Anda di halaman 1dari 130

☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝

*Bagian : 01*

♻ *MAKNA TAUHID* ♻

➡ *Makna tauhid secara bahasa*

Adalah *mashdar dari kata wahhada - yuwahhidu* () ‫ يوحد‬- ‫وحد‬


‫*وحد الشيء‬ (jika menjadikannya satu)*

Contoh :
▪ jika engkau mengatakan : ‫[ اليخرج من البيت أحد إال محمد‬tidak keluar dari rumah ahadun
(seorangpun) kecuali muhammad].
Makna ucapan ini adalah *‫( وحدت محمدا‬engkau menjadikan muhammad satu-satunya)* orang
yang keluar dari rumah.

▪ jika engkau mengatakan : ‫ ( ال يقوم من المجلس أحد إالخالد فقط‬tidak bangun dari majlis ahadun
(seorangpun) kecuali kholid saja.
Makna ucapan ini adalah *‫( وحدت خالدا‬engkau menjadikan kholid satu-satunya)* orang yang
bangun dari majlis.

➡ *makna tauhid menurut syari'at*:

*Mengesakan Allah ta'ala (menjadikan Allah ta'ala satu-satunya) dalam Rububiyyah-Nya,


Uluhiyyah-Nya, dan Asma' (nama-nama) serta sifat-sifat- Nya*.

♻ *PEMBAGIAN TAUHID* ♻

➡ *Tauhid terbagi menjadi tiga* :


1. Tauhid Rububiyyah
2. Tauhid Uluhiyyah
3. Tauhid Asma wa shifat.

Penjelasan Makna masing-masing pembagian tauhid dan dalilnya.

1🕋 *TAUHID RUBUBIYYAH*

▪ Maknanya adalah *mengesakan Allah dalam penciptaan (al-kholqu), kepemilikan (al-


milku), dan pengaturan (at-tadbiir)*.
▪ atau bisa juga didefinisikan dengan *Mengesakan Allah dalam PERBUATAN-NYA
(ALLAH)*.
Contoh perbuatan Allah : menciptakan, memberi rizki, meghidupkan, mematikan,
menurunkan hujan, menumbuhkan tumbuhan, dan lain-lain.

▪ *Diantara dalilnya* :
○ surat Al-A’raaf ayat 54

‫ۗ ُأ َ َال لَه ُ ْالخ َْل ُق َو ْاْل َ ْمر‬

“Ingatlah, menciptakan dan memerintahkan hanyalah hak Allah."

○ surat Ali imron ayat 189

‫ت َو ْٱْل َ ْرض‬ ‫ّلِل ُم ْلكُ ٱل ه‬


َ ‫س َٰ َم َٰ َو‬ َ ‫ُو َ ه‬
َ ۗ

"kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi,.."

○ surat Yunus ayat 31

ُ‫ﻗُﻞْ مَﻦْ يَﺮْﺯُﻗُﻜُﻢْ مَﻦَ الﺴَّﻤَاﺀَ وَالْﺄَرْضَ أَمَّﻦْ يَﻤْلَﻚُ الﺴَّﻤْﻊَ وَالْﺄَبْﺼَارَ وَمَﻦْ يُﺨْﺮَجُ الْﺤَيَّ مَﻦَ الْﻤَﻴَّﺖَ وَيُﺨْﺮَجُ الْﻤَﻴَّﺖَ مَﻦَ الْﺤَيَّ وَمَﻦْ يُﺪَبَّﺮ‬
‫ُالْﺄَمْﺮَ ۚ فَﺴَﻴَقُﻮلُﻮنَ اللَّهُ ۚ فَقُﻞْ أَفَلَا ﺗَﺘَّقُﻮن‬

Katakanlah: "Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah
yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan
yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang
mengatur segala urusan?" Maka mereka akan menjawab: "Allah". Maka katakanlah
"Mangapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya)?"

2🕋 *TAUHID ULUHIYYAH* atau *TAUHID IBADAH*

▪ Maknanya adalah *mengesakan Allah ta'ala dalam PERBUATAN HAMBA* (menjadikan


Allah ta'ala tujuan satu-satunya perbuatan hamba tersbut)
Contoh perbuatan hamba: sholat, puasa, haji, tawakkal, bernadzar, takut (khouf), berharap
(roja'), cinta (mahabbah), dan lain - lain.

▪ *Diantara dalilnya* :

○ Surat Adz-dzariyyat ayat 56


َ ‫ُو َما َخلَ ْقتُ ْال َج هن َواإل ْن‬
‫س إَال َليَ ْعبُدُون‬ َ

“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah-
Ku”.

○ Surat An-nisaa' ayat 36

َ ‫َّللاَ َو َال ﺗ ُ ْش َر ُكوا َب َه‬


‫ش ْيئًا‬ ‫َوا ْعبُدُوا ه‬

“Dan sembahlah Allah dan jangan berbuat syirik kepadaNya sedikitpun.”

○ Surat Al anbiyaa' ayat 25

‫س ْلنَا مَ ن ﻗَ ْبلَكَ مَ ن هرسُو ٍل إَالهنُوحَ ي إَلَ ْي َه أَنهه ُ آل إَلَهَ إَآل أَنَا فَا ْعبُدُون‬
َ ‫ُ َو َمآأ َ ْر‬
"Dan Kami tidak mengutus seorang rasul sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan
kepadanya : “Bahwasanya tidak ada Ilah(yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah
olehmu sekalian akan Aku”."

3🕋 *TAUHID ASMA' WA SHIFAT*

▪ maknanya adalah *mensifati Allah ta'ala dengan sifat yang Allah tetapkan sendiri (dalam al
quran) maupun yang Rosululloh tetapkan (dalam hadits)* dari sifat-sifat yang sempurna dan
mulia, *tanpa takyif (mengilustrasikan) tamtsil (menyerupakan), tahrif (menyimpangkan), dan
ta'thil (menolak)*.

▪ *Diantara dalilnya* :

○ Surat Asy-syuro ayat 11

‫صير‬ َ ‫ْس َكمَ ثْ َل َه‬


َ َ‫ش ْي ٌء َوه َُو السهمَ ي ُﻊ الب‬ َ ‫ُلَي‬

“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha
Melihat.”

○ Surat Al-a'rof ayat 180

َ ۚ‫ّلِل أٱْلَسأ َما ٓ ُء أٱل ُحسأ ن ََٰى فَ أٱدعُوهُ َب َه ۖا َوذَ ُرواْ ٱلهذَينَ ي أُلحَ دُونَ ف َٓي أَسأ َٰ َٓمئَ َهۦ‬
‫سي أُجﺯَ أونَ َما َكانُواْ َيعأ َملُون‬ َ ‫ُ َو َ ه‬

"Hanya milik Allah asmaulhusna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut


asmaaulhusna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam
(menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang
telah mereka kerjakan."

Wallohu 'alam.

🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 7-8.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 02*

♻ *BEBERAPA FAEDAH PENTING BERKAITAN DENGAN PEMBAGIAN TAUHID


MENJADI 3* ♻

1🕋 *Pembagian tauhid yang tiga* tersebut *saling ada keterikatan*, setiap bagian tidak bisa
menafikan/meniadakan bagian yang lainnya, maka *siapa saja yang mendatangkan satu
bagian dari tauhid* dan *tidak mendatangkan bagian yang lainnya*, *bukanlah ia sebagai
orang yang bertauhid*.

2🕋 Perlu untuk diketahui bahwasanya *orang-orang kafir yang diperangi Rosululloh*


shollallohu 'alayhi wasallam, *mereka mengakui tauhid rububiyyah*, olehkarenanya mereka
mengetahui bahwasanya Allah adalah sang pencipta, sang pemberi rizki, yang
menghidupkan serta mematikan, yang memberi manfaat maupun bahaya, yang mengatur
seluruh urusan. akan tetapi *hal tersebut tidak memasukan mereka kedalam islam*,
dalilnya firman Allah ta'ala :

ُ‫ﻗُﻞْ مَﻦْ يَﺮْﺯُﻗُﻜُﻢْ مَﻦَ الﺴَّﻤَاﺀَ وَالْﺄَرْضَ أَمَّﻦْ يَﻤْلَﻚُ الﺴَّﻤْﻊَ وَالْﺄَبْﺼَارَ وَمَﻦْ يُﺨْﺮَجُ الْﺤَيَّ مَﻦَ الْﻤَﻴَّﺖَ وَيُﺨْﺮَجُ الْﻤَﻴَّﺖَ مَﻦَ الْﺤَيَّ وَمَﻦْ يُﺪَبَّﺮ‬
‫ُالْﺄَمْﺮَ ۚ فَﺴَﻴَقُﻮلُﻮنَ اللَّهُ ۚ فَقُﻞْ أَفَلَا ﺗَﺘَّقُﻮن‬

Katakanlah: "Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah
yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan
yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang
mengatur segala urusan?" Maka mereka akan menjawab: "Allah". Maka katakanlah
"Mangapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya)?"
( QS. Yunus : 31 )

3🕋 *Tauhid uluhiyyah adalah pembahasan dakwah para rosul*, karena *tauhid uluhiyyah
merupakan asas/pondasi dasar* yang *dibangun diatasnya seluruh amalan*.
*Tanpa merealisasikannya* membuat *seluruh amalan tidak akan sah*. Karena jika tidak
merealisasikan tauhid berarti muncul lawannya yaitu syirik.
Dan *pertentangan yang terjadi* antara *para rosul dan umat-umatnya* adalah *berporos
pada tauhid uluhiyyah*.
Maka *wajib untuk menaruh perhatian dengan tauhid ini*, serta *mempelajari permasalahan-
permasalahan* yang berkaitan dengaannya, dan *memahami landasan-landasannya*.

Wallaho 'alam.

🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail, hal. 9.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 03*

♻ *PENTINGNYA TAUHID DAN KEUTAMAANNYA (bag.01)* ♻

1🕋 *Tauhid adalah rukun islam yang paling agung*

*Yang terbesar* dari *pilar-pilar rukun islam* yang agung adalah *tauhid*. Tidak mungkin
seseorang *masuk islam* kecuali jika ia *bersyahadat dengan tauhid*, mengakui
penghambaan kepada Allah serta meniadakan segala sesuatu selain-Nya.
Rosululloh shollallohu 'alayhi wasallam bersabda:

‫ُبُﻨَيَ الْﺈَسْلَامُ عَلَى خَﻤْﺲٍ شَهَادَﺓَ أَنْ لَا إَلَهَ إَلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُﺤَﻤَّﺪًا رَسُﻮلُ اللَّهَُ وَإَﻗَامَ الﺼَّلَاﺓَ وَإَيﺘَاﺀَ الﺰَّكَاﺓَ وَحَﺞَّ الْﺒَﻴْﺖَ وَصَﻮْمَ رَمَﻀَان‬
ُ
*“Islam dibangun di atas lima* (tonggak):
*Syahadat Laa ilaaha illa Allah* dan (syahadat) Muhammad Rasulullah;
menegakkan shalat,
membayar zakat,
hajji,
dan puasa Ramadhan”.
[ muttafaq 'alaih ].

2🕋 *Tauhid* adalah *perkara yang paling penting* dan *kewajiban yang paling pertama*.

*Tauhid lebih didahulukan* diatas *seluruh amalan* lainnya, dan juga *lebih didahulukan*
dari *perkara-perkara penting* lainnya, karena *kedudukannya yang besar* dan *urgensinya
yang agung*.
*Tauhid* merupakan *perkara pertama yang harus didakwahkan*, sebagaimana sabda
Rosululloh shollallahu 'alayhi wasallam kepada mu'adz ketika beliau mengutusnya ke yaman
:

‫ إَلَى‬: – ٍ‫ فَلْﻴَﻜُﻦْ أَوَّلَ مَا ﺗَﺪْعُﻮْهُﻢْ إَلَﻯْهَ شَهَادَﺓُ أَنْ لَا إَلَٰـهَ إَلَّا اللهُ وَأَنَّ مُﺤَﻤَّﺪًا رَسُﻮْلُ اللهَ – وَفَيْ رَوَايَﺔ‬، ٍ‫إَنَّﻚَ سَﺘَﺄْﺗَيْ ﻗَﻮْمًا أَهْﻞَ كَﺘَاﺏ‬
‫ُأَنْ يُﻮَحَّﺪُوا الله‬

"Sesungguhnya engkau akan mendatangi satu kaum Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani), maka
hendaklah *pertama kali* yang *kamu sampaikan* kepada mereka ialah *syahadat Lâ Ilâha
Illallâh* wa anna Muhammadar Rasûlullâh -dalam riwayat lain disebutkan, ‘Sampai *mereka
mentauhidkan Allah*."

3🕋 *Seluruh ibadah tidak akan diterima kecuali dengan tauhid*

*Tauhid* merupakan *syarat sahnya ibadah* dan *asas diterimanya suatu ibadah*.
Suatu *ibadah tidak dinamakan ibadah* kecuali *diiringi dengan tauhid*, sebagaimana
*sholat tidak dinamakan sholat* kecuali *diiringi dengan bersuci.*
apabila *syirik masuk pada sebuah ibadah* maka *bisa rusak ibadah* tersebut,
sebagaimana *hadats apabila masuk kedalam thoharoh* (bisa
merusaknya/membatalkannya).
Sehingga ibadah tanpa tauhid akan menjadi syirik yang bisa merusak dan menghapus
amalan, serta menyebabkan pelakunya kekal di neraka.

4🕋 *Tauhid merupakan sebab datangnya keamanan dan petunjuk di dunia dan akhirat*.

Dalilnya firman Allah ta'ala :

‫ُالَّﺬَيﻦَ ﺁمَﻨُﻮا وَلَﻢْ يَلْﺒَﺴُﻮا إَيﻤَانَهُﻢْ بَﻈُلْﻢٍ أُولََٰﺌَﻚَ لَهُﻢُ الْﺄَمْﻦُ وَهُﻢْ ُمهْﺘَﺪُون‬

" Orang-orang yang *beriman* dan *tidak mencampuradukkan iman* mereka dengan
*kedzoliman*, mereka itulah yang *mendapat keamanan* dan mereka itu adalah orang-
orang yang *mendapat petunjuk*."
[ QS Al-Baqoroh : 82 ]

*Kedzoliman* yang dimaksud dalam ayat diatas adalah *kesyirikan* sebagaimana


penjelasan Rosululloh shollallohu 'alayhi wa sallam.

Berkata ibnu katsir (dalam menafsirkan ayat diatas) :


" *Mereka* adalah *orang-orang yang mengikhlaskan ibadah* hanya untuk Allah semata
yang tidak ada sekutu baginya, dan mereka *tidak menyekutukan-Nya* dengan sesuatupun,
mereka adalah orang-orang yang *mendapat keamanan* pada *hari kiamat,* dan *mendapat
petunjuk* di *dunia* maupun *akhirat.*
Barangsiapa yang mendatangkan tauhid secara sempurna maka baginya keamanan yang
sempurna dan juga petunjuk yang sempurna, serta masuk surga tanpa adzab."

*Syirik* adalah *kedzoliman yang paling dzolim* sedangkan *tauhid* adalah *keadian yang
paling adil*.

Bersambung in sya Allah....

Wallaho 'alam.

🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail, hal. 10-11.

SILSILAH lainnya di chanel telegram :


https://t.me/silsilahfaidahpelajaran

"Silahkan di sebarkan kepada yang lain, semoga hal ini menjadi sebab kebaikan untuk kita
semua"
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 04*

♻ *PENTINGNYA TAUHID DAN KEUTAMAANNYA (bag.02)* ♻

5🕋 *Tauhid merupakan sebab masuknya ke surga dan selamat dari api neraka*.

Rosululloh shollallohu 'alayhi wasallama bersabada:

‫ وأن عﻴﺴى عﺒﺪ الله ورسﻮله وكلﻤﺘه ألقاها إلى مﺮيﻢ وروﺡ‬،‫ وأن مﺤﻤﺪاً عﺒﺪه ورسﻮله‬،‫مﻦ شهﺪ أن ال إله إال الله وحﺪه ال شﺮيﻚ له‬
‫ والﻨار حق أدخله الله الﺠﻨﺔ على ما كان مﻦ العﻤﻞ‬،‫ والﺠﻨﺔ حق‬،‫مﻨه‬

“Barangsiapa yang *bersyahadat (bersaksi) bahwa tidak ada ilah (sesembahan) yang
berhak disembah selain Allah semata*, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan bersaksi bahwa
Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya, dan ‘Isa adalah hamba dan rasul-Nya, dan
kalimat yang disampaikan-Nya kepada Maryam serta ruh dari-Nya, dan bersaksi bahwa
surga dan neraka benar adanya, maka *Allah akan memasukkannya* ke *dalam surga*,
sesuai amal yang telah dikerjakakannya”
[ muttafaq 'alaih ]

Dan Rosululloh shollallohu 'alayhi wasallama juga bersabada:

‫ يَﺒْﺘَﻐَى بَﺬَلَﻚَ وَجْهَ اللَّه‬. ُ‫ُفَﺈَنَّ اللَّهَ حَﺮَّمَ عَلَى الﻨَّارَ مَﻦْ ﻗَالَ الَ إَلَهَ إَالَّ اللَّه‬

“Sesungguhnya *Allah mengharamkan dari neraka*, bagi siapa yang *mengucapkan laa
ilaha illallah* (tiada sesembahan yang benar disembah selain Allah) yang dengannya
*mengharap wajah Allah* ”
[ muttafaq 'alaih ]

6🕋 *Tauhid merupakan jalan keselamatan dari kesulitan-kesulitan dunia dan akhirat.*

Berkata ibnul qoyyim rohimallohu ta'ala :


" *tauhid* adalah *tempat perlindungan* bagi *musuh-musuh Allah* maupun *wali-wali-
Nya*."

○ a. Adapun *musuh-musuh-Nya* : maka *Allah selamatkan mereka* dari *bencana* dan


*kesulitan* di *dunia.*

‫ُفَﺈَذَا رَكَﺒُﻮا فَي الْﻔُلْﻚَ دَعَﻮُا اللَّهَ مُﺨْلَﺼَﻴﻦَ لَهُ الﺪَّيﻦَ فَلَﻤَّا نَﺠَّاهُﻢْ إَلَى الْﺒَﺮَّ إَذَا هُﻢْ يُﺸْﺮَكُﻮن‬

"Maka apabila mereka naik kapal *mereka berdoa kepada Allah* dengan *memurnikan
ketaatan kepada-Nya*; maka tatkala *Allah menyelamatkan mereka* sampai ke darat, tiba-
tiba mereka (kembali) mempersekutukan (Allah)."
[QS Al ankabut : 65]

○ b. Adapun *Wali-walinya* maka *Allah selamatkan* mereka dari *bencana* dan *kesulitan*
di *dunia dan akhirat*, maka ini adalah sunnatulloh yang terjadi pada hamba-hambanya.
Tidak ada yang bisa menolak kesulitan dunia yang semisal dengan tauhid, olehkarenanya
do'a ketika dalam kesulitan adalah dengan tauhid.
Doa dzun-nuun (nabi yunus) yang ditimpa kesuliatan, tidaklah ia berdoa dengan kalimat
tauhid kecuali Allah bukakan kesulitannya dengan tauhid tersebut.

Maka *tidak ada yang menjerumuskan* seseorang *kedalam bencana yang besar* kecuali
*kesyirikan*,
dan *tidak ada yang menyelamatkan dari bencana besar* tersebut kecuali dengan *tauhid,*
sehingga *tauhid* merupakan *tempat berlindung* dan *bersandar* bagi *para makhluknya*,
juga menjadi *benteng* dan *penolongnya*.

7🕋 *Tauhid adalah hikmah dari penciptaan manusia dan jin.*

Allah ta'ala berfirman:


‫ُوَمَا خَلَقْﺖُ الْﺠَﻦَّ وَالْﺈَنْﺲَ إَلَّا لَﻴَعْﺒُﺪُون‬

"Dan aku tidak *menciptakan jin dan manusia* melainkan supaya *mereka menyembah
kepadaku*"
[QS Adz-dzaariyaat : 56]

*Makna* *‫ *ُلَﻴَعْﺒُﺪُون‬adalah *‫ *ليوحدون‬yaitu supaya *mereka mentauhidkanku*.

Maka tidaklah *diutusnya para utusan, diturunkannya kitab-kitab, disyariatkannya hukum-


hukum syariat*, dan tidak pula *diciptakannya makhluk* kecuali untuk *mentauhidkan Allah*
dan menyembah tanpa selain-Nya.

Wallaho 'alam.

🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail, hal. 11-12.

SILSILAH lainnya di chanel telegram :


https://t.me/silsilahfaidahpelajaran

"Silahkan di sebarkan kepada yang lain, semoga hal ini menjadi sebab kebaikan untuk kita
semua"
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 05*

♻ *(KALIMAT TAUHID) LAA ILAAHA ILLOH / ‫♻ *ُلَا إَلَهَ إَلَّا اللَّه‬

❇ *DALIL Tentang Kalimat Laa ilaaha illallihu*

○ Firman Allah ta'ala :

‫ُشَهَﺪَ اللَّهُ أَنَّهُ *لَا إَلََٰهَ إَلَّا هُﻮ*َ وَالْﻤَلَائَﻜَﺔُ وَأُولُﻮ الْعَلْﻢَ ﻗَائَﻤًا بَالْقَﺴْﻂَ ۚ لَا إَلََٰهَ إَلَّا هُﻮَ الْعَﺰَيﺰُ الْﺤَﻜَﻴﻢ‬

" Allah menyatakan bahwasanya *tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah)*,
Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan
yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana."
[ QS Ali Imron : 18 ]

○ Dan firman Allah Ta’ala :

‫*ُفَاعْلَﻢْ أَنَّهُ *لَا إَلَهَ إَلَّا اللَّه‬

“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya *tidak ada sesembahan yang benar selain Allah.* ”
[ QS. Muhammad : 19 ]

✅ *MAKNA LAA ILAAHA ILLOH / ‫*لَا إَلَهَ إَلَّا اللَّه‬

*Laa ma'buuda haqqun illalloohu / ‫*ال معﺒﻮدَ حقٌّ إال الله‬

*“Tidak ada sesembahan yang haq (benar) kecuali Allah.”*

❎*MAKNA* yang lain yang *SALAH*, diantaranya :

1. *Laa ma'buuda illalloh / ‫( ال معﺒﻮد إال الله‬Tiada Tuhan / Sesembahan Selain Allah)*.
Ini adalah *makna* yang *salah* karena *mengandung makna* : bahwa *setiap yang
disembah* baik *benar* maupun *salah* adalah *Allah*.

2. *Laa khooliqo illallohu / ‫( ال خالق إال الله‬Tiada Pencipta Selain Allah)*.


Ini adalah *bagian dari makna laa ilaaha illallohu* akan tetapi *bukan itu yang dimaksud*,
kalau *seandainya makna tersebut* yang *dimaksud* niscaya *tidak terjadi pertentangan*
antara *nabi* shollallohu 'alayhi wa sallam *dengan kaumnya* (kafir quraisy) sebab *mereka
mengakui tentang hal ini*.
3. *laa haakima illallohu / ‫( ال حاكﻢ إال الله‬Tiada Penentu Hukum kecuali Allah).*
Ini juga *hanya bagian* dari *makna laa ilaaha illallohu* akantetapi *tidak cukup* dengan
makna tersebut dan bukan itu yang dimaksud, karena jika *seandainya ia mengesakan
Allah* dalam *penentuan hukum* tetapi ia *menyembah selain-Nya* maka *tidaklah ia
bertauhid.*

❇ *RUKUN LAA ILAAHA ILLALLOHU*

*Laa ilaaha illallohu* mempunyai *dua rukun* :

1🕋 *Nafyun / peniadaan*, terambil dari kalimat *laa ilaaha (‫)لَا إَلَه‬.*


*Maknanya* yaitu : *meniadakan ibadah dari segala sesuatu yang disembah selain Allah*.

2🕋 *Itsbatun / penetapan*, terambil dari *kalimat illallohu (‫)إَلَّا اللَّه‬.*


*Maknanya* yaitu : *menetapkan ibadah hanya untuk Allah semata, tidak ada sekutu
baginya.*

● *Dalilnya* :

○ surat al baqoroh 256

‫ُفَﻤَﻦْ يَﻜْﻔُﺮْ بَالﻄَّاﻏُﻮتَ وَيُﺆْمَﻦْ بَاللَّهَ فَقَﺪَ اسْﺘَﻤْﺴَﻚَ بَالْعُﺮْوَﺓَ الْﻮُثْقَى‬

" ... maka barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka
sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang ..."

kalimat *‫( ُفَﻤَﻦْ يَﻜْﻔُﺮْ بَالﻄَّاﻏُﻮت‬maka barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut)* adalah *nafy /
peniadaan*.
Sedangkan kalimat *‫( ُوَيُﺆْمَﻦْ بَاللَّه‬dan beriman kepada Allah)* adalah *itsbat / penetapan*.

○ Surat az-zuhruf ayat 26-27

‫ إَلَّا الَّﺬَﻱ فَﻄَﺮَنَي فَﺈَنَّهُ سَﻴَهْﺪَيﻦ‬.َ‫ُوَإَذْ ﻗَالَ إَبْﺮَاهَﻴﻢُ لَﺄَبَﻴهَ وَﻗَﻮْمَهَ إَنَّﻨَي بَﺮَاﺀٌ مَﻤَّا ﺗَعْﺒُﺪُون‬.

" Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya: "Sesungguhnya *aku
tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu sembah*, tetapi *(aku menyembah)
Tuhan Yang menjadikanku*; karena sesungguhnya Dia akan memberi hidayah kepadaku".

Kalimat *‫ُإَنَّﻨَي بَﺮَاﺀٌ مَﻤَّا ﺗَعْﺒُﺪُون‬. ( Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa
yang kamu sembah)* adalah *nafy / peniadaan*.
Sedangkan kalimat *‫( إَلَّا الَّﺬَﻱ فَﻄَﺮَنَي‬tetapi (aku menyembah) Tuhan Yang menjadikanku)*
adalah *itsbat / penetapan.*

❇ Kapan *UCAPAN Laa ilaaha illallohu* bisa *BERMANFAAT* bagi seseorang? :

■ *pertama* : Ketika ia *mengetahui maknanya*.


■ *kedua* : *Mengamalkan* dengan *apa yang terkandung didalamnya* (yaitu:
*meninggalkan ibadah selain Allah*, dan *hanya beribadah kepada Allah semata*)

Wallaho 'alam.

🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail, hal. 13-14.

SILSILAH lainnya di chanel telegram :


https://t.me/silsilahfaidahpelajaran

"Silahkan di sebarkan kepada yang lain, semoga hal ini menjadi sebab kebaikan untuk kita
semua"
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 06*

♻ *SYARAT-SYARAT LAA ILAAHA ILLOH / ‫( ُلَا إَلَهَ إَلَّا اللَّه‬bag.01)* ♻

❇ Penyebutan *syarat* LAA ILAAHA ILLOH / ‫* ُلَا إَلَهَ إَلَّا اللَّه‬secara umum.*

Kalimat *LAA ILAAHA ILLOH* (‫* )لَا إَلَهَ إَلَّا اللَّه‬tidak akan bermanfaat bagi yang
mengucapkannya* kecuali *apabila ia merealisasikan syarat-syaratnya* yang *berjumlah 8*,
yaitu :

*[1] Al-ilmu (mengilmui/mengetahui)* yang meniadakan *Al-jahlu (kebodohan).*

*[2] Al-Yakin (keyakinan)* yang meniadakan *Asy-syak (keraguan).*

*[3] Al-Ikhlash (memurnikan)* yang meniadakan *Asy-syirku (menyekutukan).*

*[4] Ash-Shidqu (jujur)* yang meniadakan *Al-kadzabu (dusta).*

*[5] Al-mahabbah (Cinta)* yang meniadakan *Al-bughdu (benci).*

*[6] Al-Inqiyad (tunduk/patuh)* yang meniadakan *At-tarku (sikap meninggalkan).*

*[7] Al-qobul (Menerima)* yang meniadakan *Ar-roddu (sikap menentang).*

*[8] mengingkari sesembahan* yang *disembah selain Allah.*

❇ *8 syarat* diatas *terkumpul dalam bait syair* berikut :

‫مَﺤَﺒَّﺔٍ وَانْقَﻴَادٍ وَالْقَﺒُﻮْلَ لَهَا‬ َ‫عَلْﻢٌ يَقَﻴْﻦٌ وَإَخْﻼَﺹٌ وَصَﺪْﻗُﻚَ مَﻊ‬

‫سﻮﻯ االله مﻦ االوثان ﻗﺪ الها‬ ‫و ﺯيﺪ ثامﻨها الﻜﻔﺮان مﻨﻚ بﻤا‬

Ilmu, yakin, ikhlas serta kejujuranmu bersama-


Cinta, ketundukan dan kepasrahan menerimanya.

tambahkanlah (syarat) yang kedelapan yaitu pengingkaran darimu terhadap sesuatu -


selain tuhan (Allah) berupa berhala yang disembah.

❇ Penyebutan *syarat LAA ILAAHA ILLOH* / ‫* ُلَا إَلَهَ إَلَّا اللَّه‬secara rinci*.

1🕋 *Al-ilmu (mengilmui/mengetahui)* yang meniadakan *Al-jahlu (kebodohan).*

*Maknanya* : *mengilmui tentang makna laa ilaaha illallohu* yaitu *nafy* (meniadakan
sesembahan selain Allah ta'ala) dan *itsbat* (menetapkan hanya Allah ta'ala satu-satunya
yang berhak disembah)

● Dalilnya firman Allah Ta’ala :

‫ُفَاعْلَﻢْ أَنَّهُ لَا إَلَهَ إَلَّا اللَّه‬

“Maka *ilmuilah/ketahuilah*, bahwa sesungguhnya tidak ada sesembahan yang benar selain
Allah. ”
[QS. Muhammad : 19]

2🕋 *Al-Yakin (keyakinan)* yang meniadakan *Asy-syak (keraguan)*.

*Maknanya* : *Orang yang mengucapkannya* diatas *keyakinan yang sempurna*


bahwasanya *Allah adalah sesembahan yang hak (benar)*.

● Dalilnya firman Allah ta'ala:

‫ُإَنَّﻤَا الْﻤُﺆْمَﻨُﻮنَ الَّﺬَيﻦَ ﺁَمَﻨُﻮا بَاللَّهَ وَرَسُﻮلَهَ ثُﻢَّ لَﻢْ يَﺮْﺗَابُﻮا وَجَاهَﺪُوا بَﺄَمْﻮَالَهَﻢْ وَأَنْﻔُﺴَهَﻢْ فَي سَﺒَﻴﻞَ اللَّهَ أُولَﺌَﻚَ هُﻢُ الﺼَّادَﻗُﻮن‬

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya


(beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian *mereka tidak ragu-ragu* dan mereka
berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-
orang yang benar. ”
[QS. Al Hujurat : 15]

3🕋 *Al-Ikhlash (memurnikan)* yang meniadakan *Asy-syirku (menyekutukan)*.

*Maknanya* : *memurnikan seluruh ibadah hanya untuk Allah semata* dan *tidak
memalingkan sesuatupun dari ibadah* tersebut *kepada selain Allah*.

● Dalilnya firman Allah ta'ala :

‫ُوَمَا أُمَﺮُوا إَلَّا لَﻴَعْﺒُﺪُوا اللَّهَ مُﺨْلَﺼَﻴﻦَ لَهُ الﺪَّيﻦَ حُﻨَﻔَاﺀ‬

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan *ikhlas
(memurnikan)* keta’atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus. ”
[QS. Al Bayyinah : 5]

4🕋 *Ash-Shidqu (jujur)* yang meniadakan *Al-kadzabu (dusta).*

*Maknanya* : Engkau *mengucapkan kalimat tauhid*, dan engkau adalah *orang yang jujur
dalam mengucapkannya*, yaitu *sesuai antara hati dan lisan*.

● Dalilnya firman Allah ta'ala :


. َ‫ أَحَﺴَﺐَ الﻨَّاسُ أَنْ يُﺘْﺮَكُﻮا أَنْ يَقُﻮلُﻮا ﺁمَﻨَّا وَهُﻢْ ال يُﻔْﺘَﻨُﻮن‬. ‫الﻢ‬

‫ ُوَلَقَﺪْ فَﺘَﻨَّا الَّﺬَيﻦَ مَﻦْ ﻗَﺒْلَهَﻢْ فَلَﻴَعْلَﻤَﻦَّ اللَّهُ الَّﺬَيﻦَ صَﺪَﻗُﻮا وَلَﻴَعْلَﻤَﻦَّ الْﻜَاذَبَﻴﻦ‬.

"Alif laam miim. Apakah manusia mengira bahwa mereka dibiarkan hanya dengan
mengatakan, "Kami telah beriman,” dan mereka tidak diuji.
Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti
mengetahui *orang-orang yang benar(jujur)* dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta."
[QS : Al-'Ankabut 1-3]

Bersambung in sya allah...

🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
hafidzohullohu, hal 15-16.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 07*

♻ *SYARAT-SYARAT LAA ILAAHA ILLOH / ‫( ُلَا إَلَهَ إَلَّا اللَّه‬bag.02)* ♻

(
L
a
n
j
u
t
a
n

p
e
mbahasan sebelumnya tentang syarat LAA ILAAHA ILLOH / ‫ لَا إَلَهَ إَلَّا اللَّه‬yang ke-5 sampai ke-
8).

5🕋 *Al-mahabbah (Cinta)* yang meniadakan *Al-bughdu (benci)*.

*Maknanya* : Engkau *mengucapkan kalimat tauhid* sekaligus engkau adalah *orang yang
mencintai Allah dan RosulNya* shollallohu 'alayhi wa sallam, serta *mencintai kalimat ini dan
apa yang ditunjuk dengannya*.

● Dalilnya firman Allah ta'ala:

‫ُوَمَﻦَ الﻨَّاسَ مَﻦْ يَﺘَّﺨَﺬُ مَﻦْ دُونَ اللَّهَ أَنْﺪَادًا يُﺤَﺒُّﻮنَهُﻢْ كَﺤُﺐَّ اللَّهَ وَالَّﺬَيﻦَ ﺁَمَﻨُﻮا أَشَﺪُّ حُﺒًّا لَلَّه‬

“Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain


Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah.
Adapun orang-orang yang *beriman amat sangat cintanya kepada Allah*.”
[QS. Al Baqarah : 165]

6🕋 *Al-Inqiyad (tunduk/patuh)* yang meniadakan *At-tarku (sikap meninggalkan)*.

*Maknanya* : Engkau *beribadah kepada Allah semata, tunduk terhadap syariatnya,


mengimaninya, serta meyakini bahwasanya itu adalah kebenaran*.

● Dalilnya firman Allah ta'ala:

‫ُوَأَنَﻴﺒُﻮا إَلَىَٰ رَبَّﻜُﻢْ وَأَسْلَﻤُﻮا لَه‬

"Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan *berserah dirilah* kepada-Nya.."


[QS. Az-Zumar : 54]

7🕋 *Al-qobul (Menerima)* yang meniadakan *Ar-roddu (sikap menentang).*


“Kaum *musyrikin* itu apabila di katakan kepada mereka: (Ucapkanlah) Laa ilaaha illallah,
*mereka menyombongkan diri* seraya berkata: Apakah *kita harus meninggalkan
sesembahan-sesembahan kita* hanya karena ucapan penyair yang gila ini?”
[QS. As-Shaffat : 35-36]

8🕋 *Mengingkari sesembahan yang disembah selain Allah*.

*Maknanya* : *Berlepas diri* dari *peribadatan selain Allah*, dan *meyakini bahwa itu adalah
batil (salah)*.

● Dalilnya firman Allah ta'ala:

‫ُفَﻤَﻦْ يَﻜْﻔُﺮْ بَالﻄَّاﻏُﻮتَ وَيُﺆْمَﻦْ بَاللَّهَ فَقَﺪَ اسْﺘَﻤْﺴَﻚَ بَالْعُﺮْوَﺓَ الْﻮُثْقَى لَا انْﻔَﺼَامَ لَهَا وَاللَّهُ سَﻤَﻴﻊٌ عَلَﻴﻢ‬

“Maka barangsiapa *mengingkari thoghut* (sesembahan selain Allah) dan hanya beriman
kepada Allah, maka sesungguhnya dia telah berpegang teguh dengan ikatan yang amat
kokoh (yakni kalimat Laa ilaaha illallah), yang tidak akan putus, dan Allah Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui.”
[QS. Al-Baqarah : 256]

Wallaho 'alam.

🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 17.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 08*

♻ *SYAHADAT BAHWASANYA MUHAMMAD ADALAH ROSULULLOH* ♻

❇ *Dalil* syahadat Muhammad Rosululloh

● Firman Allah ta'ala :

‫ُلَقَﺪْ جَاﺀَكُﻢْ رَسُﻮلٌ مَﻦْ أَنْﻔُﺴَﻜُﻢْ عَﺰَيﺰٌ عَلَﻴْهَ مَا عَﻨَﺘُّﻢْ حَﺮَيﺺٌ عَلَﻴْﻜُﻢْ بَالْﻤُﺆْمَﻨَﻴﻦَ رَﺀُوﻑٌ رَحَﻴﻢ‬

"Sungguh telah datang kepadamu *seorang Rasul dari kaummu sendiri*, berat terasa
olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat
belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin."
[QS At-Taubah : 128]

● Dan juga Firman Allah ta'ala :

‫ُوَاللَّهُ يَعْلَﻢُ إَنَّﻚَ لَﺮَسُﻮلُه‬

"... Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya *kamu benar-benar Rasul-Nya*.."


[QS Al-munafiqun : 1]

❇ *MAKNA syahadat Muhammad Rosululloh*.

Yaitu: *pembenaran* yang pasti dari *lubuk hati*, yang kemudian *disepakati* dengan
*ucapan lisan* bahwasanya *nabi muhammad* adalah *Hamba Allah* dan *Rosul-Nya* yang
*diutus* kepada dua golongan yaitu *jin dan manusia* secara keseluruhan.

❇ *RUKUN syahadat Muhammad Rosululloh*.

Mempunyai *dua rukun* :

1🕋 *Pengakuan* terhadap *Kerosulannya* shollahu 'alayhi wa sallam. (Bahwasanya *beliau


adalah seorang Rosul*-pent.)

● *Dalilnya* firman Allah ta'ala:

‫ۚ ُمُﺤَﻤَّﺪٌ رَسُﻮلُ اللَّه‬

" *Muhammad itu adalah utusan Allah*..."


[ QS Al-fath : 29 ]

2🕋 *Meyakini* tentang *penghambaannya* shollahu 'alayhi wa sallam *kepada Allah*.


(Bahwa *beliau adalah seorang Hamba*-pent.)

● *Dalilnya* : Bahwa *Allah mensifati beliau* dengan *sifat penghambaan*, diantaranya


pada kedudukan yang paling mulia yaitu *kedudukan beribadah*, Allah ta'ala berfirman :

‫وَأَنَّهُ لَﻤَّا ﻗَامَ عَﺒْﺪُ اللَّهَ يَﺪْعُﻮهُ كَادُوا يَﻜُﻮنُﻮنَ عَلَﻴْهَ لَﺒَﺪًا‬

"Dan bahwasanya tatkala *hamba Allah (Muhammad)* berdiri *menyembah-Nya


(mengerjakan ibadat)*, hampir saja jin-jin itu desak mendesak mengerumuninya."
[ QS Al-Jin : 29 ]

✅ Maka *Beliau* adalah *seorang Rosul* yang *tidak boleh didustakan*, dan *seorang
Hamba* yang *tidak boleh disembah*.

❇ *Syarat-syarat syahadat Muhammad Rosululloh* dan yang dituntut dari syahadat tersebut
:

1🕋 *Membenarkan berita* yang beliau *bawa*.

2🕋 *Mentaati* pada sesuatu yang beliau *perintahkan*.

3🕋 *Menjauhi* dari sesuatu yang beliau *larang dan peringatkan*.

4🕋 Tidak *beribadah kepada Allah* kecuali dengan sesuatu yang *beliau syari'atkan*.

Wallaho 'alam.

🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 18-19.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 09*

♻ *PENGERTIAN SYIRIK DAN PEMBAGIANNYA* ♻

❇ *PENGERTIAN SYIRIK*

● Pengertian *menurut Bahasa* kata *"SYIRIK"* yaitu bermakna *isyrok / ‫إشراك‬


(penyekutuan)*, dan juga bermakna *Muqoronah / ‫( مقارنﺔ‬perbandingan).*

● Adapun pengertian *menurut syar'iat* adalah : *Penyamaan selain Allah dengan Allah
pada sesuatu yang menjadi kekhususan bagi Allah*.

❇ *PEMBAGIAN SYIRIK*

1🕋 *Syirik Akbar (Besar)*.


Yaitu : *Setiap kesyirikan* yang *dimutlakkan* oleh *pembuat syariat,* dan *mengandung
(konsekuensi) keluarnya seseorang* dari *agama islam.*

2🕋 *Syirik Ashghor (kecil)*.


Yaitu : *Setiap amalan*, baik *berupa ucapan* maupun *perbuatan* yang *menurut syari'at*
digolongkan *dalam perbuatan syirik* atau *kufur*, akan tetapi diketahui dari penunjukkan
dalil-dalil syari'at tersebut bahwasanya *pelakunya tidak keluar* dari *agama islam.*

❇ *Perbedaan Antara Syirik besar dan syirik kecil*.

1🕋 *Syirik Besar mengeluarkan pelakunya* dari *agama islam*, sedangkan *syirik kecil tidak
mengeluarkan* dari *agama islam.*

2🕋 *Syirik besar* menyebabkan *pelakunya kekal di neraka*, sedangkan *syirik kecil tidak
menyebabkan pelakunya kekal di neraka*, apabila ia memasukinya.

3🕋 *Syirik besar menghapus seluruh amalan*, sedangkan *syirik kecil tidak menghapus
seluruh amalan*, tetapi *hanya menghapus amalan* yang *tercampuri riya saja*.

4🕋 *Syirik besar* menyebabkan *pelakunya halal darah* dan *hartanya* (boleh diperangi-
pent) , sedangkan *syirik kecil tidak menjadikan halal* kedua hal tersebut.

Wallohu 'alam.

🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 20.

SILSILAH lainnya di chanel telegram :


https://t.me/silsilahfaidahpelajaran

"Silahkan di sebarkan kepada yang lain, semoga hal ini menjadi sebab kebaikan untuk kita
semua"
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 10*

♻ *MACAM-MACAM SYIRIK BESAR* ♻

❇ *SYIRIK BESAR ada 4 macam* :

1🕋 *Syirik Dakwah (Do’a)*

● Dalilnya Firman Allah Ta'ala :

‫ُفَﺈَذَا رَكَﺒُﻮا فَي الْﻔُلْﻚَ دَعَﻮُا اللَّهَ مُﺨْلَﺼَﻴﻦَ لَهُ الﺪَّيﻦَ فَلَﻤَّا نَﺠَّاهُﻢْ إَلَى الْﺒَﺮَّ إَذَا هُﻢْ يُﺸْﺮَكُﻮن‬

Artinya: “Maka apabila mereka naik kapal *mereka berdo’a kepada Allah* dengan
*memurnikan keta’atan kepada-Nya*; maka tatkala *Allah menyelamatkan mereka* sampai
ke darat, tiba-tiba *mereka mempersekutukan*.”
[QS Al-Ankabut :65]

2🕋 *Syirik Niat, Keinginan dan Tujuan*

● Dalilnya Firman Allah Ta'ala :

. َ‫مَﻦ كَانَ يُﺮَيﺪُ الْﺤَﻴَاﺓَ الﺪُّنْﻴَا وَﺯَيﻨَﺘَهَا نُﻮَﻑَّ إَلَﻴْهَﻢْ أَعْﻤَالَهُﻢْ فَﻴهَا وَهُﻢْ فَﻴهَا الَ يُﺒْﺨَﺴُﻮن‬
‫ُ أُوْلَـﺌَﻚَ الَّﺬَيﻦَ لَﻴْﺲَ لَهُﻢْ فَي اآلخَﺮَﺓَ إَالَّ الﻨَّارُ وَحَﺒَﻂَ مَا صَﻨَعُﻮاْ فَﻴهَا وَبَاﻃَﻞٌ مَّا كَانُﻮاْ يَعْﻤَلُﻮن‬.

Artinya: “Barangsiapa yang *menghendaki kehidupan dunia* dan *perhiasannya*, niscaya


*Kami berikan* kepada mereka *balasan pekerjaan mereka di dunia* dengan sempurna dan
mereka di dunia itu tidak akan dirugikan.
Itulah orang-orang yang *tidak memperoleh di akhirat*, kecuali *neraka* dan *lenyaplah di
akhirat* itu apa *yang telah mereka usahakan* di dunia dan *sia-sialah* apa yang telah
mereka kerjakan.”
[QS Huud : 15-16]

3🕋 *Syirik Keta’atan*

● Dalilnya Firman Allah Ta'ala :

‫اﺗَّﺨَﺬُواْ أَحْﺒَارَهُﻢْ وَرُهْﺒَانَهُﻢْ أَرْبَاباً مَّﻦ دُونَ اللّهَ وَالْﻤَﺴَﻴﺢَ ابْﻦَ مَﺮْيَﻢَ وَمَا أُمَﺮُواْ إَالَّ لَﻴَعْﺒُﺪُواْ إَلَـهاً وَاحَﺪاً الَّ إَلَـهَ إَالَّ هُﻮَ سُﺒْﺤَانَهُ عَﻤَّا‬
‫ُيُﺸْﺮَكُﻮن‬

Artinya: “Mereka *menjadikan orang-orang alimnya* dan *rahib-rahib mereka* sebagai


*tuhan selain Allah* dan Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh
menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang
mereka persekutukan.”
[QS At-Taubah :31]

*Tafsir tentang ayat diatas* ( Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib
mereka sebagai tuhan selain Allah) *tidak ada pertentangan* padanya ,
Yaitu *mentaati para ulama* dan *ahli ibadah* dalam *kemaksiatan,* (maka ayat diatas )
*bukanlah maknanya mereka menyembah ulama mereka*.
Hal ini *sebagaimana tafsiran nabi* shollallohu 'alayhi wa sallam pada ayat tersebut *kepada
Adi bin Hatim*, ketika beliau bertanya kepadanya, kemudian ia berkata : *kami tidak
menyembah mereka*. Maka kemudian Beliau menyebutkan bahwa *bentuk penyembhahan
mereka* yaitu *ketaatan mereka dalam kemaksiatan*.

4🕋 *Syirik Mahabbah (Kecintaan)*

● Dalilnya Firman Allah Ta'ala :

‫ُوَمَﻦَ الﻨَّاسَ مَﻦ يَﺘَّﺨَﺬُ مَﻦ دُونَ اللّهَ أَنﺪَاداً يُﺤَﺒُّﻮنَهُﻢْ كَﺤُﺐَّ اللّه‬

Artinya: “Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan


selain Allah; mereka *mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah*... ”
[QS Al-Baqarah:165]

Wallohu 'alam.

🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 21-22.

SILSILAH lainnya di chanel telegram :


https://t.me/silsilahfaidahpelajaran

"Silahkan di sebarkan kepada yang lain, semoga hal ini menjadi sebab kebaikan untuk kita
semua"
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 11*

♻ *CONTOH-CONTOH PERBUATAN SYIRIK BESAR DAN SYIRIK KECIL* ♻

❇ *CONTOH-CONTOH PERBUATAN SYIRIK BESAR*

1🕋 *SYIRIK AKBAR JALIY (Syirik Besar Yang Jelas)*


● Menyembelih untuk selain Allah,
● nadzar untuk selain Allah,
● Istighotsah kepada Selain Allah.

2🕋 *SYIRIK AKBAR KHOFIY (Syirik Besar Yang Tersembunyi/samar)*


● Contohnya adalah syirik yang dilakukan orang-orang munafik dan riya mereka,
● Contoh lainnya adalah takut sirri (tersembunyi), yaitu takut kepada selain Allah terhadap
hal yang tidak mampu dilakukan kecuali oleh Allah.

❇ *CONTOH-CONTOH PERBUATAN SYIRIK KECIL*

1🕋 *SYIRIK ASHGHOR JALIY (Syirik kecil Yang Jelas)*


● bersumpah dengan nama selain Allah,
● mengucapkan “Atas kehendak Allah *dan* kehendak kamu,”
● mengucapkan, “Kalau bukan karena Allah *dan* fulan.”

2🕋 *SYIRIK ASHGHOR KHOFIY (Syirik kecil Yang Tersembunyi/samar)*


● riya yang ringan/sedikit,
● thiyarah (menganggap sial dengan sesuatu).

❇ *DO'A YANG BERMANFAAT UNTUK MENJAGA DIRI DARI SYIRIK*

: َ‫ خَﻄَﺒَﻨَا رَسُﻮلُ اللهَ صَلَّى اللهُ عَلَﻴْهَ وَسَلَّﻢَ ذَاتَ يَﻮْمٍ فَقَال‬: َ‫عَﻦْ أَبَي مُﻮْسَى الْﺄَشْعَﺮَﻱَّ ﻗَال‬
". َ‫" أَيُّهَا الﻨَّاسُ اﺗَّقُﻮا هَﺬَا الﺸَّﺮْكَ؛ فَﺈَنَّهُ أَخْﻔَى مَﻦْ دَبَﻴﺐَ الﻨَّﻤْﻞ‬
َ‫ وَهُﻮَ أَخْﻔَى مَﻦْ دَبَﻴﺐَ الﻨَّﻤْﻞَ يَا رَسُﻮلَ الله‬،َ‫ مَﻦْ شَاﺀَ اللهُ أَنْ يَقُﻮلَ وَكَﻴْﻒَ نَﺘَّقَﻴه‬: ُ‫فَقَالَ لَه‬
‫ وَنَﺴْﺘَﻐْﻔَﺮُكَ لَﻤَا لَا نَعْلَﻢ‬،ُ‫ " اللهُﻢَّ إَنَّا نَعُﻮذُ بَﻚَ مَﻦْ أَنْ نُﺸْﺮَكَ بَﻚَ شَﻴْﺌًا نَعْلَﻤُه‬: ‫ ﻗُﻮلُﻮا‬: َ‫" ُ ﻗَال‬

Dari Abu Musa Al Asy’ariy ia berkata, :


“Suatu hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berkhutbah di hadapan kami,
Beliau bersabda, “Wahai manusia! *Takutlah kalian terhadap syirk* ini, karena ia *lebih
tersembunyi daripada rayapan seekor semut*.”
Lalu ada seorang yang dikehendaki Allah untuk berkata, *“Bagaimana cara kami
menghindarinya*, sedangkan ia lebih tersembunyi daripada rayapan seekor semut wahai
Rasulullah?”
Beliau menjawab, *“Ucapkanlah*:

‫ وَنَﺴْﺘَﻐْﻔَﺮُكَ لَﻤَا لَا نَعْلَﻤُه‬،ُ‫ُاللهُﻢَّ إَنَّا نَعُﻮذُ بَﻚَ مَﻦْ أَنْ نُﺸْﺮَكَ بَﻚَ شَﻴْﺌًا نَعْلَﻤُه‬

“Ya Allah, sesungguhnya *kami berlindung kepada-Mu* dari *berbuat Syirik kepada-Mu
dengan sesuatu yang kami ketahui*, dan *kami mohon ampun kepada-Mu* dari *sesuatu
yang tidak kami ketahui*.”
[HR. Ahmad dan dihasankan oleh Syaikh Al Albani
Rohimahumalloh].

Wallohu 'alam.

🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 23.

SILSILAH lainnya di chanel telegram :


https://t.me/silsilahfaidahpelajaran

"Silahkan di sebarkan kepada yang lain, semoga hal ini menjadi sebab kebaikan untuk kita
semua"
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 12*

♻ *SEJARAH TERJADINYA KESYIRIKAN* ♻

🕋 *Tauhid* adalah *keadaan asal dari manusia*, sedangkan *syirik* adalah *hal yang baru
datang* dan *masuk kemudian*.

Hal ini sebagaimana yang dikatakan *Ibnu Abbas* rodhiyallahu ‘anhuma:


“(Jarak) *antara Adam* dan *Nuh* adalah *10 abad*, *semuanya di atas tauhid*.”

🕋 *Awal terjadinya kesyirkan di muka bumi*.

Dahulu pada *kaum Nabi Nuh* ‘alaihissalam terjadi sikap *ghuluw (berlebih-lebihan)*
terhadap *orang-orang saleh,* yaitu mereka *melukis gambar-gambar mereka,* yang
kemudian *perkaranya berubah* sehingga *gambar-gambar itu disembah di samping
menyembah Allah*, maka Allah mengutus kepada mereka Nabi Nuh ‘alaihissalam untuk
mendakwahkan mereka kepada tauhid.

🕋 *Kesyirikan pada kaum Nabi Musa* ‘alaihissalam.


Hal ini terjadi *ketika mereka menyembah patung anak sapi*.

🕋 *Kesyirikan pada orang-orang Nasrani*.

Terjadi setelah *Nabi Isa alaihissalam diangkat ke langit*, lalu datang seorang yang
bernama *Paulus*, yang *menampakkan keimanan kepada Al Masih* padahal hanya
*makar* dan *tipuan belaka*, maka ia pun *memasukkan ke dalam agama Nasrani
keyakinan trinitas, penyembahan kepada salib*, dan penyembahan kepada berhala-berhala
lainnya yang banyak.

🕋 *Kesyirikan di tengah-tengah bangsa Arab*.

Terjadi ketika *Amr bin Luhay Al Khuza’iy merubah agama Nabi Ibrahim* dan
*mendatangkan patung-patung ke negeri Hijaz* dan *memerintahkan orang-orang untuk
menyembahnya*.

🕋 *Keyirikan di tengah-tengah umat Nabi Muhammad* shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Terjadi ketika *kaum Syi’ah Bani Fathimiyyah* pada abad ke-4 H *membangun bangunan di
atas kuburan untuk tempat berkumpul* serta *mengadakan beberapa bid'ah maulid* dalam
agama Islam serta bersikap *ghuluw (berlebihan) terhadap orang-orang saleh*.
Demikian pula keyirikan terjadi ketika munculnya *ajaran tashawwuf* yang menyimpang
yang melakukan sikap *ghuluw (berlebihan) terhadap syaikhnya/gurunya* dan *para
pemimpin tarekat.*
Wallohu 'alam.

🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 24-25.

SILSILAH lainnya di chanel telegram :


https://t.me/silsilahfaidahpelajaran

"Silahkan di sebarkan kepada yang lain, semoga hal ini menjadi sebab kebaikan untuk kita
semua"
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 13*

♻ *BAHAYA KESYIRIKAN DAN BALASANNYA* ♻

1🕋 *Allah tidak mengampuni dosa kesyirikan* apabila *pelakunya meninggal dunia* dan
*tidak sempat bertobat*.

● Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala:

‫ُإَنَّ اللّهَ الَ يَﻐْﻔَﺮُ أَن يُﺸْﺮَكَ بَهَ وَيَﻐْﻔَﺮُ مَا دُونَ ذَلَﻚَ لَﻤَﻦ يَﺸَاﺀُ وَمَﻦ يُﺸْﺮَكْ بَاللّهَ فَقَﺪَ افْﺘَﺮَﻯ إَثْﻤاً عَﻈَﻴﻤا‬

“Sesungguhnya *Allah tidak akan mengampuni dosa syirik*, dan Dia *mengampuni segala
dosa yang selain dari (syirik)* itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang
mempersekutukan Allah, maka sungguh, ia telah berbuat dosa yang besar.”
[QS. An Nisaa’: 48]

2🕋 *Pelakunya keluar dari Islam, halal darah dan hartanya*.

● Dalilnya firman Allah Ta’ala:

‫ُفَﺈَذَا انﺴَلَﺦَ اْلَشْهُﺮُ الْﺤُﺮُمُ فَاﻗْﺘُلُﻮاْ الْﻤُﺸْﺮَكَﻴﻦَ حَﻴْﺚُ وَجَﺪﺗُّﻤُﻮهُﻢْ وَخُﺬُوهُﻢْ وَاحْﺼُﺮُوهُﻢ‬

“Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka *bunuhlah orang-orang musyrikin itu
dimana saja kamu jumpai mereka*, tangkaplah mereka, dan kepunglah mereka.”
[QS. At Taubah: 5]

3🕋 *Allah Ta’ala tidak menerima amal orang musyrik*, dan *amalnya yang terdahulu
menjadi debu yang berhamburan*.

● Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala :

‫ُوَﻗَﺪَمْﻨَا إَلَى مَا عَﻤَلُﻮا مَﻦْ عَﻤَﻞٍ فَﺠَعَلْﻨَاهُ هَﺒَاﺀ مَّﻨﺜُﻮرا‬

“Dan Kami hadapkan segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan *amal itu
(bagaikan) debu yang berterbangan*.”
[QS. Al Furqan: 23]

● Dan juga firman Allah Ta’ala :

‫ُوَلَقَﺪْ أُوحَيَ إَلَﻴْﻚَ وَإَلَى الَّﺬَيﻦَ مَﻦْ ﻗَﺒْلَﻚَ لَﺌَﻦْ أَشْﺮَكْﺖَ لَﻴَﺤْﺒَﻄَﻦَّ عَﻤَلُﻚَ وَلَﺘَﻜُﻮنَﻦَّ مَﻦَ الْﺨَاسَﺮَيﻦ‬

“Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu,
"*Jika kamu mempersekutukan (Allah)*, niscaya *akan hapuslah amalmu* dan tentulah
kamu termasuk orang-orang yang merugi.”
[QS. Az Zumar:65]
4🕋 *Surga diharamkan baginya* dan *ia akan kekal di neraka*.

● Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala:

‫ُإَنَّهُ مَﻦ يُﺸْﺮَكْ بَاللّهَ فَقَﺪْ حَﺮَّمَ اللّهُ عَلَﻴهَ الْﺠَﻨَّﺔَ وَمَﺄْوَاهُ الﻨَّارُ وَمَا لَلﻈَّالَﻤَﻴﻦَ مَﻦْ أَنﺼَار‬

“Sesungguhnya *orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah*, maka pasti *Allah
mengharamkan kepadanya surga,* dan *tempatnya ialah neraka,* tidak ada bagi orang-
orang zalim itu seorang penolong pun.”
[QS. Al Maa’idah: 72]

Wallohu 'alam.

🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 26.

SILSILAH lainnya di chanel telegram :


https://t.me/silsilahfaidahpelajaran

"Silahkan di sebarkan kepada yang lain, semoga hal ini menjadi sebab kebaikan untuk kita
semua"
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 14*

♻ *PEMBATAL - PEMBATAL KEISLAMAN (bag.01)* ♻

Maksudnya adalah *perusak keislaman* dan *pembatalnya*. Jumlahnya banyak, akan tetapi
yang *paling berbahaya* dan *paling banyak terjadi* ada *sepuluh*:

1🕋 *Syirik dalam beribadah kepada Allah.*

Diantara contohnya adalah *menyembelih untuk selain Allah*, seperti orang yang
*menyembelih untuk jin* atau *kuburan.*

● Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala:

‫ُإَنَّ اللّهَ الَ يَﻐْﻔَﺮُ أَن يُﺸْﺮَكَ بَهَ وَيَﻐْﻔَﺮُ مَا دُونَ ذَلَﻚَ لَﻤَﻦ يَﺸَاﺀُ وَمَﻦ يُﺸْﺮَكْ بَاللّهَ فَقَﺪْ ﺿَﻞَّ ﺿَﻼَالً بَعَﻴﺪا‬

“Sesungguhnya Allah *tidak mengampuni dosa syirik* (mempersekutukan sesuatu) dengan


Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya.
*Barang siapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah*, maka sesungguhnya *ia
telah tersesat sejauh-jauhnya*.”
[QS. An Nisaa’: 116]

2🕋 *Barangsiapa* yang *menjadikan perantara* antara *dirinya* dengan *Allah*,


sehingga *dia pun berdoa* kepada *perantara itu* dan
*meminta syafaatnya*,
serta *bertawakkal kepadanya*,
maka dia telah *kafir berdasarkan ijma’* (kesepakatan ulama).

3🕋 *Barangsiapa* yang *tidak menganggap kafir orang-orang musyrik*


atau *ragu-ragu* terhadap *kekafiran mereka,*
atau *membenarkan agama mereka*,
maka ia bisa *kafir*.

4🕋 *Barangsiapa* yang *berkeyakinan* bahwa *ada petunjuk selain Nabi* shallallahu ‘alaihi
wa sallam yang *lebih sempurna* daripada *petunjuk Beliau,*
atau *berkeyakinan* bahwa *hukum selain nabi* shollallohu ‘alaihi wa sallam *lebih baik*
daripada *hukum Beliau*,
seperti orang-orang yang *mengutamakan hukum thoghut* daripada *hukum Beliau*, maka
dia bisa *kafir.*

5🕋 *Barangsiapa* yang *membenci sesuatu* yang *dibawa Rosululloh* shollallohu ‘alaihi wa


sallam *walaupun dia mengamalkannya*, maka dia bisa *kafir.*

6🕋 *Barangsiapa* yang *mengolok-olok* sesuatu yang termasuk *bagian dari agama


Rosululloh* shollallahu ‘alaihi wa sallam,
atau *mengolok-olok pahala* yang *disebutkan* atau *azabnya*, maka dia bisa *kafir*.

● Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala:

‫ الَ ﺗَعْﺘَﺬَرُواْ ﻗَﺪْ كَﻔَﺮْﺗُﻢ بَعْﺪَ إَيﻤَانَﻜُﻢ‬-- َ‫ُﻗُﻞْ أَبَاللّهَ وَﺁيَاﺗَهَ وَرَسُﻮلَهَ كُﻨﺘُﻢْ ﺗَﺴْﺘَهْﺰَئُﻮن‬

Katakanlah, " *Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya* dan *Rasul-Nya* kamu *selalu berolok-
olok?*"--Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu *kafir sesudah beriman*.”
[QS. At Taubah: 65-66]

7🕋 *Melakukan sihir*,
Diantara *bentuk sihir* yaitu *shorf* dan *'athof* (semisal pengasihan atau pelet)
*Barangsiapa* yang *mempraktekkannya* atau *ridha terhadapnya*, maka dia *kafir*.

● Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala :

‫ُوَمَا يُعَلَّﻤَانَ مَﻦْ أَحَﺪٍ حَﺘَّى يَقُﻮالَ إَنَّﻤَا نَﺤْﻦُ فَﺘْﻨَﺔٌ فَﻼَ ﺗَﻜْﻔُﺮ‬

“Sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorang pun sebelum mengatakan,
"Sesungguhnya Kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir."
[QS. Al Baqarah: 102]

Bersambung in sya Alloh..

Wallohu 'alam.

🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 27.

SILSILAH lainnya di chanel telegram :


https://t.me/silsilahfaidahpelajaran

"Silahkan di sebarkan kepada yang lain, semoga hal ini menjadi sebab kebaikan untuk kita
semua"
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 15*

♻ *PEMBATAL - PEMBATAL KEISLAMAN (bag.02)* ♻

8🕋 *Membantu* serta *menolong kaum musyrik* dalam *melawan kaum muslim*.

● Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala:

‫ُوَمَﻦ يَﺘَﻮَلَّهُﻢ مَّﻨﻜُﻢْ فَﺈَنَّهُ مَﻨْهُﻢْ إَنَّ اللّهَ الَ يَهْﺪَﻱ الْقَﻮْمَ الﻈَّالَﻤَﻴﻦ‬

“Barang siapa di antara kamu *mengambil mereka menjadi pemimpin*, maka sesungguhnya
*orang itu termasuk golongan mereka.* Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada
orang-orang yang zalim.”
[QS. Al Ma’idah: 51]

9🕋 *Barangsiapa yang berkeyakinan* bahwa *sebagian orang boleh keluar* dari *syariat
Nabi Muhammad* shallallahu ‘alaihi wa sallam, *maka dia kafir*.

● Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala:

‫ُوَمَﻦ يَﺒْﺘَﻎَ ﻏَﻴْﺮَ اإلَسْﻼَمَ دَيﻨاً فَلَﻦ يُقْﺒَﻞَ مَﻨْهُ وَهُﻮَ فَي اآلخَﺮَﺓَ مَﻦَ الْﺨَاسَﺮَيﻦ‬

“Barangsiapa *mencari agama selain agama Islam*, maka sekali-kali tidaklah diterima
(agama itu) daripadanya, dan *dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi*.”
[QS. Ali Imran: 85]

1🕋0🕋 *Berpaling dari agama Allah, tidak mau mempelajarinya* dan *mengamalkannya*.

● Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala:

‫ُوَمَﻦْ أَﻇْلَﻢُ مَﻤَّﻦ ذُكَّﺮَ بَآيَاتَ رَبَّهَ ثُﻢَّ أَعْﺮَضَ عَﻨْهَا إَنَّا مَﻦَ الْﻤُﺠْﺮَمَﻴﻦَ مُﻨﺘَقَﻤُﻮن‬

“Dan siapakah *yang lebih zalim* daripada *orang yang telah diperingatkan* dengan *ayat-
ayat Tuhannya*, kemudian ia *berpaling daripadanya?* Sesungguhnya Kami akan
memberikan pembalasan kepada orang-orang yang berdosa.”
[QS. As Sajdah: 22]

*Ada 2 catatan penting* (berkaitan dengan pembatal keislaman):

■ *Pertama* :
*tidak ada perbedaan* pada *pembatal-pembatal ini* antara orang *yang melakukakanya
karena bermain-main* dengan *yang serius*, serta orang *yang ketakutan* kecuali *jika
dipaksa*.

■ Kedua :
*pembatal-pembatal ini* semuanya termasuk hal yang *paling berbahaya* dan *paling sering
terjadi.* Maka *wajib bagi seorang muslim* untuk *berhati-hati terhadapnya* dan *merasa
khawatir* pada dirinya *dari (terjatuh)* pada *pembatal-pembatal tersebut*.

🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 28.

*CATATAN PENTING SEBAGAI TAMBAHAN*

🕋 Agar *tidak salah dalam memahami* pembahasan *tentang pembatal-pembatal


keislaman*, perlu kiranya kami tambahkan berkaitan dengan *pembahasan takfir.*

Masalah *takfir (pengkafiran seorang muslim)* merupakan masalah besar, sehingga


*seorang muslim* harus *berhati-hati dalam masalah ini*.

Karena *konsekuensi ketika mengkafirkan seorang muslim* maka ada *2 konsekuensi* :


- *apabila tuduhannya benar* maka *orang yang dituduh adalah kafir*,
- tapi jika *tidak terbukti* maka *kekafiran kembali kepada dirinya (penuduh)*.

🕋 kita juga perlu memahami bahwa *takfir (memvonis kafir) itu ada 2 bentuk*, yaitu *takfir
mutlaq* dan *takfir mu'ayyan.*

● *Takfir muthlaq* adalah *pengkafiran secara umum, tanpa menentukan orang atau
individu tertentu.*

● *Takfir mu’ayyan* adalah *pengkafiran terhadap individu tertentu.*

Untuk *takfir mu'ayyan* (terhadap individu) kita harus berhati-hati karena *harus terpenuhi
syarat-syaratnya* dan *hilang penghalang-penghalangnya.*

*Contoh* ucapan *pengkafiran secara muthlaq*:


“ *Barangsiapa* berdoa meminta kepada orang-orang mati maka ia musyrik *kafir*”
Klo kita mengucapkan ucapan diatas maka tidak masalah, karena memang benar adanya,
dan ini pengkafiran mutlaq.

Akan tetapi seandainya *kita melihat* seseorang *yang berdoa meminta kepada orang mati,*
kita *tidak boleh langsung *mengkafirkannya,* misalkan dengan ucapan : “ *Udin telah kafir*
karena ia berdoa meminta kepada orang-orang mati”.
Ini termasuk *takfir mu'ayyan* yang *harus terpenuhi syarat-syaratnya* dan *hilang
penghalang-penghalangnya.*

oleh sebab itu wajib meneliti segalanya (tatsabbut) dan berhati-hati di dalam menjatuhkan
vonis kafir ini kepada seorang muslim.

🕋 Jadi *intinya* apa *yang disebutkan dalam pembatal-pembatal keislaman* diatas adalah
*penyebutan secara umum*, ketika *ada individu yang melakukannya* kita *tidak boleh
langsung memvonis kafir* kecuali *terpenuhi syarat-syaratnya* dan *hilang penghalang-
penghalangnya.*

Wallohu 'alam.

SILSILAH lainnya di chanel telegram :


https://t.me/silsilahfaidahpelajaran

"Silahkan di sebarkan kepada yang lain, semoga hal ini menjadi sebab kebaikan untuk kita
semua"
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 16*

♻ *KUFUR TERHADAP THOGHUT* ♻

❇ *Definisi Thoghut*

● *Menurut bahasa* Thogut dari kata *thugyan* (‫ )طﻐيان‬yaitu *melampaui batas.*


● Adapun *menurut istilah syariat* thoghut adalah *segala sesuatu yang menyebabkan
seorang hamba melebihi batasannya, baik itu sesuatu yang diibadahi, diikuti, atau ditaati.*

❇ *Wajibnya kufur (mengingkari) terhadap thoghut*

*Sesuatu yang pertama kali Allah ta'ala wajibkan kepada manusia* adalah untuk *kufur
terhadap thoghut* dan *beriman kepada Allah ta'ala.*

Dalilnya firman Allah ta'ala :

‫ُوَلَقَﺪْ بَعَﺜْﻨَا فَي كُﻞَّ أُمَّﺔٍ رَّسُﻮالً أَنَ اعْﺒُﺪُواْ اللّهَ وَاجْﺘَﻨَﺒُﻮاْ الﻄَّاﻏُﻮت‬

“Dan sungguhnya Kami telah mengutus seorang rosul pada tiap-tiap umat (untuk
menyerukan) : *“Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah thaghut.”*
[QS. An Nahl:36]

❇ *Cara kufur terhadap thoghut*

● *Meyakini batilnya peribadatan kepada selain Allah,* serta *meninggalkan* dan


*membenci peribadatan kepada selain Allah.*
● *Mengkafirkan pelakunya* dan *memusuhi mereka.*

❇ *Para pembesar thoghut*

Thoghut banyak jumlahnya, akan tetapi *pembesarnya ada lima* :

1🕋 *iblis La'anahulloh* (semoga Allah melaknatnya)

2🕋 *Siapa saja yang dijadikan sesembahan dan dia ridho*

3🕋 *Barangsiapa yang mengajak manusia untuk menyembah dirinya,*

4🕋 *Barangsiapa yang mengaku mengetahui sesuatu dari ilmu ghaib,*

5🕋 *Barangsiapa yang berhukum dengan hukum selain yang Allah turunkan.*


🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
hafidzohulloh, hal. 29.

*CATATAN tambahan* :

*Agar tidak salah memahami poin yang kelima* yang termasuk pembesar thoghut yaitu
*"barangsiapa yang berhukum dengan hukum selain yang Allah turunkan".*
Maka kami nukilkan *rincian tentang permasalahan berhukum dengan hukum selain Allah,*
yang dijelaskan oleh Syaikh ‘Abdul Aziz bin Baaz rohimahulloh, beliau berkata :

*“Orang yang berhukum dengan hukum selain yang Allah turunkan* ada *empat keadaan* :

1. Orang yang mengatakan, “Saya berhukum dengannya karena *lebih baik daripada
syari’at Islam*”, maka *hukumnya kufur akbar.*

2. Orang yang mengatakan, “Saya berhukum dengannya *karena hukum tersebut


sama/setara dengan syari’at Islam,* maka berhukum dengannya boleh dan berhukum
dengan syari’at (Islam) juga boleh”, maka *hukumnya juga kufur akbar.*

3. Orang yang mengatakan, “Saya berhukum dengannya sedangkan *berhukum dengan


syari’at Islam lebih afdhol,* akan tetapi *boleh berhukum dengan selain apa yang Allah
turunkan”,* maka *hukumnya juga kufur akbar.*

4. Orang yang mengatakan, “Saya berhukum dengannya” . Namun *dia meyakini bahwa
tidak boleh berhukum dengan selain apa yang Allah turunkan,* dan dia menyatakan bahwa
*berhukum dengan syari’at Islam lebih afdhol* serta tidak boleh berhukum dengan
selainnya, akan tetapi *dia bermudah-mudah dan meremehkan (dalam melakukan maksiat)*
atau *dia melakukannya karena perintah dari pemerintahnya.* Yang demikian ini *hukumnya
kufur asghar* yang *tidak mengeluarkannya dari Islam* namun termasuk perbuatan dosa
besar yang paling besar”

[Sumber : Qadhiyatut Takfir Baina Ahlis Sunnah wal Firaq Adh Dhulal 72]

Wallaho 'alam.

SILSILAH lainnya di chanel telegram :


https://t.me/silsilahfaidahpelajaran

"Silahkan di sebarkan kepada yang lain, semoga hal ini menjadi sebab kebaikan untuk kita
semua"
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 17*

♻ *TIGA LANDASAN POKOK* ♻

● *Tiga landasan pokok* yang dimaksud adalah :


1. Hamba *mengenal Robnya*
2. Hamba *mengenal agamanya*
3. Hamba *mengenal nabinya muhammad* shollallohu 'alaihi wasallam.

Tiga hal diatas merupakan pertanyaan di alam kubur.

1🕋 *Landasan pertama : Hamba mengenal Robnya*

Dalam hal ini ada beberapa permasalahan :

1. Bahwasanya *Rob kita adalah Allah ta'ala* yang *mengatur kita dan mengatur seluruh
alam* dengan nikamat-nikmatnya.

2. Bahwasanya *Allah 'azza wa jalla adalah dzat yang berhak diibadahi (disembahi)* dan
*tidak ada bagi kita sesembahan selain-Nya.*

3. Kita *mengenal Rob kita dengan tandan-tandanya* dan *makhluk ciptaannya* yang
agung.
Diantara *tanda-tandanya : Malam, siang, matahari dan bulan.*
Dan diantara *makhluk ciptaanya : 7 lapis langit, 7 lapis bumi* serta a.*pa yang ada
didalamnya dan apa yang ada diantara keduanya.*

2🕋 *Landasan kedua : Hamba mengenal agamanya*

Dalam hal ini ada beberapa permasalahan :

1. *Agama yang Allah ta'ala terima hanyalah islam.*

2. *Islam* adalah *berserah diri kepada Allah dengan mentauhidkannya, tunduk patuh
dengan melakukan ketaatan kepadanya, serta berlepas diri dari kesyirikan dan para
pelakunya.*

3. *Tingkatan dalam agama ada 3,* yaitu : *islam, iman dan ihsan.*

3🕋 *Hamba mengenal Nabinya muhammad shollallohu 'alaihi wasallam*

Dalam hal ini ada beberapa permasalahan :

1. *Nama dan nasabnya.*


Beliau adalah *Muhammad bin 'Abdulloh bin 'Abdul-muttholib bin Hasyim,* dan Hasyim dari
Quraisy, Quraisy dari bangsa arab, bangsa arab dari keturunan nabi ismail bin ibrohim al-
kholil.

2. *Umurnya.*
Beliau shollallohu 'alaihi wasallam *mempunyai umur 63 tahun,* diantaranya *40 tahun
sebelum menjadi nabi,* dan *23 tahun menjadi nabi serta rosul.*

3. *Kenabian dan kerosulannya.*


Beliau *diangkat menjadi nabi dengan turunnya surat al-'alaq (iqo'ro),*
Dan *diangkat menjadi rosul dengan turunnya surat Al-muddatsir.*

4. *Negerinya dan tempat hijrahnya.*


*Negeri asalnya adalah mekah* dan *berhijrah ke madinah.*

5. *Tema dakwahnya.*
*Allah ta'ala mengutus beliau* dengan *membawa peringatan dari kesyirikan* adalah
*menyeru pada tauhid.*

Wallaho 'alam.

🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail, hal. 30-31.

SILSILAH lainnya di chanel telegram :


https://t.me/silsilahfaidahpelajaran

"Silahkan di sebarkan kepada yang lain, semoga hal ini menjadi sebab kebaikan untuk kita
semua"
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 18*

♻ *KEKUFURAN* ♻

❇ *Definisi kufur*

● *Menurut bahasa* kufur maknanya : *menutupi*


● *Menurut syari'at* kufur adalah *lawan dari islam*

❇ *Macam-macam kufur* :

1. *Kufur akbar (besar)*


2. *Kufur asghor (kecil)*

❇ *KUFUR AKBAR (BESAR)*

Didalamnya ada beberapa permasalahan :

● *A. Pengertiannya,*
Yaitu *tidak adanya keimanan kepada Allah ta'ala dan RosulNya, sama saja apakah
dibarengi dengan pendustaan ataupun tidak dibarengi pendustaan.*

● *B. Hukumnya,*
*Mengeluarkan dari agama islam.*

● *C. Macam-macamnya,*
*Ada 5* :

1🕋 *Kufur Takdzib* (Karena Mendustakan).

Dalilnya adalah firman Allah ta'ala :

‫ُوَمَﻦْ أَﻇْلَﻢُ مَﻤَّﻦَ افْﺘَﺮَﻯَٰ عَلَى اللَّهَ كَﺬَبًا أَوْ كَﺬَّﺏَ بَالْﺤَقَّ لَﻤَّا جَاﺀَهُۚ أَلَﻴْﺲَ فَي جَهَﻨَّﻢَ مَﺜْﻮًﻯ لَلْﻜَافَﺮَيﻦ‬

“Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang-orang yang mengada-adakan dusta
terhadap Allah atau *mendustakan kebenaran* tatkala yang hak itu datang kepadanya,
Bukankah dalam Neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang kafir”
[QS Al-Ankabut : 68]

2🕋 *Kufur Iba' dan Istikbar* (Karena Enggan dan Sombong) Padahal Membenarkan
(Tashdiq).

Dalilnya firman Allahta'ala:

‫ُوَإَذْ ﻗُلْﻨَا لَلْﻤَلَائَﻜَﺔَ اسْﺠُﺪُوا لَآدَمَ فَﺴَﺠَﺪُوا إَلَّا إَبْلَﻴﺲَ أَبَىَٰ وَاسْﺘَﻜْﺒَﺮَ وَكَانَ مَﻦَ الْﻜَافَﺮَيﻦ‬
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para Malaikat, ‘Tunduklah kamu kepada
Adam’. Lalu mereka tunduk kecuali iblis, ia *enggan dan sombong* dan adalah ia termasuk
orang-orang kafir”
[QS Al-Baqarah : 34]

3🕋 *Kufur Syak* (Karena Ragu).

Dalilnya adalah firman Allah ta'ala:

‫﴾وَمَا أَﻇُﻦُّ الﺴَّاعَﺔَ ﻗَائَﻤَﺔً وَلَﺌَﻦْ رُدَدْتُ إَلَىَٰ رَبَّي لَﺄَجَﺪَنَّ خَﻴْﺮًا مَﻨْهَا‬٣٥﴿‫وَدَخَﻞَ جَﻨَّﺘَهُ وَهُﻮَ ﻇَالَﻢٌ لَﻨَﻔْﺴَهَ ﻗَالَ مَا أَﻇُﻦُّ أَنْ ﺗَﺒَﻴﺪَ هََٰﺬَهَ أَبَﺪًا‬
‫﴾ لََٰﻜَﻨَّا هُﻮَ اللَّهُ رَبَّي وَلَا‬٣٧﴿ ‫﴾ﻗَالَ لَهُ صَاحَﺒُهُ وَهُﻮَ يُﺤَاوَرُهُ أَكَﻔَﺮْتَ بَالَّﺬَﻱ خَلَقَﻚَ مَﻦْ ﺗُﺮَاﺏٍ ثُﻢَّ مَﻦْ نُﻄْﻔَﺔٍ ثُﻢَّ سَﻮَّاكَ رَجُلًا‬٣٦﴿‫مُﻨْقَلَﺒًا‬
‫أُشْﺮَكُ بَﺮَبَّي أَحَﺪًا‬

“Dan ia memasuki kebunnya, sedang ia aniaya terhadap dirinya sendiri ; ia berkata, “Aku
kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya, dan *aku tidak mengira Hari Kiamat itu
akan datang,* dan jika sekiranya aku dikembalikan kepada Rabbku, niscaya akan kudapati
tempat kembali yang baik” Temannya (yang mukmin) berkata kepadanya, ‘Apakah engkau
kafir kepada (Rabb) yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes air mani,
kemudian Dia menjadikan kamu seorang laki-laki ? Tapi aku (percaya bahwa) Dialah Allah
Rabbku dan aku tidak menyekutukanNya dengan sesuatu pun”
[QS Al-Kahfi : 35-38]

4🕋 *Kufur I'rodh* (Karena Berpaling).

Dalilnya adalah firman Allah ta'ala :

‫ُوَالَّﺬَيﻦَ كَﻔَﺮُوا عَﻤَّا أُنْﺬَرُوا مُعْﺮَﺿُﻮن‬

“Dan orang-orang kafir itu *berpaling* dari peringatan yang disampaikan kepada mereka”
[QS Al-Ahqaf : 3]

5🕋 *Kufur Nifaq* (Karena Nifaq).

Dalilnya adalah firman Allah ta'ala:

‫ُذََٰلَﻚَ بَﺄَنَّهُﻢْ ﺁمَﻨُﻮا ثُﻢَّ كَﻔَﺮُوا فَﻄُﺒَﻊَ عَلَىَٰ ﻗُلُﻮبَهَﻢْ فَهُﻢْ لَا يَﻔْقَهُﻮن‬

“Yang demikian itu adalah karena mereka *beriman (secara) lahirnya lalu kafir (secara
batinnya),* kemudian hati mereka dikunci mati, karena itu mereka tidak dapat mengerti”
[QS Al-Munafiqun : 3]

❇ *KUFUR ASHGHOR (KECIL)*

Didalamnya ada beberapa permasalahan :

● *A. Pengertiannya,*
Yaitu *setiap kemaksiatan yang disebutkan di dalam Al-qur'an dan As-sunnah sebagai
bentuk kekufuran, tetapi belum mencapai derajat kufur besar.*

● *B. Hukumnya,*
*Diharamkan, dan salah satu dari dosa besar,* akan tetapi *tidak mengeluarkan pelakunya
dari agama islam.*

● *C. Contoh-Contohnya,*

1. *Kufur nikmat,*
Allah ta'ala berfirman :
‫ُفَﻜَﻔَﺮَتْ بَﺄَنْعُﻢَ اللَّه‬

" ... tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah ... "


[QS An-nahl : 112]

2. *membunuh orang muslim,*


sebagaimana yang disebutkan dalam sabda Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam:
‫ُسَﺒَاﺏُ الْﻤُﺴْلَﻢَ فُﺴُﻮﻕٌ وَﻗَﺘَالُهُ كُﻔْﺮ‬

“Mencaci seorang muslim adalah suatu kefasikan dan membunuhnya adalah suatu
kekufuran”
[Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim]

3. *Mencela nasab orang lain,*

4. *Meratapi mayit,*
Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda :

‫ وَالﻨَّﻴَاحَﺔُ عَلَى الْﻤَﻴَّﺖ‬،َ‫ اَلﻄَّعْﻦُ فَي الﻨَّﺴَﺐ‬: ٌ‫ ُاَثْﻨَﺘَانَ فَي الﻨَّاسَ هُﻤَا بَهَﻢْ كُﻔْﺮ‬.

"Ada dua perkara pada manusia yang mana apabila keduanya ada pada mereka, maka itu
adalah kekufuran, yaitu mencela nasab dan meratapi mayit‘.”
[HR. Muslim]

Wallaho 'alam.

🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail, hal. 32-34.

SILSILAH lainnya di chanel telegram :


https://t.me/silsilahfaidahpelajaran

"Silahkan di sebarkan kepada yang lain, semoga hal ini menjadi sebab kebaikan untuk kita
semua"
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 19*

♻ *NIFAQ* ♻

❇ *Pengertian Nifaq*

● Menurut bahasa : *Menyembunyikan sesuatu.*


● Menurut syari'at : *Menampakkan keislaman serta menyembunyikan kekufuran dan
kesyirikan.*

❇ *Macam-macam Nifaq*

*Nifaq ada dua macam* :


1. *Nifaq akbar i'tiqody (nifaq besar berupa keyakinan)*
2. *Nifaq ashghor 'amaly (nifaq kecil berupa perbuatan)*

Berikut penjelasannya :

1🕋 *Nifaq i'tiqody (nifaq berupa keyakinan)*

Dalam hal ini ada beberapa permasalahan :

● *A. Pengertiannya.*
Yaitu *Nifaq besar yang mana pelakunya menampakkan keislaman dan menyembunyikan
kekufuran.*

● *B. Hukumnya.*
*Mengeluarkan pelakunya dari islam secara keseluruhan,* dan pelakunya di kerak neraka
yang paling bawah.

● *C. Macam-macamnya* :
Ada 6 macam :

*Pertama* : Mendustakan Rosululloh Shollallapohu ‘alaihi wa sallam.

*Kedua* : Mendustakan sebagian dari apa yang Rosululloh Shollallapohu ‘alaihi wa sallam
bawa.

*Ketiga* : Membenci Rosululloh Shollallahu ‘alaihi wa sallam.

*Keempat* : Membenci sebagian apa yang Rosululloh Shollallahu ‘alaihi wa sallam bawa.

*Kelima* : Merasa gembira dengan kemunduran agama Rosululloh Shollallahu ‘alaihi wa


sallam (islam).
*Keenam* : Tidak senang dengan kemenangan agama Rosululloh Shollallahu ‘alaihi wa
sallam (islam).

2🕋 *Nifaq 'amaly (nifaq berupa perbuatan)*

● *A. Pengertiannya.*
Yaitu *melakukan sesuatu yang merupakan perbuatan orang-orang munafiq, tetapi masih
tetap ada iman di dalam hati.*

● *B. Hukumnya.*
*Tidak mengeluarkan pelakunya dari agama islam,* akantetapi diharamkan dan termasuk
dari dosa besar, Pelakunya berada dalam iman dan nifaq, kemudian jika perbuatan nifaqnya
banyak, maka akan bisa menjadi sebab terjerumusnya dia ke dalam nifaq yang
sesungguhnya.

● *C. Contoh-contohnya.*

○ *Berdusta* ketika berbicara : ‫هث َكذَﺏ‬


َ ‫ُوإَذَا َحد‬
َ (jika berbicara berdusta)

○ *Mengingkari janji* : ‫( إَذَا وعد أخلﻑ‬jika berjanji menyelisih)

○ *Mengkhianati amanah* : ‫( إَذَا اؤْ ﺗُمَ نَ خَان‬jika dipercaya berkhianat)

َ ‫ُو َإذَا خَا‬


○ *Berbuat cuarang ketika bertikai* : ‫ص َم فَ َجر‬ َ (jika bertikai ia berbuat curang)

○ *Tidak menepati janji* : ‫ﻏ َدر‬ َ ‫ُوإَذَا‬


َ ‫عا َه َد‬ َ (jika berjanji tidak menepati)

○ *Malas mengerjakan sholat dj masjid* : ‫سا َلى‬ ‫( َوإَ َذا َﻗا ُموا إَ َلى ال ه‬Dan apabila mereka
َ ‫ص َﻼﺓَ َﻗا ُموا ُك‬
berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas) [An-nisa' : 142 ]

○ *Riya dalam beramal sholeh* : ‫( ي َُرا ُءونَ النهاس‬Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di
hadapan manusia) [An-nisa' : 142 ]

Wallaho 'alam.

🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail, hal. 35-37.

SILSILAH lainnya di chanel telegram :


https://t.me/silsilahfaidahpelajaran

"Silahkan di sebarkan kepada yang lain, semoga hal ini menjadi sebab kebaikan untuk kita
semua"
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 20*

♻ *AL-WALA’ DAN AL-BARO'* ♻

❇ *PENGERTIAN AL-WALA’ DAN AL-BARO'*

■ *Pengertian menurut bahasa*

○ Kata *al-wala' ( ‫ ) الوالء‬menurut bahasa* : dari kata al-walaayah ( ‫ ) الواليﺔ‬yaitu *Kecintaan.*

○ Adapun *al-baro' ( ‫ ) البراء‬menurut bahasa* : bentuk mashdar dari kata baroo ( ‫ ) برﻯ‬yang
artinya *memotong.*
Sehingga dalam kalimat ‫ برﻯ القلم‬maknanya memotong pena.

■ *Pengertian menurut istilah syar'i*

○ *al-wala' ( ‫ ) الوالء‬adalah Kecintaan kepada kaum muslimin, menolong, memuliakan dan


menghormati mereka, serta dekat dengan mereka.*

○ Adapun *al-baro' ( ‫ ) البراء‬adalah membenci orang kafir, menjauhi mereka dan tidak
menolong mereka.*

❇ *PENTINGNYA AL-WALA’ DAN AL-BARO'* :

1. *Termasuk dari pokok aqidah islam*.


2. *Tali iman yang paling kuat*.
3. *Wala' dan Baro' merupakan agama nabi Ibrohim 'alaihis-salam* dan *agama Nabi
Muhammad shollallohu 'alaihi wasallam.*

❇ *PEMBAGIAN MUWALAH* :

*Ada 2 macam* :

1. Tawalli ( ‫) ﺗولي‬
2. Muwaalah ( ‫) موالﺔ‬

1🕋 *Tawalli*

Didalamnya terdapat beberapa permasalahan :

A. *Maknanya* :
- Kecintaan terhadap kesyirikan dan pelakunya serta terhadap kekufuran dan pelakunya.
- Menolong orang kafir melawan orang beriman.
B. *Hukumnya* :
Kufur besar dan keluar dari islam.

C. *Dalilnya* :
Firman Allah ta'ala :

‫ۗ ُوَمَﻦ يَﺘَﻮَلَّهُﻢ مَّﻨﻜُﻢْ فَﺈَنَّهُ مَﻨْهُﻢ‬

“.. Barangsiapa di antara kamu yang menjadikan mereka sebagai pemimpin, maka
sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka ...”
[ QS Al-Maa-idah: 51 ]

2🕋 *Muwaalah*

Didalamnya terdapat beberapa permasalahan :

A. *Maknanya* :
Mencintai pelaku kekufuran dan pelaku kesyirikan karena urusan dunia, tetapi tidak disertai
sikap menolong mereka, jika tidak demikian maka termasuk tawalli.

B. *Hukumnya* :
diharamkan dan termasuk salah satu dosa besar.

C. *Dalilnya* :
Firman Allah ta'ala :

‫ُيَا أَيُّهَا الَّﺬَيﻦَ ﺁمَﻨُﻮا لَا ﺗَﺘَّﺨَﺬُوا عَﺪُوَّﻱ وَعَﺪُوَّكُﻢْ أَوْلَﻴَاﺀَ ﺗُلْقُﻮنَ إَلَﻴْهَﻢْ بَالْﻤَﻮَدَّﺓ‬

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu
menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita
Muhammad), karena rasa kasih sayang.."
[ QS Al-mumtahanah : 1 ]

❇ *BENTUK MUWAALAH TERHADAP ORANG KAFIR*

Diantaranya yaitu :

1. Meniru mereka dalam berpakaian dan gaya bicara.

2. Bepergian ke negeri kafir dengan tujuan jalan-jalan dan bersenang-senang.

3. menetap di negeri kafir dan tidak mau pindah ke negeri islam dalam rangka lari dari
agama.

4. Menggunakan penanggalan mereka, khususnya penanggalan yang disitu diumumkan


tentang upacara keagamaan dan hari raya mereka, seperti penanggalan masehi.

5. Ikut serta dalam merayakan hari raya mereka atau membantu dalam penyelenggaraan
hari raya mereka atau mengucapkan selamat pada hari raya mereka atau hadir dalam
perayaannya.

6. menamakan dengan nama-nama mereka.

❇ *PEMBAGIAN MANUSIA SESUAI HAKNYA DALAM URUSAN WALA' DAN BARO'*

*Manusia dalam permasalahan wala' dan baro' ada tiga jenis* :

● *Jenis pertama* : Orang yang harus *dicintai dengan kecintaan yang murni* dan tidak
boleh ada rasa memusuhinya.
Mereka adalah *orang-orang beriman* yang sejati.

● Jenis kedua : Orang yang harus *dibenci dan dimusihi dengan kebencian dan permusuhan
yang murni* serta tidak mencintai dan tidak pula bersikap loyal.
Mereka adalah *orang-orang kafir tulen.*

● Jenis ketiga : Orang yang harus *dicintai dari satu sisi* dan *dibenci dari sisi lain.*
Mereka adalah *pelaku maksiat dari kalangan orang beriman,* mereka dicintai karena
keimanan yang ada pada mereka, dan mereka dibenci karena kemaksiatan yang ada pada
mereka selain kemaksiatan berupa kekufuran dan kesyirikan.

Wallaho 'alam.

🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail, hal. 38-41.

SILSILAH lainnya di chanel telegram :


https://t.me/silsilahfaidahpelajaran

"Silahkan di sebarkan kepada yang lain, semoga hal ini menjadi sebab kebaikan untuk kita
semua"
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 21*

♻ *ISLAM DAN RUKUNNYA* ♻

❇ *PENGERTIAN ISLAM MENURUT BAHASA DAN SYARI'AT*

● Pengertian Islam *Menurut Bahasa* :


Patuh, berserah diri dan tunduk.

● Pengertian Islam *Menurut Syari'at* :


1. Berserah diri kepada Allah dengan mentauhidkannya,
2. Serta Patuh kepada-Nya dengan melakukan ketaatan,
3. Dan Berlepas diri dari kesyirikan dan para pelakunya.

❇ *PENGERTIAN ISLAM SECARA MAKNA UMUM DAN KHUSUS*

● Pengertian *Islam Menurut Makna Umum* yaitu : Beribadah kepada Allah ta'ala dengan
sesuatu yang Allah ta'ala syari'atkan, sejak diutusnya para Rosul sampai hari kiamat.

● Pengertian *Islam Menurut Makna Khusus* yaitu : dikhususkan dengan syari'at yang
dengannya Nabi muhammad shollallohu 'alaihi wasallam diutus.

❇ *RUKUN ISLAM*

Ada 5 :

1🕋 *Syahadat (persaksian)* bahwasanya tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali
Allah dan bahwasanya Nabi Muhammad adalah utusan Allah.

2🕋 *Mendirikan sholat.*

3🕋 *Menunaikan Zakat.*

4🕋 *Berpuasa di bulan Romadhon.*

5🕋 *Berhaji ke Baitulloh* bagi orang yang mampu mengadakan perjalanan kesana.

❇ *RUKUN ISLAM yang lima ini terbagi menjadi 2 bagian* :

*A. Rukun yang tidak bisa tegak suatu bangunan kecuali denganya* dan ini dinamakan
*RUKUN ASAS (DASAR).*
yaitu ada 2 rukun :
1. Dua kalimat syahadat.
2. Mendirikan sholat.

*B. Rukun yang tidak sempurna suatu bangunan kecuali dengannya* dan ini dinamakan
*RUKUN PENYEMPURNA.*
Yaitu ada 3 rukun :
1. Menunaikan Zakat.
2. Berpuasa di bulan Romadhon.
3. Berhaji ke Baitulloh

❇ *DALIL TENTANG RUKUN ISLAM*

Sabda Nabi Shollallohu 'alaihi wasallam :

‫ شَهَادَﺓُ أَنْ الَ إَلَهَ إَالَّ اللهُ وَأَنَّ مُﺤَﻤَّﺪاً رَسُﻮْلُ اللهَ وَإَﻗَامُ الﺼَّﻼَﺓَ وَإَيْﺘَاﺀُ الﺰَّكَاﺓَ وَحَﺞُّ الْﺒَﻴْﺖَ وَصَﻮْمُ رَمَﻀَان‬: ٍ‫ُبُﻨَيَ اْإلَسْﻼَمُ عَلَى خَﻤْﺲ‬
.

*"slam dibangun diatas lima (rukun/pilar) : Bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak
disembah kecuali Allah dan bahwa Nabi Muhammad utusan Allah, menegakkan shalat,
menunaikan zakat, melaksanakan haji dan puasa Ramadhan."*
[ Muttafaq 'alihi ]

Wallaho 'alam.

🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail, hal. 42 - 44.

SILSILAH lainnya di chanel telegram :


https://t.me/silsilahfaidahpelajaran

"Silahkan di sebarkan kepada yang lain, semoga hal ini menjadi sebab kebaikan untuk kita
semua"
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 22*

♻ *IMAN DAN RUKUNNYA* ♻

❇ *PENGERTIAN IMAN*

● *Iman menurut bahasa* maknanya *pembenaran* ( ‫ ) الﺗصديق‬dan *pengakuan* ( ‫) اإلﻗرار‬

● *Iman menurut Ahlus-sunnah wal-jama'ah* yaitu :


1. Keyakinan didalam hati,
2. Pengucapan dengan lisan,
3. Beramal dengan anggota badan,
4. Bertambah dengan melakukan ketaatan,
5. Dan berkurang dengan melakukan kemaksiatan.

❇ *RUKUN IMAN*

● *Rukun iman ada 6* :

1. Beriman kepada Allah.


2. Beriman kepada Malaikat-Nya.
3. Beriman Kepada Kitab-Nya.
4. Beriman kepada Rosul-Nya.
5. Beriman dengan Hari akhir (kiamat).
6. Beriman dengan takdir baik dan buruk.

● Setiap rukun memiliki kandungan didalamnya, berikut penjelasannya :

1🕋 *BERIMAN KEPADA ALLAH*

*Terkandung 4 hal* :

1. Beriman dengan *adanya (wujud) Allah.*


2. Beriman dengan *rububiyyah-Nya.*
3. Beriman dengan *uluhiyyah-Nya.*
4. Beriman dengan *Nama-nama-Nya dan sifat-sifat-Nya.*

2🕋 *BERIMAN KEPADA MALAIKAT*

*Terkandung 4 hal* :

1. Beriman dengan *adanya (wujud) Malaikat.*

2. Beriman terhadap *nama-nama mereka yang kita ketahui* seperti Jibril. Dan *yang tidak
diketahui namanya kita imani secara ijmal /global.*

3. Beriman terhadap *sifat-sifat mereka yang kita ketahui.*

4. Beriman terhadap *pekerjaan/tugas yang mereka kerjakan* atas perintah Allah ta'ala yang
kita ketahui.

3🕋 *BERIMAN KEPADA KITAB*

*Terkandung 4 hal* :

1. Beriman bahwa *kitab-kitab tersebut turunnya benar dari sisi Allah.*

2. Beriman dengan *nama-nama yang kita ketahui* seperti al-Qur’an, Zabur, Taurat dan Injil.

3. *Membenarkan khabar/beritanya yang benar,* seperti berita dalam Al Qur’an dan juga
berita yang belum dirubah atau diselewengkan dalam kitab-kitab terdahulu yang sah
penukilan tentangnya dalam syari'at kita.

4. *Mengamalkan hukum yang terdapat didalamnya yang belum di nasakh* (dihapus)


hukumnya, serta ridho dan menerimanya, baik kita mengetahui hikmahnya atau tidak
mengetahuinya, dan seluruh kitab-kitab terdahulu terhapus dengan Al-Qur'an.

4🕋 *BERIMAN KEPADA ROSUL*

*Terkandung 4 hal* :

1. *Mengimani bahwa risalah mereka benar-benar dari Allah ta'ala,* maka barangsiapa yang
kufur/ingkar dengan risalah salah seorang dari para rosul maka ia dianggap telah kufur
kepada seluruh Rosul.

2. *Mengimani nama-nama mereka yang diketahui,* seperti Muhammad, Ibrohim, Musa, 'Isa
dan Nuh.

3. *Membenarkan khabar/berita yang benar* dari mereka.

4. *Mengamalkan syariat rosul yang diutus kepada kita,* yaitu Nabi Muhammad sholallohu
‘alaihi wassalam, Nabi yang terakhir, yang diutus untuk seluruh manusia.

5🕋 *BERIMAN DENGAN HARI AKHIR (KIAMAT)*

*Terkandung 3 hal* :

1. Beriman terhadap *hari kebangkitan* (Al-Ba’ats )


2. Beriman terhadap *hari penghitungan amal* (Al-hisab) dan *pembalasan* amal ( Al - jaza'
)

3. Beriman terhadap *surga* (Jannah) dan *neraka* (Naar).

Termasuk kandungan dari beriman kepada hari akhir adalah *beriman dengan apa yang
terjadi setelah kematian,* diantaranya fitnah kubur, nikmat kubur maupun adzab kubur.

6🕋 *BERIMAN DENGAN TAKDIR*

*Terkandung 4 hal* :

1. *(Al-'Ilmu)* : mengimani bahwa Allah ta'ala Maha Mengetahui atas segala sesuatu baik
secara global maupun terperinci.

2. *(Al-Kitabah)* : mengimani bahwa Allah ta'ala telah mencatat takdir atas segala sesuatu
di lauhul mahfudz .

3. *(Al-Masyi-ah)* : mengimani bahwa segala sesuatu yang ada (alam semesta) itu tidak
akan terjadi kecuali atas kehendak Allah ta'ala.

4. *(Al-Kholq)* : mengimani bahwa seluruh alam semesta ini adalah ciptaan Allah ta'ala, Dia
yang menciptakan zat makhluk dan juga sifat serta gerakan (perbuatan) makhluk tersebut.

❇ *DALIL TENTANG RUKUN IMAN YANG 6*

1. *Firman Allah ta'ala* :

‫ُلَّﻴْﺲَ الْﺒَﺮَّ أَن ﺗُﻮَلُّﻮاْ وُجُﻮهَﻜُﻢْ ﻗَﺒَﻞَ الْﻤَﺸْﺮَﻕَ وَالْﻤَﻐْﺮَﺏَ وَلَـﻜَﻦَّ الْﺒَﺮَّ مَﻦْ ﺁمَﻦَ بَاللّهَ وَالْﻴَﻮْمَ اآلخَﺮَ وَالْﻤَﻶئَﻜَﺔَ وَالْﻜَﺘَاﺏَ وَالﻨَّﺒَﻴَّﻴﻦ‬

“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi
sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat,
kitab-kitab, nabi-nabi …”
[ QS Al Baqarah : 177 ]

2. *Firman Allah ta'ala* :

‫ُإَنَّا كُﻞَّ شَيْﺀٍ خَلَقْﻨَاهُ بَقَﺪَر‬

“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.”


[ QS Al Qomar : 49 ]

3. *Dalil dari sunnah* adalah apa yang datang dalam *hadist Jibril ‘alaihissalam* ketika ia
bertanya kepada Nabi sholallohu ‘alaihi wassallam, dengan berkata : kabarkan kepadaku
tentang iman ?
Kemudian beliau menjawab :

‫ ُأَنْ ﺗُﺆْمَﻦَ بَاللهَ وَمَﻼَئَﻜَﺘَهَ وَكُﺘُﺒَهَ وَرُسُلَهَ وَالْﻴَﻮْمَ اآلخَﺮَ وَﺗُﺆْمَﻦَ بَالْقَﺪَرَ خَﻴْﺮَهَ وَشَﺮَّه‬.

"Engkau beriman kepada Allah, dan para malaikatNya, dan kitab-kitabNya, dan para
rasulNya, dan hari akhir, dan engkau beriman pada takdir yang baiknya maupun yang
buruknya."
[ HR Muslim ]

Wallaho 'alam.

🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail, hal. 45 - 49.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 23*

♻ *IHSAN DAN RUKUNNYA SERTA HUBUNGANNYA DENGAN ISLAM DAN IMAN* ♻

❇ *PENGERTIAN IHSAN*

● *Menurut bahasa* : *lawan kata (antonim) dari isa-ah ( ‫ ) إساءﺓ‬/ berbuat keburukan.*

● *Menurut syari'at : Merasa dalam pengawasan Allah, baik dalam kesendirian maupun di
keramaian.*

❇ *RUKUN IHSAN*

*Ihsan mempunyai satu rukun,* yaitu :

‫ُأَنْ ﺗَعْﺒُﺪَ اللَّهَ كَﺄَنَّﻚَ ﺗَﺮَاهُ فَﺈَنْ لَﻢْ ﺗَﻜُﻦْ ﺗَﺮَاهُ فَﺈَنَّهُ يَﺮَاك‬

*Kamu beribadah kepada Allah seakan-akan kamu melihat-Nya,* maka *jika kamu tidak
melihat-Nya maka sesungguhnya Dia melihatmu.*

❇ *PEMBAGIAN IHSAN*

*Ihsan ada 2 bagian* :

● *Pertama : Ihsan (beebuat kebaikan) kepada makhluk.*


ini bisa terjadi dengan 4 hal :
1. Harta
2. kedudukan
3. Ilmu
4. Badan

● *Kedua : Ihsan dalam beribadah kepada sang kholiq* (Allah ta'ala).


ini *ada 2 tingkatan* :

*1. Tingkatan musyahadah* (penyaksian), yaitu : Kamu beribadah kepada Allah seakan-
akan kamu melihat-Nya ( ‫) ُﺗَعْﺒُﺪَ اللَّهَ كَﺄَنَّﻚَ ﺗَﺮَاه‬.
ini adalah *tingkatan tertinggi* dari dua tingkatan yang ada.

*2. Tingkatan Muroqobah* (pengawasan), yaitu : jika kamu tidak melihat-Nya maka
sesungguhnya Dia melihatmu ( ‫) ُفَﺈَنْ لَﻢْ ﺗَﻜُﻦْ ﺗَﺮَاهُ فَﺈَنَّهُ يَﺮَاك‬
❇ *DALIL TENTANG IHSAN*

1. *Firman Allah* ta'ala :

‫ُإَنَّ اللهَ مَﻊَ الَّﺬَيﻦَ اﺗَّقَﻮْا وَالَّﺬَيﻦَ هُﻢ مُّﺤْﺴَﻨُﻮن‬

“Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat
ihsan.”
[ QS. An Nahl: 128 ]

2. *Sabda Nabi* shollallohu 'alaihi wasallam ketika Jibril bertanya kepada beliau tentang
ihsan :

‫ُأَنْ ﺗَعْﺒُﺪَ اللَّهَ كَﺄَنَّﻚَ ﺗَﺮَاهُ فَﺈَنْ لَﻢْ ﺗَﻜُﻦْ ﺗَﺮَاهُ فَﺈَنَّهُ يَﺮَاك‬

"Kamu beribadah kepada Allah seakan-akan kamu melihat-Nya, maka jika kamu tidak
melihat-Nya maka sesungguhnya Dia melihatmu."
[ HR. Muslim ]

❇ *HUBUNGAN ANTARA ISLAM, IMAN DAN IHSAN*

1🕋 *Apabila 3 perkara ini disebutkan secara bersamaan,* maka *setiap kata tersebut
memiliki makna khusus* :

A. Yang dimaksud *islam adalah amalan dzohir* (yang nampak).

B. Yang dimaksud *iman adalah perkara-perkara ghoib.*

C. Yang dimaksud dengan *ihsan adalah tingkat yang tertinggi dalam agama.*

2🕋 *Apabila 3 perkara ini disebutkan secara tersendiri* :

A. Apabila *islam disebutkan secara tersendiri* maka *termasuk didalamnya makna iman.*

B. Apabila *iman disebutkan secara tersendiri* maka *termasuk didalamnya makna islam.*

C. Apabila *ihsan disebutkan secara tersendiri* maka *termasuk didalamnya makna islam
dan iman.*

Wallohu 'alam.

🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 50-52.
SILSILAH lainnya di chanel telegram :
https://t.me/silsilahfaidahpelajaran

"Silahkan di sebarkan kepada yang lain, semoga hal ini menjadi sebab kebaikan untuk kita
semua"
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 24*

♻ *IBADAH* ♻

❇ *PENGERTIAN IBADAH*

● *Menurut bahasa* : merendahkan diri ( ‫ ) الﺗذلل‬dan tunduk ( ‫) الخﺿوع‬

● *Menurut syari'at* adalah :

‫اسم جامﻊ لكل ما يحبه هللا ويرﺿاه من اْلﻗوال واْلفعال الباطنﺔ و الظاهرﺓ‬.

*Suatu nama yang mencakup segala sesuatu yang Allah ta'ala cintai dan ridhoi berupa
perkataan dan perbuatan, baik yang bersifat tidak nampak (batin) maupun yang nampak
(dzohir).*

❇ *SEBAB PENAMAAN TUGAS-TUGAS SYARI'AT KEPADA MUKALLAF DISEBUT


IBADAH*

Karena mereka berkomitmen dan mengerjakan tugas-tugas syari'at tersebut dengan sikap
*ketundukan dan perendahan diri* kepada Allah ta'ala.

❇ *RUKUN IBADAH*

*Rukun ibadah ada 3* :

1. Mahabbah (Rasa Cinta)


2. Khouf (Rasa Takut)
3. Roja' (Rasa Harap)

❇ *SYARAT SAH DAN DITERIMANYA IBADAH*

*Ada 2 syarat* :

*1. Ikhlas.*

Dalilnya firman Allah ta'ala :

‫ُوَمَا أُمَﺮُوا إَلَّا لَﻴَعْﺒُﺪُوا اللَّهَ مُﺨْلَﺼَﻴﻦَ لَهُ الﺪَّيﻦَ حُﻨَﻔَاﺀ‬

"Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan
ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus..."
[ QS Al-Bayyinah : 5 ]

*2. Mutaba'ah / mengikuti Nabi* Shollallohu ‘alaihi wa sallam.

Dalilnya sabda Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam :

‫ُُمَﻦْ عَﻤَﻞَ عَﻤَﻼً لَﻴْﺲَ عَلَﻴْهَ أَمْﺮُنَا فَهُﻮَ رَد‬

“Barangsiapa mengadakan hal yang baru yang bukan dari kami maka perbuatannya
tertolak”.
[ muttafaq 'alaih ]

❇ *MACAM IBADAH*

*Macam ibadah ada 2* :

1. Ibadah kauniyyah .
2. Ibadah syar'iyyah.

■ *Ibadah Kauniyyah* (Penghambaan secara kauny),


pengertiannya yaitu Ketundukan pada perintah Allah secara kauny.
dan ini *mencakup seluruh makhluk,* tidak ada seorangpun yang keluar dari jenis ibadah ini,
mukmin maupun kafir, yang baik maupun yang jeleknya.

Dalilnya firman Allah ta'ala :

‫إَنْ كُﻞُّ مَﻦْ فَي الﺴَّﻤَاوَاتَ وَالْﺄَرْضَ إَلَّا ﺁﺗَي الﺮَّحْﻤََٰﻦَ عَﺒْﺪًا‬

*"Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi,* kecuali akan datang kepada Tuhan Yang
Maha Pemurah selaku *seorang hamba."*
[ QS Maryam : 9 ]

■ *Ibadah Syar'iyyah* (Penghambaan secara syar'i),


pengertiannya yaitu Ketundukan pada perintah Allah secara syar'i.
dan ini *khusus bagi orang yang mentaati Allah ta'ala dan mengikuti apa yang dibawa oleh
para rosul.*

Dalilnya firman Allah ta'ala :

‫وَعَﺒَادُ الﺮَّحْﻤََٰﻦَ الَّﺬَيﻦَ يَﻤْﺸُﻮنَ عَلَى الْﺄَرْضَ هَﻮْنًا‬

"Dan *hamba-hamba* Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di
atas bumi dengan *rendah hati* ..."
[ QS Al-Furqon : 9 ]
Wallohu 'alam.

🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 53-54.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 25*

♻ *KAIDAH PENTING DALAM PERMASALAHAN TAUHID IBADAH* ♻

❇ *Nash Kaidah* :

" ‫ وصرفه لﻐير هللا شرك و ﺗنديد‬، ‫ فﺈن صرفه هلل ﺗوحيد‬, ‫" أﻱ فعل ثبت أنه عبادﺓ‬

"Setiap perbuatan yang telah tetap bahwasanya ia adalah sebuah ibadah, jika ia
peruntukkan untuk Allah ta'ala maka itu adalah tauhid, sedangkan jika ia palingkan untuk
selain Allah maka itu adalah syirik dan membuat tandingan."

❇ *Dalil Kaidah*

sangat banyak dalil-dalinya, diantaranya :

○ Firman Allah ta'ala

‫ۖ وَاعْﺒُﺪُوا اللَّهَ وَلَا ﺗُﺸْﺮَكُﻮا بَهَ شَﻴْﺌًا‬

" Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun ..."
[ QS An-nisa : 36 ]

○ Firman Allah ta'ala


‫ُوَﻗَﻀَىَٰ رَبُّﻚَ أَلَّا ﺗَعْﺒُﺪُوا إَلَّا إَيَّاه‬

"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia
[ QS Al-isro' : 23 ]

○ Firman Allah ta'ala

‫ۖ ﻗُﻞْ ﺗَعَالَﻮْا أَﺗْﻞُ مَا حَﺮَّمَ رَبُّﻜُﻢْ عَلَﻴْﻜُﻢْ ۖ أَلَّا ﺗُﺸْﺮَكُﻮا بَهَ شَﻴْﺌًا‬

"Katakanlah: 'Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu yaitu:
janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia.."
[ QS Al-An'am : 151 ]

❇ *Contoh-Contohnya*

- *Berdo'a adalah sebuah ibadah,* maka *memalingkannya kepada selain Allah adalah
bentuk kesyirikan.*

- *Khouf (rasa takut) adalah sebuah ibadah,* maka *memalingkannya kepada selain Allah
adalah bentuk kesyirikan.*
- *Menyembelih adalah sebuah ibadah,* maka *memalingkannya kepada selain Allah adalah
bentuk kesyirikan.*

- *Bernadzar adalah sebuah ibadah,* maka *memalingkannya kepada selain Allah adalah
bentuk kesyirikan.*

Wallohu 'alam.

🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 55.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 26*

♻ *MAHABBAH (CINTA)* ♻

❇ *PEMBAGIAN MAHABBAH (RASA CINTA)*

*Mahabbah (Rasa Cinta) terbagi menjadi 4 bagian* :

1🕋 *Sebuah Ibadah,*

*yaitu* :
- Kecintaan kepada Allah ta'ala,
- Kecintaan terhadap sesuatu yang Allah ta'ala mencintainya.

• Dalilnya :

‫ۗ ُوَالَّﺬَيﻦَ ﺁمَﻨُﻮا أَشَﺪُّ حُﺒًّا لَلَّه‬

"..Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah..."


[ QS Al-Baqoroh : 165 ]

2🕋 *Sebuah Kesyirikan,*

*Yaitu* : Kecintaan kepada selain Allah disertai ketundukan dan bentuk pengagungan
terhadap yang dicintainya ini, dengan sesuatu yang tidak pantas kecuali untuk Allah.

• Dalilnya :

‫ۖ ُوَمَﻦَ الﻨَّاسَ مَﻦْ يَﺘَّﺨَﺬُ مَﻦْ دُونَ اللَّهَ أَنْﺪَادًا يُﺤَﺒُّﻮنَهُﻢْ كَﺤُﺐَّ اللَّه‬

" Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain
Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah ..."
[ QS Al-Baqoroh : 165 ]

3🕋 *Sebuah Maksiat*,

*Yaitu* : Seperti kecintaan terhadap kemaksiatan, bid'ah dan hal-hal yang diharamkan.

• Dalilnya :

‫ُإَنَّ الَّﺬَيﻦَ يُﺤَﺒُّﻮنَ أَنْ ﺗَﺸَﻴﻊَ الْﻔَاحَﺸَﺔُ فَي الَّﺬَيﻦَ ﺁمَﻨُﻮا لَهُﻢْ عَﺬَاﺏٌ أَلَﻴﻢٌ فَي الﺪُّنْﻴَا وَالْآخَﺮَﺓَ ۚ وَاللَّهُ يَعْلَﻢُ وَأَنْﺘُﻢْ لَا ﺗَعْلَﻤُﻮن‬

"Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di
kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat.
Dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui."
[ QS AN-nur : 19 ]

4🕋 *Kecintaan yang bersifat tabi'at,*

Seperti kecintaan terhadap anak-anak, keluarga, jiwa dan yang selainnya, maka ini hukum
(asalnya) boleh.

• Dalilnya :

َ َ‫ﺯُيَّﻦَ لَلﻨَّاسَ حُﺐُّ الﺸَّهَﻮَاتَ مَﻦَ الﻨَّﺴَاﺀَ وَالْﺒَﻨَﻴﻦَ وَالْقَﻨَاﻃَﻴﺮَ الْﻤُقَﻨْﻄَﺮَﺓَ مَﻦَ الﺬَّهَﺐَ وَالْﻔَﻀَّﺔَ وَالْﺨَﻴْﻞَ الْﻤُﺴَﻮَّمَﺔَ وَالْﺄَنْعَامَ وَالْﺤَﺮْثَ ۗ ذََٰل‬
‫ﻚ‬
‫ُمَﺘَاعُ الْﺤَﻴَاﺓَ الﺪُّنْﻴَا ۖ وَاللَّهُ عَﻨْﺪَهُ حُﺴْﻦُ الْﻤَآﺏ‬

"Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu:
wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-
binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah
tempat kembali yang baik (surga)."
[ QS Ali Imron : 14 ]

Wallohu 'alam.

🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 56-57.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 27*

♻ *KHOUF (RASA TAKUT)* ♻

❇ *Pengertian Khouf*

*Yaitu* Perasaan yang ada berupa perkiraan akan adanya sesuatu yang menimpanya
berupa kebinasaan atau bahaya atau gangguan.

❇ *Macam - Macam Khouf* :

1🕋 *Syirik Besar.*

*yaitu khouf sir (rahasia),* maknanya adalah rasa takut kepada selain Allah ta'ala pada
sesuatu yang tidak mampu melakukannya kecuali Allah.

• Dalilnya firman Allah ta'ala :

‫ُإَنَّﻤَا ذََٰلَﻜُﻢُ الﺸَّﻴْﻄَانُ يُﺨَﻮَّﻑُ أَوْلَﻴَاﺀَهُ فَلَا ﺗَﺨَافُﻮهُﻢْ وَخَافُﻮنَ إَنْ كُﻨْﺘُﻢْ مُﺆْمَﻨَﻴﻦ‬

"Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan
kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada
mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu benar-benar orang yang beriman."
[ QS Ali Imron : 175 ]

2🕋 *diharamkan (muharrom).*

*Yaitu* : Meninggalkan kewajiban atau melakukan hal yang diharamkan karena taku kepada
manusia.

• Dalilnya firman Allah ta'ala :

‫ُفَلَا ﺗَﺨْﺸَﻮُا الﻨَّاسَ وَاخْﺸَﻮْن‬

" .. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku..."
[ QS Al-Maidah : 44 ]

3🕋 *dibolehkan (ja-iz).*

*Yaitu* : Takut tabi'at seperti takut kepada singa atau kepada musuh atau kepada penguasa
yang jahat dan yang semisalnya.

• Dalilnya firman Allah ta'ala :


‫ُفَﺄَصْﺒَﺢَ فَي الْﻤَﺪَيﻨَﺔَ خَائَﻔًا يَﺘَﺮَﻗَّﺐ‬

"Karena itu, jadilah Musa di kota itu merasa takut menunggu-nunggu dengan khawatir
(akibat perbuatannya) ..."
[ QS Al - qoshosh : 18 ]

4🕋 *Ibadah.*

*Yaitu* Rasa takut kepada Allah ta'ala semata yang tidak ada sekutu baginya.

• Dalilnya firman Allah ta'ala :

‫ُوَلَﻤَﻦْ خَاﻑَ مَقَامَ رَبَّهَ جَﻨَّﺘَان‬

"Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga.:
[ QS Ar-rahman : 46 ]

❇ *Macam - macam rasa takut kepada Allah,*


*ada dua macam* :

*pertama : Terpuji,* yaitu yang bisa menghalangi seseorang dari bermaksiat kepada Allah
ta'ala dan membawanya pada hal mengerjakan kewajiban san meninggalkan yang
diharamkan.

*kedua : Tidak terpuji,* yaitu yang membawanya pada hal keputus asaan dari rahmat Allah
ta'ala.

Wallohu 'alam.

🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 58-59.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 28*

♻ *ROJA' (RASA HARAP)* ♻

❇ *Pengertian roja'*
*Maknanya yaitu* menginginkan, mendambakan, mengangan - angankan, dan menunggu
sesuatu yang dicintai.

❇ *Pembagian roja' (rasa harap)* :

*Ada tiga pembagian* :

1🕋 *Roja' ibadah*

*Yaitu* berharap kepada Allah ta'ala semata yang tidak ada sekutu baginya, jenis ini ada
dua macam :
*A. Roja' yang terpuji,* yaitu rasa harap yang diiringi dengan amalan dan ketaatan kepada
Allah ta'ala.
*B. Roja' yang tercela,* yaitu rasa harap tanpa amalan, (hakekatnya) itu adalah angan-
angan dan tipuan.

2🕋 *Roja' Syirik*

*Yaitu* rasa harap kepada selain Allah pada sesuatu yang tidak berkuasa kecuali Allah.

3🕋 *Roja' Tabi'at*

*Yaitu* ketika seseorang berharap kepada orang lain yang ia kuasa dan mampu, seperti
ucapan : "Aku harap engkau hadir"

❇ *Dalil tentang roja'*

Firman Allah ta'ala :

‫فَﻤَﻦْ كَانَ يَﺮْجُﻮ لَقَاﺀَ رَبَّهَ فَلْﻴَعْﻤَﻞْ عَﻤَلًا صَالَﺤًا وَلَا يُﺸْﺮَكْ بَعَﺒَادَﺓَ رَبَّهَ أَحَﺪًا‬

"... Barangsiapa *mengharap* perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia


mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam
beribadat kepada Tuhannya ..."
[ QS Al-kahfi : 110 ]

Wallohu 'alam.
🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 60.

SILSILAH lainnya di chanel telegram :


https://t.me/silsilahfaidahpelajaran

"Silahkan di sebarkan kepada yang lain, semoga hal ini menjadi sebab kebaikan untuk kita
semua"
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 29*

♻ *TAWAKKAL* ♻

❇ *Pengertian Tawakkal*

- *Menurut Bahasa* : menyerahkan dan menyandarkan.


- *Menurut Syar'i : Bersandar kepada Alalh ta'ala semata.*

❇ *Tawakkal Syar'i*

yaitu yang *mengumpulkan tiga hal* :

1. *Bersandar kepada Allah* dengan penyandaran yang jujur dan sebenar-benarnya.

2. *Percaya kepada Allah* ta'la serta *meyakini bahwa segala urusan berada ditangan Allah
ta'ala.*

3. *Melakukan sebab yang dibolehkan.*

❇ *Pembagian Tawakkal*

*ada 3 macam* :

1. *Tawakkal Ibadah*

Yaitu *bertawakkal hanya kepada Allah ta'ala semata* yang tidak ada sekutu baginya.

2. *Tawakkal Syirik*

- Seperti *bersandar kepada selain Allah terhadap sesuatu yang menjadi kekhususannya
Allah ta'la.*
- Juga seperti *bersandar kepada sebab* secara keseluruhan maupun sebagiannya.

3. *Tawkiil (perwakilan)*

Yaitu *Seseorang menyerahkan kepada orang lain* untuk mengerjakan suatu pekerjaan
sebagai pengganti dirinya dimana *orang tersebut mampu melakulannya,* maka ini
hukumnya boleh.

❇ *Perbedaan Antara Tawakkal Dan Tawkiil*


Bahwasanya *tawakkal merupakan amalan hati* yang bersifat batin (tidak nampak),
sedangkan *tawkiil amalan dzohir* (yang nampak).

❇ *Dalil Tentang Tawakkal*

*Firman Allah ta'ala* :


‫ُوَعَلَى اللَّهَ فَﺘَﻮَكَّلُﻮا إَنْ كُﻨْﺘُﻢْ مُﺆْمَﻨَﻴﻦ‬

" ... Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang
yang beriman".
[ QS Al-Maidah : 23]

Wallohu 'alam.

🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 61-62.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 30*

♻ *DO'A* ♻

❇ *DO'A ADALAH SEBUAH IBADAH*

*Berdo'a merupakan bentuk ibadah yang paling penting,* berdasarkan sabda Nabi
Shollallohu 'alaihi wasallam :

‫ُالﺪُّعَاﺀُ هُﻮَ العَﺒَادَﺓ‬

”Doa adalah ibadah.”


[ HR. Tirmidzi no. 2969 ]

Dan firman Allah ta'ala :

‫وَأَنَّ الْﻤَﺴَاجَﺪَ لَلَّهَ فَلَا ﺗَﺪْعُﻮا مَﻊَ اللَّهَ أَحَﺪًا‬

"Dan sesungguhnya mesjid-mesjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu
menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah."
[ QS Al-Jin : 18 ]

❇ *MACAM - MACAM IBADAH*

*Ibadah ada 2 macam* :

*1. Do'a Ibadah*

Maksudnya yaitu *setiap amalan yang mana seseorang beribadah kepada Robnya.*
Contohnya : Sholat, haji, shodaqoh, dan puasa.

*Sebab amalan-amalan tersebut dinamakan do'a* : Karena pada amalan itu *terkandung
makna permintaan,* seolah-olah ketika seseorang beramal dengan amalan-amalan tadi, ia
meminta kepada Allah ta'ala dengan amalannya agar Allah ta'ala merahmatinya dan
memasukkannya kedalam surga.

*2. Do'a Mas'alah (permintaan)*

Maksudnya yaitu : *Sesuatu yang didalamnya terdapat permintaan dan peemohonan.*


Contohnya : ucapan ‫ رﺏ اﻏﻔرلي‬، ‫"( اللهم ارحمني‬Ya Allah rahmatilah aku dan ampunilah aku")

❇ *BERDO'A KEPADA SELAIN ALLAH*

Berdo'a adalah sebuah ibadah, maka *barangsiapa yang memalingkannya kepada selain
Allah ta'ala maka ia telah berbuat kesyirikan dan kekufuran.*

Dalilnya firman Allah ta'ala :

‫ُوَمَﻦْ يَﺪْعُ مَﻊَ اللَّهَ إَلََٰهًا ﺁخَﺮَ لَا بُﺮْهَانَ لَهُ بَهَ فَﺈَنَّﻤَا حَﺴَابُهُ عَﻨْﺪَ رَبَّهَ ۚ إَنَّهُ لَا يُﻔْلَﺢُ الْﻜَافَﺮُون‬

"Dan barangsiapa menyembah tuhan yang lain di samping Allah, padahal tidak ada suatu
dalilpun baginya tentang itu, maka sesungguhnya perhitungannya di sisi Tuhannya,
Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tiada beruntung."
[ QS Al-Mukminun : 117 ]

Wallohu 'alam.

🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 63-64.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 31*

♻ *RUQYAH* ♻

❇ *PENGERTIANNYA*

*Menurut Bahasa* : Ruqo (‫ )رﻗى‬bentuk jamak dari Ruqyah (‫ )رﻗيﺔ‬maknanya *‫العوذﺓ‬


(perlindungan).*

*Menurut Syar'iat : Ayat, dzikir dan do'a yang dibacakan kepada orang yang sakit.*

❇ *PEMBAGIANNYA*

*Ada 2 macam* :

1. Ruqyah masyru'ah (yang disyari'atkan)


2. Ruqyah mamnu'ah (yang dilarang)

1🕋 *Ruqyah masyru'ah (yang disyari'atkan)*

Yaitu *yang terpenuhi tiga syarat padanya* menurut kesepakatan ulama :

1. Ruqyah itu *dengan menggunakan bahasa arab yang jelas* dan sesuatu yang *diketahui
maknanya*.

2. Ruqyah itu *dengan menggunakan kalam / firman Allah ta'ala,* atau *dengan nama-
nama-Nya dan sifat-sifat-Nya.*

3. *Tidak bersandar pada ruqyah dengan penyandaran sepenuhnya,* bahkan ia harus


meyakini bahwa yang *memberikan pengaruh bukanlah dzat ruqyah itu sendiri,* tetapi itu
*terjadi dengan takdir Allah ta'ala* (ruqyah hanyalah sebagai sebab -pent.).

2🕋 *Ruqyah mamnu'ah (yang dilarang)*

Yaitu yang *tidak terpenuhi salah satu syarat atau lebih dari syarat ruqyah yang
disyari'atkan.*

❇ *DALIL DARI HADITS TENTANG RUQYAH*

● Sabda Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam :

‫ُإَنَّ الﺮُّﻗَى وَالﺘَّﻤَائَﻢَ وَالﺘَّﻮَلَﺔَ شَﺮْك‬


“Sesungguhnya ruqyah (mantera-mantera), jimat-jimat dan pelet adalah syirik”
[ HR. Abu Daud dan Ahmad ]

● Dan Sabda Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam :

‫ال بَﺄْسَ بَالﺮُّﻗَى مَا لَﻢْ يَﻜُﻦْ فَﻴهَ شَﺮْك‬،ْ‫ُاعْﺮَﺿُﻮا عَلَيَّ رُﻗَاكُﻢ‬

"Perlihatkan kepadaku ruqyah kalian. Tidak mengapa dengan ruqyah selama tidak
mengandung kesyirikan.”
[ HR. Muslim ]

Wallohu 'alam.

🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 65-66.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 32*

♻ *TAMAA-IM / TAMIMAH (JIMAT)* ♻

❇ *PENGERTIANNYA*

● *Menurut Bahasa* : Tamaa-im (‫ )ﺗمائم‬bentuk jamak dari Tamimah (‫ )ﺗميمﺔ‬/ sejenis jimat.

● *Menurut Istialah* : "Sesuatu yang digantungkan pada leher anak-anak atau yang lainnya
dalam rangka mencegah penyakit 'ain (bala)."

❇ *PEMBAGIANNYA*

*Ada dua macam* :

*1. Tamimah dari Al-qur'an* dan do'a-do'a Nabi shollallohu 'alaihi wasallam,

Pendapat yang benar bahwa *hukumnya adalah terlarang,* karena 3 sisi :


*a. Keumuman larangan Nabi* shollallohu 'alaihi wasallam tentang tamimah (jimat), dan
tidak ada dalil yang mengkhususkannya.
*b. Menutup celah pintu kerusakan,* karena hal itu bisa mengantarkan pada
menggantungkan sesuatu yang tidak dibolehkan.
*c. Sesungguhnya hal itu bisa membawa pada hal menghinakan,* ketika orang yang
menggantungkan sesuatu dari al-qur'an tersebut masuk WC untuk membuang hajatnya.

*2. Tamimah dari SELAIN Al-qur'an* dan do'a-do'a Nabi shollallohu 'alaihi wasallam,

Seperti dengan *menggunakan nama-nama jin dan syaitan serta menggunakan jampi-jampi
yang tidak difahami* maka *hukumnya haram* secara pasti, dan ia *termasuk kesyirikan*
karena didalamnya terdapat sikap menggantungkan diri kepada selain Allah ta'ala.

❇ *KESIMPULAN*

● Sesungguhnya *Tamimah (jimat) semuanya diharamkan,* baik dengan menggunakan Al-


qur'an atau menggunaka selain Al-qur'an.
Jika *menggunakan selain Al-qur'an maka hukumnya haram dan juga kesyirikan.*

● *Dalilnya sabda Rosululloh* shollallohu ‘alaihi wa sallam :

‫ُإَنَّ الﺮُّﻗَى وَالﺘَّﻤَائَﻢَ وَالﺘَّﻮَلَﺔَ شَﺮْك‬

“Sesungguhnya ruqyah (mantera-mantera), *tamaa-im (jimat-jimat)* dan pelet *adalah


syirik”*
[ HR. Abu Daud dan Ahmad ]

Wallohu 'alam.

🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 67-68.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 33*

♻ *TABARRUK (NGALAP BERKAH)* ♻

❇ *PENGERTIAN TABARRUK*

● *Menurut Bahasa* : Banyak dan tetapnya sesuatu.

● *Menurut Syari'at* : Mencari dan mengharapkan keberkahan serta meyakininya.

❇ *PEMBAGIAN TABARRUK*

*Ada dua macam* :


1. Tabarruk masyru' (yang disyari'atkan)
2. Tabarruk mamnu' (yang dilarang)

1🕋 *TABARRUK MASYRU' (DISYARI'ATKAN)*

*1. Bertabarruk (mencari berkah) dengan dzat nabi* shollallohu 'alaihi wasallam dan sesuatu
yang termbil dari badan beliau shollallohu 'alaihi wasallam,
akantetapi *ini hanya khusus dilakukan pada saat nabi masih hidup saja.*

*2. Bertabarruk dengan ucapan dan perbuatan yang disyari'atkan,* yang mana apabila hal
itu dilakukan oleh seorang hamba maka ia akan memperoleh kebaiakan dan keberkahan.
*Seperti membaca al-qur'an, berdzikir, dan hadir pada halaqoh / majelis ilmu.*

*3. Bertabarruk dengan tempat-tempat yang Allah ta'ala menjadikan padanya ada
keberkahan.*
*Seperti masjid, atau negeri mekah, madinah dan syam.*
yang dimaksud bertabarruk dengan tempat-tempat tersebut adalah *dengan mengerjakan
kebaikan dan amalan yang disyari'atkan,* dan bukan yang dimaksud bertabarruk padanya
adalah dengan mengusap-usap dindingnya atau tiang-tiangnya.

*4. Bertabarruk dengan waktu-waktu yang Allah ta'ala mengkhususkan waktu tersebut
dengan keutamaan yang lebih dan keberkahan.*
*Seperti bulan Romadhon, 10 hari pertama bulan dzulhijjah, malam lailatul-qodr, atau
sepertiga malam terakhir.*
Tabarruk dengan waktu-waktu tersebut yaitu *dengan melakukan kebaikan dan beribadah
kepada Allah ta'ala dengan amalan-amalan yang disyari'atkan* didalamnya.

*5. Bertabarruk dengan makanan-makanan yang Allah ta'ala menjadikan padanya ada
keberkahan.*
*Seperti minyak zaitun, madu, susu, habbatus-sauda (jintan hitam), dan air zam-zam.*
2🕋 *TABARRUK MAMANU' (TERLARANG)*

*1. Tabarruk (mencari berkah) yang terlarang dengan tempat-tempat dan benda-benda.*

*Contohnya* :
● *Mengusap-usap dinding* pada tempat-tempat yang telah ditetapkan mengandung
keberkahan menurut syari'at dan juga menciumi jendela-jendelanya atau tiang-tiangnya
serta meminta kesembuhan dengan tanahnya.
● *Bertabarruk dengan kuburan-kuburan orang sholeh* dan bangunan yang dibangun
disekitar kuburan tersebut.
● *Bertabarruk dengan tempat-tempat yang ada kaitannya dengan peristiwa sejarah,*
seperti : tempat kelahiran nabi shollallohu 'alaihi wasallam, gua hiro dan gua tsur.

*2. Tabarruk terlarang dengan waktu-waktu.*

● *Melakukan perkara-perkara yang tidak disyari'atkan dan ibadah-ibadah yang diada-


adakan pada waktu-waktu yang telah ditetapkan ada keberkahaan didalamnya menurut
syari'at.*
● *Bertabarruk dengan waktu-waktu yang tidak ditetapkan oleh syari'at untuk bertabarruk
padanya.*
Contoh : hari kelahiran Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam, malam isro' mi'roj, malam
nishfu sya'ban, malam-malam atau hari-hari yang disebutkan terjadi peristiwa-peristiwa
bersejarah.

*3. Bertabarruk dengan dzatnya orang-orang sholih dan peninggalan-peninggalan mereka.*

Tidak boleh bertabarruk dengan dzat salah seorangpun dari manusia kecuali dengan dzat
nabi shollallohu 'alaihi wasallam dan peninggalannya, dan ini khusus pada nabi shollallohu
'alaihi wasallam ketika pada masa hidup beliau shollallohu 'alaihi wasallam saja.

❇ *KAIDAH DAN KETENTUAN YANG PENTING DALAM PERMASALAHAN TABARRUK*

*1. Tabarruk adalah sebuah ibadah dan asal dari ibadah adalah terlarang sampai adanya
dalil yang mensyari'atkannya.*

*2. Keberkahan seluruhnya hanya dari Allah ta'ala semata,* ia adalah dzat yang memiliki
keberkahan dan yang memberi keberkahan, maka *tidak boleh diminta kepada selainNya.*

*3. Sesungguhnya tabarruk (mencari keberkahan) pada sesuatu yang telah ditetapkan
keberkahannya, itu tidak akan memberi faidah kecuali bagi orang yang bertauhid lagi
beriman kepada Allah ta'ala dan Rosulnya shollallohu 'alaihi wasallam.*

*4. Bahwasanya tabarruk dengan sesuatu yang telah ditetapkan keberkahannya menurut
syari'at,* maka *wajib dilakukan dengan cara-cara yang disyari'atkan pula* dan tidak boleh
berbuat bid'ah (mengada-ngada) dalam hal itu dengan berbagai bentuk-bentuk atau cara-
cara yang tidak pernah dilakukan generasi salaf yang pertama.

Wallohu 'alam.

🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 69-71.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 34*

♻ *KAIDAH PENTING DALAM BAB SEBAB* ♻

❇ *KAIDAH-KAIDAH PENTING DALAM PERMASALAHAN SEBAB* :

1🕋 *Orang yang mengambil sebab harus menyandarkannya kepada Allah ta'ala,* bukan
menyandarkan pada sebab itu sendiri, karena Allah 'azza wajalla yang menjadikan dan
mengadakan sebab tersebut.

2🕋 *Mengetahui bahwa sebab-sebab itu memiliki hubungan dengan takdir Allah ta'ala.*

3🕋 *Metode atau cara menetapkan bahwa sesuatu dikatakan sebab dengan dua cara* :

● *Pertama : Melalui jalan syari'at* (nash/dalil).


Contoh : *Madu merupakan sebab kesembuhan,* dalilnya firman Allah ta'ala :

‫ۗ ُفَي َه َشﻔَا ٓ ٌء لَّلنهاس‬

" di dalamnya (madu) terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia"


[ QS An-Nahl : 69 ]

● *kedua : Melalui jalan pengalaman/percobaan dan qodar.*


Contohnya : *api merupakan sebab kebakaran.*
Akantetapi dalam penetapan sebab sesuatu melaui jalan percobaan ini, haruslah
berdasarkan penetapan yang nampak secara langsung, karena penetapan yang tidak
nampak terkadang hanya pengakuan dan dugaan, seperti persangkaan bahwa memakai
kalung atau sejenisnya bisa menolak penyakit 'ain.

Wallohu 'alam.

🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 72.
*SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 35*

♻ *TAWASSUL* ♻

❇ *PENGERTIANNYA*

● *Menurut bahasa* : berasal dari kata wasilah yang makna asalnya yaitu hal yang dapat
mengantarkan pada sesuatu dan mendekatkannya.

● *Menurut istilah* adalah : mengambil sebab yang di syari'atkan untuk mendekatkan diri
kepada Allah ta'ala.

❇ *PEMBAGIANNYA*

*Ada dua macam* :

1. Tawassul masyru' (yang disyari'atkan)


2. Tawassul mamnu' (yang dilarang)

1🕋 *TAWASSUL MASYRU' (yang disyari'atkan)*

*Ada 3 jenis* :

*1. Bertawassul dengan nama dari nama-nama Allah* ta'ala atau *dengan sifat dari sifat-sifat
Allah* ta'ala.
*2. Bertawassul dengan amalan sholeh yang dilakukan* oleh orang yang berdo'a itu sendiri.
*3. Bertawassul dengan do'a orang sholeh yang masih hidup.*

2🕋 *TAWASSUL MAMNU' (yang dilarang)*

*Yaitu tawassul dengan sesuatu selain tiga perkara yang telah disebutkan* pada jenis
tawassul masyru' diatas, diantaranya yaitu :

1. Bertawassul kepada Allah dengan dzat atau kedudukan seseorang.


2. Bertawassul dan bernadzar kepada para wali dan orang-orang sholeh.
3. Menyembelih untuk ruh-ruh para wali dan i'tikaf di kuburan-kuburan mereka.

Wallohu 'alam.

🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 73.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 36*

♻ *MENYEMBELIH UNTUK SELAIN ALLAH* ♻

❇ *PENGERTIAN ADZ-DZABHU (MENYEMBELIH)*

● *Menurut bahasa* pada asalnya adalah : merobek/membelah atau sesuatu yang


menunjukkan hal itu.

● *Menurut istilah* adalah : melenyapkan ruh dan mengalirkan darah dalam rangka
pengagungan dan pendekatan diri dengan cara tertentu.

❇ *PEMBAGIAN ADZ-DZABHU (MENYEMBELIH)*

*Ada tiga macam* :

1. Sesembelihan masyru' (disyari'atkan)


2. Sesembelihan mubahah (boleh)
3. Sesembelihan syirkiyyah (kesyirikan)

1🕋 *SESEMBELIHAN MASYRU' (disyari'atkan)*

*Contohnya* :

1. Sembelihan hewan qurban.


2. Sembelihan nadzar untuk Allah.
3. Sembelihan hadyu.
4. Sembelihan fidyah di haji dan umroh.
5. Sembelihan aqiqah ketika kelahiran anak.
6. Sembelihan sedekah dalam rangka taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah ta'ala.
7. Sembelihan dalam rangka memuliakan tamu.

2🕋 *SESEMBELIHAN MUBAHAH (boleh)*

*Contohnya* :

1. Sembelihan yang dilakukan para jagal untuk dijual.


2. Sembelihan untuk makan.

3🕋 *SESEMBELIHAN SYIRKIYYAH (kesyirikan)*

*Contohnya* :
1. Sembelihan untuk berhala.
2. Sembelihan untuk jin.
3. Sembelihan untuk bangunan dan tempat-tempat yang dikeramatkan atau untuk kuburan.
4. Sembelihan sebelum menempati rumah baru dengan tujuan agar terhalang dari
gangguan jin.
5. Sembelihan yang dilakukan oleh sepasang pengantin baru ketika memasuki rumah dan
keduanya berjalan diatas darah hewan ssmbelihan tersebut.
6. Sembelihan untuk Allah ta'ala akan tetapi dengan menyebut nama selain Allah ketika
menyembelihnya.

❇ *KESIMPULAN*

1. *Menyembelih adalah sebuah ibadah,* maka *tidak boleh memalingkannya untuk selain
Allah,* dalilnya firman Allah ta'ala :

‫ ُﻗُﻞْ إَنَّ صَلَاﺗَي وَنُﺴُﻜَي وَمَﺤْﻴَاﻱَ وَمَﻤَاﺗَي لَلَّهَ رَﺏَّ الْعَالَﻤَﻴﻦ‬.

“Katakanlah: Sesungguhnya shalatku, ibadah (sembelihan)ku, hidupku dan matiku hanyalah


untuk Allah, Tuhan semesta alam.”
[Q.S, Al-An`aam: 162-163].

2. *Menyembelih untuk selain Allah ta'ala dianggap sebagai perbuatan syirik besar dan
pelakunya dilaknat,* dalilnya sabda Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam :

‫لَعَﻦَ اللَّهُ مَﻦْ ذَبَﺢَ لَﻐَﻴْﺮَ اللَّه‬

“Allah melaknat orang yang menyembelih untuk selain Allah.”


[HR. Muslim ]

Wallohu 'alam.

🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 74-75.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 37*

♻ *NADZAR UNTUK SELAIN ALLAH* ♻

❇ *PENGERTIAN NADZAR*

● *Menurut bahasa* : ‫( اإللﺯام‬mengharuskan/mewajibkan)

● *Menurut syari'at* adalah : Seorang mukallaf mewajibkan pada dirinya suatu ketaatan
yang asalnya bukan sesutu yang wajib sebagai bentuk pengagungan terhadap yang
dinadzarkan padanya.

❇ *NADZAR ADALAH BENTUK IBADAH KEPADA ALLAH*

Ketahuilah bahwa *nadzar adalah bentuk ibadah kepada Allah ta'ala semata,* tidak boleh
memalingkannya kepada selain-Nya. Dan *barangsiapa memalingkannya kepada selain-
Nya maka sungguh ia telah berbuat syirik dengan syirik besar.*

Allah ta'ala berfirman :


‫ُيُﻮفُﻮنَ بَٱلﻨَّﺬْر‬
"Mereka menunaikan nadzar.."
[ QS. Al-insan : 7 ]

Dan *barangsiapa yang bernadzar kepada selain Allah ta'ala maka tidak boleh baginya
menunaikan nadzarnya tersebut.*

❇ *KAPAN NADZAR MENJADI SYIRIK ?* :

Yaitu *ketika seseorang mewajibkan sesuatu pada dirinya sendiri untuk selain Allah dalam
rangka pengagungan dan pendekatan diri,* diantara *contohnya* :

1. Seperti ucapan : "Jika Allah menyembuhkan sakitku, maka untuk kuburan wali fulan aku
akan (berkurban) dengan kambing atau (bersedekah) harta.

2. "Jika aku diberi karunia seorang anak, maka aku akan menyembelih untuk wali fulan disisi
kuburannya."

3. "Aku bernadzar untuk wali fulan atau jin fulan akan menyembelih 3 ekor sembelihan".

4. Bernadzar untuk berhala.

5. Bernadzar untuk matahari dan bulan.


Wallohu 'alam.

🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 76.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 38*

♻ *ISTI'ANAH, ISTIGHOTSAH DAN ISTI'ADZAH* ♻

❇ *PENGERTIAN ISTI'ANAH, ISTIGHOTSAH DAN ISTI'ADZAH*

● *Isti'anah* : Meminta pertolongan.

● *Istighotsah* : Meminta bantuan yaitu untuk menghilangkan kesulitan.

● *Isti'adzah* : Meminta perlindungan

❇ *DALIL BAHWA 3 PERKARA INI ADALAH IBADAH*

A. *Isti'anah*
Firman Allah ta'ala :

‫ُإَيهاكَ نَ ْعبُ ُد َوإَيهاكَ نَ ْسﺗَعَين‬

"Hanya EngkaulahYangKami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon


pertolongan".
[ QS al-fatiha : 5 ]

B. *Istighotsah*
Firman Allah ta'ala :

ُ َ‫اﺏ ل‬
‫کم‬ ُ ‫ُا أَذ ﺗ َسأ ﺗَﻐ أَيث ُ أونَ َربه‬
َ ‫ک أم فَاسأ ﺗ َ َج‬

"(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya


bagimu"
[ QS al-anfal : 9 ]

C. *Isti'adzah*
Firman Allah ta'ala :

‫ُﻗُ ْل أَعُوذُ َب َرﺏّ َ النهاس‬

Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia.
[ QS an-nas : 1 ]

❇ *HUKUM ISTI'ANAH, ISTIGHOTSAH DAN ISTI'ADZAH DENGAN SELAIN ALLAH* :

1🕋 *BOLEH*
Apabila terpenuhi 4 syarat, yaitu :

A. Dua syarat berkaitan dengan sesuatu yang diminta dalam isti'anah, istighotsah maupun
isti'adzah :
1. Bukan sesuatu yang menjadi kekhususan bagi Allah.
2. Sesuatu tersebut mampu dilakukan makhluk.

B. Dua syarat berkaitan dengan orang/makhluk yang dimintai dalam isti'anah, istighotsah
maupun isti'adzah :
1. Orang tersebut hidup
2. Hadir (ada).

2🕋 *SYIRIK*

Apabila tidak terpenuhi salah satu syarat yang telah disebutkan sebelumnya.

Wallohu 'alam.

🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 77-78.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 39*

♻ *SYAFA'AT* ♻

❇ *PENGERTIAN SYAFA'AT*

● Menurut bahasa : Bentuk mashdar (kata dasar) dari syafa'a - yasyfa'u - syafa'atan ( - ‫شﻔﻊ‬
‫ شﻔاعﺔ‬- ‫ ) يشﻔﻊ‬yang maknanya 'jika menjadikan sesuatu tersebut dua'
Dan Asy-syaf'u (‫ )الشﻔﻊ‬yang artinya 'genap' lawan dari kata Al-witru (‫ )الوﺗر‬yang artinya 'ganji'

● Menurut istilah : Menjadi perantara bagi yang lain untuk mendapatkan sesuatu yang
bermanfaat dan menolak madhorot (bahaya).

❇ *PEMBAGIAN SYAFA'AT* :

1. Syafa'at manfiyyah (yang ditiadakan/ditolak)


2. Syafa'at mutsbattah (yang ditetapkan/diterima)

1🕋 *SYAFA'AT MANFIYYAH (yang ditiadakan/ditolak)*

● *Pengertiannya* :
Yaitu : yang diminta dari selain Allah, pada sesuatu yang tidak mampu melakukannya
kecuali Allah ta'ala.

● *Dalilnya* :
Firman Allah ta'ala :

‫عﺔٌ ۗ َو ْالكَاف َُرونَ ُه ُم ه‬ َ ‫َي يَ ْو ٌم َال بَ ْي ٌﻊ فَي َه َو َال ُخلهﺔٌ َو َال‬ ْ


‫الظا َل ُمون‬ َ ‫شﻔَا‬ َ ‫ُيَا أَيُّ َها الهذَينَ ﺁ َمنُوا أ َ ْن َﻔقُوا مَ هما َرﺯَ ْﻗنَاكُ ْم مَ ْن ﻗَ ْب َل أ َ ْن يَﺄﺗ‬

“Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rizki yang telah
Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan
tidak ada Iagi persahabatan yang akrab dan *tidak ada lagi syafa’at.* Dan orang-orang kafir
itulah orang-orang yang dhalim.”
[ QS. Al-Baqarah: 254 ]

2🕋 *SYAFA'AT MUTSBATTAH (yang ditetapkan/diterima)*

● *Pengertiannya* :
Yaitu yang diminta dari Allah ta'ala

● *Syaratnya* :
1. *Izin dari Allah ta'ala* kepada pemberi sayafa'at untuk memberikan syafa'at.
2. *Keridhoan Allah ta'ala* pada pemberi syafa'at dan yang diberi syafa'at.
● *Dalilnya*
Firman Allah ta'ala :

‫ُ َم ْن ذَا الهذَﻱ يَ ْشﻔَ ُﻊ َع ْن َدهُ إَ هال بَﺈ َ ْذنَه‬

*”Siapakah yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya"*


[ QS. Al-Baqorah: 255 ]

Dan juga firman Allah ta'ala :

َ ‫شا ٓ ُء َويَ ْر‬


‫ﺿى‬ ‫شيْـًٔا َإ هال مَ ۢن بَ ْع َد أَن يَﺄ ْ َذنَ ه‬
َ َ‫ٱّلِلُ َل َمن ي‬ َ ‫ش َٰﻔَ َعﺗ ُ ُه ْم‬
َ ‫ت َال ﺗ ُ ْﻐنَى‬ ‫ُُ َوكَم َ ّمن هملَكٍ فَى ٱل ه‬
َ ‫س َٰ َم َٰ َو‬

"Dan berapa banyaknya malaikat di langit, syafa'at mereka sedikitpun tidak berguna, kecuali
sesudah *Allah mengizinkan* bagi orang yang dikehendaki dan *diridhoi (Nya)."*
[ QS. An-Najm : 26 ]

❇ *HUKUM MEMINTA SYAFA'AT DARI ORANG YANG HIDUP DAN MAMPU* :

1. Jika diminta darinya sesuatu yang disyari'atkan atau yang dibolehkan, yang ia mampu
atasnya, maka boleh, ini bagian dari bentuk memberikan bantuan dan saling tolong -
menolong dalam kebaikan.

2. Diminta darinya sesuatu yang tidak mampu melakukannya kecuali Allah ta'ala, maka ini
bentuk kesyirikan.

Wallohu 'alam.

🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 79-80.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 40*

♻ *ZIARAH KUBUR* ♻

Ada tiga macam :

1🕋 *ZIARAH YANG SESUAI SYARI'AT*

Yaitu ziarah kubur untuk :

A. Mengingat akhirat.
B. Mengucapkan salam kepada penghuninya.
C. Mendo'akan mereka.

2🕋 *ZIARAH YANG BID'AH*

*Meniadakan kesempurnaan tauhid* dan ia merupakan salah satu dari *wasilah (perantara)
kesyirikan,* diantara bentuknya :

A. Bertujuan beribadah kepada Allah disisi kuburan tersebut.


B. Bertujuan tabarruk (mencari berkah) pada kuburan tersebut.
C. Menghadiahkan pahala di sisi kuburan tersebut.
D. Menempuh perjalanan dengan tujuan ibadah ke kuburan tersebut.
Dan lain-lain.

3🕋 *ZIARAH YANG TERMASUK SYIRIK*

Dapat meniadakan tauhid, yaitu memalingkan suatu jenis ibadah untuk penghuni kubur,
contohnya :

1. Berdoa kepada penghuni kubur, tidak kepada Allah.


2. Isti'anah (meminta pertolongan) dan isti'ghotsah (meminta bantuan) kepada penghuni
kubur.
3. Menyembelih dan berdandzar untuk penghuni kubur tersebut.
Dan lain-lain.

Wallohu 'alam.

🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 81-82.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 41*

♻ *SIHIR* ♻

❇ *PENGERTIAN SIHIR*

● *Menurut bahasa* : Sesuatu yang sebabnya tersembunyi dan halus (samar).

● *Menurut istilah* : jampi-jampi, mantra-mantra, bacaan-bacaan atau obat-obatan, ramuan-


ramuan yang bisa memberikan pengaruh pada hati dan badan dengan izin Allah ta'ala.

❇ *PEMBAGIAN SIHIR*

*Ada dua macam* :

1🕋 *SYIRIK BESAR*

Yaitu yang dilakukan dengan *perantara jin dan syaitan,* yang mana ia menyembah,
mendekatkan diri dan sujud kepada mereka agar ia dapat menguasai orang yang disihirnya.

2🕋 *KEFASIQAN DAN BENTUK PERMUSUHAN*

Yaitu yang dilakukan *dengan perantara obat-obatan,* ramuan-ramuan atau yang


semisalnya, diantaranya juga dengan menggunakan kecepatan tangan atau memanipulasi
pandangan mata.

❇ *HUKUM SIHIR*

1🕋 *Apabila sihirnya dari jenis yang pertama (yaitu dengan perantara jin atau syaitan) maka
ia kafir*, dan *hukumannya dibunuh* seperti hukuman bagi orang yang murtad.

2🕋 *Apabila sihirnya dari jenis yang kedua (yaitu dengan perantara obat-obatan atau yang
semisalnya) maka tidak dikafirkan* akantetapi *terhitung sebagai perbuatan fasiq dan
kemaksiatan,* dan *hukumannya dibunuh* sebagai bagian dari bentuk mencegah
kedzoliman, apabila hal itu merupakan pendapat pemimimpin suatu pemerintahan.

❇ *DALIL TENTANG SIHIR MERUPAKAN BENTUK KEKUFURAN*

*Firman Allah ta'ala* :

‫وال َإنه َما نَحْ نُ فَﺗْنَﺔ ٌ فَ َﻼ ﺗ َ ْكﻔُر‬


ٓ َ ُ‫ان مَ ْن أ َ َح ٍد َحﺗ ه َٰى َيق‬
َ ‫ُو َما يُ َع َلّ َم‬
َ ۖ
"... sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum
mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir"
[ Al-baqoroh : 102 ]

Maka *barangsiapa yang mempraktekannya atau mempelajarinya atau ridho terhadap


perbuatan sihir maka ia telah kufur dan keluar dari islam.*

❇ *HUKUM NUSYROH*

● *Nusyroh* adalah melepaskan pengaruh sihir dari orang yang terkena sihir.

● Ini *ada dua macam* :

1. Melepaskan/menghilangkan sihir *dengan sihir yang serupa.*


Maka hal ini *diharamkan* dan termasuk dari perbuatan syaitan.

2. Menghilangkan pengaruh sihir *dengan ruqyah atau bacaan-bacaan yang disyari'atkan*


atau *dengan obat-obatan yang dibolehkan,* maka ini hukumnya *boleh* tidak masalah.

❇ *MELAPORKAN TUKANG SIHIR DAN MEMPERINGATKAN MANUSIA DARI MEREKA*

Wajib untuk melaporkan tukang sihir dan memperingatkan manusia dari mereka, karena hal
itu merupakan bentuk mengingkari kemungkaran dan nasihat kepada kaum muslimin.

❇ *CIRI YANG BISA DIKENALI DARI TUKANG SIHIR*

Apabila terdapat salah satu ciri dari ciri-ciri berikut yang ada pada para pengobat maka bisa
jadi ia adalah tukang sihir tanpa diragukan lagi :

1. Ia bertanya kepada orang yang sakit tersebut namanya dan nama ibunya.

2. Mengambil salah satu bekas yang dipakai oleh orang yang sakit tersebut (seperti pakaian,
baju, mantel).

3. Menulis rajah-rajah/ jimat-jimat.

4. Membaca mantra-mantra, jampi-jampi yang tidak bisa difahami.

5. Terkadang meminta hewan dengan sifat tertentu untuk disembelih dengan tidak
menyebut nama Allah, boleh jadi ia melumuri bagian yang sakit dari orang yang sakit
tersebut, atau melemparnya ke tempat yang angker.

6. Memberikan kepada orang sakit tersebut penutup yang didalamnya terdapat persegi
berisikan tulisan huruf-huruf atau angka-angka.
7. Bersuara dengan omongan yang tidak difahami.

8. Memberikan kepada orang sakit kertas untuk dibakar dan diberi kemenyan.

9. Memberikan kepada orang yang sakit sesuatu untuk dikubur di tanah.

Wallohu 'alam.

🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 83-85.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 42*

♻ *DUKUN DAN PARANORMAL* ♻

❇ *PENGERTIAN KAHIN (DUKUN)*

*Yaitu* : orang yang mengabarkan sesuatu di masa yang akan datang melalui jalan jin dan
syaitan.

❇ *PENGERTIAN 'ARROF (PARANORMAL)*

*Yaitu* : orang yang mengaku mengetahui perkara-perkara terkini, seperti mengetahui


tempat (letak) sesuatu yang dicuri dan sesuatu yang hilang, dengan cara yang rahasia.

❇ *MENGAKU MENGETAHUI PERKARA YANG GHOIB*

*Mengaku mengetahui perkara yang ghoib adalah bentuk kekufuran,* karena berarti ia
mendustakan al-quran.
Allah ta'ala berfirman :

‫َّللا‬ َ ‫ض ْالﻐَي‬
‫ْﺏ َإ هال ه‬ َ ‫ت َو ْاْل َ ْر‬ ‫ُﻗُ ْل َال يَ ْعلَ ُم َم ْن فَي ال ه‬
َ ‫س َم َاوا‬

“ Katakanlah: “Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang
ghoib, kecuali Allah. ”
[ QS. An-Naml : 65 ]

❇ *MACAM-MACAM SEBUTAN ORANG YANG MENGABARKAN SESUATU YANG


GHOIB*

1. Orang yang mengabarkan sesuatu yang ghoib melalui jalan jin maka disebut kaahin
(dukun).

2. Orang yang mengabarkan sesuatu yang ghoib dengan membuat garis-garis ditanah
disebut rommaal (peramal)

3. Orang yang mengabarkan sesuatu yang ghoib melalui jalan perbintangan (zodiak) maka
ini disebut munajjim (tukang ramal)

4. orang yang mengabarkan tentang tempat (letak) sesuatu yang dicuri dan sesuatu yang
hilang, dengan cara yang rahasia maka ini disebut 'arroof (paranormal)

❇ *HUKUM PERGI KE DUKUN, PARANORMAL DAN TUKANG SIHIR.*

1🕋 *Orang yang mendatangi mereka dan bertanya kepada mereka, akantetapi tidak
membenarkan mereka.*

Maka hukumnya : *diharamkan dan termasuk salah satu dosa besar* serta *tidak diterima
sholatnya selama 40 hari.*

Dalilnya sabda Nabi shollallohu 'alaihi wasallam :

‫صﻼَﺓ ٌ أ َ ْربَعَينَ لَ ْيلَﺔ‬


َ ُ‫ش ْىءٍ لَ ْم ﺗ ُ ْقبَ ْل لَه‬ َ ُ‫سﺄَلَه‬
َ ‫ع ْن‬ َ ‫ُ َم ْن أَﺗ َى‬
َ َ‫ع هرافًا ف‬

“Barangsiapa yang mendatangi paranormal, maka sholatnya selama 40 hari tidak diterima.”
[ HR. Muslim no. 2230 ]

*Maksudnya yaitu sholatnya tidak berpahala.*

2🕋 *Orang yang mendatangi mereka, bertanya kepada mereka, dan membenarkan


mereka.*

Maka hukumnya *dia telah kufur terhadap apa yang diturunkan kepada nabi Muhammad*
shollallohu 'alaihi wasallam.

Dalilnya sabda Nabi shollallohu 'alaihi wasallam :

َ ‫ص هدﻗَهُ بَ َما يَقُو ُل فَقَ ْد َكﻔَ َر بَ َما أ ُ ْن َﺯ َل‬


‫علَى ُم َح همد‬ َ ‫ُ َم ْن أَﺗ َى كَاهَنا ً أ َ ْو‬
َ َ‫ع هرافا ً ف‬

“Barangsiapa yang mendatangi dukun atau tukang ramal, lalu ia membenarkannya, maka ia
berarti telah kufur pada Al Qur’an yang telah diturunkan pada Muhammad.”
[HR. Al-Arba'ah dan Al-hakim ]

Wallohu 'alam.

🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 86-87.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 43*

♻ *THIYAROH / TATHOYYUR* ♻

❇ *PENGERTIAN THIYAROH*

● *Menurut bahasa* : Terambil dari kata tathoyyur yaitu sikap optimisme dan pesimisme dari
hal tertentu.

● *Menurut istilah* : Sikap pesimisme pada apa yang akan terjadi, buah dari apa yang dilihat
atau didengar atau diketahui.

❇ *HUKUM THIYAROH*

*Thiyaroh dapat meniadakan tauhid, hal ini karena dua sisi* :

1. Bahwasanya orang yang melakukan tathoyyur, memutus tawakkalnya kepada Allah serta
bersandar kepada selain Allah.

2. Sesungguhnya orang yang melakukan tathoyyur berarti ia menggantungkan sesuatu yang


tidak ada hakikat padanya, bahkan itu hanya prasangka dan hayalan belaka.

❇ *DALIL TENTANG LARANGAN THIYAROH*

● *Firman Allah ta'ala* :


‫َّللاَ َو َٰلَك هَن أ َ ْكث َ َر ُه ْم َال يَ ْعلَ ُمون‬ َ ‫ُأ َ َال إَنه َما‬
‫طائ َُر ُه ْم عَن َد ه‬

“Ketahuilah, sesungguhnya kesialan mereka itu adalah ketetapan dari Allah, akan tetapi
kebanyakan mereka tidak mengetahui.”
[QS. Al-A’raaf : 131]

● Dan *sabda Nabi* shollallohu 'alaihi wasallam :

َ َ‫ َوال‬، َ‫ َوالَ هَا َمﺔ‬، َ ‫ َوالَ طَ يَ َرﺓ‬، ‫عد َْوﻯ‬


‫صﻔَر‬ َ َ‫ُال‬

“Tidak ada penyakit menular dengan sendirinya (tanpa ketentuan Allah), tidak ada thiyaroh
(beranggapan sial), tidak ada pula beranggapan nasib malang karena tempat, juga tidak ada
anggapan sial di bulan Shofar”
[ Muttafaq 'alaihi ]

● Dan juga *sabda Nabi* shollallohu 'alaihi wasallam :

‫ُاَلطَ ّيَ َرﺓ ُ ش َْرك‬


“Thiyaroh itu syirik "
[ HR. Abu dawud dan Tirmidzi ]

❇ *KEADAAN ORANG YANG MELAKUKAN THIYAROH*

*Tidak lepas dari dua keadaan* :

*Pertama* : Ia menahan diri serta membenarkan thiyaroh tersebut dan tidak jadi melakukan
aktivitasnya,
dan ini merupakan bentuk thiyaroh dan sikap pesimisme yang paling besar.

*Kedua* : Ia tidak menghiraukannya akantetapi ia merasa resah, berat, dan sedih, khawatir
akan pengaruh dari thiyaroh tersebut terjadi,
dan ini juga bagian dari bentuk sikap pesimisme, akantetapi lebih ringan dari jenis yang
pertama.

Kedua keadaan diatas sama-sama bisa membatalkan tauhid dan hal yang membahayakan
bagi seorang hamba.

❇ *OBAT BAGI ORANG YANG TERBETIK DI HATINYA PERBUATAN THIYAROH*

*Ia mengucapkan* :

‫ت إَاله أ َ ْنتَ َوالَ َح ْو َل َوالَ ﻗُ هوﺓ َ إَاله بَك‬ ‫ت إَاله أ َ ْنتَ َوالَ يَ ْدفَ ُﻊ ال ه‬
َ ‫سيَّئ َا‬ َ ‫ُالله ُه هم الَ يَﺄْﺗَى بَ ْال َح‬
َ ‫سنَا‬

“Ya Allah, tiada yang dapat mendatangkan kebaikan kecuali engkau. Tidak ada yang dapat
menolak bahaya kecuali engkau. Tidak ada daya dan upaya melainkan denganmu.”
[ HR. Abu Daud ]

Dan juga *ia mengucapkan* :

َ َ‫طي ُْركَ َوالَ إَلَه‬


‫ﻏي ُْرك‬ َ َ‫ُاَلله ُه هم الَ َخي َْر إَاله َخي ُْركَ َوال‬.
َ ‫طي َْر إَاله‬

"Ya Allah, tidak ada kebaikan kecuali kebaikan dari Engkau, tiadalah burung itu (yang
dijadikan objek tathayyur) melainkan makhluk-Mu dan tidak ada ilah yang berhak diibadahi
dengan benar kecuali Engkau.’”
[ HR. Ahmad, dan dishohihkan oleh Syaikh Al-Albani ]

*KEMUDIAN WAJIB BAGINYA* :

1. Mengenal bahaya thiyaroh.


2. Bersungguh-sungguh pada dirinya.
3. Beriman terhadap qodho dan qodar Allah ta'ala.
4. Berprasangka baik terhada Allah ta'ala.
5. Melakukan istikhoroh.

❇ *BATASAN THIYAROH YANG DILARANG*

Nabi shollallohu 'alaihi wasallam bersabda

‫إنما الطيرﺓ ما أمﺿاك أو ردك‬

“Sesungguhnya thiyaroh itu hanyalah yang *menjadikan engkau terus melangkah* atau
*mengurungkan niatmu”*.
[ HR. Ahmad ]

❇ *SIKAP OPTIMISME (FA'L) YANG BAIK*

*Maknanya* : Kalimat baik yang didengar oleh seseorang yang kemudian ia bergembira
dengan hal tersebut.

*Contohnya* : Seseorang ingin melakukan safar (bepergian), kemudian ia mendengar


seseorang yang mengatakan : "wahai salim ...", kemudian ia bergembira dengan hal itu.
Maka hukum hal diatas adalah boleh.

*Dalilnya* : sabda Nabi shollallohu 'alaihi wasallam :

‫ُويُ ْع َجبُنَى ْالﻔَﺄْل‬


َ

“Sedangkan al fa’lu (Kalimat yang baik) membuatku takjub.”


[ Muttafaq 'alaih ]

❇ *PERBEDAAN ANTARA THIYAROH DAN SIKAP OPTIMISME*

*THIYAROH* : Bentuk berprasangka buruk terhadap Allah ta'ala, serta bentuk sikap
memalingkan sesuatu dari hak Allah kepada selain-Nya dan bentuk ketergantungan hati
dengan makhluk yang tidak bisa memberikan manfaat dan tidak pula mendatangkan
bahaya.

*FA'L (SIKAP OPTIMISME) YANG BAIK* : Sikap berprasangka baik kepada Allah ta'ala,
tidak menghalangi dari keperluannya.

Wallohu 'alam.

🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 88-90.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 44*

♻ *TANJIIM (ASTROLOGI/PERBINTANGAN)* ♻

❇ *PENGERTIANNYA*

● *Menurut bahasa* : Bentuk mashdar dari kata najjama ( ‫ ) نجم‬yaitu mempelajari ilmu
perbintangan atau keyakinan akan pengaruh bintang-bintang.

● *Menurut istilah* : Mengambil petunjuk dengan bintang-bintang pada hal-hal tertentu.

❇ *PEMBAGIAN ILMU PERBINTANGAN*

*Ada dua macam* :

1. Ilmu tentang hukum-hukumnya dan pengaruhnya.


2. Ilmu tentang sebab-sebabnya dan perjalanannya.

1🕋 *ILMU TENTANG HUKUM-HUKUM PERBINTANGAN DAN PENGARUHNYA*

*Ada 3 macam* :

1. *Meyakini bahwa bintang-bintang tersebut yang melakukan dan yang memberikan


pengaruh* (yaitu yang menciptakan berbagai peristiwa dan keburukan).
Maka yang seperti ini merupakan *bentuk kesyirikan besar.*

2. *Menjadikan bintang-bintang sebagai sebab untuk mengaku mengetahui sesuatu yang


ghoib.*
Maka yang seperti ini merupakan £bentuk kekufuran besar.*

3. *Meyakini bahwasanya bintang-bintang merupakan sebab terjadinya peristiwa-peristiwa


baik maupun buruk,* dan *Allah ta'ala yang melakukannya.*
Maka yang seperti ini adalah *diharamkan dan merupakan bentuk syirik kecil.*

2🕋 *ILMU TENTANG SEBAB-SEBAB DAN PERJALANAN BINTANG-BINTANG*

*Ada 2 macam* :

1. Menjadikan perjalanan bintang-bintang sebagai *petunjuk untuk kemaslahatan (kebaikan)


yang bersifat agama,* maka hal ini merupakan *perkara yang diinginkan.*
Contohnya : menjadikan petunjuk dengan bintang-bintang untuk mengetahui arah kiblat.

2. Menjadikan perjalanan bintang-bintang *sebagai petunjuk untuk kemaslahatan (kebaikan)


yang bersifat duniawi,* maka hal ini merupakan *perkara yang dibolehkan.*
Dan ini ada 2 macam :
A. Menjadikan petunjuk dengan bintang-bintang untuk mengetahui arah. Maka hal ini
dibolehkan.
B. Menjadikan petunjuk dengan bintang-bintang untuk mengetahui musim. Maka hal ini
menurut pendapat yang benar adalah tidak makruh.

❇ *HIKMAH PADA PENCIPTAAN BINTANG-BINTANG*

*Ada 3* :

1. Bahwasanya ia merupakan hiasan langit.


2. Pelempar syaitan.
3. Tanda yang dijadikan sebagai petunjuk.

Wallohu 'alam.

🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 91-92.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 45*

♻ *ISTISQO' DENGAN ANWA' (BINTANG)* ♻

❇ *MAKSUD DARI ISTISQO' DENGAN ANWA'*

● Istisqo' artinya Meminta hujan.

● Anwa' (‫ )أنواء‬bentuk jamak dari Naw-un (‫)نوء‬,


dan Naw' (‫ )نوء‬adalah kedudukan-kedudukan bintang, dan ia ada 28 kedudukan.

● *Yang dimaksud dengan istisqo' dengan anwa'* yaitu *menyandarkan turunnya hujan pada
bintang-bintang.*

❇ *MACAM-MACAM (HUKUM) ISTISQO' DENGAN BINTANG*

*Ada 3 macam* :

1🕋 *SYIRIK BESAR*

*Ini ada dua bentuk* :

*1. Berdo'a (menyeru) bintang-bintang tersebut agar memberikan hujan kepadanya.*

Seperti ucapan :
- "Wahai bintang 'ini' berilah hujan kepada kami",
- "Wahai bintang 'itu' bantulah kami", dan yang semisalnya.

*2. Menyandarkan terjadinya hujan kepada bintang-bintang tersebut serta meyakini bahwa
bintang itu yang melakukannya dengan sendirinya* bukan Allah, walaupun ia tidak berdo'a
kepada bintang itu.

2🕋 *SYIRIK KECIL*
Yaitu *menjadikan bintang-bintang tersebut sebagai sebab.*

3🕋 *BOLEH*
*Menjadikan bintang-bintang tersebut sebagai tanda dan petunjuk,* bukan menjadikannya
sebagai sebab atau yang memberikan pengaruh dengan sendirinya.

❇ *DALIL TENTANG PENGHARAMAN ISTISQO' DENGAN BINTANG*

● *Firman Allah ta'ala* :


‫ُوﺗَجْ عَلُونَ َر ْﺯﻗَ ُك ْم أَنه ُك ْم ﺗ ُ َك َذّبُون‬
َ

“ kamu mengganti rezeki (yang Allah berikan) dengan mendustakan (Allah).”


[ QS. Al-Waaqi’ah : 82 ]

*Berkata Mujahid rohimahulloh* : maksudnya yaitu ucapan mereka terhadap bintang-bintang


: ‘Kami diberi hujan dengan bintang ini dan itu,’

● *Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda* :

” ‫ ﻗال‬، ‫ هللا ورسوله أعلم‬: ‫ ﻗالوا‬. ‫هل ﺗدرون ماذا ﻗال ربكم ” ؟‬
َ ‫ فَذَلَكَ ُمؤْ مَ ٌن بَ ْي كَاف ٌَر بَ ْالك َْو َك‬،َ‫ﺿ َل هللاَ َو َر ْح َمﺗَه‬
‫ ُمطَ ْرنَا‬:َ‫ َوأ َ هما َم ْن ﻗَال‬،‫ﺏ‬ ْ َ‫ ُمطَ ْرنَا بَﻔ‬:َ‫ فَﺄ َ هما َم ْن ﻗَال‬،‫ﻱ ُمؤْ مَ ٌن بَي َوكَاف ٌَر‬ ْ َ‫أ‬
ْ ‫صبَ َﺢ مَ ْن َعبَا َد‬
‫ فَذَلَكَ كَاف ٌَر َبي ُمؤْ مَ ٌن َب ْالك َْوكَﺏ‬،‫ُ َبن َْوءَ َكذَا َو َكذَا‬.

“Apakah kalian mengetahui apa yang dikatakan Robb kalian?” Kemudian mereka
mengatakan: “Allah dan Rosul-Nya yang lebih mengetahui.”
Kemudian Rosulullah Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabada :
Allah berfirman : “Di antara hamba-Ku ada yang menjadi beriman kepada-Ku dan ada pula
yang kafir. Adapun orang yang mengatakan: ‘Kami telah diberi hujan karena keutamaan dan
rahmat Allah,’ maka itulah orang yang beriman kepada-Ku dan kafir ter-hadap bintang-
bintang. Sedang *orang yang mengatakan: ‘Kami diberi hujan dengan bintang ini dan itu,’*
maka *itulah orang yang kafir kepada-Ku dan beriman kepada bintang-bintang."*
[ Muttafaq 'alaih ]

Wallohu 'alam.

🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 93-94.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 46*

♻ *RIYA'* ♻

❇ *PENGERTIANNYA*

● *Menurut bahasa* : menampakkan sesuatu kepada yang lain agar bisa melihatnya

● *Menurut syari'at* : Menampakkan ketaatan kepada yang lain agar orang-orang


melihatnya dan memujinya.

❇ *HUKUM RIYA'* :

A. *Riya yang ringan* : maka ini merupakan *syirik kecil.*

B. *Riya pada seluruh amalannya atau sebagian besar amalannya* : Maka ini merupakan
*syirik besar,* dan ini tidak muncul dari orang mukmin akantetapi ini merupakan tanda
orang-orang munafiq.

❇ *BAHAYA RIYA'*

1🕋 *Riya adalah termasuk syirik kecil*

Nabi 'alihish-sholaatu wassalaam bersabda :

ْ َ ‫ش َْركُ اْل‬
‫صﻐ َُر‬ ّ ‫علَ ْي ُك ْم ال‬ ُ ‫ﻑ َما أَخ‬
َ ‫َاﻑ‬ َ ‫أ َ ْخ َو‬
‫الريَاء‬
ّ َ : ‫ُفسئل عنه فقال‬

*“Yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil,"*


Lalu beliau ditanya tentangnya, maka kemudian beliau menjawab : *"yaitu riya’."*
[ HR. Ahmad ]

2🕋 *Riya tidak akan diampuni apabila pelakunya belum bertaubat*

Berdasarkan firman Allah ta'ala :

َ َ‫ٱّلِل َال يَ ْﻐﻔ َُر أَن يُ ْش َركَ بَهَۦ َويَ ْﻐﻔ َُر َما دُونَ َٰذَلَكَ َل َمن ي‬
‫شآء‬ َ ‫ُإَ هن ه‬

"Sesungguhnya *Allah tidak akan mengampuni dosa syirik,* dan Dia mengampuni segala
dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya."
[ QS An Nisa' : 48 ]
*Ayat ini umum untuk syirik besar maupun syirik kecil.*

3🕋 *Riya dapat menghapus amalan yang tercampur denganya.*

Rasululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda :

َ ‫ع َمﻼً أ َ ْش َركَ فَي َه َمعَى‬


‫ﻏي َْرﻯ ﺗ ََر ْكﺗُهُ َو َش ْركَه‬ َ ‫ش َْركَ َم ْن‬
َ ‫عمَ َل‬ ّ ‫ع َن ال‬ ُّ ‫اركَ َوﺗَعَالَى أَنَا أ َ ْﻏنَى ال‬
َ َ‫ش َر َكاء‬ ‫ُﻗَا َل ه‬
َ َ‫َّللاُ ﺗ َب‬

“Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman : ’Aku tidaklah butuh adanya tandingan-tandingan.


Barangsiapa yang mengerjakan suatu amal dalam keadaan menyekutukan Aku dengan
selain Aku, maka Aku akan meninggalkan dia dan perbuatan syiriknya itu.’”
[ HR. Muslim ]

4🕋 *Riya lebih besar dari pada fitnah Al-Masih Dajjal*

Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda :

‫ْﺢ ال هدجها َل ﻗَا َل ﻗُ ْلنَا بَ َلى‬


َ ‫ﻱ مَ نَ ْال َم َسي‬
ْ ‫علَ ْي ُك ْم َع ْن َد‬ ُ ‫أَالَ أ ُ ْخبَ ُر ُك ْم بَ َما ه َُو أ َ ْخ َو‬
َ ‫ﻑ‬
‫ظ َر َر ُجل‬ َ َ‫صﻼَﺗَهُ َل َما يَ َرﻯ مَ ْن ن‬ َ ُ‫ص َلّ ْي فَيُﺯَ يَّن‬ ‫ي أ َ ْن يَقُ ْو َم ه‬
َ ُ‫الر ُج ُل ي‬ ُّ ‫ش َْركُ ْال َخ َﻔ‬ ّ ‫ُفَقَا َل ال‬

“Maukah aku kabarkan kepada kalian sesuatu yang lebih tersembunyi di sisiku atas kalian
daripada Al-Masih Dajjal?” Dia berkata,”Tentu mau,”
maka Rosululloh berkata, yaitu syirkul khofi (syirik yang tersembunyi); yaitu seseorang
sholat, lalu menghiasi sholatnya, karena ada orang yang memperhatikan sholatnya”.
[ HR. Ahmad ]

Wallohu 'alam.

🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 93-94.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 47*

♻ *JIKA AMALAN BERCAMPUR RIYA'* ♻

❇ *AMALAN YANG BERCAMPRU RIYA, Ada 3 keadaan* :

1🕋 *Bahwasanya asal yang menggerakkan amalannya adalah agar dilhat manusia (riya).*

*Maka ini adalah syirik,* dan *amal ibadahnya batal (tidak bernilai).*

2🕋 *Niat awalnya karena Allah ta'ala kemudian muncul padanya riya.*

● *Ini ada dua keadaan* :

1. *Bersungguh-sungguh pada dirinya dan tidak membiarkan riya tersebut,* serta ia tidak
tenang dengan hal itu, *maka ini tidak berpangaruh pada amalannya.*

2. *Merasa tenang dengan riya tersebut, membiarkannya dan tidak berusaha melawannya.*
*Hukum ibadah semacam ini* :
A. *Apabila amalannya yang terakhir tidak terbangun berdasarkan amal yang pertama, maka
ibadahnya yang pertama benar, adapun amalan yang tercampur dengan riya maka batal.*
*Contohnya* : Seseorang bersedekah sebesar seratus ribu rupiah dengan niat ikhlas,
kemudian ada orang lain melihat lalu ia bersedekah kembali dengan seratus ratus ribu
rupiah karena riya,
Maka amalan yang pertama benar, dan yang kedua batal.

B. *Jika amalan yang terakhir terbangun berdasarkan amalan pertama, maka ini bisa
membatalkan seluruh amal ibadahnya.*
*Contohnya* : Seseorang melakukan sholat dua roka'at karena Allah ta'ala, kemudian tiba-
tiba muncul riya pada roka'at kedua, dan ia tidak berusaha melawannya bahkan
membiarkannya, maka hal ini membatalkan sholatnya (tidak bernilai) secara keseluruhan.

3🕋 *Muncul riya setelah selesainya amal ibadah.*

*Maka hal ini tidak mempengaruhi amalan tersebut.*

❇ *PERMASALAHAN* : Seseorang yang mendengarkan pujian manusia yang ditujukan


padanya, kemudian ia senang dan gembira dengan hal itu, maka tidak mengapa dengan hal
itu, bahkan Itulah adalah kabar gembira yang disegerakan bagi seorang Mukmin.

‫اج ُل بُ ْش َرﻯ ْال ُمؤْ مَ ن‬


َ ‫ع‬َ َ‫ُﺗ َْلك‬
"Itulah kabar gembira yang disegerakan bagi seorang Mukmin."
[ HR. Muslim ]

❇ *PERMASALAHAN* : Orang yang meninggalkan suatu amalan karena manusia.


*Meninggalkan suatu amalan karena manusia itu termasuk riya.*

❇ *PERBEDAAN ANTARA RIYA' DAN SUM'AH*

● *Riya* : berhubungan dengan indera mata (yaitu beramal dengan suatu amalan agar
dilihat manusia dan mereka memujinya)

● *Sum'ah* : berhubungan dengan indera pendengaran (yaitu beramal dengan suatu


amalan agar didengar manusia dan mereka memujinya)

❇ *OBATNYA RIYA'*

1. Mengingat keutamaan ikhlas.


2. Mengingat bahaya riya, bahwasanya ia menghapus amalan.
3. Mengingat akhirat.
4. Mengetahui bahwa manusia tidak kuasa dalam hal memberikan manfaat maupun
madhorot (bahaya).
5. Berdo'a, diantaranya dengan do'a :

‫ َوأ َ ْسﺗ َ ْﻐﻔ َُركَ َل َما الَ أ َ ْعلَم‬، ‫ُالله ُه هم َإنَّي أَعُوذُ َبكَ أ َ ْن أ ُ ْش َركَ َبكَ َوأَنَا أ َ ْعلَ ُم‬

Allohumma innii a’uudzu bika an usyrika bika wa anaa a’lamu, wa astaghfiruka limaa laa
a’lamu

“Yaa Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepada Mu dari berbuat kesyirikan ketika aku
mengetahuinya dan aku memohon ampunan Mu ketika aku tidak mengetahuinya”.

Wallohu 'alam.

🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 95-96.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 48*

♻ *KEINGINAN SESEORANG DALAM IBADAHNYA BERUPA TUJUAN DUNIA* ♻

❇ *MAKSUD PEMBAHASAN INI*

Yaitu seseorang melakukan amal ibadah mahdhoh untuk memperoleh keuntungan duniawi
secara langsung

❇ *CONTOH - CONTOHNYA* :

1. Seperti orang yang berhaji karena ia ingin mendapat keuntungan berupa harta.
2. Seperti orang yang berjihad untuk mendapatkan gonimah (harta rampasan perang).
3. Seperti orang yang menjadi muadzin (tukang adzan) untuk supaya memperoleh gaji.
4. Seperti orang yang menuntut ilmu syar'i dengan tujuan mendapatkan ijazah dan
pekerjaan saja.

❇ *HUKUMNYA*

*Terbagi menjadi dua macam* :

1🕋 *Sebagian besar amalannya atau seluruhnya menginginkan tujuan dunia.*


Maka ini *syirik besar.*

2🕋 *Beramal dengan amalan tertentu dan ia menginginkan tujuan dunia dengan amalan itu.*
Maka ini *syirik kecil yang bisa membatalkan amalannya tersebut.*

❇ *PERINGATAN DARI KEINGINAN SESEORANG DENGAN AMALANNYA BERUPA


TUJUAN DUNIA*

● *Allah ta'ala berfirman* :

َ ّ ‫َمن َكانَ ي َُري ُد ْٱل َحيَ َٰوﺓ َ ٱل ُّد ْنيَا َو َﺯينَﺗ َ َها نُ َو‬
َ‫ﻑ إَلَ ْي َه ْم أ َ ْع َٰ َملَ ُه ْم فَي َها َو ُه ْم فَي َها َال يُ ْب َخسُون‬
‫صنَعُوا فَي َها َوبَاطَ ٌل هما كَانُوا يَ ْع َملُون‬ َ ‫ط َما‬ َ َ‫ار َو َحب‬ ُ ‫ْس لَ ُه ْم فَي ْاآلخَ َرﺓَ إَ هال النه‬ َ ‫ُأُولَئَكَ الهذَينَ لَي‬

"Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan
kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia
itu tidak akan dirugikan.
Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat
itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka
kerjakan."
[ QS. Hud : 15-16 ]

● *Sabda Nabi* 'alaihis-sholatu wassalam :

‫ﻑ ْال َجنهﺔ‬ َ ‫ع َرﺿًا مَ نَ ال ُّد ْن َيا لَ ْم َي َج ْد‬


َ ‫ع ْر‬ َ ‫يﺏ َب َه‬ َ ‫ع هﺯ َو َج هل الَ َيﺗ َ َعله ُمهُ َإاله َلي‬
َ ‫ُص‬ ‫ُ َم ْن ﺗ َ َعله َم ع َْل ًما مَ هما يُ ْبﺗَﻐَى َب َه َوجْ ه ُ ه‬
َ َ‫َّللا‬

“Barangsiapa yang mempelajari suatu ilmu (belajar agama) yang seharusnya diharap adalah
wajah Allah, tetapi ia mempelajarinya hanyalah untuk mencari harta benda dunia, maka dia
tidak akan mendapatkan wangi surga.”
[ HR. Ahmad ]

Wallohu 'alam.

🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 100-101.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 49*

♻ *BERSUMPAH DENGAN SELAIN NAMA ALLAH* ♻

❇ *PENGERTIAN SUMPAH (KHALF)*

● *Menurut bahasa* : mengandung makna menetapi.

● *Menurut istilah* : Menguatkan hukum dengan menyebut sesuatu yang diagungkan


dengan menggunakan salah satu dari huruf qosam (kata sumpah).
Huruf qosam yaitu : wawu, ba' dan ta' (artinya : demi)

❇ *NAMA LAIN DARI SUMPAH (KHALF)*

*Disebut juga* :

1. Yamin
2. Qosam

❇ *SUMPAH YANG DISYARI'ATKAN*

*Yaitu yang dilakukan* :

● *Dengan menyebut kata Allah.*


Contoh : Demi Allah

● Atau *dengan salah satu dari nama-nama Allah*


Contoh :
- Demi Ar-rohman (yang maha pengasih)
- Demi Al-'adzim (yang maha agung)
- Demi As-samii' (yanh maha mendengar)

● Atau *dengan salah satu dari sifat-sifat Allah.*


Contoh :
- Demi kemulian Allah
- Demi rahmat Allah
- Demi ilmu Allah

❇ *HUKUM BERSUMPAH DENGAN SELAIN NAMA ALLAH*

*Ada dua macam* :

1. *Apabila ia mengagungkan nama selain Allah itu sampai pada derajat ibadah,* dimana
pengagungaanya seperti pengagungannya kepada Allah atau bahkan lebih dari itu, maka ini
*syirik besar.*

2. *Apabila ia mengagungkan, akan tetapi tidak sampai pada batas menyamai pengagungan
terhadap Allah,* maka ini hukumnya *syirik kecil.*

❇ *DALIL TENTAN HUKUM ORANG YANG BERSUMPAH DENGAN SELAIN NAMA


ALLAH*

Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda :

‫َّللاَ فَقَ ْد َكﻔ ََر أ َ ْو أ َ ْش َرك‬ َ َ‫ُ َم ْن َحل‬


‫ﻑ بَﻐَي َْر ه‬

“Barangsiapa yang bersumpah dengan menyebut selain nama Allah, maka sungguh dia
telah kafir atau musyrik”
[ HR. Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi ]

❇ *CONTOH-CONTOH BERSUMPAH DENGAN SELAIN NAMA ALLAH*

1. Bersumpah dengan para wali.


2. Bersumpah dengan kedudukan Nabi atau kedudukan para wali.
3. Bersumpah dengan hidupnya seseorang.
4. Bersumpah dengan amanah atau dengan kemuliaan.

❇ *RINGKASAN YANG BERMANFAAT BERKAITAN DENGAN HUKUM-HUKUM


BERSUMPAH*

1. Haramnya bersumpah dengan selain nama Allah ta'ala dan itu adalah syirik.
2. Haramnya bersumpah dengan nama Allah ta'ala dalam rangka berdusta, dan itu disebut
ghomus (sumpah palsu).
3. Haramnya banyak bersumpah dengan nama Allah ta'ala -walaupun berkata jujur- apabila
hal itu tidak dibutuhkan, karena hal ini termasuk bentuk meremehkan Allah subhanahu
wata'ala.
4. Bolehnya bersumpah dengan nama Allah ta'ala apabila ia berkata jujur dan hal itu
dibutuhkan.

❇ *KAFFAROH (TEBUSAN) BAGI ORANG YANG BERSUMPAH DENGAN SELAIN NAMA


ALLAH*

‫( الَ َإلَهَ َإ هال ه‬Laa ilaaha illalloh)


*Mengucapkan* : ‫َّللا‬

‫ الَ َإلَهَ إَ هال ه‬:‫ فَ ْل َيقُ ْل‬،‫ت َوالعُ هﺯﻯ‬


‫َّللا‬ ‫ َو ه‬:َ‫ﻑ فَقَا َل فَي َح َل َﻔه‬
َ ‫الﻼ‬ َ َ‫ُ َم ْن َحل‬
“Barangsiapa bersumpah dengan mengatakan ‘Demi Latta, demi ‘Uzza, hendaklah dia
berkata, ‘Laa ilaaha illalloh’."
[ HR. Muttafaq 'alaih ]

Wallohu 'alam.

🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 102-104.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 50*

♻ *PERSEKUTUAN ANTARA ALLAH DAN SALAH SEORANG DARI MAKHLUKNYA


DENGAN HURUF WAWU (DAN)* ♻

❇ *MAKSUD DARI PEMBAHASAN INI*

*Yaitu* : Menggandengkan antara Allah ta'ala dan salah seorang dari makhluknya dengan
menggunakan huruf penghubung wawu (yang maknanya 'Dan') pada sesuatu yang mana
makhluk termasuk dalam proses terjadinya.

❇ *CONTOHNYA* :

1. Jika Allah ta'ala berkendak *dan* kamu berkehendak.


2. Saya berharap kepada Allah ta'ala *dan* berharap kepadamu.
3. Saya meminta pertolongan kepada Allah ta'ala *dan* kepadamu.
4. Tidak ada yang saya miliki kecuali Allah *dan* kamu.
5. Kalaulah bukan karena Allah *dan* fulan, sungguh saya celaka.

Dan yang semisal dengan itu.

❇ *HUKUMNYA*

*Ada 2 macam* :

1. *Jika meyakini kesetaraannya / kesamaannya*:


*Maka ini syirik besar,* walaupun dengan menggunakan kata "kemudian" (bukan dengan
kata "dan").

2. *Jika tkdak meyakini kesetaraannya / kesamaannya* :


*Maka ini syirik kecil.*

❇ *YANG BENAR PADA UCAPAN-UCAPAN TERSEBUT*

*Ada dua tingkatan* :

1. *Dengan menggunakan kata "kemudian" (‫ )ثم‬tanpa meyakini kesataraannya.*

Contohnya mengucapkan :
- "Apa yang Allah kehendaki *kemudian* kamu kehendaki"
- "Saya meminta tolong kepada Allah *kemudian* meminta tolong kepadamu."

2. *Menyandarkan seluruh urusannya kepada Allah ta'ala.*


Dengan *mengucapkan* :
- Apa yang Allah ta'ala saja kehendaki
- Saya meminta pertolongan kepada Allah ta'ala semata.
Dan contoh-contoh yang semisalnya, *maka ini adalah yang lebih uatma dan lebih baik.*

❇ *PERBEDAAN ANTARA KATA "DAN" DAN KATA "KEMUDIAN" PADA LAFADZ


TERSEBUT*

● *Kata penghubung dengan huruf wawu (dan)* : mengandung makna *perbandingan dan
penyamaan.*

● *Kata penghubung dengan tsumma (kemudian)* : mengandung makna *mengikuti.*

Wallohu 'alam.

🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 105-106.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 51*

♻ *TENTANG KATA "JIKALAU" (PENGANDAIAN)* ♻

❇ *PENGGUNAAN KATA INI ADA 3 KEADAAN*

1🕋 *Boleh*

Apabila menggunakan kata "Jikalau (seandainya)" untuk pengkhabaran saja.

*Contoh* : "Jikalau aku hadir pada pelajaran itu sungguh aku bisa mengambil faidah"

2🕋 *MUSTAHAB (DISUKAI)*

Apabila menggunakan kata "Jikalau" untuk menginginkan suatu kebaikan.

*Contoh* : "Jikalau saya punya harta sungguh aku bersedekah dengan harta tersebut."

*Dalilnya* adalah sabda Nabi shollallohu 'alaihi wasallam pada kisah 4 golongan manusia,
salah satunya berkata :

ْ ‫ع‬
‫مَلتُ بَعَ َم َل فُ َﻼن‬ ً ‫ُلَ ْو أ َ هن لَي َم‬
َ ‫اال‬

"Jikalau Aku memiliki harta, maka aku akan beramal seperti yang dilakukan si Fulan"
maksudnya *ia menginginkan kebaikan.*
Maka bersabda Nabi 'alaihi ash-sholatu was-salaam :

َ ‫فَ ُه َو بنَيهﺗَه فَﺄَجْ ُر ُه َما‬


‫س َوا‬

"Maka ia dengan niatnya, dan pahala keduanya sama"


[ HR. Ahmad dan Tirmidzi ]

3🕋 *TERLARANG*

*Apabila menggunakan kata "Jikalau" pada 3 bentuk* :

*A. Menentang Syari'at*

*Dalilnya* Firman Allah ta'ala :

َ َ ‫لَ ْو أ‬
‫طاعُونَا َما ﻗُﺗَلُوا‬

“Jikalau mereka mengikuti kita, tentulah mereka tidak terbunuh”. [ QS. Ali Imron: 168 ]
*B. Menentang takdir*

*Dalilnya* Firman Allah ta'ala :

‫ُۚله ْو كَانُ ْوا َع ْن َدنَا َما َماﺗ ُ ْوا َو َما ﻗُﺗَلُ ْوا‬

"Jikalau mereka tetap bersama kita, tentulah mereka tidak mati atau tidak terbunuh."
[ QS. Ali Imron: 156 ]

*D. Menginginkan keburukan* :

*Dalilnya* hadits tentang kisah 4 golongan manusia, salah satunya berkata :

ْ ‫ع‬
‫مَلتُ َب َع َم َل فُ َﻼن‬ ً ‫ُلَ ْو أ َ هن لَي َم‬
َ ‫اال‬

"Jikalau Aku memiliki harta, maka aku akan beramal seperti yang dilakukan si Fulan"
maksudnya *ia menginginkan keburukan.*
Maka bersabda Nabi 'alaihi ash-sholatu was-salaam :

َ ‫فَ ُه َو بنَيهﺗَه فَ َو ْﺯ ُر ُه َما‬


‫س َوا‬

"Maka ia dengan niatnya, dan dosa keduanya sama"


[ HR. Ahmad dan Tirmidzi ]

Wallohu 'alam.

🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 107-108.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 52*

♻ *MENCELA AD-DAHR (MASA)* ♻

❇ *MAKSUD DARI PEMBAHASAN INI*

Mengumpat, menghina dan menjelekkan ad-dahr yang ia adalah zaman dan waktu.

❇ *HUKUM MENCELA AD-DAHR (MASA)*

*Terbagi menjadi 3 macam*

1🕋 *Tujuannya murni hanya pengabaran (berita) tanpa celaan.*

*Maka ini hukumnya boleh.*

*Contohnya* :

- "Membuat capek cuaca yang sangat panas pada hari ini"

- seperti ucapan Nabi Luth 'alaihis-salam :

‫صيﺏ‬ َ ‫ُهَـذَا يَ ْو ٌم‬


َ ‫ع‬

”Ini adalah hari yang amat sulit.”


[ QS. Hud : 77 ]

2🕋 *Mencela Masa karena menganggap masa tersebut pelakunya* (pengatur baik dan
buruk).

Seperti seseorang yang meyakini bahwa masa yang membalikkan perkara dari kondisi baik
menjadi buruk, maka ini adalah *bentuk syirik besar.*

3🕋 *Mencela masa karena ia tempat terjadinya sesuatu yang tidak disukainya dengan tetap
meyakini bahwa Allah ta'ala yang melakukanya.*
Maka ini *diharamkan dan termasuk salah satu dosa besar.*

❇ *MENCELA AD-DAHR (MASA) ADALAH BENTUK MENYAKITI ALLAH TA'ALA.*

Nabi 'alaihis-sholatu wassalam bersabda :

‫ع هﺯ َو َج هل يُؤْ ذَينَى ا ْبنُ ﺁ َد َم يَسُﺏُّ ال هد ْه َر َوأَنَا ال هد ْه ُر أُﻗَلَّﺏُ الله ْي َل َوالنه َهار‬ ‫ُﻗَا َل ه‬
َ ُ‫َّللا‬
”Allah ’Azza wa Jalla berfirman : ’Aku disakiti oleh anak Adam. Dia mencela masa, padahal
Aku adalah ad-dahr (pengatur masa), Akulah yang membolak-balikkan malam dan siang.”
[ HR. Muttafaq 'alaihi ]

Kalimat : ‫( أَنَا ال هد ْهر‬saya adalah ad-dahr) maksudnya pengatur dan yang membolak-balikkan
masa/waktu.

■ *PERHATIAN* :
*Ad-dahr* ( ‫* ) ال هد ْهر‬bukan bagian dari Asma-ulhusna* (Nama-Nama Allah ta'ala).

Wallohu 'alam.

🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 109-110.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 53*

♻ *DUA KAIDAH YANG BERMANFAAT DALAM UCAPAN* ♻

1🕋 *WAJIBNYA MENJAGA LISAN DARI PERKATAAN YANG DIHARAMKAN*

● Seperti : gibah, adu domba dan dusta.


● dan ucapan kesyirikan seperti sumpah dengan selain nama Allah.

Karena *seseorang akan dihisab dari setiap apa yang ia ucapkan* dengan perkataannya itu.

Dan seseorang sungguh bisa keluar dari islam dengan satu kata yang ia ucapkan, maka
wajib untuk menjaga ketentuan dalam ucapan dan pekataan.

2🕋 *UCAPAN DAN KATA YANG ĶEMUNGKINAN MENGANDUNG KESYIRIKAN*

*Tidak boleh untuk kita menggunakan kata tersebut,* karena menggunakannya


dikhawatirkan jatuh dalam kesyirikan, atau hal itu menjadi pintu pembuka kesyirikan.

Wallohu 'alam.

🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 111.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 54*

♻ *BID'AH* ♻

❇ *PENGERTIAN BID'AH*

● *Menurut bahasa* : sesuatu yang diciptakan tanpa ada contoh sebelumnya.

● *Menurut syari'at* : Sesuatu yang baru diadakan dalam agama tanpa adanya dalil.

❇ *PEMBAGIAN BID'AH*

*1. Bid'ah dalam adat kebiasaan* :


Seperti hal-hal yang baru diciptakan sekarang, maka ini *hukumnya boleh.* Karena hukum
asal dari adat kebiasaan adalah boleh.

*2. Bid'ah dalam agama* :


Maka ini *hukumnya haram,* karena asal dalam agama adalah tauqif (tidak menetapkan
kecuali dengan dalil).

❇ *PEMBAGIAN BID'AH DALAM AGAMA*

*Ada 3 macam* :

1🕋 *Bid'ah i'tiqodiyah*

*Yaitu* keyakinan yang berbeda dengan apa yang dikabarkan oleh Allah ta'ala dan
Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam.
*Contohnya* :
- Bid'ah tamtsil (menyerupakan Allah ta'ala dengan makhluk)
- Bid'ah ta'thil (meniadakan sifat-sifat Allah ta'ala)
- Bid'ah dalam peniadaan takdir.

2🕋 *Bid'ah 'amaliyah*

*Yaitu* beribadah kepada Allah dengan sesuatu yang tidak disyari'atkan, hal itu dengan :
1. Membuat hal baru dalam ibadah yang tidak disyari'atkan.
2. Menambah atau mengurangi dalam ibadah yang disyari'atkan.
3. Mendatangkan sifat atau cara baru dalam ibadah yang disyari'atkan.
4. Mengkhusukan waktu untuk ibadah yang disyari'atkan yang mana syari'at itu sendiri tidak
membatasi waktunya.

*Contohnya* :
- Membuat bangunan diatas kuburan
- Membuat hari raya dan perayaan-perayaan yang diada-adakan (seperti perayaan maulid-
pent.)

3🕋 *Bid'ah Tarkiyyah* (meninggalkan)

*Yaitu* meninggalkan sesuatu yang mubah atau meninggalkan sesuatu yang dituntut untuk
dilakukan, diniatkan sebagai ibadah.

Contohnya :
- Meninggalkan makan daging diniatkan sebagai bentuk ibadah.
- Meninggalkan menikah diniatkan sebagai bentuk ibadah.

❇ *PEMBAGIAN BID'AH BERDASARKAN HUKUMNYA*

*Ada dua macam* :

*1. Bid'ah mukaffaroh*


Mengeluarkan pelakunya dari islam.
Contohnya :
- Bid'ah rofidhoh (syi'ah),
- Ucapan bahwa al qur'an adalah makhluk.

*2. Bid'ah mufassaqoh*


Pelakunya berdosa tetapi tidak sampai keluar dari islam.
Contohnya :
- Bid'ah dzikir berjama'ah,
- Bid'ah mengkhususkan ibadah pada malam nisfu sya'ban (pertengahan bulan sya'ban).

❇ *PERINGATAN TERHADAP BID'AH DAN BANTAHANNYA*

*Hal itu cukup dengan satu ayat dan dua hadits* :

*1. Firman Allah ta'ala* :

َ ْ ‫ﺿيتُ لَ ُك ُم‬
‫اإلس َْﻼ َم دَينًا‬ َ ُ‫ْاليَ ْو َم أ َ ْك َم ْلتُ لَ ُك ْم دَينَ ُك ْم َوأَﺗْ َم ْمت‬
َ ‫علَ ْي ُك ْم نَ ْع َمﺗَي َو َر‬

“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan
kepadamu ni’mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.”
[QS. Al Ma’idah : 3 ]

*2. Sabda Nabi 'alaihis-sholaatu wassalaam* :

‫علَ ْي َه أ َ ْم ُرنَا فَ ُه َو َرد‬ َ ‫ع َمﻼً لَي‬


َ ‫ْس‬ َ ‫ُُ َم ْن‬
َ ‫عمَ َل‬
“Barangsiapa mengadakan hal yang baru yang bukan dari kami maka perbuatannya
tertolak”.
[ Muttafaq 'alaih ]

Dan dalam riwayat muslim disebutkan :

َ ‫ث فَى أ َ ْم َرنَا َهذَا َما لَي‬


‫ْس مَ ْنه ُ فَ ُه َو َرد‬ َ ‫ُُ َم ْن أَحْ َد‬

“Barangsiapa beramal suatu amalan yang tidak didasari oleh urusan kami maka amalannya
tertolak”.

*3. Sabda Nabi 'alaihis-sholaatu wassalaam* :

‫ﺿﻼلَ ٍﺔ فَي النهار‬ َ ، ٌ‫ﺿﻼلَﺔ‬


َ ‫[وكُ هل‬ َ ‫ َو ُك هل بَ ْد‬، ]ٌ‫عﺔ‬
َ ‫ع ٍﺔ‬ َ ‫[و ُك هل ُمحْ َدث َ ٍﺔ بَ ْد‬ َ ‫ش هر اْل ُ ُم‬
َ ، ‫ور ُمحْ َدثَاﺗ ُ َها‬ َ ‫]ُ َو‬

“Sejelek-jelek perkara adalah (perkara agama) yang diada-adakan, [ setiap (perkara agama)
yang diada-adakan itu adalah bid’ah ], setiap bid’ah adalah kesesatan [ dan setiap
kesesatan tempatnya di neraka ]”
[ HR. Muslim, dan tamban yang ada pada tanda [ ] adalah riwayat An-nasa'i ]

❇ *APAKAH ADA BID'AH HASANAH DAN BID'AH SAYYI-AH*

*Barangsiapa yang membagi bid'ah menjadi* :


1. *Bid'ah hasanah* (bid'ah yang baik)
2. *Bid'ah sayyi-ah* (bid'ah yang bruk)
*Maka ia telah keliru, salah dan menyelisihi ucapan nabi* shollallohu 'alaihi wasallam :
"setiap bid’ah adalah kesesatan", karena Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam
menghukumi semua bid'ah dengan kesesatan, sedangkan ia mengatakan : tidaklah setiap
bid'ah sesat akantetapi disana ada bid'ah hasanah.

Bersambung ke bag.02 (in sya Allah)

Wallohu 'alam.

🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 111.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 55*

♻ *BID'AH (bag.02)* ♻

❇ *SEBAB YANG MENGANTARKAN PADA MUNCULNYA BID'AH*

*Diantaranya* :

1. Ketidak tahuan tentang hukum-hukum agama.


2. Mengikuti hawa nafsu.
3. Fanatik terhadap suatu pendapat atau seorang tokoh.
4. Menyerupai orang kafir.
5. Bersandar pada hadits-hadits palsu yang tidak ada asalnya.
6. Adat-adat kebiasaan dan mitos yang tidak ada dalil dari syari'at serta tidak masuk diakal.

❇ *DUA KAIDAH PENTING YANG BERFAIDAH DALAM MENGETAHUI BID'AH DAN


BANTAHANNYA* :

1🕋 Asal dari ibadah adalah terlarang dan tawaqquf sampai datang dalil yang
mensyari'atkannya.

2🕋 Setiap ibadah yang dibutuhkan pelaksanannya dan pendorongnya ada pada zaman Nabi
shollallohu 'alaihi wasallam akantetapi Nabi shollallohu 'alaihi wasallam dan para
sahabatnya yang mulia tidak melakukannya maka itu menunjukkan tidak disyari'atkannya
ibadah tersebut.

❇ *DUA PERINGATAN PENTING*

● *Pertama* : Berkata Imam Malik rohimahullohu ta'ala : "Barangsiapa yang membuat


kebid'ahan dalam islam, kemudian ia memandangnya baik, maka sungguh ia telah menuduh
bahwa Nabi Muhammad sholallohu 'alaihi wasallam telah mengkhianati risalah,
karena Allah ta’ala telah berfirman, “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu
agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridai Islam itu Jadi
agama bagimu.” (QS. al-Maidah: 3).
Maka perkara yang pada hari ayat ini diturunkan bukan agama maka sekarang juga bukan
merupakan agama.”

● *Kedua* : Berkata Syaikh Al-albany rohimahullohu ta'ala : "Wajib untuk kita ketahui bahwa
sekecil bid'ah dalam agama yang dilakukan seseorang hukumnya adalah diharamkan, maka
tidak ada bid'ah -sebagaimana yang disangka sebagian orang- hanya pada tingkat makruh
saja.

❇ *SEBAGIAN BID'AH YANG TERSEBAR PADA UMAT ISLAM* :


1. Perayaan maulid (hari kelahiran) Nabi dan juga maulid-maulid lainnya.

2. Perayaan malam isro' mi'roj.

3. Perayaan malam nishfu sya'ban (pertengahan bulan sya'ban).

4. Perayaan hari ulang tahun.

5. Bertabarruk dengan tempat-tempat, peninggalan-peninggalan dan para tokoh yang masih


hidup maupun yang sudah meninggal.

6. Dzikir berjama'ah.

7. Meminta pembacaan surat al-fatihah untuk ruh-ruh yang sudah meninggal pada
kesempatan tertentu.

8. Mengkhususkan bulan rojab dengan umroh dan ibadah-ibadah khusus.

9. Mengeraskan niat ketika sholat.

10. Bertawassul dengan kedudukan dan kebenaran seseorang.

❇ *KITAB-KITAB YANG BERFAIDAH UNTUK MENGETAHUI BID'AH* :

1. "At-tahdzir minal bida'" karya Asy-syaikh Abdul Aziz bin baz rohimahulloh.

2. "As-sunan wal-mubtadi'aat" karya Asy-syaikh Muhammad 'abdussalan al-qusyairy.

3. "Al-bida' wal muhdatsaat wa maa laa ashla lahu" karya Hamud Al-mathor.

4. "Al-ibda' fi mudhooril-ibtida'" karya Syaikh 'Ali mahfudz.

5. "Al-bida' al-hauliyyah" karya Abdulloh At-tuwaijiry.

❇ *FAIDAH*

*Mutaba'ah* (mengikuti Nabi shollallohu 'alaihi wasallam) *tidak bisa terwujud kecuali jika
amalan tersebut sesuai syari'at dalam 6 perkara* :
1. Sebab
2. Jenis
3. Ukuran
4. Tata cara
5. Waktu
6. Tempat
*Contoh jika menyelisihi salah satu dari 6 perkara diatas* :
1. Menyelisihi sebabnya : seperti orang yang sholat dua roka'at dengan sebab turunnya
hujan.
2. Menyelisihi jenisnya : seperti orang yang mengeluarkan zakat fitri dengan uang.
3. Menyelisihi ukurannya : seperti orang yang melakukan sholat maghrib dengan 4 roka'at
secara sengaja.
4. Menyelisihi tata caranya : seperti orang yang berwudhu memulai dengan membasuh
kakinya dan menutup dengan membasuh wajahnya.
5. Menyelisihi waktunya : seperti orang yang menyembelih hewan kurban pada bulan
romadhon.
6. Menyelisihi tempatnya : seperti orang yang beri'tikaf padang pasir.

Wallohu 'alam.

🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 115-117.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 56*

♻ *DAKWAH KEPADA TAUHID* ♻

Berdakwah dijalan Allah merupakan perkara yang besar dan keutamaannya yang agung, itu
merupakan tugas para rosul dan nabi serta medan yang dilalui oleh orang-orang sholih dan
para wali.

● *Allah ta'ala berfirman* :

َ ‫سنَ َﺔ ۖ َو َجاد َْل ُه ْم بَالهﺗَي ه‬


َ ْ‫َي أَح‬
‫سن‬ َ ‫ظ َﺔ ْال َح‬
َ ‫سبَي َل َربَّكَ بَ ْالحَ ْك َم َﺔ َو ْال َم ْو َع‬
َ ‫ع إَلَ َٰى‬
ُ ‫ۚ ُا ْد‬

"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik."
[ An-Nahl : 125 ]

● Dan *Allah subhanahu wata'ala berfirman* :

‫َّللاَ َو َما أَنَا مَ نَ ْال ُم ْش َركَين‬ ُ ‫يرﺓٍ أَنَا َو َم َن اﺗهبَعَنَي َو‬


‫س ْب َحانَ ه‬ َ ‫ص‬َ َ‫علَى ب‬ َ ‫سبَيلَي أ َ ْدعُو إَلَى ه‬
َ ‫َّللا‬ َ ‫ُﻗُ ْل َه َذ َه‬

Katakanlah: "Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak
(kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk
orang-orang yang musyrik".
[ QS. Yusuf : 108 ]

● *Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda* :

‫َّللاَ ْل َ ْن يُ ْه َدﻯ بَكَ َر ُج ٌل َواحَ ٌد َخي ٌْر لَكَ مَ ْن ُح ْم َر النهعَم‬


‫ُفَ َو ه‬

“Demi Allah, sungguh satu orang saja diberi petunjuk (oleh Allah) melalui perantaraanmu,
maka itu lebih baik dari unta merah.”
[ Muttafaq 'alaih

● Dan *Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda* :

َ ‫ﺹ ذَلَكَ م َْن أ ُ ُج ْو َر َه ْم‬


‫ش ْيئًا‬ ُ ُ‫جْر مَ ثْ ُل أ ُ ُج ْو َر َم ْن ﺗَبَعَه ُ َال يَ ْنق‬
َ َ ‫عا إَلَى ُهدًﻯ َكانَ لَهُ مَنَ اْْل‬
َ ‫َم ْن َد‬

"Barangsiapa mengajak (manusia) kepada petunjuk, maka baginya pahala seperti pahala
orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun."
[ HR. Muslim ]

❇ *TAUHID MERUPAKAN SESUATU YANG PALING PERTAMA KALI UNTUK


DIDAKWAHKAN*
Suatu kewajiban yang paling pertama kali untuk diketahui, difahami, dipraktekkan dan
didakwahi adalah tauhid.

*Dalilnya sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika mengutus Mu’adz Rodhiyallohu
anhu ke Yaman* :

ُ ‫ش َها َدﺓ ُ أ َ ْن َال إَ َٰلـهَ إَ هال هللاُ َوأ َ هن ُم َح همدًا َر‬


" ‫ " إَلَى أ َ ْن‬: ‫س ْو ُل هللاَ " َوفَ ْي َر َوايَ ٍﺔ‬ ٍ ‫سﺗ َﺄْﺗَ ْي ﻗَ ْو ًما أ َ ْه َل َكﺗ َا‬
َ ‫ فَ ْليَ ُك ْن أ َ هو َل َما ﺗ َ ْدع ُْو ُه ْم إَلَ ْى َه‬، ‫ﺏ‬ َ َ‫إَنهك‬
‫" ُي َُو َ ّحدُوا هللا‬

"Sesungguhnya engkau akan mendatangi satu kaum Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani), maka
*hendaklah pertama kali yang kamu sampaikan kepada mereka ialah syahadat Lâ Ilâha
Illallâh wa anna Muhammadar Rasûlullâh"*
dalam riwayat lain disebutkan, *"Sampai mereka mentauhidkan Allâh."*
[ muttafaq 'alaih ]

❇ *DIANTARA SARANA UNTUK BERDAKWAH KEPADA TAUHID*

Ini sebagian wasilah atau sarana yang cocok untuk semuanya, yang tidak ada kesulitan
yang begitu besar padanya, yaitu :

1. Mencetak dan menyebarkan buku-buku atau buletin-buletin yang berisi ajakan kepada
tauhid.

2. Mengajak para pebisnis untuk menanamkan sahamnya dalam menerbitkan buku-buku


tentang tauhid dan aqidah.

3. Menyalin dan membagikan kaset-kaset yang menjelaskan dan menerangkan serta


menyeru kepada tauhid.

4. Menyampaikan kalimat, nasehat, khutbah atau ceramah tentang tauhid bagi yang mampu
melakukan itu, atau melakukan kordinasi dan pengturan tentang hal itu dengan para ulama
dan para da'i.

5. Mengajarkan anak-anak dan istri dirumah tentang dasar-dasar tauhid dan mengajarkan
mereka buku-buku aqidah serta memberikan mereka hadiah dan motivasi untuk itu.

Wallohu 'alam.

🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 118-119.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 57*

♻ *BUKU-BUKU TAUHID DAN AQIDAH YANG PENTING* ♻

Inilah daftar yang berguna tentang *buku-buku tauhid dan aqidah,* aku nasehatkan
kepadamu wahai saudaraku sesama muslim untuk :
1. *Memilikinya,*
2. Dan *membacanya.*

Agar bisa *menambah pengetahuan tentang agamamu, mengenal jalan-jalan keselamatan


dan cara mendapatkan keberhasilan.* orang yang menempuhnya akan sukses dan
beruntung, sedangkan orang yang berpaling darinya akan gagal dan rugi.

Ketahuilah wahai saudaraku yang mulia bahwa mempelajari tauhid dan aqidah merupakan
bagian dari fiqih dalam agama yang terbesar.
Sebagian ulama membagi fiqih :

1. Fiqih Akbar
Yang mereka maksud adalah masalah-masalah tauhid dan aqidah.

2. Fiqih Ashghor
Yang mereka maksud adalah fiqih berkaitan tentang hukum-hukum ibadah dan mu'amalat.

❇ *Berikut judul-judul buku dalam masalah tauhid dan aqidah* :

1. Al-ushul ats-tsalatsah (tiga landasan pokok)


2. Al-qowa'idul-arba' (kaidah yang empat)
3. Kasyfu As-syubuhat (menyingkap syubhat)
4. Kitab At-tauhid (kitab tauhid)
Semuanya karya Syaikh mujaddid (pembaharu) Muhammad bin Abdul-wahhab
rohimahulloh.

5. Majmu'ut-tauhid An-najdiyyah (kumpulan tauhid negri Najd)


6. Fathul-majid syarhu kitabit-tauhid (fathul-majid penjelasan dari kitab tauhid)
Karya Syaikh Abdurrohman bin Hasan.

7. Taisirul-'azizil-hamid syarhu kitabut-tauhid (Taisirul-'azizil-hamid penjelasan dari kitab


tauhid)
Karya Syaikh Sulaiman bin Abdulloh.

8. Ma'arijul-qobul
9. A'lamus-sunnah Al-mansyuroh
Keduanya karya Syaikh Hafidz al-hakamy

10. Al-qoulul-mufid 'ala kitabit-tauhid (penjelasan dari kitab tauhid)


Karya Syaikh muhammad bin sholeh Al-'utsaimin.
11. Kitabut-tauhid
12. Al-irsyad ila shohihil-i'tiqod (bimbingan menuju aqidah yang benar)
Keduanya karya Syaikh soleh Al-fauzan.

13. Al-'aqidah Al-wasithiyyah


Karya Syaikhul-islan Ibnu Taimiyyah.

14. Syarhul-Aqidatil-Wasithiyyah (penjelasan dari aqidah wasithiyyah)


Karya Syaikh muhammad bin sholeh Al-'utsaimin.

15. Syarhul-Aqidatil-Wasithiyyah (penjelasan dari aqidah wasithiyyah)


Karya Syaikh soleh Al-fauzan.

16. Al-qowa'idul-mutsla fii shifaatillahi wa asmaa-ihi al husna (kaidah utama dalam sifat-sifat
dan nama-nama Allah yang baik)
Karya Syaikh muhammad bin sholeh Al-'utsaimin.

17. Al-'aqidah ath-thohawiyyah beserta penjelasannya,


Karya ibnu abil-'izz al-hanafy.

❇ *Semangatlah untuk membaca buku-buku dan fatwa-fatwa para ulama,* seperti :

1. Syaikhul-islam Ibnu Taimiyyah.


2. Dan muridnya beliau yaitu Imam Ibnul-qoyyim.
3. Syaikhul-islam Muhammad bin Abdul-wahhab dan anak cucunya dari kalangan imam-
imam dakwah.
4. Syaikh Abdul-'aziz bin Abdulloh bin Baz
5. Syaikh muhammad bin sholeh Al-'utsaimin.
6. Syaikh Abdulloh Al-jibrin
7. Syaikh soleh Al-fauzan

*Dan selain mereka dari kalangan ulama-ulama islam yang dikenal dengan tauhid yang
benar dan aqidah yang lurus.*

🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 120-122.

*NB* :
- *Judul-judul buku yang disebutkan diatas semuanya dalam bahasa arab,* akantetapi
*sebagian besar sudah diterjemahkan kedalam bahasa indonesia,* maka bagi yang belum
bisa berbahasa arab silahkan baca buku terjemahannya.
- *Namun ketika membeli buku terjemahan, usahakan memilih buku yang penterjemah atau
penerbitnya dari orang-orang yang bermanhaj salaf.*
Wallohu 'alam.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 58*

♻ *PENUTUP* ♻

Pada penutup tulisan ini saya tujukan kepada Allah ta'ala pujian dan rasa syukur atas apa
yang Allah ta'ala berikan berupa taufiq dan kemudahan.
Dan saya berharap tulisan ini bisa membantu dalam menjelaskan tauhid, dan berperan
dalam pendekatan berkaitan dengan hukum-hukumnya serta memudahkan permasalahan -
permasalahan yang ada didalamnya.
Sebagaimana juga saya meminta kepada Allah yang maha tinggi dan maha kuasa untuk
membalas dengan balasan yang paling baik bagi setiap orang yang berperan dalam
menyebarkan dan mencetak tulisan ini, serta memperbesar pahala dan ganjaran bagi
mereka.

‫وصلى هللا وسلم على نبينا محمد وعلى ﺁله وصحبه أجمعين‬

Wallohu 'alam.

🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 123.

SILSILAH lainnya di chanel telegram :


https://t.me/silsilahfaidahpelajaran

"Silahkan di sebarkan kepada yang lain, semoga hal ini menjadi sebab kebaikan untuk kita
semua"

Anda mungkin juga menyukai