BAB I
PENDAHULUAN
Sebagai Ibukota Provinsi Riau, Kota Pekanbaru memiliki fungsi pelayanan dengan cakupan
yang luas baik di sektor pemerintahan, pendidikan, perdagangan dan jasa serta transportasi.
Fungsi pelayanan ini menuntut adanya fasilitas memadai yang dapat memenuhi kebutuhan
penduduk di Provinsi Riau yang terus bertumbuh dari tahun ke tahun. Oleh sebab itu
pembangunan berbagai fasilitas baru menjadi keharusan sesuai dengan permintaan yang terus
tumbuh.
Perkembangan Kota Pekanbaru yang sangat pesat telah mendapat perhatian dan menarik
investor untuk berinvestasi di Kota Pekanbaru. Salah satunya adalah PT. Nadayu Marsar
Indonesia yang telah lama berkecimpung dalam dunia usaha di Pekanbaru berencana untuk
membuka usaha pusat perbelanjaan yang akan digabungkan dengan berbagai fungsi antara
lain fungsi mall (pusat perbelanjaan), wahana bermain dan Hotel. Pembangunan pusat
perbelanjaan dan hotel ini direncanakan pada lahan seluas ± 8.755,6 m2 (0,88 Ha). Bangunan
utama ini terdiri dari basement (2 lantai), restoran (1 lantai), retail dan kidscity (3 lantai), Hotel
Ibis (8 lantai) dan rooftop (1 lantai) dengan luas bangunan total adalah ± 33.882 m2. Dalam
pelaksanaannya, kegiatan ini diperkirakan akan memberikan dampak baik positif maupun
negatif terhadap lingkungan hidup.
Salah satu instrumen pengelolaan lingkungan hidup adalah Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL). AMDAL merupakan kajian mengenai dampak penting suatu usaha
dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan (UU No. 32 Tahun
2009). Kajian ini dilakukan pada berbagai komponen rencana kegiatan yang berdampak
terhadap komponen lingkungan hidup serta interaksi saling mempengaruhi dari komponen-
komponen tersebut.
Pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2012 telah ditetapkan
berbagai kriteria bagi setiap kegiatan pembangunan yang wajib melaksanakan studi AMDAL.
Menurut lampiran 1, pembangunan gedung dengan luas bangunan ≥ 10.000 m 2 wajib
melakukan studi AMDAL. Oleh karena itu, sebagai implementasi dari konsep pembangunan
yang berwawasan lingkungan, PT. Nadayu Marsar Indonesia melakukan studi AMDAL yang
diawali dengan penyusunan Dokumen Kerangka Acuan (KA). Pendekatan yang digunakan
dalam studi ini adalah pendekatan AMDAL Tunggal. Lokasi rencana kegiatan ini hanya berada
di dalam Kota Pekanbaru, sehingga proses pelaksanaan studi AMDAL ini merupakan
wewenang Komisi Penilai AMDAL (KPA) Kota Pekanbaru.