Anda di halaman 1dari 3

PPOK

A. Patofisiologi
PPOK ditandai dengan perubahan inflamasi kronik yang dapat
menyebabkan kerusakan pada saluran pernafasan. Proses inflamasi tersebar
luas dan tidak hanya melibatkan saluran udara namun meluas ke pembuluh
darah paru dan pada paru-paru.

Asap rokok

Efek sistemik TNF α


(penurunan berat Inflamasi epitel Stress oksidan
badan, saluran pernafasan
kelemahan otot)

Penghambatan
Makrofag PMN antiprotease normal
CD 8 (misalnya defisiensi
antitripsin α-1)

Peningkatan
aktivitas protease
Perforin, Genetika
Lipase
Elastase DLL

Kerusakan dinding
alveolus dan bronkus,
peningkatan produksi
mukus

PPOK

 Asap rokok menghasilkan stres oksidan (produksi radikal oksigen toksik)


yang menghambat aktivitas antiprotease normal.
 Inflamsi epitel saluran pernapasan dan disertai aktivitas limfosit T
sitotoksik (CD8), makrofag dan polimorfonuklear (PMN), menyebabkan
peningkatan aktivitas protease (elastase) dan kerusakan langsung pada
paru
 Ketidakseimbangan antara protease dan antiprotease menyebabkan
kerusakan dinding alveolus dan bronkus dan peningkatan produksi mukus
 Produksi sitokin inflamsi seperti faktor nekrosis tumor α (TNF α)
mengakibatkan gejala sistemik seperti penurunan berat badan dan
kelemahan otot

B. Etiologi
1. Faktor luar: lingkungan sekitar (asap rokok, polusi, asap kendaraan).
2. Faktor dalam: pengaruh genetika (α1 - anitripsin), perkembangan paru-paru
lemah.

C. Kasus
Tn. P berusia 66 tahun. Profesi Tn. P dulunya adalah sebagai akuntan
publik selama 16 tahun dan sekarang bekerja sesuai hobinya yaitu bercocok
tanam. Namun ia tidak cukup kuat untuk melalukan kegiatan bercocok tanam
karena sering mengalami short of breath pada saat beraktivitas. Ia berhenti
melakukan kegiatan bercocok tanam setelah 5 tahun dan pindah ke kota.
Selama masa tersebut Tn. P di diagnosa mengalami PPOK. Tn. P adalah
seorang perokok selama bertahun-tahun yang lalu. Hari ini Tn P datang untuk
memeriksakan kondisi PPOK – nya.
Selain kondisi PPOK-nya Tn. P memiliki kesehatan yang baik. Ia telah
berhenti merokok 10 tahun yang lalu. Ia memiliki tekanan darah yang normal.
Pemeriksaan tidak menunjukkan Tn. P memiliki masalah kesehatan lain
selain PPOK. Pemeriksaan sebelumnya menunjukkan hasil darah yang
normal, glukosa normal, profil lipid normal, ECG dan pemeriksaan x-ray
dada juga normal.
Obat yang digunakan saat ini adalah kombinasi inhalasi ipratropium 40
mcg dan salbutamol 200 mcg secara teratur 4x sehari menggunakan spacer,
serta di tambahkan dengan salbutamol inhalasi prn. Tn. P juga mendapatkan
3x rangkaian antibiotika dan prednison pada tahun ini untuk penanganan
eksaserbasi PPOK yang disertai infeksi bakteri.
Hasil spirometri menunjukkan:
Baseline FEV1 = 0,89 (28% predicted)
FVC = 2,74 (67% predicted)
FEV1/FVC = 32%
Post-bronchodilator FEV1 = 1,04

D. Data Pasien
Nama : Tn.P
Usia : 60 th
BB :
TB :
Subjektif : Short of breath
Objektif : hasil spirometri
1. Baseline: FEV1 = 0,89 (28% predicted)
FVC = 2,74 (67% predicted)
FEV1/FVC = 32%
2. Post-bronchodilator : FEV1 = 1,04
Diagnosa : mengalami PPOK

Anda mungkin juga menyukai