Anda di halaman 1dari 15

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KARYAWAN DI

RESTURANT ALPHA HOTEL PEKANBARU

Oleh: Maria Devita


Pembimbing: Musadad
Email :mariadevita212@gmail.com, Hp : 081364540785
Jurusan Ilmu Administrasi – Program Studi Pariwisata
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau
Kampus Bina Widya Jl. H.R Soebrantas Km. 12,5 Simp. Baru Pekanbaru 28293
Telp/fax. 0761-63277

ABSTRACT
Performance is the performance of work or work of a worker, and employee
performance is a quality result achieved by an employee in performing their duties in
accordance with the responsibilities given to him, and This study aims to determine what
factors affect the employee's performance in alpha restaurant hotel pekanbaru. And what
factors become the dominant factors affect employee performance in alpha hotel restaurant
pekanbaru. Factors discussed in this case are individual factors, organizational factors and
management factors. This research was conducted from April to August 2017 and located in
restaurant alpha hotel pekanbaru. This research design using quantitative method with
descriptive approach. Based on the results of research that has been done, that the three factors
above do affect employee performance at alpha hotel restaurant Pekanbaru, that is individual
factor of organization factor and management factor. And the most dominant factor affecting
employee performance in alpha hotel restaurant pekanbaru is individual factor, the need for
compensation.
Keywords: performance, factors and hotel employees.

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 1


LATAR BELAKANG sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya
Sumber daya manusia merupakan peranan (Mangkunegara,2002).
yang sangat penting dalam perusahaan,
karena sumber daya manusia menyebabkan Ada tiga faktor yang mempengaruhi
sumber daya yang lain dapat berfungsi dan kinerja pegawai atau karyawan menurut
dijalankan. Begitu pentingnya peranan Payaman J Simanjuntak (2005), pertama
sumber daya manusia, faktor ini menjadi faktor individu, faktor individu adalah
penentu bagi maju mundurnya perusahaan. kemampuan dan keterampilan melakukan
Karena betapapun hebat gedung-gedung kerja. Kompetensi seseorang dipengaruhi
dan kantornya, besar modal yang oleh beberapa faktor yang dapat
digunakan, luas jaringan pemasarannya dikelompokan dalam dua golongan, yaitu
serta matangnya rencana dan strateginya, kemampuan dan keterampilan kerja serta
semua tidak berarti sama sekali tanpa orang motivasi dan etos kerja.
– orang yang menggerakan, melaksanakan
Faktor kedua yaitu faktor dukungan
serta merealisasikan rencana tersebut.
organisasi. Dalam melaksanakan tugasnya,
Disamping itu sumber daya manusia juga
pegawai memerlukan dukungan organisasi
dapat menciptakan efektivitas dan
tempat ia bekerja. Dukungan tersebut
produktivitas perusahaan. Melalui sumber
adalah dalam bentuk pengorganisasian,
daya manusia yang efektif ini
penyediaan sarana dan prasarana kerja,
mengharuskan pimpinan untuk dapat
kenyaman lingkungan kerja, serta kondisi
menemukan cara terbaik dalam
dan syarat kerja. Pengoragnisasian
mendayagunakan orang – orang yang ada
dimaksudkan untuk memberi kejelasan
dalam lingkungan perusahaannya agar
bagi setiap orang tentang sasaran yang
tujuan – tujuan yang diinginkan dapat
harus dicapai dan apa yang harus dilakukan
tercapai. untuk mencapai sasarn tersebut. Setiap
Dalam usaha pencapaian tujuan orang perlu memiliki dan memahami uraian
perusahaan, permasalahan yang dihadapi jabatan dan tugas yang jelas.
bukan hanya terdapat pada bahan mentah
Faktor ketiga yaitu dukungan
alat – alat kerja, mesin – mesin produksi,
manajemen, kinerja perusahaan dan kinerja
uang dan lingkungan kerja saja, tetapi juga
setiap orang juga sangat tergantung pada
menyangkut sumber daya manusia yang
kemamouan manajerial para manajemen
mengelola faktor – faktor produksi lainnya
atau pimpinan, baik dengan membangun
tersebut. Peranan sumber daya manusia
sistem kerja dan hubungan industrial yang
sangat penting dalam setiap perusahaan,
aman dan harmonis, maupun dengan
karena meskipun faktor – faktor ekonomi
mengembangkan kompetensi pekerja,
lainnya telah tersedia serta didukung
demikian juga dengan menumbuhkan
dengan teknologi modern tidak akan
motivasi seluruh karyawan untuk bekerja
mempunyai arti bagi kehidupan perusahaan
secara optimal.
tanpa kehadiran dan peranan sumber daya
manusia didalamnya. Jumlah karyawan Restorant di
Alpha hotel masih sedikit sedangkan
Setiap perusahaan membutuhkan
menurut informasi yang dibaca jumlah
sumber daya manusia yang mampu bekerja
tamu di alpha hotel sudah terbilang banyak
lebih baik dan lebih cepat, sehingga
jumlahnya. Ini mempengaruhi hasil kerja
diperlukan sumber daya manusia yang
ataupun kinerja yang dihasilkan karyawan
mempunyai kinerja yang tinggi. Kinerja
restaurant maupun alpha hotel.
adalah hasil kerja secara kualitas dan
Di dalam suatu perusahaan, kinerja
kuantitas yang dicapai oleh seorang
yang tinggi dari karyawan merupakan suatu
pegawai dalam malaksanakan tugasnya

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 2


yang sangat diharapkan , dengan kinerja mempengaruhi kinerja karyawan di
yang tinggi perusahaan dapat restaurant alpha hotel pekanbaru?”
merencanakan berbagai kebijaksanaan.
Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas TUJUAN PENELITIAN
dan kuantitas yang dcapai oleh seorang 1. Untuk mengetahui bagaimana
dalam melaksanakan tugasnya sesuai faktor – faktor yang mempengaruhi
dengan tanggung jawab yang diberikan kinerja di restaurant alpha hotel
kepadanya. pekanbaru.
Berikut disajikan data jumlah
pengunjung di Restaurant Alpha Hotel 2. Untuk mengetahui faktor yang
Pekanbaru : paling dominan mempengaruhi
Tabel I.1 kinerja karyawan di restaurant alpha
Jumlah Kunjungan konsumen di hotel pekanbaru.
Restaurant Hotel Alpha Pekanbaru 3
tahun terakhir
Jumlah Pengunjung
No Tahun TINJAUAN PUSTAKA
1 2014 69.400
2.1. Manajemen Sumber Daya
2 2015 74.550 Manusia
Manajemen sumber daya manusia
3 2016 79.200 merupakan suatu proses perencanaan,
Sumber : Restaurant Hotel Alpha pengorganisasian, pengarahan dan
Pekanbaru pengawasan kegiatan–kegiatan pengadaan,
Berdasarkan tabel 1 diatas, dapat pengembangan, pemeliharaan, dan
kita lihat bahwa jumlah pengunjung pelepasan sumber daya manusia agar
restaurant alpha hotel pekanbaru dalam 3 tercapai berbagai tujuan individu,
tahun terakhir mengalami kenaikan. Hal organisasi dan masyarakat (T. Hani
tersebut dapat terjadi karena dipengaruhi Handoko, 2001).
beberapa faktor, seperti cara kerja Sedangkan menurut Sadili
karyawan, semangat, kemampuan, hasil Samsudin (2006) manajemen sumber daya
kerja yang baik dan skill yang tinggi yang manusia adalah suatu kegiatan
di punya oleh karyawan. pengelolahan yang meliputi
Kinerja merupakan salah satu faktor pendayagunaan, pengembangan, penilaian,
yang penentu dalam keberhasilan suatu pemberian batas jasa bagi manusia sebagai
tujuan perusahaan seperti hotel ini, seperti individu anggota organisasi atau perusahan
yang diketahui bahwa kinerja adalah suatu bisnis.
hasil kerja yang dicapai pegawai dalam Menurut Justin T. Sirait (2006)
tujuan tertentu. Jika cara kerja pegawai baik pentingnya sumber daya manusia bagi
maka tercapailah kinerja yang baik, dengan semua manajer, dapat di lihat dari beberapa
begitu dapat dikatakan bahwa kinerja contoh, dimana pada saat mengelola
memiliki peran penting dalam perusahaan. pegawai, seorang manajer tidak ingin
membuat kesalahan, seperti :
1. Memperkerjakan orang yang
tidak tepat pada suatu pekerjaan
PERUMUSAN MASALAH 2. Karyawan tidak berprestasi
Berdasarkan latar belakang masalah yang memuaskan
telah diuraikan diatas, maka rumusan 3. Menyianyiakan waktu dengan
masalah yang dapat diambil adalah interview yang tidak bermanfaat
“Bagaimana faktor - faktor yang

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 3


4. Perusahaan mengajukan ke jawab masing-masing dalam rangka
pengadilan karena adanya mencapai tujuan organisasi yang
kesalahan prinsip bersangkutan secara legal, tidak melanggar
5. Perusahaan terkena sanksi hukum, sesuai dengan moral dan etika.
hukum Menurut Malayu S.P. Hasibuan
6. Karyawan merasakan menerima (2006), menjelaskan bahwa “Kinerja
gaji yang tidak wajar dengan merupakan hasil kerja yang dicapai
harapannya atau prestasi yaang seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas
diberikannya pada perusahaan yang dibebankan kepadanya didasarkan
7. Kurangnya pengembangan atas kecakapan, pengalamn, kesungguhan
karyawan serta waktu”.
8. Melakukan praktik – praktik Sedangkan menurut Payaman J
perburuhan yang tidak wajar. Simanjuntak (2005), kinerja adalah
2.2. Kinerja tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan
Didalam dunia usaha yang tugas tertentu. Kinerja perusahaan adalah
berkopetensi secara global, perusahaan tingkat pencapaian hasil dalam rangka
memerlukan kinerja tinggi. Pada saat mewujudkan tujuan perusahaan. Jadi dapat
bersamaan pula karyawan memerlukan disimpulkan bahwa kinerja karyawan
umpan balik atas hasil kerja mereka sebagai adalah kemampuan mencapai persyaratan-
panduan bagi perilaku mereka dimasa yang persyaratan pekerjaan. Dimana suatu target
akan datang. kerja dapat diselesaikan pada waktu yang
Ada beberapa pendapat mengenai tepat atau tidak melampaui batas waktu
definisi kinerja. Kinerja karyawan adalah yang disediakan sehingga tujuannya akan
tingkat dimana para karyawan mencapai sesuai dengan moral maupun etika
persyaratan-persyaratan pekerjaan (Henry perusahaan tersebut. Apabila diakitkan
Simamora,1997). Sedangkan menurut dengan performance sebagai kata benda
Anwar Prabu Mangkunegara (2002), (noun), maka pengerti performance atau
“Kinerja karyawan (Prestasi kerja) adalah kinerja adalah hasil kerja yang dapat
hasil secara kualitas yang dicapai oleh dicapai oleh seseorang atau kelompok
seseorang karyawan dalam melaksanakan orang dalam suatu perusahaan sesuai
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab dengan wewenang dan tangung jawab
yang diberikan kepadanya”. Dan Timple masing-masing dalam upaya pencapaian
(1999) mengartikan kinerja adalah hasil tujuan perusahaan (Rivai dan Basri,2005).
kerja yang dapat dicapai seseorang atau
kelompok orang dalam suatu organisasi 2.4. Kerangka Pemikiran
sesuai dengan wewenang dan tanggung
Faktor – faktor yang mempengaruhi
kinerja karyawan

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 4


memperoleh gambaran yang mendalam
Faktor individu Faktor Organisasi
mengenai Faktor faktor-faktor
Manajemen yang
1. Kesehatan fisik mempengaruhi kinerja karaywan di
dan jiwa restaurant alpha hotel pekanbaru. Sehingga
2. Pendidikan dan 1. Uraian tugas 1. Keterampilan
peneliti menggunakan desain deskriptif
pelatihan dan jabatan konseptual
dengan metode penelitian kuantitatif.
3. Pengalaman 2. Sarana dan 2. Keterampilan
Desain penelitian deskriptif
kerja prasarana berhubungan
kuantitatif yaitu dengan cara
4. Lingkungan 3. Hubungan dengan orang
menggambarkan dan menjelaskan secara
Kerja kerja lain masalah yang akan
terperinci mengenai
5. Kebutuhan 4. Kesehatan 3. Keterampilan
diteliti berdasarkan data-data yang
6. Prestasi dan teknis penelitian berupa
diperoleh dari laporan
keselamatan
angket/kuesioner yang telah dikumpulkan,
kerja
kemudian dianalisa dan dituturkan dlaam
5. Gaji dan upah
bentuk kalimat untuk kemudian ditarik
kesimpulan. Hasil pengolahan tersebut
selanjutnya dipaparkan dalam bentuk
angka-angka sehingga memberikan suatu
kesan lebih mudah ditangkap maknanya
oleh siapapun yang membutuhkan
informasi tentang keberadaan gejala
Kinerja tersebut, (Sumarni dan Wahyuni, 2006)
Karyawan 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Peningkatan
penelitian ini dialkukan di restauran
Kinerja
alpha hotel pekanbaru pada semua
Karyawan
karyawan di restaurant alpha hotel
Sumber : Teori Payaman J Simanjuntak,
pekanbaru, yang beralamat di Jl. Hj. Imam
2005
Munandar No.17, Tangkerang Utara, Bukit
Raya, Kota Pekanbaru, Riau.
METODE PENELITIAN Contact : 0761 20168
3.1. Desain Penelitian email : pekanbaru@alphainn.net
Desain penelitian merupakan facebook : Alpha hotel pekanbaru
perencanaan, struktur, dan strategi instagram : AlphaHotel_PKU
penelitian dalam rangka menjawab b. Waktu Penelitian
pertanyaan dan mengendalikan Adapun penelitian ini dilakukan di
penyimpangan yang mungkin terjadi restaurant alpha hotel pekanbaru dengan
(Sumarni dan Wahyuni, 2006) rentang waktu 8 agustus – 15 agustus 2017,
Metode ialah suatu prosedur atau mulai dari pengumpulan data, pengelolaan
cara untuk mengetahui sesuatu yang dan analisis data dan penarikan kesimpulan.
mempunyai langkah-langkah sistematis.
Sedangkan metodelogi ialah suatu 3.3. Populasi dan Sampel
pengkajian dalam mempelajari peraturan- a. Populasi dalam penelitian ini adalah
peraturan suatu metode. Jadi, metodelogi seluruh karyawan di resturant alpha
penelitian ialah suatu pengkajian dalam hotel pekanbaru yang berjumlah 10 orang.
mempelajari peraturan-peraturan yang b. Sampel, yaitu sebagian dari populasi
terdapat dalam penelitian (Usman Husaini, yang diambil sebagai sumber data dan
Setiady Akbar Purnomo, 2008). Pada dapat mewakili seluruh populasi. Dalam
penelitian ini, penulis bermaksud untuk menentukan jumlah sampel menggunakan

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 5


pendapat Arikunto (1996) yang dalam beberapa alternative yang telah di
mengatakan jika populasi kurang dari 100 tentukan terlebih dahulu (Sekaran, 2003
sebaiknya dipilih semua yang biasa disebut dalam Zulganef, 2008).
dengan metode sensus atau disebut juga Dalam penelitian ini penulis membuat
dengan sampling jenuh. Jadi berdasarkan daftar pertanyaan terlebih dahulu dan
jumlah populasi maka pada penelitian ini sekanjutnya diberikan kepada karyawan di
ditetapkan jumlah sampel sebanyak 10 restaurant alpha hotel pekanbaru sebagai
orang. Dan selanjutnya sampel disebut responden untuk mendapatkan data-data
sebagai unit analisis. Yaitu sebagai subyek atau informasi yang dibutuhkan peneliti.
penelitian. 2. Wawancara (Interview)
Wawancara atau interview adalah
3.4. Jenis dan Sumber Data usaha mengumpulkan informasi dengan
Sumber data adalah subyek dari mengajukan sejumlah pertanyaan secara
mana data dapat diperoleh (Arikunto, lisan untuk dijawab secara lisan pula. Ciri
1996). utama interview adalah kontak langsung
Dalam penelitian ini data yang digunakan dengan tatapan muka antara si pencari
dibagi atas dua, yaitu : informasi dengan sumber informasi
1. Data Primer (Hadari, 1995 dalam Mutya 2012).
Merupakan informasi yang 3. Observasi
diperoleh dari sumber primer yakni yang Observasi (Pengamatan) adalah
asli, informasi dari tangan pertama baik dari penelitian yang dilakukan dengan cara
individu maupun perseorangan seperti hasil mengadakan pengamatan terhadap objek
pengisian kuesioner yang bisa dilakukan baik secara langsung maupun tidak
oleh peneliti (Umar, 2004). Dalam langsung (Ali, 1995 dalam Mutya 2012).
penelitian ini data diperoleh dari jawaban Maka objek dalam penelitian ini ada tiga
karyawan di restaurant alpha hotel yaitu tempat restaurant alpha hotel
pekanbaru. pekanbaru, pelaku adalah semua karyawan
2. Data Sekunder di restaurant alpha hotel pekanbaru dan
Data sekunder adalah data kegiatan yang mempengaruhi kinerja
penelitian yang diperoleh secara tidak mereka.
langsung melalui media perantara
(dihasilkan oleh pihak lain) atau digunakan
oleh lembaga lainnya yang bukan
merupakan pengolahnya, tetapi dapat
dimanfaatkan dalam suatu penelitian
tertentu. Data sekunder pada umumnya
berbentuk catatan atau laporan data
dokumentasi oleh lembaga tertentu yang
dipublikasikan (ruslan:2004). Data
sekunder dari dari penelitin ini diperoleh
dari buku, media cetak, elektronik, internet
dan dari data pendukung lainnya seperti
arsip dan dokumentasi.

3.5. Teknik Pengumpulan Data


1. Kuesioner (Questioner)
Kuesioner yaitu seperangkat
pertanyaan tertulis yang sudah dirumuskan
sebelumnya, dimana responden menulis
atau mencatat jawaban mereka, umumnya

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 6


3.6. Operasional Variabel

Variable Teknik
Sub- variabel Indikator pengumpulan
data
Faktor-faktor Faktor 1. Kesehatan fisik dan jiwa
yang Individual 2. Pendidikan dan pelatihan
mempengaruhi 3. Pengalaman Kerja Kuesioner
kinerja 4. Lingkungan Kerja dan
karyawan 5. Kebutuhan Observasi
6. Prestasi
Faktor
Dukungan 1. Uraian Tugas dan
Organisasi Jabatan
2. Sarana dan prasarana
3. Hubungan kerja Observasi
4. Keselamatan dan Wawancara
Faktor kesehatan kerja dokumentasi
Dukungan 5. Gaji dan upah
Manajemen

1. Keterampilan Konseptual
2. Keterampilan
berhubungan dengan orang
lain
3. Keterampilan teknis

Pekanbaru. Alpha Hotel berdiri sejak 27


3.7. Skala Pengukuran Februari 2012 dan tercatat didalam AKTA
Untuk mengetahui tanggapan nomor 45, di sahkan di kantor notaris
responden tentang faktor-faktor yang SUTRISNO ARSJAD, SH. Ini dimulai
mempengaruhi kinerja karyawan di dengan perusahaan membeli dan
restaurant alpha hotel pekanbaru, maka menghancurkan serta membangun ulang
peneliti menggunakan skala ordinal untuk agar tercipta suatu Hotel yang sesuai
mengukur indikator dan teknik yang dengan kebutuhan tamu dan wisatawan
digunakan adalah Skala Likert, Skala Likert serta memiliki anggaran yang stategis.
digunakan untuk mengukur sikap, Alpha Hotel ini merupakan cabang dari
pendapat, dan presepsi seseorang atau Alpha Hotel yang terletak di kota Medan,
sekelompok orang tentang fenomena sosial Sumatra Utara.
(Zulganef,2008).

HASIL PENELITIAN DAN


PEMBAHASAN 4.2. Tanggapan Responden Terhadap
4.1. Gambaran Umum Alpha Hotel Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Pekanbaru Kinerja Karyawan di Resturant Alpha
4.1.1. Sejarah Berdirinya Hotel Alpha Hotel Pekanbaru.
Pekanbaru 4.2.1. Profil Responden
Alpha Hotel dibawah managemen Responden dalam penelitian ini
PT Satu Enam Delapan Bersama yang adlaah seluruh karaywan di restaurant alpha
terlerak di daerah yang sangat strategis di hotel pekanbaru. Untuk lebih lanjut akan

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 7


dibedakan berdasarkan beberapa kategori gagasan atau kondepnay itu. Proses
yaitu sebagai berikut : penjabaran ide menjadi suatu planning.
Faktor Dukungan Manajemen Oelh karena itu, keterampilan konseptual
kinerja perusahaan dan kinerja juga merupakan keterampilan untuk
setiap orang juga sangat tergantung pada membuat rencana kerja (Robert L. Katz
kemampuan para maanjemen atau piminan, pada tahun 1970).
baik dengan membangun sistem kerja dan Dari tabel IV.17 di atas, dapat
hubungan industrial yang aman dan diketahui bahwa sebagian besar responden
harmonis, maupun dengan setuju bahwa pemimpin hotel alpha
mengembangkan kompetensi pekerja. pekanbaru merupakan pemimpin yang
a. Kepemimpinan memiliki kemampuan untuk membuat
kinerja perusahaan dan kinerja konsep, ide serta perencanaan kerja yang
setiap orang juga sangat tergantung pada matang. Hal ini dapat dilihat juga dari
kemampuan pemimpinnya dalam mengatur mayotritas responden menjawab sangat
sistem kerja serta dalam membangkitkan setuju dengan responden 5 (50%) dan 5
bawahannya untuk bekerja lebih semangat responden (50%) menyatakan setuju pada
maupun dengan mengembangkan pernyataan dalam angket yang telah di
kopetensi pekerja, demikian juga dengan sebarkan oleh peneliti.
menumbuhkan motivasi seluruh karyawan 2. Keterampilan Berhubungan
untuk bekerja secara optimal Dengan Orang Lain.
(Simanjuntak,2005). Tabel IV.18
Tanggapan Responden Mengenai
1. Keterampilan Konseptual Keterampilan Berhubunag Dengan
Tabel IV.17 Orang Lain
Tanggapan Responden Mengenai Kriteri Jumlah Persentas
Keterampilan Konseptual a (Orang e (%)
Kriteri Jumlah Persentas )
a (Orang e (%) Sangat 7 70 %
) setuju
Sangat 5 50 % Setuju 2 20 %
Setuju
Setuju 5 50 % Kurang 1 1%
Setuju
Kurang - - Tidak - -
Setuju Sejutu
Tidak - - Sangat - -
Setuju Tidak
Sangat - - Setuju
Tidak Total 10 100 %
Setuju
Total 10 100 % Sumber : Data Olahan Penelitian
Lapangan, 2017
Sumber : Data Olahan penelitian Selain kemampuan konseptual,
Lapangan, 2017 manajer juga perlu dilengkapi dengan
Manajer tingkat atas harus memiliki keterampilan berkomunikasi berhubungan
keterampilan untuk membuat konsep, ide, dengan orang lain, yang disebut juga
dan gagasan demi kemajuan organisasi. keterampilan kemanusiaan. Komunikasi
Gagasan atau ide serta konsep tersebut yang persuasif harus selalu diciptakan oleh
kemudian haruslahj dijabarkan menjadi manajer terhadap bawahan yang
suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan dipimpinnya. Dengan komunikasi yang

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 8


persuasif, bersahabat, dan kebapakan dan Jenis atribusi yang dibuat seorang
membuat karaywan merasa dihargai dan pimpinam tentang kinerja seseorang
kemudian mereka akan bersikap terbuka bawahan mempengaruhi sikap dan prilaku
kepada atasan. Keterampilan terhadap bawahan tersebut. Misalnya,
berkomunikasi diperlukan, baik pada seorang pimpinan yang
tingkatan manajemen atas, menengah, mempermasalahkan kinerja buruk seorang
maupun bawah (Robert L. Katz,1970). bawahannya karna kekurangan ikhtiar
Dari tabel IV.18 di atas, dpat mungkin diharapkan mengambil tindakan
diketahui bahwa sebagian besar responden hukum, sebaiknya pimpinan yang tidak
setuju bahwa pemimpin alpha hotel menghubungkan dengan kinerja buruk
pekanabaru merupakan pemimpin yang dengan kekurangan/keterampilan, maka
mampu berkomunikasi dengan baik serta pimpinana akan merekomendasikan suatu
memahami karaywannya. Hal ini dpaat program pelatihan didalam maupun diluar
dilihat dari sebagian besar responden setuju perusahan. Oleh karna itu jenis atribusi
yaitu 7 responden (70%) menyatakan yang dibuat oelh seorang pimppinan dapat
sangat setuju dan 2 responden (20%) menimbulkan akibat-akibat serius dalam
menyatakan setuju pada angket pernyataan cara bawahan tersebut diperlakukan
dalam angket yang telah disebarkan oleh (Timple, 1992).
peneliti. Dari tabel IV.19 di atas, dapat
Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa sebagian besar responden
langsung peneliti di lapangan selama sangat setuju bahwa pimpinan pada alpha
melakukan penelitian juga terlihat jelas hotel pekanbaru memiliki pengetahuan atau
komunikasi antara atasan dan bawahan wawasan yang luas sehingga mampu
terjalin ahrmonis, pimpinan terlihat sangat memberikan bimbingan, penyuluhan serta
ramah dan mampu menubuhkan pelatihan bagi setiap karyawan baru
kekompakan antar karyawan. maupun sistem kerja baru. Hal ini dapat
3. Keterampilan Teknis dilihat dari mayoritas responden memberi
Tabel IV.19 tanggpan sangat setuju pada pernyataan
Tanggapan Responden Mengenai dalam angket yang telah disebarkan oleh
Teknik peneliti, yaitu 6 responden (60%)
Kriteri Jumla Persentas menyatakan sangat setuju, 4 responden
a h e (%) (40%) Menyatakan setuju.
(Orang Sesuai dengan hasil observasi yang
) telah dilakukan peneliti selama dilapangan
Sangat 6 60 % juga membuktikan bahwa alpha hotel
Setuju pekanbaru selalu menggunakan sistem
Setuju 4 40 % komputer khusus dalam melakukan sistem,
oleh sebab itu setiap karaywan barus elalu
Kurang - - diberi pelatihan khusus mengenai sistem
Setuju ini, biasanya pelatihan ini diberikan olen
Tidak - - pimpinan ataupun karyawan senior. Atau
Setuju jika ada perubahan terbaru terhadap sistem
Sangat - - alpha hotel pekanbaru akan mengirim
Tidak karyawannya untuk mengikuti pelatihan.
Setuju Dengan demikian dapat disimpulakn bahwa
Total 10 100 % pemimpin yang memiliki keterampilan
teknik telah mempengaruhi kinerja
Sumber : Data Olahan Penelitian karyawan di restaurant alpha hotel
Lapangan, 2017 pekanbaru. Hal ini juga sesuai dengan hasil

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 9


wawancara peneliti dengan HRD alpha Faktor- Fakto Keseha 48
hotel pekanbaru : faktor r tan 33
“Sistem kepemimpinan yang saya yang Indivi fisik 27
Tin
terapkan pada hotel ini adlaah mempen du dan 29
ggi
sistem demokrasi. Begitu juga garuhi jiwa 49
kepada setiap manajer dan kinerja Pendidi 42
supervisor pada masing-masing karyaw kan dan 22
departemen harus memiliki an pelatiha 8
kemampuan dan pengetahuan yang n 40
luas sehingga mampu membimbing Pengal 43
dan melatih karaywan dibawahnya, Fakto aman 42
pimpinan juga harus memahami r Kerja 46 Tin
karaywan serta mampu bekerja Duku Lingku ggi
sama secara aman dan harmonis”. ngan ngan 49
(wawancara dengan HRD, 14 Organ Kerja 22
agustus 2017). isasi Kebutu 0
Dari hasil tanggapan responden han 45
terhadap pernyataan pada kuesioner yang Tantan
telah disebarkan oleh peneliti dan hasil gan 46
observasi langsung serta hasil wawancara Fakto Prestas Tin
dengan HRD alpha hotel pekanbaru maka r i 50 ggi
dapat disimpulkan bahwa pimpinan alpha Duku Total
hotel pekanbaru mempunyai kemampuan ngan Skor 14
teknis, kemampuan berkomunikasi serta Manaj Uraian 1
berwawasan luas dan telah terbukti emen tugas
mempengaruhi kinerja karyawannya dan 58 Tin
meningkat. jabatan 9 ggi
Sarana
Tabel IV.20 dan
Rekapitulasi Tanggapan Responden prasara
Terhadap Faktor-Faktor Yang kerja
Mempengaruhi Kinerja Karyawan di Hubun
Restaurant Alpha Hotel Pekanbaru gan
Variabe Sub Indika Sk Ha Kerja
l Varia tor or sil Kesela
bel matan
dan
kesehat
an
kerja
Gaji
dan
upah
Total
Skor
Ketera
mpilan
Konsep
tual

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 10


Ketera tanggapan responden yaitu 220 poin, yang
mpilan berada pada rentang kriteria 150 – 250
Berhub (Tinggi).
ungan 3. Faktor Dukungan Manajemen, yang
dengan merupakan faktor kemampuan manajer
orang atau pemimpin dengan indikator
lain keterampilan konseptual, keterampilan
Ketera berhubungan dengan orang lain serta
mpilan keterampilan teknis yang memperoleh total
Teknis skor dari tanggapan responden yaitu 141
poin, dengan rentang kriteria 90 – 150
Total (Tinggi).
Skor Berdasarkan hasil rekapitulasi di
atas dapat di ambil hasil akhir dari faktor
Juml individual yang memperoleh total skor 228
ah poin, faktor dukungan organisasi 220 poin,
dan faktor dukungan manajemen
Total memperoleh total skor 141 poin, jadi
Skor jumlah total keseluruhan adalah 589 poin
yang berada pada rentang kriteria skor 420
– 700 dengan hasil Tinggi.
4.3. Faktor-faktor Yang paling Dominan
Yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan
Di Restaurant Alpha Hotel pekanbaru.
Sumber : Data Olahan Penelitian Berikut di sajikan Rekapitulasi
Lapangan, 2017 Tanggapan Responden Terhadap Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
Karyawan di Restaurant Alpha Hotel
Pekanbaru :
Tabel IV.21
Berdasarkan tabel rekapitulasi di Rekapitulasi Tanggapan Responden
atas dapat dilihat bahwa faktor-faktor yang Terhadap Faktor-Faktor Yang
mempengaruhi kinerja karyawan terdiri Mempengaruhi Kinerja Karyawan di
dari tiga faktor yaitu faktor individu, faktor Restaurant Alpha Hotel Pekanbaru
dukungan organisasi dan faktor dukungan Variabe Sub Indika Sk Ha
manajemen : l Varia tor or sil
1. Faktor Individual, yang merupakan bel
faktor kemampuan dan keterampilan serta
motivasi dengan indikator kesehatan fisik
dan jiwa, pendidikan dan pelatihan,
pengalaman kerja, lingkungan masyarakat,
kebutuhan serta tantangan dan prestasi
memperoleh total skor dari tanggapan
responden yaitu 228 poin yang berada pada
rentang kriteria 180 – 300 (Tinggi).
2. Faktor dukungan organisasi, yang
terdiri dari indikator uraian tugas dan
jabatan, sarana dan prasarana, hubungan
kerja, keselamatan dan kesehatan kerja dan
gaji dan upah memperoleh total skor dari

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 11


Faktor- Fakto Keseha 48 Ketera
faktor r tan 33 mpilan
yang Indivi fisik 27 Berhub
Tin
mempen du dan 29 ungan
ggi
garuhi jiwa 49 dengan
kinerja Pendidi 42 orang
karyaw kan dan 22 lain
an pelatiha 8 Ketera
n 40 mpilan
Pengal 43 Teknis
Fakto aman 42
r Kerja 46 Tin Total
Duku Lingku ggi Skor
ngan ngan 49
Organ Kerja 22 Juml
isasi Kebutu 0
han ah
45
Tantan Total
gan 46 Skor
Fakto Prestas Tin
r i 50 ggi
Duku Total
ngan Skor 14
Manaj Uraian 1
emen tugas Sumber : Data Olahan Penelitian
dan 58 Tin Lapangan, 2017
jabatan 9 ggi
Sarana 4.3.1. Faktor Individu
dan Dari hasil tanggapan responden
prasara diatas dapat dilihat jika faktor yang paling
kerja dominan dari faktor individu adalah faktor
Hubun dari kebutuhan dengan skor 49 poin,
gan kebutuhan disini adalah faktor
Kerja motivasi/dorongan akan kebutuhan
Kesela kompensasi.
matan Seseorang yang melihat pekerjaan
dan sebagai beban dan keterpaksaan akan
kesehat mempunyi kinerja yang rendah.
an Sebaliknya, seseorang yang memandang
kerja pekerjaan sebagai kebutuhan untuk
Gaji memnuhi kebutuhan, tantangan dan prestasi
dan akan mengahasilkan kinerja yang tiggi
upah (Simanjuntak, 2005).
Total 4.3.2. Faktor Organisasi
Skor Dari hasil tanggapan responden
Ketera diatas dapat dilihat jika faktor yang paling
mpilan dominan dari faktor organisasi adalah
Konsep faktor gaji dan upah dengan skor 49 poin,
tual dimana gaji dan upah memang sangat
mempengaruhi kinerja mereka di tempat

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 12


mereka bekerja, dan dapat disimpulkan faktor yang paling banyak mendapat skor
juga dengan banyaknya responden yang adalah faktor keterampilan teknis
menjawab setuju maka dapat disimpulkan pemimpin. Sedangkan faktor yang kurang
bahwa kebijakan gaji dan upah yang telah mempengaruhi dari seluruh faktor yaitu
diberikan oleh pihak alpha hotel pekanbaru faktor pengalaman kerja dan lingkungan
telah dianggap sesuai dengan yang masyarakat yang memperoleh skor paling
diharapkan karyawan. maka dengan rendah yang berasal dari faktor individual.
harapan karyawan yang terpenuhi ini
mampu menjadikan karyawan lebih PENUTUP PENUTUP
semangat dalam bekerja dan menyelesaikan 5.1. Kesimpulan
pekerjaanya sesuai dengan harapan Berdasarkan hasil penelitian yang
perusahaan juga. telah penulis jabarkan sehubungan dengan
4.3.3. Faktor Manajemen faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
Dari hasil tanggapan responden karyawan di rsetaurant alpha hotel
diatas dapat dilihat jika faktor yang paling pekanbaru, maka dapat diambil kesimpulan
dominan dari faktor manajemen adalah :
faktor keterampilan teknis dengan skor 50 1. Bahwa yang menjadi faktor yang
poin, keterampilan teknis yang dimaksud mempengaruhi kinerja karyawannya ada
adalah kemampuan pemimpin perusahaan tiga, faktor pertama adalah faktor individu
dalam mengatur sistem kerja serta dalam yang merupakan faktor kemampuan dan
membangkitkan bawahannya untuk bekerja keterampilan serta motivasi, faktor ini
lebih semangat maupun dengan berpengaruh tinggi terhadap kinerja
mengembangkan kemampuan karyawannya. Akan tetapi dapat dilihat
karyawannya, demikian juga dengan juga faktor individu dengan indikator
menumbuhkan motivasi seluruh karyawan pengalaman kerja dan lingkungan
untuk bekerja secara optimal masyarakat dianggap kurang
(Simanjuntak,2005). mempengaruhi. Faktor kedua adalah faktor
Dari dominan nya faktor dukungan organisasi, faktor ini
keterampilan ini dapat disimpulkan juga mempengaruhi kinerja dengan hasil tinggi.
bahwa pimpinan pada alpha hotel Dan yang ketiga adalah faktor dukungan
pekanbaru memiliki pengetahuan atau manajemen faktor ini juga mempengaruhi
wawasan yang luas sehingga mampu kinerja dengan hasil tinggi. Akan tetapi jika
memberikan bimbingan, penyuluhan serta dilihat secara keseluruhan indikator
pelatihan bagi setiap karyawan baru terdapat faktor yang kurang mempengaruhi
maupun sistem kerja baru. yaitu pengalaman kerja dan lingkungan
Dari sekian banyak faktor yang masyarakat yang berasal dari faktor
mempengaruhi peningkatan kinerja individu.
karyawan di restaurant alpha hotel 2. Dari keseluruhan faktor-faktor yang
pekanbaru, ternyata dapat kita lihat bahwa mempengaruhi kinerja karyawan di
faktor yang paling banyak mendapatkan restaurant alpha hotel pekanbaru, adapun
jumlah skor tanggapan pada angket yang faktor yang paling dominan mempengaruhi
telah disebarkan peneliti dari dari masing- kinerja karyawan dari faktor
masing faktor adalah, dari faktor individual motivasi/dorongan akan kebutuhan
yaitu motivasi atau dorongan untuk memperoleh kompensasi yang memperoleh
memenuhi kebutuhan seperti kebutuhan skor 49 poin, sedangkan dari faktor
upah dan gaji, dari faktor dukungan dukungan organisasi faktor yang dominan
organisasi faktor yang paling mempengaruhi adalah faktor gaji dan upah
mempengaruhi adalah faktor keselamatan dengan total skor 49 poin, dan dari faktor
dan kesehatan kerja dan kebijakan upah dan dukungan manajemen faktor yang dominan
gaji, dan dari faktor dukungan manajemen

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 13


adalah faktor keterampilan teknis Fahmi, Mustofa. 1997. Kemampuan dan
pemimpin dengan skor 50 poin. Keterampilan Kerja. Bandung : Mandar
.2. Saran Maju.
Berdasarkan kesimpulan diatas, Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen
maka penulis dapat memberikan saran- Personalia dan Sumber Daya Manusia
saran sehubungan dengan tinjauan terhadap . Yogyakarta : BPFE-
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja YOGYAKARTA.
karaywan di restaurant alpha hotel Hasibuan, Malayu S.P 2006. Manajemen
pekanbaru Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT.
1. Seperti yang terdapat dari hasil penelitian Gunung Agung.
meskipun prestasi yang di raih restaurant Kusmayadi, Sugiarto Endar. 2000.
alpha hotel tinggi, masih terdapat dua faktor Metodelogi Penelitian Dalam Bidang
yang kurang mempengaruhi kinerja Kepariwisata.
karyawan, seperti latar belakang Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
pendidikan dan pengalaman kerja. Jika Mangkunegara. 2002. Manajemen Sumber
faktor ini lebih diperhatikan lagi, maka Daya Manusia Perusahaan. Bandung :
kinerja karyawan akan lebih meningkat PT. Remaja Rosdakarya.
pula. Dengan kata lain, karyawan yang Rakhmat, Jalaludin. 1999. Metodelogi
berlatar belakang pendidikan yang kurang penelitian Komunikasi. Bandung : PT.
sesuai dengan pekerjaan saat ini dan kurang Remaja Rosdakarya.
berpengalaman saja mampu meningkatkan Ranupandojo. 1985. Peningkatan Kerja
prestasi, apalagi jika pihak hotel mencari Karyawan. PT. Rineka Cipta.
karyawan yang sesuai dengan latar Riduwan. 2002. Skala Pengukuran
belakang pendidikan dengan pekerjaannya, Variabel-Variabel Penelitian. Bandung :
nantinya akan menghasilakn kinerja yang CV. Alfabeta
lebih bagus lagi. Rivai, Veithzal. 2005. Manajemen Sumber
2. Untuk penyuluhan, bimbingan serta Daya Manusia Untuk Perusahaan dari
pelatihan faktor ini harus terus menerus di Teori ke Praktik. Jakarta :
tingkatkan agar karyawan tidak lupa dan PT. Raja Grafindo Persada.
semakin memahami pekerjaanya, terutama Samsudin, Sadili. 2006. Manajemen
karyawan baru. Sumber Daya Manusia. Bandung : Pustaka
3. Meskipun telah mengetahui faktor apa Setia.
saja yang mempengaruhi kinerja Sastrohadiwiryo, Siswanto. 2003.
karyawannya, pihak hotel juga perlu Manajemen Tenaga Kerja Indonesia
mengetahui faktor lain yang mungkin Pendekatan Administratif
mempengaruhi kinerja karyawannya. dan Operasional. Jakarta : Bumi Aksara.
Semakin mengerti keadaan karyawan akan Siagian. 1986. Sumber Daya Manusia dan
semakin mudah memotivasi dan Pendidikan. Jakarta : Grasindo
mengetahui apa saja yang dapat Simamora, H. 1997. Manajemen Sumber
mempengaruhi mereka untuk bekerja lebih Manusia. Yogyakarta : Bagian
giat lagi, sehingga pencapaian tujuan Penerbitan STIE.
perusahaan mudah diraih. Simanjuntak, Payaman J.2005. Manajemen
dan Evaluasi Kinerja. Jakarta :
Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi UI.
DAFTAR PUSTAKA Sirait, T Justin, 2006. Memahami Aspek-
DAFTAR BUKU Aspek Pengelolaan Sumber Daya
Arikunto. 1996. Prosedur Penelitian Suatu manusia dalam Organisasi. Jakarta
Pendekatan praktek. Jakarta : PT. : Grasindo.
Rineka Cipta.

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 14


Sugiyono.2003. Metodelogi Penelitian
Bisnis. Bandung : CV Alfabeta.
Sukarna.1992. Dasar- Dasar Manajemen.
Bandung : Mandar Maju.
Usman Husaini, Setiady Akbar Purnomo.
2008. Metodelogi Penelitian Sosial.
Jakarta : Bumi Aksara.
Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber
Daya Manusia : Teori Aplikasi dan
Penelitian. Jakarta : Selemba
Empat.
Zulganef. 2008. Metode Penelitian sosial
dan bisnis. Edisi Pertama Cetakan
Pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu.
DAFTAR JURNAL
Hariati. 2014. Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Kinerja Karywan di Coffee
Shop Hotel Pangeran
pekanbaru. Pekanbaru : Jurusan Ilmu
Admintrasi Program Studi
Pariwisata Universitas Riau.
Wijaya Andree. 2012. Pengaruh
Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap
Kinerja Karyawan Pada
PNPM Mandiri Pedesaan. Prov-Jawa
Tengah. Semarang : Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi Widya Manggala.

DAFTAR MEDIA ELEKTRONIK


http://pustakabakul.blogspot.com/faktor-
faktor-yang-mempengaruhi-kinerja.html,
diakses pada 02 juni 2017 pukul 18:40
WIB.
http://id.wikipedia.org/wiki/manajemen
diakses pada 03 juni 2017 pukul 12:35
WIB.

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 – Oktober 2017 Page 15

Anda mungkin juga menyukai