Anda di halaman 1dari 13

PROPOSALTERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

SOSIALISASI: SESI 3 : BECAKAP-CAKAP

Di susun oleh:
DIO FIRMANA SUHERMAN
NINDI EKA WIJAYA
NORA AGUSTINA
VIOLA AGUSTA

DOSEN PEMBIMBING : Ns.Ulfa Suryani, M.Kep.Sp.Kep.J)

PRODI S-1 KEPERAWATAN


STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
2019
PROPOSAL TAK

Topik : TAK Sosalisasi : Kemampuan Bercakap-cakap


Sesi Ke : 3 (Bercakap-cakap)
Terapis : Mahasiswa STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
Sasaran : Orang OGJ

A. TUJUAN
Klien mampu bercakap-cakap dalam permainan sosialisasi kelompok:
1) Umum
Klien dapat meningkatkan hubungan social dalam kelompok secara bertahap-
tahap
2) Khusus
a. Klien mam;pu memperkenalkan diri
b. Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok
c. Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok

B. TINJAUAN TEORI
Terapi aktivitas kelompok adalah terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada
sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama. Terapi kelompok
ini dilaksanakan untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diri klien untuk
melakukan hubungan dengan orang lain dan memenuhi kebutuhan dasarnya secara
mandiri tanpa bantuan orang lain.
Secara umum tujuan terapi aktivitas kelompok adalah meningkatkan kemampuan
melalui komunikasi dan umpan balik dengan atau dari orang lain, melakukan sosialisasi,
dan meningkatkan motivasi untuk kemajuan fungsi kognitif dan afektif. Secara khusus
tujuannya adalah meningkatkan identitas diri dan meningkatkan ketrampilan yang bisa
dilakukan klien. Di samping itu tujuan rehabilitasinya adalah meningkatkan ketrampilan
ekspresi diri, sosial, meningkatkan kepercayaan diri, empati, meningkatkan pengetahuan
dan kemampuan pemecahan masalah.
Terapi aktivitas kelompok berdasarkan masalah keperawatan jiwa yang paling
banyak ditemukan dikelompokkan sebagai berikut :
a. TAK sosialisasi (untuk klien dengan menarik diri yang sudah sampai pada tahap
mampu berinteraksi dalam kelompok kecil dan sehatsecara fisik.
b.  TAK stimulasi sensori (untuk klien yang mengalami gangguan sensori)
c. TAK orientasi realita(untuk klien halusinasi yang telah dapat mengontrol
halusinasinya, klien yang telah dapat berorientasi kepada realita dan sehat secara
fisik)
d. TAK stimulasi persepsi: halusinasi (untuk klien dengan halusinasi)
e. TAK peningkatan harga diri (untuk klien dengan harga diri rendah)
f. TAK penyaluran energy (untuk klien perilaku kekerasan yang telah dapat
mengekspresikan marahnya secara konstruktif, klien menarik diri  yang telah dapat
berhubungan dengan orang lain secara bertahap dan sehatsecara fisik)
g. TAK perawatan diri (untuk klien dengan defisit perawatan diri)
Berdasarkan data yang didapatkan dari Wisma Teratai terdapat 7 dari 8 pasien
mengalami defisit perawatan diri. Rata-rata ADL pasien dibantu dan diarahkan oleh
perawat.

C. KRITERIA ANGGOTA KELOMPOK


Kriteria klien sebagai anggota yang mengikuti Terapi aktivitas kelompok ini adalah:
1) Klien dengan riwayat gangguan jiwa disertai dengan gangguan isolasi sosial
2) Klien yang mengikuti terapi aktivitas ini adalah tidak mengalami prilaku agresif atau
mengamuk, dalam keadaan tenang.
3) Klien dapat diajak bekerja sama (kooperatif)
4) Pasien yang sudah mengikuti sesi 1-5
D. PROSES SELEKSI
1. Identifikasikan klien yang memenuhi kriteria
2. Membuat kontrak dengan klien
3. Menjelaskan tujuan kegiatan
4. Menjelaskan tempat dan waktu kegiatan
5. Membuat perjanjian mengikuti peraturan dalam terapi aktivitas kelompok
E. URAIAN STRUKTUR KEGIATAN
1. Hari/ Tanggal : selasa / 15 oktober 2019
2. Tempat Kegiatan : Ruang
3. Waktu Kegiatan : 08:00 - 09:30 WIB
4. Metode Kegiatan : a) Diskusi
b) Demonstrasi
5. Anggota Kelompok : 1) Tn. H
2) Tn. Y
3) Ny. R
4) Ny. S
5) Ny. R

F. MEKANISME KEGIATAN TAK


NO WAKTU KEGIATAN TERAPIS KEGIATAN
PESERTA
1 5 menit Pelaksanaan
a. Orientasi
1) Ucapkan salam, perkenalkan Menjawab salam dan
diri jika perlu. mendengarkan

2) Evaluasi/ validasi: menanyakan Menjawab


perasaan klien hari ini pertanyaan

3) Kontrak: menjelaskan kegiatan Mendengarkan dan


yang akan dilaksanakan memperhatikan
yaitu ,sosialisasi (kemampuan
bekerja sama), waktunya 30
menit, dan tempatnya di ruang
Mendengarkan dan
TAK
memperhatikan
4) Jika ada klien yang ingin
meninggalkan ruangan anggota
kelompok harus meminta izin
Mendengarkan dan
ke terapis.
memperhatikan
5) Lama kegiatan 30 menit
Mendengarkan dan
memperhatikan
6) Setiap pasien mengikuti dari
awal sampai akhir.
2 15 menit b. Kerja
1) Hidupkan kaset/CD pada tape Mendengarkan dan
recorder/CD player dan edarkan memperhatikan.
bola tenis berlawanan dengan
arah jarum jam
2) Pada saat music Mendengarkan dan
dihentikan ,anggota kelompok melakukan kegiatan
yang memegang bola mendapat
giliran untuk bertanya tentang
kehidupan pribadi anggota
Mendengarkan dan
kelompok yang ada disebelah
melakukan kegiatan
kanan denga cara :
 Memberi salam
 Memanggil panggilan
 Menanyakan kehidupan
pribadi :
keluarga,sekolah,atau
pekerjaan
 Dimulai oleh terapis
sebagai contoh Mendengarkan dan

3) Ulangi 1 dan 2 sampai semua melakukan kegiatan


anggota kelompok mendapat
giliran. Mendengarkan dan

4) Beri pujian untuk tiap melakukan kegiatan


keberhasilan anggota kelompok
dengan memberi tepuk tangan.

3 10 menit c. Terminasi
Mengungkapkan
1) Evaluasi pendapat
a) Menanyakan perasaan klien
setelah mengikuti TAKS
b) Memberi pujian atas
keberhasilan kelompok Menjawab

2) Rencana tindak lanjut pertanyaan

a. Menganjurkan tiap anggota


kelompok bercakap cakap
tentang kehidupan pribadi
dengan orang lain pada
kehidupan sehari-hari
b. Memasukan kegiatan
bercakap-cakap pada jadwal Mendengar dan
kegiatan harian klien memperhatikan
3) Kontrak yang akan datang
a) Menyepakati kegiatan
berikut ,yaitu menyampaikan
dan membicarakan topic
pembicaraan tertentu
b) Menyepakati waktu dan
tempat

G. PENGORGANISASIAN KELOMPOK
Leader : Dio Firmana Suherman
Co – Leader : Nora Agustina
Observer : Viola Agusta
Fasilitator : Nindi Eka Wijaya

Perilaku pemimpin atau terapis yang diharapkan:


Perilaku yang ditampilkan oleh leader:
1. Menyusun rencana TAK
2. Merencanakan, mengontrol dan mengatur berlangsungnya TAK
3. Mengarahkan kelompok dalam mencapai tujuan
4. Mengarahkan kelompok dalam pencapaian tujuan, Memimpin jalannya TAK
5. Menetapkan tujuan dan peraturan kelompok
6. Memfasilitasi setiap anggota untuk mengkspreikan perasaan, mengajukan pendapat
dan memberi umpan balik
7. Sebagai role model
8. Memberi motifasi anggota untuk mengemukakan pendapat dan memberi
reinforcemet positif
9. Evaluasi tindak lanjut.

Perilaku yang ditampilkan oleh Co - leader:


1. Membantu leader dalam pengorganisasian anggota kelompok
2. Mengingatkan leader jika terjadi penyimpangan
3. Bersama leader menjadi role model
4. Mengingatkan jika leader lupa

Perilaku yang ditampilkan oleh observer:


1. Ikut serta dalam kegiatan kelompok
2. Memberi stimulus dan motifasi kepada klien anggota kelompok untuk aktif
mengikuti berlangsungnya TAK
3. Mengikuti arahan dari leader dalam mengikuti kegiatan kelompok

Perilaku yang ditampilkan oleh fasilitator:


1. Mencatat serta mengamati respon klien (dibaca pada format yang tersedia) dinamika
jalannya TAK. Keadaan peserta (aktif, pasif, kooperatif)
2. Mengawasi berlangusungnya TAK dari mulai persiapan, proses hingga penutupan
3. Memberi umpan balik kepada leader, co-leader, fasilitator tentang jalannya TAK

H. MEDIA DAN ALAT


a. Media
1.

b. Alat
1) Tape recoerder/ CD player
2) Kaset /CD : Marilah kemari (titiek puspa ) atau lagu sejenis yang berirama riang
3) Bola Tenis
4) Buku catatan dan pulpen
5) Jadwal kegiatan klien

I. SETTING TEMPAT
Terapi dilakukan diruang TAK ruang
a. Terapis dengan klien duduk bersama membentuk persegi
b. Ruangan nyaman dan tenang

MEJA

: Leader : Observer

: Co-leader : Fasilitator

: Klien

J. PROSES EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. Diharapkan jumlah peserta sesuai dengan yang ditentukan
b. Diharapkan setting tempat sesuai dengan rencana
c. Diharapkan waktu dan tempat sesuai dengan rencana
d. Diharapkan peserta dapat negikuti kegiatan dari awal hingga akhir dengan tertib
2. Evaluasi proses
a. Diharapkan klien tidak meninggalkan tempat selama kegiatan berlangsung
b. Diharapkan klien dapat mengikuti peraturan terapi yang telah ditetapkan
c. Diharapkan klien berpartisipasi aktif dalam kegiatan terapi dan dapat dan dapat
memberi tanggapan
d. Diharapkan pengorganisasian dapat terlaksana sesuai rencana
3. Evaluasi hasil
a. Diharapkan 85% peserta mampu bertanya dan meminta sessuai dengan
kebutuhan dengan orang lain.
b. Diharapkan 85% peserta mampu menjawab dan memberi pada orang lain sesuai
dengan permintaan.

K. PENUTUP
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu bentuk kegiatan terapi psikologik
yang dilakukan dalam sebuah aktivitas dan diselenggarakan secara kolektif dalam rangka
pencapaian penyesuaian psikologis, perilaku dan pencapaian adaptasi optimal pasien.
Dalam kegiatan aktivitas kelompok, tujuan ditetapkan berdasarkan akan kebutuhan dan
masalah yang dihadapi oleh sebagian besar peserta dan sedikit banyak dapat diatasi
dengan pendekatan terapi aktivitas kolektif.
Demikianlah proposal kami ajukan dalam rangka praktek komprehensif di ruangan
Nuri, RSJ. Prof. Hb. Saanin padang.
Padang, 10 Oktober 2019
Ketua Kelompok

( )

Disetujui oleh

Pembimbing Akademik

(Ns.Ulfa Suryani, M.Kep.Sp.Kep.J)


Lampiran
Evaluasi dan dokumentasi
a. Kemampuan verbal : bertanya dan meminta
Nama pasien
No Kemampuan

1 bertanya dan meminta secara jelas


bertanya dan meminta secara
2
ringkas
bertanya dan meminta secara
3
relevan
bertanya dan meminta secara
4
spontan

b. Kemampuan verbal : menjawab dan memberi


Nama pasien
No Kemampuan

Menjawab dan memberi secara


1
jelas
Menjawab dan memberi secara
2
ringkas
Menjawab dan memberi secara
3
relevan
Menjawab dan memberi secara
4
spontan
c. Kemampuan non verbal
Nama pasien
No Kemampuan

1 Kontak mata
2 Duduk tegak
menggunakan bahasa tubuh yang
3
sesuai
mengikuti kegiatan dari awal
4
sampai akhir

Catatan:
1. Beri tanda check (√) untuk kemampuan yang dapat dilakukan
2. Bila klien tidak mampu, stimulasi/latih sampai klien mampu
3. Klien dianggap mampu jika semua unsur kemampuan tercapai.
Daftar hadir peserta TAK di Ruang Nuri RSJ. Prof. HB. Sa’anin padangTahun 2019

No Nama Tanda Tangan

Anda mungkin juga menyukai