Anda di halaman 1dari 5

ISOLASI TRIMIRISTIN DARI BIJI BUAH PALA

A. TUJUAN
Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa di harapkan dapat:
1. Peserta mampu melakukan penyarian dan isolasi trimiristin dari biji buah pala
dengan metode refluks
2. Peserta mampu menghasilkan isolat trimiristin dari biji buah pala

B. TINJAUAN PUSTAKA
Pala (Myristica fragrans) merupakan tumbuhan berupa pohon yang berasal dari
kepulauan Banda, Maluku. Akibat nilainya yang tinggi sebagai rempah-rempah, buah
dan biji pala telah menjadi komoditi perdagangan yang penting sejak masa Romawi.
Pala disebut-sebut dalam ensiklopedia karya Plinius "Si Tua". Semenjak zaman
eksplorasi Eropa pala tersebar luas di daerah tropika lain seperti Mauritius dan Karibia
(Grenada). Istilah pala juga dipakai untuk biji pala yang diperdagangkan (Anonim,
2014).

Biji buah pala merupakan biji dari tumbuh-tumbuhan yang kaya akan trigliserida
yaitu asam lemak ester gliserol. Banyak perbedaan yang mungkin pada trigliserida terjadi,
sejak gliserol mempunyai rantai yang sangat panjang dan sejumlah ikatan rangkap dan
saling berhubungan satu sama lain. Biji buah pala mengandung trigliserida terutama ester
gliserol yaitu asam lemak tunggal dan asam myristic, yang disebut trimiristin. Trimiristin
yang terkandung dalam biji buah pala kering kira-kira 25%-30% beratnya (Winarno,
1991).

Isolasi trimiristin kandungan biji pala, dilakukan dengan cara ekstraksi yaitu dengan
menggunakan kloroform, kemudian dipisahkan dengan penguapan pelarut. Residu akan
mengalami pengendapan berbentuk kristal jarum jika residunya ditambahkan dengan
pelarut etanol ( Mapiratu, 2014).
Trimiristin merupakan salah satu senyawa bahan alam golongan lemak yang
ditemukan pada biji buah pala (myristica fragrans). Trimiristin yang terkandung dalam biji
buah pala merupakan lemak yang juga dapat ditemukan beberapa jenis sayuran yang kaya
akan minyak dan lemak terutama pada biji-bijian. Trimiristin merupakan bentuk kental
dan tidak berwarna serta tidak larut dalam air. Beberapa perbedaan trigliserida mungkin
karena gliserol mempunyai tiga fungsi. Fungsi hidroksil dan juga mengandung lemak
alami yang mempunyai rantai panjang dan sejumlah ikatan rangkap yang berhubungan
satu sama lain. Trimiristin terkandung sekitar 25% dari berat kering biji buah pala.
(Wilcox,1995)

Trimiristin merupakan suatu trigliserida yang banyak terkandung dalam biji buah
pala ( miristica fragrans). Isolasi trimiristin ini dapat dijadikan suatu contoh sederhana
dari isolasi senyawa bahan alam yang biasanya memakan waktu dan sangat rumit, karena
sering tercampur dengan senyawa-senyawa sejenis di dalamnya. Kandungan trimiristin
dalam biji pala cukup tinggi sehingga bisa diperoleh dengan cara ekstraksi eter yang
sederhana dan kristalisasi. Bila trimiristin dihidrolisis, maka akan terbentuk asam miristat
dan gliserol. Reaksi hidrolisis dapat berlangsung dalam suasana asam atau basa, dimana
hidrolisis dapat dilakukan dengan alkohol. Trimiristin adalah trigliserida yang tidak
memiliki ikatan rangkap sehingga strukturnya teratur dan mampat. Suatu cara yang sering
dilakukan dalam pemisahan senyawa organik dari campurannya adalah ekstraksi cair-cair,
yaitu pemisahan suatu zat berdasarkan perbandingan distribusi zat tersebut yang terlarut
dalam dua pelarut yang tidak saling melarutkan. Hampir dalam semua reaksi organik,
proses pemurniannya selalu melalui proses ekstraksi. Pelarut yang biasa dipakai adalah
eter, suatu pelarut yang inert, mudah melarutkan senyawa organik, titik didih rendah dan
mudah dipisahkan kembali dengan cara evaporasi atau distilasi sederhana (Anonim, 2014)
Isolasi trimiristisin kandungan utama biji pala, dilakukan dengan cara ekstraksi
dengan kloroform, kemudian dipisahkan dengan penguapan pelarut. Residu akan
mengalami pengendapan berbentuk kristal jarum, jika residunya ditambahkan dengan
pelarut etanol. Bila trimiristin dihidrolisis, maka akan terbentuk asam miristat dan gliserol.
Reaksi hidrolisis dapat berlangsung dalam suasana asam atau basa, dimana hidrolisis dapat
dilakukan dengan alkohol. Trimiristin adalah trigliserida yang tidak memiliki ikatan
rangkap sehingga strukturnya teratur dan mampat (Miller, 1980).
Prinsip isolasi trimiristin (Ester) dan miristat adalah dua produk buah pala yang
dilakukan dengan ekstraksi kloroform, senyawa ini dipisahkan dengan pemisahan residu
dan filtratnya. Trimiristin dapat dicampur dengan alkali menghasilkan asam miristat.
Miristat dimurnikan dengan kromatografi kolom dan destilasi (Raphael, 1991).
Refluks merupakan teknik laboratorium dengan cara mendidihkan cairan dalam
wadah yang disambungkan dengan kondensor sehingga cairan terus menerus kembali
kedalam wadah. Teknik ini digunakan untuk melaksanakan reaksi dalam waktu lama,
semisal sintesis organik (Freiser, 1957).
Ekstraksi trimiristin dapat dicapai secara maksimal dari biji buah pala dengan
ekstraksi eter dalam alat refluks dan residunya dihablur dengan aseton. Dengan cara ini
senyawaan trimiristin yang terdapat dalam biji buah pala tidak banyak tercampur dengan
ester lain yang sejenis. Refluks merupakan teknik laboratorium dengan cara mendidihkan
cairan dalam wadah yang disambungkan dengan kondensor sehingga cairan terus menerus
kembali kedalam wadah. Teknik ini digunakan untuk melaksanakan reaksi dalam waktu
lama, semisal sintesis organik. Prinsip isolasi trimiristin (Ester) dan miristat adalah dua
produk buah pala yang dilakukan dengan ekstraksi kloroform, senyawa ini dipisahkan
dengan pemisahan residu dan filtratnya. Trimiristin dapat dicampur dengan alkali
menghasilkan asam miristat. Miristat dimurnikan dengan kromatografi kolom dan
destilasi. (Freiser, 1957).

C. ALAT DAN BAHAN


Alat :
 Gelas kimia 250 ml 6 buah
 Melting point apparatus 1 set
 Refluks 1 set
 Corong pisah 1 set
 Timbangan analitik
 Kertas saring
 Kaca arloji
 Corong kaca
 Erlenmeyer

Bahan :
 Biji buah pala 50 g
 Eter 100 ml
 Aseton 50 ml
D. CARA KERJA

Biji Buah Pala

 Dimasukkan 25 g biji buah pala beserta 250 ml air dan 25 g bubuk


kalsium karbonat ke dalam labu bulat 500 ml yang dilengkap alat refluks
 Refluks campuran ini sekitar 30 menit
 Di saring campuran dalam keadaan panas dengan menggunakan corong

Filtrat

 Didinginkan filtratnya
 Filtrat di ekstrak 2 kali dengan 25 ml kloroform menggunakan corong
pisah
 Kloroform di uapkan hingga memperoleh campuran kering

Residu

 Residu dilarutkan dalam 10 ml kloroform hangat dan pindahkan larutan


ke dalam gelas kimia 50 ml
 Uapkan larutan (bewarna hijau) hingga kering
 Kristalisasi residu dengan dengan melarutkan ke dalam 5 ml benzen dan
menambahkan 10 ml petroleum eter

Kristal

 Disaring menggunakan corong buchner


 Ditimbang isolat yang di dapat

Hasil
DAFTAR PUSTAKA TEORI

Freiser, Louis. F. 1957. Experiment in Organic Chemistry, 3nd edition, Revised,

D. C. Heath and Company : Boston.

Mapiratu, 2013, Penuntun Praktikum Kimia Bahan Alam, Universitas Tadulako, Palu.

Miller J.A., Neuzel E.F., 1980, Modern Experimental Organic Chemistry,Western


Washington University, Canada

Raphel. 1991. Kamus Kimia. Ganesha Silatama : Bandung.

Wilcox, C.F. 1995. Experimental Organic Chemistry, 2nd edition. Prentice Hall : New
Jersey.

Anda mungkin juga menyukai