Anda di halaman 1dari 7

PANDUAN

PENEMPATAN
DAN
PENEMPATAN KEMBALI STAF

RUMAH SAKIT UMUM SUNDARI


MEDAN

Jl. Jend. T.B. Simatupang (Jl. Pinang Baris) No. 31 Telp. 061-8452536
Jl. Jend. T.B. Simatupang (Jl. Pinang Baris) Gg. Mesjid No. 5 Telp. 061-8452536
Kp. Lalang – Medan 20127 E-mail : rsusundari@yahoo.com
BAB I
PENDAHULUAN

Langkah awal dalam menghasilkan sumber daya manusia yang terampil dan handal perlu
adanya suatu perencanaan dalam menentukan karyawan yang akan mengisi pekerjaan yanga ada
dalam perusahaan yang bersangkutan. Keberhasilan dalam pengadaan tenaga kerja terletak pada
ketepatan dalam penempatan karyawan, baik penempatan karyawan baru maupun karyawan
lama pada posisi jabatan baru. Proses penempatan merupakan suatu proses yang sangat
menentukan dalam mendapatkan karyawan yang kompeten yang dibutuhkan perusahaan,
karena penempatan yang tepat dalam posisi jabatan yang tepat akan dapat membantu perusahaan
dalam mencapi tujuan yang diharpakan.
Adapun pengertian penempatan menurut para ahli antara lain : Menurut Marihot T. E.
Hariandja (2005 : 156) menyatakan bahwa : “Penempatan merupakan proses penugasan/
pengisian jabatan atau penugasan kembali pegawai pada tugas/ jabatan baru atau jabatan
yang berbeda”.
Menurut Mathis & Jackson (2006:262) menyatakan bahwa :“Penempatan adalah
menempatkan posisi seseeorang ke posisi pekerjaan yang tepat, seberapa baik seorang karyawan
cocok dengan pekerjaanya akan mempengaruhi jumlah dan kualitas pekerjaan.
Menurut B. Siswanto Sastrohadiryo yang dikutp oleh Suwatno (2003:138). “Penempatan
pegawai adalah untuk menempatkan pegawai sebagai unsur pelakasana pekerjaan pada posisi
yang sesuai dengan kemampuan, kecakapan dan keahliaanya”
Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam penempatan karyawan menurut
Musenif yang dikutif oleh Suwatno (2003 : 13) sebagai berikut :
1. Prinsip kemanusiaan
Prinsip yang menganggap manusia sebagai unsur pekerja yang mempunyai persamaan
harga diri, kemauan, keinginan, cita-cita dan kemampuan harus dihargai posisinya sebagai
manusia yang layak tidak dianggap mesin.
2. Prinsip demokrasi
Prinsip ini menunjukan adanya salang menghormati, saling menghargai, dan saling
mengisi dalam melaksanakan kegiatan.
3. Prinsip the right man on the right place
Prinsip ini penting dilaksanakan dalam arti bahwa penempatan setiap orang dalam setiap
organisasi yang berarti bahwa penempatan setiap orang dalam organisasi perlu
didasarkan pada kemampuan, keahlian, pengalaman, serta pendidikan yang dimiliki
oleh orang yang bersangkutan.
4. Prinsip equal pay for equal work
Pemberian balas jasa terhadap karyawan baru didasarkan atas hasil prestasi kerja yang
didapat oleh karyawan yang bersangkutan.
5. Prinsip kesatuan arah
Prinsip ini diterapkan dalam perusahaan terhadap setiap karyawan yang bekerja agar
dapat melaksanakan tugas-tugas, dibutuhkan kesatuan arah, kesatuan pelaksaan
tugas, sejalan dengan program dan rencana yang digariskan.
6. Prinsip kesatuan tujuan
Prinsip ini erat hubungannya dengan kesatuan arah, artinya arah yang
dilaksanakan karyawan harus difokuskan pada tujuan yang dicapai.
7. Prinsip kesatuan komando
Karyawan yang bekerja selalu dipengaruhi adanya komando yang diberikan sehingga
setiap karyawan hanya mempunyai satu orang atasan.
8. Prinsip efisiensi dan produktifitas kerja
Prinsip ini merupakan kunci kearah tujuan perusahaan karena efisiensi dan produktifitas
kerja harus dicapai dalam rangka mencapai tujuan perusahaan
Di Rumah Sakit Umum Sundari Medan, penempatan karyawan juga harus dilakukan
sebagai salah satu langkah dalam pengelolaan SDM untuk mencapai visi dan misi Rumah Sakit
Umum Sundari Medan. Panduan ini disusun untuk memberikan acuan tentang bagaimana proses
penempatan karyawan dilakukan.
BAB II
RUANG LINGKUP

Penempatan karyawan di Rumah Sakit Umum Sundari Medan, meliputi penempatan


karyawan baru dan penempatan karyawan lama (karyawan yang telah bekerja di Rumah Sakit
Umum Sundari Medan). Karyawan baru adalah karyawan yang telah lulus seleksi penerimaan
karyawan dan lulus masa probation. Karyawan baru juga dimaksudkan untuk karyawan yang
lulusseleksi dan diterima sebagai karyawan kontrak (tidak melalui masa probation).
Disini untuk penempatan karyawan baru diistilahkan dengan Penempatan Awal.
Sedangkan bentuk penempatan untuk karyawan lama adalah penempatan ulang karena rotasi dan
mutasi.
BAB III
TATA LAKSANA

1. Penempatan Awal
Ditujukan untuk karyawan baru yang telah lulus seleksi penerimaan karyawan.
Dokumen penempatan awal adalah Keputusan Direktur tentang penerimaan karyawan tetap atau
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu untuk karyawan kontrak.
Penempatan awal karyawan dilakukan oleh Ka. Unit Kepegawaian dan Diklat sesuai
dengan kebutuhan / lowongan pekerjaan saat rekrutmen dan seleksi, dan telah didiskusikan
terlebih dahulu dengan kepala departemen terkait.

2. Penempatan Ulang
Prinsip penempatan karyawan di Rumah Sakit Umum Sundari Medan adalah the right man in the
right place dan efektif efisien untuk menghasilkan produktivitas yangoptimal.
Penempatan ulang karyawan dilakukan atas dasar beberapa pertimbangan, diantaranya:
a. Hasil penilaian kinerja.
b. Tujuan organisasi dan pengembangan pelayanan.
c. Kompetensi karyawan .
d. Kesehatan karyawan.
Terkait dengan keadaan kesehatan karyawan, perlu dipertimbangkan kembali sifat dan
karakteristik pekerjaan yang cocok dan sesuai dengan kemampuan atas kondisi kesehatan terkini
dari karyawan yang bersangkutan.
Istilah penempatan ulang di Rumah Sakit Umum Sundari Medan adalah:
a. Mutasi/Rotasi
Yaitu perpindahan karyawan dari satu unit kerja ke unit kerja yang lain, baik dalam
lingkup departemen yang sama maupun antar departemen. Perpindahan karyawan
tersebut dilakukan setelah ada diskusi antara Ka. Unit Kepegawaian dan Diklat dan kepala
bagian serta kepala unit terkait. Setelah disepakati oleh kedua belah pihak maka
Ka. Unit Kepegawaian dan Diklat akan memanggil karyawan yang bersangkutan dan
menyampaikan maksud mutasi/rotasi secara lisan dan menyiapkan Surat Keputusan
Direktur tentang penempatan ulang karyawan tersebut.
b. Promosi
Promosi adalah proses pemindahan karyawan dari satu jabatan ke jabatan lain yang lebih
tinggi. Promosi dilakukan setelah dirapatkan antara Ka. Unit Kepegawaian dan Diklat dan
atasan langsung serta atasan tidak langsung dari karyawan yang bersangkutan.
Proses promosi dimulai dengan proses masa probation jabatan baru selama 3 bulan.
Dalam masa probation jabatan ini ditentukan pula key performance indicator yang
harus dicapai sebagai bahan penilaian atau fit and proper test. Atasan langsung dan Ka.
Unit Kepegawaian dan Diklat menyampaikan maksud promosi tersebut secara lisan dan
penjelasan masa probation kepada karyawan yang bersangkutan. Pada akhir masa penilaian
apabila karyawan tersebut lulus masa probation jabatan maka Ka. Unit Kepegawaian dan
Diklat memanggil karyawan tersebut dan menyampaikan hasil serta Surat Keputusan
Direktur tentang pengangkatan jabatan.
c. Demosi
Demosi adalah proses pemindahan karyawan dari satu jabatan ke jabatan lain yang lebih
rendah. Dasar pertimbangan demosi adalah hasil penilaian kinerja yang tidak sesuai
dengan standar yang ditentukan/diharapkan. Bila hasil penilaian kinerja selama 2 kali
periode menunjukkan hasil kurang, maka atasan langsung dan Ka. Unit Kepegawaian
dan Diklat menyampaikan secara lisan kepada karyawan yang bersangkutan untuk
memperbaiki kinerja selama 6 bulan, dan bila tidak ada peningkatan kinerja maka
dilakukan proses demosi. Ka. Unit Kepegawaian dan Diklat akan memanggil karyawan
yang bersangkutan dan memberikan Surat Keputusan Direktur tentang Pemberhentian dari
jabatan dan penempatan di jabatan baru.
Penempatan ulang karyawan mutasi dan promosi diawali dengan masa transisi, dimana
karyawan yang bersangkutan belajar kan uraian tugas yang baru, standar dan prosedur yang
berkaitan dengan pekerjaan baru, serta peraturan dan kebijakannya. Proses pembelajaran baru
tersebut dilakukan oleh atasan langsung pada jabatan/pekerjaan yang baru.
BAB IV
DOKUMENTASI

Proses penempatan karyawan didokumentasikan dalam notulensi rapat/diskusi, sertamemo


internal dari atasan langsung yang terkait. Bentuk dokumentasi Surat Keputusan Direktur juga
disimpan sebagai arsip di Kepegawaian dan Diklat pada File Kepegawaian karyawan yang
bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai