Anda di halaman 1dari 3

Persiapan Pemasangan Ventilator

Hari/tanggal : Minggu, 7 Mei 2017


Ruangan : NICU RSD Idaman Banjarbaru
Tindakan Keperawatan / prosedur : Persiapan Pemasangan Ventilator

A. Latar Belakang
An. AL usia 1 bulan dengan diagnosa medis Obs. Dyspnea. Ec Susp. Bronkopneumonia + PJB.
Keluhan utama saat pengkajan keluarga pasien mengatakan sesak. Riwayat penyakit sebelumnya pasien
ada mengalami batuk pilek sejak ± 2 minggu yang lalu, muntah, dan sesak hingga bibir pucat. Riwayat
penyakit sekarang keluarga mengatakan pada hari Minggu, 7 Mei 2017 pukul 09.05 wita pasien dibawa
oleh keluarga ke IGD RSD Idaman Banjarbaru dengan keluhan sesak napas. Setelah sampai di IGD dan
dilakukan pemeriksaan dan penanganan, pasien dipindahkan ke ruang NICU / Perinatologi. Hasil
Pemeriksaan TTV pada pukul 14.05 wita menunjukkan HR: 150 x/menit, RR: 45 x/menit, T: 36,7oC dan
SpO2 40 %. Dokter merencanakan pemasangan ventilator.
B. Definisi
Ventilasi mekanik atau yang sering disebut dengan ventilator merupakan suatu alat yang
digunakan untuk membantu sebagian atau mengambil alih semua pertuaran gas paru untuk
mempertahankan oksigenasi (American Thoracic Society, 2013).
C. Indikasi
Menurut Perry, W. et al (2010) indikasi dilakukan pemasangan ventilator yaitu:
1. Gagal napas.
2. Henti jantung dan paru.
3. Trauma (khusus nya pada kepala, leher dan dada).
4. Gangguan kardiovaskular (strokes, tumor, infeksi, emboli, trauma).
5. Gangguan sistem syaraf (obat-obatan, keracunan, myastania gravis).
6. Gangguan paru-paru (Infeksi, tumor, pneumothorak, COPD, trauma, pneumonia, keracunan).
D. Deskripsi tindakan
1. Identitas klien : An. AL
2. Diagnosa Medis : Obs. Dyspnea. Ec Susp. Bronkopneumonia + PJB
3. Tindakan keperawatan : Persiapan pemasangan ventilator
4. Diagnosa Keperawatan : Gangguan pertukaran gas
5. Data :
An. AL usia 1 bulan dengan diagnosa medis Obs. Dyspnea. Ec Susp. Bronkopneumonia. Keluhan
utama saat pengkajan keluarga pasien mengatakan sesak. Hasil Pemeriksaan TTV pada pukul 14.05
wita menunjukkan HR: 150 x/menit, RR: 45 x/menit, T: 36,7 oC dan SpO2 40 %. Dokter
merencanakan pemasangan ventilator.

6. Analisa sintesa (pathway)


Antigen Antigen patogen berikatan Antigen-antibodi berikatan
Respon Humoral
dengan antibodi dengan molekul komplemen

Vasodilator Pelapasan Histamin Aktivasi sel mast Pengaktifan kaskade


kapiler Aktivasi Bradikini dan Basofil komplemen

Permeabilititas Perpindahan eksudat Oedema Ruang Penurunan difusi


kapiler ↑ plasma ke intersitiel Kapiler alveoli oksigen

Gangguan
Pertukaran Gas
Persiapan Pemasangan Ventilator

E. Tujuan tindakan
1. Memberikan kekuatan mekanis pada sistem paru untuk mempertahankan ventilasi yang fisiologik.
2. Menimbulkan airway pressure dan corak ventilasi untuk memperbaiki efisiensi dan oksigenasi.
3. Mengurangi kerja miokard dengan jalan mengurangi keadaan kerja napas.
F. Pelaksanaan
1. Persiapan alat
a. Ventilator lengkap: humidifier, tubing lengkap, Urocated tube, conector, dll.
b. Alat tes paru-paru.
c. Respirometer.
d. Tabung O2 besar / O2 sentral.
e. Aquades Steril.
f. Sarung tangan seril.
2. Pelaksanaan
a. Cuci tangan
b. Ucapkan salam
c. Perkenalkan diri.
d. Berikan penjelasan kepada pasien/keluarga.
e. Setting alat-alat ventilator:
1) Petugas I : Pakai sarung tangan steril.
2) Petugas II : Buka alat ventilator steril yang diperlukan (tubing, humidifier, dll).
3) Bilas alat-alat dengan aquades steril.
4) Setting alat sesuai ventilator yang digunakan.
5) Isi humidifier dengan aquades steril sampai batas normal.
6) Pasang selang oksigen atau hubungkan dengan tabung oksigen / oksigen sentral.
7) Cek ventilator dengan alat paru-paru Isi humidifier dengan aquades steril sampai batas
normal.
8) Pasang selang oksigen atau hubungkan dengan tabung oksigen / oksigen sentral.
9) Cek ventilator dengan alat paru-paru buatan.
10) Pasang connector.
f. Atur ventilator sebelum dipasang pada pasien
1) Pilih mode ventilasi pada controlled ventilation saat pemasangan pertama kali.
2) Atur menit volume sebanyak 100-125 ml/kgBB/menit atau tidal volume 10 -12 kali/menit.
3) Atur I : E rasio sesuai dengan perintah dokter dengan mengatur inspiratory time, pause time
dan expiratory time.
4) Putar mixer sehingga didapatkan konsentrasi oksigen 100%.
5) Putar PEEP pada positif 5 cmH2O.
6) Pasang batas atas tekanan sekitar 10 cmH2O diatas tekanan jalan napas pasien. Alarm ini
berguna untuk mencegah tekanan yang berlebihan pada jalan napas yang dapat menyebabkan
terjadinya pneumothoraks.
7) Pasang trigger sensitivity pada -2 sampai -3 cmH2O agar pasien dapat menambah sendiri
kebutuhan napasnya bila memerlukan.
8) Atur humidifier sehingga didapatkan suhu antara 32 – 34oC.
9) Atur batas bawah dan batas atas alarm volume ekspirasi kurang lebih 10-20 % dibawah atau
diatas ekspirasi minute volume pasien.
10) Rapikan alat-alat dan pasien.
11) Cuci tangan.
12) Dokumentasi.
G. Evaluasi
1. Evaluasi pasien
Pasien tidak sadar (karena terpasang ventilator).
Persiapan Pemasangan Ventilator

2. Evaluasi tindakan
a. Ventilator terpasang dengan Mode : PCV, PEEP : 5.0 cmH 2O, I : E rasio = 1 : 1.5 , RR: 45
x/menit, FiO2 : 100 % Tidal Volume : 18

Mengetahui Banjarbaru, 7 Mei 2017


Pembimbing Klinik Mahasiswa

.................................. Misbachul Munirul Ehwan


Daftar Pustaka :

American Thoracic Society.2013.Patients Information Series Mechanical Ventilation.United States of


America : American Thoracic Society
Perry, W. et al.2010.Mechanical Ventilation. (diaskes dari https://www.thoracic.org pada hari Sabtu, 6 Mei
2017 pukul 17.50 wita)
SOP : Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo

Anda mungkin juga menyukai