DisusunOleh :
Nama : Arsyad
NPM : 15620070
Program Studi : TeknikMesin
Jenjang : Sarjana (S1)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN
MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARY
BANJARMASIN
2018
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui / mengesahkan:
Mengetahui:
DekanFakultasTeknik,
sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara
yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat
keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko / sanksi yang
terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain
ARSYAD
NPM : 15.62.0070
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
Kerja Lapangan di CV. Maju Bersinar Banjarmasin dengan baik tanpa kendala.
menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini tidak
lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada
4. Kedua orangtua, istri dan serta anak saya yang selalu memberikan Do’a restu
dalam penyusunan laporan ini baik dari segi isi, tata bahasa maupun
Demikian kata pengantar ini penulis buat semoga laporan ini dapat
ARSYAD
NPM 15.6200.70
BAB I
PENDAHULUAN
industri yang menghasilkan berbagai bentuk dan produk benda kerja, hal ini
Pada kenyataan dari sektor tenaga kerja terampil inilah yang sekarang ini
yang menunjang baik secara formal maupun non formal yang dapat menghasilkan
teori dan kegiatan di bangku kuliah, untuk melaksanakan ini maka peru kegiatan
program Kuliah Kerja Nyata (PKL) yang di selenggarakan oleh Universitas Islam
kembali pada masyarakat. Dalm kuliah kerja nyata ini mahasiswa dapat
membuat suatu alat hasil rekayasa. Dengan kegiatan ini diharapkan mahasiswa
dapat bekerja dengan trampil, disiplin, kreatif, tekun, dan jujur sesuai dengan
bidang pekerjaan yang dihadapi sehingga mampu melaksanakan tugas dan
para mahasiswa hanya menghapal ilmu yang telah didapat, tanpa memahami ilmu
didapat dan langsung dipraktekkan pada kehidupan maka ilmu tersebut akan lebih
bermanfaat.
pagar, pintu yang berbahan dasar besi, tower dan lain lain.
1) Mampu untuk menjadi tenaga kerja yang terampil serta siap pakai dan
tidak saja berkemampuan dalam bidang teori, tetapi juga di harapkan lebih
dihadapi
dan trails.
3) Mengetahui mesin dan alat ukur apa saja yang digunakan.
dilaksanakan.
1) Ikut mekanik kerja : tujuannya untuk belajar bagai mana proses pembuatan
1) Perencanaan dan
2) Produksi
BAB II
TINJAUN UMUM PERUSAHAAN
PIMPINAN CV
SEKETARIS BENDAHARA
KARIAWAN
Gambar 2. 1
2.3 Lokasi perusahaan
Gambar 2. 1
2.4 Visi dan Misi
2.4. 1 Visi
Menjadi CV pilihan dalam penyediyaan jasa layanan perencanaan dan
2.4.2 Misi
yang efektif
Dalam proses pembuatan pagar dan teralis harus melewati beberapa proses
diantaranya adalah :
3.1.1 Desain
"desain" dapat digunakan sebagai kata benda maupun kata kerja. Dalam artian
yang lebih luas, desain merupakan seni terapan dan rekayasa yang berintegrasi
dengan teknologi. Desain dikenakan pada bentuk sebuah rencana, dalam hal ini
dapat berupa proposal, gambar, model, maupun deskripsi. Jadi dapat dikatan,
desain merupakan sebuah konsep tentang sesuatu. Desain lahir dari penerjemahan
autoCAD. Terdapat ukuran tebal, tinggi, panjang, lebar dan lain-lain yang dapat
bantuan komputer dalam pembentukan model serta ukuran dua dan tiga dimensi
Mekanikal Engineering, Sipil, Arsitektur, Desain Grafik, dan semua bidang yang
merencanakan bahan apa saja yang diperlukan untuk kegiatan produksi. Untuk
produksi pembuatan tralis, pagar, kanopi, tangga, dll secara umum adalah: plat
baja, baja batangan, besi siku, hollow bar, stainless steel, besi beton, pipa, dll. Ada
dua tipe atau spesifikasi material yang umumnya digunakan sebagai bahan baku di
bengkel las; yaitu : baja konstruksi (baja karbon rendah), dan stainless steel (baja
tahan karat) dengan berbagai bentuk. baja stainless steel agar dipilih yang
komposisinya 18-8; artinya khrom-nya 18% dan nikel- nya 8%; kalau dalam
spesifikasi teknik adalah : aisi 304, sus 304. Adapun bahan tambahan adalah
material yang terkait dengan proses pengelasan namun bukan merupakan bahan
baku; antara lain : kawat las, gas elpiji atau asetelin, dan oksigen. Semua bahan
tersebut diatas harus disediakan stock minimal masing masing 1 dos Kawat Las, 1
Botol Oksigen, dan 1 Botol Asetelin atau LPG. Kawat Las yang disediakan
umumnya 2 ukuran; yaitu besar dan keci atau 2,5 mm dan 3,2 mm, namun kawat
las untuk pengelasan Stainless Steel beda lagi dengan kawat las untuk besi beton
kegiatan, yang bertujuan dapat dievaluasi lebih lanjut untuk menghasilkan cara
dan waktu yang lebih efektif. Rencana Induk (masterplan) adalah sebuah
jangka panjang dan waktu pelaksanaan yang lama. Model perencanaan ini sangat
sulit untuk diubah. Perencanaan jika dilihat berdasarkan jangka waktu berlakunya
rencana, adalah sebagai berikut: Rencana Jangka Panjang (long term planning)
berlaku di antara 5 s/d 7 tahunan. Rencana Jangka Pendek (short range planning)
biaya untuk setiap bahan yang diganakan dalam proses produksi. Biaya untuk
modal peralatan dan alat bantu serta biaya produksi setiap unit disebut biaya
manufaktur dari produk. Biaya produk menentukan berapa besar laba yang
tertentu.
3.1.5 Pengukuran
Teknik Kerja Bangku adalah teknik dasar yang harus dikuasai oleh
pada pembuatan benda kerja dengan alat tangan, dan dilakukan di bangku kerja.
Praktik kerja bangku melatih mahasiswa agar mampu menggunakan alat kerja
yang baik dan benar, serta mampu menghasilkan benda kerja yang memiliki
standar tertentu sesuai dengan lembar kerja yang ditentukan. Hal ini dapat tercapai
jika mahasiswa melakukan pekerjaandengan baik sesuai dengan peraturan dan tata
cara pengerjaan praktek kerja bangku. Bangku kerja adalah bangku atau meja
tempat di mana benda kerja dikerjakan sekaligus merupakan wadah bagi peralatan
kerja bangku. Pada kerja bangku kita menggunakan beberapa peralatan seperti,
3.1.7 Pemesinan
benda kerja yang di gunakan berasal dari proses sebelumnya, seperti proses
permesinan ini berdasarkan bentuk alat potong dapat di bagi menjadi 2 tipe, yaitu
Bermata potong jamak (multiple points cuttings tools) Secara umum, gerakan
pahat pada proses permesinan terdapat 2 tipe yaitu : gerak makan (feeding
dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau
tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan
Normen) las adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam paduan yang
dilaksanakan dalam keadaan lumer atau cair. Dari definisi tersebut dapat
dijabarkan lebih lanjut bahwa las adalah sambungan setempat dari beberapa
batang logam dengan menggunakan energi panas. Pada waktu ini telah
yang disambung sehingga terjadi ikatan antara atom-atom molekul dari logam
yang disambungkan.
3.1.9 Finishing
tidak rata.
3.2 Proses PembuatanTeralis dan pagar di CV Maju Bersinar
Gambar 3. 1
Gambar 3. 2
Gambar 3. 3
Gambar 3. 4
Gambar 3. 5
Gambar 3. 6
Gambar 3. 7
Gambar 3. 8
BAB IV
PENUTUP
4. 1 Kesimpulan
1. Dalam perencanaan pembuatan pahar dan teralis ada beberapa yang harus
Program Studi Teknik Mesin Uniska, 2018. Panduan penulisan Laporan Kerja