Oleh :
Kelompok 5
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kegiatan pelatihan produksi keset dari kain perca di wilayah kerja puskesmas
penulis menyadari pasti banyak kekurangan dan kelemahan yang terdapat pada
proposal ini. Untuk itu, penulis juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada
pihak-pihak yang membantu dalam penyusunan proposal ini. Dan semoga kegiatan
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah modal utama bagi suatu bangsa dalam upaya meningkatkan
kualitas sumberdaya manusia yang dimilikinya. Sumberdaya manusia yang
berkualitas akan mampu mengelola sumber daya alam dan memberi layanan secara
efektif dan efisien untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu,
hampir semua bangsa berusaha meningkatkan kualitas pendidikan yang dimilikinya,
termasuk Indonesia. Kualitas sumberdaya manusia dapat dilihat dari kemampuan atau
kompetensi yang dimiliki baik melalui jalur formal maupun non formal.
Kompetensi yang dimiliki oleh manusia selanjutnya akan diterapkan secara
nyata dalam kehidupan kerja. Persoalan ketenagakerjaan selalu mendapat perhatian
yang serius dari berbagai kalangan, baik pemerintah, swasta maupun dari masyarakat.
Kompleksitas permasalahan ketenagakerjaan ini dapat dipandang sebagai suatu upaya
masing-masing individu untuk memperoleh dan mempertahankan hak-hak kehidupan
yang melekat pada manusia agar memenuhi kebutuhan demi kelangsungan hidup.
Tujuan pembangunan nasional, yaitu terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai,
demokratis, berkeadilan dan berdaya saing maju dan sejahtera dalam wadah negara
kesatuan republik indonesia yang didukung oleh manusia yang sehat, mandiri dan
bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa.
Dari tujuan tersebut tercermin bahwa sebagai titik sentral pembangunan
adalah pemberdayaan sumber daya manusia termasuk tenaga kerja, baik sebagai
sasaran pembangunan maupun sebagai pelaku pembangunan. Dengan demikian,
pembangunan ketenagakerjaan merupakan salah satu aspek pendukung keberhasilan
pembangunan nasional. Di sisi lain, terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi
dalam pelaksanaan pembangunan nasional tersebut, khususnya dibidang dibidang
ketenagakerjaan, sehingga diperlukan kebijakan dan upaya dalam mengatasinya.
Sehubungan hal tersebut di atas pengembangan sumber daya manusia di
Indonesia dilakukan melalui tiga jalur utama, yaitu pendidikan, pelatihan dan
pengembangan karir di tempat kerja. Jalur pendidikan merupakan tulang punggung
pengembangan sumber daya manusia yang dimulai dari tingkat dasar sampai
1
perguruan tinggi. Sementara itu, jalur pelatihan dan pengembangan karir di tempat
kerja merupakan jalur suplemen dan komplemen terhadap pendidikan. Arah
pembangunan sumber daya manusia di indonesia ditujukan padapengembangan
kualitas sumber daya manusia secara komprehensif meliputi aspek kepribadian dan
sikap mental, penguasaan ilmu dan teknologi, serta profesionalisme dan kompetensi
yang ke semuanya dijiwai oleh nilai-nilai religius sesuai dengan agamanya.
Salah satu model peningkatan kualitas hidup dapat diperoleh melalui jalur
pelatihan. Melalui jalur yang singkat ini, peserta dibina dan diarahkan dengan metode
yang lebih efektif dan tepat sasaran dan berorientasi pada manajemen dan praktik.
Tujuannya adalah setelah kegiatan pelatihan, peserta dapat memanajemen diri sendiri
dan menerapkan skill yang diperolehnya dalam bentuk sebuah wirausaha baru.
Berdasarkan data yang diperoleh dari desa sukosari Kecamatan Babadan Kabupaten
Ponorogo jumlah ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) dan berada pada usia
produktif kerja cukup tinggi yaitu sekitar 125 orang. Kondisi ini jika dibiarkan dapat
menyebabkan penumpukan pengangguran dan menimbulkan masalah sosial baru.
Berdasarkan kenyataan tersebut, maka kami berinisiatif untuk mengadakan
lembaga pelatihan dan pengembangan produktifitas sumber daya manusia yang
berlokasi di desa Sukosari mencoba untuk memfasilitasi kelompok produktif ini agar
bisa lebih produktif dan berguna bagi upaya memperbaiki ekonomi keluarga, salah
satunya adalah dengan jalan memberikan pelatihan tentang manajemen dan produksi
keser dari kain perca
2
A. Nama Kegiatan
Adapun nama kegiatan ini adalah “ Pelatihan Produksi Keset pada ODGJ
Gemar Remaja Wilayah Kerja Puskesmas Sukosari ”.
C. Peserta Kegiatan
Adapun peserta dari kegiatan ini adalah :
1. ODGJ Gemar Remaja : 16
2. Fasilitator :7
3. Fasilitator Teknik : 19
Sehingga peserta seluruhnya berjumlah : 46
D. Tujuan Kegiatan
Program pelatihan pengelolaan pengelasan bertujuan untuk :
1. Menciptakan Kemandirian dalam berwirausaha bagi ODGJ Gemar
Remaja
2. Melatih Keterampilan dan Pemberdayaan Gemar Remaja
3. Meningkatkan hubungan personal sosial bagi anggota ODGJ Gemar
Remaja
4. Meningkatkan harga diri anggota ODGJ
5. Menyiapkan anggota ODGJ yang produktif &mandiri
3
E. Hasil yang diharapkan
Secara khusus dengan program pelatihan ini , hasil yang diharapkan yaitu :
a. Jangka pendek :
1. Melatih keterampilan kaum muda produktif dalam usaha produksi
keset
2. Mampu Bersosialisasi dengan sesama ODGJ Gemar Remaja
b. Jangka panjang :
1. Peserta termotivasi dan berani membangun sikap wirausaha baru
khususnya dibidang produksi keset
2. Mampu menghasilkan materi secara mandiri
3. Mampu bersosialisasi dengan lingkungan masyarakat
F. Desain Kegiatan
Terlampir
G. Pemetaan Pasien
Terlampir
H. Susunan Panitia
Terlampir
I. Jadwal Kegiatan
Terlampir
J. Anggaran Kegiatan
Terlampir
4
K. Hasil dan Tindak Lanjut
Hasil yang diharapkan dari pelatihan ini diharapkan dapat diimplementasikan
dalam bentuk usaha-usaha baru dalam bidang keterampilan dengan
memanfaatkan bahan yang tidak terpakai. Dan sebagai pemasaran produk
kami bekerjasama dengan pihak Kepala Desa di wilayah kerja Sukosari.
L. Penutup
Proposal ini dibuat sebagai upaya kemandirian bagi ODGJ. Selain itu juga
dapat memberikan keterampilan bagi mereka yang mana mereka sering
dianggap negatif di kalangan masyarakat sekitar. Sasaran utamanaya adalah
kelompok ODGJ Gemar Remaja di wilayah kerja Puskesmas Sukosari.
5
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Sukosari
6
Lampiran 1.
DESAIN KEGIATAN
1. Materi
Materi yang diajarkan dalam kegiatan Pelatihan ini terdiri dari :
a. Manajemen pegelolaan diri
b. Manajemen pengelolaan keuangan
c. Manajemen pengelolaan kegiatan usaha
d. Motivasi kerja
e. Pengetahuan dasar material
f. Pengenalan alat
g. Penggunaan alat
h. Pemilihan Bahan
i. Desain keset
j. Teknik Menganyam
k. Finishing
l. Penanganan material pasca produksi
m. Pemasaran dan penjualan
2. Metode
Metode pembelajaran dalam kegiatan pelatihan ini terdiri dari metode
ceramah, demostrasi dan eksperimen serta praktikum
3. Fasilitator
Fasilitator kegiatan pelatihan ini terdiri dari :
a. Fasilitator Kegiatan (7 orang)
b. Fasilitator Teknik (19 orang)
4. Fasilitas
Fasilitas yang digunakan dalam kegiatan pelatihan ini adalah :
a. Ruang Balai Desa Sukosari
b. Media Pembelajaran (LCD dan alat peraga)
c. Alat Pembuatan Keset
7
Lampiran 2.
8
Lampiran 3.
SUSUNAN PANITIA
9
Lampiran 4.
JADWAL KEGIATAN
Jumlah total jam pelatihan adalah 3 jam yang dimulai dari pukul 08.00 WIB - 11.00
WIB dan dilaksanakan selama 2 hari kerja sehingga total terdapat 6 jam efektif yang
kemudian dibagi mejadi :
Hari Pertama
10
Lampiran 5.
ANGGARAN KEGIATAN
Pemasukan : Rp 680.000,00
Pengeluaran : Rp 680.000,00
Saldo : Rp 0,00
A. Pemasukan
Iuaran dari anggota kelompok terkumpul Rp 680.000,00
B. Pengeluaran
Kesekretariatan
1. Pengandaan Proposal
10 x @ Rp 5.000,00 = Rp 50.000,00
Konsumsi
1. Snack
35 x @ Rp 5.000,00 x 2 = Rp 350.000,00
Kebutuhan Material
1. Alat Cetak Keset
16 x @ Rp 15.000,00 = Rp 180.000,00
2. Kain Perca
2 karung x @ Rp 50.000,00 = Rp 100.000,00
Total = Rp 680.000,00
11
12