Anda di halaman 1dari 1

1 Sistem Utilitas Bangunan Gedung Bertingkat Sabtu, 02 Januari 2016 Pada artikel kali

ini saya akan membahas sedikit masalah kelengkapan sistem utilitas bangunan
khususnya jenis bangunan gedung bertingkat yang diperlukan dalam tahap
perencanaan dan perancangannya. Untuk itu perlu diketahui bahwa dalam suatu
proses operasional suatu gedung khususnya gedung bertingkat tidak akan lengkap/
tidak berfungsi dengan semestinya jika salah satu atau beberapa sistem utilitas tidak
menunjang atau dengan kata lain sistem utilitas suatu bangunan merupakan rangkaian
item pelengkap yang harus direncanakan sejak awal sebelum gedung beroperasi
dengan semestinya yang merupakan suatu sistem yang terintegrasi dan menunjang
dalam proses operasionalnya sesuai dengan fungsi utilitas masing-masing. Jika
membahas masalah utilitas suatu bangunan memang perlu pengkajian secara lebih
spesifik terhadap jenis dan fungsi bangunan yang akan direncanakan, misalnya sistem
utilitas rumah sakit, apartemen, hotel atau perkantoran memiliki ciri yang berbeda
walaupun secara umum memiliki kesamaan seperti utilitas bangunan pada umumnya.
Oleh karena itu pada artikel ini saya hanya membahas klasifikasi jenis-jenis sitem
utilitas yang secara umum direncanakan dalam suatu bangunan gedung bertingkat.
Adapun beberapa sistem utilitas yang lazim direncanakan yaitu: Sistem Utilitas Supply
Air Bersih (Water Supply Sistem), Seperti bangunan pada umumnya, bangunan gedung
bertingkat yang bersifat vertikal secara struktur maupun jenis bangunan bentang lebar
tentunya memerlukan sistem transportasi berupa supplai air bersih yang direncanakan
dengan baik sejak awal sehingga dapat mencukupi kebutuhan air di setiap lantainya,
sistem supply air pada bangunan tinggi dimulai dari pengambilan air dari sumur
maupun dari PDAM/meteran dan dilanjutkan dengan pembuatan penampung air atau
biasa disebut dengan Ground Water Tank (GWT) jika diletakkan pada dasar bangunan
(Underground) atau tangki yang

2 diletakkan di atas bangunan yaitu berupa penampungan yang berupa bak besar
dengan ukuran volume yang disesuaikan dengan kebutuhan air pada gedung.
Kemudian dilanjutkan dengan sistem pemompaan dengan mesin yang memiliki besar
daya yang bervariasi sesuai kebutuhan debit pompa yang terdistibusikan melalui sistem
perpipaan ke setiap lantai sesuai dengan desain pada titik-titik pengambilan air yang
telah direncanakan dalam denah baik untuk keperluan WC misalnya shower, kran
wastafel, jacuzzi, kolam renang, kran air bersih, hydran, sprinkler, dsb. Untuk bangunan
dengan interval ketinggian yang cukup tinggi biasanya dibuat sistem distribusi air
dengan pola pemompaan dua sampai tiga kali sesuai kemampuan daya pompa yang
direncanakan yang biasanya dilengkapi dengan sistem penampungan transisi pada
daerah dilatasi tersebut, hal ini dikarenakan karena keterbatasan kemampuan pompa
untuk menyupplai air pada elevasi gedung yang cukup tinggi sehingga membutuhkan
daerah dilatasi/transisi untuk melakukan penampungan ke tingkat berikutnya. Sistem
Utlitas Pembuangan dan Pengelolahan Limbah Cair dan Limbah Padat,Sama halnya
dengan sistem pendistribusian air bersih untuk keperluan

3 kebutuhan air dalam gedung bertingkat, sisa penggunaan air tersebut juga akan
menghasilkan limbah yang harus direncanakan sistem pendistribusian dan
pengelolahannya agar tidak mengganggu kenyamanan pengguna bangunan maupun
lingkungan disekitarnya. Dalam sistem pengelolahan sisa buangan limbah pada

Anda mungkin juga menyukai