Anda di halaman 1dari 8

BAB 1 : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu sosiologi memiliki keterkaitan yang erat dengan masyarakat. Sosiologi


berarti berbicara atau ilmu tentang kawan. Kawan dalam pengertian ini berarti hubungan
antar-manusia, baik secara individu maupun kelompok, yang meliputi seluruh macam
hubungan, baik yang mendekatkan maupun yang menjauhkan, baik yang menuju kepada
bentuk kerjasama maupun yang menuju ke arah konflik. Pitirim A. Sorokin menyatakan
bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari: (1) hubungan dan pengaruh timbal-balik
antara aneka macam gejala sosial, misalnya gejala ekonomi dengan agama, keluarga
dengan moral, hukum dengan ekonomi, gerak masyarakat dengan politik, dan
sebagainya, (2) hubungan dan pengaruh timbal-balik antara gejala sosial dengan gejala
nonsosial, misalnya pengaruh iklim terhadap watak manusia, pengaruh kesuburan tanah
terhadap pola migrasi, dan sebagainya, dan (3) ciri-ciri umum dari semua jenis gejala
sosial yang terjadi dalam masyarakat (Soerjono Soekanto, 1982, 17). Manusia dalam
konteks masyarakat merupakan bahan kajian dalam ilmu sosiologi. Masyarakat dan
sosiologi tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya, karena sosiologi ada dalam
masyarakat dan masyarakat membutuhkan sosiologi dalam kehidupannya. Walaupun
merupakan cabang ilmu yang usianya masih tergolong muda, ilmu sosiologi sebenarnya
telah lama ada di dalam masyarakat dan memiliki peran serta pengaruh yang cukup
besar.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, peran adalah perangkat tingkah yg


diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan dl masyarakat. Sedangkan menurut
ilmu sosiologi sendiri peran adalah perwujudan dari hak dan kewajiban dalam kaitannya
dengan status yang dimiliki seseorang dalam kelompok sosial. Jadi, peran ilmu sosiologi
dalam masyarakat dapat dimaknai sebagai dampak apa yang diberikan oleh ilmu
sosiologi terhadap masyarakat. Pendorong utama lahirnya ilmu sosiologi adalah
meningkatnya perhatian terhadap kesejahteraan masyarakat dan perubahan-perubahan
yang terjadi di dalam masyarakat (Soerjono Soekanto, 1982, 3). Kajian-kajian mengenai
masyarakat pada waktu itu dianggap perlu menjadi suatu cabang ilmu tersendiri karena
masalah-masalah kemasyarakatan mampu mempengaruhi bidang-bidang kahidupan

1
lainnya. Misalnya bidang politik, pemerintahan, ekonomi, budaya, dsb. Hal ini
menunjukkan adanya peran ilmu sosiologi bagi masyarakat yang senantiasa bersifat
dinamis.

Ruang lingkup kajian sosiologi bukan hanya mengenai masalah kemasyarakatan,


tetapi juga masalah sosial. Masalah sosial merupakan hasil dari proses perkembangan
masyarakat (Soerjono Soekanto, 1982, 310). Oleh karena itu, masalah sosial menjadi
bagian dari kajian ilmu sosiologi karena adanya keterkaitan antara masalah sosial dengan
masalah masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah

- Mengapa studi sosiologi dianggap perlu ?


- Apa peran ilmu sosiologi bagi masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia ?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas perkuliahan Pengantar
Sosiologi.

1.4 Manfaat Penulisan

Melalui penulisan makalah ini Penulis berharap bisa mengetahui dan memahami
pentingnya peran ilmu sosiologi bagi masyarakat khususnya bagi masyarakat Indonesia.
Selain itu, Penulis juga berharap makalah ini dapat menjadi sumber referensi mengenai
peran ilmu sosiologi dalam masyarakat bagi pihak-pihak yang membutuhkannya.

2
BAB 2 :

PERAN ILMU SOSIOLOGI DALAM MASYARAKAT

Ilmu sosiologi memiliki keterkaitan dengan ilmu-ilmu lainnya, misalnya :

- Ilmu Ekonomi : melalui hasil studi sosiologi mengenai stratifikasi dan pola
hubungan dari segi ekonomi, ilmu ekonomi dapat mempelajari bagaimana
memproduksi, mendistribusikan, dan memasarkan produk dan jasa secara
maksimal.
- Ilmu Politik : dengan menggunakan pengertian-pengertian dan teori-teori
sosiologi, sarjana ilmu politik dapat mengetahui susunan dan stratifikasi sosial
memengaruhi ataupun dipengaruhi oleh misalnya keputusan kebijakan, corak dan
sifat keabsahan politik, sumber-sumber kewenangan politik, pengendalian sosial,
dan perubahan sosial (Miriam Budiardjo, 2008, 29).
- Ilmu Psikologi : ilmu psikologi memandang manusia secara individu, sedangkan
ilmu sosiologi memandang manusia dalam kelompok atau masyarakat. Ada
keterkaitan antara sosiologi dan psikologi dalam mempelajari manusia sebagai
individu yang ada dalam masyarakat dan bagaimana individu itu berinteraksi.

Ilmu sosiologi mengkaji masyarakat dan proses-proses yang terjadi di dalamnya,


baik itu yang bersifat positif maupun negatif. Kajian sosiologi menampilkan masyarakat
bukan hanya dalam bentuk ideal yang diharapkan ada, melainkan juga bentuk nyata dari
masyarakat itu. Masyarakat senantiasa berkembang dan mengalami perubahan, hal ini
terutama didorong oleh pertumbuhan penduduk, adanya migrasi, adanya perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendorong munculnya inovasi dan penemuan
baru, adanya konflik atau pertentangan dalam masyarakat, serta terjadinya
pemberontakan atau revolusi.

Masyarakat yang dinamis ini tidak selalu berada dalam bentuk yang ideal, konflik
dan masalah sosial juga senantiasa ada di dalam masyarakat. Sosiologi meneliti masalah
masyarakat dan masalah sosial, menemukan latar belakang timbulnya masalah itu, dan
apabila memungkinkan, memberikan solusi untuk memperbaiki bahkan menghilangkan
masalah tersebut. Masalah-masalah sosial itu, diantaranya ; kemiskinan, kejahatan,

3
konflik antar-ras, perceraian, peperangan, disorganisasi keluarga, dan pelanggaran
terhadap norma-norma masyarakat.

Masyarakat Indonesia saat ini masih agak asing dengan kata “Sosiologi”. Bahkan
tidak tertutup kemungkinan ada sekelompok kecil masyarakat yang tidak tahu apa
sosiologi itu, meskipun tanpa mereka sadari sebenarnya mereka sehari-harinya
senantiasa berhubungan dengan sosiologi. Studi sosiologi sangat penting untuk kita
sebagai makhluk sosial. Kitalah yang menjadi objek kajian sosiologi karena kita selalu
berinteraksi dengan orang lain. Kita juga sebagai manusia yang berbudaya yang
memiliki norma, nilai dan tradisi. Selama hidup, kita senantiasa berinteraksi dengan
orang lain dan proses interkasi itu tidak selalu berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Dengan mempelajari ilmu sosiologi, kita akan lebih mudah berinteraksi dengan
lingkungan kita, baik itu individu maupun kelompok sehingga hal-hal yang tidak
diharapkan bisa dihindari. Manfaat mempelajari ilmu sosiologi, diantaranya :

1. Dengan mempelajari sosiologi, kita mampu memahami pola-pola interaksi sosial,


kontrol sosial, status dan peranan sosial dalam masyarakat dan kita akan dapat melihat
dengan lebih jelas siapa diri kita, baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota
kelompok atau masyarakat. Sehingga peluang munculnya konflik dapat dihindari.

2. Sosiologi membantu kita untuk mampu mengkaji budaya-budaya lain dalam


masyarakat sehingga kita dapat mengetahui budaya lain yang belum kita tahu
sebelumnya.

3. Melalui sosiologi, kita mampu memahami norma, tradisi, keyakinan dan nilai-nilai
yang dianut oleh masyarakat lain dan memahami perbedaan-perbedaan yang ada tanpa
menjadikan hal itu sebagi pemicu timbulnya konflik diantara anggota masyarakat
yang berbeda.

4. Mempelajari sosiologi membuat kita lebih tanggap, kritis dan rasional menghadapi
gejala-gejala sosial masyarakat yang makin kompleks saat ini, sehingga kita mampu
mengambil sikap dan tindakan yang tepat dan akurat terhadap setiap situasi sosial
yang kita hadapi sehari-hari.

Bagi negara berkembang seperti Indonesia, studi sosiologi memiliki peran yang
sangat besar. Masyarakat yang sedang berkembang diperhadapkan dengan berbagai

4
macam kebudayaan asing, masyarakat ini akan memilah kebudayaan mana yang bisa
mereka terima dan mana yang tidak. Jika mampu menentukan pilihan yang tepat, maka
masyarakatnya akan mengalami perubahan ke arah yang lebih baik, dan demikian juga
sebaliknya. Dalam hal ini, seorang sosiolog berperan melakukan riset perubahan mana
yang kira-kira sesuai dengan kondisi masyarakat saat itu. Contohnya ketika Indonesia
melakukan program KB dan swasembada beras dulu. Program itu tidak mungkin berhasil
jika tidak dilakukan penelitian bagaimana kondisi masyarakat, mampukah mereka
menerima kebijakan itu dan apakah kebijakan itu memberikan manfaat bagi bangsa kita.
Ini merupakan salah satu peran sosiologi dalam masyarakat untuk pembangunan.

Dalam bidang politik, ilmu sosiologi berperan meneliti bagaimana dampak suatu
kebijakan terhadap stratifikasi masyarakat dan bagaimana pengaruh kebijakan itu
terhadap masyarakat, apakah masyarakat bisa menerima kebijakan itu atau tidak. Jika
kebijakan itu dinilai kurang baik, maka perlu dibuat kebijakan lain yang lebih baik. Di
jajaran birokrasi, para sosiolog sering berpeluang menonjol dalam karier karena
kelebihannya dalam dalam visinya atas nasib rakyat.

Dalam bidang kebudayaan, peran ilmu sosiologi yaitu mengkaji gejala-gejala


kebudayaan di dalam masyarakat. Apabila muncul sub-culture seperti punk, indie, emo,
dsb. maka masyarakat bisa mengantisipasi pertentangan antara super-culture dan sub-
culture.

Dalam bidang hukum, ilmu sosiologi berperan memberikan kemampuan-


kemampuan bagi pemahaman terhadap hukum di dalam konteks sosial. Ilmu sosiologi
memberikan kemampuan-kemampuan untuk mengadakan analisa terhadap efektivitas
hukum dalam masyarakat, baik sebagai sarana pengendalian sosial, sarana untuk
mengubah masyarakat dan sarana untuk mengatur interaksi sosial, agar mencapai
keadaan sosial tertentu. Serta mengidentifikasi unsur-unsur kebudayaan manakah yang
mempengaruhi isi atau substansi hukum, lembaga-lembaga manakan yang sangat
berpengaruh di dalam pembentukan hukum dan penegakannya, dan golongan manakah
di dalam masyarakat yang beruntung atau sebaliknya malahan dirugikan dengan adanya
hukum-hukum tertentu.

Di dalam bidang pendidikan peran ilmu sosiologi juga dibutuhkan. Keberhasilan


proses pembelajaran tentunya didukung oleh pola interaksi yang dialami oleh peserta

5
didik. Peran sosiologi yaitu mengkaji hubungan kesinambungan antara lembaga
keluarga, lembaga masyarakat, dan lembaga sekolah dalam menciptakan suatu proses
pendidikan yang kondusif. Jika semua lembaga-lembaga sosial ini bisa dikoordinasikan,
proses pembelajaran bisa berlangsung sesuai dengan harapan. Oleh karena itu,
masyarakat memerlukan peran sosiologi untuk mengkaji interaksi antara lembaga-
lembaga sosial itu dan membantu menciptakan interaksi yang baik antara lembaga-
lemabaga itu sesuai dengan fungsinya masing-masing dalam stratifikasi sosial.

Peran ilmu sosiologi dalam masyarakat dapat ditemukan secara konkret misalnya
melalui profesi :

- Konsultan Kebijakan
- Guru atau Pendidik
- Periset/ ahli riset
- Teknisi atau sosiologi klinis
- Pekerja sosial (social worker)
- Jurnalistik

6
BAB 3 : PENUTUP

Kesimpulan

Secara garis besar, peran ilmu sosiologi dalam masyarakat ialah sebagai sarana riset dan
pengkaji berbagai realita dalam proses kemasyarakatan, baik itu bersifat asosiatif
maupun disosiatif. Ilmu sosiologi menemukan latar belakang dibalik gejala-gejala
kemasyarakatan itu dan jika gejala itu menimbulkan gangguan dalam masyarakat, ilmu
sosiologi berperan untuk membantu menemukan pemecahan bagi masalah tersebut, baik
itu memperbaiki ketimpangan yang ada maupun menghilangkan gejala yang dianggap
disosiatif tersebut.

7
DAFTAR PUSTAKA

Budiardjo, Miriam. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.

Setiawan, Ebta. 2010. Kamus Besar Bahasa Indonesia Offline (Versi 1.1) [Freeware].
Pusat Bahasa Diknas. Jakarta

Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. CV. Pustaka Setia. Bandung.

Soekanto, Soerjono. 1982. Sosiologi Suatu Pengantar. PT RajaGrafindo Persada.


Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai