Latar Belakang
Dialam semesta ini, sangat banyak sekali sesuatu yang ada. Mulai dari yang
bernyawa dan mati, cair dan padat, besar dan kecil dan masih banyak lain sebagainya.
Sehingga, dengan banyaknya jenis-jenis tersebut diperlukan suatu pengelompokkan
untuk membedakan banyaknya jenis yang melimpah itu. Seperti pengelompokkan
hewan menurut apa yang dimakan, ada kelompok herbivora, karnivora dan omnivora.
Begitu juga dengan pengelompokkan yang lainnya. Sehingga, didalam ilmu
matematika, matematika adalah salah satu pelajaran yang terkesan sulit dan
menakutkan bagi sebagian siswa. Anggapan tersebut mengakibatkan turunnya minat
dan motivasi siswa dalam mempelajari matematika, seperti halnya didalam bab ini
kita akan mempelajari mengenai himpunan. Himpunan adalah suatu kumpulan/
koleksi dari objek-objek sembarang. Dengan himpunan kita akan bisa
mengelompokkan objek-objek dengan suatu keadaan atau sifat-sifat yang sama.
Dengan penggunaan alat peraga seperti alat peraga blok atribut diharapkan
dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam mempelajari matematika
sehingga prestasi matematika siswa dapat lebih baik. Dalam bab ini kami akan
membahas alat peraga yang berjudul blok atribut, dimana alat peraga ini sangat
penting karena dapat membantu seorang guru dalam penyampaian materi seperti
halnya mengenai himpunan dan juga dapat menghilangkan asumsi pada anak
sehingga siswa dapat menggemari matematika.
F. Materi Bahasan
RELASI
Pengertian Relasi
Antara elemen-elemen dari dua buah himpunan seringkali terdapat suatu relasi
atau hubungan tertentu. Relasi menurut bahasa berarti hubungan. Dalam matematika,
relasi atau hubungan menyatakan hubungan antara anggota suatu himpunan dengan
anggota himpunan yang lain.
Relasi dari himpunan A ke himpunan B, artinya memetakan setiap anggota pada
himpunan A (x ∈ A) dengan anggota pada himpunan B (y ∈ B). Relasi antara himpunan
A dan himpunan B juga merupakan himpunan, yaitu himpunan yang berisi pasangan
berurutan yang mengikuti aturan tertentu, contoh (x,y) ∈ R. Relasi biner R antara
himpunan A dan B merupakan himpunan bagian dari cartesian product A × B atau R ⊆
(A × B).
Contoh:
a) Terdapat empat siswa menyatakan mata pelajaran kesukaannya sebagai berikut:
Ardi menyukai Bahasa Indonesia, Rini dan Indri menyukai Matematika, dan Mirza
menyukai IPA.
Dari pernyataan di atas terdapat dua himpunan yaitu:
A = himpunan siswa
= {Ardi, Indri, Mirza, Rini}
B = himpunan mata pelajaran
= {Bahasa Indonesia, Matematika, IPA}
Relasi antara anggota himpunan A ke himpunan B yang mungkin adalah menyukai,
menggemari, menyenangi, dsb.
Diberikan dua himpunan:
E = {1, 2, 3, 4, 5}
F = {0, 2, 4, 6}
Dari dua himpunan tersebut didapat :
1 dikawankan dengan 2, 4, dan 6
2 dikawankan dengan 4 dan 6
3 dikawankan dengan 6
4 dikawankan dengan 6
5 dikawankan dengan 6
Relasi antara anggota himpunan E ke anggota himpunan F yang mungkin adalah kurang
dari. Dan sebaliknya, relasi antara anggota himpunan F ke anggota himpunan E yang
mungkin adalah lebih dari.
Dari dua contoh di atas, himpunan A dan E disebut daerah asal (domain), dan himpunan
B dan F disebut daerah kawan (kodomain). Sementara itu menyukai dan kurang dari
disebut relasi. Himpunan semua anggota kodomain disebut range atau daerah hasil.
1. Notasi dalam Relasi
Relasi antara dua buah objek dinyatakan dengan himpunan pasangan berurutan (x,y) ∈ R
Contoh: relasi F adalah relasi ayah dengan anaknya, maka:
F = {(x,y)|x adalah ayah dari y}
xRy dapat dibaca: x memiliki hubungan R dengan y
2. Cara Menyatakan Relasi
Relasi antara himpunan A dan B dapat dinyatakan dengan beberapa cara penyajian
sebagai berikut:
Contoh :
A = {1, 2, 3, 4, 5}
B = {0, 2, 4, 6}
1 dikawankan dengan 2, 4, dan 6
2 dikawankan dengan 4 dan 6
3 dikawankan dengan 4 dan 6
4 dikawankan dengan 6
5 dikawankan dengan 6
a. Diagram Panah
Himpunan A sebagai domain (daerah asal) diletakkan di sebelah kiri, dan himpunan B
sebagai kodomain (kodomain) diletakkan di sebelah kanannya. Relasi antara himpunan A
dan B ditunjukkan dengan arah panah. Seperti gambar di bawah ini!
c. Diagram Kartesius
Pada koordinat cartesius daerah asal (domain) diletakkan pada sumbu X (sumbu
mendatar) dan daerah kawan (kodomain) diletakkan pada sumbu Y (sumbu tegak).
Sedangkan daerah hasilnya merupakan titik (noktah) koordinat pada diagram cartesius.
Dari relasi di atas, dapat ditunjukkan diagram cartesiusnya seperti di bawah ini!
Matriks
Baris = domain
Kolom = kodomain
B 0 2 4 6
A
1 1 1 1 1
2 0 0 1 1
3 0 0 1 1
4 0 0 0 1
5 0 0 0 1
Bentuk matrik :
1 1 1 1 1
20 0 1 1
3 0 0 1 1
4 0 0 0 1
50 0 0 1
Graph Berarah
- Hanya untuk merepresentasikan relasi pada satu himpunan (bukan antara dua
himpuanan).
- Tiap unsur himpunan dinyatakan dengan sebuah titik (disebut juga simpul atau vertex).
- Tiap pasangan terurut dinyatakan dengan busur (arc).
- Jika (a, b) ∈ R, maka sebuah busur dibuat dari simpul a ke simpul b.
- Simpul a disebut simpul asal (initial vertex)
- Simpul b disebut simpul tujuan (terminal vertex)
- Pasangan terurut (a, a) dinyatakan dengan busur dari simpul a ke simpul a sendiri. Busur
semacam itu disebut loop
Contoh :
Misalkan R = {(a, b), (b, c), (b, d), (c, c) (c, a), (c, d), (d, b)} adalah relasi pada himpunan
{a, b, c, d}.
Sifat-sifat Relasi
1) Refleksif
Sebuah relasi dikatakan refleksif jika sedikitnya: x ∈ A, xRx
Minimal
2) Transitif
Sebuah relasi dikatakan bersifat transitif jika:
xRy , yRz => xR ; (x,y, z) ∈ A
Contoh: R = {(a,d),(d,e),(a,e)}
3) Simetrik
Sebuah relasi dikatakan bersifat simetris jika:
xRy, berlaku pula yRx untuk (x dan y) ∈ A
Contoh:
A={a,b,c,d}
R={(a,a),(b,b),(c,c),(d,d),(a,b),(b,a),(c,d),(d,c)}
4) Asimetrik
Relasi asimetrik adalah kebalikan dari relasi simetrik
Artinya (a,b) ∈ R, (b,a) ∉ R
Contohnya: R = {(a,b), (a,c), (c,d)}
5) Anti Simetrik
Relasi R dikatakan antisimetrik jika, untuk setiap x dan y di dalam A; jika xRy dan yRx
maka x=y
Operasi komposisi
Operasi komposisi merupakan gabungan dari dua buah relasi yang harus memenuhi
syarat tertentu, yaitu jika R1 relasi dari A ke A dan R2 relasi dari A ke A, maka relasi
komposisi R1 dan R2, dinyatakan oleh R2°R1 berarti relasi R1 diteruskan oleh relasi R2.
Syarat tersebut adalah jika (a, b) R1 dan (b, c) R2, maka (a, c) R2°R1.
Contoh operasi komposisi :
Misalkan, A = {a, b, c}, B = {2, 4, 6, 8} dan C = {s, t, u}
Relasi dari A ke B didefinisikan oleh :
R = {(a, 2), (a, 6), (b, 4), (c, 4), (c, 6), (c, 8)}
Relasi dari B ke C didefisikan oleh :
T = {(2, u), (4, s), (4, t), (6, t), (8, u)}
Maka komposisi relasi R dan T adalah
T ο R = {(a, u), (a, t), (b, s), (b, t), (c, s), (c, t), (c, u)}
HIMPUNAN
Himpunan adalah suatu kelompok atau sekumpulan benda-benda atau objek-objek
yang dapat di terangkan dengan jelas (terdefenisikan). Nama himpunan dinyatakan
dengan huruf kapital. Penulisan himpunan dinyatakan di antara kurung kurawal. Untuk
memisahkan anggota yang satu dengan yang lainnya, digunakan tanda koma. Untuk
menuliskan himpunan yang berlanjut, digunakan tanda titik sebanyak tiga buah. Relasi
dari himpunan A ke himpunan B adalah pemasangan anggota-anggota himpunan A
dengan anggota-anggota himpunan B. Jika A=B, dikatakan relasi pada A. Relasi dapat
dinyatakan ddengan diagram panah, diagram cartesius, atau himpunan pasangan berurut.
Dalam matematika, himpunan adalah segala koleksi benda-benda tertentu yang dianggap
sebagai satu kesatuan. Walaupun hal ini merupakan ide yang sederhana, tidak salah jika
himpunan merupakan salah satu konsep penting dan mendasar dalam matematika
modern, dan karenanya, studi mengenai struktur kemungkinan himpunan dan teori
himpunan. Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda.
Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.
Jenis-Jenis Himpunan
Penjelasan : Dari definisi diatas himpunan bagian harus mempunyai unsur himpunan
A juga merupakan unsur himpunan B.artinya kedua himpunan itu harus saling berkaitan.
Penjelasan : dari definisi diatas himpunan kosong adalah himpunan yang tidak
mempunyai satupun anggota, dan biasanya himpunan kosong dinotasikan dengan huruf
yunani ø (phi).
Himpunan Semesta
Himpunan semesta biasanya dilambangkan dengan “U” atau “S” (Universum) yang
berarti himpunan yang memuat semua anggota yang dibicarakan atau kata lainya
himpunan dari objek yang sedang dibicarakan.
Himpunan Lepas
Himpunan lepas adalah suatu himpunan yang anggota-anggotanya tidak ada yang sama.
Contoh C = {1, 3, 5, 7} dan D = {2, 4, 6} Maka himpunan C dan himpunan D saling
lepas.
Catatan : Dua himpunan yang tidak kosong dikatakan saling lepas jika kedua himpunan
itu tidak mempunyai satu pun anggota yang sama
Contoh Soal :
Nyatakan dengan notasi himpunan dengan menuliskan tiap-tiap anggotanya dan sifat-
sifatnya himpunan berikut ini :
Penyelesaian :
Penyajian himpunan dengan diagram Venn ditemukan oleh seorang ahli matematika
Inggris bernama John Venn tahun 1881. Himpunan semesta digambarkan dengan
segiempat dan himpunan lainnya dengan lingkaran di dalam segiempat tersebut.
1. Gabungan
Gabungan (union) dari himpunan A dan B adalah himpunan yang setiap
anggotanya merupakan anggota himpunan A atau himpunan B. Dinotasikan A B
Notasi : A B = {x | x Є A atau x Є B}
2. Irisan
Irisan (intersection) dari himpunan A dan B adalah himpunan yang setiap anggotanya
merupakan anggota dari himpunan A dan anggota himpunan B.
Notasi : A B = {x | x Є A dan x Є B}
3. Komplemen
Komplemen himpunan A terhadap himpunan semesta S adalah himpunan yang
anggotanya merupakan anggota S yang bukan anggota A. Dinotasikan Ac
Notasi : Ac = {x | x Є S dan x Є A} atau
4. Selisih
Selisih himpunan A dan B adalah himpunan yang anggotanya merupakan anggota
himpunan A dan bukan anggota himpunan B. Selisih himpunan A dan B adalah
komplemen himpunan B terhadap himpunan A. Dinotasikan A-B
Notasi : A – B = {x | x Є A dan x Є B}
5. Hasil Kali Kartesius ( cartesion Product )
Hasil kali kartesius himpunan A dan B, dinotasikan A x B, adalah himpunan yang
anggotanya semua pasangan terurut (a,b) dimana a anggota A dan b anggota B
Secara matematis dituliskan : A x B = {(a,b)| a Є A dan b Є B}
G. Alat dan Bahan
ALAT
NO ALAT JUMLAH
1. Gunting 1 buah
2. Pulpen 1 buah
3. Penggaris 1 buah
5. Pensil 2 buah
BAHAN
NO BAHAN JUMLAH
1. Kertas Karton 3 gulung
2. Lem 1 buah
4. Double Tip 1 buah
5. Kardus 1 buah
H. Proses Pembuatan
1. Menyiapkan alat dan bahan
4. Menempelkan kertas karton pada kertas kartas kardus dengan warna yang berbeda-beda dan
ketebalan yang berbeda-beda
I. Cara Penggunaan
Untuk menanamkan konsep himpunan dan relasi antar himpunan, kumpulkan
bentuk-bentuk yang sama dan warna yang berbeda serta ketebalan yang berbeda,
akan membentuk himpunan dari berbagai bentuk yang sudah dijelaskan.
J. Dampak Alat Peraga
ASPEK KOGNITIF
Berdasarkan aspek kognitif, maka dampak yang ditimbulkan dari penggunaan media
pembelajaran Blok Atribut kepada siswa adalah dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada materi himpunan khususnya pada tingkat kedua (C2) yaitu pemahaman
dengan maksud bahwa siswa mampu menafsirkan perbedaan dalam setiap bangun
yang terbentuk, tingkatan ketiga (C3) yaitu penerapan dengan maksud bahwa siswa
mampu menentukan dan mengidentifikasi kelompok himpunan, dan tingkatan
keempat (C4) yaitu penilaian dengan maksud bahwa siswa mampu menanamkan
konsep himpunan, mengumpulkan bentuk-bentuk yang sama dan warna-warna yang
berbeda gambar dan ketebalannya, sehingga akan membentuk himpunan dari
berbagai bentuk yang diinstruksikan.
ASPEK SOSIAL
Berdasarkan aspek sosial, maka dampak yang ditimbulkan dari penggunaan media
pembelajaran Blok Atribut kepada siswa adalah dapat memberikan pengalaman
belajar melalui diskusi secara sungguh-sungguh. Siswa yang pandai dapat mengajari
siswa yang kurang pandai. Melatih siswa untuk bekerja sama dan saling tolong
menolong. Selain itu, Blok Atribut juga mampu meningkatkan motivasi belajar siswa
khususnya dalam mempelajari matematika dalam konsep relasi dan himpunan.
Gambar sebagai ilustrasi pembelajaran yang bersifat edukatif dapat menyampaikan
unsur pesan dengan jelas dan komunikatif. Penggambaran yang didasarkan pada
kehidupan sehari-hari mampu membuat peserta didik dapat dengan mudah mengikuti
dan menerapkan pembelajaran dilingkungan sekolah. Selain itu, Media Pembelajaran
ini juga dapat meningkatkan aktifitas atau keterlibatan belajar antar siswa,
kedisiplinan siswa untuk belajar, dan efektif untuk mengembangkan keterampilan
sosial siswa. Pada akhirnya, media belajar ini akan mampu merubah cara pandang
siswa terhadap pembelajaran matematika dengan lebih menyenangkan.
ASPEK KETERAMPILAN
ASPEK SPIRITUAL
Berdasarkan aspek spiritual, maka dampak yang ditimbulkan dari penggunaan media
pembelajaran Blok Atribut kepada siswa adalah dapat meningkatkan rasa syukur
kepada Tuhan yang Maha Esa dengan cara siswa mampu menyadari kemampuan dan
potensi diri sehingga terlihat dari sikap siswa yang tertarik dan antusias selama
proses pembelajaran ketika menggunakan alat peraga blok atribut. Selain itu, alat ini
juga mampu meningkatkan rasa syukur siswa ketika berhasil mengerjakan langkah-
tiap langkah dalam penggunaan alat peraga ini sehingga terlihat ketika siswa
merespon dengan baik dan menjawab semua pertanyaan yang diajukan selama proses
pembelajaran.
K. Nama Aslab :
1. Anastasia Caroline Sitorus
NIM : 4161111006
NIM : 4163111006
L. Nama Dosen :
NIP : 196203051987032003
M. Saran
Minat siswa dan penggunaan alat peraga memiliki pengaruh yang besar terhadap hasil
belajar siswa, oleh karen itu mengembangkan minat dan menggunakan alat peraga
sebagai alat bantu dalam belajar perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak baik
para pendidik, orang tua maupun siswa. Sehingga anak akan merasa senang belajar
matematika dan tidak lagi merasa membosankan dan merasa ketakutan pada saat
pembelajaran matematika berlangsung.
N. Kesimpulan
1. Pembelajaran dengan menggunakan blok atribut ternyata dapat meningkatkan
pemahaman konsep dan sifat-sifat dari materi himpunan, pembelajaran ini dimulai
dari awal yaitu pemberian motivasi, dan tujuan pembelajaran
2. Pengenalan alat peraga beserta cara menggunakannya, pembentukan kelompok
untuk menyelesaikan beberapa contoh soal kemudian mempersentasikannya
kedepan dengan menggunakan alat peraga
3. Adanya peningkatan minat belajar dan prestasi belajar siswa dimana prestasi
belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan alat peraga blok atribut lebih
baik daripada prestasi belajar siswa tanpa menggunakan alat peraga berupa blok
atribut
O. Daftar Pustaka
Ambarowo, Panji. 2013. Pengertian dan Tujuan Alat Peraga. Jakarta : PT. Prenada
Media Group.
Arikonto, Suharsimi. 2010. Desain dan Pembuatan Alat Peraga Matematika. Jakarta
: Universitas Terbuka.
Sundaya, H. Rostina. 2014. Media dan Alat Peraga Pembelajaran Matematika.
Bandung :ALFABETA.
Suherman, E . 1991. Perkenalan dengan Teori Himpunan. Bandung :
Wijayakusumah 157
Tim dosen. 2013. Buku penuntun praktikum alat peraga. Medan: UNIMED