Anda di halaman 1dari 5

Hernia Regio Inguinalis

1.1 Definisi.

Hernia inguinalis adalah hernia yang paling sering kita temui. Menurut
patogenesisnya hernia ini dibagi menjadi dua, yaitu hernia inguinalis lateralis (HIL)
dan hernia inguinalis medialis (HIM). Ada juga yang membagi menjadi hernia
inguinalis direk dan hernia inguinalis indirek. Meskipun terapi terbaik pada hernia ini
adalah sama yaitu herniotomi dan herniorafi, tapi penting untuk mengetahui
perbedaannya karena akan mempengaruhi pada teknik operasinya nanti.

Hernia inguinalis lateralis timbul karena adanya kelemahan anulus intenus sehingga
organ-organ dalam rongga perut (omentum, usus) masuk ke dalam kanalis inguinalis
dan menimbulkan benjolan di lipat paha sampai skrotum. Sedangkan hernia ingunalis
medialis timbul karena adanya kelemahan dinding perut karena suatu sebab tertentu.
Biasanya terjadi pada segitiga hasselbach. Secara anatomis intra operatif antara HIL
dan HIM dipisahkan oleh vassa epigastrika inferior. HIL terletak di atas vassa
epigastrika inferior sedang HIM terletak di bawahnya

a.Kanalis inguinalis
Kanalis inguinalis dibatasi di kraniomedial oleh annulus internus yang
merupakan bagian terbuka dari fascia transversalis dan apponeurosis m.
transverses abdominis. Di medial bawah, di atas tuberkulum pubikum kanal
ini dibatasi dibatasi oleh annulus inguinalis eksternus, bagian terbuka dari
appoeurosisi m. obliges eksternus. Atapnya adalah apponeurosis m. obliges
eksternus , dan di dasarnya terdapat ligamentum inguinale. Kanal berisi tali
sperma pada laki –laki dan ligamentum rotundum pada perempuan

1.1 Etiologi
Secara fisiologis, kanalis inguinalis merupakan kanal atau saluran yang
normal. Pada fetus, bulan kedelapan dari kehamilan terjadi descensus
testiculorum. Penurunan testis yang sebelumnya terdapat di rongga
retroperitoneal, dekat ginjal, akan masuk kedalam skrotum sehingga terjadi
penonjolan peritoneum yang dikenal sebagai processus vaginalis peritonei.
Pada umumnya, ketika bayi lahir telah mengalami obliterasi sehingga isi
rongga perut tidak dapat melalui kanal tersebut. Biasanya obliterasi terjadi di
annulus inguinalis internus, kemudian hilang atau hanya berupa tali. Tetapi
dalam beberapa hal sering belum menutup yang hasilnya ialah terdapatnya
hernia didaerah tersebut.
Setelah dewasa kanal tersebut telah menutup. Namun karena daerah tersebut
ialah titik lemah, maka pada keadaan yang menyebabkan peningkatan tekanan
intraabdomen kanal itu dapat terbuka kembali dan timbul hernia inguinalis
akuisita. Sementara di usia ini seseorang lebih produktif dan melakukan
banyak aktivitas. Sehingga penyebab hernia pada orang dewasa ialah sering
mengangkat barang berat, juga bisa oleh karena kegemukan, atau karena pola
makan yang tinggi lemak dan rendah serat sehingga sering mengedan pada
saat BAB.
Hernia pada orang tua terjadi karena faktor usia yang mengakibatkan
semakin lemahnya tempat defek. Biasanya pada orang tua terjadi hernia
medialis karena kelemahan trigonum Hesselbach. Namun dapat juga
disebabkan karena penyakit-penyakit seperti batuk kronis atau hipertrofi
prostat.
.
1.2 Diagnosis
1. Anamnesis
Keluhan biasanya berupa benjolan di lipat paha yang hilang timbul,
muncul terutama pada waktu melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan
tekanan intra-abdomen seperti mengangkat barang atau batuk, benjolan ini
hilang pada waktu berbaring atau dimasukkan dengan tangan (manual).
Terdapat faktor-faktor yang berperan untuk terjadinya hernia. Dapat terjadi
gangguan passage usus (obstruksi) terutama pada hernia inkarserata. Nyeri
pada keadaan strangulasi, sering penderita datang ke dokter atau ke rumah
sakit dengan keadaan ini.

2. Pemeriksaan Fisik
Ditemukan benjolan lunak di lipat paha di bawah ligamentum
inguinale di medial vena femoralis dan lateral tuberkulum pubikum. Benjolan
tersebut berbatas atas tidak jelas, bising usus (+), transluminasi (-).
Gejala/tanda Obstruksi usus pada hernia Nekrosis/gangren pada
inkarserata hernia strangulata
Nyeri Kolik Menetap
Suhu badan Normal Normal/meninggi
Denyut nadi Normal/meninggi Meninggi/tinggi sekali
Leukosit Normal Leukositosis
Rangsang peritoneum Tidak ada Jelas
Sakit Sedang/berat Berat sekali/toksik
Tabel 1. Hernia inkarserata dengan obstruksi usus dan hernia strangulata yang menyebabkan
nekrosis atau ganggren

Teknik pemeriksaan

Hernia yang melalui annulus inguinalis abdominalis (lateralis/internus) dan mengikuti


jalannya spermatid cord di canalis inguinalis serta dapat melalui annulus inguinalis
subcutan (externus) sampai scrotum. Mempunyai LMR ( Locus Minoris Resistentie
Secara klinis HIL dan HIM dapat dibedakan dengan tiga teknik pemeriksaan
sederhana yaitu finger test, Ziemen test dan Tumb test. Cara pemeriksaannya sebagai
berikut :

Pemeriksaan Finger Test :


1. Menggunakan jari ke 2 atau jari ke 5.

2. Dimasukkan lewat skrortum melalui anulus


eksternus ke kanal inguinal.

3. Penderita disuruh batuk:

 Bila impuls diujung jari berarti Hernia


Inguinalis Lateralis.

 Bila impuls disamping jari Hernia Inguinnalis Medialis.

Gambar 6

Pemeriksaan Ziemen Test :

1. Posisi berbaring, bila ada benjolan masukkan


dulu (biasanya oleh penderita).

2. Hernia kanan diperiksa dengan tangan


kanan.

3. Penderita disuruh batuk bila rangsangan


pada :

 jari ke 2 : Hernia Inguinalis Lateralis.

 jari ke 3 : hernia Ingunalis Medialis.

 jari ke 4 : Hernia Femoralis.

Gambar 7

Pemeriksaan Thumb Test :


 Anulus internus ditekan dengan ibu jari dan penderita disuruh mengejan

 Bila keluar benjolan berarti Hernia Inguinalis medialis.

 Bila tidak keluar benjolan berarti Hernia Inguinalis Lateralis.

1.3 Diagnosis Banding


1. Limfadenitis yang disertai tanda radang lokal umum dengan sumber
infeksi di tungkai bawah, perineum, anus, atau kulit tubuh kaudal dari
tingkat umbilikus.
2. Lipoma kadang tidak dapat dibedakan dari benjolan jaringan lemak
preperitoneal pada hernia femoralis.
3. Abses dingin yang berasal dari spondilitis torakolumbalis dapat menonjol
di fosa ovalis.

Anda mungkin juga menyukai