Hal
Cover Modul i
Daftar Isi ii
Pendahuluan
Petunjuk Belajar 1
Capaian pembelajaran 2
Sub-capaian pembelajaran 2
Uraian Materi
I. Benua 2
II. Teori Pembentukan Benua 7
A. Teori limas 7
B. Teori Benua Apung 7
C. Teori Arus Konveksi 10
D. Teori Bumi yang Mengembang 12
E. Teori Kemagnetan Purba 14
F. Konsepsi Pemekaran Dasar Samudera 16
G. Teori Lempeng Tektonik 18
III. Samudera A. Hipotesis terjadinya samudera 22
B. Teori terjadinya samudera 23
C. Cekungan dasar Samudera 24
D. Karakteristik Samudera di Permukaan 25
Bumi
Rangkuman 31
Daftar Pustaka 31
BIDANG KAJIAN :
HIDROSFER DAN PERSEBARAN SUMBERDAYA ALAM
PENDAHULUAN
Planet Bumi tersusun atas daratan dan perairan. Daratan luas pada muka bumi
disebut sebgai benua, perairan luas pada muka bumi dinamakan sebagai samudera. Bumi
tersusun dari enam benua, yakni Benua Asia, Amerika, Afrika, Eropa, Australia, dan
Antartika. Samudera tediri atas Samudra Pasifik, Atlantik, Hindia, dan Arktik.
Pada modul pembelajaran Geografi ini bertujuan untuk memberikan informasi dan
pengetahuan tentang pembentukan benua dan samudera, teori-teori asal usul pembentukan
benua dan samudera, serta karakteristik benua dan samudera yang dapat mempengaruhi
kehidupan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Pembentukan benua didasarkan berbagai
macam teori seperti: teori limas, teori apung benua, teori lempeng tektonik, teori arus
konveksi, teori bumi yang mengembang, teori kemagnetan purba, teori pengembangan
dasar samudera. Sedangkan pembentukan samudera didasarkan teori benua apung,
hipotesis Hill, hipotesis J.H.F. Umgrove, hipotesis V.J Vernansky, hipotesis V.V
Belousov. Wawasan tentang proses pembentukan benua dan samudera ini sangat
membantu dalam mempelajari sejarah pembentukan muka bumi dan pengaruhnya bagi
kehidupan.
Agar semua tujuan tersebut dapat tercapai, diharapkan modul ini dapat dipelajari dan
peserta mencoba untuk mengaitkan antara bagian satu dengan bagian yang lain dalam
modul ini, serta dengan seksama mengerjakan setiap tugas dan tes formatif yang telah
disediakan.
PETUNJUK BELAJAR
1. Bacalah modul ini sebaik-baiknya dengan cermat
2. Jika diperlukan saudara boleh mencari informasi tambahan sesuai dengan materi
dalam modul ini
3. Setelah membaca kerjakan latihan soal pada bagian akhir modul ini. Saudara harus
mendapatkan skor minimal 70. (minimal 7 soal harus dijawab dengan benar)
4. Jika Saudara mendapatkan skor kurang dari 70 maka saudara dinyatakan belum
tuntas.
1
5. Jika belum tuntas dalam belajar modul ini, jangan beralih ke modul berikutnya
Uraian Materi
I. BENUA
Bumi merupakan salah satu anggota planet di dalam susunan tata surya.
Diperkirakan planet bumi telah berusia sekitar 4.6 milyar tahun. Kandungan planet
bumi terdiri atas lapisan batuan (lithosfer), lapisan air (hidrosfer), lapisan udara
(atmosfer), dan magnetosfer yang melindungi bumi dari sinar ultra violet, badai
matahari dan radiasi latar kosmis. Ditinjau melalui satelit yang menginndera angkasa
luar, planet bumi tampak seperti bola yang indah dan cerah keadaannya. Hampir sekitar
70 % planet bumi tersusun atas perairan dan sekitar 30% terdiri dari daratan.
Katulistiwa atau ekuator merupakan garis khayal yang membagi bumi ke dalam dua
bagian yaitu belahan bumi sebelah utara dan belahan bumi sebelah selatan. Diameter
panjang bumi diwilayah ekuator sekitar 12.756.777 meter, lebih besar jaraknya bila
dibandingkan lingkaran diameter yang melewati kutub dengan panjang 12.713.825
meter. Sekitar 510.101.000 Kilometer2 merupakan luasan permukaan bumi secara
keseluruhan. Diferensiasi temperatur di bumi mencapai minus 80o Celsius hingga 55°
Celsius, planet bumi mempunyai massa jenis sekitar 59.760 milyarton. Komposisi udara
tersusun atas 78% gas nitrogen, 21% gas oksigen, 1% gas uap air, dan CO2, serta gas
lain sisanya.
Benua merupakan bagian utama dari bumi yang terdiri dari tanah, batu, batuan
maupun daratan sangat luas sebagai tempat hidup manusia da makhluk hidup lainnya.
Benua dapat mudah ditinjau dari globe, citra satelit maupun peta. Eurasia merupakan
benua terluas di permukaan bumi dengan luasan keseluruhan mencapai 44.180.000
2
kilometer2 atau sekitar 29.6% dari luasan daratan seluruh bumi. Benua yang dapat
dihuni dengan baik oleh manusia terdiri dari lima benua, sedangkan benua Antartika
tidak dapat dihuni manusia karena temperaturnya yang sangat eksrim dingin, hanya
peneliti yang menghuni secara temporal di benua Antartika (Mulyadi, 2008).
Benua Asia
Benua Asia adalah benua paling besar dan berpenduduk paling padat di bumi yang
luas wilayahnya berkisar 8.6% dari permukaan Bumi. Benua Asia terdiri dari lima puluh
negara pada wilayah Timur Tengah, daratan luas Asia Kecil sampai Samudera Pasifik.
Kurang lebih 60% penduduk di bumi hidup berada di benua Asia. Benua Eropa dan benua
dihubungkan melalui jalur daratan dan kedua benua bersatu menjadi daratan raksasa
dikenal dengan istilah Eurasia. Eropa dan Asia perbatasannya belum jelas menyebabkan
negara Turki terkadang dikategorikan kedalam benua Eropa ataupun benua Asia. Dalam
rangka kepentingan pemisahan kedua benua ini beberapa bentangan alam selalu digunakan
yaitu, Laut Hitam, Pegunungan Kaukasus, Selat Bosporus, danau Kaspia, Sungai Ural
(atau Sungai Emba), Laut Marmara, Pegunungan Ural, Dardanella, hingga Novaya
Zemlya. Teruzan Zues juga merupakan daerah yang menghubungkan antara benua Afrika
dan benua Asia. Benua Asia terbagi atas lima wilayah utama yakni: Asia Tenggara, Asia
Selatan, Asia Barat, Asia Tengah, dan Asia Timur.
Benua Afrika
Benua Afrika merupakan benua ke-2 terbesar di bumi serta urutan ke-2 paling
banyak populasi penduduk dibawah benua Asia. Dengan 20.3% dari seluruh total daratan
Bumi, wilayah benua Afrika memiliki luasan 30.245.050 kilometer² di dalamnya terdapat
kepulauan berhimpitan. Populasi benua ini meliputi 800 juta jiwa tersebar pada lima puluh
empat negara. Sebagian besar benua Afrika terletak pada belahan Bumi selatan.
Berbatasan dengan Benua Eropa dipisahkan laut Tengah, Afrika menyambung ke benua
Asia pada pengujung sebelah timur laut pada terusan Suez memanjang sekitar 131
Kilometer. Negara Mesir memiliki jazirah Sinai yang sering dianggap secara geopolitis
sebagai bagian dari benua Afrika. Melalui penghujung utara, wilayah Cape Spartel negara
Maroko, pada lintang 37°21′ Utara, sampai kepenghujung selatan, wilayah Cape Agulhas
Afrika Selatan, pada lintang 34°51′15″ sebelah Selatan, membentang panjang kurang lebih
8000 kilometer; mealui penghujung barat, wilayah Cape Verde, membujur 17°33′22″
3
sebelah Barat, hingga penghujung wilayah timur, Ras Hafun negara Somalia, membujur
51°27′52″ sebelah Timur, lebarrnya kurang lebih 7.400 kilometer. Garis pantai benua
Afrika memiliki jarak sekitar 26.000 kilometer.
Benua Eropa
Benua Eropa secara geografis bersatu dengan Asia. Eropa menjadi bagian tak
terpisahkan dari daratan yang ada di Asia dikenal dengan istilah Eurasia. Pada sebelah
timur benua Eropa dan Asia dibatasi dengan pegunungan Ural wilayah Rusia. Perbatasan
Asia disebelah tenggaranya masih kabur. Umumnya perbatasan berupa sepanjang sungai
Emba atau sungai Ural. Laut Kaspia menjadi perbatasan selajutnya, bersambungan dengan
pegunungan Kaukasus, dan patahan Kuma-Manych, hingga mencapai laut Hitam; selat
Bosporus, lautan Marmara, Daradanella berakhir pada perbatasan Asia. Eropa dan benua
Afrika dipisahkan oleh laut Mediterania di sebelah selatan. Samudera Atlantik menjadi
perbatasan pada sebelah barat Eropa.
Negara Eropa hampir keseluruhnya ikut menjadi keanggotaan dari Uni-Eropa,
Kecuali Belarusia, dan Kota Vatikan di Italia. Eropa mempunyai asosiasi Uni Eropa
sekarang beranggotakan 27 negara yang terus-menerus bertambah. Benua Eropa secara
geologi dan geografi merupakan jazirah atau semenanjung. Perbedaan budaya merupakan
alasan utama pemisahan ke dua benua (Eropa-Asia). Batasnya di utara adalah Samudera
Arktik, di barat adalah Samudera Atlantik, dan di selatan dibatasi oleh laut Tengah. Batas
timurnya masih belum jelas karena pemisahan benua ini sendiri diawali oleh faktor
kebudayaan. Eropa menjadi benua paling kecil ke-2 setelah benua Australia memiliki
luasan sekitar 10.600.000 kilometer², Apabila dijumlah penduduknya sekitar 799.467.000
jiwa benua Eropa berada pada urutan ke-3 dibawah Asia dan Afrika.
Benua Autralia
Benua Australia memiliki luasan wilayah sekitar 7.617.931 kilometer² terletak pada
lempengan Indo-Australia. Benua Australia disekitari penuh dengan Samudera Pasifik dan
Samudera Hindia. Benua Asutralia dibatasi lautan Arafuru di Asia dan laut Timor. Benua
terkecil di dunia dan negara terluas keenam menurut luas keseluruhan. Australia
mengalami keterpencilan dan keterasingan mengakibatkan dikenal sebagai ‘benua
kepulauan dan dinilai kepulauan paling luas di permukaan Bumi. Garis Pantai benua
memanjang 34.219 kilometer ,serta memiliki Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) sekitar
4
8.148.251 Kilometer². ZEE Australia bukan meliputi teritorial Antarktika. Bukan pula
meliputi pulau Macquarie. Secara Astronomis benua Australia terletak pada lintang 9° LS
smapai 44° LS, dan membujur 112° BT sampai 154° BT.
Kondisi Iklim Australia cukup variatif terutama dipengaruhi adanya arus samudera,
termasuk Dipol Samudra Hindia dan Osilasi El-Nino Selatan, berhubungan langsung
gejala kekeringan secara periodik, dan sistem tropis berdepresi rendah pada musim panas
menimbulkan siklon sebelah utara Australia. Faktor-faktor tersebut berdampak pada curah
hujan beragam dari tahun ke tahun. Sebagian besar utara negara ini memiliki iklim hujan
musim panas dominan tropis (monsun). Kurang dari 3/4 Australia terletak sebuah gurun
yang wilayahnya tidak subur. Pada sudut Australia sebelah baratdaya mempunyai iklim
Mediterania. Iklim sedang sebagian besar dijumpai pada wilayah Tasmania dan benua
Australia sebalah tenggara.
Benua Antartika
Benua Antarktika berasal dari kata“antarktikos” bahasa Yunani, yang menjadi
lawan kata arktik atau anti-arktik merupakan benua baru melingkupi wilayah kutub
sebalah selatan di Bumi. Antartika menjadi wilayah paling dingin di dunia, umumnya
terkover dengan es dan salju abadi. Walaupun mitos serta spekulasi mengenai Terrarosa
Australia atau tanah luas di sebalah selatan sudah melegenda, penemuan benua yang
pertama kali diterima umum terjadi pada 1820 dan pendaratan pertamakali terekam pada
tahun 1821. Meskipun demikian, peta yang dirilis Laksamana Piri Reis pada tahun 1513
menggambarkan suatu benua selatan kuat dugaan sebagai daratan Antarktika. Dengan luas
13.300.000 Kilometer², Antarktika menjadi benua paling luas ke-5 sesudah benua Eurasia,
Afrika, Amerika Utara, dan Amerika Selatan. Meskipun demikian jumlah penduduknya
sangat kecil sekali dan dihuni biasanya oleh para peneliti akibat suhu yang sangat rendah.
Benua Antarktika merupakan wilayah paling dingin di dunia yang memiliki
temperatur dibawah -85 sampai -90 C pada musim dingin dan 30 0C lebih pada msuim
0
panasnya. Sebalah tengah benua memiliki iklim ekstrim dingin dan kering serta hanya
menjumpai curah hujan sangat minim. Turunnya salju juga terjadi dibagian pesisir,
dengan catatan tertinggi 48 inchi dalam 48 jam. Benua Antartika umumnya dilingkupi es
mempunyai tebal rerata 2,5 kilometer. Tergantung letak lintang serta waktu siang dan
malam secara konstan, mengakibatkan iklim yang tidak lazim dialami manusia terjadi di
benua Antartika. Umumnya fauna yang terdapat pada wilayah ini yaitu pinguin. Pinguin
5
merupakan spesies burung tidak mampu terbang, tertapi pinguin adalah hewan pandai
sekali menyelam. Paus, Singa laut, dan Anjing laut merupkan hewan lain yang dapat
dijumpai di Antartika.
11
Ke
AIR
Putaran Putaran
air air
M
Proses yang serupa juga terjadi dalam massa cair pijar yang terdapat di lapisan mantel.
Pemanasan yang terus menerus dari lapisan inti bumi menyebabkan terjadinya konveksi
pada lapisan mantel. Kerak bumi yang terus menerus ditumbuk oleh arus konveksi, lama
kelamaan akan bengkok ke atas dan patah. Patahan kerak bumi yang terapung di atas arus
konveksi akan bergeser mengikuti gerak arus konveksi (Kious et.al, 2008)
13
E. Teori Kemagnetan Purba (palaeomagnetism)
Melalui kajian Palaeomagnetism atau telaah magnetis di bumi, Sekitar tahun 1956,
dua penemuan besar menjadi pemikiran para geologis. Salah satu penemuan itu
menyatakan bahwa gerakan benua pada masa lalu dapat diikuti jejaknya melalui suatu
analisis kemagnetan batu-batuan yang terdapat di benua. Penemuan yang kedua
menyebutkan bahwa selalu ada punggung-punggung bukit di tengah lautan di Samudera
dunia.
Sejak jaman dahulu sudah diketahui bahwa batu-batuan, khusunya bijih besi
merupakan magnet alam dan dapat dipakai sebagai kompas. Semakin lama instumen ini
disempurnakan dan diketahui bahwa sebagian besar batu-batuan bermagnet, meskipun
lebih lemah dari bijih besi. Batu-batuan memperoleh kemagnetan dari medan magnet bumi
pada waktu pembentukannya dan kemudian batu-batu itu menyimpan kemagnetan.
lava yang dimuntahkan dekat kutub magnet bumi diberi daya magnet, yaitu ketika
mendingin waktu melalui arah vertikal yang sama dengan medan di kutub. Sedimen yang
menumpuk di samudera dekat kutub juga bermagnet. Arah ini dapat terjadi melalui cara
sebagai berikut: saat batuan beku dan sedirnen terbentuk, partikel magnet yang ada pada
batuan tersebut memiliki arah dan dip yang sama sebagai medan geomagnetik lokal pada
saat batuan tersebut memadat. Sebaliknya, batu-batuan yang terjadi di dekat katulistiwa
tempat medan magnetik letaknya horizontal, mengandung magnet. Batu-batuan berisi
magnet dalam arah sesuai dengan garis lintang tempat batu-batuan itu terjadi dan arah
magentik itu akan tetap dipertahankan. Telaah mutakhir memperlihatkan batu-batuan di
benua menunjukkan arah medan magnetis beragam antar stadia geologi satu dengan
lainnya. Artinya, Magnetik masa lampau membuat acuan kemana letak kutub magnetis
bumi yang bisa perlihatkan pada masa berbeda sepanjang sejarah geologis. Telaah
kemagnetisan bumi sangat utama, sebab dapat menopang teori pergeseran atau gerak
lempeng benua pada kurun waktu, dan mendukung pendapat mengenai terbentuknya
kerak samudera baru yang terjadi secara kontinyu. Lebih lanjut, diketahui perubahan
orientasi magnetic dapat dipresiksi, apabila benua-benua bergerak sesuai dengan teori
Wegener. Hal ini merupakan pengakuan dan bukti nyata terhadap teori pengapungan
benua.
14
Gambar 8. Kemagnetan dan polanya di Bumi (Sumber: Hamilton, 1989)
17
Gambar 9. Penyebaran dasar laut dan aktivitas tektonik (sumber: Hall, 1995)
18
Pada intinya teori lempeng tektonik terdiri dari dua komponen utama.
1) Komponen geometris, berpandangan kerak bumi mempunyai mosaik lempeng,
terdiri dari lempeng samedera dan lempeng benua. Kulit bumi dapat diibaratkan
seperti kulit telur yang mengalami rekahan di babarapa wilayah.
2) Komponen kinematik, terkait dengan komponen pergerakan. Bagian-bagian
keragaman (lempeng), kecil maupun besar, dengan keragaman ukuran, secara
konstan terus bergerak; lempengan tektonik terus bergeser di atas “mobile zone”
bagian astenosfer teratas.
Teori lempeng tektonik memberikan pemikiran lebih lanjut bahwa kerak bumi
bagian luar dapat terbagi ke dalam sejumlah lempeng dengan berbagai ukuran , dimana
disetiap lempeng bersinggungan satu dengan lainnya, ada yang saling menumbuk
maupun saling menjauh. Pergerakan lempeng tektonik terjadi karena adanya arus
konveksi disertai adanya dampak dari gaya gravitasi bumi, yang mendorong dan
19
menarik pergerakan tersebut. Lempengan utama yang berupa bagian benua bumi
terdapat enam lempeng. Ke-6 Lempeng di bumi adalah:
1. Lempeng Antartika
2. Lempeng Amerika
3. Lempeng Afrika
4. Lempeng Eurasia
5. Lempeng Hindia (Indo-Australia)
6. Lempeng Pasifik
Lempeng Amerika terdiri dari Amerika Utara dan selatan serta dasar samudera
Altlantik bagian barat. Lempeng Afrika terdiri dari Afrika dan sebagian besar dasar
samudera sekitarnya, lempeng Eurasia terdiri dari Eropa, Asia, dasar laut disekitarnya,
Lempeng Hindia meliputi India, Australia, dan samudera dasar laut antara lempeng-
lempeng itu, lempeng pasifik mendasari samudera Pasifik. Gambar 11 menunjukkan
Pembagian bumi menjadi lempengan-lempengan utama, yang menunjukkan penyebaran
dari pegunungan di tengah laut.
20
Jenis interaksi lempeng
1). Konvergensi (convergent)
Kedua lempeng bertubrukan dan tumpang tindih, gunung-gunung muda,
busur-busur dan palung-palung akan menjadi batasnya.
2). Divergensi (divergent)
Kedua lempeng yang mengalami pemisahan sehingga terjadi lantai samudera
baru, punggung-punggung samudera diantaranya menjadi batasnya
3). Transformasi (strike-slip)
Kedua lempengan masing-masing bergeser secara horizontal , maka terjadilah
suatu system yang disebut keretakan transformasi. Sistem keretakan San
Andreas di antara lempeng Amerika dan lempeng Pasifik
4). Kombinasi (triple-junction)
Ketiga tipe gerkan ini saling bergabung ke dalam suatu jaringan untuk
memecah seluruh kerak bumi menjadi suatu deretan lempeng. Sistem ini dan
seluruh gerakannya disebut sistem lempeng tektonik.
Perlu diingat bahwa suatu hukum geometri menyebutkan bahwa gerakan relative
dari suatu bagian kulit bumi terhadap bagian lain selalu merupakan suatu rotasi
sekeliling kutub-kutub dan poros yang dapat ditentukan. Oleh sebab itu, lempeng-
lempeng bergerak relative dari satu ke yang lainnya (Samodra, 1992).
21
Gambar 13. Gerak Lempeng Kombinasi (sumber: Hamilton, 1989)
III. SAMUDERA
A. Hipotesis terjadinya samudera
1. Hill mengemukakan kerak bumi awalnya terbentuk di wilayah kutub tersusun atas
material feldspar dengan ketebalan sekitar 1,5 Kilometer. Dampak dari pengaruh
radio aktif disertai panas di dalam bumi mengakibatkan permukaan bumi tersebut
menggelembung hingga terbentuklah daratan yang luas. Magmatis yang bersifat basalt
lebih berat terletak di dsar samudera yang berada di atas benua.
2. J.H.F. Umgrove berpandangan, bahwa awalnya kerak bumi tidak hanya terdapat di
daerah kutub saja, akan tetapi merata ke seluruh permukaan bumi yang menyebabkan
kerak bumi mengalami banyak retakan. Pendapat Umgover retakan-retakan tersebut
menjadi asal terbentuknya samudera yang luas.
3. V.J Vernansky berhipotesis tentang terpisahnya bulan dari bagian bumi yang masih
plastis. Karena rotasi bumi sejumlah massa magma dan kerak bumi tersebut terlempar
ke luar antariksa, dampaknya pada kerak bumi terbentuk cekungan sangat luas yang
pada akhirnya membentuklah samudera Pasifik.
4. V.V Belousov berhipotesis bahwa dasar samudera terbentuk karena penurunan secara
terus-menerus tanah yang ada di daratan. Oleh sebab itulah perairan samudera
mengalami perluasan sampai ke arah daratan. Menurut Belousov samudera Hindia
dan samudera Atlantik terus mengalami perluasan samapai masa tersier, sedangkan
22
pada samudera pasifik mengalami perluasan sampai ke daratan hingga pada masa
quarter.
1. Samudra Pasifik
Kata Pasifik diambil berdasarkan bahasa dari Spanyol yakni “pacifico” artinya
“tenang”. Samudera Pasifik menduduki sepertiga seluruh luasan bumi sekitar 179.800.000
km2. Samudera Pasifik mempunyai panjang kurang lebih 15.500 Kilometer membentang
mulai laut Bering ( samudera Arktik) hingga mencapai perbatasan es di lautan Ross
25
Antartika. Lebar samudera Pasifik dari Barat hingga ke Timur kurang lebih menghampar
19.800 Kilometer mulai wilayah pantai Kolombia hingga Kepulauan Indonesia.
Perbatasan Samudera Pasifik antara lain.
Bagian Selatan berbatasan dengan benua Antartika
Bagian utara berbatasan dengan samudera Arktik
Bagian barat berbatasan dengan di antara benua Eurasia dan benua Australia
Bagian timur berbatasan dengan pantai Amerika
Mid Oceanic Ridge di lautan Pasifik memanjang melalui New Zealand – teluk
California, Mid Oceanic Ridge ini disebut East Pasific Rises. East Pasific Rises
bersambungan dengan Mid Oceanic Ridge di lautan Atlantik dan lautan Hindia, yang
masing-masing melalui sebelah selatan Amerika Selatan dan sebelah selatan Australia. Di
sebelah utara California, Mid Oceanic Ridge itu muncul lagi ke arah utara sejajar dengan
pantai barat USA dan Canada. Berbeda dengan Mid Oceanic Ridge di kedua lautan yang
lain, maka east Pasifik Rise arahnya agak memotong lautan, reliefnya lebih halus dan rift
valley tidak seberapa nyata.
Seamount dan guyot banyak dijumpai dilautan Pasifik. H.W. Menard menentukan
lebih dari 1400 buah. Banyak di antaranya seamount itu yang muncul di atas permukaan
laut dan membentuk daratan pulau vulkanik. Suatu bentuknya yang sangat menarik di
lautan Pasifik ialah terdapatnya palung laut pada bagian tepi lautan ini. Palung laut
tersebut pada umunya sejajar dengan deretan pulau-pulau atau pegunungan yang vulaknik
26
dan seismik. Deretan pegunungan vulkanik dan palung laut yang melingkar pada bagian
tepi lautan Pasifik disebut juga ring of fire.
Laut-laut yang termasuk bagian dari lautan Pasifik antara lain : Laut Bering, Laut
Okhotsk, Laut Jepang, Laut China Timur, Laut Kuning, Laut China Selatan, Laut-laut di
Indonesia, Laut Keral, Laut Tasma, Teluk California dan sebagainya. Di belahan bumi
selatan batas antara Lautan Pasifik dan Atlantik ialah meridian yang melalui Cape Horn (
670 BB ), sedang batas antara Lautan Pasifik dengan Lautan Hindia ialah meridian yang
melalui pulau Tasmania. ( 1470 BT ).
2. Samudera Atlantik
Kata Atlantik diambil dari bahasa Yunani “lautan atlas”. Samudera Atlantik adalah
samudera kedua terbesar setelah Samudera Pasifik, mempunyai luasan kurang lebih
seperlima luasan di permukaan bumi. Samudera Atlantik tampak mirip huruf “ S”
membujur mulai bagian bumi sebelah selatan sampai bagian bumi utara, dengan ekuator
sebagai garis pembagi. Dengan Demikian Samudera ini dikenali dengan dua samudera,
yakni Samudera Atlantik Utara dan Samudera Atlantik Selatan.
Perbatasan Samudera Atlantik antara lain:
1) Bagian utara berbatasan dengan samudera Arktik
2) Bagian selatan berbatasan dengan benua Antartika
3) Bagian barat berbatasan dengan benua Amerika (utara dan selatan)
4) Bagian timur berbatasan dengan benua Eropa dan Afrika
3. Samudera Hindia
Samudera Hindia adalah samudera ketiga terbesar di permukaan bumi setelah
samudera Pasifik dan Samudera Atlantik. Wilayahnya melingkupi sekitar 20% permukaan
28
perairan di bumi. Samudera Hindia dibatasi oleh Samudera Atlantik di 20° meredian timur
dan dibatasi oleh Samudera Pasifik pada 147° meridian timur. Total luasan samudera
Hindia adalah 68.555.000 Kilometer2. Satu – satunya palung laut yang cukup dalam lautan
ini adalah palung Jawa yang terletak diseblah selatan pulau Jawa.
Mid Oceanic Ridge di lautan Hindia bentuknya menyerupai huruf Y. Salah satu
ujungnya bersambungan dengan East Pasific Rise melalui sebelah selatan Australia. Ujung
yang lain bersambungan dengan Mid Atlantic Ridge melalui sebelah selatan Afrika.
Sedang ujung yang ketiga masuk Teluk Aden dan laut Merah. Mid Oceanic Ridge di
lautan Hindia ini menyerupai Mid Atlantic Ridge yaitu reliefnya kasar, seismik dan
terdapat rift-valley yang dalam. Selain itu Mid Oceanic Ridge di lautan Hindia juga
terletak dibagian tengah lautan.
Samudera Hindia melingkupi Lautan Andaman, Lautan Arabia, Teluk Bengala,
Teluk Perna, Selat Malaka, Teluk Oman, Teluk Aden, dan Great Australian Bight.
Perbatasan Samudera Hindia antara lain:
1) Bagian barat berbatasan dengan semenanjung Arab dan semenanjung Afrika
2) Bagian timur berbatasan dengan Semenanjung Malaka, Kepulauan Indonesia dan
benua Australia.
3) Bagian utara berbatasan dengan kawasan Asia bagian Selatan
4) Bagian selatan berbatasan dengan lautan Antartika
4. Samudera Arktik
Samudera Arktik terletak pada bagian bumi sebelah utara dan umumnya terdapat
pada wilayah kutub utara, Arktik. Meskipun International Hidrografic Organisaion (IHO)
menggolongkan termasuk samudera, tetapi beberapa pakar oseanografi menganggapnya
29
termasuk laut biasa. Samudera Arktik menempati suatu cekungan bundar dan memiliki
luasan kurang lebih 14.056.000 Kilometer² atau kurang lebih 1,5 kali luasan negara
Amerika Serikat. Garis pantainya memanjang 45.388 Kilometer, posisi geografisnya
terletak di anatara 90°00’ LU dan 0°00’BT. Perbatasan Samudera Arktik yakni hampir
seluruhnya dikelilingi daratan, yakni Asia bagian Utara, Amerika bagian Utara,
Greenland, dan semenanjung Skandinavia di Eropa Utara.
Ciri Khas Samudera Arktik Antara lain;
1) samudera paling kecil dan paling dangkal diantara samudera lainnya.
2) Samudera Arktik senantiasa terkover lapisan salju dan es sepanjang tahun.
3) Temperatur dan salinitas senantiasa berganti tergantung musim dan es yang
menutupinya mencair atau tidak.
4) Memiliki salinitas terendah dibandingkan samudera lainnya dikarenakan tingkat
penguapan yang sedikit serta sangat terbatas keluarnya air dari samudera ke wilayah
selatannya dengan masukan air tawar ke Samudera Arktik dalam jumlah yang besar.
5) Banyak dijumpai cekungan dalam antara 4.000 meter sampai 5.450 meter.
6) Titik paling rendah dijumpai di cekungan Eurasia dengan kedalaman dibawah 5.450
meter.
7) Memiliki keragaman bentukan dasar samudera, yakni dijumpainya fault-block-ridge,
zona abisal plain, lautan palung yang dalam dan cekungan-cekungan.
8) Iklim kutub dimiliki sepanjang tahun dengan temperatur rerata minus 2° Celcius.
Gambar 14. Peta persebaran benua dan samudera (sumber: Mulyadi, 2008)
30
RANGKUMAN
Benua merupakan bagian utama dari bumi yang terdiri dari tanah, batu, batuan
maupun daratan sangat luas sebagai tempat hidup manusia. Benua merupakan
bagian utama dari bumi yang terdiri dari tanah, batu, batuan maupun daratan
sangat luas sebagai tempat hidup manusia. Di permukaan bumi, benua terdiri dari
enam bagian yaitu: Benua Asia, Benua Amerika, Benua Afrika, Benua Australia,
Benua Eropa dan Benua Antartika.
Samudera merupakan bagian bumi yang berupa perairan yang sangat luas. Di
permukaan bumi terdiri dari empat Samudera, yaitu: Samudera Pasifik, Samudera
Atlantik, Samudera Hindia, Samudera Arktik.
Pembentukan benua didasarkan berbagai macam teori seperti: teori limas, teori
apung samudera, teori lempeng tektonik, teori arus konveksi, teori bumi yang
mengembang, teori kemagnetan purba, teori pengembangan dasar samudera.
Pembentukan samudera didasarkan hipotesis, hipotesis Hill, hipotesis J.H.F.
Umgrove, hipotesis V.J , hipotesis V.V Belousov
Terdapat berbagai teori-teori mengenai sejarah terbentuknya samudera,
diantaranya: Teori kontraksi (Contraction theory ), Teori Gravitasi (Gravity
theory), Teori Meteroid (Meteroid theory), Teori Benua Apung (Contonental
Drift theory).
Daftar Pustaka
Bemmelen, R.W.V. 1949. The Geology of Indonesia Vol.1 A General Geology of
Indonesia and Adjecent Archipelagoes, Hague: Government Printing Office.
Hall, R. 1995. Plate Tectonic Reconstructions of the Indonesian Region, proceedings
Indonesian Petroleum Association. 1. 70-84.
Hamilton, W. 1989. Convergent-Plate Tectonics Viewed from The Indonesian Region,
dalam majalah Geologi Indonesia. Majalah Ikatan Ahli Geologi Indonesia. 12
(1). 35-88.
Mulyadi, 2008. Benua dan Samudera. Jakarta: PT. Bengawan Ilmu
Kious, W. Jacquelyne, dan Tilling, Robert I. 2008. USGS This Dynamic Earth: The Story
of Plate Tectonics. Washington: U.S. Government Printing Office
Matthews, W. H. 1983. Geology Made Simple. London: Made Simple Books.
31
Samodra, H. 1992. Geologi Lembar Tulungagung, Jawa. Bandung: Pusat Penelitian dan
Pengembangan Geologi Departemen Pertambangan dan Energi Direktorat
Jenderal Geologi dan Sumberdaya Mineral Republik Indonesia.
Thornbury, William,D.. 1958. Principles of Geomorphology. New York: John Wiley &
Son Inc.
Worcester,Philip, G. 1964. Texbook of Geomorphology, London: D. Van Nostrand
Company.
32