MUAMALAH
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Ibadah, Akhlak dan
Muamalah yang di ampu oleh:
Harisman, M. Ag
Disusun oleh :
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2018
DAFTAR ISI
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa selalu kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan limpahan Rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa kita
curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukan jalan kebaikan
dan kebenaran di dunia dan akhirat kepada umat manusia.
Makalah ini di susun guna memenuhi tugas mata kuliah Ibadah Akhlak
dan Muamalah dengan judul “Muamalah”, dan juga untuk khalayak ramai sebagai
bahan penambah ilmu pengetahuan serta informasi yang semoga bermanfaat.
Makalah ini kami susun dengan segala kemampuan kami dan semaksimal
mungkin. Namun, kami menyadiri bahwa dalam penyusunan makalah ini tentu
tidaklah sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan. Maka dari itu
kami sebagai penyusun makalah ini mohon kritik, saran dan pesan dari semua
yang membaca makalah ini terutama Dosen Mata Kuliah Ibadah Akhlak dan
Muamalah yang kami harapkan sebagai bahan koreksi untuk kami.
Tim Penyusun
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa orang
lain, masing-masing berhajat kepada yang lain,saling tolong-menolong, tukar
menukar keperluan dalam urusan kepentingan hidup baik dengan cara jual beli,
sewa menyewa, pinjam meminjam atau suatu usaha yang lain, baik bersifat
pribadi maupun untuk kemaslahatan umat. Dengan demikian akan terjadi suatu
kehidupan yang teratur dan menjadi ajang silaturrahmi yang erat. Agar hak
masing-masing tidak sia-sia dan guna menjaga kemaslahatan umat, maka agar
semuanya dapat berjalan dengan lancar dan teratur, agama Islam memberikan
peraturan yang sebaik-baiknya.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. HAKIKAT MUAMALAH
Muamalah ialah segala aturan agama yang mengatur hubungan antara sesama
manusia, baik yang seagama maupun tidak seagama, antara manusia dengan
kehidupannya, dan antara manusia dengan alam sekitarnya/ alam semesta. (Zuhdi,
1988)
Aturan agama yang mengatur hubungan antara sesama manusia, baik yang
seagama maupun tidak seagama, dapat kita temukan dalam Hukum Islam tentang
Perkawinan, Perwalian, Warisan, Wasiat atau Testamen, Hibah, Perdagangan,
Perburuan, Perkoperasian, Sewa-menyewa, Pinjam-meminjam, Hukum Tata
Negara/ Pemerintahan, Hukum Antar Bangsa, dan Antar Golongan, dan
sebagainya.
2
dibenarkan oleh agama. Misalnya karena keadaan terpaksa atau ada
keperluan yang sangat urgent.1
1
Zuhdi, Masjfuk. 1988. Study Islam Jilid III : Muamalah. Jakarta Utara. PT Raja Grafindo Persada..
Hlm 2.
3
Akhirnya, dapat digambarkan bahwa persepsi kehidupan dunia memiliki
tujuan yang beragam yaitu, kesenangan, kemegahan, kesehatan, kepintaran,
kesuksesan, ketentraman jiwa, ketenangan hidup dan kebahagiaan. tidak sampai
disitu, manusia selalu mempertanya hal hal yang tidak dapat mereka jawab dan
Allah menjawab semuanya dalam Al-Qur’an dan Hadist
ٱل َءاخِ َرة َ ٱلد ََار َو ِإ َن ۚ َولَعِب لَ ْهو ِإ َّل ٱلدُّ ْنيَا ْٱل َحيَ َٰوة َٰ َه ِذهِ َو َما
ْ ىَ يَ ْعلَمو َن كَانوا لَ ْو ۚ ْٱل َحيَ َوان لَ ِه
Artinya : “Dan tidaklah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan
permainan. Dan sesungguhnya akhirat itulah sebenar - benar kehidupan,
kalau mereka mengetahui.” ( Q.S al’Ankabut : 64)
عن أ َ ْو َٰلَدك ْم َو َّل أ َ ْم َٰ َولك ْم ت ْل ِهك ْم َّل َءا َمنوا ٱلَذِينَ َٰيَأَيُّ َها ِ َ ۚ ْٱل َٰ َخسِرونَ هم فَأو َٰلَئِكَ َٰذَلِكَ يَ ْفعَ ْل َو َمن
َ ٱّلل ِذ ْك ِر
4
Telah menjadi ketentuan Allah jika manusia hidup sebagai makhluk sosial,
bertetangga, bergaul dengan sesama walaupun terdapat perbedaan suku, agama
dan ras. Lantaran agama menjawabnya agar manusia menjalin silahturahmi saling
mengenal antara yang satu dengan lainnya, saling menghormati dan menghargai
hak-hak sesama. Islam mengakui bahwa manusia makhluk plural, tetapi bukan
untuk saling membedakan, namun untuk saling mengenal antar satu dan lainnya.
Islam melarang manusia untuk berperilaku sombong,dan angkuh karena perbedan
posisi, suku, bangsa dan ras atau yang lainnya. Dan kesombongan itu tidak
sepantasnya dilakukan oleh manusia karena sesungguhnya semua itu akan
kembali keada allah.
Islam tidak membeda- bedakan status sosial antara si kaya dan si miskin,
karena seharusnya si kaya menyantuni, mengasihi, dan menyayangi si miskin dan
bukan untuk membeda-bedakan derajat. Allah yang menurunkan rizeki,
meluaskan dan menyempitkannya. Apakah manusia pantas untuk berlaku
sombong dan kikir? Nyatanya yang menjadi pembeda antara manusia yang satu
dan yang lainnya adalah ketaqwaannya kepada Allah buakn dari status sosia,
kecantikan dan kekayaannya.
Kehidupan duia adalah suatu ketentuan Allah yang tidak mungkin ada
seorangpun yang mampu merubahnya. Seperti halnya perputaran lanit dan bumi,
tanaman - tanaman yang tumbuh subur, gunung - gunung yang Allah tinggalkan
dan tangguhkan, lautan dan daratan yang terbentang luas. Kemudian dalam
kehidupan dunia dijadikan tempat untuk bercocok tanam, beternak, dan lainnya.
5
Dunia merupakan tempat manusia berkembang biak dan meneruskan sejarah.
Semua penciptaan ini merupakan sunnatullah yang harus disyukuri oleh manusia
sebagai makhluk yang lemah dihadapan Allah swt. Inilah dari tanda- tanda
kebesaran kekuasaan Allah swt Yang Maha Kuasa bagi orang-orang yang mau
merenungi.
Manusia tidak melihat kekuasaan allah yang dapat menciptakan dunia ini dan
seisinya. Tetapi manusia mermehkan kekuasaan Allah. Padahal manusia sangatlah
lemah dihadapan Allah. Manusia lupa dan amat jarang merenungi beberapa
kekuasaan allah.
6
Artinya : ”Maka apabila kamu telah selesai (dalam suatu urusan),
kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lainnya, dan hanya kepada
Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.” (Asy-Syarh : 7-8)
Ahli tafsir berkata : “yakni, apabila kamu telah selesai dari urusan
duniamu, maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh. Ibadah kepada Tuhanmu.“
Dan firman Allah ini tidak ditunjukan kepada Nabi Muhammad SAW agar
mencintai urusan dunia, tetapi supaya sepadan dan seimbang dalam melakukan.
Seorang lelaki telah mencela dunia dihadapan Ali bin Abi Thalib,
kemudian Ali RA berkata :”Dunia itu tempat sedekah bagi orang yang
mensedekah-kannya, dan tempat mencarai keselamatan bagi orang yang
memahaminya, dan tempat mencari kekayaan bagi orang yang menjadikannya
sebagi bekal.”
7
penghuninya (dunia) dapat terhindar dari kebingungan, dan semakin jelas bagi
mereka sebab-sebab yang dapat membawanya kepada kebaikan, dimana mereka
mendatangi urusan dunia dari pintunya, dan memegang kebaikannya berdasarkan
ketentuan dan sebab-sebabnya.
ٱل َءاخِ َرة َولَلدَار ۖ َولَ ْهو لَعِب ِإ َّل ٱلدُّ ْن َيا ْٱل َح َي َٰوة َو َما
ْ ت َ ْعقِلونَ أَفَ َل ۗ َيتَقونَ ِللَذِينَ يْر ََخ
Artinya :”Dan tiadalah kehidupan di dunia ini selain dari main-main dan
senda gurau belaka, dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik dari orang-
orang yang bertakwa. Maka apakah kamu idak memahaminya?” (Qs. al-
An’am/6: 32).
2
Imam, Al, Al, Mawardi. 1995. Kenikmatan Kehidupan Dunia dan Agama. Beirut. Dar Ibn Katsir.
Hlm 189
8
C. MAKNA SPIRITUAL TENTANG KEJAYAAN HIDUP
Itulah yang juga dikritik oleh Karl Marx, dia menilai akumulasi modal dan
alat produksi pada sekelompok elite membuat dunia mengalami kesenjangan
sosial yang hanya memunculkan kemiskinan massal di mana rakyat yang miskin
semakin miskin dan yang kaya menjadi kaya. Orang miskin menjadi sangat
bergantung pada pemilik modal yang menguasai pusat-pusat produksi dan
ekonomi sehingga kebebasan individu untuk memilih pekerjaan sebagai
aktualisasi diri tidak mendapatkan tempat yang kondusif. Penindasan terjadi
secara terus menerus mereka bekerja hanya untuk menjaga keberlangsungan
hidupnya semata sementara disisi lain pemilik modal memeras dengan
seenaknya.(Zuhdi, 1988)
9
Kondisi demikian menuntut manusia untuk mampu bersaing dengan manusia
lainnya. Pada saat itu, manusia yang lambat akan tertinggal dan kehilangan untuk
mendapatkan kesuksesan dan kebahagiaan. Sementara manusia yang dapat
bersaing dengan manusia yang lainnya akan mendapatkan kebahagiaan dan
kesuksesannya di dunia.
Nilai menjadi hal yang penting pada tiap fase perkembangan individu karena
nilai menjadi dasar dalam menentukan pengambilan keputusan. Rusaknya nilai
dalam mesyarakat tentunya berdampak negatif pula terhadap perkembangan
masyarakat itu sendiri. Sebagai imbasnya setiap aspek kehidupan, baik yang
secara langsung atau tak langsung memberikan pengaruh terhadap masyarakat
ikut terganggu dan bahkan menjadi "hancur".
10
َ َ علَيْكَ َويَ ْو َم نَ ْبعَث فِى ك ِل أ َم ٍة شَ ِهيدًا ْٱل ِك َٰت
ب تِ ْب َٰيَنًا لِك ِل َ علَ َٰى َٰهَؤ َّلءِ ۚ َون ََز ْلنَا
َ ش ِهيدًا َ َعلَ ْي ِهم م ِْن أَنف ِس ِه ْم ۖ َو ِجئْنَا بِك َ
َش ْىءٍ َوهدًى َو َر ْح َمةً َوب ْش َر َٰى ل ِْلم ْس ِلمِين َ
Karena itu, tepatlah apa yang dikatakan Abul A’la Al-Maududi : “Islam is
not a more collection of dogmas and rituals, it is a complete way of life”. (Islam
bukan hanya kumpulan dogma dan ritual, tetapi merupakan suatu pandangan
atau pedoman hidup yang lengkap).
Demikian pula benar ucapan seorang orientalis yang terkenal, H.A.R. Gibb :
“Islam is indeed much more than system of theology, it is complete civilization”.
(Islam bukan hanya suatu sistem teologi—mengajarkan ketuhanan—tetapi islam
11
adalah ajaran yang dapat menghasilkan peradaban atau kebudayaan yang
sempurna).3
1. Al-Muamalah Al-Madiyah
Muamalah yang mengkaji objeknya, sehingga sebagian ulama berpendapat
bahwa muamalah Al-Madiyah ialah muamalah bersifat kebendaan karena objek
fiqh muamalah adalah benda yang halal, haram, dan syubhat utnuk diperjual
belikan, benda-benda yang memudharatkan, dan mendatangkan kemaslahatan
bagi manusia, serta segi-segi yang lainnya.
2. Al-Muamalah Al-Adabiyah
Muamalah yang ditinjau dari segi cara tukar menukar benda yang
bersumber dari panca indera manusia, yang unsur penegaknya adalah hak-hak dan
kewajiban-kewajiban, misalnya jujur, hasud, dengki, dan dendam
Muamalah Al-Madiyah yang dimaksud Al-Fikri ialah aturan-aturan yang
ditinjau daei segi objeknya. Oleh karena itu jual beli benda bagi muslim bukan
hanya sekedar memperoleh untung yang sebesar-besarnya, tetapi secara vertikal
bertujuan untuk memperoleh ridha Allah dan secara horizontal bertujuan untuk
memperoleh keuntungan sehingga benda-benda yang diperjual belikan senantiasa
dirujukkan atau dikembalikan kepada aturan-aturan Allah. Benda-benda yang
haram diperjual belikan menurut syara’ tidak akan diperjual belikan, karena tujuan
jual beli bukan semata untuk memperoleh keuntungan, tetapi juga untuk mencari
ridha Allah.
Muamalah Al-Adabiyah adalah aturan-aturan Allah yang berkaitan dengan
aktivitas manusia dalam hidup bermasyarakat dilihat dari segi subjeknya, yaitu
manusia sebagai pelakunya. Dengan demikian,maksud muamalah adabiyah itu
antara lain berkisar dalam kerelaan dari kedua belah pihak yang melangsungkan
akad dan ijab qabul.
3
Zuhdi, Masjfuk. 1988. Study Islam Jilid III : Muamalah. Jakarta Utara. PT Raja Grafindo Persada..
Hlm 3.
12
Pembagian muamalah diatas dilakukan atas dasar kepentingan teoretis semata,
sebab dalam praktiknya kedua bagian muamalah tersebut tidak dapat dipisah-
pisahkan.4
E. PRINSIP-PRINSIP BERMUAMALAH
4
Ghazaly, Abd. Rahman. 2015. Fiqh Muamalat. Indonesia. Kencana. Hlm 6
13
kehendak ini berakibat tidak dapat dibenerkannya suatu bentuk atau jenis
transaksi muamalah. Berhubung kebebasan kehendak merupakan urusan batin
seseorang, maka sebagai konkretisasinya dalam bentuk ijab dan qobul. Substansi
yang terkandung dalam ijab qobul adalah perizinan (ridha, persetujuan),
sedangkan wahana penandanya adalah ijab dan qobul. Ijab qobul adalah salah satu
rukun terpenting dalamberbgai bentuk transaksi muamalah, yang substansinya
adalah perizinan. Ijab qobul yang tidak ada susbstansinya yaitu hampa dari
perizinan, tidak dapat menciptakan perjanjian yang sah secara hukum. Perizinan
sendiri adalah setujunya kehendak kepada suatu hal tertentu dan menerimanya
dengan kepuasan hati. Hal ini berarti mengasumsikan adanya perijinan berangkat
dari adanya kehendak. Oleh karena itu, orang yang tidak mempunyai kehendak
tidak memungkin mempunyai kehendak, seperti orang gila, anak belum berakal,
orsng yang kehilangan kesadaran karena suatu hal atau sebab lain seperti mabuk,
sakit, atau dipengaruhi oleh sugesti atau paksaan dan sebagainya. Orang-orang
dalamkeadaan seperti ini, apabila melakukan tindakan hukum muamalah
dipandang tidak sah.
3. Muamalah yang dilakukan atas dasar menarik manfaat dan menolak
madharat.
Prinsip mendatangkan masalah dan menolak madharat merupakan ruh dan
semangat hukum yang dotetapkan oleh Al-Qur’an dan al hadist. Akibat dari
prinsip ini, maka segala bentuk muamalah yang merusak senid-sendi kehidupan
masyarakat tidak dibenarkan olehhukum islam. Bedasarkan prinsip hukum ini,
menjadikan sebuah teori hukum islam, bahwa setiap transaksi (akad) muamalah
jenis apapun (termasuk dalam pasar modal) harus bebas dari unsur-unsur riba,
najazsy, ihtikar dan gharar. Realisasi dari prinsip ini jual beli yang mengandung
gharar ( bai’ul gharar) dilarang oleh hukum islam. Makna gharar adalah suatu
yang diketahui dengan pasti, benar atau tidaknya. Jual beli gharar adalah jual beli
yang tidak pasti hasil-hasilnya (mengenai objeknya) karena tergantung pada hal-
hal yang akan datang atau kepada sesuatu yang belum diketahui yang kadang
terjadi, kadang-kadang tidak. Larangan jual beli gharar ini didasarkanpada hadist
Nabi SAW : “Rosullullah SAW melarag jual beli lempar kerikil dan jual beli
14
gharar”. Dalam hadist Nabi : “Rosullullah SAW pernah lewat seseorang yang
sedang menjual bahan makanan, lalu Rosullullah memasukan tangan kedalam
bahan makanan itu, lalu ternyata bahan makanan tersebut adalah tipuan. Maka
Rosullullah SAW bersabda : tidak termasuk golongan kami orang yang menipu”.
Ahli hukum islam mendefinisikan penipuan sebagai tindakan mengelabuhi oleh
salah satu pihak terhadap pihak lain dengan perkataan atas perbuatan bohong
untuk mendorongnya memberikan perizinan dimana kalau bukan karena tindakan
itu ia tidak akan memberikan perizinannya. Larangan penipuan dalam hadits ini,
meskipun hanya mennyangkut hal jual beli, namun berlaku umum terhadap
seluruh akad (transaksi) muamalah, karena secara umum penipuan dilarang.
Sesuai dengan semangat hadits yang menyatakan bahwa tidak termasuk golongan
umat muhammad yang melakukan penipuan.
4. Muamalah dilakukan atas dasar menegakkan keadilan
Bentuk muamalah yang mengandung unsur penindasan tidak dibenarkan
dalam unsur islam. Misalnya dalam utang piutang dengan tanggungan barang.
Jumlah hutang jauh lebih kecil dari harga barang tanggungan diadakan ketentuan
jika dalam jangka waktu tertentu utang tidak dibayar, maka barang tanggungan
jadi lebur, menjadi milik berpiutang.
Prinsip hukum keadilan ini membawa sebuah teori dalam hukum islam
bahwa keadilan yang diwujudkan dalam setiap transaksi muamalah adalah
keadilan yang berimbang, artinya keadilan yang dapat memelihara dua kehidupan
yaitu hidup yang sementara (dunia) dan hidup yang abadi (akhirat). Bahkan
dalam hal pengambilan manfaat dan pencegahan kerugian di dalam hidup ini dan
yang berhubungan dengan alam bakal menjadi pertimbangan yang paling utama
dalam hukum islam. Dalam konteks kehidupan ekonomi, menitikberatkan pada
persaudaraan dan keadilan sosial ekonomi yang berimbang antara kehidupan
material dan spiritual. 5
5
M, Harun, H. 2017. Fiqh Muamalah. Sukoharjo. Muhammadiyah University Press. Hlm 7.
15
F. AKHLAK BERMUAMALAH
1. Shiddiq
Artinya mempunyai kejujuran dalam berbicara dan selalu melndasi
ucapan,keyakinan, dan amal perbuatan atas dasar nilai-nilai yang benar
bedasarkan ajaran Islam. Tidak ada kontradiksi dan pertentangan yang
disengaja antara ucapan dan perbuatan. Karena itu, Allah memerintahkan
orang-orang yang beriman untuk senantiasa memiliki sifat shiddiq dan
menciptakan lingkungan yang shiddiq.6 Seperti firman Allah dalam Al-
Qur’an surat At-Taubah ayat 119 :
2. Istiqamah
Mempunyai arti memiliki keyakinan yang tetap dalam iman dan
nilai-nilai yang baik, meskipun menghadapi berbagai godaan dan
tantangan. Istiqamah dalam kebaikan ditampilkan dalam keteguhan dan
kesabaran serta keuletan sehingga menghasilkan sesuatu yang optimal.
Istiqamah merupakan hasil dari suatu proses yang dilakukan secara terus
menerus. Misalnya, interaksi yang kuat dengan Allah dalam bentuk shalat,
dzikir, membaca Al-Qur’an dan lain-lain. Proses itu
menumbuhkembangkan suatu sistem yang memungkinkan, perbaikan,
kejujuran, dan keterbukaan teraplikasikan dengan baik. Sebaliknya,
keburukan dan ketidakjujuran akan tereduksi dan ternafikan secara nyata.
16
Orang dan lembaga yang istiqamah dalam kebaikan akan mendapatkan
ketenangan dan sekaligus mendapatkan solusi dan jalan keluar dari segala
persoalan yang ada.6 Seperti pada Al-Que’an surat Fushilat ayat 30-31 :
َٰٓ ْ
َ َٱل َملَئِ َكةَُأَ ََّّلَتَخَافُوا
ََو ََّل ٱّللَُث ُ َّمَٱ ْستَقَ ُمواَتَتَن ََّزلَُ َعلَ ْي ِه ُم َ ِإ َّنَٱلَّذِينَ َقَالُوا
َّ ََربُّنَا
َََوأَ ْب ِش ُرواَ ِب ْٱل َجنَّ ِةَٱلَّتِىَ ُكنت ُ ْمَتُو َعدُون َ تَحْ زَ نُوا
ََۖولَ ُك ْمَ ِفي َهاَ َماَتَ ْشَتَ ِه َٰٓى
َ َِاخ َرة ْ اَو ِف
ِ ىَٱل َء ْ نَحْ ُنَأَ ْو ِل َيا َٰٓ ُؤ ُك ْمَ ِف
َ ىَٱل َح َيو ِةَٱل ُّد ْن َي
ََعون ُ َولَ ُك ْمَفِي َهاَ َماَتَ َّدَ س ُك ْم ُ ُأَنف
Artinya : “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, itu
Tuhan kami ialah ‘Allah’, kemudian mereka meneguhkan pendirian
mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan),
‘janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih dan
bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan
Allah kepadamu. Kamilah pelindung-pelindungmu dalam dunia dan di
akhirat; didalamnya kamu meperoleh apa yang kamu ingikan dan
memperoleh (pula) didalamnya apa yang kamu minta.”
3. Fathonah
Mempunyai arti mengerti, memahami, dan menghayati secara
mendalam segala yang menjadi tugas dan kewajibannya. Sifat ini akan
menumbuhkan kreativitas dan kemampuan melakukan berbagai macam
inovasi yang bermanfaat. Kreatif dan inovatif hanya mungkin dimilik
manakala seseorang selalu berusaha untuk menambah berbagai ilmu
pengetahuan, peraturan, dan informasi, baik yang berhubungan dengan
pekerjaannya maupun perusahaan secara umum. 6
Sifat fathonah (perpaduan antara ‘alim dan hafidz’) telah mengantarkan
nabi Yusuf AS dan timnya berhasil membangun kembali negeri Mesir.6.
Seperti dalam surat Yusuf ayat 55 :
17
Artinya : “Berkata Yusuf, ‘jadikanlah aku bendaharawan negara
(Mesir). Sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga lagi
berpengetahuan”.
4. Amanah mempunyai arti bertanggung jawab dalam melaksanakan setiap
tugas dan kewajiban. Amanah ditampilkan dalam keterbukaan, kejujuran,
pelayanan yang optimal, dan ihsan ( berbuat yang terbaik) dalam segala
hal. Sifat amanah harus dimiliki setiap mukmin, apalagi yang mempunyai
pekerjaan yang berhubungan dengan pelayanan kepada masyarakat.6.
Seperti dalam Surat An-Nisaa Ayat 58 :
5. Tablig
Berarti mengajak untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan ajaran islam
dalam kehidupan kita sehari-hari sekaligus memberi contoh kepada pihak
lain. Tabligyang disampaikan dengan hikmah, sabar, argumentatif, dan
persuasif akan menumbuhkan hubungan kemanusiaan yang semakin solid
dan kuat. 6
6
Hafidhuddin, Didin. 2003. Islam Aplikatif. Jakarta. Gema Insani Press. Hlm 36-38
18
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Beberapa prinsip dalam muamalah ialah hukum asal segala bentuk muamalah
adalah mubhah, muamalah dilakukan atas dasar sukarela, muamalah yang
dilakukan atas dasar menarik manfaat dan menolak madharat, muamalah
dilakukan atas dasar menegakkan keadilan.
B. SARAN
19
DAFTAR PUSTAKA
Imam, Al, Al, Mawardi. 1995. Kenikmatan Kehidupan Dunia dan Agama. Beirut.
Dar Ibn Katsir.
Zuhdi, Masjfuk. 1988. Study Islam Jilid III : Muamalah. Jakarta Utara. PT Raja
Grafindo Persada.
20
PLAGIARISM SCAN REPORT
100 0
0% 9
Plagiarism % Plagiarized
Sentences
Unique Sentences
Unique
13% 87% 7 46
Plagiarized
Plagiarism Unique Unique Sentences
Sentences
20% 80% 5 20
Plagiarized
Plagiarism Unique Unique Sentences
Sentences
7 Golongan Yang Allah Naungi di Hari Kiamat | Secarik Motivasi DiriCompare text
manusia digiring ke padang mahsyar dengan berbagai kondisi yang berbeda sesuai dengankarena telah shahih
dalam hadits lain adanya golongan lain yang allah lindungi pada hari kiamat selain darial imam ibnu katsir asy 10%
syafi’i (bermadzhab syafi’i) seorang ulama’ besar dan ahli tafsir berkata...
https://mujitrisno.wordpress.com/2013/05/28/7-golongan-yang-allah-naungi-di-hari-kiamat/
Ibadah Menurut Alkitab | Friend of God MinistryCompare text
agar uraian mengenai ibadah tidak terlalu panjang, maka hanya akan dipilih dua kata yang menjadi
latarbelakang dan memberi makna mengenai ibadah dalam alkitab.terciptanya ibadah karena allah sendiri yang 10%
berinisiatif memanggil manusia untuk datang kepada-nya dan bertobat.
https://friendofgodministry.wordpress.com/2012/12/22/ibadah-menurut-alkitab/
100 0
0% 6
Plagiarism % Plagiarized
Sentences
Unique Sentences
Unique
100 0
0% 14
Plagiarism % Plagiarized
Sentences
Unique Sentences
Unique
22% 78% 8 28
Plagiarized
Plagiarism Unique Unique Sentences
Sentences
Hikmah - Hikmah Syari'ah | D. Jalan Agar Ibadah Diterima Oleh AllahCompare text
oleh karena itu, jual beli benda bagi muslim bukan hanya sekedar memperoleh untung yang sebesar-besarnya,
tetapi secara vertikal bertujuan untukbenda-benda seperti alkohol, babi, dan barang terlarang lainnya haramn 5%
diperjualbelikan sehingga jual beli tersebut dipandang batal dan jika...
http://azkyrahayu.blogspot.com/
PLAGIARISM SCAN REPORT
25% 75% 5 15
Plagiarized
Plagiarism Unique Unique Sentences
Sentences
Makalah Hadist tentang Etos Kerja dalam Islam | Welcome To My WorldCompare text
istiqamah merupakan hasil dari suatu proses yang dilakukan secara terus-menerus. proses itu akan menumbuh-
kembangkan suatu sistem yang baik, jujur dan terbuka, dan sebaliknya keburukan dan ketidakjujuran akan 10%
tereduksi secara nyata. orang atau lembaga yang istiqamah dalam...
https://soeharnoismail.wordpress.com/2012/11/21/makalah-hadist-tentang-etos-kerja-dalam-islam/
Membangun pertautan syariahCompare text
fathanah mempunyai arti mengerti, memahami, dan menghayati secara mendalam segala yang menjadi tugas
dan kewajibannya.individu yang menghayati dan mengerti serta selalu ingat pada tuhan akan memperoleh 5%
manfaat, antara lain ketenangan hati, perasaan yang tenang, aman dan...
http://eprints.undip.ac.id/41197/1/DISERTASI.pdf