Asuhan Keperawatan Kanker Kulit
Asuhan Keperawatan Kanker Kulit
1. Pengkajiaan
Aktivitas/ istirahat
Gejala : kelemahan atau keletihan. perubahan pola istirahat dan jam kebiasaan tidur pada malam
hari; adanya faktor – faktor yang mempengaruhi tidur misal nya nyeri, ansietas, berkeringat
malam. Keterbatasan partisipasi dalam hobi, latiahan. Pekerjaan atau profesi dengan karsinogen
lingkungan, tingakat stres tinggi. ( doenges : hal 997 ).
Sirkulasi
Gejala : palpitasi, nyeri dada pada pengaruh kerja.
Kebiasaan : perubahan pada tekanan darah.
Integritas ego
Gejala : faktor stress ( keuangan, pekerjaan perubahan peran) dan cara mengatasi stress ( misal
merokok, minum alkohol, menunda mencari pengobatan, keyakinan religius/ spritual).
Masalah tentang perubahan dalam penampilan mis.,alopesia,lesi cacat,pembedahan.
Menyangkal diagnosis,perasaan tidak berdaya,putus asa,tidak mampu,tidak bermakna,rasa
bersalah,kehilangan kontrol,depresi. Tanda:menyangkal,menarik diri,marah. (
doenges : hal 997- 998)
Eliminasi
Gejala:perubahan pada pola defekasi mis.,darah pada feses,nyeri pada defekasi.
Perubahan eliminasi urinarius mis.,nyeri atau rasa terbakar pada saat berkemih,hematuria,sering
berkemih.
Tanda:perubahan pada bising usus,distensi abdomen. ( doenges : hal 998)
Makanan/Cairan:
Gejala:Kebiasaan diet buruk(mis.,rendah serat,tinggi lemak,aditifbahan pengawet).
Anoreksia,mual/muntah.Intoleransi makanan. Perubahan pada berat badan; penurunan berat
badan hebat, kakaksia, berkurangnya massa otot .
Tanda: perubahan pada kelembapan/ tiurgor kulit; edema. ( doenges : hal 998)
Neurosensorik
Gejala : pusing; sinkope ( doenges : hal 998)
Nyeri / kenyamanan
Gejala : tidak ada nyeri, atau derajat bervariasi misal ketidak nyamanan ringan sampai nyeri
berat ( di hubingkan dengan proses penyakit). ( doenges : hal 998)
Pernafasan
Gejala : merokok ( tembakau, mariyuanandan hidup dengan seseorang perokok.). pemajananan
asbes. ( doenges : hal 998)
Keamanan
Gejala : pemajanan pada kimia toksik, karsinogen. Pemajanan matahari lama/ berlebihan.
Tanda : demam. Ruam kulit, ulserasi. ( doenges : hal 998)
Seksualitas
Gejala : masalah seksual misal dampak pada hubungan, perubahan pada tingkat kepuasaan.
Nuligravida lebih besar dari usia 30 tahun. Multigravida, pasangan seks multipel, aktivitas
seksual dini. Herpes genital. ( doenges : hal 998)
Interaksi Sosial
Gejala : ketidakadekuatan/ kelemahan sistem pendukung. Riwayat perkawinan ( berkenaan
dengan kepuasan di rumah, dukungan, atau bantuan). Masalah tentang fungsi / tanggung jawab
peran. ( doenges : hal 998 - 999).
2. Diagnosa keperawatan
1) Ansietas berhubungan dengan krisis situasi (doenges : hal 1000)
2) Gangguan harga diri berhubungan dengan kecacatan bedah,efek samping kemoterapi atau
radioterapi. ( dounges : hal 1003)
3) Nyeri akut berhubungan berhubungan dengan proses penyakit (kompresi/destruksi jaringan
saraf,infiltrasi saraf atau suplai vaskularnya,obstruksi jaringan saraf,inflamasi.). ( doenges : hal
1005)
4) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan konsekuensi kemoterapi (
doenges : hal 1006)
5) Kekurangan vulome cairan berhubungan dengan kerusakan kulit. ( doenges : hal 1008)
6) Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan malnutrisi. ( doenges : hal 1010)
7) Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan status nutrisi.(doenges :
hal 1013)
8) Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan kognitif. ( dounges : hal 1018)
3. Intervensi keperawatan
4). Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan konsekuensi kemoterapi (
doenges : hal 1006)
Pantau masukan makan setiap hari, biarkan pasien menyimpan buku harian tentang makanan
sesuai indikasi.
Rasional :
Mengidentifikasi kekuatan/ defisiensi nutrisi.
Ukur tinggi, berat badan dan ketebalan lipatan kulit trisep.pastikan jumlah penurunan berat
badan saat ini. Timbang berat badan setiap hari.
Rasional :
Membantu dan mengidentifikasi malnutrisi protein kalori, khusus nya bila berat badan dan
pengukuran antropometrik kurang dari normal.
Dorong pasien untuk makan diet tinggi kalori kaya nutrien, dengan masukan cairan adekuat.
Dorong penggunaan suplemen dan makan sering/ lebih sedikit yang di bagi – bagi selama sehari.
Rasional :
Kebutuhan jaringan metabolik ditingkatkan begitu juga cairan ( untuk menghilangkan produk
sisa). Sumplemen dapat memainkan peran penting dalam mempertahan kan masukan kalori dan
protein adekuat.
Ciptakan suasana makan malam yang menyenangkan, dorong pasien untuk berbagi makanan
dengan keluarga/ teman
Rasional :
Membuat waktu makan lebih menyenangkan yang dapat meningkat kan masukan.
Dorong penggunaan teknik relaksasi, visualisasi, bimbingan imajinas, latihan sedang sebelum
makan.
Rasional :
Dapat mencegah awitan atau menurunkan berat nya mual, penurunan anoreksia, dan
memungkinkan pasien meningkatkan masukan oral.
5). Kekurangan vulome cairan berhubungan dengan kerusakan kulit. ( doenges : hal 1008)
Intervensi :
Pantau masukan dan keluaran dan berat jenis; masukan semua sumber keluran misal diare
lukabasah. Hitung keseimbangan 24 jam.
Rasional:
Keseimbangan cairan negatif terus menerus, menurunkan keluaran renal dan konsentrasi urine
menunjukan terjadi nya dehidrasi dan perlu nya peningkatan penggantian cairan.
Timbang berat badan sesuai indikasi.
Rasional :
Pengukuran yang sensitif terhadap fluktasi keseimbangan cairan.
Pantau tanda vital. Evaluasi nadi perifer, pengisian kapiler. Kaji turgor kulit dan kelembaban
membran mukosa. Perhatikan keluhan haus.
Rasional :
Menunjukan keadekuatan volume sirkulasi. Indikator tidak langsung dari status hidrasi/ derajat
kekurangan.
Dorong peningkatan masukan cairan 3000 ml/hari sesuai toleransi individu.
Rasional :
Membantu memelihara kebutuhan cairan dan menurunkan resiko efek samping yang
membahayakan diri misal sistisis hemoragi pada pasien yang mendapat siklofosfamid.
6). Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan malnutrisi. ( doenges : hal 1010)
Intervensi :
Tingkatkan prosedur mencuci tangan yang baik dengan staf dan pengunjung. Batasi pengunjung
yang mengalami infeksi. Tempatkan pada isolasi sesuai indikasi.
Rasional :
Lindungi pasien dari sumber – sumber infeksi, seperti pengunjung dan staf yangmengalami ISK.
Tekankan higene personal
Rasional :
Membantu potensial sumber infeksi atau pertumbuhan sekunder.
Patau suhu
Rasional :
Peningkatan suhu terjadi bila tidak tertutup oleh obat kortikostreoid atau anti inflamsi karena
berbagai faktor misal efek samping terapi kemoterapi, proses penyakit atau infeksi. Identifikasi
dini proses infeksi memungkinkan terapi yang tepat untuk di mulai dengan segera.
Hindari/ batasi prosedur invasif. Taati teknik aseptik.
Rasional :
Menurunkan resiko kontaminasi, membatasi entri portal terhadap agen infeksius.
7). Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan status
nutrisi.(doenges : hal 1013)
Kaji kulit dengan sering terhadap efek samping terapi kanker; perhatikan kerusakan/ pelambatan
penyembuhan luka. Tekan kan pentingnya melaporkan area terbuka pada pemberi perawatan.
Rasional :
Efek kemerahan dan kulit samak ( reaksi radiasi) dapat terjadi dalam area radiasi. Deskuaminasi
kering ( kekeringan dan pruritus), deskuamasi lembab ( lepuh) ulserasi, kehilangan rambut,
kehilangan dermis, dan kelenjar keringat juga dapat terlihat. Selain itu reaksi kulit dapat terjadi
pada bebebrapa agen kemoterapi.
Madikan dengan air hangat dan sabun ringan.
Rasional:
Mempertahankan kebersihan tanpa mengiritasi kulit.
Dorong pasien untuk menghinddari menggaruk dan menepuk kulit yang kering dari pada
menggaruk.
Rasional :
Membantu mencegah friksi/ trauma kulit.
Anjurkan pasien untuk menghindari krim kulit apapun, salep, dan bedak kecuali di izinkan
dokter.
Rasional :
Dapat meningkatkan iritasi/ reaksi secara nyata.
Tinjau protokol perawatan kulit untuk pasien yang mendapat terapi radiasi.
Rasional ;
Dilakukan untuk meinimalkan trauma pada area terapi radiasi.
Hindari menggaruk atau menggunakan sabun, losion, atau deodoran pada area; hindari
memberikan panas atau mengusahakan mencuci tanda/ tato yang ada di kulit sebagai identifikasi
area iradiasi.
Rasional :
Dapat menimbulkan atau bahkan mempengaruhi pemberian radiasi.
8). Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan kognitif. ( dounges : hal 1018)
Intervensi :
Tinjau ulang dengan pasien/ orang terdekat pemahaman dignosa khusus, alternatif pengobatan,
dan sifat harapan.
Rasional :
Memvalidasi tngkat pemahamann saat ini, mengidentifikasi kebutuhan belajar, dan memberikan
dasar pengetahuan di mana pasien membuat keputusan berdasarkan informasi.
Tentukan persepsi pasien tentang kanker dan pengobatan kanker; tanyakan tentang pengalaman
pasien sendiri/ sebelum nya atau pengalaman orang lain yang mempunyai ( atau pernah
mempunyai ) kanker.
Rasional :
Membantu identifikasi ide, sikap, rasa takut, kesalahan konsepsi, dan kesenjangan pengetahuan
tentang kanker.
Berikan informasi yang jelas dan akurat dalam cara yang nyata tetapi sensitif. Jawaban
pertanyaan secara khusus, tetapi tidak memaksakan dengan detil – detil yang tidak penting.
Rasional :
Membantu penilaian diagnosa kanker, memberikan informasi yang di perlukan selama waktu
menyerap nya. Catatan kecepatan dan metode pemberian informasi perlu di ubah agar
menurunkan ansietas pasien dan meningkat nya kemampuan untuk mengasimilasi informasi.
Tinjau ulang aturan pengobatan khusus dan penggunaan obat yang di jual bebas.
Rasional :
Meningkatkan kemampuan untuk mengatur perawatan diri dan menghindari dpotensial
komplikasi, reaksi/ interaksi obat.