Anda di halaman 1dari 5

GASTROENTERITIS AKUT ( GEA )

Diare atau gastroenteritis (GE) adalah peningkatan frekuensi dan penurunan


konsistensi pengeluaran tinja dibandingkan individu dengan keadaan usus besar yang normal
(Dipiro et al., 2005). Gastroenteritis akut (GEA) diartikan sebagai buang air besar (defekasi)
dengan tinja berbentuk cairan/setengah cair (setengah padat) dengan demikian kandungan air
pada tinja lebih banyak dari biasanya berlangsung kurang dari 7 hari terjadi secara mendadak
(Soebagyo, 2008).

Kehilangan cairan dan garam dalam tubuh yang lebih besar dari normal menyebabkan
dehidrasi. Dehidrasi timbul bila pengeluaran cairan dan garam lebih besar dari pada masukan.
Lebih banyak tinja cair dikeluarkan, lebih banyak cairan dan garam yang hilang. Dehidrasi
dapat diperburuk oleh muntah, yang sering menyertai diare (Andrianto, 1995)

ETIOLOGI / FAKTOR PREDISPOSISI

Factor penyebab gastroenteritis adalah :

1. Factor infeksi
a. Infeksi internal : infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan penyebab
utama gastroenteritis pada anak, meliputi infeksi internal sebagai berikut :
1. Infeksi bakteri : vibrio, ecoly, salmonella shigella, capylabactor. Versinia
aoromona dan sebagainnya.
2. Infeksi virus : entero virus (v. echo, coxsacria, poliomyelitis)
3. Infeksi parasit : cacing (ascaris, tricuris, oxyuris, sronglyoidis, protozoa,
jamur)
b. Infeksi parenteral : infeksi di luar alat pencernaan, seperti : OMA, tonsillitis,
bronkopneumonia, dan lainya.
2. Factor malabsorbsi :
a. Malabsorbsi karbohidrat : disakarida (intoleransi laktosa, maltose, dan sukrosa),.
b. Malabsorbsi lemak
c. Malabsorbsi protein
3. Factor makanan
Makanan basi, beracun dan alergi terhadap makanan.
4. Factor psikologis
Rasa takut dan cemas (jarang terjadi pada anak lebih besar).
TANDA DAN GEJALA DIARE

Gejala gastroenteritis mula-mula anak menjadi cengeng, gelisah, suhu badan


meningkat, nafsu makan berkurang, kemudian timbul diare (suraatmaja, 2005)

PATOFISIOLOGI

Berdasarkan Hasan (2005), mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare adalah :

1. Gangguan sekresi
Akibat gangguan tertentu (misal oleh toksin) pada dinding usus akan terjadi
peningkatan sekresi, air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan selanjutnya diare
tidak karena peningkatan isi rongga usus.
2. Gangguan osmotic
Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan
tekanan osmotic dalam rongga usus meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan
elektrolit ke dalam rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan ini akan merangsang
usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare.
3. Gangguan motilitas usus
Hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap
makanan sehingga timbul diare, sebaliknya jika peristaltic usus menurun akan
mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan yang selanjutnya dapat menimbulkan diare
pula.
MANIFESTASI KLINIK

1. Konsistensi feces cair (diare) dan frekuensi defekasi semakin sering.


2. Muntah (umumnya tidak lama)
3. Demam (mungkin ada, mungkin tidak)
4. Kram abdomen.
5. Membrane mukosa kering
6. Berat badan turun
7. Malaise

KOMPLIKASI

1. Dehidrasi
2. Kejang
3. Malnutrisi
4. hipoglikemi intoleransi sekunder akibat kerusakan mukosa usus.
5. Dari komplikasi gastroenteritis, tingkat dehidrasi dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
a. Dehidrasi ringan
Kehilangan cairan 2-5 % dari BB dengan gambaran klinik turgor kulit kurang
elastic, suara serak, penderita belum jatuh pada keadaan syok
b. Dehidrasi sedang
Kehilangan 5-8 % dari BB dengan gambaran klinik turgor kulit. Suara serak,
penderita jatuh pre syok nadi cepat dan dalam.
c. Dehidrasi berat
Kehilangan cairan 8-10 % dari BB dengan gambaran klinik seperti tanda dehidarsi
sedang ditambah dengan kesadaran menurun, apatis sampai koma, otot kaku
sampai sianosis.

PENATALAKSANAAN

Panduan pengobatan menurut WHO (world health organization) diare akut dapat
dilaksanakan secara sederhana yaitu dengan terapi cairan dan elktrolit peroral dan
melanjutkan pemberian makanan, sedangkan terapi non spesifik dengan anti diare tidak
direkomendasikan dan terapi antibiotiknya hanya diberikan bila ada indikasi. Pemberian
cairan dan elektrolit secara parenteral hanya untuk kasus dehidrasi berat (soebagyo, 2008)

Pemberian antibiotic secara rutin tidak diperlukan. Tetapi antibiotic diberikan sesuai
dengan tatalaksana diare akut atau apabila ada infeksi non intestinal seperti pneumonia,
infeksi saluran kencing atau sepsis.

Terapi zinc digunakan untuk mengobati diare persisten. Terapi zinc pada kasus diare
akut tertentu ternyata dapat menurunkan kejadian berlanjutnya diare akut menjadi diare
persisten. Imdikasi yang dianjurkan adalah beart badan untuk umur saat diperiksa kurang dari
satu tahun dengan BBLR (berat badan lebih rendah) dan jika terdapar tanda-tanda defisiensi
zinc yaitu satu atau lebih gejala. Pemberian antibiotika hanya terbatas karena pada umumnya
diare dapat sembuh dengan sendirinya (self-limiting disease), yang perlu dierhatikan adalah
penanganan terhadap dehidrasi yang terjadi (Soebagyo, 2008).

Anda mungkin juga menyukai