7 - Pengantar Perpindahan Panas Konveksi PDF
7 - Pengantar Perpindahan Panas Konveksi PDF
Pengantar
OUTLINE
Minggu Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
ke-
1 Kontrak belajar
Pengantar perpindahan panas
2 Perpindahan panas konduksi steady-state satu arah
pada permukaan datar, silinder, dan bola
3 Konsep tahanan panas dan tebal isolasi kritis
4 Perpindahan panas pada permukaan yang diperluas
5 Perpindahan panas konduksi unsteady-state
6 Metode numeris pada perpindahan panas konduksi
7 Fundamentals of convection
UTS
Pengantar
KONDUKSI
PERPINDAHAN
PANAS KONVEKSI
RADIASI
KONVEKSI
Perpindahan panas yang terjadi jika cairan atau gas
yang suhunya tinggi mengalir ke tempat yang
suhunya lebih rendah, memberikan panasnya pada
permukaan yang suhunya lebih rendah.
Q h.A.(Tw T )
dengan (Tw T )
MEKANISME KONVEKSI
Konduksi dan konveksi memiliki suatu kecenderungan yang
mirip karena keduanya sama-sama memerlukan medium
untuk perpindahan panas.
Yang membedakan adalah bahwa pada perpindahan panas
secara konveksi mensyaratkan adanya aliran fluida selama
proses perpindahan panas berlangsung.
Perpindahan panas secara konveksi melibatkan mekanisme
yang kompleks.
Secara umum dapat dikatakan bahwa laju transfer panas
pada suatu fluida secara konveksi jauh lebih besar jika
dibandingkan secara konduksi.
Semakin besar kecepatan aliran, semakin besar pula laju
perpindahan panas.
Pengalaman empiris menunjukkan bahwa perpindahan panas
secara konveksi sangat dipengaruhi oleh sifat-sifat fisis fluida
yang meliputi:
1. viskositas dinamis (µ),
2. konduktivitas termal (k),
3. densitas (ρ),
4. kapasitas panas (Cp), dan
5. kecepatan aliran (v).
Selain sifat-sifat fisis fluida, perpindahan panas secara
konveksi juga dipengaruhi oleh geometri dan kekasaran
permukaan padatan, termasuk juga tipe aliran (turbulensi
aliran).
Karena begitu banyaknya variabel yang terlibat, maka dapat
dikatakan bahwa perpindahan panas secara konveksi adalah
mekanisme perpindahan panas yang paling kompleks jika
dibandingkan dengan konduksi atau radiasi.
Koefisien Perpindahan Panas Konveksi (h)
Q h.A.(T T ) w
Tidak seperti nilai k yang spesifik untuk setiap bahan, nilai
h sangat variatif tergantung sistemnya.
Pada prinsipnya nilai h ditentukan oleh:
1. Turbulensi sistem/olakan
2. Sifat fisis dari fluida (sifat fisis umumnya dipengaruhi
oleh suhu)
Secara umum untuk suatu sistem aliran fluida, nilai h
dapat ditentukan jika distribusi suhu di sepanjang aliran
diketahui : T
k fluid
y y 0
h
Tw T
Nilai h juga sering dinyatakan dalam suatu bilangan tak
berdimensi yang dikenal dengan bilangan Nusselt (Nu).
hL c
Nu
k
dengan
k : konduktivitas termal fluida
Lc : panjang karakteristik
dengan
Penyelesaian persamaan secara simultan menghasilkan: