Peran Sosiologi Dalam Masyarakat
Peran Sosiologi Dalam Masyarakat
1
lainnya. Misalnya bidang politik, pemerintahan, ekonomi, budaya, dsb. Hal ini
menunjukkan adanya peran ilmu sosiologi bagi masyarakat yang senantiasa bersifat
dinamis.
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas perkuliahan Pengantar
Sosiologi.
Melalui penulisan makalah ini Penulis berharap bisa mengetahui dan memahami
pentingnya peran ilmu sosiologi bagi masyarakat khususnya bagi masyarakat Indonesia.
Selain itu, Penulis juga berharap makalah ini dapat menjadi sumber referensi mengenai
peran ilmu sosiologi dalam masyarakat bagi pihak-pihak yang membutuhkannya.
2
BAB 2 :
- Ilmu Ekonomi : melalui hasil studi sosiologi mengenai stratifikasi dan pola
hubungan dari segi ekonomi, ilmu ekonomi dapat mempelajari bagaimana
memproduksi, mendistribusikan, dan memasarkan produk dan jasa secara
maksimal.
- Ilmu Politik : dengan menggunakan pengertian-pengertian dan teori-teori
sosiologi, sarjana ilmu politik dapat mengetahui susunan dan stratifikasi sosial
memengaruhi ataupun dipengaruhi oleh misalnya keputusan kebijakan, corak dan
sifat keabsahan politik, sumber-sumber kewenangan politik, pengendalian sosial,
dan perubahan sosial (Miriam Budiardjo, 2008, 29).
- Ilmu Psikologi : ilmu psikologi memandang manusia secara individu, sedangkan
ilmu sosiologi memandang manusia dalam kelompok atau masyarakat. Ada
keterkaitan antara sosiologi dan psikologi dalam mempelajari manusia sebagai
individu yang ada dalam masyarakat dan bagaimana individu itu berinteraksi.
Masyarakat yang dinamis ini tidak selalu berada dalam bentuk yang ideal, konflik
dan masalah sosial juga senantiasa ada di dalam masyarakat. Sosiologi meneliti masalah
masyarakat dan masalah sosial, menemukan latar belakang timbulnya masalah itu, dan
apabila memungkinkan, memberikan solusi untuk memperbaiki bahkan menghilangkan
masalah tersebut. Masalah-masalah sosial itu, diantaranya ; kemiskinan, kejahatan,
3
konflik antar-ras, perceraian, peperangan, disorganisasi keluarga, dan pelanggaran
terhadap norma-norma masyarakat.
Masyarakat Indonesia saat ini masih agak asing dengan kata “Sosiologi”. Bahkan
tidak tertutup kemungkinan ada sekelompok kecil masyarakat yang tidak tahu apa
sosiologi itu, meskipun tanpa mereka sadari sebenarnya mereka sehari-harinya
senantiasa berhubungan dengan sosiologi. Studi sosiologi sangat penting untuk kita
sebagai makhluk sosial. Kitalah yang menjadi objek kajian sosiologi karena kita selalu
berinteraksi dengan orang lain. Kita juga sebagai manusia yang berbudaya yang
memiliki norma, nilai dan tradisi. Selama hidup, kita senantiasa berinteraksi dengan
orang lain dan proses interkasi itu tidak selalu berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Dengan mempelajari ilmu sosiologi, kita akan lebih mudah berinteraksi dengan
lingkungan kita, baik itu individu maupun kelompok sehingga hal-hal yang tidak
diharapkan bisa dihindari. Manfaat mempelajari ilmu sosiologi, diantaranya :
3. Melalui sosiologi, kita mampu memahami norma, tradisi, keyakinan dan nilai-nilai
yang dianut oleh masyarakat lain dan memahami perbedaan-perbedaan yang ada tanpa
menjadikan hal itu sebagi pemicu timbulnya konflik diantara anggota masyarakat
yang berbeda.
4. Mempelajari sosiologi membuat kita lebih tanggap, kritis dan rasional menghadapi
gejala-gejala sosial masyarakat yang makin kompleks saat ini, sehingga kita mampu
mengambil sikap dan tindakan yang tepat dan akurat terhadap setiap situasi sosial
yang kita hadapi sehari-hari.
Bagi negara berkembang seperti Indonesia, studi sosiologi memiliki peran yang
sangat besar. Masyarakat yang sedang berkembang diperhadapkan dengan berbagai
4
macam kebudayaan asing, masyarakat ini akan memilah kebudayaan mana yang bisa
mereka terima dan mana yang tidak. Jika mampu menentukan pilihan yang tepat, maka
masyarakatnya akan mengalami perubahan ke arah yang lebih baik, dan demikian juga
sebaliknya. Dalam hal ini, seorang sosiolog berperan melakukan riset perubahan mana
yang kira-kira sesuai dengan kondisi masyarakat saat itu. Contohnya ketika Indonesia
melakukan program KB dan swasembada beras dulu. Program itu tidak mungkin berhasil
jika tidak dilakukan penelitian bagaimana kondisi masyarakat, mampukah mereka
menerima kebijakan itu dan apakah kebijakan itu memberikan manfaat bagi bangsa kita.
Ini merupakan salah satu peran sosiologi dalam masyarakat untuk pembangunan.
Dalam bidang politik, ilmu sosiologi berperan meneliti bagaimana dampak suatu
kebijakan terhadap stratifikasi masyarakat dan bagaimana pengaruh kebijakan itu
terhadap masyarakat, apakah masyarakat bisa menerima kebijakan itu atau tidak. Jika
kebijakan itu dinilai kurang baik, maka perlu dibuat kebijakan lain yang lebih baik. Di
jajaran birokrasi, para sosiolog sering berpeluang menonjol dalam karier karena
kelebihannya dalam dalam visinya atas nasib rakyat.
5
didik. Peran sosiologi yaitu mengkaji hubungan kesinambungan antara lembaga
keluarga, lembaga masyarakat, dan lembaga sekolah dalam menciptakan suatu proses
pendidikan yang kondusif. Jika semua lembaga-lembaga sosial ini bisa dikoordinasikan,
proses pembelajaran bisa berlangsung sesuai dengan harapan. Oleh karena itu,
masyarakat memerlukan peran sosiologi untuk mengkaji interaksi antara lembaga-
lembaga sosial itu dan membantu menciptakan interaksi yang baik antara lembaga-
lemabaga itu sesuai dengan fungsinya masing-masing dalam stratifikasi sosial.
Peran ilmu sosiologi dalam masyarakat dapat ditemukan secara konkret misalnya
melalui profesi :
- Konsultan Kebijakan
- Guru atau Pendidik
- Periset/ ahli riset
- Teknisi atau sosiologi klinis
- Pekerja sosial (social worker)
- Jurnalistik
6
BAB 3 : PENUTUP
Kesimpulan
Secara garis besar, peran ilmu sosiologi dalam masyarakat ialah sebagai sarana riset dan
pengkaji berbagai realita dalam proses kemasyarakatan, baik itu bersifat asosiatif
maupun disosiatif. Ilmu sosiologi menemukan latar belakang dibalik gejala-gejala
kemasyarakatan itu dan jika gejala itu menimbulkan gangguan dalam masyarakat, ilmu
sosiologi berperan untuk membantu menemukan pemecahan bagi masalah tersebut, baik
itu memperbaiki ketimpangan yang ada maupun menghilangkan gejala yang dianggap
disosiatif tersebut.
7
DAFTAR PUSTAKA
Budiardjo, Miriam. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
Setiawan, Ebta. 2010. Kamus Besar Bahasa Indonesia Offline (Versi 1.1) [Freeware].
Pusat Bahasa Diknas. Jakarta