ketetapan identifikasi pasien adalah:
1) Sebagai informasi tentang data pasien
2) Mencegah terjadinya kesalahan saat prosedur medis
3) Sebagai tanda status kesehatan atau risiko pasien tentang status
kesehatannya saat itu.
B. Gelang Identitas
Gelang identitas pasien adalah penandaan identitas pasien rumah sakit
yang dilengkapi dengan nama pasien, tanggal lahir, bulan lahir dan tahun lahir
sebagai informasi kepada dokter dan paramedis lain agar tepat pasien saat
melakukan pelayanan kesehatan. Gelang identitas pasien mempunyai 2 macam
warna: warna biru untuk pasien “laki-laki” dan warna merah mudah untuk
pasien “perempuan”. Apabila secara visual gelang pasien terlihat telah rusak
atau tulisan identitas pasien terlihat pudar maka harus diganti dengan gelang
identitas pasien yang baru. Sebelum memakai gelang identitas pasien harus
dikonfirmasi namanya, tanggal, bulan dan tahun lahir, atau nomor rekam medis.
H. Pasien dengan nama sama harus diberi stiker dengan tanda “HATI-HATI
PASIEN DENGAN NAMA SAMA” pada rekam medis, resep obat dan semua
formulir permintaan penunjang.
DITETAPKAN DI : INDRALAYA
TANGGAL : NOVEMBER 2018
DIREKTUR UTAMA RS AR-ROYYAN
Gambar 1 Gambar 2
Gambar 3
H. IDENTIFIKASI VERBAL
Petugas melakukan identifikasi pasien minimal dua dari tiga identitas di atas.
Identifikasi dengan cara verbal (menanyakan/mengkonfirmasi nama pasien) dan visual
(melihat gelang identitas pasien). Pada pertemuan pertama identifikasi secara verbal,
pertemuan selanjutnya secara visual, dan cocokkan dengan perintah dokter.
Semua pasien harus diidentifikasi secara benar sebelum dilakukan pemberian obat,
pemberian transfusi darah, pengambilan sample darah, urine atau cairan tubuh lainnya
untuk pemeriksaan, pemeriksaan radiologi, pemberian pengobatan dan tindakan
kedokteran. Jangan melakukan prodesur bila pasien menolak untuk diidentifikasi. Semua
wadah spesimen tidak boleh diberikan label sebelum spesimen dimasukan, kecuali urine
atau feces.
Demikian Pedoman Ketepatan Identifikasi Pasien ini kami buat kepada rekan-rekan
sejawat di Rumah Sakit Ar-Royyan Indralaya, kiranya dapat bermanfaat untuk pelayanan
sasaran keselamatan pasien. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.