PENDAHULUAN
Sebagian besar senyawa kimia ditemukan di alam dalam keadaan yang tidak murni.
Biasanya, suatu senyawa kimia berada dalam keadaan tercampur dengan senyawa
lain. Untuk beberapa keperluan seperti sintesis senyawa kimia yang memerlukan
bahan baku senyawa kimia dalam keadaan murni atau proses produksi suatu senyawa
kimia dengan kemurnian tinggi, proses pemisahan perlu dilakukan. Proses pemisahan
sangat penting dalam bidang teknik kimia. Secara mendasar, proses pemisahan dapat
jenis proses pemisahan yang digunakan bergantung pada kondisi yang dihadapi.
operasinya lebih murah dari pemisahan secara kimiawi. Untuk campuran yang tidak
campuran heterogen (lebih dari satu fasa). Suatu campuran heterogen dapat
mengandung dua atau lebih fasa: padat-padat, padat-cair, padat-gas, cair-cair, cair-
gas, gas-gas, campuran padat-cair-gas, dan sebagainya. Pada berbagai kasus, dua atau
lebih proses pemisahan harus dikombinasikan untuk mendapatkan hasil pemisahan
pemisahan dari terbentuknya suatu fasa baru sehingga campuran menjadi suatu
campuran heterogen yang mudah dipisahkan. Fasa baru terjadi / terbentuk dari
metode yang digunakan untuk terjadinya suatu fase baru sehingga campuran
berdasarkan perbedaan tingkat migrasinya dalam sebuah medan listrik. Medan listrik
dialirkan pada suatu medium yang mengandung sampel yang akan dipisahkan.
Teknik ini dapat digunakan dengan memanfaatkan muatan listrik yang ada pada
makromolekul, misalnya DNA yang bermuatan negatif. Jika molekul yang bermuatan
negatif dilewatkan melalui suatu medium, kemudian dialiri arus listrik dari suatu
kutub ke kutub yang berlawanan muatannya maka molekul tersebut akan bergerak
dari kutub negatif ke kutub positif. Kecepatan gerak molekul tersebut tergantung pada
nisbah muatan terhadap massanya serta tergantung pula pada bentuk molekulnya.
dilakukan dengan metode focus isoelektrik, isotakoforesis, partisi fase cair dan
ultrafiltrasi.
1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, yang menjadi rumusan masalah dalam makalah
ini adalah:
1.3. Tujuan
1.4. Manfaat
seperti protein atau peptida menurut ke titik isoelektrik mereka. ief diterapkan untuk
pemisahan dan pemurnian protein peptida dan asam amino pada analitis serta skala
atau pH ketika suatu makromolekul bermuatan nol akibat bertambahnya proton atau
kehilangan muatan oleh reaksi asam-basa. Pada koloid, jika pH sama dengan titik
isoelektrik, maka sebagian atau semua muatan pada partikelnya akan hilang selama
proses ionisasi terjadi. Jika pH berada pada kondisi di bawah titik isoelektrik, maka
muatan partikel koloid akan bermuatan positif. Sebaliknya jika pH berada di atas titik
isoelektrik maka muatan koloid akan berubah menjadi netral atau bahkan menjadi
negatif. IEF bekerja dalam medan listrik, dimana molekul dalam gradien pH akan
Dalam kebanyakan kasus, hanya strip gradien pH (IPG) amobil yang tersedia
secara komersial untuk digunakan. Strip IPG terdiri dari gel akrilamida yang
protein, dengan gradien pH. Berbagai gradien tersedia, contohnya gradien dengan
Dalam metode ini, protein dipisahkan oleh partikel didalam suatu medan elektrik
pH sama dengan pI protein tersebut. Pemisahan yang diperoleh diantara yang paling
tertinggi untuk sembarang teknik pemisahan protein dan juga boleh digunakan untuk
memisahkan protein yang mempunyai pI berbeda dan kurang dari 0.02 unit pH.
amfolit terdiri dari beribu-ribu polimer. Amfolit ditambahkan kedalam larutan gel
sebelum pempolimeran dijalankan. Setelah gel terbentuk dan arus dialirkan, amfolit
ini bermigrasi lalu membentuk kecenderungan pH, amfolit yang berkas negatif akan
a.Kegunaan: