Anda di halaman 1dari 36

MAKALAH

MUAMALAH

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Ibadah, Akhlak dan
Muamalah yang di ampu oleh:

Harisman, M. Ag

Disusun oleh :

APRILIA PUTRI 1708010028


SAFITRIANENSI RATNA W. 1708010034
ULFA RESTIANA D.P 1708010072
NEVY AULYA R. 1708010106
IRTIVAU AULIYANI 1708010140
RIZA TRIANDA P.K.W 1708010146

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2018
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................ i


KATA PENGANTAR .............................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 1
C. Tujuan ............................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Hakikat Muamalah ............................................................................ 2
B. Pandangan Islam Tentang Kehidupan Duniai ..................................... 3
C. Makna Spiritual Tentang Kejayaan Hidup..........................................9
D. Ruang Lingkup Muamalah.................................................................10
E. Prinsip-Prinsip Bermuamalah.............................................................13
F. Akhlak Bermuamalah.........................................................................16

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.......................................................................................19
B. Saran.................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................20

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa selalu kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan limpahan Rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa kita
curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukan jalan kebaikan
dan kebenaran di dunia dan akhirat kepada umat manusia.

Makalah ini di susun guna memenuhi tugas mata kuliah Ibadah Akhlak
dan Muamalah dengan judul “Muamalah”, dan juga untuk khalayak ramai sebagai
bahan penambah ilmu pengetahuan serta informasi yang semoga bermanfaat.
Makalah ini kami susun dengan segala kemampuan kami dan semaksimal
mungkin. Namun, kami menyadiri bahwa dalam penyusunan makalah ini tentu
tidaklah sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan. Maka dari itu
kami sebagai penyusun makalah ini mohon kritik, saran dan pesan dari semua
yang membaca makalah ini terutama Dosen Mata Kuliah Ibadah Akhlak dan
Muamalah yang kami harapkan sebagai bahan koreksi untuk kami.

Purwokerto, 13 September 2018

Tim Penyusun

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa orang
lain, masing-masing berhajat kepada yang lain,saling tolong-menolong, tukar
menukar keperluan dalam urusan kepentingan hidup baik dengan cara jual beli,
sewa menyewa, pinjam meminjam atau suatu usaha yang lain, baik bersifat
pribadi maupun untuk kemaslahatan umat. Dengan demikian akan terjadi suatu
kehidupan yang teratur dan menjadi ajang silaturrahmi yang erat. Agar hak
masing-masing tidak sia-sia dan guna menjaga kemaslahatan umat, maka agar
semuanya dapat berjalan dengan lancar dan teratur, agama Islam memberikan
peraturan yang sebaik-baiknya.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa hakikat muamalah?


2. Bagaimana pandangan Islam tentang kehidupan dunia?
3. Apa makna spiritual tentang kejayaan hidup
4. Bagaimana ruang lingkup muamalah?
5. Bagaimana prinsip-prinsip bermuamalah?
6. Bagaimana akhlak bermuamalah?

C. TUJUAN

1. Mahasiswa mampu mengetahui hakikat muamalah.


2. Mahasiswa mampu mengetahui pandangan Islam tentang kehidupan dunia.
3. Mahasiswa mampu mengetahui makna spiritual tentang kejayaan hidup.
4. Mahasiswa mampu menyebutkan ruang lingkup muamalah.
5. Mahasiswa mampu mengetahui prinsip-prinsip bermuamalah.
6. Mahasiswa mampu mengetahui akhlak bermuamalah.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. HAKIKAT MUAMALAH

Muamalah ialah segala aturan agama yang mengatur hubungan antara sesama
manusia, baik yang seagama maupun tidak seagama, antara manusia dengan
kehidupannya, dan antara manusia dengan alam sekitarnya/ alam semesta. (Zuhdi,
1988)

Aturan agama yang mengatur hubungan antara sesama manusia, baik yang
seagama maupun tidak seagama, dapat kita temukan dalam Hukum Islam tentang
Perkawinan, Perwalian, Warisan, Wasiat atau Testamen, Hibah, Perdagangan,
Perburuan, Perkoperasian, Sewa-menyewa, Pinjam-meminjam, Hukum Tata
Negara/ Pemerintahan, Hukum Antar Bangsa, dan Antar Golongan, dan
sebagainya.

Aturan agama yang mengatur hubungan antara manusia dengan


kehidupannya, dapat kita temukan antara lain dalam Hukum Islam tentang
makanan, minuman dan pakaian, mata pencaharian, dan rezeki yang dihalalkan
dan ada pula yang diharamkan.

Aturan agama yang mengatur hubungan antara manusia dan alam


sekitarnya / alam semesta, dapat kita jumpai antara lain :

 Perintah kepada manusia agar mengadakan penelitian dan pemikiran


tentang keadaan alam semesta

 Seruan agar manusia memanfaatkan kekayaan alam semesta untuk


kesejahteraan hidupnya dan boleh menikmatinya, tetapi tidak boleh
berlebih-lebihan (israf).

 Larangan mengganggu, merusak atau membinasakan alam sekitarnya


(hewan, tumbuh-tumbuhan, dan sebagainya) tanpa ada alasan yang

2
dibenarkan oleh agama. Misalnya karena keadaan terpaksa atau ada
keperluan yang sangat urgent.1

B. PANDANGAN ISLAM TENTANG KEHIDUPAN DUNIA

Manusia sekarang telah berada di persimpangan jalan, antara agama dan


kemajuan ilmu pengetahuan. Manusia cenderung percaya dengan kehidupan yang
sekarang tanpa melihat kehidupan sebelumnya. Ada sebagian dari manusia yang
tidak merujuk pada perintah - perintah agama sebagai pedoma hidup di dunia.
Padahal, sejarah peradaban manusia telah terukir dari beberapa peristiwa di masa
lalu.

Terangkatnya manusia sebagai khalifah di bumi merupakan suatu kemuliaan


manusia dihadapan Allah swt. Alam dan seisinya pun telah dipersembahkan untuk
manusia agar dimanfaatkan tana harus membayar kepada allah. Kenikmatan yang
tidak ternilai dari Allah untuk manusia yaitu akal seharusnya mampu menjadikan
manusia sebagai sosok kekhalifahannya, mulia. Tetapi, manusia berambisi
mencari kehidupan di dunia sebagai sesuatu yang kekal. Dunia bukannlah semata-
mata untuk anak cucu, melainkan sebagai ladang untuk mencari kebaikan
sebagagai bekal untuk di akhirat.

Sebuah realita tentang kehidupan dunia abad ini diterjemahkan sebagai


kehidupan yang sementara, tempat untuk bersenang- senang, kehidupan modern,
kehidupan yang abadi dan sebuah kehidupan yang fana. Disisi lain kehidupan
dunia dipandang sebagai jembatan menuju akhirat ( setelah mati), tempat mencari
amal kebaikan, tempat menimba ilmu, dan sebagainya.dengan penjelasan diatas,
seharusnya dunia ini dijadikan ladang untuk mencari kebaikan, karena
sesungguhnya dunia ini adalah dunia yang fana dan tidak kekal. Dengan demikian
manusia akan menjadi puas dan hidup idak menjadi sia-sia tanpa melewatkan
semangat berjuang dalam kehidupan agar meraih kebahagiaan di akhirat.

1
Zuhdi, Masjfuk. 1988. Study Islam Jilid III : Muamalah. Jakarta Utara. PT Raja Grafindo Persada..
Hlm 2.

3
Akhirnya, dapat digambarkan bahwa persepsi kehidupan dunia memiliki
tujuan yang beragam yaitu, kesenangan, kemegahan, kesehatan, kepintaran,
kesuksesan, ketentraman jiwa, ketenangan hidup dan kebahagiaan. tidak sampai
disitu, manusia selalu mempertanya hal hal yang tidak dapat mereka jawab dan
Allah menjawab semuanya dalam Al-Qur’an dan Hadist

Jika manusia hidup untuk mencari kekayaan harta, tahta, kebahagiaan di


dunia, mencintai barang - barang yang dimilikinnya, mencari kesuksesan di dunia,
padalah dunia stersebut bersifat sementara, sebuah sandiwara, permainan dan
kesenangan sesaat. Maka, untuk apa mereka terlalu mengejar kesenangan di dunia
yang sesaat dan menyampingkan akhirat?

Gambaran kehidupan di dunia dengan perumpamaan seperti di atas


bukanlah bermaksud untuk meremehkan kehidupan di dunia, namun sebagai
peringatan agar manusia tidak menjadikan hidup sia- sia dan rugi. Kemudian
Islam menawarkan kehidupan akhirat yang kekal sebagai tempat bersenang-
senang yang abadi, dan hal ini menjadi kabar gembira bagi mereka yang percaya
kepada Allah dan kehidupan di akhirat. Ada beberapa dalil Al- Qur’an dan Hadits
Nabi Muhammad SAW yang bisa dijadikan pedoman bagi manusia dalam
menyikapi kehidupan di dunia, dan mungkin sebagai renungan bersama,
diantaranya :

‫ٱل َءاخِ َرة َ ٱلد ََار َو ِإ َن ۚ َولَعِب لَ ْهو ِإ َّل ٱلدُّ ْنيَا ْٱل َحيَ َٰوة َٰ َه ِذهِ َو َما‬
ْ ‫ى‬َ ‫يَ ْعلَمو َن كَانوا لَ ْو ۚ ْٱل َحيَ َوان لَ ِه‬

Artinya : “Dan tidaklah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan
permainan. Dan sesungguhnya akhirat itulah sebenar - benar kehidupan,
kalau mereka mengetahui.” ( Q.S al’Ankabut : 64)

‫عن أ َ ْو َٰلَدك ْم َو َّل أ َ ْم َٰ َولك ْم ت ْل ِهك ْم َّل َءا َمنوا ٱلَذِينَ َٰيَأَيُّ َها‬ ِ َ ۚ ‫ْٱل َٰ َخسِرونَ هم فَأو َٰلَئِكَ َٰذَلِكَ يَ ْفعَ ْل َو َمن‬
َ ‫ٱّلل ِذ ْك ِر‬

Artinya : “Hai orang - orang yang beriman, janganlah harta - hartamu


dan anak - anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa
yang membuat demikian maka mereka itulah orang orang yang merugi.”

4
Telah menjadi ketentuan Allah jika manusia hidup sebagai makhluk sosial,
bertetangga, bergaul dengan sesama walaupun terdapat perbedaan suku, agama
dan ras. Lantaran agama menjawabnya agar manusia menjalin silahturahmi saling
mengenal antara yang satu dengan lainnya, saling menghormati dan menghargai
hak-hak sesama. Islam mengakui bahwa manusia makhluk plural, tetapi bukan
untuk saling membedakan, namun untuk saling mengenal antar satu dan lainnya.
Islam melarang manusia untuk berperilaku sombong,dan angkuh karena perbedan
posisi, suku, bangsa dan ras atau yang lainnya. Dan kesombongan itu tidak
sepantasnya dilakukan oleh manusia karena sesungguhnya semua itu akan
kembali keada allah.

Kesuksesan manusia dalam meningkatkan mutu dan kualias ilmu


pengetahuan memang perlu untuk dibanggakan, namun tidak membuatnya merasa
sombong, angkuh dan tidak tunduk kepada Allah. Manusia lebih cenderung
menyibukkan dirinya dengan kesuksesan duniawi, tetapi melalaikan perintah
Allah. Seperti contohnya, manusia mampu untuk duduk di kantor seharian, tetapi
untuk melakukan sholat mereka malas. Apalah arti segudang Ilmu, kekayaan jika
manusia lalai kepada tuhannya dan terinta- perintah-Nya.

Islam tidak membeda- bedakan status sosial antara si kaya dan si miskin,
karena seharusnya si kaya menyantuni, mengasihi, dan menyayangi si miskin dan
bukan untuk membeda-bedakan derajat. Allah yang menurunkan rizeki,
meluaskan dan menyempitkannya. Apakah manusia pantas untuk berlaku
sombong dan kikir? Nyatanya yang menjadi pembeda antara manusia yang satu
dan yang lainnya adalah ketaqwaannya kepada Allah buakn dari status sosia,
kecantikan dan kekayaannya.

Kehidupan duia adalah suatu ketentuan Allah yang tidak mungkin ada
seorangpun yang mampu merubahnya. Seperti halnya perputaran lanit dan bumi,
tanaman - tanaman yang tumbuh subur, gunung - gunung yang Allah tinggalkan
dan tangguhkan, lautan dan daratan yang terbentang luas. Kemudian dalam
kehidupan dunia dijadikan tempat untuk bercocok tanam, beternak, dan lainnya.

5
Dunia merupakan tempat manusia berkembang biak dan meneruskan sejarah.
Semua penciptaan ini merupakan sunnatullah yang harus disyukuri oleh manusia
sebagai makhluk yang lemah dihadapan Allah swt. Inilah dari tanda- tanda
kebesaran kekuasaan Allah swt Yang Maha Kuasa bagi orang-orang yang mau
merenungi.

Manusia tidak melihat kekuasaan allah yang dapat menciptakan dunia ini dan
seisinya. Tetapi manusia mermehkan kekuasaan Allah. Padahal manusia sangatlah
lemah dihadapan Allah. Manusia lupa dan amat jarang merenungi beberapa
kekuasaan allah.

Bagi orang-orang yang beriman, dunia dijadikan sebagai jembatan hidup


menuju akhirat. Allah membimbing mereka untuk mencari kebahagiaan di dunia
dan tidak melupakan akhirat. Allah membimbing mereka untuk mencari nafkah
tanpa melalaikan waktunya untuk mengingat Allah.

Allah SWT telah menjadikan sebab-sebab yang dapat dijadikan sebagai


perantara dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia, dan memberikan
kemampuan dalam menutupi kelemahannya,sehingga memperoleh kebahagiaan,
baik di dunia sebagai tempat berusaha dan berbuat, maupun di akhirat sebagai
tempat yang abadi dan pembalasan. Oleh karena itu sudah semestinya manusia
berusaha dan mencari dunia sebagai bekal didalam mencari kebahagiaan
akhiratnya, dan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebagaimana hal ini telah
kami kemukakan sebelumnya, seperti meninggalkan kenikmatannya, dan
mencegah jiwanya untuk mencintainya, bahkan mengecam orang yang
mencintainya, dan mencela orang yang mencari kenikmatannya, karena kecintaan
itudapat mendorongnya untuk melakukan sesuatu yang melebihi batas dan kadar
kebutuhannya, dan kenikmatannya itu dapat membawanya kepada sesuatu yang
melebihi batas kecukupan dan keperluannya. Allah SWT telah berfirman yang
ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW :

‫صبْ فَ َر ْغتَ فَإِذَا‬


َ ‫فَٱن‬

‫ٱرغَب َربِكَ َوإِ َل َٰى‬


ْ َ‫ف‬

6
Artinya : ”Maka apabila kamu telah selesai (dalam suatu urusan),
kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lainnya, dan hanya kepada
Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.” (Asy-Syarh : 7-8)

Ahli tafsir berkata : “yakni, apabila kamu telah selesai dari urusan
duniamu, maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh. Ibadah kepada Tuhanmu.“
Dan firman Allah ini tidak ditunjukan kepada Nabi Muhammad SAW agar
mencintai urusan dunia, tetapi supaya sepadan dan seimbang dalam melakukan.

Seorang lelaki telah mencela dunia dihadapan Ali bin Abi Thalib,
kemudian Ali RA berkata :”Dunia itu tempat sedekah bagi orang yang
mensedekah-kannya, dan tempat mencarai keselamatan bagi orang yang
memahaminya, dan tempat mencari kekayaan bagi orang yang menjadikannya
sebagi bekal.”

Mutaqil menceritakan bahwa :”Nabi Ibrahim AS berkata : “Wahai


Tuhanku, samapai kapan aku bolak-balik mencari dunia? Dikatakan kepadanya :
“Tahanlah dirimu dari hal itu, maka mencari kehidupan bukan berarti mencari
dunia.”

Sufyan Ats-Tsauri berkata : “Dalam kitab Taurat ditulis :”jika didalam


rumah itu sudah ada gandum, maka beribadahlah kamu, jika tidak ada, maka
carilah. Wahai anak Adam, gerakanlah tanganmu,maka akan menyebabkanmu
mendapatkan rizkimu.” Sebagian hukama berkata : “bukan termasuk mencintai
dunia, berusaha mencari sesuatu yang dapat menjaga kehormatan.” Sebagian
sastrawan berkata :”Bukan termasuk tamak, mencari sesuatu yang menguatkan
bada.”

Dengan demikian, maka sudah merupakan suatu kemestian melihat urusan


dunia itu dengan sesuatu yang dapat menjelaskannya (dengan pandangan yang
teliti), dan harus mengkaji keberadaannya, serta harus membuka bahaya dan
kerusakannya, supaya dapat diketahui sebab-sebab yang membawa kepada
kebaikan dan sebab-sebab yang mendorong kepada kerusakan, dan sesuatu yang
membawa kemakmuran, dan sesuatu yang menimbulkan kehancuran, sehingga

7
penghuninya (dunia) dapat terhindar dari kebingungan, dan semakin jelas bagi
mereka sebab-sebab yang dapat membawanya kepada kebaikan, dimana mereka
mendatangi urusan dunia dari pintunya, dan memegang kebaikannya berdasarkan
ketentuan dan sebab-sebabnya.

Penegasan Allah tentang eksistensi kehidupan dunia, yang dilambangkan


dengan kata la’ibun dan lahwun (semacam permainan dan senda gurau)
merupakan peringatan bahwa kehidupan dunia itu tidak akan berlangsung lama.
Ada penafsiran yang cukup menarik disini, yang dikemukakan oleh Hamka.
Menurutnya, dalam konteks ini, ada dua istilah yang harus dibedakan, yaitu hidup
didunia dan hidup keduniawian. Hidup didunia merupakan suatu kenyataan. Oleh
karena itu, manusia diberikan kesempatan oleh Allah untuk mengisi kehidupan
didunia ini dengan amal sholeh.

Sedangkan hidup keduniawian adalah hidup yang mengorbankan segala-


galanya hanya untuk dunia saja. Hidup keduniawian tidak mengenal kata mati.
Dia tidak mengenal tujuan hidupnya. Karena itulah, menurut Hamka, mereka
yang memilih hidup keduniawian hanya sibuk mengikuti hawa nafsunya. Apapun
yang mereka lakukan di dunia ini tidak obahnya sebuah permainan. Permainan
merupakan suatu perbuatan yang tidak jelas maksudnya, tujuan atau hasilnya.
Bagaikan anak kecil yang sedang bermain, dia asik dengan permainannya.
Namun, dia tidak tau apa maksud, tujuan, dan hasil dari permainan itu. 2

Diantara ayat Al-Qur’an yang berbicara dalam konteks itu adalah :

‫ٱل َءاخِ َرة َولَلدَار ۖ َولَ ْهو لَعِب ِإ َّل ٱلدُّ ْن َيا ْٱل َح َي َٰوة َو َما‬
ْ ‫ت َ ْعقِلونَ أَفَ َل ۗ َيتَقونَ ِللَذِينَ يْر ََخ‬

Artinya :”Dan tiadalah kehidupan di dunia ini selain dari main-main dan
senda gurau belaka, dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik dari orang-
orang yang bertakwa. Maka apakah kamu idak memahaminya?” (Qs. al-
An’am/6: 32).

2
Imam, Al, Al, Mawardi. 1995. Kenikmatan Kehidupan Dunia dan Agama. Beirut. Dar Ibn Katsir.
Hlm 189

8
C. MAKNA SPIRITUAL TENTANG KEJAYAAN HIDUP

Masyarakat saat ini menghadapi problem yang sangat serius yaitu


alienasi. Alienasi dalam pandangan Eric Fromm (1995) sejenis penyakit kejiwaan
dimana seseorang tidak lagi merasa memiliki dirinya sendiri, sebagai pusat
dunianya sendiri melainkan terenggut kedalam mekanisme yang sudah tidak lagi
mampu dikendalikan. Masyarakat modern merasakan kebingungan, keterasingan
dan kesepian karena apa yang dilakukan bukan atas kehendaknya sendiri
melainkan adanya kekuatan luar yang tidak diketahuinya menurut perasaan dan
akalnya. (Zuhdi,1988)

Itulah yang juga dikritik oleh Karl Marx, dia menilai akumulasi modal dan
alat produksi pada sekelompok elite membuat dunia mengalami kesenjangan
sosial yang hanya memunculkan kemiskinan massal di mana rakyat yang miskin
semakin miskin dan yang kaya menjadi kaya. Orang miskin menjadi sangat
bergantung pada pemilik modal yang menguasai pusat-pusat produksi dan
ekonomi sehingga kebebasan individu untuk memilih pekerjaan sebagai
aktualisasi diri tidak mendapatkan tempat yang kondusif. Penindasan terjadi
secara terus menerus mereka bekerja hanya untuk menjaga keberlangsungan
hidupnya semata sementara disisi lain pemilik modal memeras dengan
seenaknya.(Zuhdi, 1988)

Kritik Karl Marx hampir sulit diingkari kebenarannya tentang problem


alienasi pada masyarakat modern, hal ini juga diperkuat oleh pandangan
Chistropher Lasch yang menyebutkan bahwa krisis kejiwaan yang menimpa
masyarakat kapitalis terutama barat telah menyebabkan mereka kehilangan sense
of meaning dalam hidupnya.(Zuhdi, 1988)

Relevansi dari kuatnya arus globalisasi sebagai bukti dari perkembangan


zaman menurut pendapat sebagian pakar merupakan proses menghilangnya sekat-
sekat pembatasan ruang dan waktu yang berdampak kepada semakin
transparannya proses transformasi nilai-nilai dan terjadinya asimilasi budaya yang
semakin cepat dan nyaris tanpa batas (the world without border). (Zuhdi, 1988)

9
Kondisi demikian menuntut manusia untuk mampu bersaing dengan manusia
lainnya. Pada saat itu, manusia yang lambat akan tertinggal dan kehilangan untuk
mendapatkan kesuksesan dan kebahagiaan. Sementara manusia yang dapat
bersaing dengan manusia yang lainnya akan mendapatkan kebahagiaan dan
kesuksesannya di dunia.

Kehidupan sosial budaya suatu masyarakat pada hakikatnya adalah


sistem terbuka yang selalu berinteraksi dengan sistem lain. Keterbukaan sistem
sebagai dampak globalisasi mendorong terjadinya pertumbuhan, pergeseran, dan
perubahan nilai dalam masyarakat, yang pada akhirnya akan mewarnai cara
berpikir dan perilaku manusia.

Nilai menjadi hal yang penting pada tiap fase perkembangan individu karena
nilai menjadi dasar dalam menentukan pengambilan keputusan. Rusaknya nilai
dalam mesyarakat tentunya berdampak negatif pula terhadap perkembangan
masyarakat itu sendiri. Sebagai imbasnya setiap aspek kehidupan, baik yang
secara langsung atau tak langsung memberikan pengaruh terhadap masyarakat
ikut terganggu dan bahkan menjadi "hancur".

Perkembangan masyarakat beserta kebudayaannya mengalami percepatan.


Percepatan perubahan ini berdampak kepada hal-hal sebagai berikut: (1)
kecenderungan globalisasi yang makin kuat; (2) perkembangan IPTEK yang
makin pesat; (3) perkembangan arus informasi yang makin padat dan cepat, dan
(4) tuntutan peningkatan layanan profesional dalam berbagai aspek kehidupan
manusia.

D. RUANG LINGKUP MUAMALAH

Dari pengertian muamalah seperti yang telah diuraikan diatas, maka


jelaslah bahwa muamalah mempunyai ruang lingkup yang sangat luas, sebab
dapat mengenai segala aspek kehidupan manusia. Misalnya bidang agama,
politik, hukum, ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan sebagainya. Hal ini
sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat An-Nahl ayat 89 :

10
َ َ ‫علَيْكَ َويَ ْو َم نَ ْبعَث فِى ك ِل أ َم ٍة شَ ِهيدًا ْٱل ِك َٰت‬
‫ب تِ ْب َٰيَنًا لِك ِل‬ َ ‫علَ َٰى َٰهَؤ َّلءِ ۚ َون ََز ْلنَا‬
َ ‫ش ِهيدًا‬ َ َ‫علَ ْي ِهم م ِْن أَنف ِس ِه ْم ۖ َو ِجئْنَا بِك‬ َ
َ‫ش ْىءٍ َوهدًى َو َر ْح َمةً َوب ْش َر َٰى ل ِْلم ْس ِلمِين‬ َ

Artinya : “Kami turunkan kepadamu Al-Qur’an untuk menenangkan


segala sesuatu, untuk petunjuk dan rahmat serta berita gembira bagi orang-orang
islam.”

Dan juga firman Allah dalam surat Al-An’am ayat 38 :

ِ ‫طائ ٍِر َوّلَ األ َ ْر‬


‫ض فِي دَآبَ ٍة مِن ي ْحشَرون ََو َما َر ِب ِه ْم‬ َ ‫ّل ِب َجنَا َح ْي ِه َيطِ ير‬ ْ ‫ب فِي فَ َر‬
َ ‫طنَا َما أ َ ْمثَالكم أ َمم ِإ‬ ِ ‫ش ْيءٍ مِن ال ِكت َا‬ َ
‫ِإ َلى ث َم‬

Artinya : “Tiada kami meninggalkan atau mengabaikan sesuatu apapun di


dalam Al-Qur’an.

Sudah tentu didalam Al=Qur’an dan Hadits yang kedua-duanya


merupakan pedoman hidup bagi seluruh umat islam sepanjang masa, kita dapat
menemukan semua problema yang dihadapi manusia di dalamnya secara rinci dan
eksplisit. Namun demikian, bagi orang-orang yang telah mendalami dan
menguasai cabang-cabang Ilmu Agama Islam, terutama ilmu-ilmu Al-Qur’an dan
ilmu-ilmu Hadits, akan dapat menjumpai prinsip-prinsip atau kaidah-kaidah
umum yang dapat dijadikan landasan untuk memecahkan problema yang
dihadapi.

Karena itu, tepatlah apa yang dikatakan Abul A’la Al-Maududi : “Islam is
not a more collection of dogmas and rituals, it is a complete way of life”. (Islam
bukan hanya kumpulan dogma dan ritual, tetapi merupakan suatu pandangan
atau pedoman hidup yang lengkap).

Demikian pula benar ucapan seorang orientalis yang terkenal, H.A.R. Gibb :
“Islam is indeed much more than system of theology, it is complete civilization”.
(Islam bukan hanya suatu sistem teologi—mengajarkan ketuhanan—tetapi islam

11
adalah ajaran yang dapat menghasilkan peradaban atau kebudayaan yang
sempurna).3

Pendapat Al-Fikri dalam kitab Al Mua’malah Al madiyyah wal Adabiyyah


menyatakan bahwa muamalah dibagi dua bagian sebagai berikut :

1. Al-Muamalah Al-Madiyah
Muamalah yang mengkaji objeknya, sehingga sebagian ulama berpendapat
bahwa muamalah Al-Madiyah ialah muamalah bersifat kebendaan karena objek
fiqh muamalah adalah benda yang halal, haram, dan syubhat utnuk diperjual
belikan, benda-benda yang memudharatkan, dan mendatangkan kemaslahatan
bagi manusia, serta segi-segi yang lainnya.
2. Al-Muamalah Al-Adabiyah
Muamalah yang ditinjau dari segi cara tukar menukar benda yang
bersumber dari panca indera manusia, yang unsur penegaknya adalah hak-hak dan
kewajiban-kewajiban, misalnya jujur, hasud, dengki, dan dendam
Muamalah Al-Madiyah yang dimaksud Al-Fikri ialah aturan-aturan yang
ditinjau daei segi objeknya. Oleh karena itu jual beli benda bagi muslim bukan
hanya sekedar memperoleh untung yang sebesar-besarnya, tetapi secara vertikal
bertujuan untuk memperoleh ridha Allah dan secara horizontal bertujuan untuk
memperoleh keuntungan sehingga benda-benda yang diperjual belikan senantiasa
dirujukkan atau dikembalikan kepada aturan-aturan Allah. Benda-benda yang
haram diperjual belikan menurut syara’ tidak akan diperjual belikan, karena tujuan
jual beli bukan semata untuk memperoleh keuntungan, tetapi juga untuk mencari
ridha Allah.
Muamalah Al-Adabiyah adalah aturan-aturan Allah yang berkaitan dengan
aktivitas manusia dalam hidup bermasyarakat dilihat dari segi subjeknya, yaitu
manusia sebagai pelakunya. Dengan demikian,maksud muamalah adabiyah itu
antara lain berkisar dalam kerelaan dari kedua belah pihak yang melangsungkan
akad dan ijab qabul.

3
Zuhdi, Masjfuk. 1988. Study Islam Jilid III : Muamalah. Jakarta Utara. PT Raja Grafindo Persada..
Hlm 3.

12
Pembagian muamalah diatas dilakukan atas dasar kepentingan teoretis semata,
sebab dalam praktiknya kedua bagian muamalah tersebut tidak dapat dipisah-
pisahkan.4

E. PRINSIP-PRINSIP BERMUAMALAH

Hukum muamalah mempunyai prinsip-prinsip yang bisa dirumuskan


sebagai berikut : (Ghazaly, 2015)

1. Hukum asal segala bentuk muamalah adalah mubhah


Prinsip hukum ini merupakan asas hukum islam bidang muamalah. Hukum islam
memberikan kebebasan membuat bentuk atau jenis muamalah baru sesuai dengan
kebutuhan. Asas ini dirumuskan bahwa asas segala sesuatu ituu boleh diberikan
sampai ada dalil yang melarangnya. Asas ini merupakan kebalikan dari asas yang
berlaku dalam ibadah. Dalam hukum islam, tindakan-tindakan ibadah yang
berlaku asas bahwa bentuk ibadah yang sah adalah bentuk-bentuk yang hanya
ditentukan dalam Al-Qur’an dan al hadist. Orang tidak dapat membuat bentuk
ibadah baru yang tidak ada ketentuannya baik dalam Al-Qur’an maupun al hadist.
Bentuk-bentuk ibadah baru ini dipandang sebagai bid’ah dan tidak sah hukumnya.
Sebaliknya dalam tindakan-tindakan muamalah berlaku asas bahwa segala sesuatu
itu sah dilakukan sepanjang tidak ada larangan tegas atas tindakan itu. Bila
dihubungkan dengan transaksi atau perjanjian (akad) muamalah menujukan
bahwa bentuk-bentuk transaksi muamalah apapun dapat dibuat selama tidak ada
larangan khusu mengenai transaksi tersebut dalam hukum muamlah mengenal
asas kebebasan nerkontrak sebagaimana rumusan kaidah hukum islam yang
menegaskan bahwa pada asasnya akad itu adalah kesepakatan para pihak dan
akibat hukumnya adalah apa-apa yang mereka tetapkan atas diri mereka melalui
janji.
2. Muamalah dilakukan atas dasar sukarela
Kebebasan berkehendak para pihak yang melakukan transaksi muamalah
sangat diperhatikan dalam hukum islam. Pelanggaran terhadap kebebasan

4
Ghazaly, Abd. Rahman. 2015. Fiqh Muamalat. Indonesia. Kencana. Hlm 6

13
kehendak ini berakibat tidak dapat dibenerkannya suatu bentuk atau jenis
transaksi muamalah. Berhubung kebebasan kehendak merupakan urusan batin
seseorang, maka sebagai konkretisasinya dalam bentuk ijab dan qobul. Substansi
yang terkandung dalam ijab qobul adalah perizinan (ridha, persetujuan),
sedangkan wahana penandanya adalah ijab dan qobul. Ijab qobul adalah salah satu
rukun terpenting dalamberbgai bentuk transaksi muamalah, yang substansinya
adalah perizinan. Ijab qobul yang tidak ada susbstansinya yaitu hampa dari
perizinan, tidak dapat menciptakan perjanjian yang sah secara hukum. Perizinan
sendiri adalah setujunya kehendak kepada suatu hal tertentu dan menerimanya
dengan kepuasan hati. Hal ini berarti mengasumsikan adanya perijinan berangkat
dari adanya kehendak. Oleh karena itu, orang yang tidak mempunyai kehendak
tidak memungkin mempunyai kehendak, seperti orang gila, anak belum berakal,
orsng yang kehilangan kesadaran karena suatu hal atau sebab lain seperti mabuk,
sakit, atau dipengaruhi oleh sugesti atau paksaan dan sebagainya. Orang-orang
dalamkeadaan seperti ini, apabila melakukan tindakan hukum muamalah
dipandang tidak sah.
3. Muamalah yang dilakukan atas dasar menarik manfaat dan menolak
madharat.
Prinsip mendatangkan masalah dan menolak madharat merupakan ruh dan
semangat hukum yang dotetapkan oleh Al-Qur’an dan al hadist. Akibat dari
prinsip ini, maka segala bentuk muamalah yang merusak senid-sendi kehidupan
masyarakat tidak dibenarkan olehhukum islam. Bedasarkan prinsip hukum ini,
menjadikan sebuah teori hukum islam, bahwa setiap transaksi (akad) muamalah
jenis apapun (termasuk dalam pasar modal) harus bebas dari unsur-unsur riba,
najazsy, ihtikar dan gharar. Realisasi dari prinsip ini jual beli yang mengandung
gharar ( bai’ul gharar) dilarang oleh hukum islam. Makna gharar adalah suatu
yang diketahui dengan pasti, benar atau tidaknya. Jual beli gharar adalah jual beli
yang tidak pasti hasil-hasilnya (mengenai objeknya) karena tergantung pada hal-
hal yang akan datang atau kepada sesuatu yang belum diketahui yang kadang
terjadi, kadang-kadang tidak. Larangan jual beli gharar ini didasarkanpada hadist
Nabi SAW : “Rosullullah SAW melarag jual beli lempar kerikil dan jual beli

14
gharar”. Dalam hadist Nabi : “Rosullullah SAW pernah lewat seseorang yang
sedang menjual bahan makanan, lalu Rosullullah memasukan tangan kedalam
bahan makanan itu, lalu ternyata bahan makanan tersebut adalah tipuan. Maka
Rosullullah SAW bersabda : tidak termasuk golongan kami orang yang menipu”.
Ahli hukum islam mendefinisikan penipuan sebagai tindakan mengelabuhi oleh
salah satu pihak terhadap pihak lain dengan perkataan atas perbuatan bohong
untuk mendorongnya memberikan perizinan dimana kalau bukan karena tindakan
itu ia tidak akan memberikan perizinannya. Larangan penipuan dalam hadits ini,
meskipun hanya mennyangkut hal jual beli, namun berlaku umum terhadap
seluruh akad (transaksi) muamalah, karena secara umum penipuan dilarang.
Sesuai dengan semangat hadits yang menyatakan bahwa tidak termasuk golongan
umat muhammad yang melakukan penipuan.
4. Muamalah dilakukan atas dasar menegakkan keadilan
Bentuk muamalah yang mengandung unsur penindasan tidak dibenarkan
dalam unsur islam. Misalnya dalam utang piutang dengan tanggungan barang.
Jumlah hutang jauh lebih kecil dari harga barang tanggungan diadakan ketentuan
jika dalam jangka waktu tertentu utang tidak dibayar, maka barang tanggungan
jadi lebur, menjadi milik berpiutang.
Prinsip hukum keadilan ini membawa sebuah teori dalam hukum islam
bahwa keadilan yang diwujudkan dalam setiap transaksi muamalah adalah
keadilan yang berimbang, artinya keadilan yang dapat memelihara dua kehidupan
yaitu hidup yang sementara (dunia) dan hidup yang abadi (akhirat). Bahkan
dalam hal pengambilan manfaat dan pencegahan kerugian di dalam hidup ini dan
yang berhubungan dengan alam bakal menjadi pertimbangan yang paling utama
dalam hukum islam. Dalam konteks kehidupan ekonomi, menitikberatkan pada
persaudaraan dan keadilan sosial ekonomi yang berimbang antara kehidupan
material dan spiritual. 5

5
M, Harun, H. 2017. Fiqh Muamalah. Sukoharjo. Muhammadiyah University Press. Hlm 7.

15
F. AKHLAK BERMUAMALAH

1. Shiddiq
Artinya mempunyai kejujuran dalam berbicara dan selalu melndasi
ucapan,keyakinan, dan amal perbuatan atas dasar nilai-nilai yang benar
bedasarkan ajaran Islam. Tidak ada kontradiksi dan pertentangan yang
disengaja antara ucapan dan perbuatan. Karena itu, Allah memerintahkan
orang-orang yang beriman untuk senantiasa memiliki sifat shiddiq dan
menciptakan lingkungan yang shiddiq.6 Seperti firman Allah dalam Al-
Qur’an surat At-Taubah ayat 119 :

‫ٱّلل ٱتَّقُواَ َءا َمنُواَ ٱلَّذِينََ ََٰٓيأَيُّ َها‬


َََّ َ‫ص ِدقِينََ َم ََع َو ُكونُوا‬
َّ ‫ٱل‬
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada
Allah dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar”.

Dalam dunia kerja dan usaha, kejujuran ditam[ilkan dalam bentuk


kesungguhan dan ketepatan (mujahadah dan itqan), baik ketepatan waktu,
janji, pelayanan, pelaporan, mengakui kelemahan dan kekurangan (tidak
ditutup-tutupi) untuk kemudian diperbaiki secara terus menerus, serta
menjauhkan diri dari berbuat bohong dan menipu (baik pada diri, teman
sejawat, perusahaan maupun mitra kerja). 6

2. Istiqamah
Mempunyai arti memiliki keyakinan yang tetap dalam iman dan
nilai-nilai yang baik, meskipun menghadapi berbagai godaan dan
tantangan. Istiqamah dalam kebaikan ditampilkan dalam keteguhan dan
kesabaran serta keuletan sehingga menghasilkan sesuatu yang optimal.
Istiqamah merupakan hasil dari suatu proses yang dilakukan secara terus
menerus. Misalnya, interaksi yang kuat dengan Allah dalam bentuk shalat,
dzikir, membaca Al-Qur’an dan lain-lain. Proses itu
menumbuhkembangkan suatu sistem yang memungkinkan, perbaikan,
kejujuran, dan keterbukaan teraplikasikan dengan baik. Sebaliknya,
keburukan dan ketidakjujuran akan tereduksi dan ternafikan secara nyata.

16
Orang dan lembaga yang istiqamah dalam kebaikan akan mendapatkan
ketenangan dan sekaligus mendapatkan solusi dan jalan keluar dari segala
persoalan yang ada.6 Seperti pada Al-Que’an surat Fushilat ayat 30-31 :

َٰٓ ْ
َ ‫َٱل َملَئِ َكةَُأَ ََّّلَتَخَافُوا‬
َ‫َو ََّل‬ ‫ٱّللَُث ُ َّمَٱ ْستَقَ ُمواَتَتَن ََّزلَُ َعلَ ْي ِه ُم‬ َ ‫ِإ َّنَٱلَّذِينَ َقَالُوا‬
َّ َ‫َربُّنَا‬
ََ‫َوأَ ْب ِش ُرواَ ِب ْٱل َجنَّ ِةَٱلَّتِىَ ُكنت ُ ْمَتُو َعدُون‬ َ ‫تَحْ زَ نُوا‬
َ‫َۖولَ ُك ْمَ ِفي َهاَ َماَتَ ْشَتَ ِه َٰٓى‬
َ َِ‫اخ َرة‬ ْ ‫اَو ِف‬
ِ ‫ىَٱل َء‬ ْ ‫نَحْ ُنَأَ ْو ِل َيا َٰٓ ُؤ ُك ْمَ ِف‬
َ ‫ىَٱل َح َيو ِةَٱل ُّد ْن َي‬
ََ‫عون‬ ُ ‫َولَ ُك ْمَفِي َهاَ َماَتَ َّد‬َ ‫س ُك ْم‬ ُ ُ‫أَنف‬
Artinya : “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, itu
Tuhan kami ialah ‘Allah’, kemudian mereka meneguhkan pendirian
mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan),
‘janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih dan
bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan
Allah kepadamu. Kamilah pelindung-pelindungmu dalam dunia dan di
akhirat; didalamnya kamu meperoleh apa yang kamu ingikan dan
memperoleh (pula) didalamnya apa yang kamu minta.”
3. Fathonah
Mempunyai arti mengerti, memahami, dan menghayati secara
mendalam segala yang menjadi tugas dan kewajibannya. Sifat ini akan
menumbuhkan kreativitas dan kemampuan melakukan berbagai macam
inovasi yang bermanfaat. Kreatif dan inovatif hanya mungkin dimilik
manakala seseorang selalu berusaha untuk menambah berbagai ilmu
pengetahuan, peraturan, dan informasi, baik yang berhubungan dengan
pekerjaannya maupun perusahaan secara umum. 6
Sifat fathonah (perpaduan antara ‘alim dan hafidz’) telah mengantarkan
nabi Yusuf AS dan timnya berhasil membangun kembali negeri Mesir.6.
Seperti dalam surat Yusuf ayat 55 :

َ‫ن َعلَىَ ٱجْ عَ ْل ِنى قَا َل‬ َ ِ ‫َۖٱْل َ ْر‬


َِ ‫ض خَزَ آَٰ ِئ‬ ْ ‫َع ِليمَ َح ِفيظَ ِإ ِنى‬

17
Artinya : “Berkata Yusuf, ‘jadikanlah aku bendaharawan negara
(Mesir). Sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga lagi
berpengetahuan”.
4. Amanah mempunyai arti bertanggung jawab dalam melaksanakan setiap
tugas dan kewajiban. Amanah ditampilkan dalam keterbukaan, kejujuran,
pelayanan yang optimal, dan ihsan ( berbuat yang terbaik) dalam segala
hal. Sifat amanah harus dimiliki setiap mukmin, apalagi yang mempunyai
pekerjaan yang berhubungan dengan pelayanan kepada masyarakat.6.
Seperti dalam Surat An-Nisaa Ayat 58 :

َ َ‫اَوإِذَاَ َح َك ْمتُمَ َبيْن‬ ْ ‫َٱّللَ َيأ ْ ُم ُر ُك ْمَأَنَت ُ َؤدُّوا‬


َ ‫َٱْل َ َمنَتَِ ِإلَ َٰٓىَأَ ْه ِل َه‬ َ َّ ‫ِإ َّن‬
َ َّ ‫ظ ُكمَ ِب ِهۦَََٰٓۗ ِإ َّن‬
َ َ‫َٱّللَ َكان‬ َ َّ ‫اسَأَنَتَ ْح ُك ُمواَ ِب ْٱل َع ْد ِلََۚ ِإ َّن‬
ُ ‫َٱّللَنِ ِع َّماَ َي ِع‬ ِ َّ‫ٱلن‬
‫يرا‬
ً ‫ص‬ ِ َ‫س ِمي ًۢعًاَب‬
َ

Artinya : “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan


amanah kepada yangberhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila
menetapkan hukum diantara manusia supaya kamu menetakan dengan
adil. Seesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya
kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar Lagi Maha Melihat.”

5. Tablig
Berarti mengajak untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan ajaran islam
dalam kehidupan kita sehari-hari sekaligus memberi contoh kepada pihak
lain. Tabligyang disampaikan dengan hikmah, sabar, argumentatif, dan
persuasif akan menumbuhkan hubungan kemanusiaan yang semakin solid
dan kuat. 6

6
Hafidhuddin, Didin. 2003. Islam Aplikatif. Jakarta. Gema Insani Press. Hlm 36-38

18
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Muamalah ialah segala aturan agama yang mengatur hubungan antara


sesama manusia, baik yang seagama maupun tidak seagama, antara manusia
dengan kehidupannya, dan antara manusia dengan alam sekitarnya/ alam semesta.

Beberapa prinsip dalam muamalah ialah hukum asal segala bentuk muamalah
adalah mubhah, muamalah dilakukan atas dasar sukarela, muamalah yang
dilakukan atas dasar menarik manfaat dan menolak madharat, muamalah
dilakukan atas dasar menegakkan keadilan.

Adapun akhlak dalam bermuamalah ialah shiddiq, istiqamah, fathanah,


amanah, tabligh.

B. SARAN

Semoga dengan selesainya makalah ini, maka penyusun sangat


mengarapkan respon dari para teman – teman mahasiswa ataupun dari dosen dan
saran konstruktif dari siapapun datangnya, demi perbaikan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat adanya, khususnya bagi penyusun sendiri, dan
umumnya para pembaca lainnya.

19
DAFTAR PUSTAKA

Ghazaly, Abd. Rahman. 2015. Fiqh Muamalat. Indonesia. Kencana.

Hafidhuddin, Didin. 2003. Islam Aplikatif. Jakarta. Gema Insani Press.

Imam, Al, Al, Mawardi. 1995. Kenikmatan Kehidupan Dunia dan Agama. Beirut.
Dar Ibn Katsir.

M, Harun, H. 2017. Fiqh Muamalah. Sukoharjo. Muhammadiyah University


Press.

Zuhdi, Masjfuk. 1988. Study Islam Jilid III : Muamalah. Jakarta Utara. PT Raja
Grafindo Persada.

20
PLAGIARISM SCAN REPORT

Words 193 Date December 07,2018

Characters 1445 Exclude Url

100 0
0% 9
Plagiarism % Plagiarized
Sentences
Unique Sentences
Unique

Content Checked For Plagiarism


A. HAKIKAT MUAMALAH Muamalah ialah segala aturan agama yang mengatur hubungan antara sesama manusia,
baik yang seagama maupun tidak seagama, antara manusia dengan kehidupannya, dan antara manusia dengan
alam sekitarnya/ alam semesta. (Zuhdi, 1988) Aturan agama yang mengatur hubungan antara sesama manusia,
baik yang seagama maupun tidak seagama, dapat kita temukan dalam Hukum Islam tentang Perkawinan,
Perwalian, Warisan, Wasiat atau Testamen, Hibah, Perdagangan, Perburuan, Perkoperasian, Sewa-menyewa,
Pinjam-meminjam, Hukum Tata Negara/ Pemerintahan, Hukum Antar Bangsa, dan Antar Golongan, dan sebagainya.
Aturan agama yang mengatur hubungan antara manusia dengan kehidupannya, dapat kita temukan antara lain
dalam Hukum Islam tentang makanan, minuman dan pakaian, mata pencaharian, dan rezeki yang dihalalkan dan
ada pula yang diharamkan. Aturan agama yang mengatur hubungan antara manusia dan alam sekitarnya / alam
semesta, dapat kita jumpai antara lain :  Perintah kepada manusia agar mengadakan penelitian dan pemikiran
tentang keadaan alam semesta  Seruan agar manusia memanfaatkan kekayaan alam semesta untuk
kesejahteraan hidupnya dan boleh menikmatinya, tetapi tidak boleh berlebih-lebihan (israf).  Larangan
mengganggu, merusak atau membinasakan alam sekitarnya (hewan, tumbuh-tumbuhan, dan sebagainya) tanpa
ada alasan yang dibenarkan oleh agama. Misalnya karena keadaan terpaksa atau ada keperluan yang sangat
urgent.
Sources Similarity
PLAGIARISM SCAN REPORT

Words 999 Date December 07,2018

Characters 7706 Exclude Url

13% 87% 7 46
Plagiarized
Plagiarism Unique Unique Sentences
Sentences

Content Checked For Plagiarism


B. PANDANGAN ISLAM TENTANG KEHIDUPAN DUNIA Manusia sekarang telah berada di persimpangan jalan, antara
agama dan kemajuan ilmu pengetahuan. Manusia cenderung percaya dengan kehidupan yang sekarang tanpa melihat
kehidupan sebelumnya. Ada sebagian dari manusia yang tidak merujuk pada perintah - perintah agama sebagai
pedoma hidup di dunia. Padahal, sejarah peradaban manusia telah terukir dari beberapa peristiwa di masa lalu.
Terangkatnya manusia sebagai khalifah di bumi merupakan suatu kemuliaan manusia dihadapan Allah swt. Alam dan
seisinya pun telah dipersembahkan untuk manusia agar dimanfaatkan tana harus membayar kepada allah. Kenikmatan
yang tidak ternilai dari Allah untuk manusia yaitu akal seharusnya mampu menjadikan manusia sebagai sosok
kekhalifahannya, mulia. Tetapi, manusia berambisi mencari kehidupan di dunia sebagai sesuatu yang kekal. Dunia
bukannlah semata-mata untuk anak cucu, melainkan sebagai ladang untuk mencari kebaikan sebagagai bekal untuk di
akhirat. Sebuah realita tentang kehidupan dunia abad ini diterjemahkan sebagai kehidupan yang sementara, tempat
untuk bersenang- senang, kehidupan modern, kehidupan yang abadi dan sebuah kehidupan yang fana. Disisi lain
kehidupan dunia dipandang sebagai jembatan menuju akhirat ( setelah mati), tempat mencari amal kebaikan, tempat
menimba ilmu, dan sebagainya.dengan penjelasan diatas, seharusnya dunia ini dijadikan ladang untuk mencari
kebaikan, karena sesungguhnya dunia ini adalah dunia yang fana dan tidak kekal. Dengan demikian manusia akan
menjadi puas dan hidup idak menjadi sia-sia tanpa melewatkan semangat berjuang dalam kehidupan agar meraih
kebahagiaan di akhirat. Akhirnya, dapat digambarkan bahwa persepsi kehidupan dunia memiliki tujuan yang beragam
yaitu, kesenangan, kemegahan, kesehatan, kepintaran, kesuksesan, ketentraman jiwa, ketenangan hidup dan
kebahagiaan. tidak sampai disitu, manusia selalu mempertanya hal hal yang tidak dapat mereka jawab dan Allah
menjawab semuanya dalam Al-Qur’an dan Hadist Jika manusia hidup untuk mencari kekayaan harta, tahta, kebahagiaan
di dunia, mencintai barang - barang yang dimilikinnya, mencari kesuksesan di dunia, padalah dunia stersebut bersifat
sementara, sebuah sandiwara, permainan dan kesenangan sesaat. Maka, untuk apa mereka terlalu mengejar
kesenangan di dunia yang sesaat dan menyampingkan akhirat? Gambaran kehidupan di dunia dengan perumpamaan
seperti di atas bukanlah bermaksud untuk meremehkan kehidupan di dunia, namun sebagai peringatan agar manusia
tidak menjadikan hidup sia- sia dan rugi. Kemudian Islam menawarkan kehidupan akhirat yang kekal sebagai tempat
bersenang-senang yang abadi, dan hal ini menjadi kabar gembira bagi mereka yang percaya kepada Allah dan
kehidupan di akhirat. Ada beberapa dalil Al- Qur’an dan Hadits Nabi Muhammad SAW yang bisa dijadikan pedoman bagi
manusia dalam menyikapi kehidupan di dunia, dan mungkin sebagai renungan bersama, diantaranya : ُ‫ﺤﻴَﻮٰة‬ َ ْ ‫وَ َﻣﺎ ﻫَٰﺬِهِ ٱﻟ‬
‫ن‬ ‫ﻮ‬ ‫ﻤ‬َ
َ ُ َْ ‫ﻠ‬ ‫ﻌ‬ ‫ﻳ‬ ۟‫ﻮا‬ ‫ﻧ‬
ُ ْ‫ﺎ‬َ ‫ﻛ‬ ‫ﻮ‬َ ‫ﻟ‬ ۚ ‫ن‬ ‫ا‬ ‫ﻮ‬
ُ ََ َ‫ﻴ‬ ‫ﺤ‬ ْ ‫ٱﻟ‬ ‫ﻰ‬ ‫ﻬ‬َ ‫ﻟ‬ َ ‫ة‬ ‫ِﺮ‬
َ ‫ﺧ‬ ‫َا‬ ‫ء‬ ْ
‫ل‬ ‫ٱ‬ ‫ار‬
َ  ‫ﺪ‬ ‫ٱﻟ‬ ‫ن‬ ‫إ‬
 َِ ‫و‬ ۚ ‫ِﺐ‬ ‫ﻌ‬َ ‫ﻟ‬ ‫و‬
ٌ َ ٌ ْ ِ َْ‫ﻮ‬ ‫ﻬ‬َ ‫ﻟ‬ 
‫ﻻ‬ ‫إ‬ ‫ﺂ‬ ‫ﻴ‬ ‫ﻧ‬ ‫ﺪ‬ ‫ٱﻟ‬ Artinya : “Dan tidaklah kehidupan dunia ini melainkan
َ ِ
senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya akhirat itulah sebenar - benar kehidupan, kalau mereka mengetahui.” (
Q.S al’Ankabut : 64) ‫ن‬ َ ‫ﺴ ُﺮو‬ ِ ‫ﺨ‬ َٰ ْ ‫ﻢ ٱﻟ‬ ُ ُ‫ﻚ ﻫ‬ َ ِ ‫ﻚ ﻓَﺄُو۟ﻟَٰٓﺌ‬ ْ َ‫ﻪِ ۚ وَ َﻣﻦ ﻳ َ ْﻔﻌ‬‫ﻢ ﻋَﻦ ذِﻛْﺮِ ٱﻟﻠ‬
َ ِ ‫ﻞ ذَٰﻟ‬ َ
ْ ُ ‫ﻢ وَ َﻵ أوْﻟَٰﺪُﻛ‬
َ ُ ‫ﺬﻳﻦ ءَاﻣﻨﻮا۟ َﻻ ﺗﻠْﻬﻜ‬‫ ﻳﺄَﻳﻬﺎ ٱﻟ‬Artinya : “Hai
ْ ُ ‫ﻢ أ ْﻣﻮَٰﻟُﻜ‬
ْ ِ ُ َُ َ ِ َ  َٰٓ
orang - orang yang beriman, janganlah harta - hartamu dan anak - anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah.
Barangsiapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang orang yang merugi.” Telah menjadi ketentuan Allah
jika manusia hidup sebagai makhluk sosial, bertetangga, bergaul dengan sesama walaupun terdapat perbedaan suku,
agama dan ras. Lantaran agama menjawabnya agar manusia menjalin silahturahmi saling mengenal antara yang satu
dengan lainnya, saling menghormati dan menghargai hak-hak sesama. Islam mengakui bahwa manusia makhluk plural,
tetapi bukan untuk saling membedakan, namun untuk saling mengenal antar satu dan lainnya. Islam melarang manusia
untuk berperilaku sombong,dan angkuh karena perbedan posisi, suku, bangsa dan ras atau yang lainnya. Dan
kesombongan itu tidak sepantasnya dilakukan oleh manusia karena sesungguhnya semua itu akan kembali keada allah.
Kesuksesan manusia dalam meningkatkan mutu dan kualias ilmu pengetahuan memang perlu untuk dibanggakan,
namun tidak membuatnya merasa sombong, angkuh dan tidak tunduk kepada Allah. Manusia lebih cenderung
menyibukkan dirinya dengan kesuksesan duniawi, tetapi melalaikan perintah Allah. Seperti contohnya, manusia mampu
untuk duduk di kantor seharian, tetapi untuk melakukan sholat mereka malas. Apalah arti segudang Ilmu, kekayaan jika
manusia lalai kepada tuhannya dan terinta- perintah-Nya. Islam tidak membeda- bedakan status sosial antara si kaya
dan si miskin, karena seharusnya si kaya menyantuni, mengasihi, dan menyayangi si miskin dan bukan untuk
membeda-bedakan derajat. Allah yang menurunkan rizeki, meluaskan dan menyempitkannya. Apakah manusia pantas
untuk berlaku sombong dan kikir? Nyatanya yang menjadi pembeda antara manusia yang satu dan yang lainnya adalah
ketaqwaannya kepada Allah buakn dari status sosia, kecantikan dan kekayaannya. Kehidupan duia adalah suatu
ketentuan Allah yang tidak mungkin ada seorangpun yang mampu merubahnya. Seperti halnya perputaran lanit dan
bumi, tanaman - tanaman yang tumbuh subur, gunung - gunung yang Allah tinggalkan dan tangguhkan, lautan dan
daratan yang terbentang luas. Kemudian dalam kehidupan dunia dijadikan tempat untuk bercocok tanam, beternak, dan
lainnya. Dunia merupakan tempat manusia berkembang biak dan meneruskan sejarah. Semua penciptaan ini
merupakan sunnatullah yang harus disyukuri oleh manusia sebagai makhluk yang lemah dihadapan Allah swt. Inilah dari
tanda- tanda kebesaran kekuasaan Allah swt Yang Maha Kuasa bagi orang-orang yang mau merenungi. Manusia tidak
melihat kekuasaan allah yang dapat menciptakan dunia ini dan seisinya. Tetapi manusia mermehkan kekuasaan Allah.
Padahal manusia sangatlah lemah dihadapan Allah. Manusia lupa dan amat jarang merenungi beberapa kekuasaan
allah. Bagi orang-orang yang beriman, dunia dijadikan sebagai jembatan hidup menuju akhirat. Allah membimbing
mereka untuk mencari kebahagiaan di dunia dan tidak melupakan akhirat. Allah membimbing mereka untuk mencari
nafkah tanpa melalaikan waktunya untuk mengingat Allah. Allah SWT telah menjadikan sebab-sebab yang dapat
dijadikan sebagai perantara dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia, dan memberikan kemampuan dalam menutupi
kelemahannya,sehingga memperoleh kebahagiaan, baik di dunia sebagai tempat berusaha dan berbuat, maupun di
akhirat sebagai tempat yang abadi dan pembalasan. Oleh karena itu sudah semestinya manusia berusaha dan mencari
dunia sebagai bekal didalam mencari kebahagiaan akhiratnya, dan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebagaimana
hal ini telah kami kemukakan sebelumnya, seperti meninggalkan kenikmatannya, dan mencegah jiwanya untuk
mencintainya, bahkan mengecam orang yang mencintainya, dan mencela orang yang mencari kenikmatannya, karena
kecintaan itudapat mendorongnya untuk melakukan sesuatu yang melebihi batas dan kadar kebutuhannya, dan
kenikmatannya itu dapat membawanya kepada sesuatu yang melebihi batas kecukupan dan keperluannya. Allah SWT
telah berfirman yang ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW :
Sources Similarity

Suara Hati Adalah Kata Yang TertundaCompare text


sebuah realita tentang kehidupan dunia abad ini diterjemahkan sebagai kehidupan yang sementara, tempat untuk
bersenang-senang, kehidupan modern, kehidupan yang abadi dan sebuah kehidupan yang fana. di sisi lain 10%
kehidupan dunia dipandang sebagai jembatan menuju...
http://mukhliszamzami.blogspot.com/

Kehidupan didunia Hanyalah Permainan dan SandiwaraCompare text


firman allah swt artinya : "sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. dan jika kamu
beriman serta bertakwa, allahmasihkah kita tertipu dan terperdaya oleh kenikmatan dunia yang sementara ini 4%
dengan ambisius mengejar berbagai materi dan mengumpulkan harta...
http://bukanustad.blogspot.com/2013/03/kehidupan-didunia-hanyalah-permainan.html

Sesungguhnya Istri, Anak dan Harta, Hanyalah Ujian UntukmuCompare text


allah mengabarkan tentang istri dan anak-anak, bahwasanya di antara mereka ada yang menjadi musuh suami atau
bapak, artinya mereka menyibukkannya dari beramal“hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan 4%
anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat allah.
https://www.syahida.com/2016/07/03/5092/sesungguhnya-istri-anak-dan-harta-hanyalah-ujian-untukmu/
PLAGIARISM SCAN REPORT

Words 502 Date December 07,2018

Characters 3930 Exclude Url

20% 80% 5 20
Plagiarized
Plagiarism Unique Unique Sentences
Sentences

Content Checked For Plagiarism


‫ٱرﻏَﺐ‬ ْ َ‫ﻚ ﻓ‬ َ  ‫ﻰ َرﺑ‬ َ ْ ‫ﺼ‬ َ ‫ﺖ ﻓَٱﻧ‬ َ ْ‫ ﻓَﺈِذ َا ﻓَ َﺮﻏ‬Artinya : ”Maka apabila kamu telah selesai (dalam suatu urusan), kerjakanlah
ٰ ‫ﺐ وَإِﻟ‬
dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lainnya, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.” (Asy-
Syarh : 7-8) Ahli tafsir berkata : “yakni, apabila kamu telah selesai dari urusan duniamu, maka kerjakanlah dengan
sungguh-sungguh. Ibadah kepada Tuhanmu.“ Dan firman Allah ini tidak ditunjukan kepada Nabi Muhammad SAW
agar mencintai urusan dunia, tetapi supaya sepadan dan seimbang dalam melakukan. Seorang lelaki telah mencela
dunia dihadapan Ali bin Abi Thalib, kemudian Ali RA berkata :”Dunia itu tempat sedekah bagi orang yang
mensedekah-kannya, dan tempat mencarai keselamatan bagi orang yang memahaminya, dan tempat mencari
kekayaan bagi orang yang menjadikannya sebagi bekal.” Mutaqil menceritakan bahwa :”Nabi Ibrahim AS berkata :
“Wahai Tuhanku, samapai kapan aku bolak-balik mencari dunia? Dikatakan kepadanya : “Tahanlah dirimu dari hal
itu, maka mencari kehidupan bukan berarti mencari dunia.” Sufyan Ats-Tsauri berkata : “Dalam kitab Taurat ditulis
:”jika didalam rumah itu sudah ada gandum, maka beribadahlah kamu, jika tidak ada, maka carilah. Wahai anak
Adam, gerakanlah tanganmu,maka akan menyebabkanmu mendapatkan rizkimu.” Sebagian hukama berkata :
“bukan termasuk mencintai dunia, berusaha mencari sesuatu yang dapat menjaga kehormatan.” Sebagian
sastrawan berkata :”Bukan termasuk tamak, mencari sesuatu yang menguatkan bada.” Dengan demikian, maka
sudah merupakan suatu kemestian melihat urusan dunia itu dengan sesuatu yang dapat menjelaskannya (dengan
pandangan yang teliti), dan harus mengkaji keberadaannya, serta harus membuka bahaya dan kerusakannya,
supaya dapat diketahui sebab-sebab yang membawa kepada kebaikan dan sebab-sebab yang mendorong kepada
kerusakan, dan sesuatu yang membawa kemakmuran, dan sesuatu yang menimbulkan kehancuran, sehingga
penghuninya (dunia) dapat terhindar dari kebingungan, dan semakin jelas bagi mereka sebab-sebab yang dapat
membawanya kepada kebaikan, dimana mereka mendatangi urusan dunia dari pintunya, dan memegang
kebaikannya berdasarkan ketentuan dan sebab-sebabnya. Penegasan Allah tentang eksistensi kehidupan dunia,
yang dilambangkan dengan kata la’ibun dan lahwun (semacam permainan dan senda gurau) merupakan peringatan
bahwa kehidupan dunia itu tidak akan berlangsung lama. Ada penafsiran yang cukup menarik disini, yang
dikemukakan oleh Hamka. Menurutnya, dalam konteks ini, ada dua istilah yang harus dibedakan, yaitu hidup
didunia dan hidup keduniawian. Hidup didunia merupakan suatu kenyataan. Oleh karena itu, manusia diberikan
kesempatan oleh Allah untuk mengisi kehidupan didunia ini dengan amal sholeh. Sedangkan hidup keduniawian
adalah hidup yang mengorbankan segala-galanya hanya untuk dunia saja. Hidup keduniawian tidak mengenal kata
mati. Dia tidak mengenal tujuan hidupnya. Karena itulah, menurut Hamka, mereka yang memilih hidup keduniawian
hanya sibuk mengikuti hawa nafsunya. Apapun yang mereka lakukan di dunia ini tidak obahnya sebuah permainan.
Permainan merupakan suatu perbuatan yang tidak jelas maksudnya, tujuan atau hasilnya. Bagaikan anak kecil
yang sedang bermain, dia asik dengan permainannya. Namun, dia tidak tau apa maksud, tujuan, dan hasil dari
permainan itu. Diantara ayat Al-Qur’an yang berbicara dalam konteks itu adalah : ‫ار‬ ُ  ‫ِﺐ وَﻟَﻬْﻮٌ ۖ وَﻟَﻠﺪ‬
ٌ ‫ﻻ ﻟَﻌ‬ ِ ‫ﻧْﻴَﺂ إ‬‫ﺤﻴَﻮٰةُ ٱﻟﺪ‬
َ ْ ‫وَ َﻣﺎ ٱﻟ‬
‫ن‬ ُ َ َ َ   ْ ‫ ٱ‬Artinya :”Dan tiadalah kehidupan di dunia ini selain dari main-main dan senda
َ ‫ن ۗ أﻓﻼ ﺗَﻌْ ِﻘﻠﻮ‬ َ ‫ﻘُﻮ‬‫ﻳﻦ ﻳَﺘ‬
َ ِ‫ﺧﻴ ْ ٌﺮ ﻟﻠﺬ‬
َ ُ‫لءَاﺧ َِﺮة‬
gurau belaka, dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik dari orang-orang yang bertakwa. Maka apakah kamu
idak memahaminya?” (Qs. al-An’am/6: 32).
Sources Similarity

Pengertian Ibadah dan Macam-Macam Ibadah Secara LengkapCompare text


artinya: “maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh sungguh (urusan)
yang lain. dan hanya kepada tuhanmulah hendaknya kamu berharap”. (qs: asy syarh:7-8). e. sadar kembali 10%
kepada allah swt.
http://ikhwan-perbaungan.blogspot.com/2014/02/pengertian-ibadah-dan-macam-macam-ibadah.html

7 Golongan Yang Allah Naungi di Hari Kiamat | Secarik Motivasi DiriCompare text
manusia digiring ke padang mahsyar dengan berbagai kondisi yang berbeda sesuai dengankarena telah shahih
dalam hadits lain adanya golongan lain yang allah lindungi pada hari kiamat selain darial imam ibnu katsir asy 10%
syafi’i (bermadzhab syafi’i) seorang ulama’ besar dan ahli tafsir berkata...
https://mujitrisno.wordpress.com/2013/05/28/7-golongan-yang-allah-naungi-di-hari-kiamat/
Ibadah Menurut Alkitab | Friend of God MinistryCompare text
agar uraian mengenai ibadah tidak terlalu panjang, maka hanya akan dipilih dua kata yang menjadi
latarbelakang dan memberi makna mengenai ibadah dalam alkitab.terciptanya ibadah karena allah sendiri yang 10%
berinisiatif memanggil manusia untuk datang kepada-nya dan bertobat.
https://friendofgodministry.wordpress.com/2012/12/22/ibadah-menurut-alkitab/

Kata “Hati” dalam Alkitab | Firman HidupCompare text


orang yang baik mengeluarkan hal-hal yang baik dari perbendaharaannya yang baik dan orang yang jahatdari
hati terpancar kehidupan, yaitu hasil atau buah yang kita hasilkan dalam kehidupan kita.bapa memanggil kita 10%
untuk memperhatikan perkataan-nya; mengarahkan telinga kita kepada...
http://www.jba.gr/Bahasa/Kata-Hati-dalam-Alkitab.htm

Kehidupan didunia Hanyalah Permainan dan SandiwaraCompare text


dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa.firman allah swt yang artinya :
"dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main.allah telah menegaskan dalam al- 4%
quran bahwa kehidupan di dunia tidak lebih hanya main-main...
http://bukanustad.blogspot.com/2013/03/kehidupan-didunia-hanyalah-permainan.html
PLAGIARISM SCAN REPORT

Words 162 Date December 07,2018

Characters 1226 Exclude Url

100 0
0% 6
Plagiarism % Plagiarized
Sentences
Unique Sentences
Unique

Content Checked For Plagiarism


C. MAKNA SPIRITUAL TENTANG KEHIDUPAN KEHIDUPAN Orang hari ini menghadapi masalah yang sangat serius,
yaitu keterasingan. Alienasi dalam pandangan Eric Fromm (1995) sejenis penyakit kejiwaan di mana seseorang
tidak lagi merasa dirinya, sebagai pusat dunianya sendiri tetapi dibawa pergi oleh mekanisme yang tidak lagi dapat
dikendalikan. Masyarakat modern merasakan kebingungan, keterasingan, dan kesepian karena apa yang dilakukan
bukan karena kemauannya sendiri melainkan kekuatan eksternal yang tidak diketahui menurut perasaan dan nalar
mereka. (Zuhdi, 1988) Itu juga dikritik oleh Karl Marx, dia menganggap akumulasi modal dan alat produksi dalam
kelompok elit membuat dunia mengalami ketidaksetaraan sosial yang hanya menyebabkan kemiskinan massal di
mana orang miskin semakin miskin dan orang kaya menjadi kaya. Masyarakat miskin menjadi sangat tergantung
pada pemilik modal yang mengontrol pusat produksi dan ekonomi sehingga kebebasan individu untuk memilih
bekerja sebagai aktualisasi diri tidak mendapatkan tempat yang kondusif. Penindasan sedang berlangsung, mereka
bekerja hanya untuk mempertahankan kelangsungan hidup mereka, sementara di sisi lain para pemilik modal
memeras secara sewenang-wenang. (Zuhdi, 1988)
Sources Similarity
PLAGIARISM SCAN REPORT

Words 265 Date December 07,2018

Characters 2058 Exclude Url

100 0
0% 14
Plagiarism % Plagiarized
Sentences
Unique Sentences
Unique

Content Checked For Plagiarism


Kritik Karl Marx hampir tidak mungkin untuk mengingkari kebenaran tentang masalah keterasingan dalam
masyarakat modern, ini juga diperkuat oleh pandangan Chistropher Lasch bahwa krisis kejiwaan yang menimpa
masyarakat kapitalis, terutama dunia barat, telah menyebabkan mereka kehilangan rasa makna di hidup mereka
(Zuhdi, 1988) Relevansi arus globalisasi yang kuat sebagai bukti perkembangan zaman menurut pendapat
beberapa ahli adalah proses penghilangan hambatan ruang dan waktu yang berdampak pada proses transformasi
nilai-nilai dan transparansi yang lebih transparan. terjadinya asimilasi budaya yang semakin cepat dan nyaris tanpa
batas (dunia tanpa batas) (Zuhdi, 1988) Kondisi seperti itu menuntut manusia untuk bisa bersaing dengan manusia
lain. Pada saat itu, manusia yang lambat akan tertinggal dan kalah untuk mendapatkan kesuksesan dan
kebahagiaan. Sedangkan manusia yang bisa bersaing dengan manusia lain akan mendapatkan kebahagiaan dan
kesuksesan di dunia. Kehidupan sosio-budaya masyarakat pada dasarnya adalah sistem terbuka yang selalu
berinteraksi dengan sistem lain. Keterbukaan sistem sebagai akibat dari globalisasi mendorong pertumbuhan,
pergeseran, dan perubahan nilai dalam masyarakat, yang pada gilirannya akan mewarnai cara berpikir dan perilaku
manusia. Nilai penting pada setiap fase pengembangan individu karena nilai merupakan dasar untuk menentukan
pengambilan keputusan. Kerusakan nilai dalam masyarakat tentu memiliki dampak negatif terhadap perkembangan
masyarakat itu sendiri. Sebagai dampak dari setiap aspek kehidupan, baik yang secara langsung maupun tidak
langsung mempengaruhi masyarakat juga terganggu dan bahkan "hancur". Perkembangan masyarakat dan
budayanya telah dipercepat. Percepatan perubahan ini berimplikasi pada hal-hal berikut: (1) kecenderungan
globalisasi menjadi lebih kuat; (2) perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat; (3)
perkembangan arus informasi yang semakin padat dan cepat, dan (4) permintaan untuk peningkatan layanan
profesional dalam berbagai aspek kehidupan manusia.
Sources Similarity
PLAGIARISM SCAN REPORT

Words 729 Date December 07,2018

Characters 5811 Exclude Url

22% 78% 8 28
Plagiarized
Plagiarism Unique Unique Sentences
Sentences

Content Checked For Plagiarism


D. RUANG LINGKUP MUAMALAH Dari pengertian muamalah seperti yang telah diuraikan diatas, maka jelaslah
bahwa muamalah mempunyai ruang lingkup yang sangat luas, sebab dapat mengenai segala aspek kehidupan
manusia. Misalnya bidang agama, politik, hukum, ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan sebagainya. Hal ini
َ ْ ‫ﺰﻟْﻨَﺎ ﻋَﻠَﻴ‬ َ ‫ﻰ ﻫَٰٓﺆ َُﻵءِ ۚ وَﻧ‬ َ َ ِ ‫ﺟﺌْﻨَﺎ ﺑ‬ َ ‫ﻋَﻠَﻴﻬﻢ ﻣ‬
sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat An-Nahl ayat 89 : ‫ﻚ‬
ُ ٰ ‫ﻚ ﺷَ ﻬِﻴﺪًا ﻋَﻠ‬ ِ َ‫ﻢ ۖ و‬
ْ ِ‫ﺴﻬ‬
ِ ‫ﻦ أﻧ ُﻔ‬ْ  ِْ
‫ﻴﻦ‬
َ ‫ﻤ‬
ِ ِ ‫ﻠ‬ ‫ﺴ‬
ْ ‫ﻤ‬ ْ ‫ِﻠ‬ ‫ﻟ‬ ‫ى‬ ‫ﺮ‬
ُ ٰ َ َ َ ََ ْ‫ﺸ‬ُ ‫ﺑ‬ ‫و‬ ‫ﺔ‬
ً ‫ﻤ‬ ‫ﺣ‬
ْ ‫ر‬ ‫و‬ ‫ى‬ً ‫ﺪ‬ُ ‫ﻫ‬ ‫و‬
َ ْ‫ء‬
ٍ ‫ﻰ‬ َ‫ﺷ‬ 
‫ﻞ‬ ُ ‫ﻜ‬ ‫ﻟ‬ ‫ﺎ‬ً ‫ﻨ‬َ ٰ ‫ﻴ‬ْ ‫ﺒ‬ِ ‫ﺗ‬ ‫ﺐ‬
َ َ ٰ ‫ﺘ‬ِ ‫ﻜ‬ْ ‫ٱﻟ‬ ‫ا‬ً ‫ﺪ‬ ‫ﻴ‬ ‫ﻬ‬ َ‫ﺷ‬ ٍ ‫ﺔ‬ ‫ﻣ‬
 ‫أ‬ 
‫ﻞ‬ ُ ‫ﻛ‬ ‫ﻰ‬ ِ ‫ﻓ‬ ُ‫َﺚ‬ ‫ﻌ‬ْ ‫ﺒ‬َ ‫ﻧ‬ ‫م‬
َ ‫ﻮ‬َ
ْ َ ‫ﻳ‬ ‫و‬ Artinya : “Kami turunkan kepadamu Al-Qur’an
ِ
untuk menenangkan segala sesuatu, untuk petunjuk dan rahmat serta berita gembira bagi orang-orang islam.” Dan
juga firman Allah dalam surat Al-An’am ayat 38 : ‫ﻣﺎ‬ ‫ﻢ أ َ ْﻣﺜ َﺎﻟُﻜُﻢ‬ ُ
ٌ ‫ أ َﻣ‬ ‫ﺣﻴْﻪِ إِﻻ‬ َ ‫ﺠﻨَﺎ‬ ُ ِ ‫ض وَﻻ َ ﻃَﺎﺋ ِﺮٍ ﻳَﻄ‬
َ ِ ‫ﻴﺮ ﺑ‬ َ
ِ ‫ﺔٍ ﻓِﻲ اﻷ ْر‬‫ﺤﺸَ ُﺮوﻧَﻮَ َﻣﺎ ِﻣﻦ دَآﺑ‬ ْ ُ‫ﻢ ﻳ‬
ْ ِ‫ﻬ‬‫َرﺑ‬
َ
‫ﻢ إِﻟﻰ‬  ُ ‫ﻲءٍ ﺛ‬ ْ َ‫ﺎب ِﻣﻦ ﺷ‬ ْ
ِ َ ‫ﺮﻃﻨَﺎ ﻓِﻲ اﻟﻜِﺘ‬ َ‫ ﻓ‬Artinya : “Tiada kami meninggalkan atau mengabaikan sesuatu apapun di dalam Al-
Qur’an. Sudah tentu didalam Al=Qur’an dan Hadits yang kedua-duanya merupakan pedoman hidup bagi seluruh
umat islam sepanjang masa, kita dapat menemukan semua problema yang dihadapi manusia di dalamnya secara
rinci dan eksplisit. Namun demikian, bagi orang-orang yang telah mendalami dan menguasai cabang-cabang Ilmu
Agama Islam, terutama ilmu-ilmu Al-Qur’an dan ilmu-ilmu Hadits, akan dapat menjumpai prinsip-prinsip atau
kaidah-kaidah umum yang dapat dijadikan landasan untuk memecahkan problema yang dihadapi. Karena itu,
tepatlah apa yang dikatakan Abul A’la Al-Maududi : “Islam is not a more collection of dogmas and rituals, it is a
complete way of life”. (Islam bukan hanya kumpulan dogma dan ritual, tetapi merupakan suatu pandangan atau
pedoman hidup yang lengkap). Demikian pula benar ucapan seorang orientalis yang terkenal, H.A.R. Gibb : “Islam is
indeed much more than system of theology, it is complete civilization”. (Islam bukan hanya suatu sistem
teologi—mengajarkan ketuhanan—tetapi islam adalah ajaran yang dapat menghasilkan peradaban atau
kebudayaan yang sempurna). Pendapat Al-Fikri dalam kitab Al Mua’malah Al madiyyah wal Adabiyyah menyatakan
bahwa muamalah dibagi dua bagian sebagai berikut : 1. Al-Muamalah Al-Madiyah Muamalah yang mengkaji
objeknya, sehingga sebagian ulama berpendapat bahwa muamalah Al-Madiyah ialah muamalah bersifat kebendaan
karena objek fiqh muamalah adalah benda yang halal, haram, dan syubhat utnuk diperjual belikan, benda-benda
yang memudharatkan, dan mendatangkan kemaslahatan bagi manusia, serta segi-segi yang lainnya. 2. Al-
Muamalah Al-Adabiyah Muamalah yang ditinjau dari segi cara tukar menukar benda yang bersumber dari panca
indera manusia, yang unsur penegaknya adalah hak-hak dan kewajiban-kewajiban, misalnya jujur, hasud, dengki,
dan dendam Muamalah Al-Madiyah yang dimaksud Al-Fikri ialah aturan-aturan yang ditinjau daei segi objeknya.
Oleh karena itu jual beli benda bagi muslim bukan hanya sekedar memperoleh untung yang sebesar-besarnya,
tetapi secara vertikal bertujuan untuk memperoleh ridha Allah dan secara horizontal bertujuan untuk memperoleh
keuntungan sehingga benda-benda yang diperjual belikan senantiasa dirujukkan atau dikembalikan kepada aturan-
aturan Allah. Benda-benda yang haram diperjual belikan menurut syara’ tidak akan diperjual belikan, karena tujuan
jual beli bukan semata untuk memperoleh keuntungan, tetapi juga untuk mencari ridha Allah. Muamalah Al-
Adabiyah adalah aturan-aturan Allah yang berkaitan dengan aktivitas manusia dalam hidup bermasyarakat dilihat
dari segi subjeknya, yaitu manusia sebagai pelakunya. Dengan demikian,maksud muamalah adabiyah itu antara
lain berkisar dalam kerelaan dari kedua belah pihak yang melangsungkan akad dan ijab qabul. Pembagian
muamalah diatas dilakukan atas dasar kepentingan teoretis semata, sebab dalam praktiknya kedua bagian
muamalah tersebut tidak dapat dipisah-pisahkan. E. PRINSIP-PRINSIP BERMUAMALAH Hukum muamalah mempunyai
prinsip-prinsip yang bisa dirumuskan sebagai berikut : (Ghazaly, 2015) 1. Hukum asal segala bentuk muamalah
adalah mubhah Prinsip hukum ini merupakan asas hukum islam bidang muamalah. Hukum islam memberikan
kebebasan membuat bentuk atau jenis muamalah baru sesuai dengan kebutuhan. Asas ini dirumuskan bahwa asas
segala sesuatu ituu boleh diberikan sampai ada dalil yang melarangnya. Asas ini merupakan kebalikan dari asas
yang berlaku dalam ibadah. Dalam hukum islam, tindakan-tindakan ibadah yang berlaku asas bahwa bentuk ibadah
yang sah adalah bentuk-bentuk yang hanya ditentukan dalam Al-Qur’an dan al hadist. Orang tidak dapat membuat
bentuk ibadah baru yang tidak ada ketentuannya baik dalam Al-Qur’an maupun al hadist. Bentuk-bentuk ibadah
baru ini dipandang sebagai bid’ah dan tidak sah hukumnya. Sebaliknya dalam tindakan-tindakan muamalah berlaku
asas bahwa segala sesuatu itu sah dilakukan sepanjang tidak ada larangan tegas atas tindakan itu. Bila
dihubungkan dengan transaksi atau perjanjian (akad) muamalah menujukan bahwa bentuk-bentuk transaksi
muamalah apapun dapat dibuat selama tidak ada larangan khusu mengenai transaksi tersebut dalam hukum
muamlah mengenal asas kebebasan nerkontrak sebagaimana rumusan kaidah hukum islam yang menegaskan
bahwa pada asasnya akad itu adalah kesepakatan para pihak dan akibat hukumnya adalah apa-apa yang mereka
tetapkan atas diri mereka melalui janji.
Sources Similarity

FUNGI DAN KEDUDUKAN AL QURAN | Juli Andono - Academia.eduCompare text


...turunkan kepadamu al kitab (al quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan
kabar gembira bagi orang- orangi’jazat al qur’an mengemukakan tiga aspek yaitu tentang 1) ke ummy-an nabi 10%
saw sebagai pengemban wahyu, 2) berita tentang hal yang ghaib, dan...
http://www.academia.edu/6961740/FUNGI_DAN_KEDUDUKAN_AL_QURAN

Ayat-ayat al-qur'an dan hadist tentang pendidikanCompare text


dalam al-qur‟an (q.s. 31: 12-15) yang artinya: “dan sungguh, telah kami berikan hikmah kepada luqman, yaitu,
“bersyukurlah kepada allah! dan barangsiapa bersyukur (kepada allah), maka sesungguhnya dia bersyukur 10%
untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa tidak bersyukur (kufur), maka...
http://www.academia.edu/6804731/AYAT-AYAT_AL-QURAN_DAN_HADIST_TENTANG_PENDIDIKAN
Uchi's Blog | Apa Dan Bagaimana Thoharoh (Cara Bersuci)?Compare text
karena itu tepatlah apa yang dikatakan abul a’la al-maududi : islam is not a more collection of dogmas and
rituals, it is a complete way of life (islam bukan hanyasehingga bila seseorang itu dikatakan ber hadats , 10%
maknanya ialah bila dia telah batal wudlunya karena sebab-sebab tersebut.
http://suciaprilia-physicsunsri2011.blogspot.com/

M an 'Arofa Nafsahu Faqad 'Arofa RabbahuCompare text


demikian pula benar ucapan seorang orientalis yang terkenal, h.a.r. gibbselain dua bentuk definisi yang sudah
diungkapkan oleh imam hanafi dan an- nawawi, masih banyak ulama’ lain yang memberikan definisi berbeda 5%
tentang jual beli tetapi pada dasarnya semuanya sepakat bahwa jual...
http://islamicmadura.blogspot.com/

Membincang Ulang Reaktualisasi Islam | hayat ruhyat... - Academia.eduCompare text


orientalis ternama, h.a.r. gibb, dalam whither islam, pernah menyatakan bahwa : “islam is indeed much more
than a system of theology, it is complete civilization (islam sesungguhnya bukan hanya satu sistem teologi 5%
semata, tetapi ia merupakan peradaban yang lengkap)”.
http://www.academia.edu/3536749/Membincang_Ulang_Reaktualisasi_Islam

herni rahmawatiCompare text


2. al-muamalah al-adabiyah, yaitu muamalah yang ditinjau dari segi cara tukar-menukar benda yang bersumber
dari panca indera manusia, yang unsur penegaknya adalah hak-hak dan kewajiban-kewajiban, misalnya jujur, 5%
hasud, dengki, dan dendam.[3].
http://hernirahmawati.blogspot.com/

Hikmah - Hikmah Syari'ah | D. Jalan Agar Ibadah Diterima Oleh AllahCompare text
oleh karena itu, jual beli benda bagi muslim bukan hanya sekedar memperoleh untung yang sebesar-besarnya,
tetapi secara vertikal bertujuan untukbenda-benda seperti alkohol, babi, dan barang terlarang lainnya haramn 5%
diperjualbelikan sehingga jual beli tersebut dipandang batal dan jika...
http://azkyrahayu.blogspot.com/
PLAGIARISM SCAN REPORT

Words 398 Date December 07,2018

Characters 3058 Exclude Url

25% 75% 5 15
Plagiarized
Plagiarism Unique Unique Sentences
Sentences

Content Checked For Plagiarism


. AKHLAK BERMUAMALAH 1. Shiddiq Artinya mempunyai kejujuran dalam berbicara dan selalu melndasi
ucapan,keyakinan, dan amal perbuatan atas dasar nilai-nilai yang benar bedasarkan ajaran Islam. Tidak ada
kontradiksi dan pertentangan yang disengaja antara ucapan dan perbuatan. Karena itu, Allah memerintahkan
orang-orang yang beriman untuk senantiasa memiliki sifat shiddiq dan menciptakan lingkungan yang shiddiq.6
Seperti firman Allah dalam Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 119 : Dalam dunia kerja dan usaha, kejujuran ditam[ilkan
dalam bentuk kesungguhan dan ketepatan (mujahadah dan itqan), baik ketepatan waktu, janji, pelayanan,
pelaporan, mengakui kelemahan dan kekurangan (tidak ditutup-tutupi) untuk kemudian diperbaiki secara terus
menerus, serta menjauhkan diri dari berbuat bohong dan menipu (baik pada diri, teman sejawat, perusahaan
maupun mitra kerja).6 2. Istiqamah Mempunyai arti memiliki keyakinan yang tetap dalam iman dan nilai-nilai yang
baik, meskipun menghadapi berbagai godaan dan tantangan. Istiqamah dalam kebaikan ditampilkan dalam
keteguhan dan kesabaran serta keuletan sehingga menghasilkan sesuatu yang optimal. Istiqamah merupakan hasil
dari suatu proses yang dilakukan secara terus menerus. Misalnya, interaksi yang kuat dengan Allah dalam bentuk
shalat, dzikir, membaca Al-Qur’an dan lain-lain. Proses itu menumbuhkembangkan suatu sistem yang
memungkinkan, perbaikan, kejujuran, dan keterbukaan teraplikasikan dengan baik. Sebaliknya, keburukan dan
ketidakjujuran akan tereduksi dan ternafikan secara nyata. Orang dan lembaga yang istiqamah dalam kebaikan
akan mendapatkan ketenangan dan sekaligus mendapatkan solusi dan jalan keluar dari segala persoalan yang
ada.6 Seperti pada Al-Que’an surat Fushilat ayat 30-31 : 3. Fathonah Mempunyai arti mengerti, memahami, dan
menghayati secara mendalam segala yang menjadi tugas dan kewajibannya. Sifat ini akan menumbuhkan
kreativitas dan kemampuan melakukan berbagai macam inovasi yang bermanfaat. Kreatif dan inovatif hanya
mungkin dimilik manakala seseorang selalu berusaha untuk menambah berbagai ilmu pengetahuan, peraturan, dan
informasi, baik yang berhubungan dengan pekerjaannya maupun perusahaan secara umum.6 Sifat fathonah
(perpaduan antara ‘alim dan hafidz’) telah mengantarkan nabi Yusuf AS dan timnya berhasil membangun kembali
negeri Mesir.6. Seperti dalam surat Yusuf ayat 55 : 4. Amanah mempunyai arti bertanggung jawab dalam
melaksanakan setiap tugas dan kewajiban. Amanah ditampilkan dalam keterbukaan, kejujuran, pelayanan yang
optimal, dan ihsan ( berbuat yang terbaik) dalam segala hal. Sifat amanah harus dimiliki setiap mukmin, apalagi
yang mempunyai pekerjaan yang berhubungan dengan pelayanan kepada masyarakat.6. Seperti dalam Surat An-
Nisaa Ayat 58 : 5. Tablig Berarti mengajak untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan ajaran islam dalam kehidupan
kita sehari-hari sekaligus memberi contoh kepada pihak lain. Tabligyang disampaikan dengan hikmah, sabar,
argumentatif, dan persuasif akan menumbuhkan hubungan kemanusiaan yang semakin solid dan kuat.
Sources Similarity

Teori Budaya KerjaCompare text


keyakinan, serta perbuatan berdasarkan ajaran islam. tidak ada kontradiksi dan pertentangan yang disengaja
antara ucapan dan perbuatan. oleh karena itu, allah memerintahkan orang-orang yang beriman untuk 10%
senantiasa memiliki sifat shiddiq dan menciptakan lingkungan yang shiddiq.
http://etheses.uin-malang.ac.id/1817/6/09410014_Bab_2.pdf

Etika Profesi dalam Perspektif Islam by Johann Johann on PreziCompare text


istiqamah dalam kebaikan ditampilkan dalam keteguhan dan kesabaran serta keuletan, sehingga menghasilkan
sesuatu yang optimal.d. amanah, mempunyai arti bertanggungjawab dalam melaksanakan setiap tugas dan 10%
kewajiban. amanah ditampilkan dalam keterbukaan, kejujuran...
https://prezi.com/fw2ki8pvzlep/etika-profesi-dalam-perspektif-islam/

Makalah Hadist tentang Etos Kerja dalam Islam | Welcome To My WorldCompare text
istiqamah merupakan hasil dari suatu proses yang dilakukan secara terus-menerus. proses itu akan menumbuh-
kembangkan suatu sistem yang baik, jujur dan terbuka, dan sebaliknya keburukan dan ketidakjujuran akan 10%
tereduksi secara nyata. orang atau lembaga yang istiqamah dalam...
https://soeharnoismail.wordpress.com/2012/11/21/makalah-hadist-tentang-etos-kerja-dalam-islam/
Membangun pertautan syariahCompare text
fathanah mempunyai arti mengerti, memahami, dan menghayati secara mendalam segala yang menjadi tugas
dan kewajibannya.individu yang menghayati dan mengerti serta selalu ingat pada tuhan akan memperoleh 5%
manfaat, antara lain ketenangan hati, perasaan yang tenang, aman dan...
http://eprints.undip.ac.id/41197/1/DISERTASI.pdf

Anda mungkin juga menyukai