Plasenta Rest
Plasenta Rest
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Plasenta rest adalah tertinggalnya sisa plasenta atau selaput janin dan dikeluarkan secara manual
atau kuret, disusul dengan pemberian obat intravena.
Menurut data WHO memperkirakan bahwa dalam 2005 hampir 515.000 ibu hamil meninggal
akibat perdarahan karena plasenta rest.
Perdarahan hebat ialah penyebab paling utama dari kematian ibu diseluruh dunia.Diberbagai
negara paling sedikit seperempat dari seluruh kematian ibu disebabkan oleh pendarahan karena
sisa plasenta. Proporsinya berkisar antara kurang dari 10% sampai hampir 60%
(http://www.google.com;2005).
Diantara prioritas yang disusun pada safe motherhood technical consultan (konsultan teknis
keselamatan ibu) di Srilanka Tahun 1997 dan Internasional Symposium On Safe Mothrhood
(Symposium Internasional tentang keselamatan ibu) di Wangsinton D.C Tahun 1998,adalah
memastikan adanya petugas pelatih pada setiap kelahiran dan meningkatnya akses pelayanan
kesehatan ibu yang bermutu (Pusdiknakes . 2003 ; hal.175).
Menurut Departemen Kesehatan RI saat ini angka kematian ibu di Indonesia diperkirakan 334
per 100.000 kelahiran hidup (Abouzahr .1998).
Menurut Survey yang dilakukan untuk angka kejadian perdarahan karena mengalami plasenta
rest diRumah Sakit Haji Medan Tahun 2012 sebanyak 20 orang wanita dapat mengalami
perdarahan selama periode post partum jika mereka mengalami sisa plasenta dan selaput ketuban
atau adanya laserasi setelah melahirkan plasenta penting untuk memeriksa plasenta dan selaput
ketuban untuk memastikan bahwa keduanya lengkap.Jika uterus tidak sepenuhnya
berkontraksi,maka ibu bisa kehilangan banyak darah (Pusdiknakes, 2003 ;hal.175).
Berdasarkan latar belakang dan masalah-masalah tersebut diatas maka peneliti tertarik untuk
melekukan penelitian “Hubungan Pengetahuan Bidan Tentang Penanganan Plasenta Rest Di
Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2012”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas didapatkan rumusan masalah sebagai berikut : Apakah ada
hubungan pengetahuan bidan dengan penanganan plasenta rest di Rumah Sakit Haji Medan
tahun 2012?
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui hubungan pengetahuan bidan tentang penanganan plasenta rest diRumah
Sakit Haji Medan Tahun 2012.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1. Peneliti
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan serta pengalaman agar peneliti mampu membuat
KTI hubungan pengetahuan bidan tentang penanganan plasenta rest dan penelitian ini sebagai
aplikasi ilmu metedologi penelitian yang telah dipelajari selama perkuliahan.
1.4.2 Tempat Penelitian
Sebagai bahan masukan bagi Rumah Sakit Haji Medan jika ada kesenjangan antara teori dan
praktek pada bidan tentang penanganan plasenta rest.
1.4.3 Responden
Sebagai bahan masukan bagi responden agar dapat lebih mengerti dan memahami tentang
plasenta rest, sehingga bidan dapat melakukan penanganan tentang plasenta rest.
1.4.4. Institusi
Sebagai tambahan dalam memvariasikan hasil penelitian dan dapat menambah sumber bacaan
diperpustakaan sehingga nantinya hasil penelitian ini dapat dimengerti.
1.4.5. Peneliti Selanjutnya
Dapat dijadikan sebagai bahan acuan serta perbandingan untuk melakukan penelitian dengan
memperbaiki kekurangan pada penelitian ini.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengetahuan
2.1.1 Definisi
Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan
apa (what) misalnya apa itu air ?, apa itu alam ?, dan sebagainya (Notoatmojo, 2010 ; Hal .1).
Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan
terhadap suatu objek tertentu.Penginderaan ini terjadi melalui panca indra penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa dan raba.Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui
mata dan telinga (Notoatmodjo, 2007 ; 143).
Pengetahuan adalah hasil tahu mengingat suatu hal, termasuk mengingat kembali kejadian yang
pernah dialami baik secara sengaja maupun tidak sengaja dan ini terjadi setelah orang melakukan
kontak atau pengamatan terhadap suatu objek tertentu (Mubarok, 2009 ; 256-257).
Dalam pemahaman umum filsafat pengetahuan menegaskan bahwa pengetahuan adalah suatu
pemikiran, gagasan, ide, konsep, dan pemahaman yang dimiliki manusia tentang dunia dan
segala isinya, termasuk kehidupannya.Pengetahuan mencakup penalaran, penjelasan dan
pemahaman manusia tentang segala sesuatu (Mikhael, 2005 ; 125).
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Penelitian
1.Umur
Dengan bertambahnya usia seseorang, maka akan terjadi perubahan pada aspek fisik psikologis
(mental). Perubahan proporsi, hilangnya ciri-ciri lama, dan timbulnya ciri-ciri baru.Hal ini terjadi
akibat pematangan fungsi organ. Pada aspek psikologis atau mental taraf berpikir seseorang
semakin matang dan dewasa.
2. Pendidikan
Semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin mudah menerima informasi sehinnga
semakin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya seseorang memiliki tingkat
pendidikan rendah maka menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap penerimaan,
informasi, dan nilai-nilai yang baru diperkenalinya.
3. Pekerjaan
Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan,
dimana seseorang terpapar dari sebuah informasi yang awalnya tidak tahu, baik secara langsung
maupun secara tidak langsung.
4. Minat
Minat adalah suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi terhadap sesuatu. Minat
menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu hal yang pada akhirnya diperoleh
pengetahuan yang lebih lama.
5. Pengalaman
Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami seseorang dalam berinteraksi dengan
lingkungannya. Ada kecederungan penglaman yang kurang baik akan berusaha untuk dilupakan
seseorang. Namun jika pegalaman tersebut menyenangkan, maka secara psikologi akan timbul
kesan yang sangat mendalam dan membekas dalam emosi kejiwaannya, dan akhirnya dapat pula
membentuk sikap positif dalam kehidupannya.
6. Kebudayaan lingkungan sekitar
Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap
pembentukan sikap kita. Apabila dalam suatu wilayah mempunyai kebudayaan untuk menjaga
kebersihan lingkungan karena lingkungan sangat mempengaruhi dalam pembentukan sikap
pribadi atau sikap.
7. Informasi
Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dapat membantu mempercepat seseorang untuk
memperoleh pengetahuan yang baru (Mubarak, 2009 ; 257-258).
4.Analisis(analysis)
Suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen
yang masih saling terkait didalam suatu struktur organisasi tersebut.
5.Sintesis (synthesis)
Suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk
keseluruhan yang baru.
6.Evaluasi (evaluation)
Suatu kemampuan untuk meletakkan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek
tertentu (Mubarok, 2011 ;82-83).
2.2 Bidan
2.2.1 Definisi
Bidan adalah seseorang yang telah menjalani program pendidikan bidan, yang diakui oleh negara
tempat ia tinggal, dan telah berhasil menyelesaikan studi terkait kebidanan serta memenuhi
persyaratan untuk terdaftar dan atau memiliki izin formal untuk praktik bidan (Soepardan
Suryani, 2003 ; 2).
2.2.2 Tugas Bidan
Sebagai pelaksana, bidan memiliki tiga kategori tugas, yaitu :
1.Tugas Mandiri
Tugas-tugas mandiri bidan, yaitu :
a.Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang diberikan.
b.Memberikan pelayanan dasar pranikah pada anak remaja dan wanita dengan melibatkan
mereka sebagai klien.
c.Memberi asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal
d.Memberi asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan dengan melibatkan
klien/keluarga
e.Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
f.Memberi asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan melibatkan klien/keluarga.
g.Memberi asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan pelayanan keluarga
berencana
h.Memberi asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan sistem reproduksi dan wanita dalam
masa klimakterium serta menopause
i.Memberi asuhan kebidanan pada bayi dan balita dengan melibatkan keluarga.
2.Tugas Kolaborasi
Tugas-tugas kolaborasi (kerja sama) bidan, yaitu :
a.Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai fungsi kolaborasi
dengan melibatkan klien dan keluarga.
b.Memberi asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama pada
kegawatdaruratan yang memerlukan kolaborasi.
c.Memberi asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan resiko tinggi serta kegawat
daruratan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan
klien dan keluarga.
d.Memberi asuhan kebidanan pada ibu masa nifas dengan risiko tinggi serta pertolongan pertama
dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi bersama klien dan
keluarga.
e.Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan risisko tinggi dan pertolongan pertama
dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi bersama klien dan
keluarga.
f.Memberi asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi serta pertolongan dalam keadaan
kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi bersama klien dan keluarga.
3.Tugas Rujukan
Tugas-tugas rujukan bidan, yaitu :
a.Menerapkan manejemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan fungsi
keterlibatan klien dan keluarga
b.Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada kasus kehamilan dengan
risiko tinggi serta kegawatdaruratan
c.Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi serta rujukan pada masa persalinan dengan
penyulit tertentu dengan melibatakan klien dan keluarga.
d.Memberi asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu dalam masa nifas yang
disertai penyulit tertentu dengan kegawatdaruratan dengan melibatkan klien dan keluarga.
E. Memberi asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan klien tertentu dan kegawatdaruratan
yang memerluakan konsultasi serta rujukan dengan melibatkan keluarga,
f.Memberi asuhan kebidanan kepada anak balita dengan kelainan tertentu dan kegawatdaruratan
yang memerlukan konsultasi serta rujukan dengan melibatkan klien/keluarga.
Plasenta Rest
2.3.1Definisi
Plasenta rest adalah suatu bagian dari plasenta serta lobus yang tertinggal maka uterus tidak
dapat berkontraksi secara efektif (Sarwono, 2002 ; hal 31).
Plasenta rest adalah tertinggalnya sisa plasenta atau selaput janin dan dikeluarkan secara manual
atau kuret, disusul dengan pemberian obat intravena (Hanifa, 2000 ; hal 197).
Diagnosa
1. Plasenta atau sebagai selaput tidak lengkap
2. Perdarahan segera atau terus-menerus mengalir
3. Uterus tidak berkontraksi
4. TFU tidak berkurang
5. Nyeri tekan perut bawah
6. Pucat dan terdapat tanda-tanda syok (tensi rendah, nadi cepat lemah).
Gambar 1
Kerangka Konsep Penelitian
Berdasarkan kerangka konsep diatas dapat dilihat, yang menjadi variabel independent (bebas)
adalah pengetahuan bidan, dan yang menjadi variabel dependent (terikat) adalah penanganan
plasenta rest dengan kriteria hasil ukur baik, cukup, dan kurang.
2.10 Hipotesis
Hipotesis adalah kesimpulan sementara yang masih harus diuji kebenarannya secara empiris.
Dengan kata lain, hipotesis adalah kesimpulan teoritis yang masih harus dibuktikan
kebenarannya melalui analisis terhadap bukti-bukti empiris (Hidayat, 2007 ; hal 37).
Berdasarkan kerangka teoritis dan kerangka berfikir sebagaimana telah diuraikan sebelumnya
maka penulis merumuskan hipotesisnya yaitu “Terdapat hubungan positif yang berarti antara
pengetahuan bidan dengan penanganan plasenta rest dii Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2012”.
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1Desain Penelitian
Adapun jenis dan desain penelitian dalam penelitian ini adalah desain deskriptif korelasional
bertujuan untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Bidan Tentang Penanganan Plasenta Rest di
Rumah Sakit Medan tahun 2012.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2012, dengan
pertimbangan adanya bidan yang kurang mengetahui tentang penanganan plasenta rest, memiliki
jumlah populasi dan sampel yang cukup untuk dijadikan responden, adanya referensi, belum
pernah dilakukan penelitian sebelumnya, serta lokasi yang mudah dijangkau sehingga peneliti
lebih mudah bersosialisasi dengan lingkungan tersebut.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 oktober-20 oktober 2012.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang ditelit (Notoatmodjo, 2005 ; hal 79).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan yang berada di Rumah Sakit Haji Medan
Tahun 2012 dengan jumlah 20 orang bidan pada tanggal 1 oktober-20 oktober 2012.
3.3.2 Sampel
Menurut (Hidayat, 2010 ; 68), sampel merupakan populasi yang akan diteliti atau sebagian
jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
Tehnik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan pengambilan metode random
sampling (Notoatmodjo, 2005, hal 85).
3.4 Defenisi Operasional
Untuk menghindari tanggapan tentang konsep, maka peneliti akan memberikan batasan
operasional sebagai berikut :
Tabel 1
Defenisi Operasional Variabel Penelitian
N
o Variabel
Penelitian Defenisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala
1 Pengetahuan Hasil kemampuan yang dimiliki responden untuk menjawab pertanyaan baik
didapat dari pedidikan formal,informal atau pengalaman. Kuesioner Baik
Cukup
Kurang Nominal
2 Penanganan
Plasenta Rest Tindakan yang dilakukan untuk mengeluarkan plasenta yang tertinggal di rahin.
Kuesioner Baik
Cukup
Kurang Nominal
DAFTAR PUSTAKA
Dua, Mikhael. (2005). Ilmu Pengetahuan Sebuah Tinjauan Filosofi. Yogyakarta. Kanisius.
Hidayat, A. Alimul Aziz. (2010). Metode Penelitian Kebidanan dan Tehnik Analisa Data.
Jakarta. Salemba Medika.
Hidayat, A. Alimul Aziz. (2009). Metode Penelitian Keperawatan Tehnik Analisa Data. Jakarta.
Salemba Medika.
Manuaba,Candranita dan Manuaba, Fajar. (2004). Gawat Darurat Obstetri Ginekologi dan
Obstetri Ginekologi Sosial Untuk Profesi Bidan. Jakarta. EGC.
Manuaba. (2001). Konsep Obstetri dan Ginekologi Sosial Indonesia. Jakarta. EGC.
Mubarok, Wahit Iqbal. (2011). Promosi Kesehatan Untuk Kebidanan. Jakarta. Salemba Medika.
Mubarok, Wahit Iqbal. (2009). Ilmu Keperawatan Komunitas Pengantar dan Teori. Jakarta.
Salemba Medika.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2007). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta. Rineka Cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Cetakan III. Jakarta. PT.
Rineka Cipta.
Soepardan, Suryani. (2005). Konsep Kebidanan. Cetakan I. Jakarta. EGC
Wiknjosastro, Hanifa. (2000). Ilmu Kandungan. Jakarta. YBP-SP