Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KOTA DENPASAR

DINAS KESEHATAN KOTA DENPASAR


PUSKESMAS IV DENPASAR SELATAN
JALAN PULAU MOYO NO 63A PEDUNGAN
NO TELP. (0361) 722475
Email : puskesmasivdensel@gmail.com

No : F/ PMKP/033
NOTULEN Rev : 00
Tgl Berlaku : 11 April 2016

Rapat/Acara : Sosialisasi Hasil Pelatihan Manajemen Trauma Prehospital


(ATLS)
Hari/Tanggal : 04 Oktober 2018
Waktu : 12.00 Wita s/d 15.00
Tempat : Ruang Pertemuan Puskesmas IV Denpasar Selatan
Peserta : Plt Ka. Puskesmas IV DS
Ka Subag TU
Seluruh Staf Pusk IV DS
Materi/Agenda
1. Pembukaan
2. Pembahasan
3. Diskusi
4. Kesimpulan
5. RTL

1) Pembukaan
Sosialisasi hasil pelatihan diawali dengan pembukaan oleh Plt. Ka. Puskesmas dengan salam
Om Swastiastu kepada seluruh peserta. Harapan nya bisa memberikan arahan dan bimbingan
dalam melaksanakan kegiatan/program yang ada sehingga target bisa tercapai, serta hasil
pelatihan yang akan disampaikan dapat bermanfaat bagi seluruh peserta guna meningkatkan
kualitas pelayanan di puskesmas 4 denpasar selatan

2) Pembahasan Hasil Pelatihan oleh dr Ari widayani , dr Juliamini dan dr Merdi


materi yang disampaikan dalam sosialisasi pelatihan manajemen trauma pre hospital,
diantaranya :
a. Kebijakan Pelayanan Kesehatan Dasar Puskesmas, Kebijakan Program SPGDT
Tentang SPGDT (Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu ) adalah suatu
mekanisme pelayanan korban /pasien gawat darurat yang terintegrasi, sehingga dapat
tercapainya pelayanan kesehatan yang optimal, terarah dan terpadu bagi setiap anggota
masyarakat yang berada dalam keadaan gawat darurat, baik sehari-hari maupun dalam
keadaan bencana.

b. Airway Breathing Circulatory Support, BLS, Initial Assesment


PEMERINTAH KOTA DENPASAR
DINAS KESEHATAN KOTA DENPASAR
PUSKESMAS IV DENPASAR SELATAN
JALAN PULAU MOYO NO 63A PEDUNGAN
NO TELP. (0361) 722475
Email : puskesmasivdensel@gmail.com

Tentang Alogaritme Intial Assessment Trauma, Jika menemukan pasien trauma yang
harus dilakukan adalah 3A : Amankan diri(APD), Aman Lingkungan dan Aman Pasien.
kemudian cek kesadaran : AVPU (Respon Alert,Respon Verbal,Respon Pain,Un Respon)
- Sadar , jika sadar pemeriksaan disesuaikan dengan permasalahan yang ada
dengan ABCDE
- Tidak sadar lakukan : panggil bantuan SPGDT dengan melakukan
Primary Survey yaitu dengan Airway+Control cervical , Pernafasan +
Oksigenasi/Ventilasi , Circulation+control perdarahan dan perbaikan volume,
Disability(pemeriksaan status neurologis), Exposure , Folley catheter, Gastric
Tube dan Heart Monitor.
Secondary Survey dengan Anamnesa , Log Roll dan TTV.Log roll bisa
dilakukan ditahap primary survey jika memang ada indikasi yang mengancam
nyawa namun dilakukan hanya 1 kali
c. Biomekanika Trauma dan Triage.
Tentang biomekanik trauma, Biomekanik trauma penting dalam menghadapi kasus
trauma, karena akan membantu dalam :
 Mengerti akibat yang ditimbulkan trauma.
 Waspada terhadap jenis perlukaan tertentu
 Organ mana yang cedera
Sehingga penanganan yang tepat dan optimal dapat diberikan pada korban.
Pada kasus trauma selain mengerti biomekanik trauma terdapat juga keadaan yang harus
dicurigai sebagai perlukaan berat pada kasus trauma, yaitu:
 Penderita terpental
 Jatuh dari ketinggian lebih dari 6 meter
 Ada penumpang mobil (yang berada dalam satu kendaraan)meninggal
 Penderita yang lepas kontrol (feses, urine,dll)
Tentang TRIAGE, bertujuan untuk untuk menghasilkan penanganan terbaik bagi korban
terutama bila menghadapi korban dalam jumlah yang banyak
Dasar melakukan TRIAGE :
 Berat ringannya luka
 Jumlah yang terluka
 Sumber daya yang tersedia
 Kesempatan untuk menyelamatkan korban
Prosedur
 TRIAGE dilakukan sebelum penanganan
 < 60 DETIK
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
DINAS KESEHATAN KOTA DENPASAR
PUSKESMAS IV DENPASAR SELATAN
JALAN PULAU MOYO NO 63A PEDUNGAN
NO TELP. (0361) 722475
Email : puskesmasivdensel@gmail.com

 Menentukan prioritas penanganan pasien dan prioritas evakuasi korban ke


Emergency Departement yang mempunyai fasilitas yang lebih baik untuk
penanganan difinitif

d. Trauma kepala, trauma thorax, trauma musculoskeletal


Penanganan pada pasien dengan trauma kepala
 ABCDE
 Minimalkan cedera kepala yang selanjutnya
 Administer oxygen
 Evaluasi dan jaga pernafasan
 Jaga tekanan darah tetap stabil (systolic > 90 mm Hg)

e. Trauma termal, trauma pediatric , trauma abdomen, keracunan dan gigitan binatang
Penanggulangan luka bakar 24 jam
 Airway, hati hati dengan edema glottis, bila perlu dapat dilakukan definitive
airway, waspada LB ≥ 40%
 Breathing, Intoksikasi CO, Hati-hati bila “ruang tertutup”,bila perlu Bagging - O2.
LB melingkar di dada, dilakukan Eskarotomy
 Circulation, Penatalaksanaan luka,cegah Syok

Pada Trauma Pediatric, Jenis cedera yang sering terjadi adalah cedera tumpul, (paling
sering jatuh dari sepeda), tetap perhatikan mekanisme injury hati hati perdarahan internal
pada anak. Penatalaksanaan sama yaitu dengan primary survey ABC.
Pada trauma Abdomen sering terjadi syok Hemorhagik  Sumber Perdarahan dapat
berasal dari Toraks, Abdomen, Pelvis, Femur, Retroperitoneal

Pada kasus keracunan, dibagi penanggulanan secara umum dan khusus,

Umum : A.B.C, Symptomatis / menghilangkan gejala, Antidot / Penawar yg tidak


spesifik, Muntah Paksa

Khusus : Cuci lambung, Antidot / Penawar spesifik, Diuresis, Dialisa / Cuci Darah
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
DINAS KESEHATAN KOTA DENPASAR
PUSKESMAS IV DENPASAR SELATAN
JALAN PULAU MOYO NO 63A PEDUNGAN
NO TELP. (0361) 722475
Email : puskesmasivdensel@gmail.com

Kontra Indikasi Rangsang Muntah :

 Keracunan zat korosif : asam / basa kuat

 Keracunan minyak tanah, bensin

 Penurunan kesadaran

Pada Kasus Gigitan Binatang, Anjing,kucing,kera ( Rabies ) tindakan:

 Amankan penderita dari lingkungan Sekitar

 Debridement luka

 Istirahatkan bagian yang terkena gigitan

 Berikan Serum Anti Rabies, jika bkn rabies berikan ATS, Antibiotik

 Jika mungkin Tangkap binatang yang menggigit untuk dilakukan


pemeriksaan.

Gigitan Ular, Tindakan :

 A, B, C, D, & E

 Tenangkan penderita

 Bebat (hanya vena & nadi msh teraba) proksimal dari luka gigitan &
istirahatkan

 Debridement luka

 Berikan ABU diencerkan dgn perbandingan1 : 10 dgn infus RL, sebelumnya


dilakukan premedikasi dgn adrenalin 0,25 mg sc

 Sirkulasi udara harus cukup

f. Basic ECG
 Indikasi EKG : Aritmia, SKA, Hipertofi, Kelainan Elektrolit

 Membaca EKG harus sistematik,: Irama, HR, Axis, Gelombang P, PR


interval, Komplek QRS, ST segmen, Gelombang T
PEMERINTAH KOTA DENPASAR
DINAS KESEHATAN KOTA DENPASAR
PUSKESMAS IV DENPASAR SELATAN
JALAN PULAU MOYO NO 63A PEDUNGAN
NO TELP. (0361) 722475
Email : puskesmasivdensel@gmail.com

HASIL DISKUSI
a. Setiap petugas di Puskesmas diharapkan dapat melakukan BHD, apabila ditemukan pasien
atau korban trauma dan henti jantung, sebelum korban mendapat penanganan lanjutan.
b. Masih ada beberapa obat dan alat yang belum lengkap di puskesmas untuk penanganan
kasus gawat darurat.
c. Pelatihan penggunaan AED yang ada di puskesmas masih perlu dilakukan karena alat yang
digunakan pada pelatihan atls pre hospital di BPKKTK berbeda dengan yang ada di
puskesmas.
d. Perlunya pelatihan dan simulasi kasus pasien trauma dan henti jantung untuk meningkatkan
kemahiran petugas.

KESIMPULAN
- Dari Kendala diatas dapat disimpulkan bahwa diperlukannya pencatatan kelengkapan alat
dan obat emergensi yang ada di puskesmas.
- Perlu disiapkan waktu khusus untuk melakukan simulasi kasus kegawatdaruratan dan
pelatihan secara berkala, baik dilakukan secara internal atau mengundang tim ahli yang
berkompeten dibidangnya.

RENCANA TINDAK LANJUT


1. Membuat perencanaan untuk pelatihan simulasi internal untuk kasus trauma dan
kegawatdaruratan lainnya dan membuat permohonan untuk memberikan pelatihan kepada
tim ahli seperti mengundang kembali tim RSPTN Udayana.
2. Melakukan pencatatan dan pendataan alat-alat dan obat emergensi yang ada di puskesmas,
baik yang sudah lengkap ataupun yang masih kurang.
3. Mengadakan alat/perlengkapan/obat yang mendukung penanganan kegawatdaruratan di
puskesmas

MENGETAHUI,
PENANGGUNG JAWAB PELAKSANA,

(............................................................) (……………………………….……..)

Anda mungkin juga menyukai