Penempatan atau placement adalah proses penugasan atau penugasan kembali pekerja untuk mengerjakan
suatu pekerjaan atau menempati suatu posisi baru di dalam perusahan.
Penempatan ini sendiri bertujuan untuk menempatkan seorang karyawan pada suatu posisi atau jabatan
tertentu yang dianggap pas untuk dirinya.
Setiap tenaga kerja mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk memilih, mendapatkan, atau pindah
pekerjaan dan memperoleh penghasilan yang layak di dalam atau luar negeri. Penempatan tenaga kerja
dilaksanakan berdasarkan asas terbuka, bebas objektif, secara adil dan setara tanpa diskriminasi.
Penempatan tenaga kerja diarahkan untuk menempatkan tenaga kerja pada jabatan yang tepat sesuai
dengan keahlian, keterampilan, bakat, martabat, hak asasi dan perlindungan hukum.
PLACEMENT
PROMOTIO TRANSFER
DEMOTION
N
Dalam suatu pekerjaan juga pastinya diperlukannya suatu perkenalan
agar hubungan antar karyawan terjalin baik diantaranya:
Perkenalan dengan supervisor
Perkenalan dengan pelatih
Perkenalan dengan rekan kerja
Perkenalan dengan pembina
Faktor-faktor pertimbangan dalam penempatan pegawai
1. Faktor prestasi akademis
Faktor prestasi akademik yang telah dicapai oleh karyawan selama mengikuti jenjang pendidikan harus mendapat pertimbangan dalam menempatkan dimana karyawan yang bersangkutan harus melaksanakan tugas dan tanggung
jawab serta wewenang dan tanggung jawab.
2. Faktor pengalaman
Pengalaman para karyawan sejenis yang telah dialami sebelumnya, perlu mendapat pertimbangan dalam rangka penempatan karyawan. Pengalaman bekerja banyak memberikan kecenderungan bahwa karyawan memiliki
keahlian dan keterampilan kerja yang relatif tinggi. Sebaliknya rendah tingkat keahlian dan keterampilannya.
5. Faktor usia
Faktor usia perlu dipertimbangkan dengan maksud untuk menghindari rendahnya produktifitas yang dihasilkan oleh karyawan yang bersangkutan. Biasanya karyawan yang usianya sudah tua akan memiliki tingkat produktifitas
yang lebih rendah dibandingkan dengan karyawan yang usianya lebih rendah.
Menurut Suwatno (2003), terdapat prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam penempatan kerja karyawan, yaitu sebagai berikut:
Prinsip kemanusiaan
prinsip yang menganggap manusia sebagai unsur pekerja
yang mempunyai persamaan harga diri, kemauan, keinginan,
cita-cita dan kemampuan harus dihargai posisinya sebagai
manusia yang layak dan tidak dianggap mesin.
Prinsip demokrasi
prinsip ini menunjukkan adanya saling menghormati, saling
menghargai, dan saling mengisi dalam melaksanakan
kegiatan.
TUNTUTAN HUKUM
HUBUNGAN KERJA HARUS DIDASARKAN PADA KONTRAK RESMI TERTULIS
KEGIATAN SERIKAT PEKERJA
PEKERJAAN TIDAK BOLEH MENGANCAM KESELAMATAN
TIDAK BOLEH BERTENTANGAN DENGAN HUKUM
PECEGAHAN SEPARASI (PHK)
PENCEGAHAN INI PENTING BAGI PERUSAHAN UNTUK
MEMINIMALISIR SDM YANG BERNILA
Penggantian tenaga kerja dapat terjadi karena:
Pengangkatan jabatan
Perpindahan kerja
Pemberhentian kerja
Pengangkatan dalam jabatan biasanya didasarkan atas dasar pada:
- Prestasi kerja
- Disiplin kerja
- Kesetiaan
- Pengabdian
- Pengalaman
- Dapat dipercaya
- Serta adanya syarat-syarat objektif lainnya sehingga seseorang diangkat dalam
jabatan
Bentuk Penempatan Kerja Karyawan
1) Kenaikan Jabatan (promosi)
Promosi adalah apabila seseorang pegawai dipindahkan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain yang tanggung jawabnya lebih
besar, tingkatannya dalam hierarki jabatan yang lebih tinggi dan penghasilannya lebih besar pula, (Siagian :2002). Seseorang
pegawai dipindahkan dari suatu pekerjaan lain yang tanggung jawabnya lebih besar. Dua kriteria utama dalam melekukan
promosi (Siagian: 2005).
Menurut Marihot (2006) promosi adalah penaikan jabatan, menerima kekuasaan dan tanggung jawab lebih besar dari
kekuasaan dan tanggung jawab sebelumnya.
a. Promosi didasarkan pada prestasi kerja
b. Promosi didasarkan pada senioritas.
2) Pengalihan (transfer)
Transfer adalah pemindahan pegawai dari satu jabatan ke jabatan yang lain yang memiliki tanggung jawab yang sama dan level
yang sama. Dalam hal penempatan transfer dapat mengambil salah satu dari dua bentuk :
a. Penempatan seorang pada tugas baru dengan tanggung jawab hirarki jabatan dan penghasilan yang relatif sama dengan
status dahulu. Atau
b. Alih tugas penempatan karyawan yang tidak mengalami perubahan.
3) Penurunan Jabatan (Demosi)
Menurut Hasibuan (2005) demosi adalah perpindahan karyawan dari suatu jabatan kejabatan yang lebih rendah di dalam satu
organisasi, wewenang, tanggung jawab, pendapatan serta statusnya semakin rendah. Demosi berarti bahwa seseorang, karena
berbagai pertimbangan mengalami penurunan pangkat atau jabatan dan penghasilan serta tanggung jawab semakin kecil.
Dapat dipastikan bahwa tidak ada seorang pegawai pun yang senang mengalami hali ini.
Terdapat beberapa alasan yang menyebabkan dilakukannya penurunan jabatan (demosi), yaitu:
Promosi yang gagal.
Ketidakmampuan melaksanakan pekerjaan yang ditugaskan kepada karyawan.
Kapasitas karyawan yang kurang, seperti kedisiplinan dan kehadiran yang kurang.
Pengurangan kapasitas perusahaan, misalnya ada merger dan reorganisasi.
Kesukarelaan yang diminta oleh pengusaha berdasarkan motif atau alasan personal.
Melalui Pendekatan Proaktif Pengurangan
Karyawan Melalui Pengunduran diri secara
sukarela, kematian, layoff dan terminasi dapat di
kurangi
3. Apa ada kegiatan pengembangan karir yang tertentu lainya yang anda
akan rekomendasikan ke Hotel Paris?