Kondisi Alam Pada Jaman Pleistosen
Kondisi Alam Pada Jaman Pleistosen
Pada kala pleistosen sebagian besar daratan ditutupi oleh es (divilium / jaman es).
Akibatnya banyak fauna yang bermigrasi. Inilah pembatasan antara jaman tersier ke kala
pleistosen ditandai dengan banyaknya fauna dan flora tertentu dan digantikan dengan varietas
baru yang disebabkan evolusi akibat penyesuaian diri.
Dengan lewatnya jaman wurm, maka berakhirlah jaman divilium dan mulailah jaman
holosen (post glacial) tanda-tanda peninggalan jaman es dapat dilihat dari ditemukannya
fauna vertebrata Ngandong serta Pithecanthrorupus Soloensis dalam undak-undakan di
Bengawan Solo. Pada jaman post glasial es mencair kembali dan Paparan Sunda tergenang
kembali oleh laut Jawa serta laut Cina Selatan. Paparan Sahul juga tergenang oleh laut
Arafura dan semakin dalamnya laut di daerah Maluku. Dengan demikian pada Jaman wurm
daratan Indonesia terbagi oleh lautan yang terjadi pada zaman post glacial sehinnga
terbentuklah kepulauan.
Masa setelah pleistosen adalah masa holosen yang berlangsung ±10.000 th
yang lalu sampai dengan sekarang. Masa holosen dibatasi dengan suatu corak
masyarakat prasejarah yang tinggal di gua, bercocok tanam dan menjinakan binatang.
Manusia baru muncul pertama kali kira-kira muncul 3 juta tahun yang lalu,
bersamaan dengan berkali-kali glasiasi di kala pleistosen (masa glacial/zaman es).
Peristiwa glasiasi di kala plestosen terjadi beberapa kali di selingi oleh masa-masa
antar glacial ( pencairan kembali).
Pada saat glasiasi, daerah tropic yang tidak terkena es mengalami masa pluvial
(hujan), tetapi masa berlangsungnya belum jelas. Peristiwa pada kala plestosen yang
besar pengaruhnya terhadap kehidupan manusia antara lain:
Meluasnya es ke sebagian muka bumi
Perubahan iklim
Turun naiknya permukaan air laut
Letusan gunung berapi
Timbul tenggelamnya sungai
Manusia pada kala itu mengalami perkembangan akal yang di pengaruhi
tuntutan mempertahankan hidup, oleh karena itu mereka membuat alat-alat untuk
memudahkan mereka. Ciri manusia kala plestosen adalah manusia lebih mudah
mendapat makanan. Pada masa berikutnya (post-plestosen, holosen) kira-kira 10000
tahun yang lalu-sekarang kecerdasan dan kehidupan manusia meningkat sangat maju.
Iklim merupakan peranan penting dalam corak kehidupan manusia, keadaan yang
sangat dingin merupakan paksaan bagi manusia dan hewan untuk bermigrasi,
makhluk yang tidak dapat menyesuaikan diri pasti akan punah. Adaptasi ini juga
mengakibatkan perubahan fisik.
Gerakan alam yang dapat merubah bentuk muka bumi antara lain orogenesa
(pengangkutan) erosi (pengikisan) dan kegiatan vulkanik, serta gerakan endogen (dari
dalam bumi) dan eksogen (dari luar bumi). Sampai sekarang pun masih terjadi
pembentukan tersebut. Pegunungan Himalaya yang tingginya 8000 meter di atas
permukaan laut adalah contoh dari endapan laut Tethys.
Pada kala plestosen bagian barat kepulauan Indonesia berhubungan dengan
daratan Asia Tenggara, sementara itu bagian timur berhubungan dengan Australia.
Bagian daratan yang menghubungkan Indonesia bagian barat dengan Asia Tenggara
disebut paparan Sunda(Sunda shelf), dan daratan penghubung Irian dengan Australia
disebut paparan Sahul (Sahul Shelf).
Sebelum kala plestosen, yaitu jaman tersier bumi masih dikuasai mamalia
raksasa yang mencapai puncak perkembangannya dalam jaman ini. Baru sejak jaman
kuarter awal munculah manusia yang dapat menguasai bumi karena kelebihan
akalnya.
Dating
Rentang waktu umur pleistosen adalah 2.588.000 (± 5.000) sampai 12.000 tahun
sebelum masehi, dengan waktu akhir dinyatakan dalam tahun radiokarbon sekitar
10.000 karbon-14 tahun sebelum masehi. Ini mencakup sebagian besar periode terbaru
dari perulangan gasial , sampai dengan awal musim kering. Akhir dari musim kering adalah
sekitar 9640 SM.
Pada tahun 2009 International Union of geological sciences (IUGS)
menegaskan perubahan dalam jangka waktu Pleistosen, diawali pada tahun 1,806-2,588 juta
tahun SM, dan menunjukan Pleistosen sebagai awal dari zaman es.
Pleistosen mencakup periode terakhir dari zaman es. Nama Plio-Pleistosen yang
berart izaman es terakhir. Definisi revisi Kuarter, dengan mendorong
kembali tanggal awal Pleistosen menjadi 2,58 Ma.
Berdasarkan pendapat Mark Lyans, iklim rata-rata Pleistosen bisa menjadi karakter
atas berlangsungnya El nino dengan pergerakan angin di Pasifik selatan mengarah ke timur,
udara panas meningkat di dekat Peru, air hangat menyebar dari pasifik barat dan lautan indian
ke pasifik timur, dan jejak El nino lain.
Fauna
Baik fauna kontinen dan semudera memiliki binatang penting, spesifik, mamalia yang relatif
lebih besar daripada mamalia moderen.
Beberapa perubahan iklim selama zaman es memiliki dampak yang besar pada flora dan
fauna. Seperti daerah kontinen mengalami kehilangan populasi besar, hewan dan tumbuhan
mengahadapi tingkatan stress yang tinggi akibat zaman es ini. Hasil dari perubahan iklim
yang drastis itu adalah pengurangan populasi, dan makan suplay makanan yang habis.
Beberapa perubahan iklim selama zaman es memiliki dampak yang besar pada flora dan
fauna. Seperti daerah kontinen mengalami kehilangan populasi besar, hewan dan tumbuhan
mengahadapi tingkatan stress yang tinggi akibat zaman es ini. Hasil dari perubahan iklim
yang drastis itu adalah pengurangan populasi, dan makan suplay makanan yang habis.
ZAMAN PLEISTOSEN
Disusun oleh :
07210073
TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2012