Oleh :
Muzaijadah Retno Arimbi
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
ABSTRAK
Penanganan tuberkulosa yang penting adalah diagnose dini dan pemberian kemoterapi yang
sesuai.Gambaran perjalanan penyakit dan gejala klinis tuberkulosa cenderung tergantung pada respon imun
tubuh, bila dibanding virulensi kuman penyebabnya.
Imunitas pada tingkat seluler merupakan suatu keadaan dari tingkat dimana makrofag teraktifasi dan
pengerahan makrofag pada lesi serta kemanpuan makrofag untuk menghancurkan kuman M.TB.
Kortikosteroid mempunyai kemanpuan mencegah atau menekan berkembangnya manifestasi
inflamasi dan juga mempunyai nilai yang tinggi pada pengobatan penyakit-penyakit yang berhubungan
dengan reaksi imun , baik kondisi yang berhubungan dengan imnunitas humoral maupun seluler.
Dari pengalaman dan penelitian yang pernah dilakukan, tidak semua infeksi tuberkulosa perlu
mendapat tambahan kortikosteroid. Beberapa keadaan dimana kortikosteroid perlu dipertimbangkan
pemakaiannya pada keadaan: Penderita tuberkulosa paru dengan keadaan penyakit berat dan tanda toksik ,TB
Millier, efusi Pleura dan Pericarditis tuberculosa.
ABSTRACT
The important Therapy of Tuberculosis, is early diagnosis and adeqwat chemotheraphy. History of
disease and clinical simptom of tuberculousa, not only depend on the bacterial virullency, but also depend on
bodys immune respons.
In Cellular imunity, condition where actives of macrofag and work of macrofag in infected area, so
power of macrofag to destroyed of MTB.
Corticosteroid can prevent or inhibit manifestation of inflamation,so have power to teraphy imunitys
disease in cellular or humoral immunity.
From history and experiments study, Corticosteroid not for all M TB infection cases.Several
condition use of Corticosteroid likes: Toxic or Severe Pulmonary TB, Milliary TB, Pleural effusion and TB
Pericarditis.