LAPORAN PERHITUNGAN WAKTU SIKLUS METODE WEBSTER PERSIMPANGAN CIBUBUR (Fakri, Salma, Triadi, Puspita, Reynaldi)
LAPORAN PERHITUNGAN WAKTU SIKLUS METODE WEBSTER PERSIMPANGAN CIBUBUR (Fakri, Salma, Triadi, Puspita, Reynaldi)
TRANSPORTASI
Solusi Permasalahan Transportasi
Disusun oleh
Nama : Salma Karimah
NIM : 41117320005
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MERCUBUANA
BEKASI 2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan dari permasalahan-permasalahan yang ada, yaitu:
1. Dapat mengidentifikasi permasalahan kemacetan dan mengetahui penyebabnya.
2. Dapat mengidentifikasi permasalahan polusi dan mengetahui penyebabnya.
3. Dapat mengidentifikasi permasalahan kecelakaan dan mengetahui penyebabnya.
4. Dapat mengidentifikasi permasalahan penegakan hukum dan mengetahui penyebabnya.
5. Dapat merumuskan solusi untuk permasalahan-permasalahan di atas
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Kemacetan
Pertumbuhan kendaraan yang cepat di kota-kota besar, tanpa di imbangi dengan
pembangunan sarana dan prasarana yang memadai akan menimbulkan menumpuknya
kendaraan di jalan sehingga mengakibatkan kemacetan. Kemacetan adalah situasi atau keadaan
tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah
kendaraan melebihi kapasitas jalan. Kemacetan banyak terjadi di kota-kota besar, terutamanya
yang tidak mempunyai transportasi publik yang baik atau memadai ataupun juga tidak
seimbangnya kebutuhan jalan dengan kepadatan penduduk.
Kemacetan lalu lintas menjadi permasalahan sehari-hari di kota-kota besar di Indonesia.
Kemacetan lalu lintas memberikan dampak negatif yang besar yang antara lain: Kerugian
waktu, karena kecepatan perjalanan yang rendah, Pemborosan energi, karena pada kecepatan
rendah konsumsi bahan bakar lebih rendah, Meningkatkan polusi udara, Meningkatkan stress
pengguna jalan.
Permasalahan kemacetan yang terdapat di lingkungan sekitar saya yaitu:
1. Kemacetan di daerah lampu merah pertigaan simpangan depok dari arah bogor menuju
jakarta ketika pagi hari dan dari arah jakarta menuju bogor ketika sore hari.
Penyebab kemacetan yaitu:
a. Ruas-ruas jalan sudah tidak mampu menampung luapan arus kendaraan yang datang,
dikarenakan jalan raya bogor hanya terdiri dari 2 jalur, yang masing-masing jalur
hanya terdapat 1 lajur saja.
b. Luasan dari jalan tersebut tidak seimbang dengan jumlah kendaraan yang melintas.
c. Banyak angkutan umum yang berhenti untuk mencari penumpang.
d. Banyak pejalan kaki yang menyebrang di area ini
Solusi untuk kemacetan tersebut yaitu:
a. Meningkatkan kapasitas jalan dengan memperlebar jalan raya bogor dibuat dua lajur
b. Membuat halte khusus untuk angkutan umum yang akan mencari, menurunkan dan
menaikkan penumpang.
2. Kemacetan di lampu merah perempatan juanda area jalan raya bogor pada pagi dan sore
hari. Penyebab kemacetan yaitu:
a. Banyaknya kendaraan pribadi yang mau menuju maupun keluar dari tol cijago dan
banyaknya kendaraan bermotor menyebabkan penumpukan kendaraan.
Solusi untuk kemacetan tersebut yaitu:
a. Pembatasan penggunaan kendaraan pribadi yang akan menuju kawasan jalan tol ini.
b. Penerapan ERP
Dengan ERP, pengguna kendaraan pribadi akan dikenakan biaya jika mereka
melewati satu area yang macet pada periode waktu tertentu. ERP diharapkan mampu
mengurangi perjalanan dengan kendaraan pribadi dan mengurangi perjalanan yang
tidak perlu, terutama pada jam-jam sibuk.
3. Kemacetan di lampu merah perempatan juanda dan lampu merah pertigaan dekat flyover
area jalan margonda pada pagi dan sore hari. Penyebab kemacetan yaitu:
a. Banyaknya kendaraan pribadi, angkutan umum, dan kendaraan bermotor menambah
sesaknya ruas Jalan Margonda yang merupakan jalan protokol utama di kota Depok,
padahal ruas jalan Margonda sudah terdiri dari 2 jalur yang masing-masing jalur
terdapat 3 lajur. Dari hal ini dapat kita simpulkan bahwa kapasitas jalan tersebut tidak
memenuhi banyaknya kendaraan yang ada.
b. Tingginya aksesibilitas penggunaan lahan di sekitar sisi jalan tersebut yaitu keluar
masuknya kendaraan untuk ke area pertokoan.
c. Pengaruh hambatan samping yang tinggi sehingga mengakibatkan penyempitan ruas
jalan. Contohnya ojek online yang parkir di badan jalan untuk mencari atau menjemput
customer, pedagang kaki lima berjualan di trotoar, serta adanya masyarakat yang
berjalan di badan jalan.
d. Rendahnya tingkat kedisiplinan pengguna jalan. Misalnya parkir di badan jalan,
angkutan umum yang sering berhenti di sembarang tempat untuk mencari penumpang.
Solusi untuk kemacetan tersebut yaitu:
a. Penerapan ERP
Dengan ERP, pengguna kendaraan pribadi akan dikenakan biaya jika mereka
melewati satu area yang macet pada periode waktu tertentu. ERP diharapkan mampu
mengurangi perjalanan dengan kendaraan pribadi dan mengurangi perjalanan yang
tidak perlu, terutama pada jam-jam sibuk.
b. Pembatasan kendaraan pribadi
Yaitu dengan cara pembatasan ruang parkir dan peningkatan tarif parkir pada area
kawasan padat kendaraan
c. Pemberlakukan sistem pelat genap dan ganjil, pemberlakukan sistem ini dimaksudkan
untuk mengurangi atau membatasi kendaraan yang akan melintasi jalan di hari-hari
tertentu.
d. Penutupan area putar balik di sepanjang jalan.
2. Kecelakaan
Kecelakaan terjadi karena tidak adanya kesadaran pengguna kendaraan untuk tertib dalam
berlalu lintas. Kecelakaan seringkali terjadi pada saat:
a. Supir kendaraan yang mengantuk saat mengemudi. Biasanya kendaraan tersebut
melakukan perjalanan di malam hari dengan menempuh rute yang cukup jauh.
b. Banyaknya jumlah kendaraan bermotor yang beroperasi di jalan terkadang tidak diikuti
dengan kesadaran pengguna jalan untuk menaati rambu-rambu lalu lintas atau saling
menghormati sesama pengguna jalan. Ketidakdisiplinan dari pengguna jalan ini tentu
dapat membahayakan pengguna jalan yang lain. Misalnya pengguna jalan yang
menerobos lampu merah dan menerobos palang kereta api.
c. Ketika hujan lebat sehingga jalan menjadi licin, dan jarak pandang juga berkurang.
3. Polusi
Polusi udara adalah perbedaan komposisi udara aktual dengan kondisi udara normal
dimana komposisi udara aktual tidak mendukung kehidupan manusia. Masalah yang
timbul akibat polusi udara adalah terganggunya kesehatan masyarakat. Kendaraan
bermotor merupakan salah satu sumber pencemaran udara yang terbesar di daerah
perkotaan. Jumlah kendaraan bermotor di kota Depok sangat banyak sehingga tingkat
polusi udaranya pun sangat besar.
Solusi untuk permasalahan polusi udara tersebut yaitu:
a. Membuat pedestrian yang luas, dilengkapi dengan Ruang Terbuka Hijau
b. Mengganti bahan bakar minyak menjadi bahan bakar yang kebih ramah lingkungan
seperti BBG (bahan bakar gas)
c. Membatasi kendaraan yang beroperasi setiap harinya sehingga polusi dapat berkurang
d. Penerapan pemeriksaan emisi kendaraan sebagai bagian dari penegakan hukum
(terkait dengan pemenuhan persyaratan kelayakan jalan)