Anda di halaman 1dari 17

A.

Latar Belakang
Dialam semesta ini, sangat banyak sekali sesuatu yang ada. Mulai dari yang
bernyawa dan mati, cair dan padat, besar dan kecil dan masih banyak lain sebagainya.
Sehingga, dengan banyaknya jenis-jenis tersebut diperlukan suatu pengelompokkan
untuk membedakan banyaknya jenis yang melimpah itu. Seperti pengelompokkan
hewan menurut apa yang dimakan, ada kelompok herbivora, karnivora dan omnivora.
Begitu juga dengan pengelompokkan yang lainnya. Sehingga, didalam ilmu
matematika, matematika adalah salah satu pelajaran yang terkesan sulit dan
menakutkan bagi sebagian siswa. Anggapan tersebut mengakibatkan turunnya minat
dan motivasi siswa dalam mempelajari matematika, seperti halnya didalam bab ini
kita akan mempelajari mengenai himpunan. Himpunan adalah suatu kumpulan/
koleksi dari objek-objek sembarang. Dengan himpunan kita akan bisa
mengelompokkan objek-objek dengan suatu keadaan atau sifat-sifat yang sama.
Dengan penggunaan alat peraga seperti alat peraga blok atribut diharapkan
dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam mempelajari matematika
sehingga prestasi matematika siswa dapat lebih baik. Dalam bab ini kami akan
membahas alat peraga yang berjudul blok atribut, dimana alat peraga ini sangat
penting karena dapat membantu seorang guru dalam penyampaian materi seperti
halnya mengenai himpunan dan juga dapat menghilangkan asumsi pada anak
sehingga siswa dapat menggemari matematika.

B. Pengertian Alat Peraga yang dipakai


Alat peraga dapat membuat siswa mampu menguasai konsep-konsep
matematika yang bersifat abstrak, sehingga dalam membelajarkan matematika kepada
siswa masih diperlukan alat peraga. Ketika proses pembelajaran berlangsung sudah
seharusnya menggunakan model atau benda nyata yaitu alat peraga yang dapat
digunakan sebagai jembatan bagi siswa untuk berpikir abstrak yang berkaitan dengan
topik-topik tertentu yang dapat membatu pemahaman terhadap siswa, pada bab ini
kami akan menggunakan alat peraga yang bernama atribut blok.
Atribut blok adalah sebuah alat peraga yang sering digunakan di SD, SMP
maupun SMA. Blok atribut merupakan suatu alat peraga yang berupa karton ataupun
triplek yang berbentuk bangun datar persegi panjang, lingkaran, segitiga, ataupun
bujur sangkar. Media pembelajaran dengan menggunakan alat peraga akan
mempermudahkan siswa memahami materi yang diberikan, materi yang sering
menggunakan alat peraga blok atribut adalah himpunan. Konsep himpunan adalah
kumpulan dari elemen-elemen atau anggota-anggota yang memiliki ciri khas atau
karakteristik yang sama.

C. Tujuan Alat Peraga yang dipakai


1. Menanamkan konsep himpunan
2. Menanamkan konsep relasi antar himpunan
3. Mengetahui cara membuat blok atribut untuk mengetahui relasi antar himpunan
4. Mengetahui bentuk himpunan dari berbagai alat peraga
5. Mengetahui cara menerapkan alat peraga untuk mengetahui konsep himpunan

D. Kelebihan dan kekurangan alat peraga

Kelebihan alat peraga yaitu :


1. Menumbuhkan minat belajar siswa karena pelajaran menjadi lebih menarik.
2. Memperjelas makna bahan pelajaran sehingga siswa lebih mudah memahami
konsep himpunan dan relasi.
3. Dengan adanya alat peraga tersebut, metode mengajar akan lebih bervariasi
sehingga siswa tidak akan mudah bosan.
4. Membuat lebih aktif melakukan kegiatan belajar seperti :mengamati,
melakukan dan mendemonstrasikan dan sebagainya.

Kekurangan alat peraga yaitu:


1. Mengajar dengan memakai alat peraga lebih banyak menuntut guru untuk
mendemonstrasikannya.
2. Banyak waktu yang diperlukan untuk persiapan menggunakan alat peraga
tersebut.
3. Perlu kesediaan berkorban secara materiil.

E. Teori Alat Peraga


Alat peraga
Alat peraga adalah segala sesuatu yang dipergunakan oleh guru dari berbagai alat
untuk membantunya memberikan pengertian kepada anak didik, bagi sesuatu pelajaran
baru yang sulit pemahamannya. Pada dasarnya anak belajar melalui benda konkrit.
Untuk memahami konsep abstrak anak memerlukan benda-benda konkrit (riil) sebagai
perantara atau visualisasinya. Konsep abstrak itu dicapai melalui tingkat-tingkat belajar
yang berbeda-beda. Bahkan, orang dewasapun yang pada umumnya sudah dapat
memahami konsep abstrak pada keadaan tertentu sering memerlukan visualisasi. Oleh
karena itu, dalam pembelajaran matematika kita sering menggunakan alat peraga.
Dengan menggunakan alat peraga maka :
1. Proses belajar mengajar termotivasi baik siswa maupun guru, terutama siswa
minatnya akan timbul. Ia akan senang, terangsang, tertarik, dan karena itu akan
bersikap positif terhadap pengajaran matematika.
2. Konsep abstrak matematika tersajikan dalam bentuk kongkrit dan karena itu lebih
dapat dipahami dan dimengerti, dan dapat ditanamkan pada tingkat-tingkat yang lebih
rendah.
3. Hubungan antara konsep abstrak matematika dengan benda-benda di alam sekitar
akan dapat dipahami.
4. Konsep-konsep abstrak yang tersajikan dalam bentuk konkrit yaitu dalam bentuk
model matematika yang dapat dipakai sebagai objek penelitian maupun sebagai alat
untuk meneliti ide-ide baru dan relasi baru menjadi bertambah banyak

F. Materi Bahasan
RELASI
Pengertian Relasi
Antara elemen-elemen dari dua buah himpunan seringkali terdapat suatu relasi
atau hubungan tertentu. Relasi menurut bahasa berarti hubungan. Dalam matematika,
relasi atau hubungan menyatakan hubungan antara anggota suatu himpunan dengan
anggota himpunan yang lain.
Relasi dari himpunan A ke himpunan B, artinya memetakan setiap anggota pada
himpunan A (x ∈ A) dengan anggota pada himpunan B (y ∈ B). Relasi antara himpunan
A dan himpunan B juga merupakan himpunan, yaitu himpunan yang berisi pasangan
berurutan yang mengikuti aturan tertentu, contoh (x,y) ∈ R. Relasi biner R antara
himpunan A dan B merupakan himpunan bagian dari cartesian product A × B atau R ⊆
(A × B).
Contoh:
a) Terdapat empat siswa menyatakan mata pelajaran kesukaannya sebagai berikut:
Ardi menyukai Bahasa Indonesia, Rini dan Indri menyukai Matematika, dan Mirza
menyukai IPA.
Dari pernyataan di atas terdapat dua himpunan yaitu:
A = himpunan siswa
= {Ardi, Indri, Mirza, Rini}
B = himpunan mata pelajaran
= {Bahasa Indonesia, Matematika, IPA}
Relasi antara anggota himpunan A ke himpunan B yang mungkin adalah menyukai,
menggemari, menyenangi, dsb.
Diberikan dua himpunan:
E = {1, 2, 3, 4, 5}
F = {0, 2, 4, 6}
Dari dua himpunan tersebut didapat :
1 dikawankan dengan 2, 4, dan 6
2 dikawankan dengan 4 dan 6
3 dikawankan dengan 6
4 dikawankan dengan 6
5 dikawankan dengan 6
Relasi antara anggota himpunan E ke anggota himpunan F yang mungkin adalah kurang
dari. Dan sebaliknya, relasi antara anggota himpunan F ke anggota himpunan E yang
mungkin adalah lebih dari.
Dari dua contoh di atas, himpunan A dan E disebut daerah asal (domain), dan himpunan
B dan F disebut daerah kawan (kodomain). Sementara itu menyukai dan kurang dari
disebut relasi. Himpunan semua anggota kodomain disebut range atau daerah hasil.
1. Notasi dalam Relasi
Relasi antara dua buah objek dinyatakan dengan himpunan pasangan berurutan (x,y) ∈ R
 Contoh: relasi F adalah relasi ayah dengan anaknya, maka:
F = {(x,y)|x adalah ayah dari y}
xRy dapat dibaca: x memiliki hubungan R dengan y
2. Cara Menyatakan Relasi
Relasi antara himpunan A dan B dapat dinyatakan dengan beberapa cara penyajian
sebagai berikut:
Contoh :
A = {1, 2, 3, 4, 5}
B = {0, 2, 4, 6}
1 dikawankan dengan 2, 4, dan 6
2 dikawankan dengan 4 dan 6
3 dikawankan dengan 4 dan 6
4 dikawankan dengan 6
5 dikawankan dengan 6

a. Diagram Panah
Himpunan A sebagai domain (daerah asal) diletakkan di sebelah kiri, dan himpunan B
sebagai kodomain (kodomain) diletakkan di sebelah kanannya. Relasi antara himpunan A
dan B ditunjukkan dengan arah panah. Seperti gambar di bawah ini!

b. Himpunan Pasangan Berurutan


Jika x elemen A dan y elemen B, maka relasi dari A ke B dapat dinyatakan dengan
pasangan berurutan (x, y). Dari diagram panah di atas dapat dituliskan himpunan
pasangan berurutannya sebagai berikut: {(1, 2), (1, 4), (1, 6), (2, 4), (2, 6), (3, 4), (3, 6),
(4, 6), (5, 6)}.

c. Diagram Kartesius
Pada koordinat cartesius daerah asal (domain) diletakkan pada sumbu X (sumbu
mendatar) dan daerah kawan (kodomain) diletakkan pada sumbu Y (sumbu tegak).
Sedangkan daerah hasilnya merupakan titik (noktah) koordinat pada diagram cartesius.
Dari relasi di atas, dapat ditunjukkan diagram cartesiusnya seperti di bawah ini!
Matriks
Baris = domain
Kolom = kodomain

B 0 2 4 6
A
1 1 1 1 1
2 0 0 1 1
3 0 0 1 1
4 0 0 0 1
5 0 0 0 1

Bentuk matrik :
1 1 1 1 1

20 0 1 1
3 0 0 1 1
 
4 0 0 0 1
50 0 0 1

Graph Berarah
- Hanya untuk merepresentasikan relasi pada satu himpunan (bukan antara dua
himpuanan).
- Tiap unsur himpunan dinyatakan dengan sebuah titik (disebut juga simpul atau vertex).
- Tiap pasangan terurut dinyatakan dengan busur (arc).
- Jika (a, b) ∈ R, maka sebuah busur dibuat dari simpul a ke simpul b.
- Simpul a disebut simpul asal (initial vertex)
- Simpul b disebut simpul tujuan (terminal vertex)
- Pasangan terurut (a, a) dinyatakan dengan busur dari simpul a ke simpul a sendiri. Busur
semacam itu disebut loop
Contoh :
Misalkan R = {(a, b), (b, c), (b, d), (c, c) (c, a), (c, d), (d, b)} adalah relasi pada himpunan
{a, b, c, d}.

Sifat-sifat Relasi
1) Refleksif
Sebuah relasi dikatakan refleksif jika sedikitnya: x ∈ A, xRx
Minimal

2) Transitif
Sebuah relasi dikatakan bersifat transitif jika:
xRy , yRz => xR ; (x,y, z) ∈ A
Contoh: R = {(a,d),(d,e),(a,e)}
3) Simetrik
Sebuah relasi dikatakan bersifat simetris jika:
xRy, berlaku pula yRx untuk (x dan y) ∈ A
Contoh:
A={a,b,c,d}
R={(a,a),(b,b),(c,c),(d,d),(a,b),(b,a),(c,d),(d,c)}
4) Asimetrik
Relasi asimetrik adalah kebalikan dari relasi simetrik
Artinya (a,b) ∈ R, (b,a) ∉ R
Contohnya: R = {(a,b), (a,c), (c,d)}
5) Anti Simetrik
Relasi R dikatakan antisimetrik jika, untuk setiap x dan y di dalam A; jika xRy dan yRx
maka x=y

Operasi dalam Relasi


Operasi himpunan seperti irisan, gabungan, selisih, dan penjumlahan (beda
setangkup) juga berlaku pada relasi.
Jika R1 dan R2 masing-masing merupakan relasi dari himpuna A ke himpunan B, maka
R1 ∩ R2, R1 ∪ R2, R1 – R2, dan R1 ⊕ R2 juga adalah relasi dari A ke B.

Contoh operasi relasi


Misalkan A = {a, b, c} dan B = {a, b, c, d}.
Relasi R1 = {(a, a), (b, b), (c, c)}
Relasi R2 = {(a, a), (a, b), (a, c), (a, d)}
Maka :
R1 ∩ R2 = {(a, a)}
R1 ∪ R2 = {(a, a), (b, b), (c, c), (a, b), (a, c), (a, d)}
R1 − R2 = {(b, b), (c, c)}
R2 − R1 = {(a, b), (a, c), (a, d)}
R1 ⊕ R2 = {(b, b), (c, c), (a, b), (a, c), (a, d)}

Operasi komposisi
Operasi komposisi merupakan gabungan dari dua buah relasi yang harus memenuhi
syarat tertentu, yaitu jika R1 relasi dari A ke A dan R2 relasi dari A ke A, maka relasi
komposisi R1 dan R2, dinyatakan oleh R2°R1 berarti relasi R1 diteruskan oleh relasi R2.
Syarat tersebut adalah jika (a, b)  R1 dan (b, c)  R2, maka (a, c)  R2°R1.
Contoh operasi komposisi :
Misalkan, A = {a, b, c}, B = {2, 4, 6, 8} dan C = {s, t, u}
Relasi dari A ke B didefinisikan oleh :
R = {(a, 2), (a, 6), (b, 4), (c, 4), (c, 6), (c, 8)}
Relasi dari B ke C didefisikan oleh :
T = {(2, u), (4, s), (4, t), (6, t), (8, u)}
Maka komposisi relasi R dan T adalah
T ο R = {(a, u), (a, t), (b, s), (b, t), (c, s), (c, t), (c, u)}

HIMPUNAN
Himpunan adalah suatu kelompok atau sekumpulan benda-benda atau objek-objek
yang dapat di terangkan dengan jelas (terdefenisikan). Nama himpunan dinyatakan
dengan huruf kapital. Penulisan himpunan dinyatakan di antara kurung kurawal. Untuk
memisahkan anggota yang satu dengan yang lainnya, digunakan tanda koma. Untuk
menuliskan himpunan yang berlanjut, digunakan tanda titik sebanyak tiga buah. Relasi
dari himpunan A ke himpunan B adalah pemasangan anggota-anggota himpunan A
dengan anggota-anggota himpunan B. Jika A=B, dikatakan relasi pada A. Relasi dapat
dinyatakan ddengan diagram panah, diagram cartesius, atau himpunan pasangan berurut.
Dalam matematika, himpunan adalah segala koleksi benda-benda tertentu yang dianggap
sebagai satu kesatuan. Walaupun hal ini merupakan ide yang sederhana, tidak salah jika
himpunan merupakan salah satu konsep penting dan mendasar dalam matematika
modern, dan karenanya, studi mengenai struktur kemungkinan himpunan dan teori
himpunan. Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda.
Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

Jenis-Jenis Himpunan

 Himpunan Bagian (Subset).


Himpunan A dikatakan himpunan bagian (subset) dari himpunan B ditulis A ⊂ B ”,
jika setiap anggota A merupakan anggota dari B.
Syarat :
A ⊂ B, dibaca : A himpunan bagian dari B
A ⊂ B, dibaca : A bukan himpunan bagian dari B
B ⊂ A dibaca : B bukan himpunan bagian dari A
B ⊂ A dibaca : B bukan himpunan bagian dari A
Contoh :
Misal A = { 1,2,3,4,5 } dan B = { 2,4} maka B ⊂ A
Sebab setiap elemen dalam B merupakan elemen dalam A, tetapi tidak sebaliknya.

Penjelasan : Dari definisi diatas himpunan bagian harus mempunyai unsur himpunan
A juga merupakan unsur himpunan B.artinya kedua himpunan itu harus saling berkaitan.

 Himpunan Kosong (Nullset)


Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak mempunyai unsur anggota yang sama
sama sekali.
Syarat :
Himpunan kosong = A atau { } Himpunan kosong adalah tunggal
Himpunan kosong merupakan himpunan bagian dari setiap himpunan
Perhatikan : himpunan kosong tidak boleh di nyatakan dengan { 0 }.
Sebab : { 0 } ≠ { }

Penjelasan : dari definisi diatas himpunan kosong adalah himpunan yang tidak
mempunyai satupun anggota, dan biasanya himpunan kosong dinotasikan dengan huruf
yunani ø (phi).

 Himpunan Semesta
Himpunan semesta biasanya dilambangkan dengan “U” atau “S” (Universum) yang
berarti himpunan yang memuat semua anggota yang dibicarakan atau kata lainya
himpunan dari objek yang sedang dibicarakan.

 Himpunan Sama (Equal)


Bila setiap anggota himpunan A juga merupakan anggota himpunan B, begitu
pula sebaliknya.dinotasikan dengan A=B
Syarat : Dua buah himpunan anggotanya harus sama.
Contoh : A ={ c,d,e} B={ c,d,e } Maka A = B
Penjelasan : Himpunan equal atau himpunan sama,memiliki dua buah himpunan yang
anggotanya sama misalkan anggota himpunan A {c,d,e} maka himpunan B pun akan
memiliki anggota yaitu { c,d,e }.

 Himpunan Lepas
Himpunan lepas adalah suatu himpunan yang anggota-anggotanya tidak ada yang sama.
Contoh C = {1, 3, 5, 7} dan D = {2, 4, 6} Maka himpunan C dan himpunan D saling
lepas.

Catatan : Dua himpunan yang tidak kosong dikatakan saling lepas jika kedua himpunan
itu tidak mempunyai satu pun anggota yang sama

 Himpunan Komplemen (Complement set)


Himpunan komplemen dapat di nyatakan dengan notasi AC . Himpunan komplemen jika
di misalkan S = {1,2,3,4,5,6,7} dan A = {3,4,5} maka A ⊂ U. Himpunan {1,2,6,7} juga
merupakan komplemen, jadi AC = {1,2,6,7}. Dengan notasi pembentuk himpunan ditulis:
AC = {x│x Є U, x Є A}

 Himpunan Ekuivalen (Equal Set)


Himpunan ekuivalen adalah himpunan yang anggotanya sama banyak dengan himpunan
lain. Syarat : Bilangan cardinal dinyatakan dengan notasi n (A) A≈B, dikatakan sederajat
atau ekivalen, jika himpunan A ekivalen dengan himpunan B,
Contoh : A = { w,x,y,z }→n (A) = 4
B = { r,s,t,u } →n (B) = 4
Maka n (A) = n (B) →A≈B

Penjelasan : himpunan ekivalen mempunyai bilangan cardinal dari himpunan tersebut,


bila himpunan A beranggotakan 4 karakter maka himpunan B pun beranggotakan 4.

Cara Penulisan Himpunan

Ada empat cara untuk menyatakan suatu himpunan

1) Dengan menyebutkan semua anggotanya (roster) yang diletakkan di dalam sepasang


tanda kurung kurawal, dan di antara setiap anggotanya dipisahkan dengan tanda koma.
Cara ini disebut juga cara Tabulasi.
Contoh: A = {a, i, u, e, o}
B = {Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu}
2) menyebutkan syarat anggota-anggotanya, cara ini disebut juga cara Deskripsi.
Contoh: ambil bilangan asli kurang dari 5
A = bilangan asli kurang dari 5
3) Notasi Pembentuk Himpunan : dengan menuliskan ciri-ciri umum atau sifat-sifat umum
(role) dari anggotanya.

Contoh Soal :
Nyatakan dengan notasi himpunan dengan menuliskan tiap-tiap anggotanya dan sifat-
sifatnya himpunan berikut ini :

A adalah himpunan bilangan asli antara 1 dan 6

Penyelesaian :

A adalah himpunan bilangan asli antara 1 dan 6

Dengan menulis tiap-tiap anggotanya A = {2, 3, 4, 5}

Dengan menulis sifat-sifatnya A = {x | 1 < x < Asli}Î6, x

Himpunan juga dapat di sajikan secara grafis (Diagram Venn)

Penyajian himpunan dengan diagram Venn ditemukan oleh seorang ahli matematika
Inggris bernama John Venn tahun 1881. Himpunan semesta digambarkan dengan
segiempat dan himpunan lainnya dengan lingkaran di dalam segiempat tersebut.

Operasi Pada Himpunan

1. Gabungan
Gabungan (union) dari himpunan A dan B adalah himpunan yang setiap
anggotanya merupakan anggota himpunan A atau himpunan B. Dinotasikan A B
Notasi : A B = {x | x Є A atau x Є B}
2. Irisan
Irisan (intersection) dari himpunan A dan B adalah himpunan yang setiap anggotanya
merupakan anggota dari himpunan A dan anggota himpunan B.
Notasi : A B = {x | x Є A dan x Є B}
3. Komplemen
Komplemen himpunan A terhadap himpunan semesta S adalah himpunan yang
anggotanya merupakan anggota S yang bukan anggota A. Dinotasikan Ac
Notasi : Ac = {x | x Є S dan x Є A} atau
4. Selisih
Selisih himpunan A dan B adalah himpunan yang anggotanya merupakan anggota
himpunan A dan bukan anggota himpunan B. Selisih himpunan A dan B adalah
komplemen himpunan B terhadap himpunan A. Dinotasikan A-B
Notasi : A – B = {x | x Є A dan x Є B}
5. Hasil Kali Kartesius ( cartesion Product )
Hasil kali kartesius himpunan A dan B, dinotasikan A x B, adalah himpunan yang
anggotanya semua pasangan terurut (a,b) dimana a anggota A dan b anggota B
Secara matematis dituliskan : A x B = {(a,b)| a Є A dan b Є B}
G. Alat dan Bahan
ALAT

NO ALAT JUMLAH
1. Gunting 1 buah
2. Pulpen 1 buah
3. Penggaris 1 buah
5. Pensil 2 buah

BAHAN

NO BAHAN JUMLAH
1. Kertas Karton 3 gulung
2. Lem 1 buah
4. Double Tip 1 buah
5. Kardus 1 buah
H. Proses Pembuatan
1. Menyiapkan alat dan bahan

2. Menggunting kardus dengan ketebalan 0,5 cm dan 0,2 cm

3. Menggunting origami berbentuk lingkaran dengan ukuran diameter 3 cm dan 6 cm,


Menggunting origami berbentuk segitiga sama sisi dengan ukuran 3 cm dan 6 cm,
Menggunting origami berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 3cm dan 6 cm,
Menggunting origami berbentuk persegi panjang dengan ukuran 2 x 6 cm dan 4 x 8
cm.

4. Menempelkan kertas karton pada kertas kartas kardus dengan warna yang berbeda-beda dan
ketebalan yang berbeda-beda
I. Cara Penggunaan
Untuk menanamkan konsep himpunan dan relasi antar himpunan, kumpulkan
bentuk-bentuk yang sama dan warna yang berbeda serta ketebalan yang berbeda,
akan membentuk himpunan dari berbagai bentuk yang sudah dijelaskan.
J. Dampak Alat Peraga
ASPEK KOGNITIF

Berdasarkan aspek kognitif, maka dampak yang ditimbulkan dari penggunaan media
pembelajaran Blok Atribut kepada siswa adalah dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada materi himpunan khususnya pada tingkat kedua (C2) yaitu pemahaman
dengan maksud bahwa siswa mampu menafsirkan perbedaan dalam setiap bangun
yang terbentuk, tingkatan ketiga (C3) yaitu penerapan dengan maksud bahwa siswa
mampu menentukan dan mengidentifikasi kelompok himpunan, dan tingkatan
keempat (C4) yaitu penilaian dengan maksud bahwa siswa mampu menanamkan
konsep himpunan, mengumpulkan bentuk-bentuk yang sama dan warna-warna yang
berbeda gambar dan ketebalannya, sehingga akan membentuk himpunan dari
berbagai bentuk yang diinstruksikan.

ASPEK SOSIAL

Berdasarkan aspek sosial, maka dampak yang ditimbulkan dari penggunaan media
pembelajaran Blok Atribut kepada siswa adalah dapat memberikan pengalaman
belajar melalui diskusi secara sungguh-sungguh. Siswa yang pandai dapat mengajari
siswa yang kurang pandai. Melatih siswa untuk bekerja sama dan saling tolong
menolong. Selain itu, Blok Atribut juga mampu meningkatkan motivasi belajar siswa
khususnya dalam mempelajari matematika dalam konsep relasi dan himpunan.
Gambar sebagai ilustrasi pembelajaran yang bersifat edukatif dapat menyampaikan
unsur pesan dengan jelas dan komunikatif. Penggambaran yang didasarkan pada
kehidupan sehari-hari mampu membuat peserta didik dapat dengan mudah mengikuti
dan menerapkan pembelajaran dilingkungan sekolah. Selain itu, Media Pembelajaran
ini juga dapat meningkatkan aktifitas atau keterlibatan belajar antar siswa,
kedisiplinan siswa untuk belajar, dan efektif untuk mengembangkan keterampilan
sosial siswa. Pada akhirnya, media belajar ini akan mampu merubah cara pandang
siswa terhadap pembelajaran matematika dengan lebih menyenangkan.

ASPEK KETERAMPILAN

Berdasarkan aspek keterampilan, maka dampak yang ditimbulkan dari penggunaan


media pembelajaran Blok Atribut kepada siswa adalah dapat meningkatkan
kemampuan siswa khususnya pada tingkatan pertama (P1) yaitu menirukan dengan
maksud bahwa siswa mampu memposisikan (warna) secara baik dalam perpaduan
warna dalam pembelajaran matematika himpunan menggunakan alat peraga blok
atribut, dan tingkatan kedua (P2) yaitu memanipulasi dengan maksud bahwa siswa
mampu merancang kerapihan dalam membuat bangun, serta siswa memiliki
ketepatan dalam membuat ukuran dan bentuk bangun datar.

ASPEK SPIRITUAL

Berdasarkan aspek spiritual, maka dampak yang ditimbulkan dari penggunaan media
pembelajaran Blok Atribut kepada siswa adalah dapat meningkatkan rasa syukur
kepada Tuhan yang Maha Esa dengan cara siswa mampu menyadari kemampuan dan
potensi diri sehingga terlihat dari sikap siswa yang tertarik dan antusias selama
proses pembelajaran ketika menggunakan alat peraga blok atribut. Selain itu, alat ini
juga mampu meningkatkan rasa syukur siswa ketika berhasil mengerjakan langkah-
tiap langkah dalam penggunaan alat peraga ini sehingga terlihat ketika siswa
merespon dengan baik dan menjawab semua pertanyaan yang diajukan selama proses
pembelajaran.

K. Nama Aslab :
1. Anastasia Caroline Sitorus

NIM : 4161111006

2. Asfrida Juwita Tanjung

NIM : 4163111006

L. Nama Dosen :

Dra. Nurliani Manurung, M.Pd

NIP : 196203051987032003

M. Saran
Minat siswa dan penggunaan alat peraga memiliki pengaruh yang besar terhadap hasil
belajar siswa, oleh karen itu mengembangkan minat dan menggunakan alat peraga
sebagai alat bantu dalam belajar perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak baik
para pendidik, orang tua maupun siswa. Sehingga anak akan merasa senang belajar
matematika dan tidak lagi merasa membosankan dan merasa ketakutan pada saat
pembelajaran matematika berlangsung.

N. Kesimpulan
1. Pembelajaran dengan menggunakan blok atribut ternyata dapat meningkatkan
pemahaman konsep dan sifat-sifat dari materi himpunan, pembelajaran ini dimulai
dari awal yaitu pemberian motivasi, dan tujuan pembelajaran
2. Pengenalan alat peraga beserta cara menggunakannya, pembentukan kelompok
untuk menyelesaikan beberapa contoh soal kemudian mempersentasikannya
kedepan dengan menggunakan alat peraga
3. Adanya peningkatan minat belajar dan prestasi belajar siswa dimana prestasi
belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan alat peraga blok atribut lebih
baik daripada prestasi belajar siswa tanpa menggunakan alat peraga berupa blok
atribut

O. Daftar Pustaka

Ambarowo, Panji. 2013. Pengertian dan Tujuan Alat Peraga. Jakarta : PT. Prenada
Media Group.
Arikonto, Suharsimi. 2010. Desain dan Pembuatan Alat Peraga Matematika. Jakarta
: Universitas Terbuka.
Sundaya, H. Rostina. 2014. Media dan Alat Peraga Pembelajaran Matematika.
Bandung :ALFABETA.
Suherman, E . 1991. Perkenalan dengan Teori Himpunan. Bandung :
Wijayakusumah 157
Tim dosen. 2013. Buku penuntun praktikum alat peraga. Medan: UNIMED

Anda mungkin juga menyukai