Program Studi Seni Musik1,2*, Program Studi Desain Komunikasi Visual3*, Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Padang
Jl. Prof. Dr. Hamka, Air Tawar Padang, Kel. Air Tawar Barat, Kec. Padang Utara, Kota Padang, Kode Pos 25137
Sumatera Barat. Indonesia
Email: harisnal@fbs.unp.ac.id, wimbrayardi@gmail.com, kamal93@fbs.unp.ac.id
Abstrak
Tujuan tulisan tentang cerita Umbuik Mudo guna untuk mempromosikan kesenian tradisional
Minangkabau kelayak umum. Pada masyarakat Minangkabau setiap Nagari teredapat berbagai
kelompok atau grup kesenian randai salah satunya yang sangat di kenal daerah Kabupaten Tanah Datar.
Adapun isi randai yang pertama berisi sambutan ketua randai, kedua cerita randai Ramalah yang
ditnggal pergi suaminya, ketiga bercerita tentang Wahab Sutan Mudo, keempat menceritakan istrinya
Ramalah keliling Nagari, legaran, kelima menceritakan Wahab Sutan Mudo dan istrinya Terakhir
memberi salam sembah terhadap penonton sebelum randai dimuali. Randai yang dimainkan diiringi
padendang, gandang, musik talempong dan diwarnai tarian galombang, galombang pola gerak berbaris
dan galombang melingkar.
Abstract
The purpose of writing about the Umbuik Mudo story is to promote Minangkabau traditional arts to the
general public. In the Minangkabau community, every Nagari has various groups or groups of randai
arts, one of which is very well known to the Tanah Datar Regency area. The contents of the first randai
contain remarks from the head of the randai, the second story tells about the randai Ramalah who left
his husband, the third tells about Wahab Sutan Mudo, the fourth tells his wife Ramalah around Nagari,
Legaran, the fifth tells about Wahab Sutan Mudo and his wife Finally, greets the audience before the
randai started. The Randai which is played is accompanied by padendang, gandang, talempong music
and is colored by galombang dance, galombang pattern of marching motion and circular galombang.
Filosofi yang mengakar kuat di hati masyarakat yangn Representasi randai yang merupakan ciri berputar arah
dilakukan orang Minangkabau. Menurut Idrus (1995: jarum jam, sedangkan unsur terkandung makna dari
225) kegiatan kebudayaan, dalam tampilan seni, terdiri Randai Umbuik Mudo. Pemain randai mulanya, semua
dari seni berasal dari surau berajaran Islam, termasuk anggota hanya laki-laki, meskipun juga tampilan untuk
Salawaik Dulang sebagai sasaran, mana lebih baik perempuan juga laki-laki berpakaian perempuan,
dikenal sebagai seni tradisional, penggemarnya seperti baju kurung dan baju kebaya sebagai Biduan.
masyarakat. Randai dipertunjukan acara upacara adat dan hari besar
nasional berjalan semestinya.
1). Tujuan Promosi Jadi berinteraksi antara pemain randai yang lain dengan
Tujuannya adalah untuk memperkenalkan produk membandingkan gaya tampilan supaya akan menmbah
kepada colon penguna atau pembeli. Randai Group pengalaman yang berharga. Fenomenologi adalah hasil
Promotions adalah tentang penyebaran informasi suatu observasi dilapangan diringkas supaya intisarinya dan
produk kepada calon pelanggan, memperoleh makna yang terkandung didalamnya dapat
pelanggan baru dan mempertahankan loyalitas diungkapkan. Fenomena yang dialami pemain randai
pelanggan, meningkatkan penjualan dan keuntungan, tentu sangat bervariasi. Peneliti membuat beberapa
diferensiasi dan produk unggulan pasar. Jadi sampel sehingga pemain bisa memahami ide. Mari kita
mendapatkan angka penjualan lebih tinggi dan profit ambil contoh fenomena kelompok Randai Umbuik
atau keuntungan. Perjalanan randai adalah upaya Mudo. Fokus penelitian ini pada fenomena masyarakat
mengajak masyarakat untuk mengenal randai, lalu diskriminatif para pemain grup Randai Umbuik
kemudian memahaminya, mengubah sikap, Mudo. Fokus penelitian ini dapat dilakukan dengan
menghargai dan pada akhirnya selalu memiliki dan menerapkan metode deskriptf. terhadap fenomena
mengingat produk tersebut. Penjelasan di atas secara diskriminatif mencari kesamaan pengalaman
menunjukkan bahwa tujuan dari promosi sebagai hidup yang dijalani oleh permainan kelompok Randai
263 Disubmit 20 Agustus 2021, direview 17 Oktober 2021, dipublish 27 Oktober 2021.
Gorga : Jurnal Seni Rupa
Volume 10 Nomor 02 Juli-Desember 2021
p-ISSN: 2301-5942 | e-ISSN: 2580-2380
Umbuik Mudo yang mendapat perlakuan diskriminatif lapangan baik masa lalu maupun masa kini, seperti
yang dijalaninya. Fenomenologi berusaha memahami yang dijelaskan oleh Vredenbregt (1984: 34) bahwa
bagaimana manusia membangun makna dan konsep “Tujuan utama penelitian deskriptif adalah
intersubjektivitas (Kuswarno, 2009: 2). Fenomenologi mendeskripsikan kompleks. Realitas sosial
mengasumsikan juga dapat menafsirkan pengalaman memperoleh sosiologis/antropologis Randai Umbuik
mereka dan berusaha mrencari pengalaman pribadi Mudo.”
mereka (Littlejohn, 2009: 57). Muncul hai tersebut
yang merupakan kenyataan yang ada dialpangan HASIL DAN PEMBAHASAN
sebagai interpretasi pengalaman. 1.Hasil
1). Keberadaan Randai Umbuik Mudo
3. Teori Kebudayaan Umbuik Mudo nama group randai yang dari Kabupaten
Budaya keseluruhan cara hidup masyarakat dan bukan Tanah Datar, adapun cerita diangkat dalam pertunjukan
hanya beberapa kalangan pemerintah tetapi non Wahab Sutan Mudo, Bujang Sambilan dan difestival.
pemerintah. Oleh karena itu, budaya mengacu pada kata randai yakni “seandainya” berarti berbicara
berbagai aspek kehidupan. Istilah ini mencakup cara dengan akrab menggunakan bahasa kiasan, seperti
bertindak, keyakinan dan sikap. Kegiatan manusia yang pituah Minangkabau. Kata tersebut berawalan “ba”
ada di maswyarakat (Koentjaraningrat, 2003: 73). kemudian menjadi “ba-Randai”(rantai) geraknya
Seperti semua konsep ilmiah, konsep budaya mengacu dalam Randai bentruk. Formasinya seperti bundaran.
pada yang ingin diselidiki peneliti. Banyak budaya Minangkabau, termasuk Einstein,
Nafis mengatakan bahwa randai, pertama di daerah Ilau
Konsep budaya guna membantu peneliti dalam di Saning Bakar Kabupaten Solok dan seni itu
melakukan pekerjaannya penelti yang harus dipelajari dilakukan dalam lingkaran. Orang mengatakan seni
dan menjadi pertimbangan sehingga mendapat tujuan tradisional, hidup berdampingan dengan tradisi daerah
tertenrtu (Bakker, 2011: 11). Bagaimana konsep (Esten, 1983: 111). Hal lagi pendapat Darwais bahwa,
budaya membantu membandingkan makhluk-makhluk Randai pada awalnya merupakan bentuk seni tari.
ini? Masalah di sini adalah menjalankan bisnis dan Langkah dan gerakannya seperti pencak, memutarnya
aktivitasnya menerus yang diprogram sebagai respons melingkar dan jumlah pesertanya tidak pasti (Esten,
terhadap mereka. Perubahan perilaku lebah pada 1983: 112).
akhirnya harus menunggu perubahan kaumnya.
Orang seni dipentaskan di atas panggung juga tarian
Akibatnya, perilaku lebah menjadi tidak fleksibel. sebagai latarnya. Munculannya randai awal tahun 1932
Tidak seperti manusia, perilaku manusia sangat serba hingga 1935. Menurut Ratius (1935: 15) yakni, pemain
bisa (Koentjaraningrat, 2003: 74). Memang hal yang Randai yang memerankan Si Munah kayo yang
terjadi karena kemampuan luar biasa manusia untuk dilakoni sebagai rakyat tradisional Minangkabau.
belajar dari pengalamannya, guna yang dihasilkan Randai merupakan lakon yang dipentaskan dengan
peneliti dari sejarahnya meliputi kepercayaan dan jenis komedi dramatis bentuk adu silat yang isinya ada
perilaku pada masyarakat, Edward (1871: 1) kisah, pantun, akting, sindirian dan nada sindennya
Kebudayaan adalah salah satu buah pikiran berupa dilakukan sambil berjalan arah jarum jam.
benda dan perbuatan yang harus selalu dilestarikan
guna menjaga sejarah yang sudah ada di negara ini. Cerita dalam Randai menggunakan karakter berasal
Kebudayaan menurut Koetjiningrat (2003: 74) gagasan dari cerita berdasarkan tentang kehidupan sehari-hari.
suatu karya manusia dalam pada kehidupan masyarakat Utama dari cerita terletak pada protagonis yang
yang dijadikan untuk belajar cerita.dan karakter membawa cerita dari awal masa
orde baru dipengaruhi sejarah dan gelarkannya. Banyak
METODE PENELITIAN cerita yang diambil dari latar atau konfliknya.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapat data secara
akurat dan terarah. Metode penelitian adalah agar Kelompok seni di daerah Tanah Datar Minangkabau,
mendapat data dengan sistematis, dan empiris. justru engan dapat dipisahkan dari keberadaannya.
Penelitian yang digunakasn secara deskriptif yang Pemerintahan zaman Belanda tahun 1932 awalnya
kejadian yang ada dalam penelitian di lapangan. munculnya Randai yang terinspirasi komik para negara
Malaka. Pada tahun 1943 pasukan Jepang masuk maka
Metode yang menggali masalah yang terjadi di seni tradisi rakyat yang tidak berjalan pada saat
lapangan baik secara lisan maupun tertulis bertujuan tersebut, hal tersebut memaksa orang-orang di nagari-
untuk menggambarkan atau menjelaskan peristiwa di nagari mempelajari seni tradisi Jepang, seperti seni bela
Gambar 2. Padendang
(Wimbrayardi, 2019)
265 Disubmit 20 Agustus 2021, direview 17 Oktober 2021, dipublish 27 Oktober 2021.
Gorga : Jurnal Seni Rupa
Volume 10 Nomor 02 Juli-Desember 2021
p-ISSN: 2301-5942 | e-ISSN: 2580-2380
3). Pertunjukan Randai Minangkabau
267 Disubmit 20 Agustus 2021, direview 17 Oktober 2021, dipublish 27 Oktober 2021.