Anda di halaman 1dari 146

HAND LETTERING ISLAMI

Belajar Bahasa Inggris Sambil Berdakwah


UU No. 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta
Fungsi dan Sifat Hak Cipta Pasal 2
1. Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi pencipta atau
pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan atau
memperbanyak ciptaannya, yang timbul secara otomatis
setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi
pembatasan menurut peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Hak Terkait Pasal 49
1. Pelaku memiliki hak eksklusif untuk memberikan izin
atau melarang pihak lain tanpa persetujuannya
membuat, memperbanyak, atau menyiarkan rekaman
suara dan /atau gambar pertunjukannya.
Sanksi Pelanggaran Pasal 72
1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan
perbuatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1)
atau pasal 49 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara
masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan /atau
denda paling sedikit Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah),
atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan
/atau denda paling banyak Rp. 5.000.000.000,00 (lima
miliar rupiah).
2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan,
mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan
atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1), dipidana dengan pidana
penjara paling lama 5 (lima) tahun dan /atau denda
paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
HAND LETTERING ISLAMI
Belajar Bahasa Inggris Sambil Berdakwah

Oleh: M. Dini Handoko


Perpustakaan Nasional RI
Katalog Dalam Terbitan (KDT)

HAND LETTERING ISLAMI


Belajar Bahasa Inggris Sambil Berdakwah

ISBN: 978-602-60004-8-4

Penulis: M. Dini Handoko

Editor: Raden Muhammad

Sampul dan Tata Letak: Tim CV. IQRO’


Cetakan Pertama, 2017
16 cm X 24 cm
137 halaman

Hak cipta dilindungi oleh Undang-Undang


All Right Reserved

Jl. Jenderal A. Yani No.157 Iring Mulyo Kota Metro, Lampung


Telp: 081379404918
web: iqrometro.co.id
e-mail: team@iqrometro.co.id
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga sampai saat
ini kita masih diberikan kesehatan dan berbagai kemudahan
dalam menjalani kehidupan ini.
Ucapan bangga kami sampaikan atas telah terbitnya
buku yang berjudul “HAND LETTERING ISLAMI Belajar
Bahasa Inggris Sambil Berdakwah”. Semoga buku ini dapat
menjadi rujukan bagi para pencinta seni menulis huruf dalam
bahasa Inggris.
Buku ini berupaya mengajak kita belajar Bahasa Inggris
melalui suatu seni menulis yang disebut Hand Lettering.
Bahasa Inggris mungkin menjadi momok bagi sebagian orang
dalam mempelajarinya, namun jika dipadu dengan seni, belajar
bahasa akan lebih menarik. Dalam kajiannya, buku ini
mencoba mengulas bagaimana belajar Bahasa Inggris dapat
menarik melalui seni. Di samping itu terdapat juga nilai
berdakwahnya, karena buku ini mengulas seni menulis huruf
indah berisi pesan-pesan Islami berbahasa Inggris. Meskipun
belajar Bahasa Inggris terkesan berbau dunia Barat, namun
dalam buku ini akan dipadukan dengan nilai-nilai islaminya.
Dalam buku ini akan diperkenalkan berbagai huruf-
huruf indah dan cara membuatnya. Kita ketahui sekarang
banyak sarana yang lebih mudah dalam menulis huruf, seperti
misalnya menggunakan software dalam komputer. Di lain
pihak, buku ini justru menuntun kita untuk dapat menulis
indah menggunakan tangan kita sendiri. Dengan menulis
menggunakan tangan kita sendiri, maka diharapkan kosakata
yang kita tulis akan selalu melekat dalam ingatan kita. Sehingga
akan menambah kosa kata kita dalam berbicara bahasa Inggris
nantinya dan terbentuk jiwa islami yang baik dan bermanfaat
bagi sesama.
Dengan penuh rasa bangga kami sampaikan kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam penerbitan buku
ini. Semoga semua kita semua selalu semangat untuk belajar
dan berdakwah, terutama dalam pengembangan dunia
pendidikan Bahasa Inggris.

Metro, Agustus 2017

M. Dini Handoko
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
A. Definisi Hand Lettering........................................................ 1
B. Tipografi, Khat (Kaligrafi), Ambigram, Anagram dan Hand
Lettering ................................................................................. 2
C. Belajar Hand Lettering ....................................................... 10
1. Draw An Outline............................................................ 10
2. Mengisi Pola dengan Cermat ........................................ 11
3. Finishing Touch.............................................................. 12
4. Show Your Work ............................................................ 12
D. Sejarah Huruf ...................................................................... 13
E. Anatomi Huruf .................................................................... 65
F. Jenis-Jenis Huruf ................................................................. 66
1. Roman ............................................................................. 67
2. San Serif .......................................................................... 67
3. Huruf Tulis ..................................................................... 68
4. Dekoratif ......................................................................... 68
5. Monospace ...................................................................... 68
G. Referensi Font Handwriting/Huruf Sambung.................. 69
H. Desain Hand Lettering ....................................................... 83
I. Contoh Hand Lettering Islami ........................................ 109
J. Kata Mutiara Islami dalam Bahasa Inggris ..................... 118

DAFTAR REFERENSI .......................................................... 136


│Hand Lettering Islami

A. Definisi Hand Lettering


Suka menggambar dan senang mengisi waktu senggang
dengan belajar bersama tentang hand lettering yang menarik
minat. ‚Lettering can simply be defined as ‚the art of drawing
letters‛. Sekiranya seperti itulah pengertian yang didapatkan.
‚Lettering adalah seni menggambar huruf.‛ Hand lettering
menjadi cara sederhana untuk berkomunikasi dan
menyampaikan informasi dalam bentuk ekspresi seni yang tak
terbatas. Seni bagaimana mengeksplorasi 26 karakter huruf
secara konsisten menjadi sesuatu yang indah dilihat secara
visual.
Dari masa kita kecil dahulu, kita sudah berlatih hand
lettering. Mengenal huruf satu per satu dan menuliskannya di
atas kertas. Dari bentuk-bentuk yang sederhana itulah yang
akan menjadi fundamental bagaimana belajar seni hand
lettering yang lebih kompleks. Namun tentu saja, ketika Anda
belajar hand lettering, entah dari internet, workshop, teman
atau buku, hal itu hanya menjadi bekal dasar untuk eksplorasi
lebih jauh. Anda bisa menemukan style Anda sendiri yang
mungkin berbeda dari yang sudah Anda pelajari.
Lettering berbeda dengan tipografi. Mudahnya bisa
dijelaskan, lettering adalah seni menggambar huruf dan
tipografi adalah seni menyusun huruf, terutama pada bidang
percetakan atau publikasi. Dengan begitu dapat pula dikatakan
bahwa mengenai kedua bidang tersebut sebatas bahwa hand
lettering adalah sebuah karya desain yang menggunakan huruf
sebagai elemen utama yang sepenuhnya digambar secara

1
│Hand Lettering Islami

manual dengan menggunakan tangan, sementara typograph


sama halnya dengan karya hand lettering ia menggunakan
huruf sebagai elemen utama, namun perbedaannya terletak pada
medium yang digunakan, yaitu software digital.

B. Tipografi, Khat (Kaligrafi), Ambigram, Anagram dan Hand


Lettering
Dunia Tipografi, Kaligrafi, Ambigram, Anagram dan
Hand Lettering merupakan suatu hal yang sesungguhnya tidak
dapat dipisahkan. Meskipun hal tersebut memiliki
pengertiannya masing-masing. Dengan tipografi kita dapat
mengenal huruf dengan baik, bagaimana bentuknya dan
penulisannya, baik huruf Romawi, Arab, ataupun yang lainnya.
Sedangkan kaligrafi sangat identik dengan dunia seni penulisan
huruf arab, yang sesungguhnya juga masih berkutat dalam
dunia perhurufan. Di lain pihak, Hand lettering merupakan seni
menulis huruf yang pada umumnya berbahasa Inggris. Namun
semua hal tersebut berhubungan langsung terhadap huruf
ataupun tulisan.
Manusia sebagai mahluk sosial mempunyai kebutuhan
untuk hidup bersama dan berkomunikasi dengan sesama.
Komunikasi tersebut dapat dilaksanakan secara lisan, visual,
atau gabungan keduanya. Tanda-tanda lalu lintas, papan
nama jalan, tiket bis, majalah, koran, papan reklame, label,
dan lain sebagainya adalah beberapa contoh dari berbagai
bentuk komunikasi secara visual yang kita temui sehari-hari.

2
│Hand Lettering Islami

Desain komunikasi visual adalah sarana komunikasi


untuk menyampaikan ide, cerita, konsep, dan informasi
melalui penglihatan. R. Buckminster Fuller, seorang desainer
dan arsitek yang menciptakan geodesic dome,
mengatakan bahwa sebuah desain komunikasi harus dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat tidak hanya untuk
memuaskan keinginan daripada desainer tersebut sendiri
(Ronald, 1991: 121). Dengan demikian, maka sebuah karya
desain komunikasi visual dapat dikatakan berhasil apabila ide,
cerita, atau informasi yang ingin disampaikan oleh karya
tersebut dapat diterima oleh masyarakat (pengamat) dengan
tepat. Oleh karena itu, seorang desainer komunikasi visual
harus dapat mengerti cara berpikir dan reaksi kebanyakan
orang (atau pengamat yang dituju). Persepsi pengamat
lebih dipentingkan daripada persepsi sang desainer.
Dalam desain komunikasi visual tipografi dikatakan
sebagai ‘visual language’, yang berarti bahasa yang dapat
dilihat. Tipografi adalah salah satu sarana untuk
menterjemahkan kata-kata yang terucap ke halaman yang dapat
dibaca. Peran dari pada tipografi adalah untuk
mengkomunikasikan ide atau informasi dari halaman tersebut
ke pengamat. Secara tidak sadar manusia selalu
berhubungan dengan tipografi setiap hari, setiap saat. Pada
merek dagang komputer yang kita gunakan, koran atau
majalah yang kita baca, label pakaian yang kita kenakan, dan
masih banyak lagi. Hampir semua hal yang berhubungan
dengan desain komunikasi visual mempunyai unsur tipografi

3
│Hand Lettering Islami

di dalamnya. Kurangnya perhatian pada tipografi dapat


mempengaruhi desain yang indah menjadi kurang atau tidak
komunikatif.
Untuk membuat desain yang indah dan berkomunikasi,
tipografi tidak dapat dipisahkan dari elemen desain. Dalam
membuat perencanaan suatu karya desain, keberadaan elemen
tipografi sudah harus selalu diperhitungkan karena dapat
mempengaruhi susunan hirarki dan keseimbangan karya desain
tersebut.
Pengertian tipografi yang sebenarnya adalah ilmu yang
mempelajari bentuk huruf; di mana huruf, angka, tanda baca,
dan sebagainya tidak hanya dilihat sebagai simbol dari suara
tetapi terutama dilihat sebagai suatu bentuk desain. Huruf ‘O’,
contohnya, tidak saja terbaca sebagai huruf ‘O’, tetapi juga
terbaca sebagai bentuk lingkaran yang mempengaruhi
bidang suatu karya desain. Di mana dan bagaimana seorang
desainer meletakan huruf ‘O’ tersebut dapat mempengaruhi
legibilitas dan keseimbangan karya desain tersebut. Legibility
adalah kualitas pada huruf yang membuat huruf tersebut dapat
terbaca. Dalam suatu karya desain, dapat terjadi cropping,
overlapping, dan lain sebagainya, yang dapat menyebabkan
berkurangnya legibilitas daripada suatu huruf.
Tipografi, sebagai salah satu metode yang
menterjemahkan kata-kata menjadi bentuk atau gambaran
sudah digunakan sejak jaman dahulu. Dimulai sejak awal
jaman lukisan di gua (early cave drawing age), di mana
nenek moyang kita menggambarkan pengalaman mereka di

4
│Hand Lettering Islami

dinding gua. Pada awalnya, yang digunakan adalah pictogram,


yaitu gambar yang mewakili bentuk benda yang dimaksud.
Secara perlahan, berdasarkan asosiasi, beberapa pictogram
berubah menjadi ideogram, yaitu simbol yang bentuknya tidak
persis mewakili bentuk yang dimaksud sehingga dapat
digunakan untuk berbagai arti. Ideogram berkembang
sehingga mempunyai gaya penulisan yang tertentu dan mulai
mewakili bunyi suara. Karena berkembangnya peradaban
manusia, maka berkembang pula kosa kata dan kepentingan
untuk menyimpan data. Seiring dengan perkembangan tersebut,
kecepatan dalam menulis juga berkembang sehingga
bentuk individual simbol juga semakin sederhana dan abstrak.
Pada awal tahun 2800 sebelum Masehi, bangsa Sumaria
telah mempunyai sistem menulis dengan formal, abstrak simbol,
yang disebut cuneiform, yang kemudian menjadi basis daripada
moderen alphabet yang kita gunakan. Demikianlah simbol-
simbol tersebut terus berkembang dan bertambah sesuai
dengan bunyi suara, dan semakin abstrak bentuknya. Melalui
gerakan penyebaran kekuasaaan dan agama, bangsa
Romawi juga menyebarkan sistem penulisan terutama untuk
menyimpan peristiwa dan ceritera, di mana kaligrafi menjadi
populer dan berkembang. Kebutuhan membaca dan menulis
juga semakin meningkat.
Kaligrafi adalah suatu ilmu yang memperkenalkan
bentuk-bentuk huruf tunggal, letak-letaknya dan cara-cara
merangkainya menjadi sebuah tulisan yang tersusun. Atau apa-
apa yang ditulis di atas garis-garis, bagaimana cara menulisnya

5
│Hand Lettering Islami

dan menentukan mana yang tidak perlu ditulis; mengubah ejaan


yang perlu digubah dan menentukan cara bagaimana untuk
mengubahnya.
Hal yang lebih mengagumkan adalah bahwa ternyata
‚membaca dan menulis‛ adalah perintah pertama dan wahyu
permulaan Allah SWT yang disampaikan kepada Nabi
Muhammad SAW. Wahyu tersebut di awal misinya dalam
menyiarkan agama Islam yang diterimanya di gua Hira, wahyu
itu menyebutkan: ‚Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu
yang menciptakan. Menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah dan Tuhanmu Maha Pemurah. Yang mengajar menulis
dengan kalam. Mengajar manusia apa yang tidak diketahuinya
(QS. Al-Alaq ayat 1-5)‛.
Kaligrafi merupakan apa-apa yang ditulis para ahli
dengan sentuhan kesenian. Kaligrafi melahirkan suatu ilmu
tersendiri tentang tata cara menulis, yang meneliti tentang
tanda-tanda bahasa yang bisa dikomunikasikan, yang
ditorehkan secara proporsional dan harmonis, yang dapat dilihat
secara kasat mata dan diakui sebagai susunan yang dihasilkan
lewat kerja kesenian.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dari
penjelasan di atas dapat dipahami bahwa yang dimaksud dengan
kaligrafi pada dasarnya adalah suatu keahlian atau kepandaian
yang menghasilkan tulisan indah. Dalam kaitannya dengan seni
Islam maka tulisan indah tersebut adalah yang merujuk pada
kaidah penulisan dan kaidah seni rupa tanpa merusak pesan
atau makna dari tulisan/kaligrafi tersebut.

6
│Hand Lettering Islami

Ambigram merupakan seni tipografi (tulisan) di mana


tulisan yang dihasilkan bukan hanya bisa dibaca satu arah,
tetapi dapat pula dibaca dari arah sebaliknya (jika diputar 1800)
baik dengan lafal yang sama maupun berbeda. Douglas R.
Hofstadter (Akademisi Amerika) memberikan definisi
ambigram sebagai ‚Calligraphic design that manages to squeeze
two different readings into the selfsame set of curves .‛
Tidak diketahui secara pasti, kapan pertama kali
ambigram ditemukan atau siapa penemunya. Menurut
sejarahnya ambigram telah berusia lebih dari 100 tahun.
Ambigram tertua yang masih terdokumentasi dan berhasil
ditemukan yaitu ambigram yang dibuat pada tahun 1893.
Namun tidak menutup kemungkinan sudah ada orang yang
lebih dulu membuat ambigram, namun tidak diketahui siapa
orangnya, tidak terdokumentasi, atau tidak ditemukan.
Ambigram tertua tersebut dibuat oleh Peter Newell
berangka tahun 1893. Peter Newell ialah seniman yang dikenal
karena buku anak-anak dan ilustrasi untuk karya-karya Mark
Twain dan Lewiss Carroll. Ia pernah menerbitkan sebuah buku
ilustrasi. Pada halaman terakhir bukunya yang berjudul Topsys
and Turvys ditemukan ambigram bertuliskan THE END – yang
jika diputar 1800 penuh akan terbaca PUZZLE.

7
│Hand Lettering Islami

Seniman yang berkutat dalam bidang ini disebut


ambigramis. Membuat ambigram bukan sesuatu yang
sederhana. Perlu kreativitas yang tinggi. Jika tidak, kita tak akan
bisa menggabungkan tampilan huruf yang dapat dibaca jika
diputar 1800. Terdapat beberapa jenis ambigram, diantaranya
adalah rotational, bilateral, symbiotograms, figure-ground
relationships, perceptualshift, chain, space-filling, spinonym,
fractal, dan natural. Ambigram rotational (rotasi) merupakan
jenis ambigram yang paling umum.

Rotational Ambigram
− VEGAS − Circle Ambigram

8
│Hand Lettering Islami

Mirror Ambigram Am Perceptual Shift Ambigram

Spinonym Ambigram A corporate logo with 4 fold


Neun - German for nine rotational symmetry
Sumber: http://nisyarifiani.blogspot.co.id

Contoh ambigram bisa kita temukan dalam novel Angels


& Demons. Terdapat tujuh ambigram yang muncul dalam novel
ini. Pertama, ambigram bertuliskan Angles & Demons sendiri.
Kelima ambigram lainnya bertuliskan Illuminati, Earth, Air,
Fire, dan Water. Satu lagi yakni gabungan dari Earth, Air, Fire,
dan Water – digambarkan dengan gaya yang berbeda. Ketujuh
ambigram ditulis dengan desain rotational.
Menurut sejarahnya, anagram telah ada sejak jaman Nabi
Musa AS. Anagram dikenal karena adanya istilah ‘Themuru’
yang digunakan untuk mencari arti tersembunyi dari beberapa
nama. Anagram yang terkenal adalah sebuah istilah yang
diperkenalkan oleh Pilates, yaitu anagram pertanyaan –
jawaban.
9
│Hand Lettering Islami

C. Belajar Hand Lettering


Hal pertama yang paling penting untuk dilakukan
sebelum belajar hand lettering yaitu dengan mempersiapkan
kertas, pensil, ballpoint dan jika memang ada sarana internet
untuk mencari contoh-contoh referensi atau juga bisa diganti
dengan membeli buku-buku referensi tentang hand lettering.
Bagi yang suka berjalan-jalan, bisa memperhatikan lingkungan
sekitar yang mungkin bisa mendapatkan contoh hand lettering
di manapun kita berada. Satu yang harus diingat, mencari
referensi dan inspirasi memang penting, tapi jauh lebih penting
untuk memulai pekerjaan sebenarnya, yaitu menggambar,
sesegera mungkin.
Berikut beberapa langkah untuk memulai membuat Hand
Lettering:
1. Draw an Outline (Menggambar Pola Awal)
Ibarat kebaya, Pola merupakan rancangan gambar yang
dibuat oleh desainer sebelum dibawa ke tukang jahit. Dalam
membuat Hand Lettering, penempatan kata per kata harus
selalu diperhatikan. Oleh karena itu, pertama-tama kita
menggunakan pensil sebagai antisipasi adanya kesalahan
goresan. Sedikit saja kesalahan yang kita buat akan
memberikan pengaruh pada hasil akhir. Beberapa hal yang
mesti diperhatikan misalnya jarak antara huruf ke huruf serta
kata ke kata yang harus selalu konsisten, keserasian bentuk
huruf, style yang digunakan, serta ornamen yang
ditambahkan.

10
│Hand Lettering Islami

2. Mengisi Pola Dengan Cermat


Pada bagian ini gunakan pensil gambar yang lebih
berwarna tebal. Dalam hal ini kita harus lebih berhati-hati.
Sedikit saja kesalahan yang kita buat akan memberikan
pengaruh besar pada hasil akhir. Penekanan pada kertas akan
sangat berpengaruh pada hasil. Sedikit saja ada yang
ketebalan ataupun ada yang salah garis, akan sangat tampak.
Seperti peribahasa, karena nila setitik, rusak susu sebelanga.
Karena salah garis setitik, jadinya cuma bisa menganga.

11
│Hand Lettering Islami

3. Finishing Touch (Penyelesaian)


Pada bagian ini kita bisa menambahkan tekstur di
dalam huruf per huruf dengan sesuka hati, namun tetap pada
style yang konsisten pada satu jenis huruf. Itulah gunanya
outline atau pola yang sebelumnya kita buat—untuk
membantu serta membuat kita semakin yakin untuk
menorehkan pensil gambar di atasnya.

4. Show Your Work (Tampilkan Hasilnya)


Setelah menyelesaikan sentuhan akhir, Hand Lettering
yang sudah dikerjakan selama berjam-jam akan memberi rasa
bangga atau mungkin rasa tidak puas. Selama kita senang
melakukan proses yang kita lalui, maka hasil yang
didapatpun akan terasa memuaskan. Bila tidak puas,
berlatihlah terus sampai hasilnya membuatmu puas. Bila
merasa bangga, tunjukkan pada orang lain, baik itu lewat
dunia maya (Instagram, Pinterest, Twitter, Facebook,
personal blog), atau di manapun tempat yang menurut kita
itu baik misalnya: di ruang kerja, di dinding rumah, ataupun
12
│Hand Lettering Islami

di tempat umum. Intinya, karya kita jangan cuma berakhir di


dalam kamar, atau di harddisk laptop, atau memori ponsel.
Show your work (tampilkan hasilnya), karena orang lain juga
berhak belajar dari kesalahan-kesalahanmu.

D. Sejarah Huruf
Istilah alphabet sebetulnya berasal dari bahasa Semit.
Istilah ini terdiri dari dua kata, yaitu ‚aleph‛ yang berarti
'lembu jantan' dan kata ‚beth‛ yang berarti 'rumah'. Konotasi
pictografis dari pengertian kedua kata ini menjadi sebutan
untuk menunjukkan huruf pertama a (aleph) dan b (beth)
dalam urutan huruf-huruf semit (Mario Pei,1971). Ini bukan
berarti bahwa tulisan tersebut memakai sistem pictografis-
ideografis, akan tetapi malah sebaliknya.
Orang-orang Semit mengambil tanda gambar lembu
(kepala lembu) dari huruf Hierogliph Mesir tanpa
memperdulikan pengertian lembu itu dalam bahasa Mesir
sendiri, sedangkan menurut bahasa Semit, lembu itu disebut
aleph. Demikian juga dengan tanda gambar rumah yang mereka
sebut beth. Kemudian dengan mempergunakan prinsip
akroponi, tanda gambar kepala lembu, oleh masyarakat Semit
dijadikan tanda untuk bunyi a dan tanda gambar rumah untuk
bunyi b. Semua huruf pada alphabet Semit mempunyai konotasi
seperti pictografis itu.

13
│Hand Lettering Islami

Daerah yang Mula-Mula Menggunakan Sistem Alphabet.


Bangsa Semit sebagai yang pertama menggunakan sistem
alphabet atau abjad, agaknya sudah disepakati oleh para sarjana.
Namun, daerah mana dari daerah-daerah yang didiami oleh
suku bangsa Semit yang lebih dahulu menggunakannya, masih
saja terdapat perbedaan-perbedaan pendapat di antara mereka.
Perbedaan pendapat ini makin terlihat setelah ditemukan
beberapa bukti tertulis di kawasan Sarabit al-Khadim, yaitu
suatu daerah yang terletak antara Fustat dan Adhruh, (bahagian
timur Qulzum sekarang).
Inskripsi Sarabit al-Khadim ini oleh kalangan ahli,
disimpulkan sebagai inskripsi tertua yang menggunakan sistem
alphabeth (abjad). Diperkirakan bahwa inskripsi ini telah ditulis
sekitar tahun 1850 sM. (Shiddiqi,1983) oleh orang-orang Sinai
yang bekerja di tambang-tambang batu permata pyrus.
Penemuan inskripsi ini tentunya adalah acuan akhir yang
menolak asumsi yang selama ini telah dikemukakan oleh para
ahli bahwa orang-orang Phoenicialah yang pertama kali
mentransfer Hierogliph menjadi tulisan alphebetis. Inskripsi
Sarabit al-Khadim ternyata lebih tua beberapa abad dibanding
dengan inskripsi Ahiram Yubail yang ditemukan oleh Monte di
daerah Gebal purba (Byblos) yang merupakan bukti tertulis
pemakaian pertama sistem alphabet oleh orang-orang Phoenicia.
Dengan penemuan baru ini para ahli akhirnya dapat meyakini
dengan tepat "jembatan" yang menghubungkan antara
Hierogliph Mesir dengan alphabet Phoenicia. Karena selama ini
mereka diragukan oleh perbedaan yang terlalu besar antara

14
│Hand Lettering Islami

bentuk tulisan Mesir itu dengan bentuk tulisan yang digunakan


oleh orang-orang Phoenicia, sehingga sangat sulit memastikan
bahwa orang-orang Phoenicia yang pertama kali menggubah
huruf-huruf Mesir ke dalam sistem alphabet.
Kenyataan bahwa Sinai yang pertama kali menggunakan
alphabet dalam sistem penulisan mereka diperkuat pula oleh
letak geografis daerah ini, yang ternyata lebih dekat dengan
Mesir serta bentuk tulisan yang tidak terlalu menyolok
perbedaannya.

Wilayah Perkembangan Sistem Alphabet


Sistem alphabet Sinai pada waktu kemudian berkembang
ke beberapa wilayah, diantaranya ke Phoenicia. Oleh orang-
orang Phoenicia, sistem penulisan Sinai ini dikembangkan
sedemikian rupa. Beberapa karakter huruf disempurnakan serta
disusun atas dasar dasar bunyi yang dilambangkan. Karena itu
asumsi bahwa orang-orang Phoenicia yang pertama
menggunakan sistem alphabet dianggap beralasan sebelum
ditemukannya bukti tertulis di wilayah Sinai (inskripsi Sarabit
al-Khadim seperti telah dikemukakan terdahulu. Namun,
peranan orang-orang Phoenicia dalam menjembatani
pengembangan alphabet ke beberapa kawasan Eropa memang
sukar untuk dibantah.

1. Jazirah Arab Utara, Asia Kecil dan Eropa


Dalam perkembangannya ke utara, alphabet Sinai
memperoleh kemajuan yang sangat pesat. Alphabet ini

15
│Hand Lettering Islami

akhirnya, selian melahirkan alphabet Phoenicia, juga telah


menurunkan tulisan Ibrani dan Aramia. Dari ketiga rumpun
tulisan yang biasa disebut dengan Tulisan Semit Utara ini
berkembang secara lebih luas lagi dan melahirkan tulisan-
tulisan besar yang digunakan hingga saat ini.
Tulisan Phoenicia dibawa ke Yunani oleh Cadmus, dan
dari sini berkembang menjadi tulisan Etroska yang merupakan
cikal bakal pertumbuhan tulisan Romawi Barat yang dipakai di
bahagian terbesar Eropa pada saat itu. Pengembangan lain dari
tulisan Yunani telah pula dilakukan oleh salah seorang uskup
Konstantinopel, Cyrillius dan Methodus. Tulisan ini
mendapatkan perkembangan seiring dengan perkembangan
agama Kristen di Slavia, Rusia, Ukeraina, Serbia, dan Bulgaria.
Diketahui bahwa tulisan yang berkembang di Slavia ini tidak
semata-mata berasal dari Yunani, akan tetapi juga memasukkan
unsur-unsur tulisan Ibrani. Hal ini disebabkan oleh adanya
bunyi-bunyi Slavia yang tidak terdapat dalam bahasa Yunani
(Mario Pei,1971).
Dari rumpun Aramia (Aramaic) telah melahirkan tulisan
Syryani, Nabthi, Tadmury (Palmyra) dan tulisan Pahlavi yang
merupakan tulisan asli bangsa Persia. Di bahagian lain alphabet
Sinai telah pula menurunkan tulisan Devanagari kuno di India.
Kita telah mengetahui bahwa banyak sekali tulisan yang
terdapat di kawasan Asia selatan dan tenggara berasal dari
tulisan Devanagari ini, karena tulisan ini berkembang seiring
dengan penyebaran agama Budha. Tulisan kuno di India. Kita
telah mengetahui bahwa banyak sekali tulisan yang terdapat di

16
│Hand Lettering Islami

kawasan Asia selatan dan tenggara berasal dari tulisan


Devanagari ini, karena tulisan ini berkembang seiring dengan
penyebaran agama Budha. Tulisan Siryani dan Nabthy dalam
perjalanannya ke bahagian selatan jazirah Arab telah bergabung
dengan karakter tulisan yang berasal dari jazirah selatan ini,
terutama pada masa perluasan kerajaan Anbath ke hampir
seluruh jazirah Arab pada abad pertama Masehi. Penggabungan
inilah yang pada akhirnya menurunkan tulisan Arab kuno
hingga menjadi tulisan Arab seperti yang berkembang saat ini.

2. Jazirah Arab Selatan


Perjalanan alphabet Sinai ke bagian selatan jazirah Arab
telah mengembangkan tulisan yang terdapat di kerajaan-
kerajaan Arab Selatan, seperti kerajaan Saba`, Minaiyah dan
lain-lain. Hanya saja tidak diperoleh keterangan yang pasti
tentang tulisan yang digunakan oleh masyarakat di kerajaan
Arab selatan ini pada waktu sebelumnya. Beberapa asumsi
mengatakan bahwa tulisan yang digunakan masyarakat Arab
pada waktu itu berasal dari tulisan Demotic (tulisan rakyat
Mesir kuno). Setelah masuknya alphabet Sinai ke wilayah ini,
barulah dikenal satu jenis tulisan yang telah menggunakan
sistem alphabet, dan banyak persamaan bentuk dan karakter
hurufnya dengan alphabet Sinai, sebagaimana dapat
diperhatikan pada tabel terdahulu. Tulisan Arab selatan ini
kemudian dikenal dengan Musnad.
Bila diperhatikan lebih jauh bentuk dan karakter lambang
huruf Musnad, maka makin kuat dugaan bahwa karakter Sinai

17
│Hand Lettering Islami

lebih banyak mewarnai pembentukan lambang huruf-hurufnya,


dibanding dengan tulisan asli masyarakat Arab selatan yang
dianggap sudah ada itu. Kenyataan itu agaknya juga
memperkuat dugaan bahwa setidaknya Arab selatan mendapat
pengaruh dari alphabet Sinai dalam waktu yang bersamaan
dengan Phoenicia. Namun sementara ahli telah berkesimpulan
lain, yaitu bahwa alphabet Arab selatan merupakan
perkembangan dari alphabet Phoenicia yang dibawa ke wilayah
ini melalui jalur perdagangan.
Perkembangan tulisan Musnad ke utara pada akhirnya
bergabung dengan tulisan-tulisan Semit utara dan melahirkan
tulisan Arab kuno (Hyry). Tulisan-tulisan Arab itu, setelah
agama Islam lahir, ternyata memperoleh perhatian khusus bagi
penganutnya. Karena itu, tulisan ini akhirnya makin
berkembang dan meluas dengan pesat bahkan melampaui batas-
batas wilayah yang menggunakan bahasa Arab. Bersama Al-
Qur`an, tulisan Arab telah meluas ke berbagai bangsa dan
bahasa, seperti Fula, Hausa dan Swahili di Afrika, Melayu,
Sunda dan Jawa di Indonesia, bangsa Moro di Phillipina, Urdu
dan Punjabi di India, Persia di Iran dan pelbagai bahasa Turki
di Uni Sovyet (Mario Pei,1971).
Dari Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dari akar
alphabet Sinai telah melahirkan dua bentuk tulisan besar yang
digunakan secara luas hingga saat ini, yaitu tulisan Romawi --
yang pada akhirnya dikenal dengan tulisan Latin--, dan tulisan
Arab. Kedua bentuk tulisan ini, kendatipun sama-sama berasal
dari rumpun yang sama, yaitu Sinai, tapi dalam

18
│Hand Lettering Islami

perkembangannya terdapat perbedaan-perbedaan yang prinsipil


pada karakter huruf dan cara penulisan. Dalam tulisan Romawi,
lambang-lambang konsonan dan vokal memperoleh tempat
yang sama pada penulisan, sementara pada tulisan Arab seperti
juga tulisan Ibrany dan Siryani (Semit utara), lebih
menonjolkan huruf (lambang) konsonan saja, sedangkan
lambang vokalnya diserahkan sepenuhnya pada pengertian
pembaca. Barulah pada perkembangan akhir (setelah Islam),
lambang vokal dicantumkan pada penulisan, akan tetapi berupa
tanda-tanda khusus yang ditempatkan di atas atau di bawah
lambang konsonan. Perbedaan lainnya ialah bahwa tulisan Arab
ditulis dari kanan ke kiri, sedangkan tulisan Romawi ditulis
sebaliknya.
Huruf-huruf dari suatu alfabet sebenarnya adalah tanda-
tanda yang bersuara. Huruf-huruf alfabet Inggris didasarkan
pada alfabet Romawi yang usianya kira-kira 2.500 tahun. Huruf-
huruf besar hampir sama persis dengan huruf-huruf besar yang
digunakan dalam prasasti Romawi pada abad ketiga sebelum
Masehi.
Sebelum alfabet-alfabet ditemukan, manusia
menggunakan gambar-gambar untuk merekam peristiwa-
peristiwa atau menyampaikan gagasan-gagasan. Sebuah gambar
dari beberapa kijang bertanduk dapat berarti ‚Ini adalah daerah
pemburuan yang baik‛. Jadi, ini sebenarnya adalah suatu bentuk
penulisan. ‚Tulisan gambar‛ itu sangat dikembangkan oleh
Bangsa-bangsa Babilonia, Mesir, dan Cina Kuno.

19
│Hand Lettering Islami

Lambat laun, tulisan gambar mengalami perubahan.


Gambar, bukan hanya berarti obyek yang digambar, juga
mewakili gagasan yang berhubungan dengan obyek yang
digambar. Misalnya, gambar kaki mungkin menunjukkan kata
kerja ‚berjalan‛. Tingkat penulisan ini disebut ‚ideografik‛, atau
‚tulisan gagasan‛.
Kesulitan dengan jenis tulisan ini adalah bahwa pesan-
pesan dapat ditafsirkan oleh orang yang berbeda-beda dengan
cara yang berbeda-beda. Jadi, sedikit demi sedikit metode ini
berubah. Lambang-lambang muncul untuk mewakili gabungan-
gabungan suara. Misalnya, jika kata untuk ‚lengan‛ adalah ‚id‛,
gambar lengan berarti suara ‚id‛. Tingkat penulisan ini
dinamakan ‚tulisan berdasarkan suku kata‛.
Bangsa-bangsa Babilonia, Cina dan Mesir tidak pernah
mengalami tingkat penulisan ini. Bangsa Mesir benar-benar
menyusun semacam alfabet dengan menyertakan 24 tanda di
antara gambar-gambar mereka yang mengandung huruf-huruf
atau kata-kata yang berbeda dari masing-masing satu konsonan.
Tetapi mereka tidak menyadari nilai dari penemuan mereka.
Kira-kira 3.500 tahun yang lalu, orang-orang yang tinggal
dekat pantai Mediterania bagian timur membuat langkah besar
yang menuju pada alfabet kita. Mereka menyadari bahwa tanda
yang sama dapat digunakan untuk suara yang sama dalam
segala hal. Jadi, mereka menggunakan sejumlah terbatas tanda-
tanda dengan cara ini dan tanda-tanda ini menjadi sebuah
alfabet.

20
│Hand Lettering Islami

Perkembangan alfabet mereka digunakan oleh Bangsa


Yahudi dan kemudian Bangsa Phoenix. Bangsa Phoenix
membawa alfabet mereka kepada Bangsa Yunani. Bangsa
Romawi mengambil alfabet Bangsa Yunani dengan beberapa
perubahan dan tambahan dan meneruskannya kepada orang-
orang Eropa bagian Barat dalam alfabet Latin. Dari sinilah
asalnya alfabet yang kita gunakan sekarang.
Script alphabet bangsa Phoenix

Sumber: http://satya-kumara.blogspot.co.id
Glagolitic alphabet

Sumber: http://satya-kumara.blogspot.co.id

Manusia telah mengupayakan berbagai cara terbaik untuk


dapat berkomunikasi lewat tulisan, melalui penggunaan

21
│Hand Lettering Islami

berbagai perangkat dan media. Sejak masa prasejarah, lukisan


dinding di gua ditorehkan dengan arang dan pictograph dibuat
di atas kepingan tanah liat, hingga bangsa Mesir akhirnya
menemukan kertas yang terbuat dari tanaman papyrus. Bangsa
Cina memberi kontribusi yang penting dicatat yaitu pada tahun
105, dengan hadirnya Ts’ai Lun seorang ahli pembuat kertas.
Sebelumnya mereka menulis di atas selembar katu dengan
menggunakan pena bambu, baru pada abad ke 7 bangsa Cina
menemukan teknik cetak timbul dengan menggunakan tinta.
Penemuan mesin cetak dengan sistem movable type pada
tahun 1450 oleh Johann Gensfleisch Gutenberg dari Jerman,
telah membawa banyak perubahan yang pesat dalam sejarah
tipografi, terutama dalam teknik pencetakan, pengukuran serta
produksi.
Melalui sistem dan subsistem yang kompleks, Johann
Gutenberg mengembangkan teknik cetak yang dibuat di atas
permukaan bahan metal yang diukir ( engraving). Setiap huruf,
angka, tanda baca, serta ruang vertikal dan horizontal yang
terdapat diantara huruf-huruf dibentuk satu per satu. Guna
mencapai akurasi serta mempercepat proses kerja pada saat
pencetakan di atas kertas, Gutenberg memerlukan hampir
50.000 blok metal yang terdiri dari berbagai macam jenis huruf
(metal type).
Pencetakan dengan movable type digunakan hampir
selama 400 tahun dengan berbagai macam penyempurnaan
terhadap sistem yang telah diciptakan oleh Johann Gutenberg.
Pada tahun 1886, Ottmarr Mergenthaler, dari Jerman

22
│Hand Lettering Islami

menemukan mesin typecasting yang cara kerjanya adalah


dengan memasang sejumlah huruf yang disusun per baris
(linecasting). Mesin temuan Mergenthaler ini disebut dengan
Linotype, yang berasal dari kata ‚Line of Type‛. Mesin
teknologi cetak tinggi ini masih digunakan sampai saat ini.
Generasi selanjutnya dari teknologi typecasting adalah
phototypesetting yang menggunakan proses film sebelum
naskah ditransfer ke lempeng cetakan. Mesin phototypesetting
yang menggunakan proses film sebelum naskah ditransfer ke
lempeng cetakan. Mesin phototypesetting dari Intertype
Fotosetter yang dibuat oleh Herman Freud, dikeluarkan pada
tahun 1946 di Jerman. Teknologi yang dikenal dengan istilah
cetak datar atau offset ini jauh lebih murah dan efisien bila
dibandingkan dengan typecasting yang sebagian besar pekerjaan
masih dilakukan dengan tangan.
Teknik pra-cetak analog yang menggunakan lempengan
(plate) sedikit demi sedikit mulai tergeser oleh teknik pra-cetak
digital (digital pre-press). Sedangkan perambahan teknologi
digital dalam dunia tipografi dimulai pada tahun 1973 oleh
perusahaan URW dari Hamburg, Jerman, dengan produknya
yang bernama IKARUS. Teknologi ini berfungsi untuk
membuat huruf digital sehingga dapat digunakan dalam sistem
komputer.
Kemajuan teknologi selanjutnya terjadi pada tahun 1984
ketika Adobe System merilis PostScript Font dan di tahun 1991
Apple Computer dan Microsoft Corporation mengeluarkan
TrueType Font. PostScript Font dan TrueType Font adalah

23
│Hand Lettering Islami

huruf elektronik atau yang disebut font. Hadirnya beragam jenis


personal komputer dan perangkat lunak yang semakin canggih,
serta ditambah dengan meningkatnya apresiasi dari para
perancang grafis dan masyarakat umum, merupakan penyebab
terjadinya lonjakan kebutuhan terhadap huruf digital.
Sejak akhir tahun delapan-puluhan, para perancang huruf
(type designers) di berbagai negara seperti di Amerika, Jerman,
Rusia, Swiss, dan Jepang, telah menggunakan teknologi
komputer sebagai perangkat kerja utama mereka. Kontribusi
perancangan huruf digital bukan hanya berasal dari perorangan
saja, karena saat ini banyak sekali ditemukan perusahaan-
perusahaan yang bergerak dalam bisnis perancangan serta
produksi huruf digital (Type Foundry) seperti Emigre. Font
Bureau, T-26 dan Agfa yang beroperasi di Amerika, serta
Linotype-Hell AG, di Jerman.

Sejarah Huruf dari A-Z


1. Huruf A
A adalah huruf pertama dalam alfabaet Latin. Dalam
bahasa inggris huruf ini dibaca [ei]; bentuk jamakaes. Huruf
ini berasal dari huruf Yunani A (alfa) dan sering digunakan
sebagai lambang vokal depan terbuka tak bulat. A juga sering
digunakan sebagai indikasi sesuatu yang berarti "awal" atau
"terbaik".
Huruf A dapat ditelusuri ke sebuah piktogram kepala
seekor sapi jantan dalam hieroglif Mesir atau abjad Proto-
Sinaitik. Awalnya, gabungan konsonan / ks / dalam bahasa

24
│Hand Lettering Islami

Yunani Kuno ditulis sama, sebagai Khi Χ (dialek Barat) atau


Ksi Ξ (dialek Timur). Akhirnya, Khi digunakan untuk bunyi
/ k ʰ / (/ x / dalam bahasa Yunani Modern), sementara Ksi
digunakan untuk suara / ks /. Orang Etruska merebut Χ
dari dialek Yunani Barat Kuno; maka, X mewakili suara / ks
/ dalam bahasa Etruska dan Latin. Tidak diketahui apakah
huruf Khi dan Ksi merupakan ciptaan orang Yunani, atau
berasal dari rumpun bahasa Semit.

Hieroglif
Mesir Proto- Yunani Yunani Etruska Latin
Fenisiaalef Kuno
"kepala Semitik 'alp Kuno alfa Modern alfa
→ A→
→ → → A→
sapi" →

Sekitar tahun 1600 SM huruf dalam abjad Fenisia


memiliki bentuk linear yang menjadi dasar untuk bentuk-
bentuk berikutnya. Namanya tampaknya sangat erat
berkaitan dengan alef dalam abjad Ibrani.
Ketika bangsa Yunani kuno mengadopsi abjad, mereka
tidak menggunakan konsonan celah suara (bunyi hamzah)
yang dikandung huruf ini dalam bahasa Fenisia dan bahasa-
bahasa Semit lainnya, karena itu mereka menggunakan tanda
ini untuk vokal / a /, dan mempertahankan namanya dengan
perubahan kecil (alfa). Dalam prasasti-prasasti Yunani yang
paling awal setelah Zaman Kekelaman Yunani, yang terjadi
pada abad ke-8 SM, huruf ini dituliskan terbaring, tetapi

25
│Hand Lettering Islami

dalam alfabet Yunani berikutnya, huruf ini pada umumnya


mirip dengan huruf besar A modern, meskipun berbagai
variasi setempat dapat dibedakan dengan memperpendek
salah satu kakinya, atau dengan sudut tempat garis melintang
diletakkan. Bangsa Etruska membawa alfabet Yunani ke
dalam peradaban mereka di Jazirah Italia dan membiarkan
huruf ini tidak berubah. Kemudian orang-orang Romawi
mengadopsi alfabet Etruska untuk menulis bahasa Latin, dan
huruf yang dihasilkan kemudian dilestarikan dalam alfabet
Latin modern yang digunakan untuk menulis banyak bahasa,
termasuk bahasa Inggris.

2. Huruf B
B adalah huruf kedua dalam alfabet Latin. Dalam
bahasa Latin dan bahasa lain pada umumnya (termasuk
bahasa Indonesia), huruf ini biasanya melambangkan
konsonan dwibibir, khususnya fonem [b], konsonan letup
dwibibir bersuara.

Hieroglif
Mesir Proto- Fenisiab Yunani Yunani Etruska Latin
Kuno
"denah Semitbet eth → Kunoalfa Modernalfa A →
A→
rumah" → → → →

Huruf B berasal dari sebuah piktogram denah sebuah


rumah dalam karakter hieroglif Mesir atau karakter Proto-

26
│Hand Lettering Islami

Sinaitik. Sekitar tahun 1050 SM, huruf itu dikembangkan


dalam abjad Fenisia menjadi bentuk linear dan bernama
beth.

3. Huruf C
C adalah huruf ketiga dalam alfabet Latin. Dalam
bahasa Indonesia, huruf ini disebut ce sedangkan dalam
bahasa Inggris disebut cee, dibaca [si ː]. Dalam bahasa Latin,
huruf ini melambang fonem / k /, konsonan letup langit-
langit belakang tak bersuara, sedangkan dalam bahasa
Indonesia dan Melayu huruf ini melambangkan fonem / t ʃ
/, konsonan gesek pascarongga-gigi tak bersuara.
<C> Dan <G> berasal dari huruf yang sama. Bangsa
Semit menyebutnya gimel (Arab: jim). Lambangnya
diadaptasi dari hieroglif Mesir yang berbentuk umban
tongkat, yang mungkin merupakan arti dari nama gimel itu
sendiri. Kemungkinan lainnya adalah lambang itu
menggambarkan unta, yang dalam rumpun bahasa Semit
disebut gamal.

Proto- Yunani Yunani Latin


Fenisia gimel Etruska Latin
Semitgaml Kunogama Moderngama Kuno
→ C→ Modern
→ → → C→

27
│Hand Lettering Islami

Dalam bahasa Etruska, konsonan letup (eksplosif)


tidak memiliki penyuaraan kontrastif, jadi huruf Yunani Γ
(Gamma) diadaptasi ke dalam alfabet Etruska untuk
mewakili fonem / k /. Pun dalam Alfabet Yunani Barat,
mulanya Gamma mengambil bentuk Early Etruscan C.gif
dalam alfabet Etruska Awal, kemudian Classical Etruscan
C.gif dalam Etruska Klasik. Selanjutnya dalam bahasa Latin
huruf itu mengambil bentuk C pada alfabet Latin klasik.
Huruf Latin Awal menggunakan C untuk konsonan / k /
dan / ɡ /, tetapi selama abad ketiga SM, satu huruf yang
diubah, telah diperkenalkan sebagai lambang bunyi / ɡ /,
dan C sendiri diatur untuk melambangkan bunyi / k /.
Penggunaan huruf C (dan variasinya yaitu G) menggantikan
sebagian besar penggunaan K dan Q. Oleh karena itu, pada
masa kuno dan sesudahnya, G telah dikenal setara secara
fonetik dengan Gamma, dan C sama dengan Kappa, dalam
alih aksara kata-kata Yunani ke dalam ejaan Latin, seperti
pada kata KAΔMOΣ, KYPOΣ, ΦΩKIΣ, dalam surat -
surat Romawi ditulis CADMVS, CYRVS, PHOCIS. Karakter
lain memiliki huruf-huruf mirip dengan bentuk C tetapi
tidak sama dalam penggunaan dan asal mulanya, khususnya
huruf Sirilik Es, yang berasal dari suatu bentuk huruf Yunani
sigma, dikenal sebagai "lunar sigma" karena bentuknya
menyerupai bulan sabit.

28
│Hand Lettering Islami

4. Huruf D
D adalah huruf keempat dalam alfabet Latin. Dalam
bahasa Indonesia disebut de (dibaca ['de]), sedangkan dalam
bahasa Inggris dan Melayu disebut dee (dibaca [di ː]). Dalam
bahasa Latin dan bahasa Indonesia, huruf ini melambangkan
fonem / d /, konsonan letup rongga-gigi bersuara.
Huruf Semitik Dâlet kemungkinan besar berkembang
dari logogram yang berarti "ikan" atau "pintu". Ada berbagai
hieroglif Mesir yang mungkin mengilhaminya. Dalam bahasa
Semitik, Yunani Kuno, dan Latin, huruf ini melambangkan
konsonan / d /; dalam huruf Etruska pula huruf ini seolah-
olah tidak diperlukan, tetapi masih dilestarikan (lihat huruf
B). Huruf Yunani yang setara dengannya adalah: Δ (besar)
atau δ (kecil) (Delta).

Hieroglif
Proto- Fenisiadaleth Yunani Yunani Etruska Latin
Mesir
Semitdigg Kunodelta Modernde Kuno
"pintu" → D→
→ → lta → D→

Bentuk huruf kecil "d", yang terdiri dari satu lekukan


dan satu garis vertikal yang tinggi, berkembang dari
perubahan bervariasi pada bentuk huruf besar "D". Dalam
penulisan pada zaman dahulu adalah suatu kelaziman untuk
memulai lekukan pada kiri garis vertikal, sehingga
menghasilkan suatu serif di atas lekukan itu. Serif ini

29
│Hand Lettering Islami

terhubung sedangkan bagian lain huruf ini dikurangi,


menghasilkan suatu tangkai bersudut dan lengkungan.
Kemudian tangkai bersudut ini berubah menjadi tangkai
vertikal.

5. Huruf E
E adalah huruf Latin yang kelima. Dalam bahasa
Inggris, namanya dibaca [i:]. Huruf E paling banyak
digunakan dalam bahasa Inggris.
E diperoleh dari huruf Yunani epsilon yang kira-kira
identik bentuknya (Ε, ε) dan fungsinya. Menurut etimologi,
huruf he Semitik kemungkinan melambangkan bentuk
manusia yang shalat atau bersorak (hillul, 'kegembiraan'),
dan juga mungkin berdasarkan suatu hieroglif Mesir yang
serupa bentuknya tetapi berbeda bunyi dan kegunaannya.
Dalam abjad Semit, huruf ini mewakili bunyi / h / (dan / e /
dalam kata asing), dalam bahasa Yunani he menjadi
Εψιλον (Epsilon) yang mewakili bunyi / e /.

Hieroglif
Proto- Yunani Latin
Mesir Fenisia he Etruska Latin
Semit haw Modern epsilon Kuno
"kegembiraa → E→ Modern
→ → E→
n" →

Orang-orang Etruska dan Romawi Kuno juga


menggunakan huruf ini sedemikian, maka munculah huruf

30
│Hand Lettering Islami

Romawi "E". Meskipun bahasa Inggris pertengahan


menggunakan E sebagai lambang bunyi / e / panjang dan
pendek, oleh sebab Transisi Vokal Besar-besaran,
kegunaannya dalam bahasa Inggris agak berbeda.Bunyi / e ː
/ (dalam "me" atau "bee") menjadi / i ː /, sementara / e /
pendek (seperti bed) bertahan sebagai vokal madya.

6. Huruf F
F adalah huruf Latin ke-6. Namanya dalam bahasa
Inggris, Indonesia, dan Melayu adalah ef, dibaca [ɛf]. Huruf
ini sering digunakan untuk menandai bunyi konsonan desis
bibir-gigi nirsuara.

Yunani Latin
Proto- Yunani Etruska
Fenisia waw→ Kuno digama→ Modern
Semit waw→ Modern digama→ F → F
Asal-usul huruf F dimulai dari huruf Semitik vâv yang
melambangkan bunyi / v /, dan kemungkinan mulanya
menggambarkan "kait" atau "gada". Huruf vâv mungkin juga
terbentuk berdasarkan suatu hieroglif Mesir, yang
menggambarkan "gada":

31
│Hand Lettering Islami

Dalam bahasa Etruska, F juga diucapkan / w /. Pada


akhirnya orang Etruska mengajukan satu inovasi yaitu
menggunakan dwihuruf FH untuk bunyi / f /, dan huruf F
mewakili fonem / f / saat orang Romawi menyerapnya
(karena mereka sudah meminjam huruf U dari huruf Yunani
upsilon untuk bunyi / w /).Huruf phi (Φ θ) ini menyamai
bunyi / f / dalam bahasa Yunani. Huruf kecil f tidak bisa
diidentikkan dengan huruf s, yaitu s panjang yang digunakan
pada zaman dahulu. Misalnya, "sinfulness" ditulis
"sinfulness" saat memakai huruf s panjang. Penggunaan
huruf s panjang memudar menjelang akhir abad ke-19,
kemungkinan untuk menghindari kekeliruan dengan huruf f.

7. Huruf G
Huruf G diperkenalkan pada zaman Latin Kuno
sebagai suatu bentuk lain untuk huruf C untuk membedakan
konsonan langit-langit belakang bersuara (/ ɡ /) dengan
yang tidak bersuara (/ k /).

Proto- Yunani Yunani Latin Latin


Fenisia gimel Etruska
Semitgaml Kunogama Moderngama Kuno Modern
→ C→
→ → → C→ G

Orang pertama yang diketahui menulis huruf G adalah


Spurius Carvilius Ruga, orang Romawi pertama yang
membuka sekolah berbayar, dan mengajar sekitar 230 SM.

32
│Hand Lettering Islami

Ketika itu, huruf K makin kurang dipakai, sedangkan huruf


C yang mulanya mewakili suara / ɡ / dan / k / sebelum
suara vokal terbuka, kemudian hanya mewakili bunyi / k /
dalam setiap posisi. Penempatan G oleh Ruga menunjukkan
bahwa urutan alfabet, yang terkait dengan nilai huruf itu
sebagai angka Yunani, menarik perhatian pada abad ke-3
SM. Sampson (1985) berpendapat bahwa: "Jelas sekali bahwa
susunan alfabet dirasakan sebagai perihal yang begitu konkrit
sehingga suatu huruf baru bisa ditambahkan di tengah
susunan hanya jika ada 'ruang' setelah menggeser huruf yang
lama." Menurut beberapa catatan, huruf ketujuh sebelumnya,
yaitu Z, disingkirkan dari alfabet Latin pada awal abad ke-3
SM oleh seorang censor Romawi, Appius Claudius, yang
merasa huruf itu terpisah dan tidak penting. Tidak lama
kemudian, kedua konsonan langit-langit belakang / k / dan /
ɡ / mengalami proses palatalisasi dan alofon sebelum vokal
di depan; maka dari itu, huruf C dan G memiliki nilai bunyi
berbeda dalam rumpun bahasa Roman, dan juga bahasa
Inggris (akibat pengaruh bahasa Perancis). Huruf g kecil
memiliki dua bentuk dasar yang berbeda: "g berekor terbuka
" dan "g berekor melingkar"

8. Huruf H
H adalah huruf ke-8 dalam alfabet Latin. Dalam bahasa
Indonesia, huruf ini disebut ha. Dalam bahasa Inggris, huruf
ini disebut aitch (jamak: aitches), dibaca / eɪtʃ / atau / heɪtʃ

33
│Hand Lettering Islami

/. Huruf ini biasanya melambangkan konsonan desis celah


suara nirsuara.
Huruf Semitik ‫( ח‬Het) kemungkinan besar
melambangkan konsonan desis hulu kerongkongan tak
bersuara (/ h /). Bentuk huruf ini mungkin berarti pagar.
Alfabet Yunani H awal berbunyi / h /, tetapi lama-kelamaan
menjadi huruf vokal eta (Η, η) yang berbunyi / ɛ ː /
(dalam bahasa Yunani modern, fonem ini bergabung dengan
/ i /).

Hieroglif
Proto- Fenisia het Yunani Yunani Etruska Latin
Mesir
Semit Het → Kuno eta Modern eta Modern
"pagar" H→ H
→ → →

Bahasa Etruska dan bahasa Latin pernah memiliki


fonem / h /, namum hampir semua rumpun bahasa Roman
kehilangan suara itu. Kemudian bahasa Rumania meminjam
fonem / h / dari bahasa-bahasa Slavia di dekatnya, dan
bahasa Spanyol mengembangkan bunyi / h / sekunder dari /
f / sebelum kehilangan suara itu lagi, sementara beberapa
dialek bahasa Spanyol memakai / h / sebagai alofon / s / di
beberapa wilayah yang memakai bahasa tersebut.

34
│Hand Lettering Islami

9. Huruf I
Huruf I atau i adalah huruf ke- 9 dalam alfabet Latin.
Dalam bahasa Inggris huruf ini dibaca [aɪ]. I merupakan
lambang angka 1 (satu) dalam angka Romawi.
Dalam rumpun bahasa Semit, huruf Yôdh mungkin
berasal dari suatu piktogram untuk "lengan" dan "tangan",
berasal dari hieroglif serupa yang membawa nilai konsonan
desis hulu kerongkongan bersuara (/ ʕ /) dalam bahasa
Mesir, tetapi dialihkan ke / j / (seperti y pada kata "ya") oleh
orang-orang Semit, karena kata Semit untuk "lengan" diawali
dengan bunyi itu. Huruf ini juga bisa digunakan untuk suara
vokal / i /, terutama dalam kata asing.

Hieroglif
Proto- Yunani Latin
Mesir
"lengan" Semit yad → Fenisia yodh → Kuno iota → Etruska I →
Modern
I

Orang Yunani menerima suatu bentuk yodh Fenisia ini


sebagai huruf iota (Ι, ι) mereka untuk bunyi vokal / i /,
begitu juga dalam alfabet Miring Kuno. Dalam bahasa Latin
(seperti dalam bahasa Yunani Modern), huruf ini juga
dipakai untuk bunyi konsonan / j /. Huruf J modern
mulanya merupakan bentuk variasi untuk huruf ini, dan
keduanya dapat digunakan bergantian untuk vokal dan
konsonan, sehingga akhirnya dibedakan pada abad ke-16.

35
│Hand Lettering Islami

10. Huruf J
J adalah huruf kesepuluh dalam alfabet Latin, dan
huruf terakhir yang ditambahkan dalam kalangan 26 huruf.
Namanya adalah je, dibaca [dʒeɪ].

Etruska Latin Kuno Latin Modern


Yunani Kuno iota → Yunani Modern iota →
I→ I→ J

J asalnya merupakan bentuk lain huruf I, sedangkan


huruf I berasal dari huruf iota Yunani. Bentuk huruf kecil j
digunakan pada Abad Pertengahan untuk mengakhiri angka
Romawi menggantikan i. Penggunaan yang berbeda diawali
dalam bahasa Jerman Hulu Pertengahan. Petrus Ramus (d.
1572) menjadi orang pertama yang secara jelas membedakan
I dan J sebagai lambang bunyi yang berbeda. Mulanya, kedua
huruf I dan J melambangkan / i /, / i ː /, dan / j /; tetapi
rumpun bahasa Roman mengembangkan bunyi-bunyi baru
(dari / j / dan / g /) yang menjadi bunyi-bunyi lambang I
dan J; oleh itu, J bahasa Inggris (dari J Perancis, dan
akhirnya dipakai dalam Indonesia) agak berbeda bunyinya
dari [j].
11. Huruf K
K adalah huruf ke-11 dalam alfabet Latin. Dalam
bahasa Indonesia, namanya disebut ka; dalam bahasa Inggris
disebut kay, dibaca [kɛɪ].

36
│Hand Lettering Islami

Huruf K berasal dari huruf Κ (kapa) Yunani, yang


diambil dari huruf kap dalam abjad bahasa Semit, yang
berbentuk lambang tangan terbuka. Huruf kap itu mungkin
dipinjam oleh kaum Semit yang tinggal di Mesir dari
hieroglif bentuk "tangan" yang melambangkan bunyi / d /
pada kata "tangan" dalam bahasa Mesir Kuno, yaitu drt.
Orang Semit mengatur bunyi / k / untuk huruf ini karena
kata "tangan" dalam bahasa mereka diawali dengan bunyi
tersebut. Pada prasasti kuno berbahasa Latin, huruf C, K dan
Q dipakai untuk melambangkan bunyi / k / dan / g / (yang
tidak dibedakan dalam penulisan). Dalam hal ini, Q
digunakan untuk melambangkan / k / atau / g / sebelum
vokal bulat, K sebelum / a /, dan C selain itu. Kemudian,
penggunaan C (dan G sebagai variannya) menggantikan
banyak penggunaan K dan Q. K tersisa hanya pada beberapa
ejaan yang ketinggalan zaman seperti Kalendae, 'hari
pertama tiap bulan'.

Hieroglif Latin
Proto- Yunani Etruska
Mesir Fenisia kaf → Modern
Semit kap → Kuno kapa → K→
"tangan" → K

Ketika kata-kata Yunani diserap ke dalam bahasa Latin,


huruf Kapa diubah menjadi C, dengan beberapa
pengecualian seperti praenomen Kaeso. Beberapa kata dari

37
│Hand Lettering Islami

alfabet lainnya juga dialihaksarakan menjadi C. Maka dari


itu, rumpun bahasa Roman hanya mengandung K pada kata-
kata dari bahasa lain. Rumpun bahasa Keltik juga cenderung
menggunakan C dari K, dan pengaruh tersebut terbawa ke
dalam bahasa Inggris Kuno. Di masa kini, bahasa Inggris
adalah satu-satunya bahasa dari rumpun bahasa Germanik
yang giat menggunakan huruf C keras di samping huruf K
(meskipun bahasa Belanda juga memakai huruf C dalam kata
pinjaman bahasa Latin serta mengikuti hukum pembedaan
"lembut keras" dalam kata-kata tersebut, begitu pula bahasa
Perancis dan Inggris, tetapi tidak untuk kosakata Belanda
asli). Beberapa ahli bahasa Inggris cenderung membalikkan
proses alih aksara Latin untuk kata- kata khas Yunani,
misalnya mengeja Hecate menjadi "Hekate". Penulisan
bahasa-bahasa yang tidak memiliki sistem tulisan sendiri
sehingga menggunakan alfabet Latin biasanya memilih K
untuk bunyi / k /, seperti Kwakiutl.Dalam Alfabet Fonetik
Internasional, [k] merupakan lambang konsonan letup
langit-langit belakang nirsuara. Beberapa karakter lain juga
menunjukkan karakter bersudut tajam yang menandakan
bunyi / k / atau suku kata yang dimulai dengan bunyi / k /,
misalnya: ‫ ك‬Arab, ‫ כ‬Ibrani, dan ㄱ Korea. Hubungan
fonetik-visual seperti ini pernah dikaji oleh Wolfgang Köhler.
Namun, banyak juga contoh-contoh huruf berbunyi / k /,
seperti ค dalam tulisan Thai dan Ք dalam abjad Armenia.

38
│Hand Lettering Islami

12. Huruf L
L adalah huruf ke-12 dalam alfabet Latin. Huruf ini
disebut el, dibaca [ɛl]. Huruf L berasal dari bentuk huruf
Semitik "tongkat" atau "kambing" yang mewakili bunyi / l /.
Ini mungkin berdasarkan hieroglif Mesir yang telah
diadaptasi oleh orang Semit untuk tujuan penulisan.

Hierog
lif Proto- Yunani Yunani
Etruska Latin
Mesir Semitlamd Fenisialamd Kunolambda Modernlambda Kuno
"tanga → → L→ L
→ →
n" →

Huruf Yunani Lambda Λ (huruf besar) atau λ (huruf


kecil), yang juga merupakan huruf Etruska dan Latin,
mewakili suara yang sama sebagaimana huruf Semitik
tersebut.

13. Huruf M
M adalah huruf Latin modern yang ke-13. Namanya
em, dibaca [ɛm]. Bentuk huruf M berasal dari huruf Fenisia
Mem, melalui huruf Yunani Mu (Μ, μ). Huruf Mem
Semitik kemungkinan besar melambangkan air.

39
│Hand Lettering Islami

Hieroglif Proto- Yunani Yunani Etruska Latin


Mesir Semitmem Fenisiamem Kunomu Modernmu Kuno
→ M→
"air" → → → → M→

Diketahui bahwa masyarakat Semit yang hidup di


Mesir sekitar 2000 SM mengadaptasi hierogif "air" yang
mulanya melambangkan konsonan sengau rongga-gigi (/ n
/), karena kata Mesir untuk "air" berbunyi "nt". Simbol itu
dijadikan huruf M dalam bahasa Semit, karena kata air
dalam bahasa mereka diawali dengan bunyi tersebut.

14. Huruf N
N adalah huruf Latin yang ke-14. Namanya disebut en
(dibaca [ɛn]). Salah satu hieroglif berupa ular di Mesir Kuno
digunakan untuk melambangkan bunyi huruf J seperti dalam
kata "jari", karena kata Mesir untuk "ular" berbunyi djet.

Hieroglif
Proto- Yunani Yunani Etruska Latin
Mesir
"ular" Semit naḥš→ Fenisia nun → Modern
Kuno nu→ Modern ni→ N → N

Dipercaya bahwa bangsa Semit di Mesir menyesuaikan


hieroglif untuk menciptakan abjad pertama, dan maka dari
itu menggunakan lambang ular untuk bunyi / n /, karena
kata "ular" dalam bahasa mereka mungkin sekali diawali
dengan konsonan tersebut, namun nama huruf ini dalam

40
│Hand Lettering Islami

abjad Fenisia, Ibrani , Aramea dan Arab berbunyi nun, yaitu


"ikan" dalam beberapa bahasa tersebut. Huruf ini berbunyi /
n / , seperti dalam alfabet Yunani, Etruska, Latin dan semua
bahasa di masa sekarang.

15. Huruf O
O adalah huruf Latin modern yang ke-15, disebut o.
Dalam bahasa Indonesia dibaca [o], sedangkan dalam bahasa
Inggris diucapkan sebagai diftong [oʊ], bentuk jamaknya
oes. Biasanya huruf ini melambangkan bunyi vokal belakang
setengah tertutup bulat. Dalam beberapa bahasa, ortografi
masing-masing bahasa membuat nilai fonetik huruf ini
berbeda-beda, seperti "eo" dalam bahasa Korea untuk suara
[ʌ] (vokal belakang setengah terbuka takbulat); "oe" dalam
bahasa Belanda untuk bunyi [u] ( vokal belakang tertutup
bulat).
Huruf O berasal dari huruf Semitik `Ayin (mata) yang
melambangkan konsonan, kemungkinan konsonan desis
hulu kerongkongan bersuara (ʕ), yang juga dilambangkan
oleh huruf Arab ‫ `( ع‬Ayn). Huruf Semitik dalam bentuk
aslinya nampaknya diilhami oleh bentuk hieroglif Mesir
untuk "mata".

41
│Hand Lettering Islami

Hieroglif Proto- Yunani Yunani Etruska


Mesir Semitik'en Fenisia ain Kunoomikron Modernomikron
→ O→
"mata" → → → →

Yunani mengadakan inovasi huruf; oleh sebab adanya


konsonan hulu kerongkongan, maka mereka meminjam
huruf ini menjadi huruf omikron untuk melambangkan
bunyi / o /, yaitu suara yang kemudian ditetapkan untuk
huruf ini dalam bahasa Etruska dan Latin. Dalam tulisan
Yunani, ada huruf yang berbeda untuk membedakan bunyi o
panjang (Omega, "O besar") dengan o kecil (Omikron, "o
kecil").

16. Huruf P
P adalah huruf Latin modern yang ke-16. Dalam
bahasa Indonesia disebut pe, sedangkan dalam bahasa Inggris
disebut pee (dibaca [pi ː]). Huruf P berasal dari huruf Proto-
Semit Pi't yang berarti "mulut", yang juga menurunkan
huruf Fenisia pe, serta huruf-huruf Yunani (Pi) dan Etruska
yang berkembang dari huruf Fenisia tersebut. Semuanya
melambangkan bunyi / p /, yaitu konsonan letup dwibibir
nirsuara.

42
│Hand Lettering Islami

Proto- Yunani Yunani Etruska Latin


Fenisia pe → Modern
Semit pi't → Kuno pi → Modern pi → P → P

Bangsa Etruska mengadopsi alfabet Yunani dan


mengubah beberapa bentuk hurufnya, termasuk Pi yang
melambangkan bunyi / p /. Lengkungan pada huruf P
Etruska tidak tertutup, dan pada beberapa variasi,
lengkungan itu justru tertutup; variasi bentuk tertutup
tersebut juga merupakan lambang bunyi / r / dalam alfabet
Etruska. Bangsa Romawi mengadaptasinya dan mengatur
bentuknya sebagai P, sehingga menyerupai bentuk huruf R
dalam alfabet Etruska dan huruf Ro dalam alfabet Yunani.
Meskipun demikian, nilai bunyinya berbeda. Untuk
melambangkan bunyi / r /, akhirnya bentuk varian dari Ro
dengan garis diagonal ( ) diadaptasi menjadi huruf R oleh
bangsa Romawi.

17. Huruf Q
Q adalah huruf ke-17 dalam alfabet Latin. Dalam
bahasa Indonesia, namanya ki; dalam bahasa Inggris disebut
cue (dibaca [kju ː]) sedangkan dalam Bahasa Melayu adalah
kyu.

Fenisia Etruska Romawi


Mesir WJ →
Hiroglif N Yunan Qoppa →
Q→ Q→ Q

43
│Hand Lettering Islami

ilai bunyi huruf Semitik Qôp (mungkin pada mulanya qaw


'gulungan tali', dan mungkin berdasarkan pada hieroglif
Mesir) adalah / q / (konsonan letup tekak nirsuara), suatu
suara biasa untuk rumpun bahasa Semit, tetapi tidak
ditemukan dalam bahasa Inggris atau Indo- Eropa lainnya.
Dalam bahasa Yunani, tanda itu diserap sebagai Qoppa Ϙ,
mungkin melambangkan beberapa konsonan letup langit-
langit terbibirkan, di antaranya adalah / k ʷ / dan / k ʷ ʰ /.
Hasil dari pergeseran bunyi di kemudian hari, membuat
bunyi-bunyi ini dalam bahasa Yunani berubah menjadi / p /
dan / p ʰ /. Oleh karena itu, Qoppa telah diubah ke dalam
dua huruf: Qoppa, yang hanya untuk jumlah; dan Phi Φ
yang digunakan untuk konsonan aspirasi / p ʰ / dan disebut
sebagai / f / dalam Bahasa Yunani Modern. Orang Etruska
menggunakan Q bersamaan dengan V untuk mewakili /k ʷ/.

18. Huruf R
R adalah huruf Latin modern yang ke-18. Dalam
bahasa Indonesia disebut er, dibaca [ɛr], sedangkan dalam
bahasa Inggris disebut ar (dibaca [ɑr]). Bentuk huruf
Semitik aslinya mungkin diilhami dari hieroglif Mesir yang
berarti "kepala", disebut tp dalam bahasa Mesir Kuno, tetapi
dipinjam oleh orang Semit untuk lambang bunyi / r / karena
dalam bahasa mereka, kata "kepala" berbunyi Res (akhirnya
menjadi nama hurufnya) . Huruf tersebut berkembang

44
│Hand Lettering Islami

menjadi Ρ ῥῶ (Rho) Yunani dan R Latin. Kemungkinan


beberapa bentuk huruf tersebut dalam bahasa Etruska dan
Yunani Barat dibubuhi satu garis lagi agar berbeda
bentuknya dari huruf P sekarang.

Hieroglif Proto- Yunani Latin


Semit ra Fenisia rosh Yunani Etruska
"kepala" Modernro Modern
→ Kuno ro→ R→
→ 's → → R

Bangsa Romawi mengadopsi huruf P Etruska menjadi


bentuk P yang sekarang, sedangkan bentuk P mirip sekali
dengan huruf R dalam alfabet Etruska dan Yunani. Untuk
membedakannya, maka bangsa Romawi menciptakan huruf
R yang mirip dengan variasi huruf R dalam alfabet Etruska
dan ro dalam alfabet Yunani, yaitu dengan garis diagonal di
bawah lekukannya.

19. Huruf S
S adalah huruf ke-19 dalam alfabet Latin. Huruf ini
disebut es, dibaca [ɛs]. Huruf syin ("gigi") dari rumpun
bahasa Semit pernah melambangkan konsonan desis
pascarongga-gigi nirsuara / ʃ / (seperti dalam kata
Persyaratan). Bentuk aslinya mungkin menggambarkan gigi
atau buah dada. Bahasa Yunani tidak mengandung bunyi / ʃ

45
│Hand Lettering Islami

/ tersebut, maka huruf sigma (Σ) digunakan untuk mewakili


/ s /. Nama "sigma" barangkali diambil dari huruf Semitik
"Sâmek" (ikan; tulang belakang) dan bukan "Sin". Dalam
bahasa Etruska dan Latin, nilai bunyi [s] diatur, dan hanya
dalam bahasa modernlah huruf ini dipakai untuk mewakili
suara lain, seperti konsonan desis pascarongga-gigi nirsuara
[ʃ] dalam bahasa Hongaria dan Jerman (sebelum p, t), atau
konsonan desis rongga-gigi bersuara [z] dalam bahasa Inggris
(rise, 'bangun'), Perancis (lisez, 'baca') dan Jerman (lisensi,
'membaca').

Proto- Yunani Yunani Latin


Fenisia shin Etruska
Semitsims Kunosigma Modernsigma Kuno
→ S→
→ → → S→

Pada masa dahulu, suatu bentuk alternatif untuk s,


yaitu s (s panjang), digunakan pada awal atau pertengahan
kata dalam bahasa-bahasa Eropa tertentu; bentuk terkininya,
s spendek, digunakan pada akhir kata. Contonhya, sinfulness
("penuh dosa") ditulis sinfulness menggunakan s panjang
itu.Penggunaan long s merosot menjelang awal abad ke-19,
untuk mengurangi kebingungan dengan huruf f kecil.
Ligatur "ss" (atau "sz") dalam bahasa Jerman menjadi ess-
tsett (ß).

46
│Hand Lettering Islami

20. Huruf T
T adalah huruf Latin modern yang ke-20. Dalam
bahasa Indonesia disebut te; dalam bahasa Inggris disebut
tee, dibaca [ti ː]. Huruf ini merupakan huruf konsonan yang
paling sering digunakan dalam bahasa Inggris.

Proto- Yunani Yunani Etruska Latin


Fenisia tau → Modern
Semit taw → Kuno tau → Modern tau → S → S

Taw merupakan huruf terakhir abjad Semitik Barat dan


Ibrani, kemungkinan mencerminkan silang atau salib. Nilai
bunyi huruf Taw, Tασ (Tau) Yunani, dan T Miring Kuno
dan Romawi sama, yaitu menandai fonem / t /; begitu juga
dengan bentuk dasarnya dalam semua abjad-abjad tersebut.

21. Huruf U
U adalah huruf Latin modern yang ke-21. Dalam
bahasa Inggris, huruf ini disebut u atau you, dibaca [ju ː];
bentuk jamaknya ues. Biasanya melambangkan vokal
belakang tertutup bulat ([u]), menggantikan fungsi huruf V
yang beralih sebagai lambang konsonan desis bibir-gigi
nirsuara.

47
│Hand Lettering Islami

Yunani Yunani Etruska Latin Kuno Latin


Modern
Kuno upsilon → Modern upsilon → U→ U→ U

Pada akhir Abad Pertengahan, timbul 2 bentuk huruf


yaitu V dan U, keduanya dipakai untuk bunyi / u / dan / v /.
Bentuk V yang meruncing ditulis di awal kata, sedangkan
bentuk U bundar dipakai di tengah atau akhir kata tanpa
memandang bunyinya. Oleh karena itu, kata-kata seperti
valour dan excuse sama seperti ejaan zaman sekarang, tetapi
kata memiliki dan upon juga ditulis haue dan vpon .
Akhirnya pada tahun 1700-an, agar bunyi konsonan dan
vokal dipisahkan, bentuk V menandakan konsonan
sementara bentuk U untuk vokal, maka lahirlah huruf U
modern. Pada masa inilah tercipta huruf besar U; sebelum ini
selalu dipakai huruf besar V. Mulanya, sejak huruf U dan V
dijadikan huruf yang terpisah, V mendahului U dalam
urutan abjad, namun kini terjadi hal sebaliknya. Huruf u
dimasukkan dalam abjad Romawi oleh Petrus Ramus pada
abad ke-16.

22. Huruf V dan W


V adalah huruf Latin modern yang ke-22. Dalam
bahasa Indonesia, huruf ini disebut ve meski dibaca [fe],
sedangkan dalam bahasa Inggris disebut vee, dibaca [viː].

48
│Hand Lettering Islami

Awalnya huruf ini melambangkan bunyi [u], vokal belakang


tertutup bulat, namun vokal tersebut menjadi huruf
tersendiri (U), sementara V menjadi lambang bunyi [v]*
(konsonan desis bibir-gigi bersuara). Dalam bahasa Indonesia
sering dilafalkan seperti [f]* (konsonan desis bibir-gigi tak
bersuara). Huruf V berasal dari huruf Semitik Waw, begitu
juga huruf-huruf modern F, U, W, dan Y. Huruf Semit
kemudian memengaruhi huruf Fenisia, Yunani, dan Etruska.
Huruf Latin dipengaruhi oleh huruf Yunani, dengan
perubahan seperlunya karena alasan penyesuaian fonologi
dan sebagainya.
Dalam bahasa Yunani, huruf upsilon (Υ) diadaptasi
dari huruf waw, awalnya untuk melambangkan bunyi vokal
/u/ seperti pada kata ‚bulan‛, kemudian berubah menjadi /y/
(vokal depan tertutup bulat), yaitu sama seperti pelafalan
huruf ü dalam bahasa Jerman.
Prasati pada Arch of Titus di Roma, Italia (abad
pertama Masehi). Pada tulisan Latin kuno tersebut, vokal /u/
ditulis dengan huruf V, sehingga ejaan SENATVS
dialihaksarakan sebagai SENATUS setelah terciptanya huruf
U.
Dalam bahasa Latin, huruf upsilon ini dipinjam dalam
bentuk huruf V (tanpa batang) untuk menandakan bunyi /u/
yang sama, dan juga bunyi konsonan /w/. Oleh karena itu,
kata num—atau asalnya dieja NVM—disebut ‚noom‛
(/num/) sementara kata via/VIA disebut ‚wi-a‛ (/wia/).
Mulai abad pertama Masehi, bergantung pada dialek

49
│Hand Lettering Islami

setempat, konsonan /w/ berubah menjadi /β/, dan akhirnya


menjadi /v/.
Ketika akhir Zaman Pertengahan, timbulnya dua
bentuk huruf v atau u, kedua-duanya dipakai untuk bunyi
/u/ dan /v/. Bentuk v bersudut ditulis di awal kata,
sedangkan bentuk u bundar dipakai di tengah atau akhir kata
tanpa menghiraukan bunyinya. Oleh itu, kata-kata seperti
valour dan excuse sama seperti ejaan zaman sekarang, tetapi
kata have dan upon ditulis haue dan vpon. Akhirnya pada
tahun 1700-an, agar bunyi konsonan dan vokal diasingkan,
bentuk v menandakan konsonan sementara bentuk u untuk
vokal, maka lahirlah huruf u modern. Pada masa itulah
tercipta huruf besar U; sebelumnya selalu dipakai huruf besar
V. Mulanya, semenjak huruf u dan v dijadikan huruf yang
berbeda, v mendahului u dalam susunan alfabet, tapi kini
terjadi sebaliknya.
Mosaik Justinianus I di Basilika Sant’Apollinare Nuovo
(abad ke-6). Vokal /u/ pada nama ‚Justinian‛ ditulis dengan
huruf V sebelum terciptanya U, sementara konsonan /j/
dtulis dengan huruf I sebelum terciptanya J.
Dalam sistem angka Romawi, huruf V melambangkan
nomor 5 atau tahun 5, karena menyerupai kebiasaan
menghitung takik yang diukir pada kayu, yaitu setiap takik
kelima dikerat dua agar membentuk ‚V‛.
Dalam sistem Alfabet Fonetik Internasional, /v/
menandakan bunyi konsonan desis bibir-gigi bersuara.

50
│Hand Lettering Islami

Dalam bahasa Irlandia, huruf ‹v› kebanyakan


digunakan pada kata serapan, seperti veidhlín dari bahasa
Inggris violin. Tetapi bunyi [v] muncul secara alami dalam
bahasa Irlandia saat bunyi /b/ mengalami lenisi atau
‚dilembutkan‛, ditulis menurut ortografi dengan ‹bh›,
sehingga bhí dilafalkan [vʲiː], an bhean dilafalkan [ənˠ
ˈvʲanˠ], dsb.
Bahasa Polandia tidak menggunakan huruf V,
demikian pula Q dan X. Akan tetapi, bahasa mereka
mengandung bunyi /v/, yang dilambangkan oleh huruf W,
mengikuti kaidah dalam bahasa Jerman.
Dalam sistem pinyin bahasa Mandarin, semua huruf
Latin digunakan kecuali huruf V, karena tidak ada bunyi [v]
dalam bahasa Mandarin, tetapi huruf ‚v‛ dipakai kebanyakan
kaedah pengetikan sebagai pengganti huruf ‚ü‛ yang
umumnya tidak tersedia pada papan tombol biasa.
Romanisasi merupakan kaidah yang banyak dilakukan untuk
mengetik bahasa Tionghoa secara fonetik.
Dalam alih aksara bahasa Sanskerta atau IAST, huruf V
digunakan sebagai lambang bunyi [ʋ]* (konsonan hampiran
bibir-gigi), yang dalam aksara Dewanagari ditulis व. Dalam
aksara turunan Brahmi lainnya (misalnya aksara Thai, Jawa,
Bali, dsb) yang melestarikan kata serapan dari bahasa
Sanskerta, bila dalam fonologi bahasa bersangkutan tidak
mengandung bunyi konsonan hampiran bibir-gigi, maka
lambang konsonan tersebut dalam aksara mereka seringkali

51
│Hand Lettering Islami

tergantikan oleh konsonan hampiran langit-langit belakang


terbibirkan (simbol IPA: /w/), yang ditulis dalam huruf Latin
sebagai W.
Huruf V juga digunakan sebagai lambang dalam ilmu
pasti. V adalah simbol kimia untuk Vanadium. Dalam Fisika,
v menjadi Simbol kecepatan dan volume (berasal dari kata
velocity, ‘kecepatan’). Dalam linguistik, v menjadi simbol
kata kerja (verba). V juga merupakan singkatan dari unit
tegangan listrik dalam sistem Satuan Internasional: volt.

23. Huruf X
X adalah huruf ke-24 dalam alfabet Latin. Huruf ini
dibaca /ɛks/. Dalam ilmu fonetik, x adalah lambang IPA dan
X-SAMPA bagi konsonan desis langit-langit belakang
nirsuara, seperti dwihuruf ‚kh‛ pada kata ‚khusus‛ dalam
bahasa Indonesia.
Pada mulanya, gabungan konsonan /ks/ dalam bahasa
Yunani Kuno ditulis sama, sebagai Khi Χ (dialek Barat) atau
Ksi Ξ (dialek Timur). Akhirnya, Khi digunakan untuk bunyi
/kʰ/ (/x/ dalam bahasa Yunani Modern), sementara Ksi
digunakan untuk bunyi /ks/. Orang Etruska telah
mengambil alih Χ dari dialek Yunani Barat Kuno; maka, X
mewakili bunyi /ks/ dalam bahasa Etruska dan Latin.
Tidak diketahui apakah huruf Khi dan Ksi merupakan
ciptaan orang Yunani, ataupun berasal dari rumpun bahasa
Semit. Khi diurutkan hampir pada akhir susunan alfabet

52
│Hand Lettering Islami

Yunani, setelah huruf-huruf asal Semit, bersama dengan Fi,


Psi, dan Omega, dengan gagasan bahwa huruf-huruf itu
merupakan inovasi; terlebih lagi, tidak terdapat huruf yang
mewakili bunyi /ks/ secara terperinci dalam bahasa Semit.
Terdapat satu huruf Fenisia kheth yang kemungkinan
berbunyi /ħ/, agak serupa dengan /kʰ/, tetapi mulanya
diterima dalam alfabet Yunani sebagai konsonan /h/, dan
kemudian, digunakan untuk bunyi vokal panjang Eta (Η,η),
maka huruf itu tidak tampak sebagai asal huruf Khi. Huruf
Fenisia Samekh (mewakili /s/) sering dianggap sebagai
inspirasi bagi Ksi, namun seperti yang diterangkan, Khi
mempunyai bentuk yang berbeda dari Ksi—meskipun huruf
itu mungkin merupakan variasi lain yang juga berasal dari
samekh. Bentuk asal samekh barangkali merupakan hieroglif
Mesir bagi Djed, namun ini juga tidak pasti karena tidak ada
bentuk Protosinaitik bagi huruf ini yang identik dengannya.
Penggunaannya dalam keseharian adalah sebagai
berikut: Dalam Alfabet Fonetis International, [x] adalah
simbol konsonan desis langit-langit belakang nirsuara; Dalam
alfabet Latin, X melambangkan bunyi /ks/; Dalam Angka
Romawi, X melambangkan bilangan 10 (sepuluh) atau tahun
10; Dalam beberapa bahasa, sebagai perubahan nilai fonetik
dan adaptasi tulisan tangan, X dilafalkan berbeda-beda;
Dalam bahasa Indonesia, X dipakai dalam istilah yang
diserap dari bahasa asing, misalnya xenon; Dalam bahasa
Inggris, X adalah huruf untuk gugus konsonan [ks]; atau
kadang-kadang apabila diikuti oleh suku kata beraksen yang
53
│Hand Lettering Islami

diawali dengan bunyi vokal, atau apabila diikuti oleh ‚h‛


nirsuara dan bunyi vokal beraksen [gz] (cth. exhaust, exam);
lazimnya diucapkan [z] apabila menjadi huruf pertama suatu
kata (cth. xylophone), serta dalam beberapa kata majemuk
bunyi [z] tidak berubah (cth. meta-xylene).
X juga melambangkan bunyi [kʃ] dalam perkataan
yang berakhir dengan -xion. X juga melambangkan bunyi
[gʒ] atau [kʃ], misalnya dalam kata luxury dan sexual.
Apabila huruf X mengawali kata dalam bahasa Inggris seperti
xynene dan bunyi z yang dihasilkan, maka huruf X tidak
diucapkan. X di akhir kata biasanya diucapkan [ks] (cth.
ax/axe) kecuali dalam kata pinjaman seperti faux.
Dalam bahasa Melayu, X bukan saja merupakan huruf
yang paling sedikit digunakan di seluruh kosakata bahasa
Melayu, huruf ini seolah-olah tidak pernah digunakan
kecuali bagi kata-kata yang menyebut nama huruf ini dalam
kata tersebut (cth: sinar-X). Bagi kata-kata pinjaman dari
bahasa lain yang mengandung huruf ‚x‛ seperti sex dan
xylophone, huruf x diganti dengan ‚ks‛ (*ks+ di tengah atau
akhir kata) atau ‚z‛ (*z+ di awal kata), sehingga dieja seks
dan zilofon.
Dalam bahasa Perancis, di akhir kata, X tidak
diucapkan (atau dibaca [z] jika mengikuti bunyi vokal).
Penggunaan ini timbul sebagai perubahan tulisan bagi
akhiran -us. Terdapat dua pengecualian, yaitu x disebut [s]
dalam six dan dix, namun dibaca [z] dalam sixième and
dixième.
54
│Hand Lettering Islami

Dalam bahasa Spanyol lama, X disebut seperti [ʃ]


karena bahasa ini masih sebunyi dengan bahasa Iberia yang
lain. Kemudian, bunyi ini berubah menjadi bunyi [x] yang
keras. Dalam bahasa Spanyol modern, bunyi [x] dieja dengan
j, atau dengan g sebelum e dan i, namun x dikekalkan bagi
sesetengah nama (misalnya México, yang beralternasi dengan
Méjico). Kini, X mewakili bunyi [s] (sebagai huruf pertama
perkataan), atau gagasan konsonan [ks] dan [gs] (cth.
oxígeno, examen). Lebih jarang lagi; seperti dalam bahasa
Spanyol lama, huruf x boleh disebut sebagai [ʃ] di hari ini
dalam kata-kata nama khas seperti Raxel (variasi Rachel) dan
Xelajú. Dalam variasi bahasa Spanyol di Amerika dan seseo,
digraf xc di excelente disebut sebagai [ks] tetapi di Spanyol,
kombinasi konsonan tersebut disebut [ks-θ]. Dalam bahasa
Albania, x mewakili [dz], sementara digraf xh mewakili [dʒ].
Dalam Hanyu Pinyin, sistem transkripsi resmi bagi bahasa
Mandarin, huruf x mewakili bunyi konsonan desis pralangit-
langit tidak bersuara (/ɕ/). Dalam bahasa Jerman dan bahasa
Italia, X digunakan terutama dalam kata serapan.

24. Huruf Y
Y adalah huruf Latin modern yang ke-25. Dalam
bahasa Indonesia disebut ye; dalam bahasa Inggris disebut
wye atau wy (dibaca [ˈwaɪ], jamak: wyes).[1] Dalam
berbagai bahasa, Y memiliki nilai bunyi yang berbeda-beda.

55
│Hand Lettering Islami

Alfabet Fonetis Internasional memakai huruf Y kecil sebagai


lambang bunyi vokal bulat depan tertutup.
Leluhur asal huruf Y merupakan huruf Yunani upsilon.
Penggunaan huruf Y dalam alfabet Latin berawal dari abad
pertama SM. Huruf itu digunakan untuk menulis kata
pinjaman dari bahasa Yunani, sehingga Y bukan huruf untuk
menulis kosakata asli bahasa Latin dan biasanya dilafalkan
/u/ atau /i/. Pelafalan yang kedua menjadi umum pada masa
klasik dan digunakan oleh banyak orang kecuali kalangan
terpelajar. Claudius, Kaisar Romawi memperkenalkan huruf
baru ke dalam alfabet Latin untuk melambangkan apa yang
disebut sonus medius (vokal pendek sebelum konsonan
bibir), tetapi kadangkala dalam prasasti ditulis sebagai huruf
upsilon dari Yunani.
Pada masa Yunani Kuno, huruf Υ (Upsilon)
melambangkan [u], sebelum beralih ke [y]* (vokal depan
tertutup bulat). Mulanya bangsa Romawi Kuno
mengadaptasi huruf ini menjadi huruf V, untuk menandakan
bunyi vokal /u/ dan konsonan /w/, tetapi tidak lama
kemudian, oleh karena sebutan Ypsilon dalam bahasa Yunani
beranjak ke vokal /y/, maka bangsa Romawi meminjam
huruf Yunani tersebut sesuai bentuk asalnya termasuk garis
vertikal di bawahnya, khususnya untuk menandai nama-
nama dan kata-kata pinjaman bahasa Yunani. Y dinamakan
Y Graeca, ‘Y Yunani’. Tak diragukan lagi bahwa pelafalannya
I Graeca, ‘I Yunani’, karena penutur bahasa Latin sulit
mengucapkan vokal depan [y]*, yang tidak terdapat dalam

56
│Hand Lettering Islami

kosakata asli bahasa Latin. Dalam rumpun bahasa Roman,


pelafalannya menjadi nama yang umum: i griega dalam
bahasa Spanyol, i grec dalam bahasa Perancis, dsb.
Huruf Y digunakan dalam bahasa Inggris Kuno dan
Latin untuk melambangkan fonem /y/; namun, ada yang
menganalisa penggunaan ini merupakan kreasi tersendiri di
Inggris dengan menggabungkan V ke atas I, tanpa
menghubungkan penggunaan huruf ini dalam bahasa Latin.
Mungkin juga bahwa huruf Y, meskipun dinamakan Y
Græca (dibaca *u gre:ka+) atau ‘u Yunani’ agar dibedakan
dari /u/ dalam bahasa Latin, tetap dianalisa sebagai huruf V
(disebut /uː/) di atas huruf I (disebut /iː/). Maka huruf Y
dipanggil [uː iː]; setelah /uː/ menjadi /w/ dan setelah
pergeseran vokal besar-besaran dalam bahasa Inggris maka
sebutannya menjadi /waɪ/.
Pada masa bahasa Inggris Pertengahan, kebundaran
vokal /y/ (vokal depan tertutup ‚bulat‛) memudar sehingga
bunyinya mirip dengan vokal /iː/ (vokal depan tertutup ‚tak
bulat‛) dan /ɪ/. Maka dari itu, banyak kata yang awalnya
dieja dengan I kemudian dieja dengan Y, dan demikian
sebaliknya. Penggantian serupa terjadi dalam kosakata Latin:
kata asli silva (‚kayu‛) dieja dengan Y dalam kata
Pennsylvania.
Demikian pula, Y vokal dalam bahasa Inggris Modern
dilafalkan mirip I, tetapi bahasa Inggris modern
menggunakannya hanya dalam kata-kata tertentu, tidak

57
│Hand Lettering Islami

seperti bahasa Inggris Pertengahan dan awal Modern. Huruf


itu memiliki tiga kegunaan: pengganti upsilon dalam kata
serapan dari bahasa Yunani (system; Yunani: ζύζηημα),
di akhir kata (rye, city; bandingkan cities, yang huruf
akhirnya adalah S), dan dalam kata dasar bersuku kata satu
dengan akhir vokal (dy-ing).
Saat mesin cetak diperkenalkan dari daratan utama
Eropa, William Caxton dan tukang cetak dari Inggris lainnya
menggunakan Y sebagai pengganti Þ (thorn: setara dengan
th dalam bahasa Inggris Modern), yang tidak tersedia dalam
tipe huruf dari daratan utama Eropa. Dari cara ini munculah
perubahan ejaan ‚the‛ menjadi ‚ye‛ dalam umpatan kuno
‚Ye Olde Shoppe‛. Terlepas dari ejaan, pelafalannya tetap
sama seperti ‚the‛ masa kini (/ðiː/ atau /ðə/). Ye (/jiː/)
merupakan pelafalan ejaan modern asli.[2]
Penggunaan huruf Y untuk bunyi konsonan [j]* (year,
Jahr, yang) kemungkinan tidak terkait dengan pengunaannya
sebagai huruf vokal. Kemungkinan huruf itu merupakan
pengganti huruf yogh (Ȝȝ) dalam bahasa Inggris
Pertengahan yang melambangkan bunyi /j/. Yogh yang
melambangkan bunyi lainnya, [ɣ]* (konsonan desis langit-
langit belakang), kemudian ditulis dengan dwihuruf gh
dalam bahasa Inggris Modern.
Dalam bahasa Spanyol, huruf Y disebut i/y griega,
dalam bahasa Katalan i grega, dalam bahasa Perancis dan
Romania i grec, dalam bahasa Polandia igrek yang semuanya

58
│Hand Lettering Islami

berarti ‚I Yunani‛; pada kebanyakan bahasa Eropa lainnya,


nama Yunani asalnya masih dipakai; dalam bahasa Jerman,
namanya Ypsilon (atau ‚Üpsilon‛) dan dalam bahasa
Portugis ípsilon atau ípsilo.[3] Mulanya huruf Y diciptakan
sebagai huruf vokal, tetapi lama-kelamaan dijadikan
konsonan dalam kebanyakan bahasa.
Jika tidak dibaca sebagai vokal kedua dalam diftong,
huruf ini memiliki nilai bunyi /y/ dalam rumpun bahasa
Skandinavia dan /ʏ/ dalam bahasa Jerman. Y tidak pernah
dianggap sebagai konsonan (kecuali dalam kata serapan),
namun dalam diftong, seperti pada nama Meyer, huruf itu
berperan sebagai variasi ‚i‛.
Dalam bahasa Belanda, Y hanya muncul pada kata
serapan dan nama yang biasanya melambangkan bunyi /i/.
Huruf ini biasanya diabaikan dalam alfabet bahasa Belanda
dan digantikan oleh ligatur ‚IJ‛. Dalam bahasa Afrikaans,
perkembangan bahasa Belanda, Y melambangkan diftong
[ɛi], kemungkinan karena percampuran huruf kecil i dan y
atau mungkin berasal dari ligatur IJ.
Dalam bahasa Faroe dan Islandia, huruf itu selalu
dilafalkan i. Dalam kedua bahasa tersebut, huruf itu juga
menjadi bagian dari pengejaan diftong: ey (keduanya) dan oy
(hanya bahasa Faroe).
Dalam bahasa Spanyol, Y digunakan sebagai inisial
pengganti huruf I agar lebih mudah dibedakan (sedangkan
Jerman menggunakan huruf J karena alasan yang sama).
Maka dari itu ‚el yugo y las flechas‛ adalah simbol yang
59
│Hand Lettering Islami

berbagi inisial Isabella I dari Castilla (Ysabel) dan Ferdinand


II dari Aragon. Ejaan ini direformasi oleh Royal Spanish
Academy dan kini hanya ditemukan pada nama diri yang
dieja secara kuno, seperti Ybarra atau CYII, simbol Canal de
Isabel II. X juga masih digunakan dalam bahasa Spanyol
dengan pengucapan berbeda pada beberapa ejaan kuno.
Sebagai suatu kata, huruf Y merupakan kata
penghubung yang berarti ‚dan‛ dalam bahasa Spanyol dan
dilafalkan [i]*.
Dalam marga Spanyol, y dapat memisahkan marga
ayah dengan marga ibu, contohnya ‚Santiago Ramón y
Cajal‛; contoh lainnya ‚Maturin y Domanova‛, dari seri
novel karya Jack Aubrey. Nama dalam bahasa Katalan
menggunakan i untuk hal ini. Selain itu, Y melambangkan
bunyi [ʝ]* (konsonan desis langit-langit bersuara) dalam
bahasa Spanyol. Saat muncul sebelum bunyi vokal [i], Y
digantikan oleh E, contoh: ‚español e inglés‛. Hal ini untuk
menghindari pelafalan [i] dua kali.
Dalam Finlandia dan Albania, Y biasanya dilafalkan
[y]*. Sebelum tahun 1972, bahasa Indonesia menggunakan
huruf J sebagai lambang bunyi [j] (konsonan hampiran
langit-langit). Meskipun demikian, huruf Y juga digunakan
sebagai lambang bunyi yang sama namun jarang ditemui;
contohnya pada nama Mohammad Yamin, dan Pramoedya
Ananta Toer (untuk menghindari kekeliruan karena ‚dj‛
dilafalkan [dʒ] atau [ɟ]). Setelah ditetapkannya Ejaan Yang

60
│Hand Lettering Islami

Disempurnakan, maka huruf Y menggantikan posisi J.


Demikian pula pada dwihuruf ‚nj‛ diganti dengan ‚ny‛.
Dalam bahasa Italia, Y (i greca atau ipsilon) digunakan
dalam beberapa kata serapan. Dalam bahasa Polandia dan
Guaraní, huruf itu melambangkan bunyi vokal [ɨ]* (vokal
madya tertutup takbulat). Dalam Lithuania, Y adalah huruf
ke-15 dan merupakan huruf hidup. Huruf itu disebut i
panjang dan dilafalkan [iː] seperti kata see dalam bahasa
Inggris. Dalam Welsh huruf itu dilafalkan [ə]* (vokal
madya) dalam kata bersuku kata tunggal atau suku kata tak
akhir, dan [ɨ] atau [i] (tergantung aksen) dalam suku kata
akhir.
Saat digunakan sebagai huruf hidup dalam Vietnam,
huruf y melambangkan vokal depan tertutup takbulat. Saat
dipakai sebagai monoftong, fungsinya setara dengan huruf i
dalam alfabet bahasa Vietnam. Ada upaya untuk mengganti
penggunaan i seluruhnya, namun tampaknya sebagian besra
gagal. Sebagai bunyi konsonan, huruf itu melambangkan
bunyi hampiran langit-langit.
Dalam Aymara, Melayu, Turki, Quechua dan
Romanisasi Jepang, huruf Y adalah konsonan langit-langit,
khususnya [j]* (konsonan hampiran langit-langit). Dalam
Alfabet Fonetis Internasional, [y] mewakili bunyi vokal
depan tertutup bulat, dan huruf yang agak berbeda yaitu [ʏ]
melambangkan vokal hampir depan hampir tertutup bulat.
Merupakan indikasi kelangkaan vokal bulat depan karena [y]

61
│Hand Lettering Islami

adalah suara paling langka dalam Alfabet Fonetis


Internasional yang diwakili oleh huruf Latin, kurang dari
setengah penggunaan [q] atau [c] dan hanya sekitar
seperempat penggunaan [x].

25. Huruf Z
Z ialah huruf Latin modern yang ke-26 dan terakhir,
disebut zed, dibaca [zɛd]. Di Amerika, Z disebut zi, dibaca
[ziː]. Huruf Z berasal dari huruf Yunani zeta, yang
diturunkan dari huruf Proto-Semitik (Semitik awal). Nama
huruf Semitik asalnya adalah zayin, yang mungkin bermakna
‚senjata‛, serta merupakan huruf ketujuh dalam abjad
tersebut. Huruf itu seperti pelafalan z dalam bahasa Inggris
dan Perancis, atau kemungkinan besar seperti bunyi
konsonan gesek /dz/ dalam bahasa Italia.
Bentuk Z (huruf kecil: ζ) Yunani merupakan kerabat
dekat huruf Fenisia I, dan bentuk hurufnya dalam prasasti-
prasati tetap bertahan sepanjang zaman kuno. Orang Yunani
memanggilnya zeta, dan nama baru dibuat berdasarkan huruf
ini yaitu eta (η) dan theta (θ).
Pada bahasa Yunani awal di Athena dan Yunani Barat
Laut, huruf itu melambangkan bunyi /dz/; dalam bahasa
Yunani Attika, dari abad ke-4 SM hingga seterusnya, huruf
itu dapat melambangkan /zd/ maupun /dz/, dan pada
kenyataannya tidak ada konsensus yang memperhatikan
masalah ini. Pada dialek lainnya, seperti Elea dan Kreta,

62
│Hand Lettering Islami

simbol itu pernah digunakan untuk menandakan bunyi th


bersuara dan nirsuara dalam bahasa Inggris (IPA: /ð/ dan
/θ/). Pada dialek umum (bahasa Yunani Koine) yang
menggantikan dialek terdahulu, ζ melambangkan bunyi /z/,
dan bertahan hingga bahasa Yunani Modern.
Dalam alfabet Etruska, huruf Z munngkin
menandakan bunyi konsonan gesek /ts/; dalam bahasa Latin
pula, /dz/. Dalam bahasa Latin awal, bunyi /z/ berubah
menjadi /r/ karena rhotasisme sehingga huruf yang
melambangkan bunyi /z/ menjadi tidak berguna. Maka
sekitar tahun 300 SM, huruf Z disingkirkan oleh Censor
Appius Claudius Caecus, lalu tempatnya semula digantikan
oleh huruf baru, G.
Pada abad pertama SM, huruf Z diterapkan kembali ke
dalam alfabet Latin agar menandakan bunyi zeta Yunani
dengan lebih tepat daripada penulisan S di awal kata dan ss
di tengah kata yang diterapkan sebelumnya, contoh: sona =
ζωνη, ‚tali pinggang‛; trapessita = ηραπεζιηης,
‚bankir‛. Huruf ini hanya muncul pada kata-kata pinjaman
Yunani, dan Z bersama Y merupakan dua huruf yang
dipinjam oleh bangsa Romawi dari Yunani.
Dalam Bahasa Latin Vulgar, huruf zeta Yunani
nampaknya menandakan bunyi (/dj/), dan kemudian (/dz/);
D dipakai untuk bunyi /z/ dalam kata-kata seperti baptidiare
sebagai ganti baptizare (‚baptis‛); sebaliknya Z dijadikan
tanda bunyi /d/ dalam bentuk-bentuk seperti zaconus bagi

63
│Hand Lettering Islami

diaconus (‚paderi‛); dan zabulus untuk diabulus (‚iblis‛). Z


juga sering ditulis sebagai pengganti konsonan I (yaitu, J,
IPA: /j/) seperti zunior untuk junior, ‘lebih muda’.
Di masa sebelumnya, alfabet bahasa Inggris yang
digunakan oleh anak-anak tidak diakhiri dengan Z,
melainkan dengan & atau simbol tipografi yang
menyerupainya. Bentuk lain dari huruf Z yang berasal dari
tipe huruf Goth dan Blackletter Modern Awal adalah ‚z
berekor‛. Bentuk huruf z berekor ini bergabung dengan
bentuk huruf s panjang, menjadi ligatur ß dalam ejaan
bahasa Jerman. Suatu bentuk variasi Z berekor yaitu Ezh,
dimasukkan dalam Alfabet Fonetik Internasional sebagai
tanda bunyi konsonan desis pascarongga-gigi bersuara (IPA:
[Ʒ]). Z dalam tipe huruf Antiqua dapat mirip dengan
karakter yang menggambarkan angka 3 dalam tipe huruf
lainnya. Unicode menetapkan titik kode untuk ‚BLACK-
LETTER CAPITAL Z‛ dan ‚FRAKTUR SMALL Z‛ dalam
lajur Letterlike Symbols dalam Mathematical alphanumeric
symbols, masing-masing pada U+2128 ℨ dan U+1D537 𝖟.
Dalam bahasa Melayu, huruf ‚z‛ berbunyi konsonan
desis rongga-gigi bersuara yang terdapat dalam kata-kata
pinjaman bahasa Arab, Persia dan Eropa; misalnya: ‚ziarah‛,
‚zapin‛ dan ‚zoo‛, begitu juga dengan bahasa Inggris seperti
dalam perkataan ‚zip‛, ‚realize‛ dan sebagainya. Adakalanya
dalam bahasa Inggris, ‚z‛ membawa bunyi konsonan desis

64
│Hand Lettering Islami

pascarongga-gigi bersuara (IPA: [Ʒ]) seperti dalam kata


‚azure‛.
Dalam bahasa Italia, huruf Z menandakan dua fonem,
yaitu /ts/ dan /dz/; dalam bahasa Jerman, huruf Z
melambangkan /ts/; dalam bahasa Spanyol Castellano /θ/
(yaitu th dalam kata thing bahasa Inggris), tetapi dalam
dialek lain (Amerika Latin, Andalusia) bunyinya /s/. Dalam
sistem pinyin bahasa Mandarin ‚z‛ disebut *ts+. Dalam
romanisasi bahasa Jepang pula, huruf z menandakan bunyi
[z] dan [dz]. Sistem IPA memakai simbol [z] untuk
konsonan desis rongga-gigi bersuara. Dalam bahasa Inggris,
beberapa huruf S dilafalkan /z/, seperti dalam kata ‚closed‛.

E. Anatomi Huruf
Dalam menciptakan sebuah desain kita tidak akan terlepas
dari peranan Typography atau huruf, peranannya sangat
penting dalam menciptakan mood sebuah desain, penataan
hirarki informasi dan juga membangun tema yang khas sesuai
karakter huruf yang kita gunakan.
Sebelum memahami dunia Typography yang luas, mari kita
pelajari dasar-dasar penting dalam Typography yang dapat
membuat desain kita menjadi lebih bermakna. Seperti tubuh
manusia, anatomi dalam Typography mewakili berbagai bagian-
bagian tubuh dari sebuah huruf yang menciptakan karakternya,
klasifikasinya dan juga nilai kesejarahannya. Berikut adalah
anatomi huruf:

65
│Hand Lettering Islami

Sumber: http://www.fontshop.com/glossary/

Sebagai desainer grafis pemula yang baru belajar


memahami Typography, setidaknya ada 6 hal penting yang
harus diingat dalam anatomi Typography sebagai modal dasar,
yaitu:
1. Ascender: Batas teratas dari sebuah huruf
2. Baseline: Garis imajiner yang menjadi letak bersandar bagian
bawah sebuah huruf, digunakan sebagai acuan untuk
mensejajarkan huruf
3. Cap Height: Jarak antara Baseline hingga bagian paling atas
dari huruf kapital
4. Descender: Batas terbawah dari sebuah huruf
5. X-Height: Standard tinggi dari huruf kecil (lowercase) yang
dihitung dari baseline hingga batas tertinggi huruf "x" kecil
6. Overhang/Overshoot: Lengkungan dari sebuah huruf yang
melewati batas baseline, ascender atau descender.

F. Jenis-Jenis Huruf
Secara garis besar, jenis huruf dapat digolongkan menjadi
5 kelompok besar (Yudianto, 2011), antara lain yaitu:

66
│Hand Lettering Islami

1. Roman
Sejarah pembentukan huruf ini diawali dari kumpulan huruf
kapital. Jenis huruf ini banyak ditemukan pada situs dan
ornamen Romawi. Jenis huruf ini memiliki ciri khas tegak
dan umumnya banyak menggunakan garis lurus yang kaku.
Sebagai contoh, dapat dilihat di bawah ini adalah font
dengan jenis roman:

Font di atas ialah ‚Times New Roman‛ yang banyak


digunakan untuk isi teks karena bentuknya yang rapi dan
mudah dibaca.

2. San Serif
Adalah huruf yang tidak memiliki kait, bertangkai tebal,
sederhana dan lebih mudah dibaca. Ciri lain huruf ini adalh
tidak memiliki ekor. Sebagai contoh, dapat dilihat di bawah
ini adalah font dengan jenis serif:

Contoh font di atas ialah ‚Serifa‛ yang memberikan kesan


kuno atau lampau. Cocok digunakan untuk tipografi desain
dengan tema sejarah masa lalu.

67
│Hand Lettering Islami

3. Huruf Tulis (Script)


Jenis huruf ini merupakan dasar yang ditulis dengan tangan,
kontras tebal dan tipisnya sedikait, saling berhubungan dan
mengalir.

4. Dekoratif
Bentuk huruf yang sangat rumit desainnya. Bentuk
huruf ini akan sangat memusingkan jika dipakai sebagai
body text dan hanya cocok dipakai secara tebatas untuk
headline.
5. Monospace
Setiap huruf yang berjenis monospace mempunyai
jarak/lebar yang sama setiap hurufnya. Huruf W dan I
mempunyai runag yang sama, misalnya adalh huruf
Courier. Huruf pada mesik ketik juga merupakan
huruf monospace. Jenis mono space banyak digunakan
oleh progamer untuk coding,da juga untuk preformatted
text.

68
│Hand Lettering Islami

G. Referensi Font Handwriting/Huruf Sambung


Ada bermacam Font/Huruf yang dapat digunakan dalam
membuat Hand Lettering. Berikut ada beberapa referensi yang
dapat digunakan untuk menginspirasi pembuatan Hand
Lettering:
1. akaDora

2. Alako

3. Ampersand

4. Angelina

5. Avant que

69
│Hand Lettering Islami

6. Bee Marker Ink

7. BethHand

8. Brankovic

9. Brook 23

10. CAC Pinafore


70
│Hand Lettering Islami

11. Carefree

12. Chalkdust

13. Cheryl

14. CoertSchrift Dik

71
│Hand Lettering Islami

15. Complete in Him

16. CoolHandLook

17. Creampuff

18. Deathrattle

72
│Hand Lettering Islami

19. Desyrel

20. Dwerneck

21. Eraser

22. Fafers Handwariting

73
│Hand Lettering Islami

23. FFF Tusj

24. Freehand 575

25. Freestyle Script

26. Graph

74
│Hand Lettering Islami

27. Hand of Sean

28. HarabaraHand

29. Honey Script

30. HZHandwrite

75
│Hand Lettering Islami

31. It Ain’t Rocket Science

32. Japanese Brush

33. J.D. Handcrafted

34. Jenelson

76
│Hand Lettering Islami

35. Koala

36. Lauren C. Brown

37. Learning Curve

38. Marketing Script

77
│Hand Lettering Islami

39. Mighty to Save

40. Mural Script

41. Never Let Go

42. Neville Script

78
│Hand Lettering Islami

43. One Stroke Script

44. OneMiguel Shaded

45. PP Handwriting

46. Prelude FLF

79
│Hand Lettering Islami

47. Serena

48. Shelter Me

49. SimpleLife

50. Sketch Rockwell

80
│Hand Lettering Islami

51. Sketchy

52. Snyder Speed Brush

53. Swenson

54. Tabitha

81
│Hand Lettering Islami

55. WC Mano Negra

56. WC Rughtrad

57. Wild Script

58. Windsong

82
│Hand Lettering Islami

59. Xiao Gao

H. Desain Hand Lettering


Desain Hand Lettering sangat bervariasi macamnya. Bisa
datang dari lingkungan sekitar atau bahkan dari imajinasi kita
sendiri. Tidak ada ketentuan pasti yang mengatur bentuk
desainnya, hanya saja ada pola-pola yang ditawarkan yang bisa
sebagai rujukan bagi yang ingin membuat Hand Lettering.
Berikut adalah beberapa pola yang ditawarkan oleh Caitlin
Jordan (2015):

83
│Hand Lettering Islami

1. Incorporate Illustration

Potongan tulisan tangan ini mencakup ilustrasi


tengkorak dan anak panah sebagai titik fokus pusat.
Tengkorak itu tergabung dengan sangat baik, dan lekukan
huruf meniru kurva tengkorak. Dimasukkannya kata-kata
'melalui neraka' di tengkorak menambah kontras yang bagus
dan memecah komposisinya.

2. Make Everything Unified

84
│Hand Lettering Islami

Pola yang rumit yang menghubungkan tulisan satu


sama lain dalam karya ini. Ini bertindak untuk menyatukan
segala sesuatu menjadi komposisi tunggal dan terpadu.
Ketebalan huruf memungkinkan ungkapan itu menonjol dan
tidak terlalu diliputi oleh pola keriting, namun tidak terlalu
tebal sehingga tampak seperti terputus.

3. Break the Norm

Pola ini unik bila diperhatikan. Latar belakangnya


adalah botol nonsen yang terombang-ambing di badan air,
dan teks berada di sekelilingnya. Alih-alih mengecilkan teks
sehingga bisa meregangkan seluruh rentang ruang kosong,
perancang justru menumpuknya. Ini menambahkan elemen
ekstra detail dan menyenangkan, namun masih mudah
dibaca.

85
│Hand Lettering Islami

4. Utilize Hand Lettering In Logos

Logo ini menggabungkan tulisan tangan yang


menakjubkan. Ini melengkung dengan baik di seputar
ilustrasi, dan huruf-huruf itu sendiri memiliki karakter sejati.
Pasangan huruf yang rumit dengan baik dengan jenis huruf
aksen sederhana, dan cukup rinci untuk melengkapi ilustrasi
rinci.

5. Hand Letter Multiple Elements

86
│Hand Lettering Islami

Poster undangan ini mengambil tulisan tangan dari


atas. Ini terlihat sangat vintage dan old-timey, dan itu bukan
hanya karena palet warna, tapi karena setiap elemen sudah
digambar dengan tangan. Jika Anda melihat dari dekat,
setiap huruf agak berbeda dari yang berikutnya, dan ini
memberi kesan indah dan buatan tangan ini.

6. Take Risk

Pola ini adalah unik untuk tulisan tangan. Sebenarnya


gelembung karet digunakan untuk membuat gambar ini, dan
dengan hati-hati diregangkan dan ditarik untuk menciptakan
tampilan sempurna.

7. Create A Scene

87
│Hand Lettering Islami

Frase tulisan tangan ini duduk dengan nyaman di


dalam ilustrasi hati. Ilustrasi ini digambarkan secara harfiah,
karena Anda dapat melihat karakteristik yang berbeda dari
Dublin yang ditulis dan digambar di berbagai area di hati.
Menyiapkan komposisi dengan cara ini membuatnya terasa
menyatu dan benar-benar melayani suatu tujuan.

8. Add In Demension

Sepintas, tulisan tangan ini bisa terlihat agak datar.


Indah sekali, tentu saja, dengan semua lekukan dan
gelombang huruf tebal. Tapi yang membedakannya adalah
dimensi yang sangat halus yang terselip dalam beberapa
huruf. Di mana setiap huruf tumpang tindih, atau goresan
tumpang tindih warna, ada sedikit bayangan. Hal ini
membuat huruf pop dan terlihat lebih tiga dimensi, versus
ketat 2-d memiliki bayang-bayang tidak disertakan.

88
│Hand Lettering Islami

9. Be Informational

Tulisan tangan dapat digabungkan dengan infografis


dengan cara yang sangat mulus, seperti yang terjadi pada
poster ini. Infografis hanyalah sebuah cara untuk
menggambarkan informasi, dan itu dilakukan dengan
menggunakan tulisan tangan dalam contoh ini. Kota dan
elemen yang berbeda digambarkan, dan tulisan tangan
menambahkan karakter unik yang mungkin dirasakan di
Kepulauan.

10. Incorporate Other Elements

89
│Hand Lettering Islami

Contoh ini unik, karena tidak semua hanya bergambar


tipe. Gambar bunga dan tanaman lainnya digabungkan dan
dilapisi dengan huruf-hurufnya. Ini menggabungkan elemen
bersama dan menambahkan secara mendalam. Kontras
antara huruf putih, serta merah dan hijau vegetasi segar.

11. Keep It Simple

Kreasi tulisan tangan ini sangat sederhana, tapi sangat


indah. Hal ini tidak diliputi warna, dan hanya ada ornamen
yang tepat. Tekstur dalam huruf-huruf itu halus, namun
sangat dibutuhkan. Ini memberikan jeda dari kontras yang
pasti akan berwarna hitam pekat pada warna putih.

12. Stretch Your Creativity Muscles

90
│Hand Lettering Islami

Potongan ini sangat menyenangkan. Tidak hanya ada


sejumlah ilustrasi untuk dilihat, namun masing-masing
elemen telah dibuat dengan tangan. Gaya itu pasti memberi
kesan pada musim panas, dan bagaimana poster itu
dipresentasikan memberi getaran yang riang dan dingin.

13. Have Purpose Behind Your Design

Surat-surat terperinci yang rumit dalam ungkapan ini


indah dan mudah dipatahkan. Begitu banyak perhatian
masuk ke masing-masing - bahkan yang sangat kurus, dan
ini benar-benar membingungkan. Apa yang membuatnya
lebih membingungkan, bagaimanapun, adalah bahwa karya
ini diciptakan dengan tujuan. Perincian dalam surat
sebenarnya adalah hop dan barley yang digunakan untuk
menyeduh bir, dan itu sangat masuk akal karena kutipannya.

91
│Hand Lettering Islami

14. Utilize Photography

Pop cerah dan merah muda di piring kuning memberi


kepribadian yang menyenangkan. Apa yang membedakannya
dari atas adalah tulisan yang dibuat dengan hati-hati di
sekitarnya. Setiap kelompok huruf ditata berbeda, dan hanya
memberi kontribusi pada kesenangan dalam poster ini. Jika
hurufnya lebih bersahaja, foto itu akan hilang dari foto yang
terang.

15. Have A Sense of Humor

92
│Hand Lettering Islami

Kutipan pada bagian ini lucu, tapi begitulah


gambarannya. Anda biasanya tidak melihat sepotong sushi
yang diartikan secara grafis dalam iklan, jadi ini adalah hal
yang menyenangkan untuk dilihat. Tulisannya tampak
sangat sederhana dan pribadi, yang membuat pesan itu terasa
seperti ditulis untuk Anda - bahkan jika Anda tidak ingin
mendengarnya.

16. Be Elaborate

Poster musik ini sangat detail dan rumit. Teks itu


sendiri rumit, disengaja, dan klasik, sedangkan perpaduan
antara fotografi bunga itu segar, elegan, dan mewah.
Penempatan teks terasa hampir sempurna, seolah-olah bunga
itu membuat huruf-huruf bernafas dari mereka (perhatikan
detail seperti daun dalam huruf).

93
│Hand Lettering Islami

17. Use Your Hand

Kutipan diambil seluruhnya secara harfiah dalam


bagian ini. Itu akan menjadi terlalu mudah untuk hanya
menulis 'adikku mencintai keju' dengan gaya yang
mengingatkan pada keju, jadi memilih untuk mengukirnya
benar-benar membedakannya dari atas. Secara keseluruhan,
ini cukup sederhana, tapi tumpang tindih dan interworking
huruf dalam kata 'loves' memberi beberapa karakter yang
sangat dibutuhkan.

18. Be Ornate

94
│Hand Lettering Islami

Perincian emas mengkilap mendorong poster


bertulisan tangan ini ke ranah lain. Aksen emas
meminjamkan dengan baik gaya yang sangat rinci dari kata
'jalan pintas' dan sangat membantu membuat teks menonjol.
Berbagai cara pengambilan huruf membuat mishmash antara
barat tua dan the Roaring tahun 20an.

19. Create Overlap

Tumpang tindih antara huruf-huruf dalam kata 'go' itu


indah dalam karya ini. Ini mengedepankan gagasan untuk
bersatu dan bekerja sama, dan gagasan itu diperkuat dengan
warna turun dan labu yang hangat dan ceria - memberikan
kesan menyatu.

95
│Hand Lettering Islami

20. Use Different Lettering Style

Mencocokkan gaya penulisan yang berbeda adalah cara


yang bagus untuk mendapatkan diferensiasi dalam karya
Anda. Kutipan posterized ini menggunakan dua gaya yang
berbeda - yang lebih sederhana dan ditulis secara realistis dan
tulisan yang lebih banyak ditulis dan ditulis secara rumit.
Kedua gaya itu menyeimbangkan satu sama lain dan tidak
mengambil apapun, namun tetap memungkinkan agar pesan
utama dibaca dengan lantang dan jelas.

21. Visualize Energy

96
│Hand Lettering Islami

Poster ini sesuai dengan gaya penulisan yang berbeda


yang serupa dengan contoh sebelumnya, namun juga
menambahkan beberapa energi ekstra. Aksen tanda dan
pergeseran warna halus di belakang dan sekitar 'berani'
membuat kata pop dari halaman dan menjadi sesuatu yang
ingin Anda lihat. Jika Anda memiliki sesuatu yang ingin
Anda perhatikan dalam tulisan tangan Anda, pertimbangkan
elemen yang Anda letakkan di sekitarnya - seperti tanda
dasbor energik.

22. Play With Sizing

Tidak semua teks Anda harus berukuran sama, dan


Anda bisa melihat contoh bagus tentang itu dalam karya ini.
Beberapa kata, terutama 'jalan' dan 'panjang' jauh lebih besar
daripada yang lain, dan itu karena merekalah yang paling
penting. Buat kata-kata penting lebih besar, atau sebaliknya,
97
│Hand Lettering Islami

efeknya lebih unik - buat lebih kecil. Kuncinya adalah


membuat elemen terpenting menonjol diantara yang lainnya.

23. Create Texture

Ada tekstur di seluruh tulisan tangan ini. Ini lebih


halus dalam tulisan yang sebenarnya - ditemukan paling
menonjol di 'bulan' dan kurang begitu dalam bayangan 'the'
- dan sangat jelas di bulan. Tekstur dalam ilustrasi dan dalam
surat-surat membantu untuk mempertemukan keduanya, di
mana hal itu bisa saja tidak terputus-putus.

24. Take A Classic Aproach

98
│Hand Lettering Islami

Potongan ini terlihat sangat klasik, dan itu karena sifat


buatan tangan itu. Setiap huruf ditulis tangan, sehingga
masing-masing memiliki karakter khusus tersendiri. Karakter
huruf yang dipasangkan dengan karakter ilustrasi membuat
sesuatu benar-benar spektakuler.

25. Use Decorative Accents

Contoh tulisan tangan ini menggunakan banyak aksen


dekoratif. Swirls, bayangan, dan spanduk dapat ditemukan
di seluruh, namun mereka tidak mengurangi apapun.
Setiap aksen bekerja dengan huruf-huruf yang terhubung
dengannya, dan pada akhirnya menjadi perpanjangan dari
setiap huruf untuk mengisi ruang dengan cara yang indah.

99
│Hand Lettering Islami

26. Step Away From The Trackpad

Tulisan tangan di komputer bisa jadi sulit. Terkadang,


jauh lebih mudah untuk benar-benar menggambar sesuatu,
atau dalam hal ini, melukis. Lepas dengan tulisan tangan
Anda dan hasilnya akan terasa jauh lebih alami, sama
seperti tulisan sederhana dalam bagian ini.

27. Letter On Interesting Surface

100
│Hand Lettering Islami

Terkadang memilih untuk memberi surat di atas kertas


berulang-ulang bisa menjadi membosankan dan berulang-
ulang. Cobalah permukaan baru, seperti skateboard dalam
contoh ini. Bentuk skateboard yang unik memberi ruang
kerja yang segar, dan banyak yang bisa dilakukan di latar
belakang untuk dihias.

28. Stretch and Squash

Bagian ini menunjukkan bahwa Anda tidak perlu


memberi setiap huruf 100% integritasnya. Squash atau
peregangan itu namun Anda perlu membuatnya sesuai
dengan cara yang baik, seperti 'a’ dan 's’ dalam contoh ini.

101
│Hand Lettering Islami

29. Use Familiar Imagery

Kebanyakan orang mengenal tanda strip Vegas yang


cerah dan mengilap yang kita lihat baik secara langsung atau
di film. Dengan menggunakan ilustrasi tanda itu ke tangan
rumah, huruf besar bertindak sebagai drop belakang yang
bagus. Ungkapan tertentu yang ditunjukkan di sini bekerja
dengan sangat baik, karena kebanyakan dari kita tidak bisa
tidak merasa baik di Vegas.

30. Stick to Your Roots

102
│Hand Lettering Islami

Banyak waktu, tulisan tangan baru keluar lebih baik


saat Anda benar-benar membuat sketsa. Anda dapat melihat
dalam contoh ini kekasaran dan ketidaksempurnaan yang
biasanya Anda hilangkan begitu Anda pindah ke komputer,
tapi ketidaksempurnaan itu memberi kepribadian dan
kehidupan ini.

31. Use Multiple Mediums

Anda dapat menggunakan beberapa media seperti


pena, spidol, cat, dan pensil untuk mendapatkan efek dan
tekstur yang berbeda dalam tulisan Anda. Contoh ini
memiliki nuansa yang menyakitkan, namun masih
disempurnakan di sebagian besar wilayah, menunjukkan
bahwa pena digunakan untuk membuat rincian yang bagus
sementara pencucian tinta adalah langkah awal.

103
│Hand Lettering Islami

32. Have A Pop Of Colour

Jika ada satu cara untuk membuat tulisan tangan Anda


menonjol, itu membuatnya menjadi warna yang cerah.
Dalam contoh ini, warna merah terang dipasangkan dengan
latar belakang abu-abu. 'Miss' benar-benar menonjol, dan
Anda bisa merasakan emosi di baliknya. Ini juga tidak luput
diperhatikan bahwa warna-warna Ohio berwarna merah tua
dan abu-abu.

33. Make Your Letter 3-D

104
│Hand Lettering Islami

Huruf-huruf ini benar-benar menonjol karena efek


dimensionalnya. Mereka merasa jauh lebih nyata daripada
jika mereka baru saja ditarik datar, dan realitas penampilan
mereka bekerja dengan sempurna dengan makna kutipan.

34. Have Fun With It

Potongan ini sangat menyenangkan. Segalanya dari


warna ke ilustrasi, ke set unik dan hurufnya menghasilkan
satu ton kepribadian. Huruf ini digunakan sebagai aksen
pada ilustrasi, dan informatif dan mirip peta.

35. Be Precise

105
│Hand Lettering Islami

Ketepatan ekstrim dalam bagian ini pasti terlihat.


Setiap baris dengan hati-hati berbaris tanpa koyak. Semuanya
terasa pas dan sangat mudah dibaca. Luangkan waktu Anda
dan disengaja dalam tulisan tangan Anda saat diminta.

36. Give Meaning

Tulisan dalam bagian ini agak di latar belakang, dan


bukan hal pertama yang Anda lihat - tapi berhasil. Huruf-
huruf itu terjalin untuk menciptakan akar pohon dan
memberinya fondasi. Mereka mewakili pertumbuhan, dan
berpasangan sempurna dengan tidak hanya citra, tapi
keseluruhan pesannya.

106
│Hand Lettering Islami

37. Make It Personalized

Potongan ini sangat menyenangkan dan energik.


Bayangkan menerima sesuatu seperti ini untuk kelulusan
Anda dan mengetahui seseorang meluangkan waktu untuk
membuatnya hanya untuk Anda. Kelenturan huruf yang
ketat membuatnya sangat gelembung-seperti, dan itu benar-
benar memberi rasa perayaan.

38. Stick to a Simple Color Pallate

107
│Hand Lettering Islami

Palet warna yang luas tidak selalu menjadi solusi saat


Anda menyerahkan tulisan tangan. Dalam contoh ini, hanya
tiga warna yang digunakan, namun penggunaannya dengan
cara yang membuatnya tampak lebih berwarna dan terang
daripada sebenarnya. Bereksperimenlah dengan palet yang
terbatas dan Anda akan terkejut betapa kreatifnya Anda bisa
mendapatkannya.

39. Place Your Lettering In An Environment

Potongan ini banyak terjadi dan bagus sekali. Setiap


kata terletak pada ruangnya sendiri dan benar-benar terasa di
rumah. Setiap elemen bekerja sama dan membantu
menciptakan suasana yang kohesif.

108
│Hand Lettering Islami

40. Bring In Natural Elements

Aksen daun menghias sepotong tulisan tangan ini, dan


menambahkan unsur alam yang bagus. Daunnya tumbuh
dari berbagai bagian huruf, jadi semuanya terasa terhubung
dan disengaja. Seandainya daunnya tidak terhubung dengan
surat-surat itu, efeknya tidak akan sama dan sepertinya tidak
terputus-putus.
Tanpa diragukan lagi, tulisan tangan adalah bentuk
seninya sendiri, dan sangat indah. Dibutuhkan latihan,
keterampilan, dan kesabaran. Jelas untuk melihat bahwa di
dalam setiap contoh ini, seniman di belakang mereka sangat
mencurahkan keahlian mereka.

I. Hand Lettering Sebagai Sarana Dakwah Islam


Dakwah adalah suatu istilah yang sangat dikenal dalam
dunia Islam. Dakwah sebagai suatu gerakan sosialisasi informasi
tentang Islam yang terpadu muncul dan menyodorkan solusi
sistematik bagi permasalahan umat yang sudah demikian parah
dan berlarut-larut. Islam adalah agama yang memandang setiap
109
│Hand Lettering Islami

pemeluknya sebagai da’i bagi dirinya sendiri dan orang lain.


Hal ini karena Islam tidak menganut sistem hierarki religius.
Dengan kata lain, Islam merupakan sebuah ajaran yang
bersifat universal dan holistik. Sifat universal dari Islam inilah
yang menuntut setiap muslim berkewajiban menyampaikan visi
dan misi Islam kepada seluruh umat manusia sepanjang
peradaban manusia masih eksis (Rosyid, 2004: 3).
Esensi dakwah pada dasarnya dapat dipahami sebagai
upaya untuk menghimbau seseorang untuk masuk dan
menjadikan seorang muslim secara totalitas, bukan pemaksaan,
propaganda penyesatan ataupun kekerasan. Dengan demikian,
dakwah adalah sebuah ikhtiar dalam rangka sosialisasi ajaran
Islam. Menerima atau menolak dengan Islam yang telah
didakwahkan kepadanya adalah urusan Allah, menentukan
sebuah keberhasilan sebuah misi dakwah (Munir, dkk, 2006:
18).
Arti dari kata dakwah secara etimologi sebagai bentuk
masdar dari kata da’a (fiil madzi) dan yad’u (fiil mudhari) yang
dimaksudkan adalah ‚memanggil‛ seruan dan ajakan atau
‚memohon‛. Kalau kata dakwah diberi arti seruan, maka yang
dimaksud adalah seruan kepada Islam atau seruan Islam.
Demikian juga kalau diberi arti ajakan, maka yang dimaksud
adalah ajakan kepada Islam.
Dakwah adalah mengajak atau menyeru baik pada
diri sendiri keluarga maupun orang lain, untuk menjalankan
semua perintah dan meninggalkan hal hal yang dilarang oleh
Allah dan Rasul-Nya. Ajakan atau seruan (dakwah) yang

110
│Hand Lettering Islami

dilakukan tentunya akan berhasil jika memperhatikan unsur


atau komponen yang ada dalam dakwah itu sendiri.
Keberadaan unsur dakwah ini harus sepenuhnya diperhatikan,
karena unsur dakwah ini akan sangat berpengaruh pada hasil
dakwah, atau dalam kata lain berhasil-tidaknya sebuah dakwah
tergantung pada sudah terpenuhi atau belumnya unsur-unsur
dakwah itu sendiri. Adapun unsur-unsur dakwah yang
dimaksud adalah sebagai berikut.
Salah satu unsur penting dalam komponen dakwah
adalah obyek dakwah (mad’u). Definisi dari obyek dakwah
adalah orang yang diajak untuk melaksanakan ajaran agama
dengan baik, atau dengan kata lain obyek dakwah adalah
seluruh umat manusia. Hal ini sesuai dengan firman Allah
SWT.
Arti: ‛Katakanlah‛ hai manusia sesungguhnya aku
adalah utusan Allah kepadamu semua‛. (QS. Al-A’rof (7):158).

Dakwah sebagai suatu seruan, pertama kali hendaknya


dilakukan atau ditujukan kepada diri sendiri. Sasaran dakwah
selain ditujukan untuk diri sendiri, keluarga, dan keluarga dekat
juga diharapkan dapat direalisasikan kepada sebagian
kelompok atau umat Islam, sebagaimana yang tercermin
dalam QS. Al-Taubah (9):122:
Arti: ‚Tidak sepatutnya bagi orang orang mu’min itu
pergi semua (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari
tiap-tiap golongan diantara mereka beberapa orang untuk

111
│Hand Lettering Islami

memperdalam pengetahuan mereka. Tentang agama dan untuk


memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah
kembali kepadanya supaya mereka itu dapat menjaga dirinya‛.
Ayat di atas menunjukkan mengenai adanya seruan
untuk mencetak kader-kader ulama, yang nantinya mampu dan
mau menyampaikan ajaran tentang agama kepada masyarakat
luas, sehingga konsistensi dan keutuhan ajaran agama sekaligus
peran dan tanggung jawab umat Islam dalam berdakwah akan
selalu terjaga.
Ajaran-ajaran Islam sangatlah kompleks, yang meliputi
aspek dunia dan akhirat. Kenyataan ini tentunya kemudian
menimbulkan luasnya materi dakwah yang dapat disampaikan
kepada masyarakat sebagaimana di bawah ini.
1. Aqidah Islam, tauhid dan keimanan;
2. Pembentukan pribadi yang sempurna;
3. Membangun masyarakat yang adil dan makmur;
4. Kemakmuran dan kesejahteraan dunia dan akhirat
(Hamzah, 1981).

Dari beberapa materi dakwah yang dipaparkan, maka


dapat kita ambil sebagai materi dalam pembuatan Hand
Lettering pada permaslahan ini. Di lain hal, media dakwah
ialah alat obyektif yang menjadi saluran yang
menghubungkan antara ide dengan umat. Media dakwah secara
umum bisa digolongkan menjadi tiga golongan besar yaitu:
1. Lisan, dalam hal ini adalah khutbah, pidato, ceramah, kuliah,
diskusi, seminar, musyawarah, ramah-tamah, anjang-sana,

112
│Hand Lettering Islami

obrolan, secara bebas, setiap ada kesempatan yang semuanya


dilakukan dengan lidah atau suara.
2. Tulisan, dakwah yang dilakukan dengan perantara tulisan
umpamanya: buku, pamphlet, dan lain-lain. Da’i yang
sepesialisnya di bidang ini harus menguasai jurnalistik yakni
keterampilan mengarang dan menulis.
3. Lukisan, yakni gambar-gambar hasil seni lukis, foto, film,
cerita, dan lain-lain. Bentuk terlukis ini banyak menarik
perhatian orang dan banyak dipakai untuk menggambarkan
maksud ajaran (Ahmad, 1999).

J. Contoh Hand Lettering Islami


Berikut beberapa contoh Hand Lettering Islami yang
diambil dari beberapa sumber. Semoga bisa menjadi inspirasi
dalam belajar membuat Hand Lettering.

1. Remember Me I Will Remember You

https://www.google.com/

113
│Hand Lettering Islami

2. So Be Patient With Gracious Patience

https://www.google.com/

3. Allah Is The Light Of The Heavens And Earth

https://www.google.com/

114
│Hand Lettering Islami

4. Istighfar Seeking Forgiveness

https://www.google.com/

5. Tauhid Must Be First Till The End

https://www.google.com/

115
│Hand Lettering Islami

6. Guid Us To Straight Path

https://www.google.com/

7. What Is With You Must Vanish What Is With Allah Will


Endure Forever

https://www.google.com/

116
│Hand Lettering Islami

8. Dunya Means The Lowest Place

https://www.google.com/

9. My Lord Increase Me In Knowledge

https://www.google.com/

117
│Hand Lettering Islami

10. Allahuakbar

https://www.google.com/

K. Kata Mutiara Islami dalam Bahasa Inggris


Kata-kata mutiara atau kata-kata bijak mungkin banyak
macamnya, namun dalam hal ini akan dipaparkan kata-kata
mutiara yang islami. Kata-kata berikut diambil dari berbagai
sumber yang dapat dijadikan inspirasi dalam pembuatan hand
lettering. Kata-kata yang dipaparkan yaitu kata-kata mutiara
islami dalam bahasa Inggris. Hal ini dikarenakan salah satu
tujuan pembuatan hand lettering adalah sebagai sarana
pembelajaran Bahasa Inggris. Berikut kata-kata itu antara lain
adalah:
1. Where there is a soul, there is a faith.
Selama masih ada jiwa, pasti ada keyakinan di dalamnya.
2. Every act that is beneficial is charity.
Tak ada tindakan yang lebih bermanfaat selain sedekah.

118
│Hand Lettering Islami

3. The person who saves himself from vulgar language will


find falaah (success.)
Barangsiapa yang menjaga dirinya dari perkataan yang
kotor dan kasar akan menemukan kesuksesan.
4. The person who points out and looks for faults in others,
opens (the door of exposing) his faults to others.
Orang yang sibuk mengurusi dan mencari-cari kesalahan
orang lain, tidak lain hanya akan membuka kesalahan
dirinya sendiri.
5. The person who assists a brother at times of difficulty,
then Allah will assist him in his time of need.
Orang yang menolong saudaranya ketika mengalami
kesulitan, maka Allah akan membantunya ketika ia
membutuhkan pertolongan.
6. Do not become despondent when things go against your
desires, just pray and struggle that's how islam will teach
you.
Jangan bersedih jika sesuatu terjadi tidak sesuai dengan
keinginan anda terus berdoa dan berusaha, begitulah
islam memberikan Anda hikmah.
7. Do not become arrogant when everything is going
according to your desire.
Jangan menjadi sombong bila semuanya berjalan sesuai
keinginan Anda.
8. You cannot have an islamic life and a mind of unbeliever.
Anda takkan bisa hidup dalam nuansa islam jika memiliki
pikiran yang mengarah kepada kekufuran.

119
│Hand Lettering Islami

9. World deceive people, causing harm to them and


abandoned by them.
Dunia ini penuh dengan tipuan yang akan
membahayakan dan kelak meninggalkan anda begitu saja.
10. A respectable person always remains honourable even if
he is afflicted with difficulties.
Orang terhormat akan tetap terhormat meski mereka
sedang dalam kesulitan.
11. He will not be lost who keeps on asking the way.
Siapa yang terus meminta petunjuk tak akan tersesat.
12. What actions are most excellent? To gladden the heart
of human beings, to feed the hungry, to help the afflicted,
to lighten the sorrow of the sorrowful, and to remove the
sufferings of the injured.
Tindakan apa yang paling baik? Untuk menggembirakan
hati manusia, memberi makan yang lapar, membantu
yang menderita, meringankan kesedihan yang sedih, dan
untuk menghilangkan penderitaan yang terluka.
13. Allah will not give mercy to anyone, except those who
give mercy to other creature.
Allah tidak akan memberi ampun kepada siapa pun,
kecuali orang-orang yang memberi rahmat bagi makhluk
lain.
14. Who are the learned? Those who practice what they
know.
Siapa mereka yang pantas disebut Aliim (berilmu)? Yaitu
mereka yang mempraktekkan apa yang mereka ketahui.

120
│Hand Lettering Islami

15. I do not care for the state of my sad or happy because I


do not know which of them is better for me.
Aku tidak peduli atas keadaan susah/senangku karena aku
tidak tahu manakah diantara keduanya itu yang lebih baik
bagiku.
16. Love of God is the peak of love. Valleys love is love to
others.
Cinta kepada Allah adalah puncaknya cinta. Lembahnya
cinta adalah cinta kepada sesama.
17. Prayer can change our destiny and goodness can extend
our age.
Doa bisa mengubah nasib kita dan kebaikan dapat
memperpanjang usia kita.
18. Extend your love for your Lord and pull your love for
your Lord, you certainly will not be disappointed.
Ulurkan cintamu karena Tuhanmu dan tariklah cintamu
karena Tuhanmu, Anda tentu tak akan kecewa.
19. Sight up to hereafter affairs and sight down to the affairs
of your world, then life will be peaceful.
Melihatlah ke atas untuk urusan akhiratmu dan
melihatlah ke bawah untuk urusan duniamu maka hidup
akan tenteram.
20. The strong believer is better and more beloved to Allah
than a weak believer in every good deeds.
Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah
daripada mukmin yang lemah dalam setiap amal
kebaikan.

121
│Hand Lettering Islami

21. Remember, it may be human love anything that might


harm him or hate something useful for him. Ask his
guidance.
Ingatlah, boleh jadi manusia itu mencintai sesuatu yang
membahayakan dirinya atau membenci sesuatu yang
bermanfaat baginya. Mohonlah petunjuk-Nya.
22. Do not explain about you to anyone. Because who likes
you do not need it, and who hate you do not believe it.
Jangan menjelaskan tentang dirimu kepada siapapun.
Karena yang menyukaimu tidak butuh itu, dan yang
membencimu tidak percaya itu.
23. Doing all right unto others as do good to yourself.
Berbuat baiklah kepada orang lain seperti berbuat baik
kepada diri sendiri.
24. Anyone who is satisfied with the God-given to them. God
will make it wealthy.
Siapapun yang merasa puas dengan yang diberikan Allah
kepasdanya. Maka Allah akan membuatnya
berkecukupan.
25. As in grant my prayer, I am grateful because that’s my
desire. When my prayer was not granted, I’m more
grateful because that is the choose from Allah.
Saat doaku di kabulkan, aku bersyukur karena itulah
keinginanku. Saat doaku tidak dikabulkan, aku lebih
bersyukur karena itulah keinginan Allah.
26. If the love was unrequited then thank to Allah because
you will be chosen better from Allah.

122
│Hand Lettering Islami

Jika rasa cinta itu tak terbalas maka bersukurlah, karena


anda akan dipilihkan Allah yang lebih baik.
27. The characteristic of highly knowledgeable people is
humbling to humans and fear God.
Sifat orang yang berilmu tinggi adalah merendahkan hati
kepada manusia dan takut kepada Tuhan.
28. Please respond to those who do good to you. If not able,
then pray.
Balaslah orang yang berbuat kebajikan kepadamu. Jika
tidak mampu, maka doakanlah.
29. A heart full of gratitude, not only the greatest virtue, but
is also the parent of all other virtues.
Hati yang penuh syukur, bukan saja merupakan kebajikan
yang terbesar, melainkan merupakan pula induk segala
kebajikan yang lain.
30. The hero is not a person who dared to hack his sword
into the opponent’s shoulder, but the real hero is the
person who can master himself when he was angry.
Pahlawan bukanlah orang yang berani menetakkan
pedangnya ke pundak lawan, tetapi pahlawan sebenarnya
ialah orang yang sanggup menguasai dirinya saat ia
marah.
31. Live as lush fruit trees; living on the edge of the road and
pelted with stones, but rewarded with fruit.
Hiduplah seperti pohon kayu yang lebat buahnya; hidup
di tepi jalan dan dilempari orang dengan batu, tetapi
dibalas dengan buah.

123
│Hand Lettering Islami

32. As God is my soul in His hand, one is not a believer until


he loves for his brother as he loves himself.
Demi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya, seseorang
tidak beriman hingga ia mencintai saudaranya
sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.
33. Stay away from envy, because envy consuming good
deeds as fire consumes wood.
Jauhilah dengki, karena dengki memakan amal kebaikan
sebagaimana api memakan kayu bakar.
34. The best among you are those who have a certain most
noble.
Yang terbaik di antara kalian adalah mereka yang
berakhlak paling mulia.
35. God does not look in such form and possessions of you,
but He sees the heart and your deeds.
Allah tidak melihat bentuk rupa dan harta benda kalian,
tetapi Dia melihat hati dan amal kalian.
36. God’s love encompasses the heart, this love of guiding the
hearts and even penetrated into everything.
Kecintaan kepada Allah melingkupi hati, kecintaan ini
membimbing hati dan bahkan merambah ke segala hal.
37. Reach for science, and to gain knowledge learn to calm
and patient.
Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk
tenang dan sabar.
38. When in a person there is still a sense of shame and fear
to do something good, it is a guarantee for that person is

124
│Hand Lettering Islami

not going to the meeting he had with the progress of a


single step.
Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan
takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi
orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan
kemajuan selangkah pun.
39. Three destructive human nature is, miser who obeyed,
desires followed, as well as the nature of excessive self-
esteem.
Tiga sifat manusia yang merusak adalah, kikir yang
dituruti, hawa nafsu yang diikuti, serta sifat mengagumi
diri sendiri yang berlebihan.
40. I never worried about whether my prayer will be granted,
that I worry about is if I do not pray.
Aku tidak pernah mengkhawatirkan apakah doaku akan
dikabulkan, yang aku khawatirkan adalah jika aku tidak
berdoa.
41. Every person in this world is a guest, and the money was
a loan. The guests will surely go, sooner or later, and the
loan shall be returned.
Setiap orang di dunia ini adalah seorang tamu, dan
uangnya adalah pinjaman. Tamu itu pastilah akan pergi,
cepat atau lambat, dan pinjaman itu haruslah
dikembalikan.
42. Know that the patient, if a person is seen in problems like
the head of a body. If the head is missing, the whole body

125
│Hand Lettering Islami

will rot. Similarly, if patience is lost, then all the problems


will be damaged.
Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam
permasalahan seseorang adalah ibarat kepala dari suatu
tubuh. Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu
akan membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang,
maka seluruh permasalahan akan rusak.
43. I am not as good as you say. But I also was not as bad as
what comes in your heart.
Aku tidak sebaik yang engkau ucapkan. Tetapi aku juga
tidak seburuk apa yang terlintas di hatimu.
44. Easy is a test of gratitude while adversity is a test patient.
Kemudahan adalah ujian syukur sedangkan kesulitan
adalah ujian sabar.
45. The more we are grateful, the more happiness we get.
Semakin kita bersyukur, maka akan semakin banyak
kebahagiaan yang kita dapatkan.
46. Respect yourself first so you will get the respect of others.
Hargai diri sendiri jika ingin dihargai orang lain.
47. Remember that every dark night is always followed by a
beautiful morning.
Ingatlah bahwa disetiap malam yang gelap pasti datang
cahaya pagi yang indah.
48. Some beautiful paths can’t be discovered without getting
lost.
Beberapa jalan yang indah tidak dapat ditemukan tanpa
tersesat terlebih dahulu.

126
│Hand Lettering Islami

49. Yes I’m seeking for someone, to help me. So that some
day I will be the someone to help some other one.
Ya saya mencari seseorang, untuk membantu saya.
Sehingga suatu hari nanti aku akan menjadi seseorang
untuk membantu beberapa orang lainnya.
50. God created you to be in the world.
Tuhan menciptakan Anda untuk berada di dunia.
51. You should be thankful for the journey of life. You only
make this journey once in your life time.
Anda harus bersyukur atas perjalanan hidup. Anda hanya
membuat perjalanan ini sekali dalam waktu hidup Anda.
52. Myths, legends and stories are the signposts previous
generations have left us so we don’t have to figure out our
own personal journey in solitude!
Mitos, legenda dan cerita adalah rambu-rambu generasi
sebelumnya telah meninggalkan kita sehingga kita tidak
perlu mencari tahu perjalanan pribadi kita sendiri dalam
kesendirian!
53. They have to be metaphorical, because their interpretation
will be different for each individual life!
Mereka harus metamorforis, karena interpretasi mereka
akan berbeda untuk setiap individu hidup!
54. Just because you can’t run doesn’t mean you can’t reach
the goal.
Hanya karena tidak bisa berlari bukan berarti kamu tidak
bisa mencapai tempat tujuan.
55. Magic is something you make.

127
│Hand Lettering Islami

Keajaiban adalah sesuatu yang kamu ciptakan sendiri.


56. Success begins at the moment you decide to be your self.
Sukses bermula saat kamu memutuskan untuk menjadi
diri sendiri.
57. The first reaction to truth is hatred.
Kebencian adalah reaksi pertama atas kebenaran.
58. Stand for what is right even if you are standing alone.
Bela hal yang benar meski kita sendirian.
59. Follow your heart but take your brain with you.
Kita memang harus mengikuti kata hati, tapi jangan
sampai meninggalkan logika.
60. When you look closely to the path you have travel on,
you will realise that God was always with you, directing
every step you took.
Ketika Anda melihat lebih dekat ke jalan Anda memiliki
perjalanan, Anda akan menyadari bahwa Tuhan selalu
bersama Anda, mengarahkan setiap langkah yang Anda
ambil.
61. Stay focus and complete the journey.
Tetap fokus dan Selesaikan perjalanan.
62. The wise man will let his past to make him better not
bitter.
Orang yang bijak akan membiarkan masa lalu
membuatnya lebih baik bukan lebih buruk.
63. Work hard and stay humble then reach your goal.
Bekerja keraslah dan rendah hati lalu raihlah tujuan hidup
anda dengan penuh kehidmatan.

128
│Hand Lettering Islami

64. Dreams will never work unless you do.


Impian tidak akan pernah menjadi kenyataan jika kita
tidak melakukan tindakan nyata.
65. Each one prays to God according to his own light.
Setiap orang berdoa sesuai dengan jalan kebenaran dan
keyakinanya masing-masing.
66. Action expresses priorities.
Setiap tindakan menunjukan prioritas.
67. By learning to obey we know to command.
Dengan belajar tunduk sebenarnya kita sedang belajar
memerintah.
68. If you say that you never lied in life, then you actually are
really lie.
Jika ada yang mengatakan bahwa dia tidak pernah
berbohong dalam hidup, maka ia sebenarnya sedang
berbohong.
69. Many people are so poor because the only thing they have
is money.
Banyak orang yang benar-benar miskin, karena yang
mereka miliki hanyalah uang.
70. Look at the situation from all angles, and you will become
more open.
Kadang untuk menjadi terbuka kita harus melihat dari
banyak sudut pandang.
71. Identify your passion then design your future.
Kenali bakatmu lalu bangun dan rancanglah masa depan.

129
│Hand Lettering Islami

72. Imagine never grateful people who like to complain, but a


lot of blessings that have been given to him.
Betapa tidak pernah bersyukur orang yang suka
mengeluh, padahal banyak sekali nikmat yang telah
diberikan kepadanya.
73. Begin to always be grateful for what is good in your life,
and learn to be strong on all the bad things in your life.
Mulailah untuk selalu bersyukur atas apa-apa yang baik
dalam hidupmu, dan belajarlah menjadi kuat atas semua
hal yang buruk dalam hidupmu.
74. Adorn your face with a smile because it is a form of
gratitude for the pleasure.
Hiasilah wajahmu dengan senyuman karena itu
merupakan bentuk rasa syukur atas nikmatnya.
75. If we expect a best thing but it turns out we actually get
things normal, then be thankful because we did not get it
the worst.
Apabila kita mengharapkan suatu hal yang terbaik tetapi
ternyata kita malah mendapatkan hal yang biasa saja,
maka bersyukurlah karena kita tidak mendapatkan hal
yang paling buruk.
76. A heart full of gratitude it is not just a great virtue alone,
but it is also the parent of virtues that exist.
Hati yang penuh dengan rasa syukur itu bukanlah
sekedar suatu kebajikan yang besar saja, akan tetapi itu
juga merupakan induk dari kebajikan-kebajikan yang ada.

130
│Hand Lettering Islami

77. If we have the wealth and beauty, it will not be a mistake


if we did not forget him the time of power.
Apabila kita memiliki harta kekayaan dan juga
kecantikan, itu tidak akan menjadi suatu kesalahan
apabila kita tidak lupa kepadanya yang masa kuasa.
78. Thankful it was far more glorious than we continue to
complain without any pleasure at all.
Bersyukur itu jauh lebih mulia daripada kita terus
mengeluh tanpa ada rasa senang sedikitpun.
79. When we are being tested by God let us be thankful,
because it is the form that God has compassion on his
servants.
Tatkala kita sedang diuji oleh Allah hendaklah kita
bersyukur,karena itu adalah bentuk bahwa Allah itu
sayang kepada hambanya.
80. If we do not have what we like, then sukailah what we
have today .. because it is a form of our gratitude to them.
Jika kita belum memiliki apa yang kita sukai, maka
sukailah apa yang kita miliki saat ini.. karena itu adalah
bentuk rasa syukur kita terhadapnya.
81. O Allah, give a happiness that is enough to keep me
smiling. happiness that is able to make me grateful to
you.
Ya Allah, berikanlah suatu kebahagiaan yang cukup
untuk membuatku selalu tersenyum. kebahagiaan yang
mampu membuatku bersyukur kepadamu.

131
│Hand Lettering Islami

82. When life gives you a hundred reasons to cry, show life
that you have a thousand reasons to. Ketika hidup
memberimu ratusan alasan untuk menangis, tunjukkan
bahwa kau punya ribuan alasan untuk tersenyum.
83. We cannot cure the world of sorrows, but we can choose
to live in joy.
Kita tidak bisa menghapus duka dunia, tetapi kita bisa
memilih untuk hidup di dalam kebahagiaan.
84. The past cannot be changed. The future is yet in your
power.
Masa lalu tak bisa diubah. Masa depan adalah
kekuatanmu.
85. Life is like a game of cards. The hand that is dealt you
represents determinism; the way you play it is free will.
Hidup itu seperti main kartu. Tangan yang membagi
kartu adalah takdirmu; cara kamu bermain adalah
kehendak bebas yang kau miliki.
86. Worry does not empty tomorrow of its sorrow; it empties
today of its strength.
Kekhawatiran hari ini tak akan menghapus duka di masa
depan, namun hanya akan menguras kekuatanmu hari
ini.
87. Regret is only a waste of time.
Penyesalan hanya membuang waktu.
88. People never remember our achievements, but are quick
to remember our mistakes.

132
│Hand Lettering Islami

Orang lain seringkali tidak pernah mengingat hal baik


yang kita buat, tetapi mereka sangat cepat mengingat
kesalahan kita.
89. Life is really simple, but we insist on making it
complicated.
Hidup sebenarnya mudah, tetapi kita seringkali memaksa
untuk membuat hidup menjadi sulit.
90. God always gives a smile behind the sadness. God always
gives hope beyond despair .
Allah selalu memberikan senyum dibalik kesedihan. Allah
selalu memberikan Harapan dibalik keputus-asaan.
91. Remember .. God always provides the advantages behind
the shortage .. God always gives Strength behind the
weakness ..
Ingatlah.. Allah selalu memberikan kelebihan dibalik
kekurangan.. Allah selalu memberikan Kekuatan dibalik
kelemahan..
92. We have a PLAN. God also has PLAN.
Kita punya RENCANA. Allah juga punya RENCANA.
93. But no matter how great we are planning something.
Remains God's plan is the best possible design.
Akan tetapi sehebat apapun kita merencanakan sesuatu.
Tetap rencana Allah adalah sebaik-baiknya rancangan.
94. When traveling life is BORING. So God tells us to many
of Gratitude.
Ketika perjalanan hidup terasa MEMBOSANKAN. Maka
Allah menyuruh kita untuk banyak BERSYUKUR.

133
│Hand Lettering Islami

95. When sadness dropped TEARS So God asks us to strive


SMILE.
Ketika kesedihan menjatuhkan AIR MATA Maka Allah
meminta kita untuk berusaha TERSENYUM.
96. When we wanted something that would not go
OBTAINED. So God asks us to wait WAITING.
Ketika kita menginginkan sesuatu yang tak kunjung
DIDAPATKAN. Maka Allah meminta kita untuk sabar
MENUNGGU.
97. Indeed WAIT would be wonderful if we always close with
GOD InshaAllah.
Sesungguhnya SABAR akan indah jika kita selalu dekat
dgn ALLAH InsyaAllah.
98. Because life is too short and precious when disposed with
the people who are NOT RIGHT (not our soul mate) ...
Karena hidup ini terlalu singkat dan berharga jika di
buang dengan orang yang TIDAK TEPAT (bukan jodoh
kita).
99. Better WAITING people who really we expected .. Rather
than spending time with the wrong person ..
Lebih baik MENUNGGU orang yang benar-benar kita
harapkan.. Daripada menghabiskan waktu dengan orang
yang tidak tepat..
100. Love is not about how you are feeling it appeared .. But
what a feeling it is to remain intact .
Cinta bukan tentang bagaimana perasaan itu muncul..
Tapi bagaimana perasaan itu agar tetap utuh.

134
│Hand Lettering Islami

DAFTAR REFERENSI
Labuz, Ronald, 1991, Contemporary Graphic Design , New York:
Van Nostrand Reinhold
Browi Yudianto, 2011, Peran Desain Grafis & Fotografer Dalam
‛Harian Seputar Indonesia‛ Surakarta, dalam Tugas Akhir:
Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta
Rosyid, 2004, Dakwah Sufistik Kang Jalal Menentukan Jiwa ,
Mencerahkan Pikiran, Jakarta: KPP Pondok Plaza
Munir dan Wahyu Ilahi, 2006, Manajemen Dakwah, Jakarta:
Rahmat Semesta
Qosim, Ahmad, 1997. Metodologi Dakwah dalam Al-Qur’an,
Jakarta: Lentera Basritama
http://idesainesia.com/belajar-hand-lettering
http://nisyarifiani.blogspot.co.id
http://revi.us/belajar-hand-lettering/
http://satya-kumara.blogspot.co.id
http://farawk.blogspot.co.id/2012/06/sejarah-huruf-sampai-z.html
http://www.fontshop.com/glossary/
http://indrathinking.blogspot.co.id/2014/07/memahamitypography
-dalam-desain-grafis.html
http://w3function.com/
135
│Hand Lettering Islami

https://designschool.canva.com/blog/hand-lettering-design/
https://www.google.com/

136
│Hand Lettering Islami

Biodata Penulis
Penulis merupakan dosen Pendidikan
Bahasa Inggris di salah satu kampus Islam
negeri di Kota Metro-Lampung. Lahir di
Surakarta pada tahun 1986 dan merupakan
lulusan Magister Pendidikan Bahasa Inggris
di Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis aktif menulis di
jurnal ber-ISSN dan menulis buku ‚My Babble‛, buku ‚Konsep
Dasar Statistik Dalam Dunia Pendidikan‛, dan terakhir buku
‚Hand Lettering Islami: Belajar Bahasa Inggris Sambil Berdakwah‛.
Penulis juga telah banyak mengajar di kampus-kampus swasta di
Kota Metro-Lampung yang konsen pada dunia pendidikan. Penulis
juga aktif di organisasi PSPII (Persatuan Sarjana Pendidikan Islam
Indonesia) wilayah Lampung.

137

Anda mungkin juga menyukai