Anda di halaman 1dari 35

Multi Drug Resistant

Tuberculosis (MDR-TB)
MUHAMMAD BIN SHAHRULZAMAN
112015441
DR PEMBIMBING : DR ENDAH.S SP,P
PENDAHULUAN
Tuberkulosis (TB) - masalah kesehatan masyarakat utama di Indonesia
WHO menyatakan insidens TB-MDR meningkat secara bertahap rerata
2% pertahun (2003)
Prevalensi TB meningkat 4,3% di seluruh dunia
500.000 TB MDR setiap tahunnya - angka kematian sekitar 150.000
(2011)
Programmatic Management of Drug Resistant TB (PMDT).
Dialihbahasakan menjadi Manajemen Terpadu Pengendalian TB Resistan
Obat (MTPTRO)
2009 - Kota Jakarta Timur dan Kota Surabaya.
Definisi TB Resistensi Obat
M.TB sudah tidak dapat lagi dibunuh dengan OAT
Mono resistan (TB MR): salah satu jenis OAT lini pertama
Poli resistan (TB PR): lebih dari satu jenis OAT lini pertama selain (H)
daN (R)
Multi drug resistan (TB MDR): (H) dan (R) secara bersamaan
Extensive drug resistan (TB XDR): adalah TB MDR + salah satu OAT
golongan fluorokuinolon dan minimal salah satu dari OAT lini kedua jenis
suntikan (Kanamisin, Kapreomisin dan Amikasin)
Resistan Rifampisin (TB RR): resistan terhadap Rifampisin dengan
atau tanpa resistensi terhadap OAT lain
Resistensi primer - tidak pernah mendapat pengobatan OAT /
OAT < 1 BULAN
Resistensi initial - tidak diketahui pasti
Resistensi sekunder - mempunyai riwayat pengobatan OAT
minimal 1 bulan
Faktor Terjadinya
RESISTENSI OBAT
Mekanisme Resistensi
Terhadap INH
Mekanisme obat - menghambat sintesis dinding sel asam
mikolik melalui jalur yang tergantung dengan oksigen seperti
rekasi katalase peroksidase.
Mutasi M.Tb - adanya asam amino yang mengubah gen katalase
peroksidase (katG) atau promotor pada lokus 2 gen yang dikenal
sebagai inhA.
Mutasi missense atau delesi katG berkaitan dengan
berkurangnya aktivitas katalase dan peroksidase.
Mekanisme Resistensi
Terhadap Rifampisin
Rifampisin menghambat RNA polymerase tergantung
DNA dari mikobakterium, dan menghambat sintesis
RNA bakteri yaitu pada formasi rantai (chain formation)
Menghambat perpanjangan rantai (chain elongation)

Adanya mutasi dari RNA polymerase tergantung DNA


Mekanisme Resistensi Terhadap
Pyrazinamide
Pyrazinamid - bakterisid jangka pendek
Obat ini bekerja efektif - pH asam (pH 5,0-5,5)
Obat diubah oleh basil tuberkel menjadi bentuk yang
aktif (asam pyrazinoat)
Resistensi - hilangnya aktivitas pyrazinamidase
pyrazinamide tidak menjadi asam pyrazinoat.
mutasi pada gen pncA, yang menyandikan
pyrazinamidase.
Mekanisme Resistensi Terhadap
Ethambutol
Bakteriostatik
Hambat enzim arabinosyltransferase yang
memperantarai polymerisasi arabinose menjadi
arabinogalactan yang berada di dalam dinding sel.
Resistensi - mutasi missense pada gen embB yang
menjadi sandi untuk arabinosyltransferase.
Mekanisme Resistensi Terhadap
Streptomysin
Golongan aminoglikosida yang diisolasi dari Streptomyces
griseus
Menghambat sintesis protein - ganggu fungsi ribosomal

Mutasi pada satu dari dua target yaitu pada gen 16S rRNA (rrs)
atau gen yang menyandikan protein ribosomal S12 (rpsl)
Kedua target diyakini terlibat pada ikatan streptomysin ribosomal
Mutasi utama terjadi pada rpsl
Diagnosis TB Resistan Obat
Kasus TB paru kronik dan riwayat penyakit dahulu
Pasien TB paru gagal pengobatan kategori 2
Pasien TB yang pernah diobati TB termasuk OAT lini kedua seperti kuinolon
dan kanamisin
Pasien TB paru yang gagal pengobatan kategori 1
Pasien TB paru dengan hasil pemeriksaan dahak tetap positif setelah sisipan
dengan kategori 1
TB paru kasus kambuh kategori 1 dan kategori 2
Pasien TB yang kembali setelah loss to follow up
Terduga TB yang mempunyai riwayat kontak erat dengan pasien TB MDR
Pasien ko-infeksi TB-HIV yang tidak respons terhadap pemberian OAT
PENGOBATAN TB-MDR
HIRAKI PENGOBATAN MDR TB
(DOTS PLUS)
TB MDR (standardized
treatment)
Km Eto Lfx Cs Z-(E) / Eto Lfx Cs Z-(E)
Dua tahap - tahap awal dan tahap lanjutan
Tahap awal - suntikan > 6 bulan atau 4 bulan setelah terjadi
konversi biakan.
Apabila hasil pemeriksaan biakan bulan ke-8 belum terjadi
konversi maka disebut gagal pengobatan.
Tahap lanjutan - paduan OAT tanpa suntikan
Etambutol tidak diberikan jika terbukti sudah resistan
Resistan terhadap kanamisin :
Cm Lfx Eto Cs Z (E) / Lfx Eto Cs Z (E)

Resistan terhadap kuinolon :


Km Mfx Eto Cs PAS Z (E) / Mfx Eto Cs PAS
Z (E)

Resistan terhadap kanamisin dan kuinolon (TB XDR) / TB


MDR+HIV :
Cm Mfx Eto Cs PAS Z (E) / Mfx Eto Cs PAS
Z (E)
Jika moksifloksasin tidak tersedia - levofloksasin dengan dosis
tinggi
Pemantauan ketat terhadap kondisi jantung - tendinitis/ruptur
tendon
Jika Sikloserin (-) maka dapat diganti dengan PAS
Evaluasi Hasil Akhir
Pengobatan TB-MDR
Sembuh
Selesai pengobatan tanpa bukti terdapat kegagalan, dan
Hasil biakan (-) 3x berturut-turut dengan jarak pemeriksaan > 30 hari selama
fase lanjutan
Pengobatan lengkap
Selesai pengobatan tetapi tidak memenuhi definisi sembuh maupun gagal
Meninggal
Pasien meninggal karena sebab apapun selama masa pengobatan TB MDR.
Lost to follow-up
Pasien terputus pengobatannya selama dua bulan berturut-turut atau lebih.
Gagal
Obat dihentikan / perubahan rejimen yaitu 2 obat TB MDR yang
disebabkan :
Tidak terjadi konversi sampai dengan akhir bulan ke-8 pengobatan
Terjadi reversi pada fase lanjutan (setelah sebelumnya konversi)
Resistensi tambahan terhadap obat TB MDR golongan kuinolon atau obat injeksi lini kedua
Terjadi efek samping obat yang berat

Tidak dievaluasi
Tidak diketahui hasil akhir pengobatan
Pindah ke fasyankes di daerah lain dan hasil akhir pengobatan
tidak diketahui.
TAKE HOME MESSAGE
Tuberkulosis sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan di
dunia
Kebanyakan MDR TB terjadi karena kekurang patuhan dalam
pengobatan TB
Resistensi yang terjadi dapat berupa resistensi primer, initial dan
sekunder
Deteksi awal MDR TB dan memulai terapi untuk keberhasilan
maksimal
Terapi DOTS PLUS harus dijalankan secara tuntas
SEKIAN TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai