Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KECEMASAN

Topik : Kecemasan
Hari, tanggal : Rabu, 13 Februari 2019
Waktu : 20 menit
Sasaran : Warga binaan
Tempat : Lembaga Pemasyarakatan Mojokerto
Penyuluh : Kelompok 11

A. Pokok bahasan : Kecemasan


B. Sub pokok bahasan
1. Pengertian kecemasan
2. Tingkat kecemasan
3. Tanda dan gejala kecemasan
4. Cara mengurangi kecemasan
C. Tujuan
1. Tujuan instruksional umum (TIU)
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 20 menit tentang
kecemasan, diharapkan peserta penyuluhan mampu mengerti dan
memahami tentang kecemasan serta dapat menerapkan cara mengurangi
kecemasan.
2. Tujuan instruksional khusus (TIK)
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan audience mampu :
1). Menjelaskan pengertian kecemasan
2). Menjelaskan tingkat kecemasan
3). Menjelaskan tanda dan gejala kecemasan
4). Menjelaskan cara mengurangi kecemasan

D. Kegiatan penyuluhan
Waktu Tahap Kegiatan Kegiatan Metode dan
kegiatan fasilitator/pemateri Media
3 menit Pembukaan 1) Mengucapkan salam  Menjawab salam Ceramah
2) Memperkenalkan diri  Mendengarkan dan
memperhatikan
 Memperhatikan dan
3) Menyampaikan kontrak
menyetujui kontrak
waktu
waktu
 Mendengarkan dan
4) Menjelaskan topik
memperhatikan
penyuluhan  Mendengarkan dan
5) Menjelaskan tujuan
memperhatikan
penyuluhan

12 menit Inti 1. Menjelaskan tentang :


1) Pengertian  Mendengarkan dan
kecemasan memperhatikan
1. Ceramah
2) Tingkat kecemasan  Mendengarkan dan
2. Diskusi
memperhatikan
 Mendengarkan dan
3) Tanda dan gejala
1. Leaflet
memperhatikan
kecemasan 2. PPT
 Mendengarkan dan
4) Cara mengurangi
memperhatikan
kecemasan

 Mengajukan
2. Memberikan
pertanyaan
kesempatan kepada
peserta penyuluhan
untuk bertanya

 Mendengarkan dan
3. Menjawab
memperhatikan
pertanyaan yang
jawaban
diajukan peserta
5 menit Penutup 1) Menyimpulkan materi  Mendengarkan dan 1. Ceramah
2. Diskusi
penyuluhan yang telah memperhatikan
disampaikan
 Menjawab
2) Melakukan evaluasi
pertanyaan
3) Mengucapkan terima  Mendengarkan dan
kasih atas perhatian dan memperhatikan
waktu yang telah
diberikan
4) Menutup penyuluhan  Menjawab salam
dan mengucapkan
salam

E. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
1). Warga binaan di Lembaga Permasyarakatan Mojokerto
yang menjadi peserta penyuluhan
2). Tempat dan media serta alat penyuluhan sesuai rencana
3). Yang mengikuti penyuluhan dapat menyetujui kontrak
waktu yang telah disepakati dan bersedia mendengarkan serta
memperhatikan penyuluhan yang diberikan oleh penyaji
2. Evaluasi proses
1). Peran dan tugas peserta penyuluhan sesuai dengan
perencanaan
2). Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan
3). Lebih dari 80% peserta aktif
4). Peserta tidak meninggalkan tempat selama penyuluhan
3. Evaluasi hasil
1). Peserta penyuluhan mampu menjelaskan pengertian dari
kecemasan
2). Peserta penyuluhan mampu menjelaskan tentang tingkat
kecemasan
3). Peserta penyuluhan mampu menjelaskan tanda dan gejala
kecemasan
4). Peserta penyuluhan mampu menjelaskan cara mengurangi
kecemasan
MATERI PENYULUHAN
KECEMASAN

1. Pengertian kecemasan
Kecemasan atau ansietas merupakan reaksi emosional terhadap
penilaian individu yang subyektif dipengaruhi oleh alam bawah sadar dan
tidak diketahui secara khusus penyebabnya. Ansietas sangat berkaitan dengan
perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidak memiliki
objek yang spesifik. Kondisi dialami secara subyektif dan dikomunikasikan
dalam hubungan interpersonal. Ansietas berbeda dengan rasa takut, yang
merupakan penilaian intelektual terhadap sesuatu terhadap sesuatu yang
berbahaya.
\
2. Tingkat Kecemasan
1). Cemas Ringan
Cemas ringan berhubungan dengan ketegangan akan peristiwa
kehidupan sehari-hari. Pada tingkat ini lahan persepsi melebar dan individu
akan berhati-hati dan waspada. Individu terdorong untuk belajar yang akan
menghasilkan pertumbuhan dan kreativitas. Respons cemas ringan seperti
sesekali bernapas pendek, nadi dan tekanan darah naik, gejala ringan pada
lambung, muka berkerut dan bibir bergetar, lapang persepsi meluas,
konsentrasi pada masalah, menyelesaikan masalah secara efektif, tidak
dapat duduk dengan tenang, dan tremor halus pada tangan.
2). Cemas Sedang
Pada tingkat ini lahan persepsi terhadap masalah menurun. Individu
lebih berfokus pada hal-hal penting saat itu dan mengesampingkan hal lain.
Respons cemas sedang seperti sering napas pendek, nadi dan tekanan darah
meningkat, mulut kering, anoreksia, gelisah, lapang pandang menyempit,
rangsangan luar tidak mampu diterima, bicara banyak dan lebih cepat,
susah tidur, dan perasaan tidak enak.

3). Cemas Berat


Pada cemas berat lahan persepsi sangat sempit. Seseorang
cenderung hanya memikirkan hal yang kecil saja dan mengabaikan hal
yang penting. Seseorang tidak mampu berpikir berat lagi dan membutuhkan
lebih banyak pengarahan/tuntunan.
Respon kecemasan berat seperti napas pendek, nadi dan tekanan
darah meningkat, berkeringat dan sakit kepala, penglihatan kabur,
ketegangan, lapang persepsi sangat sempit, tidak mampu menyelesaikan
masalah, verbalisasi cepat, dan perasaan ancaman meningkat.

3. Tanda dan Gejala kecemasan


1). Gejala motorik, meliputi: gemetar, muka tegang, nyeri otot, nyeri
dada, letih, pegal, sakit kepala, sakit leher.
2). Gejala otonomik, berupa hiperaktivitas saraf otonomik terutama
saraf simpatis ditandai dengan gejala; palpitasi, hiperhidrosis, sesak nafas,
diare, parestesia dll.
3). Khawatir
Rasa khawatir yang berlebihan terutama mengenai hal-hal yang belum
terjadi seperti mau mendapat musibah.
4). Kewaspadaan berlebihan.
Kewaspadaan yang berlebihan meliputi gejala tidur terganggu, sulit
berkonsentrasi, mudah terkejut, tidak bisa santai dll.

4. Cara mengurangi cemas


1). Teknik relaksasi segitiga pernapasan (Triangle Breathing):
a. Ambil napas selama 3 detik dengan lambat,
b. Tahan napas selama 3 detik.
c. Keluarkan perlahan selama 3 detik melalui mulut
d. Ulangi selama 3 kali

2). Teknik guided imagery:


a. Diri dalam keadaan rileks
b. Teman dan konselor membimbing anda dengan kondisi verbal
(bicara perlahan dan lembut)
c. Klien dapat terbawa ke tempat yang paling aman yang diinginkan
oleh suara hatinya.
d. Saat terbangun dari proses imagery, klien akan merasa damai, dan
akan mempunyai persepsi yang baru terhadap sesuatu yang membebani,
atau lebih siap menghadapinya.
3). Hindari kafein, alkohol dan rokok
Rasa cemas ternyata bisa pula dipicu oleh makanan, minuman, serta
kebiasaan yang kita konsumsi atau lakoni. Kafein, alkohol, dan rokok
disebut-sebut sebagai substansi yang bisa meningkatkan rasa cemas
seseorang.
4). Tertawa dan olahraga.
Tidak ada yang membantah kalau banyak ketawa itu dianggap
menyehatkan. Buktinya untuk mengatasi rasa cemas ini, para pakar juga
menyarankan agar kita banyak tertawa. Karena cara tersebut ampuh
mengusir emosi dengan sesuatu positif sifatnya. Tak ubahnya dengan
olahraga. 20 hingga 30 menit melakukan olahraga bisa membantu
mengurangi rasa cemas.
5). Tulislah rasa cemas dalam secarik kertas.
Cara ini, menurut Bloomfield, lumayan ampuh mengurangi emosi
dan rasa sesak di dada. Karenanya, tulislah dengan jujur ketakutan dan
kecemasan yang ada dalam benak Anda, seperti "Saya takut ketika...",
"Saya cemas karena...", atau "Saya nggak yakin kalau harus...".
6). Bersantai
Rasa cemas kerap datang akibat banyaknya pekerjaan atau tugas
lainnya. Karena itu, usahakan untuk menyisihkan waktu buat bersenang-
senang dan bersantai. Atau waktu tersebut bisa pula digunakan untuk
meditasi, membangun mimpi dan berimajinasi. Karena kebiasaan tersebut
akan membantu mengurangi rasa cemas.
7). Dengar musik.
Berbahagialah orang yang gemar mendengarkan musik. Karena
dengan mendengarkan musik-musik favorit, akan membantu menjalani
ritme hidup Anda yang menyenangkan.
DAFTAR PUSTAKA

Alimul, A. Aziz. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia : Aplikasi Konsep


dan Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8
Volume 2. Jakarta : EGC

Duenges, Marylin. E.2000. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman Untuk


Merencanakan & Pendokumentasian Perawatan Pasien Edisi 3. Jakarta :
EGC

Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius.

Hall, C. S. 1980. Suatu Pengantar Kedalam Ilmu Jiwa Sigmund Freud


(Terjemahan Oleh Tasrif). Bandung: Pustaka Pelajar.

Anda mungkin juga menyukai