Anda di halaman 1dari 3

Nama : Viddy Adhari Rahman

Nim : RRD1A015011
Kelas : Agronomi (H)

Reproduksi Pepaya
Tanaman pepaya (Carica papaya L.) termasuk dalam famili Caricaceaedan merupakan
tanaman herba (Barus dan Sukri, 2008). Sampai saat iniCaricaceae diperkirakan terdiri dari 31
spesies dalam tiga genera dari Amerika Tropis (Carica, jacaratia dan jarilla) dan satu genus dari
afrika yaituCylicomporpha (Australian govermment, 2008).
Pepaya memiliki 3 jenis tanaman yaitu tanaman betina, tanaman jantan dan tanaman
hemafrodit. Hal ini sesuai dengan pernyataan Crane (2005), bahwa ada tiga jenis dasar pohon
pepaya yaitu tanaman jantan, betina, dan hemafrodit (biseksual). Buah biasanya hanya
direproduksi dari tanaman betina dan biseksual. Tanaman jantan memiliki ukuran yang kecil,
berbentuk bulat panjang, bunga kuning yang hanya memiliki 10 kepala sari. Tanaman betina
memiliki ukuran besar dengan bunga berwarna keputihan yang memiliki sebuah ovarium.
Tanaman biseksual (hemafrodit) memiliki bunga sempurna terdapat dalam dua axils di sepanjang
batang.
Tanaman pepaya melakukan penyerbukan secara silang pada jenis tanaman betina dan
tanaman betina, kecuali pada tanaman pepaya yang hemafrodit yang melakukan penyerbukan
sendiri karena memiliki bunga jantan dan betina pada satu pohon dan pematangan bunganya
dapat terjadi secara serentak.
Bunga pepaya termasuk bunga majemuk yang tersusun pada sebuah tangkai atau poros
bunga (pedunculus). Kelompok bunga majemuk tersebut disebut infloresensia yang duduk pada
ketiak daun.Tanaman pepaya memiliki tiga jenis bunga, yaitu bunga jantan (masculus), bunga
betina (femineus), dan bunga sempurna (hermaprodit). Bunga jantan adalah bunga yang hanya
memiliki benang sari saja, sedangkan bunga betina hanya memiliki putik saja. Kedua jenis bunga
tersebut disebut bunga berjenis kelamin satu atau uniseksual. Jenis bunga yang memiliki putik
dan benang sari disebut sebagai bunga sempurna/hermaprodit. Oleh karena memiliki dua
kelamin, bunga sempuma termasuk bunga biseksual.
Bentuk bunga papaya

Pepaya termasuk tanaman yang menyerbuk silang. Penyerbukan sebagian besar dibantu
oleh angin dan serangga. Tanda bunga akan mekar adalah warna kelopak bunga sudah berubah
dari hijau menjadi kekuningan.
Bunga jantan berbentuk tabung ramping dengan panjang kira-kira 2,5 cm. Corolla
(mahkota bunga) terdiri dari lima helai dan berukuran kecil-kecil. Stamen (benang sari)
berjumlah 10 yang tersusun menjadi dua lapis dan melekat pada leher tabung. Lapis sebelah
dalam terdiri dari lima benang sari yang melekat antara daun mahkota. Ovarium (bakal buah)
mengalami rudimenter sehingga tidak akan menghasilkan buah.
Bunga betina berukuran agak besar dan memiliki bakal buah yang berbentuk bulat
sehingga akan menghasilkan buah yang berbentuk bulat juga. Jenis bunga ini mempunyai lima
buah pistillum (putik). Adanya putik ini membentuk alur atau garis pada buah. Meskipun buah
berbentuk bulat, alur atau garis putik ini tampak memberi bekas juga. Mahkota bunga terdiri dari
lima helai daun mahkota yang melekat di bagian dasar bunga.
Dari bentuk bunganya tanaman pepaya tergolong tanaman yang menyerbuk silang.
Penyerbukan tersebut berlangsung dengan bantuan angin atau serangga, tetapi tepung sari bunga
jantan mudah dipengaruhi olehangin.Bunga pepaya sangat peka terhadap iklim khususnya suhu
dan kelembaban. Tanaman jantan dan sempurna bersifat tidak stabil yang artinya dapat
mengalami perubahan kelamin akibat perubahan lingkungan. Pada musim panas, tanaman
mengalami stress karena kelembaban rendah sehingga putik dan benang sari pada tanaman
sempurna tumbuh tidak wajar dan berbentuk karpeloid sehingga buah yang terbentuk di luar
bentuk standar. Tanaman jantan dapat menghasilkan bunga sempurna sehingga menghasilkan
buah yang dikenal sebagai pepaya gantung/gandul. Tanaman betina bersifat stabil (Storey, 2008)

Anda mungkin juga menyukai