PELAJARAN
CABANG-CABANG IMAN
Oleh
Ustadz Herman Abdullah ( Alm )
Disusun oleh : Toil Ansori
Tahun 2011
CABANG – CABANG IMAN
Kumpulan Materi Pengajian Rutin, oleh Ustadz Abdullah
Pengasuh Ponpes Nurul Hudayah, Sukapura
Rujukan Kitab : Komi’uttughyan
Sabda Rosulullah SAW yang artinya “ Iman itu bisa bertambah dan bisa berkurang “
(Riwayat Turmudzi)
Maksud dari Hadits tersebut bukan Iman yang berhubungan dengan Tauhid/Rukun Iman tapi
iman yang berhubungan dengan cabang iman, jumlahnya ada 77 cabang
Yang 6 merupakan modal pokok dari pada Iman yaitu yang disebut Rukun Iman. tidak bisa
bertambah dan berkurang, tapi pemahaman/keimanan lebih dari yang pokok/wajib
merupakan cabang, jadi yang 6 (Rukun Iman) merupakan pokok tapi sekaligus juga sebagai
cabang iman.
1. Dari cabang iman yaitu Iman kepada Allah, maksudnya Allah adalah Tuhan alam
semesta yang sangat berbeda dengan semua ciptaan-Nya
Tambahan :
Jumlah Malaikat tidak ada yang tahu kecuali hanya Allah yang tahu, tetapi yang wajib
diketahui jumlah, nama dan tugasnya hanya 10 yaitu :
1. Malaikat Jibril, tugasnya mengirimkan wahyu dari Allah kepada Para Nabi.
2. Malaikat Mikail, tugasnya mengatur turunnya hujan.
3. Malaikat Isrofil, tugasnya meniup sangkakala pada waktu Hari Qiamat.
4. Malaikat Ijro’il, tugasnya mencabut nyawa.
5. Malaikat Munkar, tugasnya memeriksa dan menginterogasi arwah di-Alam
Barjah.
6. Malaikat Nakir, tugasnya memeriksa dan menginterogasi arwah di-Alam
Barjah.
7. Malaikat Rokib, tugasnya mencatat amal baik bagi seluruh manusia ( manusia
dan jin )
8. Malaikat Atid, tugasnya mencatat amal buruk ( manusia dan jin ).
9. Malaikat Malik, tugasnya mengepalai Alam Neraka.
10. Maliakat Ridwan, tugasnya mengepalai Alam Syurga.
3. Dari cabang iman yaitu beriman terhadap Kitab-kitab Allah yang disebut Kitab
Samawi
Cara mengimankannya :
a. Wajib percaya dan yakin bahwa kitab yang Allah turunkan kepada Para Rosul-
Nya itu merupakan Wahyu dari Allah/ bukan Ilham.
b. Wajib percaya dan yakin bahwa semua kitab-kitab Allah terkandung didalamnya
hukum-hukum Allah.
c. Wajib percaya dan yakin bahwa semua kitab-kitab Allah ( Wahyu ) mustahil
secara akal ada kesalahannya ( 100% kebenarannya ).
Tambahan Penjelasan :
1. Wahyu Allah berjumlah 104 Kitab
Yang 100 bentuknya lembaran/ suhuf, yaitu :
- 60 lembar ke Nabi Sis
- 30 lembar ke Nabi Ibrahim
- 10 lembar ke Nabi Musa, sebelum menerima Kitab Taurat.
Yang 4 berbentuk Kitab yaitu :
- Kitab Zabur kepada Nabi Daud
- Kitab Taurat kepada Nabi Musa.
- Kitab Injil kepada Nabi Isa
- Kitab Al Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW
Yang wajib dima’rifatkan atau diamalkan isinya untuk umat Nabi Muhammad adalah
Kitab Al Qur’an.
2. Semua isi kitab-kitab Allah yang tidak mengalami perubahan sampai dengan Hari
Qiyamat adalah mengenahi bertauhid kepada Allah, adapun yang berkaitan dengan
hukum syari’at / tata cara praktek ibadah mengalami perubahan kecuali Kitab Al
Qur’an , segala-galanya mutlak tidak ada perubahan.
4. Dari cabang iman yaitu Wajib percaya dan yakin terhadap Para Utusan Allah atau
Para Rosul dan Para Nabi.
Caranya :
a. Wajib percaya dan yakin segala sesuatu yang disampaikan oleh semua Para
Rosul itu dari Allah.
b. Wajib percaya dan yakin semua Para Nabi dan Para Rosul mustahil salah
c. Wajib percaya dan yakin bahwa Para Nabi dan Para Rosul dilengkapi dengan
Mu’jizat.
Tambahan :
1. Antara Nabi dan Rosul ada sedikit perbedaan yang namanya Nabi tidak punya
umat, sedangkan Rosul mempunyai umat.
2. Jumlah Para Nabi yang wajib diketahui yaitu 124.000, dari Nabi Sis diumat Nabi
Musa.
3. Jumlah Para Rosul yang wajib diketahui jumlahnya ada 3 pendapat :
a. 313
b. 314
c. 315
Para Rosul yang wajib diketahui jumlah dan namanya satu persatunya yaitu 25
didalam Al Qur’an disebutkan semua.
5. Dari cabang iman yaitu wajib percaya dan yakin dengan adanya Hari Qiyamat dan
wajib percaya dan yakin dengan isi yang terkandung di Hari Qiyamat, yaitu :
a. Adanya balasan amal.
b. Perhitungan amal/hisab.
c. Timbangan amal/mizan
d. Jembatan sirothol mustaqin, yang ijmali.
e. Syurga.
f. Neraka
6. Dari cabang iman yaitu wajib percaya dan yakin bahwa di alam akhirat khususnya
bangsa manusia dihidupkan kembali yang dikenal dengan sebutan bangkit dari
alam kubur.
7. Dari cabang iman yaitu wajib percaya dan yakin terhadap Qodarnya Allah.
Caranya :
a. Wajib yakin bahwa Allah yang menciptakan makhluk ada dan tidak adanya.
b. Wajib yakin bahwa setiap yang dikerjakan oleh seluruh makhluk tidak lepas dari
Takdir Allah dan wajib bagi seluruh manusia ridho menerima Qodho dari Allah
8. Dari cabang iman yaitu wajib percaya dan yakin setelah bangkit dari alam kubur
sejumlah manusia khususnya digiring untuk berkumpul di padang makhsyar.
Tambahan penjelasan :
a. Tanah Padang Makhsar berwarna putih lebih dari putihnya perak dan tanah
Padang Makhsar sangat rata, ibarat papan yang memanjang.
b. Setelah diproses dipadang makhsar seluruh manusia digiring kesatu tempat yang
disebut mauqip yang pada akhirnya manusia digiring untuk menyeberang diatas
Sirothol Mustaqim.
c. Dari kalangan Umat Nabi Muhammad SAW, pada waktu menyeberang diatas
Sirothol Mustaqim terbagi 7 macam kelompok :
1. Siddiqun : waktu menyeberang diatas Sirothol Mustaqim cepatnya
menyeberang ibarat kilat menyambar, yaitu orang-orang yang imannya
mencapai ‘Ainul Yakin.
2. ‘Aalimun, lamanya menyeberang ibarat angin kencang, yaitu kelompok
orang-orang yang shaleh.
3. Orang-orang Budala artinya yang senang berkorban dijalan Allah dengan
mengharap keridhoan Allah, lamanya menyeberang ibarat terbangnya
burung alap-alap.
4. Orang –orang yang mati sahid artinya penyebab kematiannya dalam
rangka mempertahankan aqidah, lamanya menyeberang ibarat larinya
kuda balap, diperkirakan jarak tempuhnya ½ hari.
5. Orang-orang yang beribadah haji secara makbul dan makbur, lamanya
menyeberang dalam ukuran 1 hari penuh.
6. Orang beriman yang penuh ketaatan, kekurangan, kelemahan dan
kesalahan masih banyak tetapi ada ketaatan kepada Allah, lamanya
menyeberang kurang lebih 1 bulan.
7. Orang orang yang kafir atau mati membawa iman tapi dosanya lebih
banyak ( menyeberangnya ada yang jalan kaki biasa dengan membawa
beban dosa dan ada yang berjalan tidak wajar).
10.Dari cabang iman yaitu wajib mencintai Allah, artinya cinta terhadap Allah diatas
segala cinta.
Kalau keimanan seseorang masih ada dalam hati yang paling luar maka cinta kepada
Allah dengan perasaan cinta yang kelas menengah.
Kalau iman sudah mencapai hati yang paling dalam cinta kepada Allah dengan rasa cinta
yang sempurna, tandanya mutlak meninggalkan maksiat.
11.Dari cabang iman yaitu wajib memiliki perasaan takut terhadap ancaman Allah ,
yang intinya siksaan orang Mu’min yang merasa takut dengan ancaman Allah, terbagi 3
tahapan ( dari bawah ) :
a. Kalau sudah bisa memahami diri dari melanggar larangan derajatnya Waro’
b. Kalau merasa takut dari ancaman Allah sesuatu yang tidak jelas hukumnya halal
atau haram, karena marasa takut terjerumus ke urusan haram maka langsung
ditinggalkan namanya derajat Takwa.
c. Kalau sama sekali tidak melirik urusan dunia dan tidak ada satu napaspun yang
tidak jadi ibadah maka namanya derajat Siddiq orangnya disebut Siddiiqon.
Kesimpulannya :
Orang takwa termasuk kelompok orang Siddiq dan orang Waro’ termasuk orang
takwa dan juga orang yang terpelihara dari usaha haram termasuk orang waro’.
12.Dari cabang iman yaitu wajib merasa optimis terhadap Rahmat Allah.
( kebalikannya orang putus asa= haram )
Hakekat mengharapkan rahmat Allah yaitu perasaan tenang, gembira karena ada sesuatu
yang ditunggu yakni janji keuntungan dibarengi dengan usaha.
Tentang harapan :
- Kalau yang diharapkan tanpa dibarengi dengan ada upaya namanya menipu diri
( orang tidak waras ).
- Kalau penyebabnya yang diharapkan entah itu terjadi atau tidak terjadi itu
namanya harapan hampa ( hanya khayalan ).
- Kalau yang kita harapkan pernah terjadi dimasa lalu itu namanya ingat atau
teringat/ terkenang ( bukan harapan tetapi kenangan ).
13.Dari cabang iman yaitu wajib bertawakal kepada Allah, makna dari tawakal yaitu
Allah dijadikan sandaran untuk urusan rizki.
Wawasan :
Bertawakal kepada Allah terbagi 3 tahapan :
a. Bertawakal kepada Allah artinya yakin dan percaya bahwa rizki jaminan iman
ilmu dari Allah tetapi keyakinan tersebut ibarat yakin kepada yang mewakili.
( masih ada rasa jangan –jangan ini, itu ).
b. Tawakal kepada Allah ibarat hubungan anak kecil dengan ibunya (Muroqobah).
Kalau ada kesusahan yang dipanggil ibu/ kalau ada apa-apa ibu .
c. Tawakal kepada Allah ibarat pasrahnya mayat terhadap orang yang hidup.
15.Dari cabang iman yaitu wajib meyakinkan bahwa derajat Nabi Muhammad SAW
paling Agung diantara semua makhluk dan wajib mengagungkan Nabi Muhammad
SAW dengan cara memelihara sopan santun pada waktu menceritakan Beliau, mendengar
nama Beliau, mendengar Hadits Beliau, memperbanyak membaca shalawat dan
mengikuti jejak langkah Beliau.
16.Dari cabang iman wajib berfanatik/merasa fanatik terhadap agama Islam, artinya
wajib meyakinkan bahwa tidak ada agama didunia ini yang baik dan benar dan diridhoi
Allah kecuali Agama Islam. Dan wajib mempertahankan diri tetap memeluk Agama Islam
sampai datang ajal.
17.Dari cabang iman yaitu wajib meyakinkan dan wajib mencari ilmu. Ilmu yang
dimaksud yaitu ilmu yang berguna untuk didunia dan akhirat.
Untuk menambah wawasan :
Fadilah yang dijanjikan Allah yang berhubungan dengan ilmu yang sudah disebut diatas :
a. Mempelajarinya jadi amal kebaikan.
b. Mempelajarinya ulang dinilai ibadah membaca tasbih.
c. Membahas ilmu dengan tujuan mengungkapkan hak dan kebenaran dinilai
ibadah jihad.
d. Mencarinya dinilai ibadah.
e. Memberikan ilmu kepada orang lain dinilai bersedekah.
f. Pasrah terhadap yang ahli dinilai pendekatan diri kepada Allah.
g. Merenung/berpikir mengenahi urusan ilmu sama dengan ibadah puasa.
h. Mendiskusikan ilmu sama dengan ibadah shalat sunat.
18.Dari cabang iman yaitu wajib yakin bahwa ilmu agama wajib disebarluaskan dan
bagi setiap yang berilmu wajib menyebarluaskan tentang ilmu agama.
Sabda Rosulullah SAW yang artinya :
“ Kalian yang mendengar dari-Ku wajib menyampaikan kepada orang-orang yang
tidak pernah mendengar langsung dari-Ku “
Cara menyebarkan Agama Islam :
a. Kalau diantara seseorang yang tahu cara shalat yang benar pada waktu melihat
orang lain shalat yang tidak sesuai dengan aturan yang sebenarnya maka orang
yang tahu tersebut wajib memberitahu kepada orang tersebut.
b. Wajib disetiap Masjid atau tempat, ada seseorang yang menguasahi tentang
urusan Islam dan memberi pemahaman kepada orang awam yang dangkal ke-
Islamannya.
c. Wajib bagi setiap orang ‘Alim ( yang menguasahi agama Islam ) secara fardhu
kifayah berkeliling menyebarkan ilmu agama didaerah sekitarnya dan tidak
boleh meminta dibekali kepada warga masyarakat.
Ulama terbagi 2 Yaitu :
1. Ulama Dunia.
Tanda-tanda Ulama Dunia ada 5 yaitu :
a. Ucapan dengan perilakunya 100 % berbeda.
b. Memaksakan kehendak berbicara tentang agama yang tidak sesuai dengan
ilmu yang dia miliki.
c. Senang bermewah-mewah, jauh dari hidup sederhana.
d. Senang melibatkan diri dalam urusan yang bukan bidangnya.
e. Gegabah memberikan satu keputusan yang belum jelas dasar hukumnya.
2. Ulama Akhirat.
Tanda-tanda Ulama Akhirat yaitu :
a. Ilmu agama tidak dikomersilkan.
b. Lebih mengutamakan, menegakkan hukum yang sebenarnya.
c. Punya rujukan yang bisa dipertanggungjawabkan ( misalnya dalam Ilmu Fiqih
merujuk ke Ulama Madzhab )
19. Dari cabang iman yaitu meng-Agungkan Al Qur’an dan menghormatinya dengan
cara :
a. Yang hukum sunat
1. Membaca Al Qur’an dalam keadaan suci dari hadats.
2. Gosok gigi sebelum membaca Al Qur’an ( nyusur ), tidak harus dengan sikat boleh
dengan barang yang kasad, seperti kain.
3. Duduk yang baik dan benar dan berpakaian yang rapih sebab setiap membaca Al
Qur’an termasuk bermunajat kepada Allah.
b. Yang hukumnya wajib ( secara global )
1. Menjamah Al Qur’an atau membaca wajib dalam keadaan punya wudhu.
2. Membaca Al Qur’an wajib dipenuhi tajwidnya dan makhorijul hurufnya.
3. Tidak boleh membiarkan AlQur’an dalam keadaan berceceran atau disimpan
ditempat yang tidak aman .
4. Tidak boleh menyimpan sesuatu diatas Mushap AlQur’an walaupun yang disimpan
tersebut kitab ilmu agama.
5. Tidak boleh membaca AlQur’an disembarang tempat – tempat maksiat dan
dilingkungan orang – orang supaha ( Orang kafir/munafik)
6. Kertas AlQur’an tidak boleh dibuang dengan begitu saja,Tapi caranya :
- Dibakar.
- Debunya dihamburkan dengan cara pakai air dalam satu wadah.
- Airnya dihanyutkan kesungai yang agak besar atau dimasukan
kelubang galian ditempat yang suci tidak terjamah manusia.
20.Dari cabang iman yaitu melaksanakan bersuci yakni : wudlu, mandi wajib,
mensucikan najis dan bertayamum dengan baik dan benar.
21.Dari cabang iman yaitu melaksanakan shalat yang lima waktu sehari semalam
dengan baik dan benar, maksudnya shalat tidak sebatas dilaksanakan akan tetapi betul-
betul dibangun dengan cara :
a. Penuhi syarat, rukun dan jauhi yang membatalkan shalat.
b. Pelihara nilai-nilai shalat dikehidupan sehari-hari.
c. Ajarilah, ajaklah orang-orang yang belum mau shalat
22.Dari cabang iman yaitu membayar zakat sesuai dengan ketentuannya, maksudnya
tanda orang beriman kalau zakat pas, tidak asal-asalan ( Baca fiqih tentang zakat ).
23.Dari cabang iman yaitu Puasa Ramadhan yang sesuai dengan peraturan yang
sebenarnya. Puasanya tidak hanya sekedar menahan lapar dan dahaga.
24.Dari cabang iman yaitu melakukan ‘itikaf, maksudnya diam didalam Masjid dengan
memenuhi syarat dan rukun ‘itikaf.
Syaratnya :
a. orang Islam
b. Suci dari hadats besar dan kecil.
Rukun ‘Itikaf ada 4 :
1. Niat ber’itikaf berbarengan dengan duduk didalam masjid, kalau ‘itikafnya secara
nadzar pada waktu duduk niat memenuhi kewajiban.
2. Masjid tersebut betul-betul masjid yang asli artinya bukan Musholla, surau, langgar
dll.
Untukmenentukan masjid dan Musholla tergantung niat pada waktu membangun.
Untuk Tahiyal Masjid asal ada diatas sajadah bisa/sah
3.Berdiam yang termasuk ukuran diam walaupun hanya sebentar, ukurannya duduk
lebih dari tuma’ninah shalat.
4.Orangnya sah ber’itikaf artinya :
a. Orangnya Islam
b. Berakal, walaupun belum baligh.
c. Kosong dari hadats besar.
25.Dari cabang iman yaitu beribadah haji atau ibadah umroh manakala sudah ada
kemampuan, tidak ditunda-tunda.
26.Dari cabang iman yaitu berjuang dijalan Allah demi tegaknya agama Islam,
berjuang yang dimaksud adalah memerangi orang-orang kafir manakala kafir tersebut
memusuhi Islam. Adapun berjuang secara umum berkorban dijalan Allah demi meraih
keridhoaan Allah dengan tenaga, harta, ilmu dan pikiran.
27. Dari cabang Iman yaitu menetap di satu tempat yang dipakai/ dijadikan perbatasan
antara Kaum Muslimin dan daerah kaum kafirin untuk menjaga atau demi
keamanan Kaum Muslimin. Aturan ini berlaku dalam keadaan perang sabilillah.
28. Dari cabang Iman yaitu tetap tabah dan sabar tidak mundur untuk menghindar
pada waktu bertemu dimedan perang antara tentara Kafir dan Tentara Islam.
29. Dari Cabang Iman yaitu menyerahkan ghonimah sepenuhnya kepada pimpinan
atau wakilnya supaya ghonimah tersebut dibagikan secara adil. Yang dimaksud
ghonimah adalah harta rampasan perang pada waktu perang fisabilillah.
30. Dari cabang iman yaitu memerdekakan Hamba Sahaya yang beriman.
Tahap II : Kalau tidak mampu yang pertama wajib berpuasa selama 2 bulan berturut-
turut, kalau batal 1 hari wajib diulang menghitung dari awal, walaupun
batal puasanya karena udzur, kecuali kalau terselang karena keadaan haid.
Tahap III : Kalau tidak mampu Tahap I dan II, wajib memberi makanan ke 60 orang
miskin ( miskin zakat ) setiap orang rata-rata 1 mud ( 8 ons ).
Untuk kafaroh pembunuhan tidak ada tahap III, hanya Tahap I dan II.
Tahap II : Kalau tidak mampu tahap I, wajib berpuasa 3 hari walaupun tidak
berturut-turut.
32. Dari cabang iman yaitu memenuhi janji, setiap berjanji wajib ditepati sesuai dengan
janji tersebut, sebab manakala membiasakan diri selalu tidak tepat janji, maka orang
semacam ini termasuk kelompok orang-orang munafik sebagaimana Sabda Rosulullah
SAW yang artinya :
“ Tiga tanda bagi orang-orang munafik yaitu kalau berbicara selalu bohong kalau
berjanji selalu tidak tepat dan kalau diberi amanah selalu berkhianat “
35. Dari cabang iman yaitu menjaga dan memelihara kelamin dari penggunaan yang
dilarang oleh Allah, seperti berbuat zinah atau melakukan seperti yang dilakukan kaum
gay, kaum lesbian termasuk onani.
36. Dari cabang Iman ialah menyalurkan/menyampaikan amanah kepada yang berhak
menerimanya.
Secara global, semua yang kita miliki adalah merupakan amanah.
Tanda-tanda manusia yang berjiwa nifak/munafik, berdasarkan Hadits ada 3 macam :
1. Kalau ngomong selalu berbohong.
2. Kalau berjanji selalu tidak ditepati.
3. Kalau diberikan amanah selalu dikhianati/ berkhianat.
Janji Allah terhadap Kaum Mu’minin yang berjiwa amanah yaitu kelak diakhirat
dibebaskan memilih untuk calon istrinya bidadari didalam surga.
37. Dari cabang iman yaitu tidak membunuh sesama manusia terkecuali membunuh
yang hukumnya wajib.
Yang wajib dibunuh dan hak membunuh jumlahnya 3 kelompok manusia
1. Orang yang berzinah mukson baik itu laki-laki ataupun perempuan. Yang disebut
zinah mukson ialah seseorang yang berzinah yang orang tersebut sudah mengalami
nikah yang sah dalam keadaan masih berumah tangga atau sudah menjadi duda atau
janda.
Cara membunuh orang yang berzina mukson ialah dirajam artinya dilempari batu
dengan batu yang sedang, sampai meninggal.
Kalau seandainya ada kelompok yang menegakkan/ melaksanakan rajam tidak boleh
karena bukan kewajibannya bahkan malah dosa, jadi bagi kita yang penting hati
merasa tidak rela ( merasa benci ).
39. Meninggalkan usaha yang hukumnya haram dan sekaligus mencegah masuknya
harta kekayaan yang haram.
Maksudnya, wajib bagi setiap orang yang beriman dalam rangka mencari harta untuk
memenuhi kewajiban dan kebutuhan dengan cara usaha yang halal
40. Dari cabang iman yaitu menjaga diri dan keluarga dari jenis pakaian yang
diharamkan, perhiasan yang diharamkan dan wadah yang diharamkan.
Maksudnya :
1. Haram bagi laki-laki yang dewasa juga banci yang dewasa memakai pakaian yang
bahan dasarnya dari sutra atau sutra bercampur katun akan tetapi sutranya paling
banyak.
2. Haram bagi laki-laki dewasa memakai perhiasan dari jenis emas atau perak atau
campuran dengan jenis lain yang cara percampurannya dilarutkan.
Diluar perhiasan perak haramnya dari aturan lainnya, seperti laki-laki menyamai
perempuan.
3. Haram menyimpan dan menggunakan wadah yang terbuat dari emas dan perak.
41. Dari cabang iman ialah wajib menjaga diri dan keluarga dari permainan yang
dilarang yakni Berjudi dan bermain musik.
Pengertian judi yaitu taruhan dari satu kejadian yang menang mendapat imbalan yang
kalah harus membayar baik berbentuk uang maupun berbentuk barang.
42. Dari cabang iman yaitu hidup sederhana, artinya dalam menggunakan harta
kekayaan baik untuk pribadi, keluarga atau orang lain tidak berlebih-lebihan juga
tidak terlalu pelit ( pertengahan ukuran memberi nafkah )
43. Dari cabang iman yaitu tidak pernah dendam dan tidak pernah hasud .
Dendam artinya merasa tidak enak karena disakiti orang lain dan ingin membalasnya
Hasud artinya merasa tidak senang kalau orang lain mendapat keuntungan, tapi merasa
senang kalau orang lain mendapat kerugian ( tidak beruntung ).
44. Dari cabang iman ialah wajib mencegah, menahan diri jangan sampai
menyepelekan sesama orang Islam, baik didepan mereka atau dibelakangnya.
Sabda Rosullullah SAW yang artinya :
45. Dari cabang iman yaitu beramal ( beribadah ) artinya setiap beramal niatnya
karena Allah dan tujuannya mengharapkan pahala dari Allah
Ikhlas beramal adalah kebalikannya dari Riya Amal
Ikhlas terbagi tiga tahapan :
a. Ikhlas Mubtadi’in
Iklas mubtadin ialah melaksanakan ibadah mengharapkan keuntungan dari
Allah dunia dan akirat, yang sesuai dengan janji Allah.
b. Ikhlas ‘Abidin
Ihklas ‘Abidin ialah melaksanakan ibadah, hanya semata-mata mengharapkan
surga yang telah Allah janjikan.
c. Ikhlas ‘Arifin
Ihklas Aripin ialah, melaksanakan ibadah hanya mengharapkan ke Ridhoan
Allah.
46. Dari cabang Iman wajib merasa gembira kalau mampu melaksanakan ibadah atau
taat dan wajib menyesal lantaran berbuat dosa.
Cara bahagia lantaran bisa ibadah, wajib merasa yakin dan menerima dengan sepenuh
hati bahwa Allah memberikan taufik.
Cara menyesal dari perbuatan dosa yaitu setelah berbuat dosa disengaja ataupun tidak
langsung ingat kepada ancaman siksaan Allah.
Kesimpulannya :
Barang siapa yang tidak merasa bahagia karena bisa ibadah tidak merasa prihatin karena
kehilangan kesempatan dan tidak menyesal lantaran berbuat dosa, jadi tanda orang yang
jiwanya mati.
48. Dari cabang iman yaitu memotong hewan kurban, hewan akikah dan hewan hadiah
yang disebut bayar Dam, hewan tersebut boleh unta, sapi, domba atau kambing
yang sudah memenuhi syarat . Yang dimaksud memotong hewan qurban ialah :
Pelaksanaannya tanggal 10 sampai tgl 13 bulan haji.
Yang dimaksud memotong hewan akikah ialah : Berhubungan dengan kelahiran tepatnya
setelah 7 hari dari kelahiran kalau sudah ada kemampuan .Tapi kalau belum mampu
kapan saja mampunya yang dimaksud hewan hadiah atau membayar dam yaitu yang
berhubungan dengan pelanggaran sewaktu ibadah haji .
49. Dari cabang iman ialah Wajib mentaati aturan pemerintah dengan catatan aturan
tersebut sesuai dengan aturan Allah dan Rasulnya akan tetapi kalau aturan
tersebut tidak sesuai dengan aturan Allah kalau ada kemampuan wajib ditolak
kalau dalam keadaan terpaksa boleh diikuti asal hati tidak mendukung. Aturan
pemerintah yang hukumnya boleh kalau kemanfaatannya untuk kepentingan umum
aturan tersebut wajib ditaati.
50. Berpegang teguh kepada ajaran Islam yang sebenarnya, artinya cara imam mengikuti
Ahlussunnah ( bertauhid ) Cara ibadah mengikuti Ahlu sunnah wal jama’ah berpedoman
ke salah satu ulama madzhab yang empat yakni : Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hambali
51. Dari cabang iman ialah menegakkan hukum secara adil yang dimaksud adil ialah :
Menempatkan sesuatu pada tempatnya.
Salah satu sabda Rosullullah Beliau menegaskan yang artinya :
“Barang siapa yang menghakimi seseorang tidak secara adil maka orang tersebut pasti
mendapatkan laknat Allah, tandanya hidup dan kehidupannya serba salah”
52. Amar ma’rup dan nahyi munkar, artinya memerintah kejalan Allah (bukan mengajak )
mencegah manusia melakukan mak’siat (bukan melarang).
53. Saling tolong menolong demi kebaikan dan menuju kearah taqwa kepada Allah.
55. Dari cabang iman yaitu berbuat baik kepada kedua orang tua, baik selama beliau
masih hidup atau setelah meninggal dunia.
Hadits yang artinya :
“ Berbuat baik kepada kedua orangtua lebih afdol / utama dari pada shalat, sodaqoh,
puasa Ramadhan, Ibadah Haji, Ibadah Umrah, dan Jihad fisabilillah. “
Maksudnya, ibadah semuanya rajin, tetapi karena tidak ada ridho dari orangtua maka
ibadahnya sah dan diterima tetapi nilainya / fadilahnya nol.
Cara berbuat baik kepada kedua orang tua pada waktu beliau masih hidup :
1. Tidak boleh disakiti badannya terlebih disakiti perasaannya.
2. Tidak boleh dibantah kalau seandainya kemauan orangtua sesuai dengan aturan
yang sebenarnya.
3. Dido’akan senantiasa.
Cara berbuat baik kepada kedua orangtua setelah meninggal dunia :
1. Berbuat baiklah ke keluarga dari orangtua tersebut, maksudnya ke adik atau
kekakak dari orangtua atau kepada kerabat dekatnya.
2. Melalui bersedekah secara bebas dengan niat dan tujuan ingat ke orangtua.
3. Dengan cara berdo’a, do’anya :
a. Do’a sesudah shalat.
b. Mohonkan kepada Allah bahwa orangtua tersebut ditempatkan ditempat
yang diridhoi Allah.
c. Harus hati-hati jangan sampai ada bahasa yang memberatkan orangtua
dialam barzah ( bahasa umpatan )
Kisah dijaman Rosulullah SAW :
Al Komah dari keluarga biasa-biasa namun Allah menjadikan orang kaya dan
terpandang, orangtuanya tidak diperhatikan maka orangtuanya bersumpah tidak akan
mema’afkan, pada suatu saat Al Komah sakit parah, hidup sakit parah tetapi mati
sepertinya susah.
Setelah Ibunya dihubungi ternyata Ibunya tidak mau mema’afkan.
Akhirnya Ibunya mema’afkan kemudian Al Komah meninggal.
56. Dari cabang Iman adalah bersirahturahmi artinya tidak memusuhi keluarganya.
1. Keluarga secara turunan.
2. Keluarga secara agama/iman/Islam.
Cara bersirahturahmi banyak antara lain :
- Berkunjung.
- Kirim Surat
- Kirim salam
- Mengirim sesuatu
Intinya tidak ada tali permusuhan.
57. Dari cabang iman ialah beakhlak baik, berbudi luhur ada perbedaan dengan
akhlakul karimah .
Akhlakul karimah khusus untuk para Rosul
Kalau manusia biasa berakhlak baik, berbudi luhur.
Tanda-tanda manusia berakhlak baik dan berbudi luhur :
1. Memiliki kepribadian yang sempurna, orang tersebut sadar betul-betul sadar
bahwa dirinya manusia yang diberi beban amanah.
2. Jarang menyakiti orang lain.
3. Banyak karyanya/ hasil kerjanya yang bermanfaat bagi orang banyak.
4. Jujur dalam hal berbicara.
5. Banyak kerja sedikit berbicara maksudnya bukan sekedar teori.
6. Jarang berbuat kesalahan yaitu tindak tanduk penuh dengan kehati-hatian dan
keimanan.
7. Jarang bertindak berlebih-lebihan.
8. Senang menyambungkan tali persaudaraan/kekeluargaan termasuk persahabatan.
9. Bersikap lentur/fleksibel
10.Banyak sabarnya.
11.Banyak mensyukuri nikmat dari Allah.
12.Tidak sering membuat alasan untuk melawan Allah.
13.Penuh dengan sikap toleransi yaitu selama itu bisa ditolelir.
14.Jarang mendo’akan jelek terhadap makhluk Allah / bukan manusia saja.
15.Jarang memarahi orang lain.
16.Tidak membuat provokasi/provokator.
17.Jarang mengumpat orang.
18.Tidak bersikap terburu-buru.
19.Tidak pernah dendam.
20.Tidak pelit.
21.Tidak ada perasaan hasud.
22.Cinta karena Allah dijalan Allah.
23.Rela dan marah dijalan Allah karena Allah
Kesimpulannya :
a. Cinta dan benci terhadap sesuatu dijalan Allah demi keridhoan Allah.
b. Rela ataupun tidak dijalan Allah demi keridhoan Allah.
( Sulam Taufik, Kitab yang memuat tentang akhlak )
58. Dari cabang Iman yaitu memberlakukan secara baik kepada hamba sahaya.
Sampai saat ini sudah tidak ada hamba sahaya, maka diqiyaskan dengan
pembantu rumah tangga.
Cara nya :
1. Memberi maaf terhadap kesalahannya.
2. Mendidik dan memberi pelajaran tentang urusan Agama yang termasuk kewajiban
pokok.
3. Memberi nafkah dengan ukuran kebutuhannya yang pokok.
4. Mengistirahatkan dari pekerjaan pada waktu qoelullah ( tenaganya jangan diforsir ).
59. Dari cabang iman ialah selaku bawahan, wajib mentaati atasannya dengan syarat :
1. Aturan/ peraturan bukan untuk maksiat.
2. Cara mentaatinya sesuai dengan kemampuan masing-masing bawahan.
60.Dari cabang iman ialah memelihara dan memenuhi hak istri dan anak-anak dengan
cara :
Cara menafkahi Istri : ( secara terperinci ada di pelajaran tentang Rumah Tangga )
1. Suami wajib memberi nafkah kepada istrinya kalau istri tersebut tidak dalam keadaan
nusuj.
Cara memberi nafkah diukur dengan kemampuan suami sedikitnya, banyaknya,
pertengahannya tergantung naik turunnya penghasilan suami.
Kalau kewajiban memberi nafkah tidak dipenuhi dan istrinya tidak rela maka nafkah
tersebut jadi utang walaupun sudah lewat bertahun tahun karena nafkah tersebut
penukar dari istri atau imbalan karena suami memakai istrinya.
Berbeda dengan kewajiban memberi nafkah ke sanak keluarga yang sudah terlewatkan
itu tidak jadi utang karena kewajiban menafkahi sanak keluarga dalam rangka
membantu.
2. Wajib kepada para suami mendidik dan mengajari istrinya sesuatu yang menjadi
kebutuhan dalam agama, yakni ibadah yang wajib, ibadah yang sunat.
Misalnya : cara shalat yang benar dan yang berhubungan dengan urusan haid dan
nifas.
Nafkah tersebut disebut nafkah jangka panjang.
Nafkah orangtua ke anak-anaknya tidak wajib ukurannya sama, sedikit atau banyak akan
tetapi ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan.
Dan boleh dibeda-bedakan pemberian orangtua ke anak-anak mereka kalau diperlukan :
a. Karena kesolehannya.
b. Karena senangnya.
Nafkah tersebut adalah nafkah jangka pendek.
Adapun nafkah jangka panjang seorang ayah, wajib mendidik dan mengajari anak-
anaknya urusan agamanya mulai dari usia 8 tahun sampai akhil baligh
61. Mencintai ahli ibadah (tidak menyepelekannya) dengan cara menghormatinya
Menghargainya dengan ucapan dan prilaku.
62. Menjawab salam dari sesama Islam kalau diharuskan kepada pribadi seseorang
maka
Hukumnya pardhu ‘aen bagi orang tersebut, tapi kalau ditujukan secara umum maka
Menjawab salam hukumnya pardu kifayah.
63. Dari cabang iman yaitu melayad orang sakit (memiliki rasa peduli ), artinya sunat
hukumnya melayat orang sakit, tapi wajib hukumnya memiliki kepedulian .
Orang sakit yang sunat dijenguk ialah : yang tidak mampu berangkat shalat Jum’at.
64. Dari cabang iman yaitu melaksnakan shalat jenazah, hukum shalat jenazah adalah
fardu kifayah, artinya cukup dilaksanakan oleh sebahagian/ bukan kewajiban individu,
itupun kalau yakin itu orang itu (mayat itu) orang Islam.
65.Dari cabang iman yaitu mendo’akan orang yang bersin, dengan do’a yarhamukallah.
Tambahan :
a. Imam ghazali menjelaskan setiap orang yang dido’akan yarhamukallah harus
berbalik mendo’akan dengan do’a Yahdi kumullah wayuslikhuu baalakum.
b. Syaratnya orang yang bersin :
1. Membaca Alhamdulillah
2. Bersinnya secara alami
Hukum membaca Alhamdulillah setelah bersin adalah sunnat, tapi mendo’akan
yarhamukallah bagi yang bersin tersebut hukumnya wajib .
Kalau dilingkungan orang-orang yang sama sekali tidak tahu aturan tentang
bersin maka tidak boleh memberi peluang untuk berbuat dosa kepada orang
yang berada dilingkungan tersebut.
66.Dari cabang iman yaitu wajib menjauhi sesuatu yang membawa akibat rusaknya
aqidah, rusaknya akhlak, rusaknya kehidupan beragama yakni :
a. Yang timbul dari lingkungan orang-orang kafir.
b. Dari lingkungan orang –orang yang senang berbuat bid’ah dolalah.
c. Dari lingkungan orang-orang yang senang berbuat dosa besar.
Barang siapa yang sulit atau mendapatkan kesulitan untuk mengembangkan Agama Islam
disatu daerah dikarenakan terlalu banyak fitnah (halangan, rintangan tidak bisa ditembus)
maka wajib bagi orang tersebut pindah ke satu daerah yang memungkinkan didaerah
tersebut bisa mengembangkan ajaran Islam.
Akan tetapi kalau masih bisa disatu daerah agama dikembangkan lebih baik tetap tidak
pindah kedaerah lain.
Kalau orang itu dibutuhkan sementara didaerah tersebut kosong, kalau pindah bisa malah
berdosa.
67. Dari cabang Iman yaitu menghormati, menghargai dan berbuat baik kepada
tetangga dengan cara :
1. Menunjukkan sikap dengan mimik wajah yang cerah.
2. Mengirimkan sesuatu atau memberi sesuatu kepada tetangga.
3. Menanggung resiko kejengkelan, kepedihan, perasaan sakit hati yang disebabkan
oleh perilaku tetangga.
4. Kalau seandainya dari yang 3 belum mampu melaksanakan, yang penting jangan
menyakiti tetangga.
Umpamanya kita mempunyai watak yang sulit dirubah, sebaiknya kita tetap dirumah/
menghindar dari permasalahan.
69.Dari cabang iman yaitu wajib menutupi kejelekan sesama Umat Islam.
Mengumpat terhadap sesama Islam yang hukumnya boleh ada 15 jalan / tempat yaitu :
1. Memberi petunjuk ke orang lain supaya orang tersebut menyesuaikan diri yang
sesuai dengan aturan yang sebenarnya.
2. Seseorang menceritakan aib orang lain tapi tujuannya meminta saran dan nasihat
untuk mencari jalan keluar.
3. Menyalahkan seorang ‘Alim yang ‘Alim tersebut salah memberi penjelasan kepada
jema’ahnya yang tujuannya supaya jema’ah tersebut tidak mengikuti ‘Alim yang
sesat.
Kesimpulannya :
Akhlak orang yang beriman kebanyakan yang jadi ukuran tinggi rendahnya nilai iman
yaitu tinggi rendahnya nilai kesabaran
71. Dari cabang iman yaitu sikap dzuhud kepada urusan dunia.
Yang dimaksud dzuhud secara umum yaitu menghindar/meninggalkan dunia yang
haram karena ingat bahwa urusan dunia lebih sedikit, lebih hina kalau dibandingkan
dengan kenikmatan akhirat.
Tahapan dzuhud terbagi 2 tahapan yaitu :
1. Tahapan dzuhud Arifin, yakni dzuhudnya ahli sufi yaitu menggunakan urusan dunia
hanya sekedar untuk menutupi kebutuhan yang vital/primer dan diyakini
kehalalannya.
2. Dzuhud orang awam yaitu meninggalkan urusan dunia dari usaha haram, hukumnya
dzuhud awam ini wajib bagi setiap manusia.
Pengertian dzuhud tersebut jangan diartikan meninggalkan urusan dunia akan tetapi
mencari urusan dunia dengan cara yang halal dan dikorbankan dijalan yang diridhoi
Allah.
72. Memiliki rasa curiga, maksudnya, mencurigai sesuatu yang diragukan ( tidak acuh
tak acuh ).
73. Dari cabang iman ialah berpaling menjauhi pembicaraan atau obrolan yang tidak
ada manfaatnya.
Untuk menjaga kesucian nilai-nilai agama dibutuhkan sampul beragama, ada 3 :
1. Hindari/tinggalkan pembicaraan yang tidak bermanfaat.
2. Tinggalkan/jauhi pergaulan yang tidak bermanfaat.
3. Usaha mencari materi/ dunia dibatasi/diukur dengan kebutuhan.
74. Dari cabang iman adalah bersikap dermawan / Al Juduk, yang dimaksud dermawan
bukan hanya terbatas membagi-bagikan harta ke orang yang memerlukan akan tetapi
dermawan tersebut ialah menyalurkan harta kekayaan dijalan yang dipandang baik oleh
ajaran Islam.
Menurut Imam Ghazali yang dimaksud dermawan yaitu sikap pertengahan antara
berlebih-lebihan dan ngirit.
75. Menghormati orang yang lebih tua, dan menyayangi orang yang lebih muda.
76. Mendamaikan sesama muslimin, maksudnya, seandainya orang Islam dengan Islam
dalam keadaan sengketa.
77. Mencintai menyenangi, menyayangi orang lain sama seperti kepadaa diri sendiri.