Anda di halaman 1dari 22

Kumpulan Materi Pengajian Rutin

PELAJARAN
CABANG-CABANG IMAN

Oleh
Ustadz Herman Abdullah ( Alm )
Disusun oleh : Toil Ansori
Tahun 2011
CABANG – CABANG IMAN
Kumpulan Materi Pengajian Rutin, oleh Ustadz Abdullah
Pengasuh Ponpes Nurul Hudayah, Sukapura
Rujukan Kitab : Komi’uttughyan

Sabda Rosulullah SAW yang artinya “ Iman itu bisa bertambah dan bisa berkurang “
(Riwayat Turmudzi)
Maksud dari Hadits tersebut bukan Iman yang berhubungan dengan Tauhid/Rukun Iman tapi
iman yang berhubungan dengan cabang iman, jumlahnya ada 77 cabang
Yang 6 merupakan modal pokok dari pada Iman yaitu yang disebut Rukun Iman. tidak bisa
bertambah dan berkurang, tapi pemahaman/keimanan lebih dari yang pokok/wajib
merupakan cabang, jadi yang 6 (Rukun Iman) merupakan pokok tapi sekaligus juga sebagai
cabang iman.

1. Dari cabang iman yaitu Iman kepada Allah, maksudnya Allah adalah Tuhan alam
semesta yang sangat berbeda dengan semua ciptaan-Nya

2. Dari cabang iman yaitu Iman kepada Malaikat Allah


Caranya :
a. Wajib yakin bahwa Malaikat itu ada.
b. Harus yakin bahwa Para Malaikat Allah merupakan hamba-hamba Allah yang
sangat mulia.
c. Harus yakin bahwa Para Malaikat tidak membantah perintah Allah.
d. Wajib yakin bahwa Para Malaikat diciptakan dari cahaya yang diberi ruh.
e. Wajib yakin bahwa Para Malaikat diberi kemampuan oleh Allah untuk merubah
bentuk dengan bentuk bermacam-macam dan sangat bagus ( berbeda dengan
syetan, semua syetan jelek seandainya kelihatan baik sebenarnya jelek ).

Tambahan :
Jumlah Malaikat tidak ada yang tahu kecuali hanya Allah yang tahu, tetapi yang wajib
diketahui jumlah, nama dan tugasnya hanya 10 yaitu :
1. Malaikat Jibril, tugasnya mengirimkan wahyu dari Allah kepada Para Nabi.
2. Malaikat Mikail, tugasnya mengatur turunnya hujan.
3. Malaikat Isrofil, tugasnya meniup sangkakala pada waktu Hari Qiamat.
4. Malaikat Ijro’il, tugasnya mencabut nyawa.
5. Malaikat Munkar, tugasnya memeriksa dan menginterogasi arwah di-Alam
Barjah.
6. Malaikat Nakir, tugasnya memeriksa dan menginterogasi arwah di-Alam
Barjah.
7. Malaikat Rokib, tugasnya mencatat amal baik bagi seluruh manusia ( manusia
dan jin )
8. Malaikat Atid, tugasnya mencatat amal buruk ( manusia dan jin ).
9. Malaikat Malik, tugasnya mengepalai Alam Neraka.
10. Maliakat Ridwan, tugasnya mengepalai Alam Syurga.
3. Dari cabang iman yaitu beriman terhadap Kitab-kitab Allah yang disebut Kitab
Samawi
Cara mengimankannya :
a. Wajib percaya dan yakin bahwa kitab yang Allah turunkan kepada Para Rosul-
Nya itu merupakan Wahyu dari Allah/ bukan Ilham.
b. Wajib percaya dan yakin bahwa semua kitab-kitab Allah terkandung didalamnya
hukum-hukum Allah.
c. Wajib percaya dan yakin bahwa semua kitab-kitab Allah ( Wahyu ) mustahil
secara akal ada kesalahannya ( 100% kebenarannya ).
Tambahan Penjelasan :
1. Wahyu Allah berjumlah 104 Kitab
Yang 100 bentuknya lembaran/ suhuf, yaitu :
- 60 lembar ke Nabi Sis
- 30 lembar ke Nabi Ibrahim
- 10 lembar ke Nabi Musa, sebelum menerima Kitab Taurat.
Yang 4 berbentuk Kitab yaitu :
- Kitab Zabur kepada Nabi Daud
- Kitab Taurat kepada Nabi Musa.
- Kitab Injil kepada Nabi Isa
- Kitab Al Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW
Yang wajib dima’rifatkan atau diamalkan isinya untuk umat Nabi Muhammad adalah
Kitab Al Qur’an.

2. Semua isi kitab-kitab Allah yang tidak mengalami perubahan sampai dengan Hari
Qiyamat adalah mengenahi bertauhid kepada Allah, adapun yang berkaitan dengan
hukum syari’at / tata cara praktek ibadah mengalami perubahan kecuali Kitab Al
Qur’an , segala-galanya mutlak tidak ada perubahan.

4. Dari cabang iman yaitu Wajib percaya dan yakin terhadap Para Utusan Allah atau
Para Rosul dan Para Nabi.
Caranya :
a. Wajib percaya dan yakin segala sesuatu yang disampaikan oleh semua Para
Rosul itu dari Allah.
b. Wajib percaya dan yakin semua Para Nabi dan Para Rosul mustahil salah
c. Wajib percaya dan yakin bahwa Para Nabi dan Para Rosul dilengkapi dengan
Mu’jizat.
Tambahan :
1. Antara Nabi dan Rosul ada sedikit perbedaan yang namanya Nabi tidak punya
umat, sedangkan Rosul mempunyai umat.
2. Jumlah Para Nabi yang wajib diketahui yaitu 124.000, dari Nabi Sis diumat Nabi
Musa.
3. Jumlah Para Rosul yang wajib diketahui jumlahnya ada 3 pendapat :
a. 313
b. 314
c. 315
Para Rosul yang wajib diketahui jumlah dan namanya satu persatunya yaitu 25
didalam Al Qur’an disebutkan semua.

5. Dari cabang iman yaitu wajib percaya dan yakin dengan adanya Hari Qiyamat dan
wajib percaya dan yakin dengan isi yang terkandung di Hari Qiyamat, yaitu :
a. Adanya balasan amal.
b. Perhitungan amal/hisab.
c. Timbangan amal/mizan
d. Jembatan sirothol mustaqin, yang ijmali.
e. Syurga.
f. Neraka
6. Dari cabang iman yaitu wajib percaya dan yakin bahwa di alam akhirat khususnya
bangsa manusia dihidupkan kembali yang dikenal dengan sebutan bangkit dari
alam kubur.

7. Dari cabang iman yaitu wajib percaya dan yakin terhadap Qodarnya Allah.
Caranya :
a. Wajib yakin bahwa Allah yang menciptakan makhluk ada dan tidak adanya.
b. Wajib yakin bahwa setiap yang dikerjakan oleh seluruh makhluk tidak lepas dari
Takdir Allah dan wajib bagi seluruh manusia ridho menerima Qodho dari Allah

8. Dari cabang iman yaitu wajib percaya dan yakin setelah bangkit dari alam kubur
sejumlah manusia khususnya digiring untuk berkumpul di padang makhsyar.
Tambahan penjelasan :
a. Tanah Padang Makhsar berwarna putih lebih dari putihnya perak dan tanah
Padang Makhsar sangat rata, ibarat papan yang memanjang.
b. Setelah diproses dipadang makhsar seluruh manusia digiring kesatu tempat yang
disebut mauqip yang pada akhirnya manusia digiring untuk menyeberang diatas
Sirothol Mustaqim.
c. Dari kalangan Umat Nabi Muhammad SAW, pada waktu menyeberang diatas
Sirothol Mustaqim terbagi 7 macam kelompok :
1. Siddiqun : waktu menyeberang diatas Sirothol Mustaqim cepatnya
menyeberang ibarat kilat menyambar, yaitu orang-orang yang imannya
mencapai ‘Ainul Yakin.
2. ‘Aalimun, lamanya menyeberang ibarat angin kencang, yaitu kelompok
orang-orang yang shaleh.
3. Orang-orang Budala artinya yang senang berkorban dijalan Allah dengan
mengharap keridhoan Allah, lamanya menyeberang ibarat terbangnya
burung alap-alap.
4. Orang –orang yang mati sahid artinya penyebab kematiannya dalam
rangka mempertahankan aqidah, lamanya menyeberang ibarat larinya
kuda balap, diperkirakan jarak tempuhnya ½ hari.
5. Orang-orang yang beribadah haji secara makbul dan makbur, lamanya
menyeberang dalam ukuran 1 hari penuh.
6. Orang beriman yang penuh ketaatan, kekurangan, kelemahan dan
kesalahan masih banyak tetapi ada ketaatan kepada Allah, lamanya
menyeberang kurang lebih 1 bulan.
7. Orang orang yang kafir atau mati membawa iman tapi dosanya lebih
banyak ( menyeberangnya ada yang jalan kaki biasa dengan membawa
beban dosa dan ada yang berjalan tidak wajar).

9. Dari cabang iman ialah Syurga dan Neraka


Wajib percaya dan yakin Syurga itu ada dan setiap orang yang meninggal membawa iman
pasti jadi ahli syurga dan abadi didalamnya, jumlahnya ada 7 tingkatan yaitu :
a. Syurga Firdaus.
b. Syurga Na’im.
c. Syurga Darussalam.
d. Syurga Darul Jalal.
e. Syurga ‘Aden.
f. Syurga Ma’wa.
g. Syurga Khuldi/Khulud.
Penjelasan tambahan :
1. Penyebab mati tidak membawa iman ada 3 yaitu :
a. Menganggap ringan terhadap dosa atau amalan –amalan maksi’at.
b. Tidak mempersiapkan diri untuk menghadapi sakarotul maut.
c. Tidak mau mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Allah.
2. Wajib percaya dan yakin alam neraka itu ada dan setiap manusia yang mati tidak
membawa iman mutlak abadi didalam neraka.
Jumlah Alam Neraka ada 7, cara menghitungnya dari atas ke bawah :
a. Neraka Jahannam, disediakan bagi orang yang mati membawa iman tapi
dosanya terlalu banyak.
b. Neraka Jahim, disediakan untuk Kafir Musrikin, Kafir Murtadin dan sejenisnya.
c. Neraka Saqor, disediakan bagi orang-orang yang meninggalkan shalat,
tinjauannya Iman dan Kafir.
d. Neraka Khuthomah disediakan untuk provokator, tinjauan agama orangyang
berjiwa hasud dan termasuk orang yang menumpuk-numpuk harta tidak
disalurkan sebagaimana yang sebenarnya atau orang-orang yang materialistis
mutlak.
e. Neraka Sa’ir, disediakan bagi orang-orang yang mendholimi anak yatim, usaha
riba, mengambil harta anak yatim, orang mampu tidak peduli dengan anak
yatim.
f. Neraka Ladho, disediakan untuk Kafir Asli/Ateis.
g. Neraka Hawiyah, disediakan bagi orang-orang munafik dari kalangan umat
Islam atau non Islam.

10.Dari cabang iman yaitu wajib mencintai Allah, artinya cinta terhadap Allah diatas
segala cinta.
Kalau keimanan seseorang masih ada dalam hati yang paling luar maka cinta kepada
Allah dengan perasaan cinta yang kelas menengah.
Kalau iman sudah mencapai hati yang paling dalam cinta kepada Allah dengan rasa cinta
yang sempurna, tandanya mutlak meninggalkan maksiat.

11.Dari cabang iman yaitu wajib memiliki perasaan takut terhadap ancaman Allah ,
yang intinya siksaan orang Mu’min yang merasa takut dengan ancaman Allah, terbagi 3
tahapan ( dari bawah ) :
a. Kalau sudah bisa memahami diri dari melanggar larangan derajatnya Waro’
b. Kalau merasa takut dari ancaman Allah sesuatu yang tidak jelas hukumnya halal
atau haram, karena marasa takut terjerumus ke urusan haram maka langsung
ditinggalkan namanya derajat Takwa.
c. Kalau sama sekali tidak melirik urusan dunia dan tidak ada satu napaspun yang
tidak jadi ibadah maka namanya derajat Siddiq orangnya disebut Siddiiqon.
Kesimpulannya :
Orang takwa termasuk kelompok orang Siddiq dan orang Waro’ termasuk orang
takwa dan juga orang yang terpelihara dari usaha haram termasuk orang waro’.

12.Dari cabang iman yaitu wajib merasa optimis terhadap Rahmat Allah.
( kebalikannya orang putus asa= haram )
Hakekat mengharapkan rahmat Allah yaitu perasaan tenang, gembira karena ada sesuatu
yang ditunggu yakni janji keuntungan dibarengi dengan usaha.

Tentang harapan :
- Kalau yang diharapkan tanpa dibarengi dengan ada upaya namanya menipu diri
( orang tidak waras ).
- Kalau penyebabnya yang diharapkan entah itu terjadi atau tidak terjadi itu
namanya harapan hampa ( hanya khayalan ).
- Kalau yang kita harapkan pernah terjadi dimasa lalu itu namanya ingat atau
teringat/ terkenang ( bukan harapan tetapi kenangan ).

13.Dari cabang iman yaitu wajib bertawakal kepada Allah, makna dari tawakal yaitu
Allah dijadikan sandaran untuk urusan rizki.

Wawasan :
Bertawakal kepada Allah terbagi 3 tahapan :
a. Bertawakal kepada Allah artinya yakin dan percaya bahwa rizki jaminan iman
ilmu dari Allah tetapi keyakinan tersebut ibarat yakin kepada yang mewakili.
( masih ada rasa jangan –jangan ini, itu ).
b. Tawakal kepada Allah ibarat hubungan anak kecil dengan ibunya (Muroqobah).
Kalau ada kesusahan yang dipanggil ibu/ kalau ada apa-apa ibu .
c. Tawakal kepada Allah ibarat pasrahnya mayat terhadap orang yang hidup.

14.Dari cabang iman yaitu wajib mencintai Nabi Muhammad SAW .


Penjelasan tambahan :
Mencintai Rosullullah adalah merupakan realisasi dari mencintai Allah untuk supaya
sampai ke nilai mencintai Rosul wajib mencintai orang-orang yang takwa karena Allah
sangat mencintai orang-orang takwa.

15.Dari cabang iman yaitu wajib meyakinkan bahwa derajat Nabi Muhammad SAW
paling Agung diantara semua makhluk dan wajib mengagungkan Nabi Muhammad
SAW dengan cara memelihara sopan santun pada waktu menceritakan Beliau, mendengar
nama Beliau, mendengar Hadits Beliau, memperbanyak membaca shalawat dan
mengikuti jejak langkah Beliau.

16.Dari cabang iman wajib berfanatik/merasa fanatik terhadap agama Islam, artinya
wajib meyakinkan bahwa tidak ada agama didunia ini yang baik dan benar dan diridhoi
Allah kecuali Agama Islam. Dan wajib mempertahankan diri tetap memeluk Agama Islam
sampai datang ajal.

17.Dari cabang iman yaitu wajib meyakinkan dan wajib mencari ilmu. Ilmu yang
dimaksud yaitu ilmu yang berguna untuk didunia dan akhirat.
Untuk menambah wawasan :
Fadilah yang dijanjikan Allah yang berhubungan dengan ilmu yang sudah disebut diatas :
a. Mempelajarinya jadi amal kebaikan.
b. Mempelajarinya ulang dinilai ibadah membaca tasbih.
c. Membahas ilmu dengan tujuan mengungkapkan hak dan kebenaran dinilai
ibadah jihad.
d. Mencarinya dinilai ibadah.
e. Memberikan ilmu kepada orang lain dinilai bersedekah.
f. Pasrah terhadap yang ahli dinilai pendekatan diri kepada Allah.
g. Merenung/berpikir mengenahi urusan ilmu sama dengan ibadah puasa.
h. Mendiskusikan ilmu sama dengan ibadah shalat sunat.

Cara mencari ilmu bisa ditempuh dengan 2 cara :


a. Secara praktek artinya dengan peralatan yang komplit, belajar dengan guru yang
khusus dan ilmu yang khusus disesuaikan dengan kebutuhan ( Kasbiyun ).
b. Dengan cara mendengarkan ( bandung kuping ) untuk keberhasilan harus memenuhi
persyaratan :
1. Harus cocok dengan gurunya.
2. Mau mengadakan pendekatan dengan gurunya.
3. Mau bergabung diriungan pengajian.
4. Harus meminta penjelasan pada permasalahan yang kurang jelas.

Niat belajar ngaji :


a. Tujuan mencari keridhoan Allah dan bekal akhirat.
b. Ingin tahu tentang tata cara ibadah yang baik dan benar.
c. Tujuan mempertahankan nilai-nilai ke-Islaman sebab segala urusan
tidak akan bertahan tanpa ilmu.
d. Merasa syukur dan mensyukuri nikmat dari Allah terutama nikmat
kesempurnaan akal dan kesehatan.
Niat yang dilarang mutlak pada waktu kita belajar :
a. Hanya untuk supaya dihargai manusia.
b. Tujuan hanya untuk mencari materi/urusan dunia
c. Supaya mendapatkan penghargaan dari Para Penguasa.

18.Dari cabang iman yaitu wajib yakin bahwa ilmu agama wajib disebarluaskan dan
bagi setiap yang berilmu wajib menyebarluaskan tentang ilmu agama.
Sabda Rosulullah SAW yang artinya :
“ Kalian yang mendengar dari-Ku wajib menyampaikan kepada orang-orang yang
tidak pernah mendengar langsung dari-Ku “
Cara menyebarkan Agama Islam :
a. Kalau diantara seseorang yang tahu cara shalat yang benar pada waktu melihat
orang lain shalat yang tidak sesuai dengan aturan yang sebenarnya maka orang
yang tahu tersebut wajib memberitahu kepada orang tersebut.
b. Wajib disetiap Masjid atau tempat, ada seseorang yang menguasahi tentang
urusan Islam dan memberi pemahaman kepada orang awam yang dangkal ke-
Islamannya.
c. Wajib bagi setiap orang ‘Alim ( yang menguasahi agama Islam ) secara fardhu
kifayah berkeliling menyebarkan ilmu agama didaerah sekitarnya dan tidak
boleh meminta dibekali kepada warga masyarakat.
Ulama terbagi 2 Yaitu :
1. Ulama Dunia.
Tanda-tanda Ulama Dunia ada 5 yaitu :
a. Ucapan dengan perilakunya 100 % berbeda.
b. Memaksakan kehendak berbicara tentang agama yang tidak sesuai dengan
ilmu yang dia miliki.
c. Senang bermewah-mewah, jauh dari hidup sederhana.
d. Senang melibatkan diri dalam urusan yang bukan bidangnya.
e. Gegabah memberikan satu keputusan yang belum jelas dasar hukumnya.

2. Ulama Akhirat.
Tanda-tanda Ulama Akhirat yaitu :
a. Ilmu agama tidak dikomersilkan.
b. Lebih mengutamakan, menegakkan hukum yang sebenarnya.
c. Punya rujukan yang bisa dipertanggungjawabkan ( misalnya dalam Ilmu Fiqih
merujuk ke Ulama Madzhab )
19. Dari cabang iman yaitu meng-Agungkan Al Qur’an dan menghormatinya dengan
cara :
a. Yang hukum sunat
1. Membaca Al Qur’an dalam keadaan suci dari hadats.
2. Gosok gigi sebelum membaca Al Qur’an ( nyusur ), tidak harus dengan sikat boleh
dengan barang yang kasad, seperti kain.
3. Duduk yang baik dan benar dan berpakaian yang rapih sebab setiap membaca Al
Qur’an termasuk bermunajat kepada Allah.
b. Yang hukumnya wajib ( secara global )
1. Menjamah Al Qur’an atau membaca wajib dalam keadaan punya wudhu.
2. Membaca Al Qur’an wajib dipenuhi tajwidnya dan makhorijul hurufnya.
3. Tidak boleh membiarkan AlQur’an dalam keadaan berceceran atau disimpan
ditempat yang tidak aman .
4. Tidak boleh menyimpan sesuatu diatas Mushap AlQur’an walaupun yang disimpan
tersebut kitab ilmu agama.
5. Tidak boleh membaca AlQur’an disembarang tempat – tempat maksiat dan
dilingkungan orang – orang supaha ( Orang kafir/munafik)
6. Kertas AlQur’an tidak boleh dibuang dengan begitu saja,Tapi caranya :
- Dibakar.
- Debunya dihamburkan dengan cara pakai air dalam satu wadah.
- Airnya dihanyutkan kesungai yang agak besar atau dimasukan
kelubang galian ditempat yang suci tidak terjamah manusia.

20.Dari cabang iman yaitu melaksanakan bersuci yakni : wudlu, mandi wajib,
mensucikan najis dan bertayamum dengan baik dan benar.

21.Dari cabang iman yaitu melaksanakan shalat yang lima waktu sehari semalam
dengan baik dan benar, maksudnya shalat tidak sebatas dilaksanakan akan tetapi betul-
betul dibangun dengan cara :
a. Penuhi syarat, rukun dan jauhi yang membatalkan shalat.
b. Pelihara nilai-nilai shalat dikehidupan sehari-hari.
c. Ajarilah, ajaklah orang-orang yang belum mau shalat

22.Dari cabang iman yaitu membayar zakat sesuai dengan ketentuannya, maksudnya
tanda orang beriman kalau zakat pas, tidak asal-asalan ( Baca fiqih tentang zakat ).

23.Dari cabang iman yaitu Puasa Ramadhan yang sesuai dengan peraturan yang
sebenarnya. Puasanya tidak hanya sekedar menahan lapar dan dahaga.

24.Dari cabang iman yaitu melakukan ‘itikaf, maksudnya diam didalam Masjid dengan
memenuhi syarat dan rukun ‘itikaf.
Syaratnya :
a. orang Islam
b. Suci dari hadats besar dan kecil.
Rukun ‘Itikaf ada 4 :
1. Niat ber’itikaf berbarengan dengan duduk didalam masjid, kalau ‘itikafnya secara
nadzar pada waktu duduk niat memenuhi kewajiban.
2. Masjid tersebut betul-betul masjid yang asli artinya bukan Musholla, surau, langgar
dll.
Untukmenentukan masjid dan Musholla tergantung niat pada waktu membangun.
Untuk Tahiyal Masjid asal ada diatas sajadah bisa/sah
3.Berdiam yang termasuk ukuran diam walaupun hanya sebentar, ukurannya duduk
lebih dari tuma’ninah shalat.
4.Orangnya sah ber’itikaf artinya :
a. Orangnya Islam
b. Berakal, walaupun belum baligh.
c. Kosong dari hadats besar.
25.Dari cabang iman yaitu beribadah haji atau ibadah umroh manakala sudah ada
kemampuan, tidak ditunda-tunda.

26.Dari cabang iman yaitu berjuang dijalan Allah demi tegaknya agama Islam,
berjuang yang dimaksud adalah memerangi orang-orang kafir manakala kafir tersebut
memusuhi Islam. Adapun berjuang secara umum berkorban dijalan Allah demi meraih
keridhoaan Allah dengan tenaga, harta, ilmu dan pikiran.

27. Dari cabang Iman yaitu menetap di satu tempat yang dipakai/ dijadikan perbatasan
antara Kaum Muslimin dan daerah kaum kafirin untuk menjaga atau demi
keamanan Kaum Muslimin. Aturan ini berlaku dalam keadaan perang sabilillah.

28. Dari cabang Iman yaitu tetap tabah dan sabar tidak mundur untuk menghindar
pada waktu bertemu dimedan perang antara tentara Kafir dan Tentara Islam.

29. Dari Cabang Iman yaitu menyerahkan ghonimah sepenuhnya kepada pimpinan
atau wakilnya supaya ghonimah tersebut dibagikan secara adil. Yang dimaksud
ghonimah adalah harta rampasan perang pada waktu perang fisabilillah.

Cara pembagian ghonimah, dibagi 5 bagian :


1. 1/5 untuk Rosul
2. 4/5 untuk para tentara yang ikut hadir pada waktu terjadinya serangan
dengan tujuan berperang walaupun tidak ikut langsung melibatkan diri
untuk berperang dan untuk sejumlah tentara Muslimin.
1 bagian untuk pejalan kaki
2 bagian untuk penunggang kuda
1 bagian dibagi 5 lagi yakni :
- I bagian untuk kepentingan kaum Muslimin, baik kepentingan yang
langsung atau tidak langsung. Untuk menggaji para Hakim,
pimpinan agama atau pimpinan negara dan tukang adzan.
- 1 bagian untuk keluarga dekat Rosulullah yakni Banu Hasim dan
Banu Muthalib.
- Untuk Yatim Piatu.
- Untuk Fakir Miskin.
- Ibnu sabil.

30. Dari cabang iman yaitu memerdekakan Hamba Sahaya yang beriman.

31 Dari cabang iman yaitu wajib membayar kafaroh/kifaroh.


Kifaroh terbagi 4 :
a. Kafaroh pembunuhan.
Yang dimaksud kafaroh pembunuhan ialah seseorang membunuh sesama Islam dengan
disengaja bukan pembunuhan yang hak dan tidak diberlakukan Qisas, tidak
diberlakukan diat karena :
1. Hukumnya belum berlaku.
2. Tidak tertangkap.
b. Kafaroh bersetubuh disiang hari pada Bulan Ramadhan dalam keadaan puasa
Ramadhan dengan disengaja.
Yang dimaksud kafaroh Jima’ adalah orangnya dalam keadaan puasa .
Untuk PSK tidak ada kafarohnya tetapi dosanya sangat besar.
c. Kafaroh Dihar.
Yang dimaksud Kafaroh Dihar adalah seorang suami menyamakan istrinya dengan
orang lain yang haram dinikahi.
Contohnya : terucap “ kamu adalah sama dengan ibu saya “
d. Kafaroh Sumpah.
Yang dimaksud kafaroh Sumpah adalah manakala seseorang melanggar sumpah.
Sumpah yang dimaksud adalah :
1. Mengatasnamakan Allah
2. Mengatasnamakan Rosul-Nya Allah.
Jadi kalau sumpahnya dilanggar harus bayar kafaroh.
Cara membayar kafarohnya Dihar, pembunuhan dan Jima’ dibagi 3 tahapan yaitu :
Tahap I : Memerdekakan hamba sahaya yang beriman yang mulus dari cacat fisik
yang dari cacat tersebut tidak bisa bekerja.

Tahap II : Kalau tidak mampu yang pertama wajib berpuasa selama 2 bulan berturut-
turut, kalau batal 1 hari wajib diulang menghitung dari awal, walaupun
batal puasanya karena udzur, kecuali kalau terselang karena keadaan haid.

Tahap III : Kalau tidak mampu Tahap I dan II, wajib memberi makanan ke 60 orang
miskin ( miskin zakat ) setiap orang rata-rata 1 mud ( 8 ons ).

Untuk kafaroh pembunuhan tidak ada tahap III, hanya Tahap I dan II.

Cara membayar kafaroh sumpah dibagi 2 tahapan yaitu :


Tahap I : Memberi makanan pokok ke 10 orang miskin ( miskin zakat ) masing-
masing 1 mud atau memberi pakaian 10 stel masing-masing 1 stel
pakaian layak pakai.

Tahap II : Kalau tidak mampu tahap I, wajib berpuasa 3 hari walaupun tidak
berturut-turut.

32. Dari cabang iman yaitu memenuhi janji, setiap berjanji wajib ditepati sesuai dengan
janji tersebut, sebab manakala membiasakan diri selalu tidak tepat janji, maka orang
semacam ini termasuk kelompok orang-orang munafik sebagaimana Sabda Rosulullah
SAW yang artinya :
“ Tiga tanda bagi orang-orang munafik yaitu kalau berbicara selalu bohong kalau
berjanji selalu tidak tepat dan kalau diberi amanah selalu berkhianat “

33. Dari cabang iman yaitu mensyukuri nikmat dari Allah.


Caranya :
a. Mengetahui tentang nikmat yang kesemuanya dari Allah.
b. Hati merasa gembira karena nikmat tersebut bukan karena materinya.
c. Gunakan/salurkan nikmat tersebut dijalan yang diridhoi Allah.
Hadits Rosulullah SAW menjelaskan yang artinya :
Untuk kesempurnaan nilai ke-Islaman , wajib memperhatikan sekaligus mengamalkan 4
perkara :
a. Ucapan, keyakinan sesuai dengan kenyataan.
b. Bersyukur karena Allah artinya punya rasa terima kasih terhadap sesama.
c. Memiliki rasa malu baik malu ditinjau dari segi kemanusiaan terlebih-lebih rasa
malu ditinjau dari segi Iman.
d. Baik akhlak dan budi yang disebut khusnul khuluk.
Yang disebut orang berakhlak baik adalah tidak melanggar aturan, baik secara
kemanusiaan terlebih – lebih aturan Allah dan Rosulnya.
34. Dari cabang iman yaitu wajib memelihara lidah dari ucapan / bahasa yang haram
atau yang tidak ada gunannya.
Sebelum bicara harus dipertimbangkan dulu dengan cara :
- Kalau ngomong nilainya emas, diam nilainya perak, maka lebih baik
ngomong, tapi kalu sebaliknya lebih baik diam. ( Kata-kata hikmah/ mutiara )
- Supaya omongan ada manfaatnya harus memperhatikan :
a. Penyebabnya harus jelas.
b. Waktunya harus tepat.
c. Caranya harus baik.
d. Ukurannya harus sesuai.

35. Dari cabang iman yaitu menjaga dan memelihara kelamin dari penggunaan yang
dilarang oleh Allah, seperti berbuat zinah atau melakukan seperti yang dilakukan kaum
gay, kaum lesbian termasuk onani.

36. Dari cabang Iman ialah menyalurkan/menyampaikan amanah kepada yang berhak
menerimanya.
Secara global, semua yang kita miliki adalah merupakan amanah.
Tanda-tanda manusia yang berjiwa nifak/munafik, berdasarkan Hadits ada 3 macam :
1. Kalau ngomong selalu berbohong.
2. Kalau berjanji selalu tidak ditepati.
3. Kalau diberikan amanah selalu dikhianati/ berkhianat.
Janji Allah terhadap Kaum Mu’minin yang berjiwa amanah yaitu kelak diakhirat
dibebaskan memilih untuk calon istrinya bidadari didalam surga.

37. Dari cabang iman yaitu tidak membunuh sesama manusia terkecuali membunuh
yang hukumnya wajib.
Yang wajib dibunuh dan hak membunuh jumlahnya 3 kelompok manusia
1. Orang yang berzinah mukson baik itu laki-laki ataupun perempuan. Yang disebut
zinah mukson ialah seseorang yang berzinah yang orang tersebut sudah mengalami
nikah yang sah dalam keadaan masih berumah tangga atau sudah menjadi duda atau
janda.
Cara membunuh orang yang berzina mukson ialah dirajam artinya dilempari batu
dengan batu yang sedang, sampai meninggal.

Yang menegakkan hukum rajam adalah Pemerintah, sedangkan Pemerintahan bukan


Negara Islam ternyata tidak ditegakkan maka kesimpulannya perbuatan-perbuatan
tersebut adalah dosa masing-masing yang berbuat.

Kalau seandainya ada kelompok yang menegakkan/ melaksanakan rajam tidak boleh
karena bukan kewajibannya bahkan malah dosa, jadi bagi kita yang penting hati
merasa tidak rela ( merasa benci ).

2. Orang murtad laki-laki atau perempuan


Yang disebut murtad adalah seseorang beragama Islam akan tetapi mengucapkan
ucapan atau meyakinkan sesuatu atau mengerjakan sesuatu yang kesemuanya itu jadi
penyebab terjerumus ke hukum murtad.

Cara membunuh orang yang murtad.


b. Setelah jelas seseorang melaksanakan hal-hal yang murtad petugas khususnya
mengajak dan memerintah kembali masuk Islam.
c. Kalau masih menolak belum mau kembali masuk Islam, petugas tersebut wajib
memberi waktu/ tempo selama 3 hari.
d. Setelah 3 hari umpamanya masih menolak maka petugas tersebut wajib
membunuh orang tersebut dengan cara dipenggal lehernya dari arah belakang
menggunakan alat pedang yang tajam.
3. Seseorang membunuh orang lain dengan sengaja maka orang tersebut wajib qishos
artinya membunuh dibayar dengan dibunuh dengan cara dipenggal kepalanya.
38.Dari cabang iman yaitu wajib memelihara / menjaga dari harta hasil dari usaha
haram.
Wajib bagi setiap orang beriman mencari lahan usaha halal .
Sebagian Ulama menjelaskan pada kenyataan orang yang tidak mau usaha tidak terlepas
dari 3 jalan ( orang yang tidak mau usaha ):
1. Karena malas.
2. Karena menjaga dari terjerumus ke usaha haram.
3. Karena menjaga gengsi.
Akibatnya :
1. Kalau karena malas, pasti terjerumus jadi orang tukang minta-minta.
2. Kalau menjaga dari terjerumus ke usaha haram, jadi orang senantiasa
mengharapkan sesuatu yang ada pada orang lain, berwatak toma dan hukumnya
haram.
3. Kalau karena menjga gengsi, bakal terjerumus ke kejahatan.
Pembagian :
Sebahagian Ulama menjelaskan praktek orang mencari harta hukumnya terbagi 4 yaitu :
1. Wajib.
Yang termasuk usaha wajib adalah untuk memenuhi kebutuhan pribadi, keluarga dan
urusan agama (nafkah wajib).
2. Sunat Mustahab, yang senantiasa diamalkan oleh Rosulullah.
Yang hukumnya sunat adalah usaha mencari harta lebih dari kebutuhan wajib yang
tujuannya selebihnya untuk menyantuni fakir miskin atau untuk bekal bersilaturahmi,
ini termasuk paling utama ibadah sunat dari sejumlah sunat.
3. Boleh/bebas.
Yang hukumnya boleh/bebas adalah usaha mencari harta lebih dari ukuran wajib ,
tujuannya supaya enak makan, enak tidur, punya pakaian bagus , dll.
4. Usaha haram.
Yang hukumnya haram yaitu usaha mencari kekayaan mengerahkan kemampuan yang
ada tujuannya demi kemewahan. .

39. Meninggalkan usaha yang hukumnya haram dan sekaligus mencegah masuknya
harta kekayaan yang haram.
Maksudnya, wajib bagi setiap orang yang beriman dalam rangka mencari harta untuk
memenuhi kewajiban dan kebutuhan dengan cara usaha yang halal

40. Dari cabang iman yaitu menjaga diri dan keluarga dari jenis pakaian yang
diharamkan, perhiasan yang diharamkan dan wadah yang diharamkan.
Maksudnya :
1. Haram bagi laki-laki yang dewasa juga banci yang dewasa memakai pakaian yang
bahan dasarnya dari sutra atau sutra bercampur katun akan tetapi sutranya paling
banyak.
2. Haram bagi laki-laki dewasa memakai perhiasan dari jenis emas atau perak atau
campuran dengan jenis lain yang cara percampurannya dilarutkan.
Diluar perhiasan perak haramnya dari aturan lainnya, seperti laki-laki menyamai
perempuan.
3. Haram menyimpan dan menggunakan wadah yang terbuat dari emas dan perak.
41. Dari cabang iman ialah wajib menjaga diri dan keluarga dari permainan yang
dilarang yakni Berjudi dan bermain musik.
Pengertian judi yaitu taruhan dari satu kejadian yang menang mendapat imbalan yang
kalah harus membayar baik berbentuk uang maupun berbentuk barang.

42. Dari cabang iman yaitu hidup sederhana, artinya dalam menggunakan harta
kekayaan baik untuk pribadi, keluarga atau orang lain tidak berlebih-lebihan juga
tidak terlalu pelit ( pertengahan ukuran memberi nafkah )

43. Dari cabang iman yaitu tidak pernah dendam dan tidak pernah hasud .
Dendam artinya merasa tidak enak karena disakiti orang lain dan ingin membalasnya
Hasud artinya merasa tidak senang kalau orang lain mendapat keuntungan, tapi merasa
senang kalau orang lain mendapat kerugian ( tidak beruntung ).

44. Dari cabang iman ialah wajib mencegah, menahan diri jangan sampai
menyepelekan sesama orang Islam, baik didepan mereka atau dibelakangnya.
Sabda Rosullullah SAW yang artinya :

“ Cukup kejelekan bagi seorang Islam manakala orang tersebut menyepelekan


sesamanya terlebih-lebih terhadap sesama Islam karena orang Islam dengan Orang
Islam lain haram darahnya, harta kekayaan dan haram kepribadiannya,
maksudnya sesuatu yang mengakibatkan orang merasa sakit baik mengenahi
jiwanya, hartanya dan kepribadiannya, maka haram dilakukan oleh Umat Islam,.”

45. Dari cabang iman yaitu beramal ( beribadah ) artinya setiap beramal niatnya
karena Allah dan tujuannya mengharapkan pahala dari Allah
Ikhlas beramal adalah kebalikannya dari Riya Amal
Ikhlas terbagi tiga tahapan :
a. Ikhlas Mubtadi’in
Iklas mubtadin ialah melaksanakan ibadah mengharapkan keuntungan dari
Allah dunia dan akirat, yang sesuai dengan janji Allah.
b. Ikhlas ‘Abidin
Ihklas ‘Abidin ialah melaksanakan ibadah, hanya semata-mata mengharapkan
surga yang telah Allah janjikan.
c. Ikhlas ‘Arifin
Ihklas Aripin ialah, melaksanakan ibadah hanya mengharapkan ke Ridhoan
Allah.

46. Dari cabang Iman wajib merasa gembira kalau mampu melaksanakan ibadah atau
taat dan wajib menyesal lantaran berbuat dosa.
Cara bahagia lantaran bisa ibadah, wajib merasa yakin dan menerima dengan sepenuh
hati bahwa Allah memberikan taufik.

Definisi Taufik : Allah memberi kemampuan kepada hamba-Nya untuk melaksanakan


ibadah dan Allah memberi perasaan ringan kepada hamba-Nya untuk
melakukan kebaikan.
Cara merasa prihatin karena meninggalkan ketaatan yaitu selamanya ibadah
dilaksanakan, tapi sewaktu-waktu ditinggalkan karena satu dan lain hal.

Cara menyesal dari perbuatan dosa yaitu setelah berbuat dosa disengaja ataupun tidak
langsung ingat kepada ancaman siksaan Allah.

Kesimpulannya :
Barang siapa yang tidak merasa bahagia karena bisa ibadah tidak merasa prihatin karena
kehilangan kesempatan dan tidak menyesal lantaran berbuat dosa, jadi tanda orang yang
jiwanya mati.

47. Bertaubat kepada Allah dari segala dosa dan kesalahan.


Artinya wajib bagi setiap orang yang beriman bertaubat kepada Allah dengan cara taubat
yang baik dan benar, yakni :
a. Tinggalkan perbuatan dosa yang selama ini dilakukan.
b. Berjanji kepada Allah dan diri pribadi bahwasanya
perbuatan dosa tersebut tidak bakal diulangi lagi.
c. Seandainya dosa tersebut meninggalkan shalat/puasa yang
wajib maka wajib dikhodho. Seandainya dosa tersebut melalui sesama manusia,
maka minta ma’af kepada yang bersangkutan.
Ini semua wajib dibarengi dengan rasa penyesalan.

48. Dari cabang iman yaitu memotong hewan kurban, hewan akikah dan hewan hadiah
yang disebut bayar Dam, hewan tersebut boleh unta, sapi, domba atau kambing
yang sudah memenuhi syarat . Yang dimaksud memotong hewan qurban ialah :
Pelaksanaannya tanggal 10 sampai tgl 13 bulan haji.
Yang dimaksud memotong hewan akikah ialah : Berhubungan dengan kelahiran tepatnya
setelah 7 hari dari kelahiran kalau sudah ada kemampuan .Tapi kalau belum mampu
kapan saja mampunya yang dimaksud hewan hadiah atau membayar dam yaitu yang
berhubungan dengan pelanggaran sewaktu ibadah haji .

49. Dari cabang iman ialah Wajib mentaati aturan pemerintah dengan catatan aturan
tersebut sesuai dengan aturan Allah dan Rasulnya akan tetapi kalau aturan
tersebut tidak sesuai dengan aturan Allah kalau ada kemampuan wajib ditolak
kalau dalam keadaan terpaksa boleh diikuti asal hati tidak mendukung. Aturan
pemerintah yang hukumnya boleh kalau kemanfaatannya untuk kepentingan umum
aturan tersebut wajib ditaati.

50. Berpegang teguh kepada ajaran Islam yang sebenarnya, artinya cara imam mengikuti
Ahlussunnah ( bertauhid ) Cara ibadah mengikuti Ahlu sunnah wal jama’ah berpedoman
ke salah satu ulama madzhab yang empat yakni : Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hambali

51. Dari cabang iman ialah menegakkan hukum secara adil yang dimaksud adil ialah :
Menempatkan sesuatu pada tempatnya.
Salah satu sabda Rosullullah Beliau menegaskan yang artinya :

“Barang siapa yang menghakimi seseorang tidak secara adil maka orang tersebut pasti
mendapatkan laknat Allah, tandanya hidup dan kehidupannya serba salah”

52. Amar ma’rup dan nahyi munkar, artinya memerintah kejalan Allah (bukan mengajak )
mencegah manusia melakukan mak’siat (bukan melarang).

53. Saling tolong menolong demi kebaikan dan menuju kearah taqwa kepada Allah.

54. Dari cabang Iman Merasa malu dengan Allah/oleh Allah.


Tanda orang yang punya perasaan malu dengan Allah:
1. Memelihara kepala dan sesuatu yang ada pada kepala yaitu :
a. Pikiran
b. Mata
c. Telinga
d. Hidung
e. Mulut dan Lidah.
Artinya segala yang ada diruang lingkup kepala tidak digunakan melanggar
aturan Allah.
2. Memelihara perut dan yang berada disekitar perut yakni :
a. Hati
b. Isi perut ( makan dan minum )
c. Badan
Hati diisi Iman dan ahlak.
Perut dengan makanan yang halal.
Badan digunakan dengan hal yang baik.
3. Memelihara kelamin, artinya tidak digunakan dijalan yang haram,
seperti : cara buang air yang benar.
4. Memelihara tangan dan kaki, tidak dipergunakan untuk perbuatan yang haram.
Dilengkapi dengan selalu ingat kepada kematian dan memilih keuntungan urusan
akhirat.
Untuk perempuan, kepala, kaki, tangan (semua aurat) ditutup.

55. Dari cabang iman yaitu berbuat baik kepada kedua orang tua, baik selama beliau
masih hidup atau setelah meninggal dunia.
Hadits yang artinya :
“ Berbuat baik kepada kedua orangtua lebih afdol / utama dari pada shalat, sodaqoh,
puasa Ramadhan, Ibadah Haji, Ibadah Umrah, dan Jihad fisabilillah. “
Maksudnya, ibadah semuanya rajin, tetapi karena tidak ada ridho dari orangtua maka
ibadahnya sah dan diterima tetapi nilainya / fadilahnya nol.
Cara berbuat baik kepada kedua orang tua pada waktu beliau masih hidup :
1. Tidak boleh disakiti badannya terlebih disakiti perasaannya.
2. Tidak boleh dibantah kalau seandainya kemauan orangtua sesuai dengan aturan
yang sebenarnya.
3. Dido’akan senantiasa.
Cara berbuat baik kepada kedua orangtua setelah meninggal dunia :
1. Berbuat baiklah ke keluarga dari orangtua tersebut, maksudnya ke adik atau
kekakak dari orangtua atau kepada kerabat dekatnya.
2. Melalui bersedekah secara bebas dengan niat dan tujuan ingat ke orangtua.
3. Dengan cara berdo’a, do’anya :
a. Do’a sesudah shalat.
b. Mohonkan kepada Allah bahwa orangtua tersebut ditempatkan ditempat
yang diridhoi Allah.
c. Harus hati-hati jangan sampai ada bahasa yang memberatkan orangtua
dialam barzah ( bahasa umpatan )
Kisah dijaman Rosulullah SAW :
Al Komah dari keluarga biasa-biasa namun Allah menjadikan orang kaya dan
terpandang, orangtuanya tidak diperhatikan maka orangtuanya bersumpah tidak akan
mema’afkan, pada suatu saat Al Komah sakit parah, hidup sakit parah tetapi mati
sepertinya susah.
Setelah Ibunya dihubungi ternyata Ibunya tidak mau mema’afkan.
Akhirnya Ibunya mema’afkan kemudian Al Komah meninggal.

56. Dari cabang Iman adalah bersirahturahmi artinya tidak memusuhi keluarganya.
1. Keluarga secara turunan.
2. Keluarga secara agama/iman/Islam.
Cara bersirahturahmi banyak antara lain :
- Berkunjung.
- Kirim Surat
- Kirim salam
- Mengirim sesuatu
Intinya tidak ada tali permusuhan.

57. Dari cabang iman ialah beakhlak baik, berbudi luhur ada perbedaan dengan
akhlakul karimah .
Akhlakul karimah khusus untuk para Rosul
Kalau manusia biasa berakhlak baik, berbudi luhur.
Tanda-tanda manusia berakhlak baik dan berbudi luhur :
1. Memiliki kepribadian yang sempurna, orang tersebut sadar betul-betul sadar
bahwa dirinya manusia yang diberi beban amanah.
2. Jarang menyakiti orang lain.
3. Banyak karyanya/ hasil kerjanya yang bermanfaat bagi orang banyak.
4. Jujur dalam hal berbicara.
5. Banyak kerja sedikit berbicara maksudnya bukan sekedar teori.
6. Jarang berbuat kesalahan yaitu tindak tanduk penuh dengan kehati-hatian dan
keimanan.
7. Jarang bertindak berlebih-lebihan.
8. Senang menyambungkan tali persaudaraan/kekeluargaan termasuk persahabatan.
9. Bersikap lentur/fleksibel
10.Banyak sabarnya.
11.Banyak mensyukuri nikmat dari Allah.
12.Tidak sering membuat alasan untuk melawan Allah.
13.Penuh dengan sikap toleransi yaitu selama itu bisa ditolelir.
14.Jarang mendo’akan jelek terhadap makhluk Allah / bukan manusia saja.
15.Jarang memarahi orang lain.
16.Tidak membuat provokasi/provokator.
17.Jarang mengumpat orang.
18.Tidak bersikap terburu-buru.
19.Tidak pernah dendam.
20.Tidak pelit.
21.Tidak ada perasaan hasud.
22.Cinta karena Allah dijalan Allah.
23.Rela dan marah dijalan Allah karena Allah

Kesimpulannya :
a. Cinta dan benci terhadap sesuatu dijalan Allah demi keridhoan Allah.
b. Rela ataupun tidak dijalan Allah demi keridhoan Allah.
( Sulam Taufik, Kitab yang memuat tentang akhlak )

58. Dari cabang Iman yaitu memberlakukan secara baik kepada hamba sahaya.
Sampai saat ini sudah tidak ada hamba sahaya, maka diqiyaskan dengan
pembantu rumah tangga.
Cara nya :
1. Memberi maaf terhadap kesalahannya.
2. Mendidik dan memberi pelajaran tentang urusan Agama yang termasuk kewajiban
pokok.
3. Memberi nafkah dengan ukuran kebutuhannya yang pokok.
4. Mengistirahatkan dari pekerjaan pada waktu qoelullah ( tenaganya jangan diforsir ).

59. Dari cabang iman ialah selaku bawahan, wajib mentaati atasannya dengan syarat :
1. Aturan/ peraturan bukan untuk maksiat.
2. Cara mentaatinya sesuai dengan kemampuan masing-masing bawahan.

Salah satu Sabda Rosullullah SAW yang artinya :


“ Sesungguhnya seseorang bawahan dimana memberi nasihat kepada atasannya dan
bawahan tersebut memperbaiki cara ibadah ke Allah yang langsung, maka bawahan
tersebut menerima keuntungan 2 kali lipat “

Yang dimaksud memberi nasihat yaitu :


1. Niat yang ikhlas.
2. Sikap jujur dalam melaksanakan tugas.

60.Dari cabang iman ialah memelihara dan memenuhi hak istri dan anak-anak dengan
cara :
Cara menafkahi Istri : ( secara terperinci ada di pelajaran tentang Rumah Tangga )
1. Suami wajib memberi nafkah kepada istrinya kalau istri tersebut tidak dalam keadaan
nusuj.
Cara memberi nafkah diukur dengan kemampuan suami sedikitnya, banyaknya,
pertengahannya tergantung naik turunnya penghasilan suami.
Kalau kewajiban memberi nafkah tidak dipenuhi dan istrinya tidak rela maka nafkah
tersebut jadi utang walaupun sudah lewat bertahun tahun karena nafkah tersebut
penukar dari istri atau imbalan karena suami memakai istrinya.

Berbeda dengan kewajiban memberi nafkah ke sanak keluarga yang sudah terlewatkan
itu tidak jadi utang karena kewajiban menafkahi sanak keluarga dalam rangka
membantu.

Nafkah tersebut diatas adalah nafkah jangka pendek.

2. Wajib kepada para suami mendidik dan mengajari istrinya sesuatu yang menjadi
kebutuhan dalam agama, yakni ibadah yang wajib, ibadah yang sunat.
Misalnya : cara shalat yang benar dan yang berhubungan dengan urusan haid dan
nifas.
Nafkah tersebut disebut nafkah jangka panjang.

Cara menafkahi anak-anak :


Wajib bagi seorang ayah memberi nafkah terhadap anak-anaknya seandainya anak
tersebut :
a. Dalam keadaan bangkrut.
b. Tidak ada kemampuan untuk usaha karena belum dewasa atau tidak bisa berjalan.
c. Karena Gila.
d. Dalam keadaan sakit parah.

Nafkah orangtua ke anak-anaknya tidak wajib ukurannya sama, sedikit atau banyak akan
tetapi ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan.
Dan boleh dibeda-bedakan pemberian orangtua ke anak-anak mereka kalau diperlukan :
a. Karena kesolehannya.
b. Karena senangnya.
Nafkah tersebut adalah nafkah jangka pendek.
Adapun nafkah jangka panjang seorang ayah, wajib mendidik dan mengajari anak-
anaknya urusan agamanya mulai dari usia 8 tahun sampai akhil baligh
61. Mencintai ahli ibadah (tidak menyepelekannya) dengan cara menghormatinya
Menghargainya dengan ucapan dan prilaku.

62. Menjawab salam dari sesama Islam kalau diharuskan kepada pribadi seseorang
maka
Hukumnya pardhu ‘aen bagi orang tersebut, tapi kalau ditujukan secara umum maka
Menjawab salam hukumnya pardu kifayah.

63. Dari cabang iman yaitu melayad orang sakit (memiliki rasa peduli ), artinya sunat
hukumnya melayat orang sakit, tapi wajib hukumnya memiliki kepedulian .
Orang sakit yang sunat dijenguk ialah : yang tidak mampu berangkat shalat Jum’at.
64. Dari cabang iman yaitu melaksnakan shalat jenazah, hukum shalat jenazah adalah
fardu kifayah, artinya cukup dilaksanakan oleh sebahagian/ bukan kewajiban individu,
itupun kalau yakin itu orang itu (mayat itu) orang Islam.

65.Dari cabang iman yaitu mendo’akan orang yang bersin, dengan do’a yarhamukallah.
Tambahan :
a. Imam ghazali menjelaskan setiap orang yang dido’akan yarhamukallah harus
berbalik mendo’akan dengan do’a Yahdi kumullah wayuslikhuu baalakum.
b. Syaratnya orang yang bersin :
1. Membaca Alhamdulillah
2. Bersinnya secara alami
Hukum membaca Alhamdulillah setelah bersin adalah sunnat, tapi mendo’akan
yarhamukallah bagi yang bersin tersebut hukumnya wajib .
Kalau dilingkungan orang-orang yang sama sekali tidak tahu aturan tentang
bersin maka tidak boleh memberi peluang untuk berbuat dosa kepada orang
yang berada dilingkungan tersebut.

66.Dari cabang iman yaitu wajib menjauhi sesuatu yang membawa akibat rusaknya
aqidah, rusaknya akhlak, rusaknya kehidupan beragama yakni :
a. Yang timbul dari lingkungan orang-orang kafir.
b. Dari lingkungan orang –orang yang senang berbuat bid’ah dolalah.
c. Dari lingkungan orang-orang yang senang berbuat dosa besar.
Barang siapa yang sulit atau mendapatkan kesulitan untuk mengembangkan Agama Islam
disatu daerah dikarenakan terlalu banyak fitnah (halangan, rintangan tidak bisa ditembus)
maka wajib bagi orang tersebut pindah ke satu daerah yang memungkinkan didaerah
tersebut bisa mengembangkan ajaran Islam.
Akan tetapi kalau masih bisa disatu daerah agama dikembangkan lebih baik tetap tidak
pindah kedaerah lain.
Kalau orang itu dibutuhkan sementara didaerah tersebut kosong, kalau pindah bisa malah
berdosa.

67. Dari cabang Iman yaitu menghormati, menghargai dan berbuat baik kepada
tetangga dengan cara :
1. Menunjukkan sikap dengan mimik wajah yang cerah.
2. Mengirimkan sesuatu atau memberi sesuatu kepada tetangga.
3. Menanggung resiko kejengkelan, kepedihan, perasaan sakit hati yang disebabkan
oleh perilaku tetangga.
4. Kalau seandainya dari yang 3 belum mampu melaksanakan, yang penting jangan
menyakiti tetangga.
Umpamanya kita mempunyai watak yang sulit dirubah, sebaiknya kita tetap dirumah/
menghindar dari permasalahan.

Tetangga terbagi 3 jenis Yaitu :


1. Orang Islam termasuk keluarga dan bertetangga, kewajibannya 3 tinjauan :
a. Kewajiban Islam terhadap Islam.
b. Kewajiban Keluarga terhadap keluarga.
c. Kewajiban antar tetangga.
2. Orang Islam tidak ada hubungan keluarga tetapi tetangga, kewajibannya :
a. Kewajiaban antar sesama Islam.
b. Kewajiban antar hubungan tetangga.
3. Orang kafir, tidak ada hubungan keluarga, kewajibannya hanya 1 yaitu ketetanggaan
dituntut damai.

68.Dari cabang iman yaitu wajib menghormati tamu.


Yang dimaksud tamu yaitu seseorang yang datang kerumah dengan tujuan baik.
Dalam Hadits yang artinya :
“ Tidak halal bagi seorang Islam kalau kedatangan tamu, tamu tersebut jadi
berdosa, Sahabat bertanya apakah yang dimaksud jadi berdosa, Jawab Rosul :
kedatangan tamu tapi Tuan rumah membiarkan tamu tersebut ( acuh tak acuh ).”
Cara menghormati tamu :
a. Tunjukkan sikap dengan mimik wajah yang cerah, biasanya sambil senyum.
b. Disambut dengan bahasa yang baik.
c. Sunnat tamu tersebut buru-buru disuguhi.
d. Dilayani oleh pribadinya ( tuan rumah )
Ukuran wajibnya menjamin tamu selama 3 hari 3 malam dengan cara kemampuan yang
ada. Kalau lebih dari 3 hari 3 malam hukumnya sunat.
Tidak boleh bertindak diluar kemampuan, cara menghormati tamu karena akibatnya tidak
baik.
Sabda Rosulullah SAW yang artinya :
“ Kalian tidak boleh memaksakan diri dalam rangka menghormati tamu karena
akibatnya kalian merasa benci terhadap tamu. Barang siapa yang merasa benci
karena penyebab kedatangan tamu maka orang tersebut berarti benci kepada Allah.
Barang siapa yang merasa marah kepada Allah pasti Allah murka kepada orang
tersebut “.
Fadilah kedatangan tamu yaitu :
Setiap tamu yang datang berbarengan dengan masuknya Rohmat Allah ke ahli rumah dan
setiap tamu pulang dosa ahli rumah pada berguguran, tidak ada bedanya baik tamu itu
orang terhormat atau tidak terhormat ( dosa-dosa kecil ).

Didalam salah satu riwayat :


1. Nabi Ibrahim kalau mau makan tidak ada tamu, Beliau mencari-cari tamu untuk diajak
makan.
2. Beliau nawar kepada Allah beliau ingin menyuguhi umat Nabi Muhammad, Malaikat
Jibril memberi kapur barus dari Syurga, terus oleh Nabi Ibrahim ditaburkan dari pucuk
gunung dan jadilah garam.

69.Dari cabang iman yaitu wajib menutupi kejelekan sesama Umat Islam.
Mengumpat terhadap sesama Islam yang hukumnya boleh ada 15 jalan / tempat yaitu :
1. Memberi petunjuk ke orang lain supaya orang tersebut menyesuaikan diri yang
sesuai dengan aturan yang sebenarnya.
2. Seseorang menceritakan aib orang lain tapi tujuannya meminta saran dan nasihat
untuk mencari jalan keluar.
3. Menyalahkan seorang ‘Alim yang ‘Alim tersebut salah memberi penjelasan kepada
jema’ahnya yang tujuannya supaya jema’ah tersebut tidak mengikuti ‘Alim yang
sesat.

4. Menceritakan kejelekan orang lain dihadapan seseorang yang tujuannya meminta


bantuan supaya kelakuan jeleknya bisa berubah jadi baik.
5. Tujuan memberikan penjelasan seandainya orang yang diajak bicara tetap tidak
tahu kalau tidak disebutkan kejelekannya.
6. Menjelaskan kejelekan orang lain tujuannya untuk menjaga dari kerusakan.
7. Menjelaskan kejelekan orang lain, tujuannya mencari jelan keluar dari suatu
masalah (minta fatwa).
8. Menceritakan kejelekan orang lain, tujuannya mencegah dari kelakuan yang tidak
benar (pekerjaan yang jadi dosa).
9. Mengumpat seseorang yang tujuannya memberi peringatan supaya orang lain
tidak terjerumus pada dosa/maksiat..
10. Mengumpat seseorang yang terang-terangan melakukan aturan-aturan yang
hukumnya bid’ah dolalah, tujuannya untuk mencegah dari perbuatan bid’ah
tersebut.
11. Mengumpat seseorang yang melakukan hal-hal yang bid’ah tetapi secara
sembunyi-sembunyi, , tujuannya untuk mencegah dari perbuatan bid’ah tersebut.
12. Menjelaskan kejelekan lawan/rifal dihadapan hakim pada waktu hakim bertanya,
baik orangnya ada disana ataupun tidak, tujuannya untuk kebenaran
13. Melaporkan kejelekan orang yang dholim sekaligus menjelaskan kejelekannya
didepan walinya, tujuannya untuk supaya diluruskan
14. Mengumpat kafir yang memusuhi Islam secara terang-terangan, tapi walaupun
kafir kalau tidak memusuhi Islam diumpatnya tetap haram.
15. Mengumpat orang murtad (murtad yang jelas) tapi tidak boleh / haram mengumpat
orang yang belum pernah shalat.

70. Dari cabang iman yaitu memiliki perasaan sabar.

Secara umum yang dimaksud sabar :


a. Mampu melaksanakan tugas yang wajib dilaksanakan yakni taat kepada Allah.
b. Mampu menghindar dan meninggalkan yang dilarang oleh Allah.
c. Mampu menerima musibah.

Menurut pendapat Imam Ghozali, sabar terbagi 2 jenis :


1. Sabar secara fisik artinya mampu mengerjakan pekerjaan yang berat baik itu ibadah
atau bukan ibadah.
2. Sabar secara mental yaitu :
a. Yang disebut Ipfatun artinya mampu menahan meninggalkan keinginan perut
dan kelamin dari yang haram.
b. Yang disebut sobar artinya mampu menahan diri pada waktu terkena musibah
diri pribadi, keluarga atau harta, maksudnya begitu musibah datang, perasaan
langsung menerima.
c. Doptun Naspsi artinya mampu membatasi diri tidak berlebih-lebihan pada
waktu mendapatkan keberhasilan.
d. Saja’ah artinya berani mampu melawan musuh dimedan perang, hilang
perasaan takut
e. Kadmil Ghoib artinya mampu menahan rasa marah, tidak marah pada waktu
mampu untuk marah yang disebut hilman/bijaksana.
f. Wasi’us shadri artinya berlapang dada pada waktu menerima kejadian yang
menyakitkan perasaan.
Seperti orang dikritik menerima ( berlapang dada ).
g. Dzuhud artinya hidup sederhana yakni cara/gaya hidup yang berkaitan dengan
urusan dunia kebalikan dari serakah.
h. Qona’ah artinya menerima dengan rasa syukur pada waktu hidup serba
kekurangan ( menerima apa adanya dibarenga dengan rasa syukur )

Kesimpulannya :
Akhlak orang yang beriman kebanyakan yang jadi ukuran tinggi rendahnya nilai iman
yaitu tinggi rendahnya nilai kesabaran

Rukun sabar ada 3 :


1. Perasaan hati menerima.
2. Menjaga lisan dari bahasa yang tidak dibenarkan.
3. Menjaga perilaku dari tindakan yang tidak dibenarkan.

Syarat sabar ada 1 yaitu “ harus dari awal kejadian. “

71. Dari cabang iman yaitu sikap dzuhud kepada urusan dunia.
Yang dimaksud dzuhud secara umum yaitu menghindar/meninggalkan dunia yang
haram karena ingat bahwa urusan dunia lebih sedikit, lebih hina kalau dibandingkan
dengan kenikmatan akhirat.
Tahapan dzuhud terbagi 2 tahapan yaitu :
1. Tahapan dzuhud Arifin, yakni dzuhudnya ahli sufi yaitu menggunakan urusan dunia
hanya sekedar untuk menutupi kebutuhan yang vital/primer dan diyakini
kehalalannya.
2. Dzuhud orang awam yaitu meninggalkan urusan dunia dari usaha haram, hukumnya
dzuhud awam ini wajib bagi setiap manusia.

Pengertian dzuhud tersebut jangan diartikan meninggalkan urusan dunia akan tetapi
mencari urusan dunia dengan cara yang halal dan dikorbankan dijalan yang diridhoi
Allah.

72. Memiliki rasa curiga, maksudnya, mencurigai sesuatu yang diragukan ( tidak acuh
tak acuh ).

73. Dari cabang iman ialah berpaling menjauhi pembicaraan atau obrolan yang tidak
ada manfaatnya.
Untuk menjaga kesucian nilai-nilai agama dibutuhkan sampul beragama, ada 3 :
1. Hindari/tinggalkan pembicaraan yang tidak bermanfaat.
2. Tinggalkan/jauhi pergaulan yang tidak bermanfaat.
3. Usaha mencari materi/ dunia dibatasi/diukur dengan kebutuhan.

Manusia dalam pergaulan terbagi menjadi 4 bagian :


1. Seseorang/manusia tidak punya lidah dan tidak punya hati, orang tersebut
adalah yang senang berbuat dosa bahkan bangga diri setelah berbuat dosa.
Tugas orang beriman berhadapan dengan orang tersebut jangan coba-coba untuk
mendekat karena orang tersebut kelompok Ahlul Adzab.
2. Manusia punya lidah tidak punya hati, tandanya bicaranya bagus tahu aturan
hukum tetapi dia sendiri melanggarnya, bagi orang yang beriman menghadapi
orang tersebut harus extra hati-hati sebab lidahnya mengandung bisa.
3. Punya hati tapi tidak punya lidah/lisan, orang semacam ini orang yang beriman
dan keimanannya tidak diketahui orang banyak.
4. Rajin belajar, ilmunya banyak dan rajin mengamalkan ilmunya, tugas orang
yang beriman menghadapi orang tersebut :
a. Jangan berani melanggar nasehatnya.
b. Jangan berani menjauhi darinya.
c. Pintalah saran, nasehat dan petunjuknya sebab orang tersebut termasuk
orang yang dipecayai oleh Allah.

74. Dari cabang iman adalah bersikap dermawan / Al Juduk, yang dimaksud dermawan
bukan hanya terbatas membagi-bagikan harta ke orang yang memerlukan akan tetapi
dermawan tersebut ialah menyalurkan harta kekayaan dijalan yang dipandang baik oleh
ajaran Islam.
Menurut Imam Ghazali yang dimaksud dermawan yaitu sikap pertengahan antara
berlebih-lebihan dan ngirit.

75. Menghormati orang yang lebih tua, dan menyayangi orang yang lebih muda.

76. Mendamaikan sesama muslimin, maksudnya, seandainya orang Islam dengan Islam
dalam keadaan sengketa.

77. Mencintai menyenangi, menyayangi orang lain sama seperti kepadaa diri sendiri.

Anda mungkin juga menyukai