Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DEPRESI

1. Pokok bahasan : Depresi


2. Sub pokok bahasan : Pengertian, penyebab, tanda dan gejala,
kompilkasi, pemeriksaan penunjang
3. Sasaran : Seluruh pengunjung (pasien maupun kelurga)
yang datang ke RSIA DEDARI
4. Waktu : 35 menit
5. Tempat : RSIA DEDARI
6. Hari/ tanggal :

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti pendidikan kesehatan tentang Depresi, diharapkan para
pengunjung (pasien maupun keluarga) dapat meningkatkan pengetahuannya
tentang Depresi.

B. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti penyuluhan selama 35 menit, diharapkan dapat mengetahui
tentang Depresi meliputi:
1. Pengertian
2. Penyebab
3. Tanda dan gejala
4. Komplikasi
5. Pemeriksaan penunjang
C. Kegiatan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1 5 menit Pembukaan
1) Salam Pembuka 1. Menjawab salam
(memperkenalkan diri dan
menentukan kontrak waktu
dengan peserta) 2. Mendengarkan dan
2) Menjelaskan tujuan penyuluhan memperhatikan
3) Menyebutkan materi yang akan penyuluhan
disampaikan

2 20 Pelaksanaan
menit 1) Menjelaskan materi tentang 1. Peserta
Depresi, meliputi: memperhatikan
1. Pengertian materi yang diberikan
2. Penyebab
3. Tanda dan gejala
4. Komplikasi
5. Pemeriksaan penunjang
2. Peserta mengajukan
2) Memberikan kesempatan pada pertanyaan tentang
masyarakat untuk menanyakan meteri yang kurang
materi yang kurang dipahami dipahami
3 5 menit Evaluasi
1. Menanyakan kembali kepada 1. Para peserta
peserta tentang materi yang telah menjawab pertanyaan
disampaikan yang diberikan
penyuluh
2. Penyuluh menyimpulkan 2. Para peserta
kembali penjelasan yang telah mendengarkan
diberikan kesimpulan materi
yang disampaikan
3. Petugas membagikan leaflet
Depresi
4 5 menit Terminasi
1. Mengucapkan terima kasih Menjawab salam
2. Memberikan salam penutup

D. Metode
Ceramah, diskusi dan Tanya jawab.
E. Alat bantu
a) Leafleat
b) Poster

6. Evaluasi:
1. Evaluasi Struktur
a. Pelaksana Kegiatan
Kegiatan ini diselenggarakan oleh para perawat maupun bidan RSIA
DEDARI Kupang dengan rincian nama sebagai berikut:
1.
2.
3.
Adapun yang dipilih menjadi moderator, narasumber dan notulis
adalah sebagai berikut:
Moderator :
Narasumber :
Notulen :

b. Peserta Kegiatan
Diharapkan peserta kegiatan penyuluhan kesehatan adalah seluruh
pasien dan keluarga pasien di RSIA DEDARI Kupang.
c. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Diharapkan kegiatan penyuluhan kesehatan dilaksanakan pada hari
Sabtu, jam 08.40-09.15 di RSIA DEDARI Kupang

2. Evaluasi Proses
1. Diharapkan seluruh pasien dan keluarga pasien tampak mendengarkan
dengan seksama topik yang dibahas (topik tentang Depresi)
2. Diharapkan seluruh pasien dan keluarga pasien menunjukan minat
terhadap kegiatan penyuluhan, ditandai dengan banyak keluarga pasien
yang antusias dan memberikan pertanyaan.

3. Evaluasi Hasil
Diharapkan pasien dan keluarga dapat memberikan umpan balik
(feedback) yang baik, ditandai dengan respon verbal.

Kupang, 7 mey 2017

Mengetahui
ketua,

( )
MATERI DEPRESI

1. Pengertian
Depresi adalah suatu perasaan sedih yang sangat mendalam yang terjadi setelah
mengalami suatu peristiwa dramatis atau menyedihkan, misalnya kehilangan
seseorang yang disayangi. Seseorang bisa jatuh dalam kondisi depresi jika ia
terus-menerus memikirkan kejadian pahit, menyakitkan, keterpurukan dan
peristiwa sedih yang menimpanya dalam waktu lama melebihi waktu normal
bagi kebanyakan orang.

2. Penyebab
Dasar umum untuk gangguan depresi berat tidak diketahui, tetapi diduga
faktor-faktor dibawah ini berperan :
a. Faktor Biologis
Data yang dilaporkan paling konsisten dengan hipotesis bahwa gangguan
depresi berat adalah berhubungan dengan disregulasi pada amin biogenik
(norepineprin dan serotonin). Penurunan serotonin dapat mencetuskan
depresi dan pada beberapa pasien yang bunuh diri memiliki konsentrasi
metabolik serotonin di dalam cairan serebrospinal yang rendah serta
konsentrasi tempat ambilan serotonin yang rendah di trombosit.
b. Faktor Genetika
Data genetik menyatakan bahwa sanak saudara derajat pertama dari
penderita gangguan depresi berat kemungkinan 1,5 sampai 2,5 kali lebih
besar daripada sanak saudara derajat pertama subyek kontrol untuk
penderita gangguan.
c. Faktor psikososial
Peristiwa kehidupan dan stress lingkungan, suatu pengamatan klinis yang
telah lama direplikasi bahwa peristiwa kehidupan yang menyebabkan
stress lebih sering mendahului episode pertama gangguan mood daripada
episode selanjutnya, hubungan tersebut telah dilaporkan untuk pasien
dengan gangguan depresi berat.
3. Tanda dan gejala

Menurut Lumbantobing (2004), gejala-gejala depresi meliputi :


a. Gangguan tidur
Keluhan somatik berupa nyeri kepala, dizzi (puyeng), rasa nyeri,
pandangan kabur, gangguan saluran cerna,gangguan nafsu makan
(meningkat atau menurun), konstipasi, perubahan berat badan (menurun
atau bertambah).
b. Gangguan psikomotor berupa aktivitas tubuh meningkat (agitasi atau
hiperaktivitas) atau menurun, aktivitas mental meningkat atau menurun,
tidak mengacuhkan kejadian di sekitarnya, fungsi seksual berubah
(mencakup libido menurun), variasi diurnal dari suasana hati dan gejala
biasanya lebih buruk di pagi hari.
c. Gangguan psikologis berupa suasana hati (disforik, rasa tidak bahagia,
letupan menangis), kognisi yang negatif, gampang tersinggung, marah,
frustasi, toleransi rendah, emosi meledak, menarik diri dari kegiatan
sosial, kehilangan kenikmatan & perhatian terhadap kegiatan yang biasa
dilakukan, banyak memikirkan kematian & bunuh diri, perasaan negatif
terhadap diri sendiri, persahabatan serta hubungan sosial.
4. Komplikasi
Depresi dapat menyebabkan berbagai komplikasi, seperti meningkatkan risiko
gangguan psikologis lainnya. Bahkan, tidak jarang untuk orang-orang dengan
depresi juga memiliki beberapa bentuk gangguan kecemasan. Secara umum,
depresi dapat mengganggu kegiatan sehari-hari dan menurunkan kualitas
hidup.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
AUTIS

1. Pokok bahasan : AUTIS


2. Sub pokok bahasan : Pengertian, penyebab, tanda dan gejala,
kompilkasi, pemeriksaan penunjang
3. Sasaran : Seluruh pengunjung (pasien maupun kelurga)
yang datang ke RSIA DEDARI
4. Waktu : 35 menit
5. Tempat : RSIA DEDARI
6. Hari/ tanggal :

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti pendidikan kesehatan tentang Depresi, diharapkan para
pengunjung (pasien maupun keluarga) dapat meningkatkan pengetahuannya
tentang autis.

B. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti penyuluhan selama 35 menit, diharapkan dapat mengetahui
tentang autis meliputi:
1. Pengertian
2. Penyebab
3. Tanda dan gejala
4. Komplikasi
5. Pemeriksaan penunjang
C. Kegiatan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1 5 menit Pembukaan
4) Salam Pembuka 3. Menjawab salam
(memperkenalkan diri dan
menentukan kontrak waktu
dengan peserta) 4. Mendengarkan dan
5) Menjelaskan tujuan penyuluhan memperhatikan
6) Menyebutkan materi yang akan penyuluhan
disampaikan

2 20 Pelaksanaan
menit 3) Menjelaskan materi tentang autis, 3. Peserta
meliputi: memperhatikan
6. Pengertian materi yang diberikan
7. Penyebab
8. Tanda dan gejala
9. Komplikasi
10. Pemeriksaan penunjang
4. Peserta mengajukan
4) Memberikan kesempatan pada pertanyaan tentang
masyarakat untuk menanyakan meteri yang kurang
materi yang kurang dipahami dipahami
3 5 menit Evaluasi
4. Menanyakan kembali kepada 3. Para peserta
peserta tentang materi yang telah menjawab pertanyaan
disampaikan yang diberikan
penyuluh
5. Penyuluh menyimpulkan 4. Para peserta
kembali penjelasan yang telah mendengarkan
diberikan kesimpulan materi
yang disampaikan
6. Petugas membagikan leaflet
autis
4 5 menit Terminasi
3. Mengucapkan terima kasih Menjawab salam
4. Memberikan salam penutup

D. Metode
Ceramah, diskusi dan Tanya jawab.
E. Alat bantu
c) Leafleat
d) Poster

6. Evaluasi:

1. Evaluasi Struktur
a. Pelaksana Kegiatan
Kegiatan ini diselenggarakan oleh para perawat maupun bidan RSIA
DEDARI Kupang dengan rincian nama sebagai berikut:
1.
2.
3.
Adapun yang dipilih menjadi moderator, narasumber dan notulis
adalah sebagai berikut:
Moderator :
Narasumber :
Notulen :

b. Peserta Kegiatan
Diharapkan peserta kegiatan penyuluhan kesehatan adalah seluruh
pasien dan keluarga pasien di RSIA DEDARI Kupang.
c. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Diharapkan kegiatan penyuluhan kesehatan dilaksanakan pada hari
Sabtu, jam 08.40-09.15 di RSIA DEDARI Kupang

2. Evaluasi Proses
a. Diharapkan seluruh pasien dan keluarga pasien tampak mendengarkan
dengan seksama topik yang dibahas (topik tentang autis i)
b. Diharapkan seluruh pasien dan keluarga pasien menunjukan minat
terhadap kegiatan penyuluhan, ditandai dengan banyak keluarga pasien
yang antusias dan memberikan pertanyaan.

4. Evaluasi Hasil
Diharapkan pasien dan keluarga dapat memberikan umpan balik
(feedback) yang baik, ditandai dengan respon verbal.

Kupang, Mey 2017

Mengetahui
ketua,

( )
MATERI AUTIS
1. Pengertian
Kata autis berasal dari bahasa Yunani "auto" berarti sendiri yang ditujukan pada
seseorang yang menunjukkan gejala "hidup dalam dunianya sendiri". Pada
umumnya penyandang autisma mengacuhkan suara, penglihatan ataupun
kejadian yang melibatkan mereka. Jika ada reaksi biasanya reaksi ini tidak
sesuai dengan situasi atau malahan tidak ada reaksi sama sekali. Mereka
menghindari atau tidak berespon terhadap kontak sosial (pandangan mata,
sentuhan kasih sayang, bermain dengan anak lain dan sebagainya).

2. Tanda dan gejala


Para ahli telah melakukan riset dan menghasilakn hipotesa mengenai
kemungkinan pemicu autisme, dan digolongkan menjadi enam faktor, yaitu :
a. Faktor genetis atau keturunan
Gen menjadi faktor kuat yang menyebabkan anak autis. Jika dalam satu
keluarga memiliki riwayat penderita autis, maka keturunan selanjutnya
memiliki peluang besar untuk menderita autis. Hal ini di sebabkan karena
terjadi gangguan gen yang memengaruhi perkembangan, pertumbuhan dan
pembentukan selsel otak kondisi genetis pemicu autis ini bisa di sebabkan
karena usia ibu saat mengandung sudah tua atau usia ayah yang usdah tua.
Diketahui bahwa sperma laki - laki berusia tua cenderung mudah
bermutasi dan memicu timbulnya autisme. Selain itu ibu yang mengidap
diabetes juga di tengarai sebagai peicu autisme pada bayi.
b. Faktor Kandungan atau Pranatal
Kondisi kandungan juga dapat menyebabkan gejala autisme. Ini di
sebabkan oleh virus yang menyerang pada trimester pertama, yaitu virus
syndroma rubella selain itu kesehatan lingkungan juga mempengaruhi
kesehatan otaka janin dalam kandungan. Polusi udara bedampak negatif
pada perkembangan otak dan pisik janin sehingga meningkatkan
kemungkinan bayi lahir dengan resiko autis bahkan bayi lahir prematur
dan berat bayi kurang juga merupakan resiko terjadinya autis.
c. Faktor kelahiran
Bayi yang lahir dengan berat renddah, prematur, dan lama dalam
kandungan ( lebih dari 9 bulan ) beresiko mengidap autisme. Selain itu ,
bayi yang mengalami gagal nafas (hipoksa) saat lahir juga beresiko
mengalami autis.
d. Faktor Lingkungan
Bayi yang lahir sehat belum tentu tidak mengalami autisme faktor
lingkungan (eksternal) juga dapat menyebabkan bayi menderita autisme ,
seperti lingkungan yang penuh tekanan dan tidak bersih. Lingkungan yang
tidak bersih dapat menyebabkan bayi alergi melalui ibu. Karena itu hindari
paparan sumber alergi berupa asap rokok, debu, atau makanan yang
menyebabkan alergi.
e. Faktor Obat
Obat untuk mengatasi rasa mual, muntah ataupun menenang yang di
konsumsi ibu hamil beresiko menyebabkan anak autis, karena itu anda
harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengkonsumsi
obat jenis apapun saat hamil.
f. Faktor Makanan
Zat kimia yang terkandung dalam makanan sangat berbahaya untuk
kandungan. Salah satunya, perstisida yang terpapar pada sayuran, di
ketahui bahwa pestisida mengganggu fungsi gen pada syaraf pusat,
menyebabkan anak autis.
3. Tanda dan gejala
Tanda-tanda dan gejala autisme diuraikan di bawah ini dapat dijadikan
pedoman untuk melihat ciri-ciri autis :
a. Komunikasi
Tidak berbicara atau sangat terbatas.
Kehilangan kata-kata sebelum bisa mengatakan.
Kesulitan mengekspresikan keinginan dan kebutuhan dasar.
Kurang dapat membangun kosakata.
Bermasalah mengikuti arah atau menemukan benda-benda yang
bernama.
Mengulangi apa yang dikatakan (echolalia).
Bermasalah menjawab pertanyaan.
Ucapan yang terdengar berbeda karena nada tinggi.
b. Keterampilan sosial
Kontak mata buruk dengan orang atau benda.
Kurang dalam bermain keterampilan.
Menjadi terlalu fokus pada suatu topik atau benda-benda yang menarik
bagi mereka.
Masalah dalam berteman.
Menangis,marah, tertawa, atau tertawa tanpa alasan yang diketahui atau
pada waktu yang salah.
Menyukai sentuhan atau pelukan.

c. Reaksi terhadap lingkungan sekitar mereka

Gerakan tangan goyang, mengepakkan atau lainnya (bergerak sendiri


tanpa disadari).
Tidak memperhatikan hal-hal yang dilihat atau didengar.
Bermasalah terhadap perubahan dalam rutinitas.
Menggunakan benda-benda dengan cara yang tidak biasa.
Tidak takut terhadap bahaya nyata.
Menjadi sangat sensitif atau tidak cukup sensitif terhadap sentuhan,
cahaya, atau suara (misalnya, tidak menyukai suara keras atau hanya
merespons ketika suara yang sangat keras, disebut juga gangguan integrasi
sensorik).
Kesulitan makan (hanya menerima makanan yang dipilih, menolak tekstur
makanan tertentu).
Gangguan tidur.

4.

Anda mungkin juga menyukai