? - SILSILAH AQIDAH TAUHID - ? @minhajul Muslimah
? - SILSILAH AQIDAH TAUHID - ? @minhajul Muslimah
*Bagian : 01*
♻ *MAKNA TAUHID* ♻
Contoh :
▪ jika engkau mengatakan : [ اليخرج من البيت أحد إال محمدtidak keluar dari rumah ahadun
(seorangpun) kecuali muhammad].
Makna ucapan ini adalah *( وحدت محمداengkau menjadikan muhammad satu-satunya)* orang
yang keluar dari rumah.
▪ jika engkau mengatakan : ( ال يقوم من المجلس أحد إالخالد فقطtidak bangun dari majlis ahadun
(seorangpun) kecuali kholid saja.
Makna ucapan ini adalah *( وحدت خالداengkau menjadikan kholid satu-satunya)* orang yang
bangun dari majlis.
♻ *PEMBAGIAN TAUHID* ♻
1🕋 *TAUHID RUBUBIYYAH*
▪ *Diantara dalilnya* :
○ surat Al-A’raaf ayat 54
ُﻗُﻞْ مَﻦْ يَﺮْﺯُﻗُﻜُﻢْ مَﻦَ الﺴَّﻤَاﺀَ وَالْﺄَرْضَ أَمَّﻦْ يَﻤْلَﻚُ الﺴَّﻤْﻊَ وَالْﺄَبْﺼَارَ وَمَﻦْ يُﺨْﺮَجُ الْﺤَيَّ مَﻦَ الْﻤَﻴَّﺖَ وَيُﺨْﺮَجُ الْﻤَﻴَّﺖَ مَﻦَ الْﺤَيَّ وَمَﻦْ يُﺪَبَّﺮ
ُالْﺄَمْﺮَ ۚ فَﺴَﻴَقُﻮلُﻮنَ اللَّهُ ۚ فَقُﻞْ أَفَلَا ﺗَﺘَّقُﻮن
Katakanlah: "Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah
yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan
yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang
mengatur segala urusan?" Maka mereka akan menjawab: "Allah". Maka katakanlah
"Mangapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya)?"
▪ *Diantara dalilnya* :
“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah-
Ku”.
س ْلنَا مَ ن ﻗَ ْبلَكَ مَ ن هرسُو ٍل إَالهنُوحَ ي إَلَ ْي َه أَنهه ُ آل إَلَهَ إَآل أَنَا فَا ْعبُدُون
َ ُ َو َمآأ َ ْر
"Dan Kami tidak mengutus seorang rasul sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan
kepadanya : “Bahwasanya tidak ada Ilah(yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah
olehmu sekalian akan Aku”."
▪ maknanya adalah *mensifati Allah ta'ala dengan sifat yang Allah tetapkan sendiri (dalam al
quran) maupun yang Rosululloh tetapkan (dalam hadits)* dari sifat-sifat yang sempurna dan
mulia, *tanpa takyif (mengilustrasikan) tamtsil (menyerupakan), tahrif (menyimpangkan), dan
ta'thil (menolak)*.
▪ *Diantara dalilnya* :
“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha
Melihat.”
َ ّۚلِل أٱْلَسأ َما ٓ ُء أٱل ُحسأ ن ََٰى فَ أٱدعُوهُ َب َه ۖا َوذَ ُرواْ ٱلهذَينَ ي أُلحَ دُونَ ف َٓي أَسأ َٰ َٓمئَ َهۦ
سي أُجﺯَ أونَ َما َكانُواْ َيعأ َملُون َ ُ َو َ ه
Wallohu 'alam.
🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 7-8.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 02*
1🕋 *Pembagian tauhid yang tiga* tersebut *saling ada keterikatan*, setiap bagian tidak bisa
menafikan/meniadakan bagian yang lainnya, maka *siapa saja yang mendatangkan satu
bagian dari tauhid* dan *tidak mendatangkan bagian yang lainnya*, *bukanlah ia sebagai
orang yang bertauhid*.
ُﻗُﻞْ مَﻦْ يَﺮْﺯُﻗُﻜُﻢْ مَﻦَ الﺴَّﻤَاﺀَ وَالْﺄَرْضَ أَمَّﻦْ يَﻤْلَﻚُ الﺴَّﻤْﻊَ وَالْﺄَبْﺼَارَ وَمَﻦْ يُﺨْﺮَجُ الْﺤَيَّ مَﻦَ الْﻤَﻴَّﺖَ وَيُﺨْﺮَجُ الْﻤَﻴَّﺖَ مَﻦَ الْﺤَيَّ وَمَﻦْ يُﺪَبَّﺮ
ُالْﺄَمْﺮَ ۚ فَﺴَﻴَقُﻮلُﻮنَ اللَّهُ ۚ فَقُﻞْ أَفَلَا ﺗَﺘَّقُﻮن
Katakanlah: "Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah
yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan
yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang
mengatur segala urusan?" Maka mereka akan menjawab: "Allah". Maka katakanlah
"Mangapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya)?"
( QS. Yunus : 31 )
3🕋 *Tauhid uluhiyyah adalah pembahasan dakwah para rosul*, karena *tauhid uluhiyyah
merupakan asas/pondasi dasar* yang *dibangun diatasnya seluruh amalan*.
*Tanpa merealisasikannya* membuat *seluruh amalan tidak akan sah*. Karena jika tidak
merealisasikan tauhid berarti muncul lawannya yaitu syirik.
Dan *pertentangan yang terjadi* antara *para rosul dan umat-umatnya* adalah *berporos
pada tauhid uluhiyyah*.
Maka *wajib untuk menaruh perhatian dengan tauhid ini*, serta *mempelajari permasalahan-
permasalahan* yang berkaitan dengaannya, dan *memahami landasan-landasannya*.
Wallaho 'alam.
🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail, hal. 9.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 03*
*Yang terbesar* dari *pilar-pilar rukun islam* yang agung adalah *tauhid*. Tidak mungkin
seseorang *masuk islam* kecuali jika ia *bersyahadat dengan tauhid*, mengakui
penghambaan kepada Allah serta meniadakan segala sesuatu selain-Nya.
Rosululloh shollallohu 'alayhi wasallam bersabda:
ُبُﻨَيَ الْﺈَسْلَامُ عَلَى خَﻤْﺲٍ شَهَادَﺓَ أَنْ لَا إَلَهَ إَلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُﺤَﻤَّﺪًا رَسُﻮلُ اللَّهَُ وَإَﻗَامَ الﺼَّلَاﺓَ وَإَيﺘَاﺀَ الﺰَّكَاﺓَ وَحَﺞَّ الْﺒَﻴْﺖَ وَصَﻮْمَ رَمَﻀَان
ُ
*“Islam dibangun di atas lima* (tonggak):
*Syahadat Laa ilaaha illa Allah* dan (syahadat) Muhammad Rasulullah;
menegakkan shalat,
membayar zakat,
hajji,
dan puasa Ramadhan”.
[ muttafaq 'alaih ].
2🕋 *Tauhid* adalah *perkara yang paling penting* dan *kewajiban yang paling pertama*.
*Tauhid lebih didahulukan* diatas *seluruh amalan* lainnya, dan juga *lebih didahulukan*
dari *perkara-perkara penting* lainnya, karena *kedudukannya yang besar* dan *urgensinya
yang agung*.
*Tauhid* merupakan *perkara pertama yang harus didakwahkan*, sebagaimana sabda
Rosululloh shollallahu 'alayhi wasallam kepada mu'adz ketika beliau mengutusnya ke yaman
:
إَلَى: – ٍ فَلْﻴَﻜُﻦْ أَوَّلَ مَا ﺗَﺪْعُﻮْهُﻢْ إَلَﻯْهَ شَهَادَﺓُ أَنْ لَا إَلَٰـهَ إَلَّا اللهُ وَأَنَّ مُﺤَﻤَّﺪًا رَسُﻮْلُ اللهَ – وَفَيْ رَوَايَﺔ، ٍإَنَّﻚَ سَﺘَﺄْﺗَيْ ﻗَﻮْمًا أَهْﻞَ كَﺘَاﺏ
ُأَنْ يُﻮَحَّﺪُوا الله
"Sesungguhnya engkau akan mendatangi satu kaum Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani), maka
hendaklah *pertama kali* yang *kamu sampaikan* kepada mereka ialah *syahadat Lâ Ilâha
Illallâh* wa anna Muhammadar Rasûlullâh -dalam riwayat lain disebutkan, ‘Sampai *mereka
mentauhidkan Allah*."
*Tauhid* merupakan *syarat sahnya ibadah* dan *asas diterimanya suatu ibadah*.
Suatu *ibadah tidak dinamakan ibadah* kecuali *diiringi dengan tauhid*, sebagaimana
*sholat tidak dinamakan sholat* kecuali *diiringi dengan bersuci.*
apabila *syirik masuk pada sebuah ibadah* maka *bisa rusak ibadah* tersebut,
sebagaimana *hadats apabila masuk kedalam thoharoh* (bisa
merusaknya/membatalkannya).
Sehingga ibadah tanpa tauhid akan menjadi syirik yang bisa merusak dan menghapus
amalan, serta menyebabkan pelakunya kekal di neraka.
4🕋 *Tauhid merupakan sebab datangnya keamanan dan petunjuk di dunia dan akhirat*.
ُالَّﺬَيﻦَ ﺁمَﻨُﻮا وَلَﻢْ يَلْﺒَﺴُﻮا إَيﻤَانَهُﻢْ بَﻈُلْﻢٍ أُولََٰﺌَﻚَ لَهُﻢُ الْﺄَمْﻦُ وَهُﻢْ ُمهْﺘَﺪُون
" Orang-orang yang *beriman* dan *tidak mencampuradukkan iman* mereka dengan
*kedzoliman*, mereka itulah yang *mendapat keamanan* dan mereka itu adalah orang-
orang yang *mendapat petunjuk*."
[ QS Al-Baqoroh : 82 ]
*Syirik* adalah *kedzoliman yang paling dzolim* sedangkan *tauhid* adalah *keadian yang
paling adil*.
Wallaho 'alam.
🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail, hal. 10-11.
"Silahkan di sebarkan kepada yang lain, semoga hal ini menjadi sebab kebaikan untuk kita
semua"
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 04*
5🕋 *Tauhid merupakan sebab masuknya ke surga dan selamat dari api neraka*.
وأن عﻴﺴى عﺒﺪ الله ورسﻮله وكلﻤﺘه ألقاها إلى مﺮيﻢ وروﺡ، وأن مﺤﻤﺪاً عﺒﺪه ورسﻮله،مﻦ شهﺪ أن ال إله إال الله وحﺪه ال شﺮيﻚ له
والﻨار حق أدخله الله الﺠﻨﺔ على ما كان مﻦ العﻤﻞ، والﺠﻨﺔ حق،مﻨه
“Barangsiapa yang *bersyahadat (bersaksi) bahwa tidak ada ilah (sesembahan) yang
berhak disembah selain Allah semata*, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan bersaksi bahwa
Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya, dan ‘Isa adalah hamba dan rasul-Nya, dan
kalimat yang disampaikan-Nya kepada Maryam serta ruh dari-Nya, dan bersaksi bahwa
surga dan neraka benar adanya, maka *Allah akan memasukkannya* ke *dalam surga*,
sesuai amal yang telah dikerjakakannya”
[ muttafaq 'alaih ]
يَﺒْﺘَﻐَى بَﺬَلَﻚَ وَجْهَ اللَّه. ُُفَﺈَنَّ اللَّهَ حَﺮَّمَ عَلَى الﻨَّارَ مَﻦْ ﻗَالَ الَ إَلَهَ إَالَّ اللَّه
“Sesungguhnya *Allah mengharamkan dari neraka*, bagi siapa yang *mengucapkan laa
ilaha illallah* (tiada sesembahan yang benar disembah selain Allah) yang dengannya
*mengharap wajah Allah* ”
[ muttafaq 'alaih ]
ُفَﺈَذَا رَكَﺒُﻮا فَي الْﻔُلْﻚَ دَعَﻮُا اللَّهَ مُﺨْلَﺼَﻴﻦَ لَهُ الﺪَّيﻦَ فَلَﻤَّا نَﺠَّاهُﻢْ إَلَى الْﺒَﺮَّ إَذَا هُﻢْ يُﺸْﺮَكُﻮن
"Maka apabila mereka naik kapal *mereka berdoa kepada Allah* dengan *memurnikan
ketaatan kepada-Nya*; maka tatkala *Allah menyelamatkan mereka* sampai ke darat, tiba-
tiba mereka (kembali) mempersekutukan (Allah)."
[QS Al ankabut : 65]
○ b. Adapun *Wali-walinya* maka *Allah selamatkan* mereka dari *bencana* dan *kesulitan*
di *dunia dan akhirat*, maka ini adalah sunnatulloh yang terjadi pada hamba-hambanya.
Tidak ada yang bisa menolak kesulitan dunia yang semisal dengan tauhid, olehkarenanya
do'a ketika dalam kesulitan adalah dengan tauhid.
Doa dzun-nuun (nabi yunus) yang ditimpa kesuliatan, tidaklah ia berdoa dengan kalimat
tauhid kecuali Allah bukakan kesulitannya dengan tauhid tersebut.
Maka *tidak ada yang menjerumuskan* seseorang *kedalam bencana yang besar* kecuali
*kesyirikan*,
dan *tidak ada yang menyelamatkan dari bencana besar* tersebut kecuali dengan *tauhid,*
sehingga *tauhid* merupakan *tempat berlindung* dan *bersandar* bagi *para makhluknya*,
juga menjadi *benteng* dan *penolongnya*.
"Dan aku tidak *menciptakan jin dan manusia* melainkan supaya *mereka menyembah
kepadaku*"
[QS Adz-dzaariyaat : 56]
Wallaho 'alam.
🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail, hal. 11-12.
"Silahkan di sebarkan kepada yang lain, semoga hal ini menjadi sebab kebaikan untuk kita
semua"
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 05*
ُشَهَﺪَ اللَّهُ أَنَّهُ *لَا إَلََٰهَ إَلَّا هُﻮ*َ وَالْﻤَلَائَﻜَﺔُ وَأُولُﻮ الْعَلْﻢَ ﻗَائَﻤًا بَالْقَﺴْﻂَ ۚ لَا إَلََٰهَ إَلَّا هُﻮَ الْعَﺰَيﺰُ الْﺤَﻜَﻴﻢ
" Allah menyatakan bahwasanya *tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah)*,
Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan
yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana."
[ QS Ali Imron : 18 ]
“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya *tidak ada sesembahan yang benar selain Allah.* ”
[ QS. Muhammad : 19 ]
1. *Laa ma'buuda illalloh / ( ال معﺒﻮد إال اللهTiada Tuhan / Sesembahan Selain Allah)*.
Ini adalah *makna* yang *salah* karena *mengandung makna* : bahwa *setiap yang
disembah* baik *benar* maupun *salah* adalah *Allah*.
● *Dalilnya* :
" ... maka barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka
sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang ..."
kalimat *( ُفَﻤَﻦْ يَﻜْﻔُﺮْ بَالﻄَّاﻏُﻮتmaka barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut)* adalah *nafy /
peniadaan*.
Sedangkan kalimat *( ُوَيُﺆْمَﻦْ بَاللَّهdan beriman kepada Allah)* adalah *itsbat / penetapan*.
إَلَّا الَّﺬَﻱ فَﻄَﺮَنَي فَﺈَنَّهُ سَﻴَهْﺪَيﻦ.َُوَإَذْ ﻗَالَ إَبْﺮَاهَﻴﻢُ لَﺄَبَﻴهَ وَﻗَﻮْمَهَ إَنَّﻨَي بَﺮَاﺀٌ مَﻤَّا ﺗَعْﺒُﺪُون.
" Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya: "Sesungguhnya *aku
tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu sembah*, tetapi *(aku menyembah)
Tuhan Yang menjadikanku*; karena sesungguhnya Dia akan memberi hidayah kepadaku".
Kalimat *ُإَنَّﻨَي بَﺮَاﺀٌ مَﻤَّا ﺗَعْﺒُﺪُون. ( Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa
yang kamu sembah)* adalah *nafy / peniadaan*.
Sedangkan kalimat *( إَلَّا الَّﺬَﻱ فَﻄَﺮَنَيtetapi (aku menyembah) Tuhan Yang menjadikanku)*
adalah *itsbat / penetapan.*
Wallaho 'alam.
🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail, hal. 13-14.
"Silahkan di sebarkan kepada yang lain, semoga hal ini menjadi sebab kebaikan untuk kita
semua"
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 06*
❇ Penyebutan *syarat* LAA ILAAHA ILLOH / * ُلَا إَلَهَ إَلَّا اللَّهsecara umum.*
Kalimat *LAA ILAAHA ILLOH* (* )لَا إَلَهَ إَلَّا اللَّهtidak akan bermanfaat bagi yang
mengucapkannya* kecuali *apabila ia merealisasikan syarat-syaratnya* yang *berjumlah 8*,
yaitu :
❇ Penyebutan *syarat LAA ILAAHA ILLOH* / * ُلَا إَلَهَ إَلَّا اللَّهsecara rinci*.
*Maknanya* : *mengilmui tentang makna laa ilaaha illallohu* yaitu *nafy* (meniadakan
sesembahan selain Allah ta'ala) dan *itsbat* (menetapkan hanya Allah ta'ala satu-satunya
yang berhak disembah)
“Maka *ilmuilah/ketahuilah*, bahwa sesungguhnya tidak ada sesembahan yang benar selain
Allah. ”
[QS. Muhammad : 19]
ُإَنَّﻤَا الْﻤُﺆْمَﻨُﻮنَ الَّﺬَيﻦَ ﺁَمَﻨُﻮا بَاللَّهَ وَرَسُﻮلَهَ ثُﻢَّ لَﻢْ يَﺮْﺗَابُﻮا وَجَاهَﺪُوا بَﺄَمْﻮَالَهَﻢْ وَأَنْﻔُﺴَهَﻢْ فَي سَﺒَﻴﻞَ اللَّهَ أُولَﺌَﻚَ هُﻢُ الﺼَّادَﻗُﻮن
*Maknanya* : *memurnikan seluruh ibadah hanya untuk Allah semata* dan *tidak
memalingkan sesuatupun dari ibadah* tersebut *kepada selain Allah*.
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan *ikhlas
(memurnikan)* keta’atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus. ”
[QS. Al Bayyinah : 5]
*Maknanya* : Engkau *mengucapkan kalimat tauhid*, dan engkau adalah *orang yang jujur
dalam mengucapkannya*, yaitu *sesuai antara hati dan lisan*.
ُوَلَقَﺪْ فَﺘَﻨَّا الَّﺬَيﻦَ مَﻦْ ﻗَﺒْلَهَﻢْ فَلَﻴَعْلَﻤَﻦَّ اللَّهُ الَّﺬَيﻦَ صَﺪَﻗُﻮا وَلَﻴَعْلَﻤَﻦَّ الْﻜَاذَبَﻴﻦ.
"Alif laam miim. Apakah manusia mengira bahwa mereka dibiarkan hanya dengan
mengatakan, "Kami telah beriman,” dan mereka tidak diuji.
Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti
mengetahui *orang-orang yang benar(jujur)* dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta."
[QS : Al-'Ankabut 1-3]
🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
hafidzohullohu, hal 15-16.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 07*
(
L
a
n
j
u
t
a
n
p
e
mbahasan sebelumnya tentang syarat LAA ILAAHA ILLOH / لَا إَلَهَ إَلَّا اللَّهyang ke-5 sampai ke-
8).
*Maknanya* : Engkau *mengucapkan kalimat tauhid* sekaligus engkau adalah *orang yang
mencintai Allah dan RosulNya* shollallohu 'alayhi wa sallam, serta *mencintai kalimat ini dan
apa yang ditunjuk dengannya*.
ُوَمَﻦَ الﻨَّاسَ مَﻦْ يَﺘَّﺨَﺬُ مَﻦْ دُونَ اللَّهَ أَنْﺪَادًا يُﺤَﺒُّﻮنَهُﻢْ كَﺤُﺐَّ اللَّهَ وَالَّﺬَيﻦَ ﺁَمَﻨُﻮا أَشَﺪُّ حُﺒًّا لَلَّه
*Maknanya* : *Berlepas diri* dari *peribadatan selain Allah*, dan *meyakini bahwa itu adalah
batil (salah)*.
ُفَﻤَﻦْ يَﻜْﻔُﺮْ بَالﻄَّاﻏُﻮتَ وَيُﺆْمَﻦْ بَاللَّهَ فَقَﺪَ اسْﺘَﻤْﺴَﻚَ بَالْعُﺮْوَﺓَ الْﻮُثْقَى لَا انْﻔَﺼَامَ لَهَا وَاللَّهُ سَﻤَﻴﻊٌ عَلَﻴﻢ
“Maka barangsiapa *mengingkari thoghut* (sesembahan selain Allah) dan hanya beriman
kepada Allah, maka sesungguhnya dia telah berpegang teguh dengan ikatan yang amat
kokoh (yakni kalimat Laa ilaaha illallah), yang tidak akan putus, dan Allah Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui.”
[QS. Al-Baqarah : 256]
Wallaho 'alam.
🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 17.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 08*
ُلَقَﺪْ جَاﺀَكُﻢْ رَسُﻮلٌ مَﻦْ أَنْﻔُﺴَﻜُﻢْ عَﺰَيﺰٌ عَلَﻴْهَ مَا عَﻨَﺘُّﻢْ حَﺮَيﺺٌ عَلَﻴْﻜُﻢْ بَالْﻤُﺆْمَﻨَﻴﻦَ رَﺀُوﻑٌ رَحَﻴﻢ
"Sungguh telah datang kepadamu *seorang Rasul dari kaummu sendiri*, berat terasa
olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat
belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin."
[QS At-Taubah : 128]
Yaitu: *pembenaran* yang pasti dari *lubuk hati*, yang kemudian *disepakati* dengan
*ucapan lisan* bahwasanya *nabi muhammad* adalah *Hamba Allah* dan *Rosul-Nya* yang
*diutus* kepada dua golongan yaitu *jin dan manusia* secara keseluruhan.
وَأَنَّهُ لَﻤَّا ﻗَامَ عَﺒْﺪُ اللَّهَ يَﺪْعُﻮهُ كَادُوا يَﻜُﻮنُﻮنَ عَلَﻴْهَ لَﺒَﺪًا
✅ Maka *Beliau* adalah *seorang Rosul* yang *tidak boleh didustakan*, dan *seorang
Hamba* yang *tidak boleh disembah*.
❇ *Syarat-syarat syahadat Muhammad Rosululloh* dan yang dituntut dari syahadat tersebut
:
4🕋 Tidak *beribadah kepada Allah* kecuali dengan sesuatu yang *beliau syari'atkan*.
Wallaho 'alam.
🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 18-19.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 09*
❇ *PENGERTIAN SYIRIK*
● Adapun pengertian *menurut syar'iat* adalah : *Penyamaan selain Allah dengan Allah
pada sesuatu yang menjadi kekhususan bagi Allah*.
❇ *PEMBAGIAN SYIRIK*
1🕋 *Syirik Besar mengeluarkan pelakunya* dari *agama islam*, sedangkan *syirik kecil tidak
mengeluarkan* dari *agama islam.*
2🕋 *Syirik besar* menyebabkan *pelakunya kekal di neraka*, sedangkan *syirik kecil tidak
menyebabkan pelakunya kekal di neraka*, apabila ia memasukinya.
3🕋 *Syirik besar menghapus seluruh amalan*, sedangkan *syirik kecil tidak menghapus
seluruh amalan*, tetapi *hanya menghapus amalan* yang *tercampuri riya saja*.
4🕋 *Syirik besar* menyebabkan *pelakunya halal darah* dan *hartanya* (boleh diperangi-
pent) , sedangkan *syirik kecil tidak menjadikan halal* kedua hal tersebut.
Wallohu 'alam.
🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 20.
"Silahkan di sebarkan kepada yang lain, semoga hal ini menjadi sebab kebaikan untuk kita
semua"
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 10*
ُفَﺈَذَا رَكَﺒُﻮا فَي الْﻔُلْﻚَ دَعَﻮُا اللَّهَ مُﺨْلَﺼَﻴﻦَ لَهُ الﺪَّيﻦَ فَلَﻤَّا نَﺠَّاهُﻢْ إَلَى الْﺒَﺮَّ إَذَا هُﻢْ يُﺸْﺮَكُﻮن
Artinya: “Maka apabila mereka naik kapal *mereka berdo’a kepada Allah* dengan
*memurnikan keta’atan kepada-Nya*; maka tatkala *Allah menyelamatkan mereka* sampai
ke darat, tiba-tiba *mereka mempersekutukan*.”
[QS Al-Ankabut :65]
. َمَﻦ كَانَ يُﺮَيﺪُ الْﺤَﻴَاﺓَ الﺪُّنْﻴَا وَﺯَيﻨَﺘَهَا نُﻮَﻑَّ إَلَﻴْهَﻢْ أَعْﻤَالَهُﻢْ فَﻴهَا وَهُﻢْ فَﻴهَا الَ يُﺒْﺨَﺴُﻮن
ُ أُوْلَـﺌَﻚَ الَّﺬَيﻦَ لَﻴْﺲَ لَهُﻢْ فَي اآلخَﺮَﺓَ إَالَّ الﻨَّارُ وَحَﺒَﻂَ مَا صَﻨَعُﻮاْ فَﻴهَا وَبَاﻃَﻞٌ مَّا كَانُﻮاْ يَعْﻤَلُﻮن.
3🕋 *Syirik Keta’atan*
اﺗَّﺨَﺬُواْ أَحْﺒَارَهُﻢْ وَرُهْﺒَانَهُﻢْ أَرْبَاباً مَّﻦ دُونَ اللّهَ وَالْﻤَﺴَﻴﺢَ ابْﻦَ مَﺮْيَﻢَ وَمَا أُمَﺮُواْ إَالَّ لَﻴَعْﺒُﺪُواْ إَلَـهاً وَاحَﺪاً الَّ إَلَـهَ إَالَّ هُﻮَ سُﺒْﺤَانَهُ عَﻤَّا
ُيُﺸْﺮَكُﻮن
*Tafsir tentang ayat diatas* ( Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib
mereka sebagai tuhan selain Allah) *tidak ada pertentangan* padanya ,
Yaitu *mentaati para ulama* dan *ahli ibadah* dalam *kemaksiatan,* (maka ayat diatas )
*bukanlah maknanya mereka menyembah ulama mereka*.
Hal ini *sebagaimana tafsiran nabi* shollallohu 'alayhi wa sallam pada ayat tersebut *kepada
Adi bin Hatim*, ketika beliau bertanya kepadanya, kemudian ia berkata : *kami tidak
menyembah mereka*. Maka kemudian Beliau menyebutkan bahwa *bentuk penyembhahan
mereka* yaitu *ketaatan mereka dalam kemaksiatan*.
ُوَمَﻦَ الﻨَّاسَ مَﻦ يَﺘَّﺨَﺬُ مَﻦ دُونَ اللّهَ أَنﺪَاداً يُﺤَﺒُّﻮنَهُﻢْ كَﺤُﺐَّ اللّه
Wallohu 'alam.
🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 21-22.
"Silahkan di sebarkan kepada yang lain, semoga hal ini menjadi sebab kebaikan untuk kita
semua"
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 11*
: َ خَﻄَﺒَﻨَا رَسُﻮلُ اللهَ صَلَّى اللهُ عَلَﻴْهَ وَسَلَّﻢَ ذَاتَ يَﻮْمٍ فَقَال: َعَﻦْ أَبَي مُﻮْسَى الْﺄَشْعَﺮَﻱَّ ﻗَال
". َ" أَيُّهَا الﻨَّاسُ اﺗَّقُﻮا هَﺬَا الﺸَّﺮْكَ؛ فَﺈَنَّهُ أَخْﻔَى مَﻦْ دَبَﻴﺐَ الﻨَّﻤْﻞ
َ وَهُﻮَ أَخْﻔَى مَﻦْ دَبَﻴﺐَ الﻨَّﻤْﻞَ يَا رَسُﻮلَ الله،َ مَﻦْ شَاﺀَ اللهُ أَنْ يَقُﻮلَ وَكَﻴْﻒَ نَﺘَّقَﻴه: ُفَقَالَ لَه
وَنَﺴْﺘَﻐْﻔَﺮُكَ لَﻤَا لَا نَعْلَﻢ،ُ " اللهُﻢَّ إَنَّا نَعُﻮذُ بَﻚَ مَﻦْ أَنْ نُﺸْﺮَكَ بَﻚَ شَﻴْﺌًا نَعْلَﻤُه: ﻗُﻮلُﻮا: َ" ُ ﻗَال
وَنَﺴْﺘَﻐْﻔَﺮُكَ لَﻤَا لَا نَعْلَﻤُه،ُُاللهُﻢَّ إَنَّا نَعُﻮذُ بَﻚَ مَﻦْ أَنْ نُﺸْﺮَكَ بَﻚَ شَﻴْﺌًا نَعْلَﻤُه
“Ya Allah, sesungguhnya *kami berlindung kepada-Mu* dari *berbuat Syirik kepada-Mu
dengan sesuatu yang kami ketahui*, dan *kami mohon ampun kepada-Mu* dari *sesuatu
yang tidak kami ketahui*.”
[HR. Ahmad dan dihasankan oleh Syaikh Al Albani
Rohimahumalloh].
Wallohu 'alam.
🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 23.
"Silahkan di sebarkan kepada yang lain, semoga hal ini menjadi sebab kebaikan untuk kita
semua"
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 12*
🕋 *Tauhid* adalah *keadaan asal dari manusia*, sedangkan *syirik* adalah *hal yang baru
datang* dan *masuk kemudian*.
Dahulu pada *kaum Nabi Nuh* ‘alaihissalam terjadi sikap *ghuluw (berlebih-lebihan)*
terhadap *orang-orang saleh,* yaitu mereka *melukis gambar-gambar mereka,* yang
kemudian *perkaranya berubah* sehingga *gambar-gambar itu disembah di samping
menyembah Allah*, maka Allah mengutus kepada mereka Nabi Nuh ‘alaihissalam untuk
mendakwahkan mereka kepada tauhid.
Terjadi setelah *Nabi Isa alaihissalam diangkat ke langit*, lalu datang seorang yang
bernama *Paulus*, yang *menampakkan keimanan kepada Al Masih* padahal hanya
*makar* dan *tipuan belaka*, maka ia pun *memasukkan ke dalam agama Nasrani
keyakinan trinitas, penyembahan kepada salib*, dan penyembahan kepada berhala-berhala
lainnya yang banyak.
Terjadi ketika *Amr bin Luhay Al Khuza’iy merubah agama Nabi Ibrahim* dan
*mendatangkan patung-patung ke negeri Hijaz* dan *memerintahkan orang-orang untuk
menyembahnya*.
Terjadi ketika *kaum Syi’ah Bani Fathimiyyah* pada abad ke-4 H *membangun bangunan di
atas kuburan untuk tempat berkumpul* serta *mengadakan beberapa bid'ah maulid* dalam
agama Islam serta bersikap *ghuluw (berlebihan) terhadap orang-orang saleh*.
Demikian pula keyirikan terjadi ketika munculnya *ajaran tashawwuf* yang menyimpang
yang melakukan sikap *ghuluw (berlebihan) terhadap syaikhnya/gurunya* dan *para
pemimpin tarekat.*
Wallohu 'alam.
🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 24-25.
"Silahkan di sebarkan kepada yang lain, semoga hal ini menjadi sebab kebaikan untuk kita
semua"
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 13*
1🕋 *Allah tidak mengampuni dosa kesyirikan* apabila *pelakunya meninggal dunia* dan
*tidak sempat bertobat*.
ُإَنَّ اللّهَ الَ يَﻐْﻔَﺮُ أَن يُﺸْﺮَكَ بَهَ وَيَﻐْﻔَﺮُ مَا دُونَ ذَلَﻚَ لَﻤَﻦ يَﺸَاﺀُ وَمَﻦ يُﺸْﺮَكْ بَاللّهَ فَقَﺪَ افْﺘَﺮَﻯ إَثْﻤاً عَﻈَﻴﻤا
“Sesungguhnya *Allah tidak akan mengampuni dosa syirik*, dan Dia *mengampuni segala
dosa yang selain dari (syirik)* itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang
mempersekutukan Allah, maka sungguh, ia telah berbuat dosa yang besar.”
[QS. An Nisaa’: 48]
ُفَﺈَذَا انﺴَلَﺦَ اْلَشْهُﺮُ الْﺤُﺮُمُ فَاﻗْﺘُلُﻮاْ الْﻤُﺸْﺮَكَﻴﻦَ حَﻴْﺚُ وَجَﺪﺗُّﻤُﻮهُﻢْ وَخُﺬُوهُﻢْ وَاحْﺼُﺮُوهُﻢ
“Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka *bunuhlah orang-orang musyrikin itu
dimana saja kamu jumpai mereka*, tangkaplah mereka, dan kepunglah mereka.”
[QS. At Taubah: 5]
3🕋 *Allah Ta’ala tidak menerima amal orang musyrik*, dan *amalnya yang terdahulu
menjadi debu yang berhamburan*.
“Dan Kami hadapkan segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan *amal itu
(bagaikan) debu yang berterbangan*.”
[QS. Al Furqan: 23]
ُوَلَقَﺪْ أُوحَيَ إَلَﻴْﻚَ وَإَلَى الَّﺬَيﻦَ مَﻦْ ﻗَﺒْلَﻚَ لَﺌَﻦْ أَشْﺮَكْﺖَ لَﻴَﺤْﺒَﻄَﻦَّ عَﻤَلُﻚَ وَلَﺘَﻜُﻮنَﻦَّ مَﻦَ الْﺨَاسَﺮَيﻦ
“Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu,
"*Jika kamu mempersekutukan (Allah)*, niscaya *akan hapuslah amalmu* dan tentulah
kamu termasuk orang-orang yang merugi.”
[QS. Az Zumar:65]
4🕋 *Surga diharamkan baginya* dan *ia akan kekal di neraka*.
ُإَنَّهُ مَﻦ يُﺸْﺮَكْ بَاللّهَ فَقَﺪْ حَﺮَّمَ اللّهُ عَلَﻴهَ الْﺠَﻨَّﺔَ وَمَﺄْوَاهُ الﻨَّارُ وَمَا لَلﻈَّالَﻤَﻴﻦَ مَﻦْ أَنﺼَار
“Sesungguhnya *orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah*, maka pasti *Allah
mengharamkan kepadanya surga,* dan *tempatnya ialah neraka,* tidak ada bagi orang-
orang zalim itu seorang penolong pun.”
[QS. Al Maa’idah: 72]
Wallohu 'alam.
🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 26.
"Silahkan di sebarkan kepada yang lain, semoga hal ini menjadi sebab kebaikan untuk kita
semua"
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 14*
Maksudnya adalah *perusak keislaman* dan *pembatalnya*. Jumlahnya banyak, akan tetapi
yang *paling berbahaya* dan *paling banyak terjadi* ada *sepuluh*:
Diantara contohnya adalah *menyembelih untuk selain Allah*, seperti orang yang
*menyembelih untuk jin* atau *kuburan.*
ُإَنَّ اللّهَ الَ يَﻐْﻔَﺮُ أَن يُﺸْﺮَكَ بَهَ وَيَﻐْﻔَﺮُ مَا دُونَ ذَلَﻚَ لَﻤَﻦ يَﺸَاﺀُ وَمَﻦ يُﺸْﺮَكْ بَاللّهَ فَقَﺪْ ﺿَﻞَّ ﺿَﻼَالً بَعَﻴﺪا
4🕋 *Barangsiapa* yang *berkeyakinan* bahwa *ada petunjuk selain Nabi* shallallahu ‘alaihi
wa sallam yang *lebih sempurna* daripada *petunjuk Beliau,*
atau *berkeyakinan* bahwa *hukum selain nabi* shollallohu ‘alaihi wa sallam *lebih baik*
daripada *hukum Beliau*,
seperti orang-orang yang *mengutamakan hukum thoghut* daripada *hukum Beliau*, maka
dia bisa *kafir.*
الَ ﺗَعْﺘَﺬَرُواْ ﻗَﺪْ كَﻔَﺮْﺗُﻢ بَعْﺪَ إَيﻤَانَﻜُﻢ-- َُﻗُﻞْ أَبَاللّهَ وَﺁيَاﺗَهَ وَرَسُﻮلَهَ كُﻨﺘُﻢْ ﺗَﺴْﺘَهْﺰَئُﻮن
Katakanlah, " *Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya* dan *Rasul-Nya* kamu *selalu berolok-
olok?*"--Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu *kafir sesudah beriman*.”
[QS. At Taubah: 65-66]
7🕋 *Melakukan sihir*,
Diantara *bentuk sihir* yaitu *shorf* dan *'athof* (semisal pengasihan atau pelet)
*Barangsiapa* yang *mempraktekkannya* atau *ridha terhadapnya*, maka dia *kafir*.
ُوَمَا يُعَلَّﻤَانَ مَﻦْ أَحَﺪٍ حَﺘَّى يَقُﻮالَ إَنَّﻤَا نَﺤْﻦُ فَﺘْﻨَﺔٌ فَﻼَ ﺗَﻜْﻔُﺮ
“Sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorang pun sebelum mengatakan,
"Sesungguhnya Kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir."
[QS. Al Baqarah: 102]
Wallohu 'alam.
🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 27.
"Silahkan di sebarkan kepada yang lain, semoga hal ini menjadi sebab kebaikan untuk kita
semua"
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 15*
ُوَمَﻦ يَﺘَﻮَلَّهُﻢ مَّﻨﻜُﻢْ فَﺈَنَّهُ مَﻨْهُﻢْ إَنَّ اللّهَ الَ يَهْﺪَﻱ الْقَﻮْمَ الﻈَّالَﻤَﻴﻦ
“Barang siapa di antara kamu *mengambil mereka menjadi pemimpin*, maka sesungguhnya
*orang itu termasuk golongan mereka.* Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada
orang-orang yang zalim.”
[QS. Al Ma’idah: 51]
9🕋 *Barangsiapa yang berkeyakinan* bahwa *sebagian orang boleh keluar* dari *syariat
Nabi Muhammad* shallallahu ‘alaihi wa sallam, *maka dia kafir*.
ُوَمَﻦ يَﺒْﺘَﻎَ ﻏَﻴْﺮَ اإلَسْﻼَمَ دَيﻨاً فَلَﻦ يُقْﺒَﻞَ مَﻨْهُ وَهُﻮَ فَي اآلخَﺮَﺓَ مَﻦَ الْﺨَاسَﺮَيﻦ
“Barangsiapa *mencari agama selain agama Islam*, maka sekali-kali tidaklah diterima
(agama itu) daripadanya, dan *dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi*.”
[QS. Ali Imran: 85]
1🕋0🕋 *Berpaling dari agama Allah, tidak mau mempelajarinya* dan *mengamalkannya*.
ُوَمَﻦْ أَﻇْلَﻢُ مَﻤَّﻦ ذُكَّﺮَ بَآيَاتَ رَبَّهَ ثُﻢَّ أَعْﺮَضَ عَﻨْهَا إَنَّا مَﻦَ الْﻤُﺠْﺮَمَﻴﻦَ مُﻨﺘَقَﻤُﻮن
“Dan siapakah *yang lebih zalim* daripada *orang yang telah diperingatkan* dengan *ayat-
ayat Tuhannya*, kemudian ia *berpaling daripadanya?* Sesungguhnya Kami akan
memberikan pembalasan kepada orang-orang yang berdosa.”
[QS. As Sajdah: 22]
■ *Pertama* :
*tidak ada perbedaan* pada *pembatal-pembatal ini* antara orang *yang melakukakanya
karena bermain-main* dengan *yang serius*, serta orang *yang ketakutan* kecuali *jika
dipaksa*.
■ Kedua :
*pembatal-pembatal ini* semuanya termasuk hal yang *paling berbahaya* dan *paling sering
terjadi.* Maka *wajib bagi seorang muslim* untuk *berhati-hati terhadapnya* dan *merasa
khawatir* pada dirinya *dari (terjatuh)* pada *pembatal-pembatal tersebut*.
🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 28.
🕋 kita juga perlu memahami bahwa *takfir (memvonis kafir) itu ada 2 bentuk*, yaitu *takfir
mutlaq* dan *takfir mu'ayyan.*
● *Takfir muthlaq* adalah *pengkafiran secara umum, tanpa menentukan orang atau
individu tertentu.*
Untuk *takfir mu'ayyan* (terhadap individu) kita harus berhati-hati karena *harus terpenuhi
syarat-syaratnya* dan *hilang penghalang-penghalangnya.*
Akan tetapi seandainya *kita melihat* seseorang *yang berdoa meminta kepada orang mati,*
kita *tidak boleh langsung *mengkafirkannya,* misalkan dengan ucapan : “ *Udin telah kafir*
karena ia berdoa meminta kepada orang-orang mati”.
Ini termasuk *takfir mu'ayyan* yang *harus terpenuhi syarat-syaratnya* dan *hilang
penghalang-penghalangnya.*
oleh sebab itu wajib meneliti segalanya (tatsabbut) dan berhati-hati di dalam menjatuhkan
vonis kafir ini kepada seorang muslim.
🕋 Jadi *intinya* apa *yang disebutkan dalam pembatal-pembatal keislaman* diatas adalah
*penyebutan secara umum*, ketika *ada individu yang melakukannya* kita *tidak boleh
langsung memvonis kafir* kecuali *terpenuhi syarat-syaratnya* dan *hilang penghalang-
penghalangnya.*
Wallohu 'alam.
"Silahkan di sebarkan kepada yang lain, semoga hal ini menjadi sebab kebaikan untuk kita
semua"
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 16*
❇ *Definisi Thoghut*
*Sesuatu yang pertama kali Allah ta'ala wajibkan kepada manusia* adalah untuk *kufur
terhadap thoghut* dan *beriman kepada Allah ta'ala.*
ُوَلَقَﺪْ بَعَﺜْﻨَا فَي كُﻞَّ أُمَّﺔٍ رَّسُﻮالً أَنَ اعْﺒُﺪُواْ اللّهَ وَاجْﺘَﻨَﺒُﻮاْ الﻄَّاﻏُﻮت
“Dan sungguhnya Kami telah mengutus seorang rosul pada tiap-tiap umat (untuk
menyerukan) : *“Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah thaghut.”*
[QS. An Nahl:36]
*CATATAN tambahan* :
*Agar tidak salah memahami poin yang kelima* yang termasuk pembesar thoghut yaitu
*"barangsiapa yang berhukum dengan hukum selain yang Allah turunkan".*
Maka kami nukilkan *rincian tentang permasalahan berhukum dengan hukum selain Allah,*
yang dijelaskan oleh Syaikh ‘Abdul Aziz bin Baaz rohimahulloh, beliau berkata :
*“Orang yang berhukum dengan hukum selain yang Allah turunkan* ada *empat keadaan* :
1. Orang yang mengatakan, “Saya berhukum dengannya karena *lebih baik daripada
syari’at Islam*”, maka *hukumnya kufur akbar.*
4. Orang yang mengatakan, “Saya berhukum dengannya” . Namun *dia meyakini bahwa
tidak boleh berhukum dengan selain apa yang Allah turunkan,* dan dia menyatakan bahwa
*berhukum dengan syari’at Islam lebih afdhol* serta tidak boleh berhukum dengan
selainnya, akan tetapi *dia bermudah-mudah dan meremehkan (dalam melakukan maksiat)*
atau *dia melakukannya karena perintah dari pemerintahnya.* Yang demikian ini *hukumnya
kufur asghar* yang *tidak mengeluarkannya dari Islam* namun termasuk perbuatan dosa
besar yang paling besar”
[Sumber : Qadhiyatut Takfir Baina Ahlis Sunnah wal Firaq Adh Dhulal 72]
Wallaho 'alam.
"Silahkan di sebarkan kepada yang lain, semoga hal ini menjadi sebab kebaikan untuk kita
semua"
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 17*
1. Bahwasanya *Rob kita adalah Allah ta'ala* yang *mengatur kita dan mengatur seluruh
alam* dengan nikamat-nikmatnya.
2. Bahwasanya *Allah 'azza wa jalla adalah dzat yang berhak diibadahi (disembahi)* dan
*tidak ada bagi kita sesembahan selain-Nya.*
3. Kita *mengenal Rob kita dengan tandan-tandanya* dan *makhluk ciptaannya* yang
agung.
Diantara *tanda-tandanya : Malam, siang, matahari dan bulan.*
Dan diantara *makhluk ciptaanya : 7 lapis langit, 7 lapis bumi* serta a.*pa yang ada
didalamnya dan apa yang ada diantara keduanya.*
2. *Islam* adalah *berserah diri kepada Allah dengan mentauhidkannya, tunduk patuh
dengan melakukan ketaatan kepadanya, serta berlepas diri dari kesyirikan dan para
pelakunya.*
3. *Tingkatan dalam agama ada 3,* yaitu : *islam, iman dan ihsan.*
2. *Umurnya.*
Beliau shollallohu 'alaihi wasallam *mempunyai umur 63 tahun,* diantaranya *40 tahun
sebelum menjadi nabi,* dan *23 tahun menjadi nabi serta rosul.*
5. *Tema dakwahnya.*
*Allah ta'ala mengutus beliau* dengan *membawa peringatan dari kesyirikan* adalah
*menyeru pada tauhid.*
Wallaho 'alam.
🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail, hal. 30-31.
"Silahkan di sebarkan kepada yang lain, semoga hal ini menjadi sebab kebaikan untuk kita
semua"
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 18*
♻ *KEKUFURAN* ♻
❇ *Definisi kufur*
❇ *Macam-macam kufur* :
● *A. Pengertiannya,*
Yaitu *tidak adanya keimanan kepada Allah ta'ala dan RosulNya, sama saja apakah
dibarengi dengan pendustaan ataupun tidak dibarengi pendustaan.*
● *B. Hukumnya,*
*Mengeluarkan dari agama islam.*
● *C. Macam-macamnya,*
*Ada 5* :
ُوَمَﻦْ أَﻇْلَﻢُ مَﻤَّﻦَ افْﺘَﺮَﻯَٰ عَلَى اللَّهَ كَﺬَبًا أَوْ كَﺬَّﺏَ بَالْﺤَقَّ لَﻤَّا جَاﺀَهُۚ أَلَﻴْﺲَ فَي جَهَﻨَّﻢَ مَﺜْﻮًﻯ لَلْﻜَافَﺮَيﻦ
“Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang-orang yang mengada-adakan dusta
terhadap Allah atau *mendustakan kebenaran* tatkala yang hak itu datang kepadanya,
Bukankah dalam Neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang kafir”
[QS Al-Ankabut : 68]
2🕋 *Kufur Iba' dan Istikbar* (Karena Enggan dan Sombong) Padahal Membenarkan
(Tashdiq).
ُوَإَذْ ﻗُلْﻨَا لَلْﻤَلَائَﻜَﺔَ اسْﺠُﺪُوا لَآدَمَ فَﺴَﺠَﺪُوا إَلَّا إَبْلَﻴﺲَ أَبَىَٰ وَاسْﺘَﻜْﺒَﺮَ وَكَانَ مَﻦَ الْﻜَافَﺮَيﻦ
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para Malaikat, ‘Tunduklah kamu kepada
Adam’. Lalu mereka tunduk kecuali iblis, ia *enggan dan sombong* dan adalah ia termasuk
orang-orang kafir”
[QS Al-Baqarah : 34]
﴾وَمَا أَﻇُﻦُّ الﺴَّاعَﺔَ ﻗَائَﻤَﺔً وَلَﺌَﻦْ رُدَدْتُ إَلَىَٰ رَبَّي لَﺄَجَﺪَنَّ خَﻴْﺮًا مَﻨْهَا٣٥﴿وَدَخَﻞَ جَﻨَّﺘَهُ وَهُﻮَ ﻇَالَﻢٌ لَﻨَﻔْﺴَهَ ﻗَالَ مَا أَﻇُﻦُّ أَنْ ﺗَﺒَﻴﺪَ هََٰﺬَهَ أَبَﺪًا
﴾ لََٰﻜَﻨَّا هُﻮَ اللَّهُ رَبَّي وَلَا٣٧﴿ ﴾ﻗَالَ لَهُ صَاحَﺒُهُ وَهُﻮَ يُﺤَاوَرُهُ أَكَﻔَﺮْتَ بَالَّﺬَﻱ خَلَقَﻚَ مَﻦْ ﺗُﺮَاﺏٍ ثُﻢَّ مَﻦْ نُﻄْﻔَﺔٍ ثُﻢَّ سَﻮَّاكَ رَجُلًا٣٦﴿مُﻨْقَلَﺒًا
أُشْﺮَكُ بَﺮَبَّي أَحَﺪًا
“Dan ia memasuki kebunnya, sedang ia aniaya terhadap dirinya sendiri ; ia berkata, “Aku
kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya, dan *aku tidak mengira Hari Kiamat itu
akan datang,* dan jika sekiranya aku dikembalikan kepada Rabbku, niscaya akan kudapati
tempat kembali yang baik” Temannya (yang mukmin) berkata kepadanya, ‘Apakah engkau
kafir kepada (Rabb) yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes air mani,
kemudian Dia menjadikan kamu seorang laki-laki ? Tapi aku (percaya bahwa) Dialah Allah
Rabbku dan aku tidak menyekutukanNya dengan sesuatu pun”
[QS Al-Kahfi : 35-38]
“Dan orang-orang kafir itu *berpaling* dari peringatan yang disampaikan kepada mereka”
[QS Al-Ahqaf : 3]
ُذََٰلَﻚَ بَﺄَنَّهُﻢْ ﺁمَﻨُﻮا ثُﻢَّ كَﻔَﺮُوا فَﻄُﺒَﻊَ عَلَىَٰ ﻗُلُﻮبَهَﻢْ فَهُﻢْ لَا يَﻔْقَهُﻮن
“Yang demikian itu adalah karena mereka *beriman (secara) lahirnya lalu kafir (secara
batinnya),* kemudian hati mereka dikunci mati, karena itu mereka tidak dapat mengerti”
[QS Al-Munafiqun : 3]
● *A. Pengertiannya,*
Yaitu *setiap kemaksiatan yang disebutkan di dalam Al-qur'an dan As-sunnah sebagai
bentuk kekufuran, tetapi belum mencapai derajat kufur besar.*
● *B. Hukumnya,*
*Diharamkan, dan salah satu dari dosa besar,* akan tetapi *tidak mengeluarkan pelakunya
dari agama islam.*
● *C. Contoh-Contohnya,*
1. *Kufur nikmat,*
Allah ta'ala berfirman :
ُفَﻜَﻔَﺮَتْ بَﺄَنْعُﻢَ اللَّه
“Mencaci seorang muslim adalah suatu kefasikan dan membunuhnya adalah suatu
kekufuran”
[Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim]
4. *Meratapi mayit,*
Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda :
وَالﻨَّﻴَاحَﺔُ عَلَى الْﻤَﻴَّﺖ،َ اَلﻄَّعْﻦُ فَي الﻨَّﺴَﺐ: ٌ ُاَثْﻨَﺘَانَ فَي الﻨَّاسَ هُﻤَا بَهَﻢْ كُﻔْﺮ.
"Ada dua perkara pada manusia yang mana apabila keduanya ada pada mereka, maka itu
adalah kekufuran, yaitu mencela nasab dan meratapi mayit‘.”
[HR. Muslim]
Wallaho 'alam.
🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail, hal. 32-34.
"Silahkan di sebarkan kepada yang lain, semoga hal ini menjadi sebab kebaikan untuk kita
semua"
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 19*
♻ *NIFAQ* ♻
❇ *Pengertian Nifaq*
❇ *Macam-macam Nifaq*
Berikut penjelasannya :
● *A. Pengertiannya.*
Yaitu *Nifaq besar yang mana pelakunya menampakkan keislaman dan menyembunyikan
kekufuran.*
● *B. Hukumnya.*
*Mengeluarkan pelakunya dari islam secara keseluruhan,* dan pelakunya di kerak neraka
yang paling bawah.
● *C. Macam-macamnya* :
Ada 6 macam :
*Kedua* : Mendustakan sebagian dari apa yang Rosululloh Shollallapohu ‘alaihi wa sallam
bawa.
*Keempat* : Membenci sebagian apa yang Rosululloh Shollallahu ‘alaihi wa sallam bawa.
● *A. Pengertiannya.*
Yaitu *melakukan sesuatu yang merupakan perbuatan orang-orang munafiq, tetapi masih
tetap ada iman di dalam hati.*
● *B. Hukumnya.*
*Tidak mengeluarkan pelakunya dari agama islam,* akantetapi diharamkan dan termasuk
dari dosa besar, Pelakunya berada dalam iman dan nifaq, kemudian jika perbuatan nifaqnya
banyak, maka akan bisa menjadi sebab terjerumusnya dia ke dalam nifaq yang
sesungguhnya.
● *C. Contoh-contohnya.*
○ *Malas mengerjakan sholat dj masjid* : سا َلى ( َوإَ َذا َﻗا ُموا إَ َلى ال هDan apabila mereka
َ ص َﻼﺓَ َﻗا ُموا ُك
berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas) [An-nisa' : 142 ]
○ *Riya dalam beramal sholeh* : ( ي َُرا ُءونَ النهاسMereka bermaksud riya (dengan shalat) di
hadapan manusia) [An-nisa' : 142 ]
Wallaho 'alam.
🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail, hal. 35-37.
"Silahkan di sebarkan kepada yang lain, semoga hal ini menjadi sebab kebaikan untuk kita
semua"
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 20*
○ Adapun *al-baro' ( ) البراءmenurut bahasa* : bentuk mashdar dari kata baroo ( ) برﻯyang
artinya *memotong.*
Sehingga dalam kalimat برﻯ القلمmaknanya memotong pena.
○ Adapun *al-baro' ( ) البراءadalah membenci orang kafir, menjauhi mereka dan tidak
menolong mereka.*
❇ *PEMBAGIAN MUWALAH* :
*Ada 2 macam* :
1. Tawalli ( ) ﺗولي
2. Muwaalah ( ) موالﺔ
1🕋 *Tawalli*
A. *Maknanya* :
- Kecintaan terhadap kesyirikan dan pelakunya serta terhadap kekufuran dan pelakunya.
- Menolong orang kafir melawan orang beriman.
B. *Hukumnya* :
Kufur besar dan keluar dari islam.
C. *Dalilnya* :
Firman Allah ta'ala :
“.. Barangsiapa di antara kamu yang menjadikan mereka sebagai pemimpin, maka
sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka ...”
[ QS Al-Maa-idah: 51 ]
2🕋 *Muwaalah*
A. *Maknanya* :
Mencintai pelaku kekufuran dan pelaku kesyirikan karena urusan dunia, tetapi tidak disertai
sikap menolong mereka, jika tidak demikian maka termasuk tawalli.
B. *Hukumnya* :
diharamkan dan termasuk salah satu dosa besar.
C. *Dalilnya* :
Firman Allah ta'ala :
ُيَا أَيُّهَا الَّﺬَيﻦَ ﺁمَﻨُﻮا لَا ﺗَﺘَّﺨَﺬُوا عَﺪُوَّﻱ وَعَﺪُوَّكُﻢْ أَوْلَﻴَاﺀَ ﺗُلْقُﻮنَ إَلَﻴْهَﻢْ بَالْﻤَﻮَدَّﺓ
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu
menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita
Muhammad), karena rasa kasih sayang.."
[ QS Al-mumtahanah : 1 ]
Diantaranya yaitu :
3. menetap di negeri kafir dan tidak mau pindah ke negeri islam dalam rangka lari dari
agama.
5. Ikut serta dalam merayakan hari raya mereka atau membantu dalam penyelenggaraan
hari raya mereka atau mengucapkan selamat pada hari raya mereka atau hadir dalam
perayaannya.
● *Jenis pertama* : Orang yang harus *dicintai dengan kecintaan yang murni* dan tidak
boleh ada rasa memusuhinya.
Mereka adalah *orang-orang beriman* yang sejati.
● Jenis kedua : Orang yang harus *dibenci dan dimusihi dengan kebencian dan permusuhan
yang murni* serta tidak mencintai dan tidak pula bersikap loyal.
Mereka adalah *orang-orang kafir tulen.*
● Jenis ketiga : Orang yang harus *dicintai dari satu sisi* dan *dibenci dari sisi lain.*
Mereka adalah *pelaku maksiat dari kalangan orang beriman,* mereka dicintai karena
keimanan yang ada pada mereka, dan mereka dibenci karena kemaksiatan yang ada pada
mereka selain kemaksiatan berupa kekufuran dan kesyirikan.
Wallaho 'alam.
🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail, hal. 38-41.
"Silahkan di sebarkan kepada yang lain, semoga hal ini menjadi sebab kebaikan untuk kita
semua"
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 21*
● Pengertian *Islam Menurut Makna Umum* yaitu : Beribadah kepada Allah ta'ala dengan
sesuatu yang Allah ta'ala syari'atkan, sejak diutusnya para Rosul sampai hari kiamat.
● Pengertian *Islam Menurut Makna Khusus* yaitu : dikhususkan dengan syari'at yang
dengannya Nabi muhammad shollallohu 'alaihi wasallam diutus.
❇ *RUKUN ISLAM*
Ada 5 :
1🕋 *Syahadat (persaksian)* bahwasanya tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali
Allah dan bahwasanya Nabi Muhammad adalah utusan Allah.
2🕋 *Mendirikan sholat.*
3🕋 *Menunaikan Zakat.*
*A. Rukun yang tidak bisa tegak suatu bangunan kecuali denganya* dan ini dinamakan
*RUKUN ASAS (DASAR).*
yaitu ada 2 rukun :
1. Dua kalimat syahadat.
2. Mendirikan sholat.
*B. Rukun yang tidak sempurna suatu bangunan kecuali dengannya* dan ini dinamakan
*RUKUN PENYEMPURNA.*
Yaitu ada 3 rukun :
1. Menunaikan Zakat.
2. Berpuasa di bulan Romadhon.
3. Berhaji ke Baitulloh
شَهَادَﺓُ أَنْ الَ إَلَهَ إَالَّ اللهُ وَأَنَّ مُﺤَﻤَّﺪاً رَسُﻮْلُ اللهَ وَإَﻗَامُ الﺼَّﻼَﺓَ وَإَيْﺘَاﺀُ الﺰَّكَاﺓَ وَحَﺞُّ الْﺒَﻴْﺖَ وَصَﻮْمُ رَمَﻀَان: ٍُبُﻨَيَ اْإلَسْﻼَمُ عَلَى خَﻤْﺲ
.
*"slam dibangun diatas lima (rukun/pilar) : Bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak
disembah kecuali Allah dan bahwa Nabi Muhammad utusan Allah, menegakkan shalat,
menunaikan zakat, melaksanakan haji dan puasa Ramadhan."*
[ Muttafaq 'alihi ]
Wallaho 'alam.
🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail, hal. 42 - 44.
"Silahkan di sebarkan kepada yang lain, semoga hal ini menjadi sebab kebaikan untuk kita
semua"
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 22*
❇ *PENGERTIAN IMAN*
❇ *RUKUN IMAN*
*Terkandung 4 hal* :
*Terkandung 4 hal* :
2. Beriman terhadap *nama-nama mereka yang kita ketahui* seperti Jibril. Dan *yang tidak
diketahui namanya kita imani secara ijmal /global.*
4. Beriman terhadap *pekerjaan/tugas yang mereka kerjakan* atas perintah Allah ta'ala yang
kita ketahui.
*Terkandung 4 hal* :
2. Beriman dengan *nama-nama yang kita ketahui* seperti al-Qur’an, Zabur, Taurat dan Injil.
3. *Membenarkan khabar/beritanya yang benar,* seperti berita dalam Al Qur’an dan juga
berita yang belum dirubah atau diselewengkan dalam kitab-kitab terdahulu yang sah
penukilan tentangnya dalam syari'at kita.
*Terkandung 4 hal* :
1. *Mengimani bahwa risalah mereka benar-benar dari Allah ta'ala,* maka barangsiapa yang
kufur/ingkar dengan risalah salah seorang dari para rosul maka ia dianggap telah kufur
kepada seluruh Rosul.
2. *Mengimani nama-nama mereka yang diketahui,* seperti Muhammad, Ibrohim, Musa, 'Isa
dan Nuh.
4. *Mengamalkan syariat rosul yang diutus kepada kita,* yaitu Nabi Muhammad sholallohu
‘alaihi wassalam, Nabi yang terakhir, yang diutus untuk seluruh manusia.
*Terkandung 3 hal* :
Termasuk kandungan dari beriman kepada hari akhir adalah *beriman dengan apa yang
terjadi setelah kematian,* diantaranya fitnah kubur, nikmat kubur maupun adzab kubur.
*Terkandung 4 hal* :
1. *(Al-'Ilmu)* : mengimani bahwa Allah ta'ala Maha Mengetahui atas segala sesuatu baik
secara global maupun terperinci.
2. *(Al-Kitabah)* : mengimani bahwa Allah ta'ala telah mencatat takdir atas segala sesuatu
di lauhul mahfudz .
3. *(Al-Masyi-ah)* : mengimani bahwa segala sesuatu yang ada (alam semesta) itu tidak
akan terjadi kecuali atas kehendak Allah ta'ala.
4. *(Al-Kholq)* : mengimani bahwa seluruh alam semesta ini adalah ciptaan Allah ta'ala, Dia
yang menciptakan zat makhluk dan juga sifat serta gerakan (perbuatan) makhluk tersebut.
ُلَّﻴْﺲَ الْﺒَﺮَّ أَن ﺗُﻮَلُّﻮاْ وُجُﻮهَﻜُﻢْ ﻗَﺒَﻞَ الْﻤَﺸْﺮَﻕَ وَالْﻤَﻐْﺮَﺏَ وَلَـﻜَﻦَّ الْﺒَﺮَّ مَﻦْ ﺁمَﻦَ بَاللّهَ وَالْﻴَﻮْمَ اآلخَﺮَ وَالْﻤَﻶئَﻜَﺔَ وَالْﻜَﺘَاﺏَ وَالﻨَّﺒَﻴَّﻴﻦ
“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi
sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat,
kitab-kitab, nabi-nabi …”
[ QS Al Baqarah : 177 ]
3. *Dalil dari sunnah* adalah apa yang datang dalam *hadist Jibril ‘alaihissalam* ketika ia
bertanya kepada Nabi sholallohu ‘alaihi wassallam, dengan berkata : kabarkan kepadaku
tentang iman ?
Kemudian beliau menjawab :
ُأَنْ ﺗُﺆْمَﻦَ بَاللهَ وَمَﻼَئَﻜَﺘَهَ وَكُﺘُﺒَهَ وَرُسُلَهَ وَالْﻴَﻮْمَ اآلخَﺮَ وَﺗُﺆْمَﻦَ بَالْقَﺪَرَ خَﻴْﺮَهَ وَشَﺮَّه.
"Engkau beriman kepada Allah, dan para malaikatNya, dan kitab-kitabNya, dan para
rasulNya, dan hari akhir, dan engkau beriman pada takdir yang baiknya maupun yang
buruknya."
[ HR Muslim ]
Wallaho 'alam.
🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail, hal. 45 - 49.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 23*
❇ *PENGERTIAN IHSAN*
● *Menurut bahasa* : *lawan kata (antonim) dari isa-ah ( ) إساءﺓ/ berbuat keburukan.*
● *Menurut syari'at : Merasa dalam pengawasan Allah, baik dalam kesendirian maupun di
keramaian.*
❇ *RUKUN IHSAN*
ُأَنْ ﺗَعْﺒُﺪَ اللَّهَ كَﺄَنَّﻚَ ﺗَﺮَاهُ فَﺈَنْ لَﻢْ ﺗَﻜُﻦْ ﺗَﺮَاهُ فَﺈَنَّهُ يَﺮَاك
*Kamu beribadah kepada Allah seakan-akan kamu melihat-Nya,* maka *jika kamu tidak
melihat-Nya maka sesungguhnya Dia melihatmu.*
❇ *PEMBAGIAN IHSAN*
*1. Tingkatan musyahadah* (penyaksian), yaitu : Kamu beribadah kepada Allah seakan-
akan kamu melihat-Nya ( ) ُﺗَعْﺒُﺪَ اللَّهَ كَﺄَنَّﻚَ ﺗَﺮَاه.
ini adalah *tingkatan tertinggi* dari dua tingkatan yang ada.
*2. Tingkatan Muroqobah* (pengawasan), yaitu : jika kamu tidak melihat-Nya maka
sesungguhnya Dia melihatmu ( ) ُفَﺈَنْ لَﻢْ ﺗَﻜُﻦْ ﺗَﺮَاهُ فَﺈَنَّهُ يَﺮَاك
❇ *DALIL TENTANG IHSAN*
“Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat
ihsan.”
[ QS. An Nahl: 128 ]
2. *Sabda Nabi* shollallohu 'alaihi wasallam ketika Jibril bertanya kepada beliau tentang
ihsan :
ُأَنْ ﺗَعْﺒُﺪَ اللَّهَ كَﺄَنَّﻚَ ﺗَﺮَاهُ فَﺈَنْ لَﻢْ ﺗَﻜُﻦْ ﺗَﺮَاهُ فَﺈَنَّهُ يَﺮَاك
"Kamu beribadah kepada Allah seakan-akan kamu melihat-Nya, maka jika kamu tidak
melihat-Nya maka sesungguhnya Dia melihatmu."
[ HR. Muslim ]
1🕋 *Apabila 3 perkara ini disebutkan secara bersamaan,* maka *setiap kata tersebut
memiliki makna khusus* :
C. Yang dimaksud dengan *ihsan adalah tingkat yang tertinggi dalam agama.*
A. Apabila *islam disebutkan secara tersendiri* maka *termasuk didalamnya makna iman.*
B. Apabila *iman disebutkan secara tersendiri* maka *termasuk didalamnya makna islam.*
C. Apabila *ihsan disebutkan secara tersendiri* maka *termasuk didalamnya makna islam
dan iman.*
Wallohu 'alam.
🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 50-52.
SILSILAH lainnya di chanel telegram :
https://t.me/silsilahfaidahpelajaran
"Silahkan di sebarkan kepada yang lain, semoga hal ini menjadi sebab kebaikan untuk kita
semua"
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 24*
♻ *IBADAH* ♻
❇ *PENGERTIAN IBADAH*
اسم جامﻊ لكل ما يحبه هللا ويرﺿاه من اْلﻗوال واْلفعال الباطنﺔ و الظاهرﺓ.
*Suatu nama yang mencakup segala sesuatu yang Allah ta'ala cintai dan ridhoi berupa
perkataan dan perbuatan, baik yang bersifat tidak nampak (batin) maupun yang nampak
(dzohir).*
Karena mereka berkomitmen dan mengerjakan tugas-tugas syari'at tersebut dengan sikap
*ketundukan dan perendahan diri* kepada Allah ta'ala.
❇ *RUKUN IBADAH*
*Ada 2 syarat* :
*1. Ikhlas.*
"Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan
ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus..."
[ QS Al-Bayyinah : 5 ]
“Barangsiapa mengadakan hal yang baru yang bukan dari kami maka perbuatannya
tertolak”.
[ muttafaq 'alaih ]
❇ *MACAM IBADAH*
1. Ibadah kauniyyah .
2. Ibadah syar'iyyah.
إَنْ كُﻞُّ مَﻦْ فَي الﺴَّﻤَاوَاتَ وَالْﺄَرْضَ إَلَّا ﺁﺗَي الﺮَّحْﻤََٰﻦَ عَﺒْﺪًا
*"Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi,* kecuali akan datang kepada Tuhan Yang
Maha Pemurah selaku *seorang hamba."*
[ QS Maryam : 9 ]
"Dan *hamba-hamba* Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di
atas bumi dengan *rendah hati* ..."
[ QS Al-Furqon : 9 ]
Wallohu 'alam.
🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 53-54.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 25*
❇ *Nash Kaidah* :
" وصرفه لﻐير هللا شرك و ﺗنديد، فﺈن صرفه هلل ﺗوحيد, " أﻱ فعل ثبت أنه عبادﺓ
"Setiap perbuatan yang telah tetap bahwasanya ia adalah sebuah ibadah, jika ia
peruntukkan untuk Allah ta'ala maka itu adalah tauhid, sedangkan jika ia palingkan untuk
selain Allah maka itu adalah syirik dan membuat tandingan."
❇ *Dalil Kaidah*
" Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun ..."
[ QS An-nisa : 36 ]
"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia
[ QS Al-isro' : 23 ]
ۖ ﻗُﻞْ ﺗَعَالَﻮْا أَﺗْﻞُ مَا حَﺮَّمَ رَبُّﻜُﻢْ عَلَﻴْﻜُﻢْ ۖ أَلَّا ﺗُﺸْﺮَكُﻮا بَهَ شَﻴْﺌًا
"Katakanlah: 'Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu yaitu:
janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia.."
[ QS Al-An'am : 151 ]
❇ *Contoh-Contohnya*
- *Berdo'a adalah sebuah ibadah,* maka *memalingkannya kepada selain Allah adalah
bentuk kesyirikan.*
- *Khouf (rasa takut) adalah sebuah ibadah,* maka *memalingkannya kepada selain Allah
adalah bentuk kesyirikan.*
- *Menyembelih adalah sebuah ibadah,* maka *memalingkannya kepada selain Allah adalah
bentuk kesyirikan.*
- *Bernadzar adalah sebuah ibadah,* maka *memalingkannya kepada selain Allah adalah
bentuk kesyirikan.*
Wallohu 'alam.
🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 55.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 26*
♻ *MAHABBAH (CINTA)* ♻
1🕋 *Sebuah Ibadah,*
*yaitu* :
- Kecintaan kepada Allah ta'ala,
- Kecintaan terhadap sesuatu yang Allah ta'ala mencintainya.
• Dalilnya :
2🕋 *Sebuah Kesyirikan,*
*Yaitu* : Kecintaan kepada selain Allah disertai ketundukan dan bentuk pengagungan
terhadap yang dicintainya ini, dengan sesuatu yang tidak pantas kecuali untuk Allah.
• Dalilnya :
ۖ ُوَمَﻦَ الﻨَّاسَ مَﻦْ يَﺘَّﺨَﺬُ مَﻦْ دُونَ اللَّهَ أَنْﺪَادًا يُﺤَﺒُّﻮنَهُﻢْ كَﺤُﺐَّ اللَّه
" Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain
Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah ..."
[ QS Al-Baqoroh : 165 ]
3🕋 *Sebuah Maksiat*,
*Yaitu* : Seperti kecintaan terhadap kemaksiatan, bid'ah dan hal-hal yang diharamkan.
• Dalilnya :
ُإَنَّ الَّﺬَيﻦَ يُﺤَﺒُّﻮنَ أَنْ ﺗَﺸَﻴﻊَ الْﻔَاحَﺸَﺔُ فَي الَّﺬَيﻦَ ﺁمَﻨُﻮا لَهُﻢْ عَﺬَاﺏٌ أَلَﻴﻢٌ فَي الﺪُّنْﻴَا وَالْآخَﺮَﺓَ ۚ وَاللَّهُ يَعْلَﻢُ وَأَنْﺘُﻢْ لَا ﺗَعْلَﻤُﻮن
"Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di
kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat.
Dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui."
[ QS AN-nur : 19 ]
Seperti kecintaan terhadap anak-anak, keluarga, jiwa dan yang selainnya, maka ini hukum
(asalnya) boleh.
• Dalilnya :
َ َﺯُيَّﻦَ لَلﻨَّاسَ حُﺐُّ الﺸَّهَﻮَاتَ مَﻦَ الﻨَّﺴَاﺀَ وَالْﺒَﻨَﻴﻦَ وَالْقَﻨَاﻃَﻴﺮَ الْﻤُقَﻨْﻄَﺮَﺓَ مَﻦَ الﺬَّهَﺐَ وَالْﻔَﻀَّﺔَ وَالْﺨَﻴْﻞَ الْﻤُﺴَﻮَّمَﺔَ وَالْﺄَنْعَامَ وَالْﺤَﺮْثَ ۗ ذََٰل
ﻚ
ُمَﺘَاعُ الْﺤَﻴَاﺓَ الﺪُّنْﻴَا ۖ وَاللَّهُ عَﻨْﺪَهُ حُﺴْﻦُ الْﻤَآﺏ
"Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu:
wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-
binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah
tempat kembali yang baik (surga)."
[ QS Ali Imron : 14 ]
Wallohu 'alam.
🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 56-57.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 27*
❇ *Pengertian Khouf*
*Yaitu* Perasaan yang ada berupa perkiraan akan adanya sesuatu yang menimpanya
berupa kebinasaan atau bahaya atau gangguan.
1🕋 *Syirik Besar.*
*yaitu khouf sir (rahasia),* maknanya adalah rasa takut kepada selain Allah ta'ala pada
sesuatu yang tidak mampu melakukannya kecuali Allah.
ُإَنَّﻤَا ذََٰلَﻜُﻢُ الﺸَّﻴْﻄَانُ يُﺨَﻮَّﻑُ أَوْلَﻴَاﺀَهُ فَلَا ﺗَﺨَافُﻮهُﻢْ وَخَافُﻮنَ إَنْ كُﻨْﺘُﻢْ مُﺆْمَﻨَﻴﻦ
"Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan
kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada
mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu benar-benar orang yang beriman."
[ QS Ali Imron : 175 ]
2🕋 *diharamkan (muharrom).*
*Yaitu* : Meninggalkan kewajiban atau melakukan hal yang diharamkan karena taku kepada
manusia.
" .. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku..."
[ QS Al-Maidah : 44 ]
3🕋 *dibolehkan (ja-iz).*
*Yaitu* : Takut tabi'at seperti takut kepada singa atau kepada musuh atau kepada penguasa
yang jahat dan yang semisalnya.
"Karena itu, jadilah Musa di kota itu merasa takut menunggu-nunggu dengan khawatir
(akibat perbuatannya) ..."
[ QS Al - qoshosh : 18 ]
4🕋 *Ibadah.*
*Yaitu* Rasa takut kepada Allah ta'ala semata yang tidak ada sekutu baginya.
"Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga.:
[ QS Ar-rahman : 46 ]
*pertama : Terpuji,* yaitu yang bisa menghalangi seseorang dari bermaksiat kepada Allah
ta'ala dan membawanya pada hal mengerjakan kewajiban san meninggalkan yang
diharamkan.
*kedua : Tidak terpuji,* yaitu yang membawanya pada hal keputus asaan dari rahmat Allah
ta'ala.
Wallohu 'alam.
🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 58-59.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 28*
❇ *Pengertian roja'*
*Maknanya yaitu* menginginkan, mendambakan, mengangan - angankan, dan menunggu
sesuatu yang dicintai.
1🕋 *Roja' ibadah*
*Yaitu* berharap kepada Allah ta'ala semata yang tidak ada sekutu baginya, jenis ini ada
dua macam :
*A. Roja' yang terpuji,* yaitu rasa harap yang diiringi dengan amalan dan ketaatan kepada
Allah ta'ala.
*B. Roja' yang tercela,* yaitu rasa harap tanpa amalan, (hakekatnya) itu adalah angan-
angan dan tipuan.
2🕋 *Roja' Syirik*
*Yaitu* rasa harap kepada selain Allah pada sesuatu yang tidak berkuasa kecuali Allah.
3🕋 *Roja' Tabi'at*
*Yaitu* ketika seseorang berharap kepada orang lain yang ia kuasa dan mampu, seperti
ucapan : "Aku harap engkau hadir"
فَﻤَﻦْ كَانَ يَﺮْجُﻮ لَقَاﺀَ رَبَّهَ فَلْﻴَعْﻤَﻞْ عَﻤَلًا صَالَﺤًا وَلَا يُﺸْﺮَكْ بَعَﺒَادَﺓَ رَبَّهَ أَحَﺪًا
Wallohu 'alam.
🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 60.
"Silahkan di sebarkan kepada yang lain, semoga hal ini menjadi sebab kebaikan untuk kita
semua"
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 29*
♻ *TAWAKKAL* ♻
❇ *Pengertian Tawakkal*
❇ *Tawakkal Syar'i*
2. *Percaya kepada Allah* ta'la serta *meyakini bahwa segala urusan berada ditangan Allah
ta'ala.*
❇ *Pembagian Tawakkal*
*ada 3 macam* :
1. *Tawakkal Ibadah*
Yaitu *bertawakkal hanya kepada Allah ta'ala semata* yang tidak ada sekutu baginya.
2. *Tawakkal Syirik*
- Seperti *bersandar kepada selain Allah terhadap sesuatu yang menjadi kekhususannya
Allah ta'la.*
- Juga seperti *bersandar kepada sebab* secara keseluruhan maupun sebagiannya.
3. *Tawkiil (perwakilan)*
Yaitu *Seseorang menyerahkan kepada orang lain* untuk mengerjakan suatu pekerjaan
sebagai pengganti dirinya dimana *orang tersebut mampu melakulannya,* maka ini
hukumnya boleh.
" ... Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang
yang beriman".
[ QS Al-Maidah : 23]
Wallohu 'alam.
🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 61-62.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 30*
♻ *DO'A* ♻
*Berdo'a merupakan bentuk ibadah yang paling penting,* berdasarkan sabda Nabi
Shollallohu 'alaihi wasallam :
"Dan sesungguhnya mesjid-mesjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu
menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah."
[ QS Al-Jin : 18 ]
Maksudnya yaitu *setiap amalan yang mana seseorang beribadah kepada Robnya.*
Contohnya : Sholat, haji, shodaqoh, dan puasa.
*Sebab amalan-amalan tersebut dinamakan do'a* : Karena pada amalan itu *terkandung
makna permintaan,* seolah-olah ketika seseorang beramal dengan amalan-amalan tadi, ia
meminta kepada Allah ta'ala dengan amalannya agar Allah ta'ala merahmatinya dan
memasukkannya kedalam surga.
Berdo'a adalah sebuah ibadah, maka *barangsiapa yang memalingkannya kepada selain
Allah ta'ala maka ia telah berbuat kesyirikan dan kekufuran.*
ُوَمَﻦْ يَﺪْعُ مَﻊَ اللَّهَ إَلََٰهًا ﺁخَﺮَ لَا بُﺮْهَانَ لَهُ بَهَ فَﺈَنَّﻤَا حَﺴَابُهُ عَﻨْﺪَ رَبَّهَ ۚ إَنَّهُ لَا يُﻔْلَﺢُ الْﻜَافَﺮُون
"Dan barangsiapa menyembah tuhan yang lain di samping Allah, padahal tidak ada suatu
dalilpun baginya tentang itu, maka sesungguhnya perhitungannya di sisi Tuhannya,
Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tiada beruntung."
[ QS Al-Mukminun : 117 ]
Wallohu 'alam.
🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 63-64.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 31*
♻ *RUQYAH* ♻
❇ *PENGERTIANNYA*
*Menurut Syar'iat : Ayat, dzikir dan do'a yang dibacakan kepada orang yang sakit.*
❇ *PEMBAGIANNYA*
*Ada 2 macam* :
1. Ruqyah itu *dengan menggunakan bahasa arab yang jelas* dan sesuatu yang *diketahui
maknanya*.
2. Ruqyah itu *dengan menggunakan kalam / firman Allah ta'ala,* atau *dengan nama-
nama-Nya dan sifat-sifat-Nya.*
Yaitu yang *tidak terpenuhi salah satu syarat atau lebih dari syarat ruqyah yang
disyari'atkan.*
ال بَﺄْسَ بَالﺮُّﻗَى مَا لَﻢْ يَﻜُﻦْ فَﻴهَ شَﺮْك،ُْاعْﺮَﺿُﻮا عَلَيَّ رُﻗَاكُﻢ
"Perlihatkan kepadaku ruqyah kalian. Tidak mengapa dengan ruqyah selama tidak
mengandung kesyirikan.”
[ HR. Muslim ]
Wallohu 'alam.
🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 65-66.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 32*
❇ *PENGERTIANNYA*
● *Menurut Bahasa* : Tamaa-im ( )ﺗمائمbentuk jamak dari Tamimah ( )ﺗميمﺔ/ sejenis jimat.
● *Menurut Istialah* : "Sesuatu yang digantungkan pada leher anak-anak atau yang lainnya
dalam rangka mencegah penyakit 'ain (bala)."
❇ *PEMBAGIANNYA*
*1. Tamimah dari Al-qur'an* dan do'a-do'a Nabi shollallohu 'alaihi wasallam,
*2. Tamimah dari SELAIN Al-qur'an* dan do'a-do'a Nabi shollallohu 'alaihi wasallam,
Seperti dengan *menggunakan nama-nama jin dan syaitan serta menggunakan jampi-jampi
yang tidak difahami* maka *hukumnya haram* secara pasti, dan ia *termasuk kesyirikan*
karena didalamnya terdapat sikap menggantungkan diri kepada selain Allah ta'ala.
❇ *KESIMPULAN*
Wallohu 'alam.
🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 67-68.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 33*
❇ *PENGERTIAN TABARRUK*
❇ *PEMBAGIAN TABARRUK*
*1. Bertabarruk (mencari berkah) dengan dzat nabi* shollallohu 'alaihi wasallam dan sesuatu
yang termbil dari badan beliau shollallohu 'alaihi wasallam,
akantetapi *ini hanya khusus dilakukan pada saat nabi masih hidup saja.*
*2. Bertabarruk dengan ucapan dan perbuatan yang disyari'atkan,* yang mana apabila hal
itu dilakukan oleh seorang hamba maka ia akan memperoleh kebaiakan dan keberkahan.
*Seperti membaca al-qur'an, berdzikir, dan hadir pada halaqoh / majelis ilmu.*
*3. Bertabarruk dengan tempat-tempat yang Allah ta'ala menjadikan padanya ada
keberkahan.*
*Seperti masjid, atau negeri mekah, madinah dan syam.*
yang dimaksud bertabarruk dengan tempat-tempat tersebut adalah *dengan mengerjakan
kebaikan dan amalan yang disyari'atkan,* dan bukan yang dimaksud bertabarruk padanya
adalah dengan mengusap-usap dindingnya atau tiang-tiangnya.
*4. Bertabarruk dengan waktu-waktu yang Allah ta'ala mengkhususkan waktu tersebut
dengan keutamaan yang lebih dan keberkahan.*
*Seperti bulan Romadhon, 10 hari pertama bulan dzulhijjah, malam lailatul-qodr, atau
sepertiga malam terakhir.*
Tabarruk dengan waktu-waktu tersebut yaitu *dengan melakukan kebaikan dan beribadah
kepada Allah ta'ala dengan amalan-amalan yang disyari'atkan* didalamnya.
*5. Bertabarruk dengan makanan-makanan yang Allah ta'ala menjadikan padanya ada
keberkahan.*
*Seperti minyak zaitun, madu, susu, habbatus-sauda (jintan hitam), dan air zam-zam.*
2🕋 *TABARRUK MAMANU' (TERLARANG)*
*1. Tabarruk (mencari berkah) yang terlarang dengan tempat-tempat dan benda-benda.*
*Contohnya* :
● *Mengusap-usap dinding* pada tempat-tempat yang telah ditetapkan mengandung
keberkahan menurut syari'at dan juga menciumi jendela-jendelanya atau tiang-tiangnya
serta meminta kesembuhan dengan tanahnya.
● *Bertabarruk dengan kuburan-kuburan orang sholeh* dan bangunan yang dibangun
disekitar kuburan tersebut.
● *Bertabarruk dengan tempat-tempat yang ada kaitannya dengan peristiwa sejarah,*
seperti : tempat kelahiran nabi shollallohu 'alaihi wasallam, gua hiro dan gua tsur.
Tidak boleh bertabarruk dengan dzat salah seorangpun dari manusia kecuali dengan dzat
nabi shollallohu 'alaihi wasallam dan peninggalannya, dan ini khusus pada nabi shollallohu
'alaihi wasallam ketika pada masa hidup beliau shollallohu 'alaihi wasallam saja.
*1. Tabarruk adalah sebuah ibadah dan asal dari ibadah adalah terlarang sampai adanya
dalil yang mensyari'atkannya.*
*2. Keberkahan seluruhnya hanya dari Allah ta'ala semata,* ia adalah dzat yang memiliki
keberkahan dan yang memberi keberkahan, maka *tidak boleh diminta kepada selainNya.*
*3. Sesungguhnya tabarruk (mencari keberkahan) pada sesuatu yang telah ditetapkan
keberkahannya, itu tidak akan memberi faidah kecuali bagi orang yang bertauhid lagi
beriman kepada Allah ta'ala dan Rosulnya shollallohu 'alaihi wasallam.*
*4. Bahwasanya tabarruk dengan sesuatu yang telah ditetapkan keberkahannya menurut
syari'at,* maka *wajib dilakukan dengan cara-cara yang disyari'atkan pula* dan tidak boleh
berbuat bid'ah (mengada-ngada) dalam hal itu dengan berbagai bentuk-bentuk atau cara-
cara yang tidak pernah dilakukan generasi salaf yang pertama.
Wallohu 'alam.
🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 69-71.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 34*
1🕋 *Orang yang mengambil sebab harus menyandarkannya kepada Allah ta'ala,* bukan
menyandarkan pada sebab itu sendiri, karena Allah 'azza wajalla yang menjadikan dan
mengadakan sebab tersebut.
2🕋 *Mengetahui bahwa sebab-sebab itu memiliki hubungan dengan takdir Allah ta'ala.*
3🕋 *Metode atau cara menetapkan bahwa sesuatu dikatakan sebab dengan dua cara* :
Wallohu 'alam.
🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 72.
*SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 35*
♻ *TAWASSUL* ♻
❇ *PENGERTIANNYA*
● *Menurut bahasa* : berasal dari kata wasilah yang makna asalnya yaitu hal yang dapat
mengantarkan pada sesuatu dan mendekatkannya.
● *Menurut istilah* adalah : mengambil sebab yang di syari'atkan untuk mendekatkan diri
kepada Allah ta'ala.
❇ *PEMBAGIANNYA*
*Ada 3 jenis* :
*1. Bertawassul dengan nama dari nama-nama Allah* ta'ala atau *dengan sifat dari sifat-sifat
Allah* ta'ala.
*2. Bertawassul dengan amalan sholeh yang dilakukan* oleh orang yang berdo'a itu sendiri.
*3. Bertawassul dengan do'a orang sholeh yang masih hidup.*
*Yaitu tawassul dengan sesuatu selain tiga perkara yang telah disebutkan* pada jenis
tawassul masyru' diatas, diantaranya yaitu :
Wallohu 'alam.
🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 73.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 36*
● *Menurut istilah* adalah : melenyapkan ruh dan mengalirkan darah dalam rangka
pengagungan dan pendekatan diri dengan cara tertentu.
*Contohnya* :
*Contohnya* :
*Contohnya* :
1. Sembelihan untuk berhala.
2. Sembelihan untuk jin.
3. Sembelihan untuk bangunan dan tempat-tempat yang dikeramatkan atau untuk kuburan.
4. Sembelihan sebelum menempati rumah baru dengan tujuan agar terhalang dari
gangguan jin.
5. Sembelihan yang dilakukan oleh sepasang pengantin baru ketika memasuki rumah dan
keduanya berjalan diatas darah hewan ssmbelihan tersebut.
6. Sembelihan untuk Allah ta'ala akan tetapi dengan menyebut nama selain Allah ketika
menyembelihnya.
❇ *KESIMPULAN*
1. *Menyembelih adalah sebuah ibadah,* maka *tidak boleh memalingkannya untuk selain
Allah,* dalilnya firman Allah ta'ala :
2. *Menyembelih untuk selain Allah ta'ala dianggap sebagai perbuatan syirik besar dan
pelakunya dilaknat,* dalilnya sabda Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam :
Wallohu 'alam.
🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 74-75.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 37*
❇ *PENGERTIAN NADZAR*
● *Menurut syari'at* adalah : Seorang mukallaf mewajibkan pada dirinya suatu ketaatan
yang asalnya bukan sesutu yang wajib sebagai bentuk pengagungan terhadap yang
dinadzarkan padanya.
Ketahuilah bahwa *nadzar adalah bentuk ibadah kepada Allah ta'ala semata,* tidak boleh
memalingkannya kepada selain-Nya. Dan *barangsiapa memalingkannya kepada selain-
Nya maka sungguh ia telah berbuat syirik dengan syirik besar.*
Dan *barangsiapa yang bernadzar kepada selain Allah ta'ala maka tidak boleh baginya
menunaikan nadzarnya tersebut.*
Yaitu *ketika seseorang mewajibkan sesuatu pada dirinya sendiri untuk selain Allah dalam
rangka pengagungan dan pendekatan diri,* diantara *contohnya* :
1. Seperti ucapan : "Jika Allah menyembuhkan sakitku, maka untuk kuburan wali fulan aku
akan (berkurban) dengan kambing atau (bersedekah) harta.
2. "Jika aku diberi karunia seorang anak, maka aku akan menyembelih untuk wali fulan disisi
kuburannya."
3. "Aku bernadzar untuk wali fulan atau jin fulan akan menyembelih 3 ekor sembelihan".
🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 76.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 38*
A. *Isti'anah*
Firman Allah ta'ala :
B. *Istighotsah*
Firman Allah ta'ala :
ُ َاﺏ ل
کم ُ ُا أَذ ﺗ َسأ ﺗَﻐ أَيث ُ أونَ َربه
َ ک أم فَاسأ ﺗ َ َج
C. *Isti'adzah*
Firman Allah ta'ala :
Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia.
[ QS an-nas : 1 ]
1🕋 *BOLEH*
Apabila terpenuhi 4 syarat, yaitu :
A. Dua syarat berkaitan dengan sesuatu yang diminta dalam isti'anah, istighotsah maupun
isti'adzah :
1. Bukan sesuatu yang menjadi kekhususan bagi Allah.
2. Sesuatu tersebut mampu dilakukan makhluk.
B. Dua syarat berkaitan dengan orang/makhluk yang dimintai dalam isti'anah, istighotsah
maupun isti'adzah :
1. Orang tersebut hidup
2. Hadir (ada).
2🕋 *SYIRIK*
Apabila tidak terpenuhi salah satu syarat yang telah disebutkan sebelumnya.
Wallohu 'alam.
🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 77-78.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 39*
♻ *SYAFA'AT* ♻
❇ *PENGERTIAN SYAFA'AT*
● Menurut bahasa : Bentuk mashdar (kata dasar) dari syafa'a - yasyfa'u - syafa'atan ( - شﻔﻊ
شﻔاعﺔ- ) يشﻔﻊyang maknanya 'jika menjadikan sesuatu tersebut dua'
Dan Asy-syaf'u ( )الشﻔﻊyang artinya 'genap' lawan dari kata Al-witru ( )الوﺗرyang artinya 'ganji'
● Menurut istilah : Menjadi perantara bagi yang lain untuk mendapatkan sesuatu yang
bermanfaat dan menolak madhorot (bahaya).
❇ *PEMBAGIAN SYAFA'AT* :
● *Pengertiannya* :
Yaitu : yang diminta dari selain Allah, pada sesuatu yang tidak mampu melakukannya
kecuali Allah ta'ala.
● *Dalilnya* :
Firman Allah ta'ala :
“Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rizki yang telah
Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan
tidak ada Iagi persahabatan yang akrab dan *tidak ada lagi syafa’at.* Dan orang-orang kafir
itulah orang-orang yang dhalim.”
[ QS. Al-Baqarah: 254 ]
● *Pengertiannya* :
Yaitu yang diminta dari Allah ta'ala
● *Syaratnya* :
1. *Izin dari Allah ta'ala* kepada pemberi sayafa'at untuk memberikan syafa'at.
2. *Keridhoan Allah ta'ala* pada pemberi syafa'at dan yang diberi syafa'at.
● *Dalilnya*
Firman Allah ta'ala :
"Dan berapa banyaknya malaikat di langit, syafa'at mereka sedikitpun tidak berguna, kecuali
sesudah *Allah mengizinkan* bagi orang yang dikehendaki dan *diridhoi (Nya)."*
[ QS. An-Najm : 26 ]
1. Jika diminta darinya sesuatu yang disyari'atkan atau yang dibolehkan, yang ia mampu
atasnya, maka boleh, ini bagian dari bentuk memberikan bantuan dan saling tolong -
menolong dalam kebaikan.
2. Diminta darinya sesuatu yang tidak mampu melakukannya kecuali Allah ta'ala, maka ini
bentuk kesyirikan.
Wallohu 'alam.
🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 79-80.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 40*
♻ *ZIARAH KUBUR* ♻
A. Mengingat akhirat.
B. Mengucapkan salam kepada penghuninya.
C. Mendo'akan mereka.
*Meniadakan kesempurnaan tauhid* dan ia merupakan salah satu dari *wasilah (perantara)
kesyirikan,* diantara bentuknya :
Dapat meniadakan tauhid, yaitu memalingkan suatu jenis ibadah untuk penghuni kubur,
contohnya :
Wallohu 'alam.
🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 81-82.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 41*
♻ *SIHIR* ♻
❇ *PENGERTIAN SIHIR*
❇ *PEMBAGIAN SIHIR*
1🕋 *SYIRIK BESAR*
Yaitu yang dilakukan dengan *perantara jin dan syaitan,* yang mana ia menyembah,
mendekatkan diri dan sujud kepada mereka agar ia dapat menguasai orang yang disihirnya.
❇ *HUKUM SIHIR*
1🕋 *Apabila sihirnya dari jenis yang pertama (yaitu dengan perantara jin atau syaitan) maka
ia kafir*, dan *hukumannya dibunuh* seperti hukuman bagi orang yang murtad.
2🕋 *Apabila sihirnya dari jenis yang kedua (yaitu dengan perantara obat-obatan atau yang
semisalnya) maka tidak dikafirkan* akantetapi *terhitung sebagai perbuatan fasiq dan
kemaksiatan,* dan *hukumannya dibunuh* sebagai bagian dari bentuk mencegah
kedzoliman, apabila hal itu merupakan pendapat pemimimpin suatu pemerintahan.
❇ *HUKUM NUSYROH*
● *Nusyroh* adalah melepaskan pengaruh sihir dari orang yang terkena sihir.
Wajib untuk melaporkan tukang sihir dan memperingatkan manusia dari mereka, karena hal
itu merupakan bentuk mengingkari kemungkaran dan nasihat kepada kaum muslimin.
Apabila terdapat salah satu ciri dari ciri-ciri berikut yang ada pada para pengobat maka bisa
jadi ia adalah tukang sihir tanpa diragukan lagi :
1. Ia bertanya kepada orang yang sakit tersebut namanya dan nama ibunya.
2. Mengambil salah satu bekas yang dipakai oleh orang yang sakit tersebut (seperti pakaian,
baju, mantel).
5. Terkadang meminta hewan dengan sifat tertentu untuk disembelih dengan tidak
menyebut nama Allah, boleh jadi ia melumuri bagian yang sakit dari orang yang sakit
tersebut, atau melemparnya ke tempat yang angker.
6. Memberikan kepada orang sakit tersebut penutup yang didalamnya terdapat persegi
berisikan tulisan huruf-huruf atau angka-angka.
7. Bersuara dengan omongan yang tidak difahami.
8. Memberikan kepada orang sakit kertas untuk dibakar dan diberi kemenyan.
Wallohu 'alam.
🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 83-85.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 42*
*Yaitu* : orang yang mengabarkan sesuatu di masa yang akan datang melalui jalan jin dan
syaitan.
*Mengaku mengetahui perkara yang ghoib adalah bentuk kekufuran,* karena berarti ia
mendustakan al-quran.
Allah ta'ala berfirman :
َّللا َ ض ْالﻐَي
ْﺏ َإ هال ه َ ت َو ْاْل َ ْر ُﻗُ ْل َال يَ ْعلَ ُم َم ْن فَي ال ه
َ س َم َاوا
“ Katakanlah: “Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang
ghoib, kecuali Allah. ”
[ QS. An-Naml : 65 ]
1. Orang yang mengabarkan sesuatu yang ghoib melalui jalan jin maka disebut kaahin
(dukun).
2. Orang yang mengabarkan sesuatu yang ghoib dengan membuat garis-garis ditanah
disebut rommaal (peramal)
3. Orang yang mengabarkan sesuatu yang ghoib melalui jalan perbintangan (zodiak) maka
ini disebut munajjim (tukang ramal)
4. orang yang mengabarkan tentang tempat (letak) sesuatu yang dicuri dan sesuatu yang
hilang, dengan cara yang rahasia maka ini disebut 'arroof (paranormal)
1🕋 *Orang yang mendatangi mereka dan bertanya kepada mereka, akantetapi tidak
membenarkan mereka.*
Maka hukumnya : *diharamkan dan termasuk salah satu dosa besar* serta *tidak diterima
sholatnya selama 40 hari.*
“Barangsiapa yang mendatangi paranormal, maka sholatnya selama 40 hari tidak diterima.”
[ HR. Muslim no. 2230 ]
Maka hukumnya *dia telah kufur terhadap apa yang diturunkan kepada nabi Muhammad*
shollallohu 'alaihi wasallam.
“Barangsiapa yang mendatangi dukun atau tukang ramal, lalu ia membenarkannya, maka ia
berarti telah kufur pada Al Qur’an yang telah diturunkan pada Muhammad.”
[HR. Al-Arba'ah dan Al-hakim ]
Wallohu 'alam.
🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 86-87.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 43*
♻ *THIYAROH / TATHOYYUR* ♻
❇ *PENGERTIAN THIYAROH*
● *Menurut bahasa* : Terambil dari kata tathoyyur yaitu sikap optimisme dan pesimisme dari
hal tertentu.
● *Menurut istilah* : Sikap pesimisme pada apa yang akan terjadi, buah dari apa yang dilihat
atau didengar atau diketahui.
❇ *HUKUM THIYAROH*
1. Bahwasanya orang yang melakukan tathoyyur, memutus tawakkalnya kepada Allah serta
bersandar kepada selain Allah.
“Ketahuilah, sesungguhnya kesialan mereka itu adalah ketetapan dari Allah, akan tetapi
kebanyakan mereka tidak mengetahui.”
[QS. Al-A’raaf : 131]
“Tidak ada penyakit menular dengan sendirinya (tanpa ketentuan Allah), tidak ada thiyaroh
(beranggapan sial), tidak ada pula beranggapan nasib malang karena tempat, juga tidak ada
anggapan sial di bulan Shofar”
[ Muttafaq 'alaihi ]
*Pertama* : Ia menahan diri serta membenarkan thiyaroh tersebut dan tidak jadi melakukan
aktivitasnya,
dan ini merupakan bentuk thiyaroh dan sikap pesimisme yang paling besar.
*Kedua* : Ia tidak menghiraukannya akantetapi ia merasa resah, berat, dan sedih, khawatir
akan pengaruh dari thiyaroh tersebut terjadi,
dan ini juga bagian dari bentuk sikap pesimisme, akantetapi lebih ringan dari jenis yang
pertama.
Kedua keadaan diatas sama-sama bisa membatalkan tauhid dan hal yang membahayakan
bagi seorang hamba.
*Ia mengucapkan* :
ت إَاله أ َ ْنتَ َوالَ َح ْو َل َوالَ ﻗُ هوﺓ َ إَاله بَك ت إَاله أ َ ْنتَ َوالَ يَ ْدفَ ُﻊ ال ه
َ سيَّئ َا َ ُالله ُه هم الَ يَﺄْﺗَى بَ ْال َح
َ سنَا
“Ya Allah, tiada yang dapat mendatangkan kebaikan kecuali engkau. Tidak ada yang dapat
menolak bahaya kecuali engkau. Tidak ada daya dan upaya melainkan denganmu.”
[ HR. Abu Daud ]
"Ya Allah, tidak ada kebaikan kecuali kebaikan dari Engkau, tiadalah burung itu (yang
dijadikan objek tathayyur) melainkan makhluk-Mu dan tidak ada ilah yang berhak diibadahi
dengan benar kecuali Engkau.’”
[ HR. Ahmad, dan dishohihkan oleh Syaikh Al-Albani ]
“Sesungguhnya thiyaroh itu hanyalah yang *menjadikan engkau terus melangkah* atau
*mengurungkan niatmu”*.
[ HR. Ahmad ]
*Maknanya* : Kalimat baik yang didengar oleh seseorang yang kemudian ia bergembira
dengan hal tersebut.
*THIYAROH* : Bentuk berprasangka buruk terhadap Allah ta'ala, serta bentuk sikap
memalingkan sesuatu dari hak Allah kepada selain-Nya dan bentuk ketergantungan hati
dengan makhluk yang tidak bisa memberikan manfaat dan tidak pula mendatangkan
bahaya.
*FA'L (SIKAP OPTIMISME) YANG BAIK* : Sikap berprasangka baik kepada Allah ta'ala,
tidak menghalangi dari keperluannya.
Wallohu 'alam.
🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 88-90.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 44*
♻ *TANJIIM (ASTROLOGI/PERBINTANGAN)* ♻
❇ *PENGERTIANNYA*
● *Menurut bahasa* : Bentuk mashdar dari kata najjama ( ) نجمyaitu mempelajari ilmu
perbintangan atau keyakinan akan pengaruh bintang-bintang.
*Ada 3 macam* :
*Ada 2 macam* :
*Ada 3* :
Wallohu 'alam.
🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 91-92.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 45*
● *Yang dimaksud dengan istisqo' dengan anwa'* yaitu *menyandarkan turunnya hujan pada
bintang-bintang.*
*Ada 3 macam* :
1🕋 *SYIRIK BESAR*
Seperti ucapan :
- "Wahai bintang 'ini' berilah hujan kepada kami",
- "Wahai bintang 'itu' bantulah kami", dan yang semisalnya.
*2. Menyandarkan terjadinya hujan kepada bintang-bintang tersebut serta meyakini bahwa
bintang itu yang melakukannya dengan sendirinya* bukan Allah, walaupun ia tidak berdo'a
kepada bintang itu.
2🕋 *SYIRIK KECIL*
Yaitu *menjadikan bintang-bintang tersebut sebagai sebab.*
3🕋 *BOLEH*
*Menjadikan bintang-bintang tersebut sebagai tanda dan petunjuk,* bukan menjadikannya
sebagai sebab atau yang memberikan pengaruh dengan sendirinya.
” ﻗال، هللا ورسوله أعلم: ﻗالوا. هل ﺗدرون ماذا ﻗال ربكم ” ؟
َ فَذَلَكَ ُمؤْ مَ ٌن بَ ْي كَاف ٌَر بَ ْالك َْو َك،َﺿ َل هللاَ َو َر ْح َمﺗَه
ُمطَ ْرنَا:َ َوأ َ هما َم ْن ﻗَال،ﺏ ْ َ ُمطَ ْرنَا بَﻔ:َ فَﺄ َ هما َم ْن ﻗَال،ﻱ ُمؤْ مَ ٌن بَي َوكَاف ٌَر ْ َأ
ْ صبَ َﺢ مَ ْن َعبَا َد
فَذَلَكَ كَاف ٌَر َبي ُمؤْ مَ ٌن َب ْالك َْوكَﺏ،ُ َبن َْوءَ َكذَا َو َكذَا.
“Apakah kalian mengetahui apa yang dikatakan Robb kalian?” Kemudian mereka
mengatakan: “Allah dan Rosul-Nya yang lebih mengetahui.”
Kemudian Rosulullah Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabada :
Allah berfirman : “Di antara hamba-Ku ada yang menjadi beriman kepada-Ku dan ada pula
yang kafir. Adapun orang yang mengatakan: ‘Kami telah diberi hujan karena keutamaan dan
rahmat Allah,’ maka itulah orang yang beriman kepada-Ku dan kafir ter-hadap bintang-
bintang. Sedang *orang yang mengatakan: ‘Kami diberi hujan dengan bintang ini dan itu,’*
maka *itulah orang yang kafir kepada-Ku dan beriman kepada bintang-bintang."*
[ Muttafaq 'alaih ]
Wallohu 'alam.
🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 93-94.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 46*
♻ *RIYA'* ♻
❇ *PENGERTIANNYA*
● *Menurut bahasa* : menampakkan sesuatu kepada yang lain agar bisa melihatnya
❇ *HUKUM RIYA'* :
B. *Riya pada seluruh amalannya atau sebagian besar amalannya* : Maka ini merupakan
*syirik besar,* dan ini tidak muncul dari orang mukmin akantetapi ini merupakan tanda
orang-orang munafiq.
❇ *BAHAYA RIYA'*
ْ َ ش َْركُ اْل
صﻐ َُر ّ علَ ْي ُك ْم ال ُ ﻑ َما أَخ
َ َاﻑ َ أ َ ْخ َو
الريَاء
ّ َ : ُفسئل عنه فقال
َ َٱّلِل َال يَ ْﻐﻔ َُر أَن يُ ْش َركَ بَهَۦ َويَ ْﻐﻔ َُر َما دُونَ َٰذَلَكَ َل َمن ي
شآء َ ُإَ هن ه
"Sesungguhnya *Allah tidak akan mengampuni dosa syirik,* dan Dia mengampuni segala
dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya."
[ QS An Nisa' : 48 ]
*Ayat ini umum untuk syirik besar maupun syirik kecil.*
“Maukah aku kabarkan kepada kalian sesuatu yang lebih tersembunyi di sisiku atas kalian
daripada Al-Masih Dajjal?” Dia berkata,”Tentu mau,”
maka Rosululloh berkata, yaitu syirkul khofi (syirik yang tersembunyi); yaitu seseorang
sholat, lalu menghiasi sholatnya, karena ada orang yang memperhatikan sholatnya”.
[ HR. Ahmad ]
Wallohu 'alam.
🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 93-94.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 47*
1🕋 *Bahwasanya asal yang menggerakkan amalannya adalah agar dilhat manusia (riya).*
*Maka ini adalah syirik,* dan *amal ibadahnya batal (tidak bernilai).*
1. *Bersungguh-sungguh pada dirinya dan tidak membiarkan riya tersebut,* serta ia tidak
tenang dengan hal itu, *maka ini tidak berpangaruh pada amalannya.*
2. *Merasa tenang dengan riya tersebut, membiarkannya dan tidak berusaha melawannya.*
*Hukum ibadah semacam ini* :
A. *Apabila amalannya yang terakhir tidak terbangun berdasarkan amal yang pertama, maka
ibadahnya yang pertama benar, adapun amalan yang tercampur dengan riya maka batal.*
*Contohnya* : Seseorang bersedekah sebesar seratus ribu rupiah dengan niat ikhlas,
kemudian ada orang lain melihat lalu ia bersedekah kembali dengan seratus ratus ribu
rupiah karena riya,
Maka amalan yang pertama benar, dan yang kedua batal.
B. *Jika amalan yang terakhir terbangun berdasarkan amalan pertama, maka ini bisa
membatalkan seluruh amal ibadahnya.*
*Contohnya* : Seseorang melakukan sholat dua roka'at karena Allah ta'ala, kemudian tiba-
tiba muncul riya pada roka'at kedua, dan ia tidak berusaha melawannya bahkan
membiarkannya, maka hal ini membatalkan sholatnya (tidak bernilai) secara keseluruhan.
● *Riya* : berhubungan dengan indera mata (yaitu beramal dengan suatu amalan agar
dilihat manusia dan mereka memujinya)
❇ *OBATNYA RIYA'*
َوأ َ ْسﺗ َ ْﻐﻔ َُركَ َل َما الَ أ َ ْعلَم، ُالله ُه هم َإنَّي أَعُوذُ َبكَ أ َ ْن أ ُ ْش َركَ َبكَ َوأَنَا أ َ ْعلَ ُم
Allohumma innii a’uudzu bika an usyrika bika wa anaa a’lamu, wa astaghfiruka limaa laa
a’lamu
“Yaa Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepada Mu dari berbuat kesyirikan ketika aku
mengetahuinya dan aku memohon ampunan Mu ketika aku tidak mengetahuinya”.
Wallohu 'alam.
🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 95-96.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 48*
Yaitu seseorang melakukan amal ibadah mahdhoh untuk memperoleh keuntungan duniawi
secara langsung
❇ *CONTOH - CONTOHNYA* :
1. Seperti orang yang berhaji karena ia ingin mendapat keuntungan berupa harta.
2. Seperti orang yang berjihad untuk mendapatkan gonimah (harta rampasan perang).
3. Seperti orang yang menjadi muadzin (tukang adzan) untuk supaya memperoleh gaji.
4. Seperti orang yang menuntut ilmu syar'i dengan tujuan mendapatkan ijazah dan
pekerjaan saja.
❇ *HUKUMNYA*
2🕋 *Beramal dengan amalan tertentu dan ia menginginkan tujuan dunia dengan amalan itu.*
Maka ini *syirik kecil yang bisa membatalkan amalannya tersebut.*
َ ّ َمن َكانَ ي َُري ُد ْٱل َحيَ َٰوﺓ َ ٱل ُّد ْنيَا َو َﺯينَﺗ َ َها نُ َو
َﻑ إَلَ ْي َه ْم أ َ ْع َٰ َملَ ُه ْم فَي َها َو ُه ْم فَي َها َال يُ ْب َخسُون
صنَعُوا فَي َها َوبَاطَ ٌل هما كَانُوا يَ ْع َملُون َ ط َما َ َار َو َحب ُ ْس لَ ُه ْم فَي ْاآلخَ َرﺓَ إَ هال النه َ ُأُولَئَكَ الهذَينَ لَي
"Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan
kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia
itu tidak akan dirugikan.
Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat
itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka
kerjakan."
[ QS. Hud : 15-16 ]
“Barangsiapa yang mempelajari suatu ilmu (belajar agama) yang seharusnya diharap adalah
wajah Allah, tetapi ia mempelajarinya hanyalah untuk mencari harta benda dunia, maka dia
tidak akan mendapatkan wangi surga.”
[ HR. Ahmad ]
Wallohu 'alam.
🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 100-101.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 49*
*Disebut juga* :
1. Yamin
2. Qosam
1. *Apabila ia mengagungkan nama selain Allah itu sampai pada derajat ibadah,* dimana
pengagungaanya seperti pengagungannya kepada Allah atau bahkan lebih dari itu, maka ini
*syirik besar.*
2. *Apabila ia mengagungkan, akan tetapi tidak sampai pada batas menyamai pengagungan
terhadap Allah,* maka ini hukumnya *syirik kecil.*
“Barangsiapa yang bersumpah dengan menyebut selain nama Allah, maka sungguh dia
telah kafir atau musyrik”
[ HR. Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi ]
1. Haramnya bersumpah dengan selain nama Allah ta'ala dan itu adalah syirik.
2. Haramnya bersumpah dengan nama Allah ta'ala dalam rangka berdusta, dan itu disebut
ghomus (sumpah palsu).
3. Haramnya banyak bersumpah dengan nama Allah ta'ala -walaupun berkata jujur- apabila
hal itu tidak dibutuhkan, karena hal ini termasuk bentuk meremehkan Allah subhanahu
wata'ala.
4. Bolehnya bersumpah dengan nama Allah ta'ala apabila ia berkata jujur dan hal itu
dibutuhkan.
Wallohu 'alam.
🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 102-104.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 50*
*Yaitu* : Menggandengkan antara Allah ta'ala dan salah seorang dari makhluknya dengan
menggunakan huruf penghubung wawu (yang maknanya 'Dan') pada sesuatu yang mana
makhluk termasuk dalam proses terjadinya.
❇ *CONTOHNYA* :
❇ *HUKUMNYA*
*Ada 2 macam* :
Contohnya mengucapkan :
- "Apa yang Allah kehendaki *kemudian* kamu kehendaki"
- "Saya meminta tolong kepada Allah *kemudian* meminta tolong kepadamu."
● *Kata penghubung dengan huruf wawu (dan)* : mengandung makna *perbandingan dan
penyamaan.*
Wallohu 'alam.
🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 105-106.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 51*
1🕋 *Boleh*
*Contoh* : "Jikalau aku hadir pada pelajaran itu sungguh aku bisa mengambil faidah"
2🕋 *MUSTAHAB (DISUKAI)*
*Contoh* : "Jikalau saya punya harta sungguh aku bersedekah dengan harta tersebut."
*Dalilnya* adalah sabda Nabi shollallohu 'alaihi wasallam pada kisah 4 golongan manusia,
salah satunya berkata :
ْ ع
مَلتُ بَعَ َم َل فُ َﻼن ً ُلَ ْو أ َ هن لَي َم
َ اال
"Jikalau Aku memiliki harta, maka aku akan beramal seperti yang dilakukan si Fulan"
maksudnya *ia menginginkan kebaikan.*
Maka bersabda Nabi 'alaihi ash-sholatu was-salaam :
3🕋 *TERLARANG*
َ َ لَ ْو أ
طاعُونَا َما ﻗُﺗَلُوا
“Jikalau mereka mengikuti kita, tentulah mereka tidak terbunuh”. [ QS. Ali Imron: 168 ]
*B. Menentang takdir*
ُۚله ْو كَانُ ْوا َع ْن َدنَا َما َماﺗ ُ ْوا َو َما ﻗُﺗَلُ ْوا
"Jikalau mereka tetap bersama kita, tentulah mereka tidak mati atau tidak terbunuh."
[ QS. Ali Imron: 156 ]
ْ ع
مَلتُ َب َع َم َل فُ َﻼن ً ُلَ ْو أ َ هن لَي َم
َ اال
"Jikalau Aku memiliki harta, maka aku akan beramal seperti yang dilakukan si Fulan"
maksudnya *ia menginginkan keburukan.*
Maka bersabda Nabi 'alaihi ash-sholatu was-salaam :
Wallohu 'alam.
🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 107-108.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 52*
Mengumpat, menghina dan menjelekkan ad-dahr yang ia adalah zaman dan waktu.
*Contohnya* :
2🕋 *Mencela Masa karena menganggap masa tersebut pelakunya* (pengatur baik dan
buruk).
Seperti seseorang yang meyakini bahwa masa yang membalikkan perkara dari kondisi baik
menjadi buruk, maka ini adalah *bentuk syirik besar.*
3🕋 *Mencela masa karena ia tempat terjadinya sesuatu yang tidak disukainya dengan tetap
meyakini bahwa Allah ta'ala yang melakukanya.*
Maka ini *diharamkan dan termasuk salah satu dosa besar.*
ع هﺯ َو َج هل يُؤْ ذَينَى ا ْبنُ ﺁ َد َم يَسُﺏُّ ال هد ْه َر َوأَنَا ال هد ْه ُر أُﻗَلَّﺏُ الله ْي َل َوالنه َهار ُﻗَا َل ه
َ َُّللا
”Allah ’Azza wa Jalla berfirman : ’Aku disakiti oleh anak Adam. Dia mencela masa, padahal
Aku adalah ad-dahr (pengatur masa), Akulah yang membolak-balikkan malam dan siang.”
[ HR. Muttafaq 'alaihi ]
Kalimat : ( أَنَا ال هد ْهرsaya adalah ad-dahr) maksudnya pengatur dan yang membolak-balikkan
masa/waktu.
■ *PERHATIAN* :
*Ad-dahr* ( * ) ال هد ْهرbukan bagian dari Asma-ulhusna* (Nama-Nama Allah ta'ala).
Wallohu 'alam.
🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 109-110.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 53*
Karena *seseorang akan dihisab dari setiap apa yang ia ucapkan* dengan perkataannya itu.
Dan seseorang sungguh bisa keluar dari islam dengan satu kata yang ia ucapkan, maka
wajib untuk menjaga ketentuan dalam ucapan dan pekataan.
Wallohu 'alam.
🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 111.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 54*
♻ *BID'AH* ♻
❇ *PENGERTIAN BID'AH*
● *Menurut syari'at* : Sesuatu yang baru diadakan dalam agama tanpa adanya dalil.
❇ *PEMBAGIAN BID'AH*
*Ada 3 macam* :
1🕋 *Bid'ah i'tiqodiyah*
*Yaitu* keyakinan yang berbeda dengan apa yang dikabarkan oleh Allah ta'ala dan
Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam.
*Contohnya* :
- Bid'ah tamtsil (menyerupakan Allah ta'ala dengan makhluk)
- Bid'ah ta'thil (meniadakan sifat-sifat Allah ta'ala)
- Bid'ah dalam peniadaan takdir.
2🕋 *Bid'ah 'amaliyah*
*Yaitu* beribadah kepada Allah dengan sesuatu yang tidak disyari'atkan, hal itu dengan :
1. Membuat hal baru dalam ibadah yang tidak disyari'atkan.
2. Menambah atau mengurangi dalam ibadah yang disyari'atkan.
3. Mendatangkan sifat atau cara baru dalam ibadah yang disyari'atkan.
4. Mengkhusukan waktu untuk ibadah yang disyari'atkan yang mana syari'at itu sendiri tidak
membatasi waktunya.
*Contohnya* :
- Membuat bangunan diatas kuburan
- Membuat hari raya dan perayaan-perayaan yang diada-adakan (seperti perayaan maulid-
pent.)
*Yaitu* meninggalkan sesuatu yang mubah atau meninggalkan sesuatu yang dituntut untuk
dilakukan, diniatkan sebagai ibadah.
Contohnya :
- Meninggalkan makan daging diniatkan sebagai bentuk ibadah.
- Meninggalkan menikah diniatkan sebagai bentuk ibadah.
َ ْ ﺿيتُ لَ ُك ُم
اإلس َْﻼ َم دَينًا َ ُْاليَ ْو َم أ َ ْك َم ْلتُ لَ ُك ْم دَينَ ُك ْم َوأَﺗْ َم ْمت
َ علَ ْي ُك ْم نَ ْع َمﺗَي َو َر
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan
kepadamu ni’mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.”
[QS. Al Ma’idah : 3 ]
“Barangsiapa beramal suatu amalan yang tidak didasari oleh urusan kami maka amalannya
tertolak”.
“Sejelek-jelek perkara adalah (perkara agama) yang diada-adakan, [ setiap (perkara agama)
yang diada-adakan itu adalah bid’ah ], setiap bid’ah adalah kesesatan [ dan setiap
kesesatan tempatnya di neraka ]”
[ HR. Muslim, dan tamban yang ada pada tanda [ ] adalah riwayat An-nasa'i ]
Wallohu 'alam.
🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 111.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 55*
♻ *BID'AH (bag.02)* ♻
*Diantaranya* :
1🕋 Asal dari ibadah adalah terlarang dan tawaqquf sampai datang dalil yang
mensyari'atkannya.
2🕋 Setiap ibadah yang dibutuhkan pelaksanannya dan pendorongnya ada pada zaman Nabi
shollallohu 'alaihi wasallam akantetapi Nabi shollallohu 'alaihi wasallam dan para
sahabatnya yang mulia tidak melakukannya maka itu menunjukkan tidak disyari'atkannya
ibadah tersebut.
● *Kedua* : Berkata Syaikh Al-albany rohimahullohu ta'ala : "Wajib untuk kita ketahui bahwa
sekecil bid'ah dalam agama yang dilakukan seseorang hukumnya adalah diharamkan, maka
tidak ada bid'ah -sebagaimana yang disangka sebagian orang- hanya pada tingkat makruh
saja.
6. Dzikir berjama'ah.
7. Meminta pembacaan surat al-fatihah untuk ruh-ruh yang sudah meninggal pada
kesempatan tertentu.
1. "At-tahdzir minal bida'" karya Asy-syaikh Abdul Aziz bin baz rohimahulloh.
3. "Al-bida' wal muhdatsaat wa maa laa ashla lahu" karya Hamud Al-mathor.
❇ *FAIDAH*
*Mutaba'ah* (mengikuti Nabi shollallohu 'alaihi wasallam) *tidak bisa terwujud kecuali jika
amalan tersebut sesuai syari'at dalam 6 perkara* :
1. Sebab
2. Jenis
3. Ukuran
4. Tata cara
5. Waktu
6. Tempat
*Contoh jika menyelisihi salah satu dari 6 perkara diatas* :
1. Menyelisihi sebabnya : seperti orang yang sholat dua roka'at dengan sebab turunnya
hujan.
2. Menyelisihi jenisnya : seperti orang yang mengeluarkan zakat fitri dengan uang.
3. Menyelisihi ukurannya : seperti orang yang melakukan sholat maghrib dengan 4 roka'at
secara sengaja.
4. Menyelisihi tata caranya : seperti orang yang berwudhu memulai dengan membasuh
kakinya dan menutup dengan membasuh wajahnya.
5. Menyelisihi waktunya : seperti orang yang menyembelih hewan kurban pada bulan
romadhon.
6. Menyelisihi tempatnya : seperti orang yang beri'tikaf padang pasir.
Wallohu 'alam.
🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 115-117.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 56*
Berdakwah dijalan Allah merupakan perkara yang besar dan keutamaannya yang agung, itu
merupakan tugas para rosul dan nabi serta medan yang dilalui oleh orang-orang sholih dan
para wali.
"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik."
[ An-Nahl : 125 ]
Katakanlah: "Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak
(kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk
orang-orang yang musyrik".
[ QS. Yusuf : 108 ]
“Demi Allah, sungguh satu orang saja diberi petunjuk (oleh Allah) melalui perantaraanmu,
maka itu lebih baik dari unta merah.”
[ Muttafaq 'alaih
"Barangsiapa mengajak (manusia) kepada petunjuk, maka baginya pahala seperti pahala
orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun."
[ HR. Muslim ]
*Dalilnya sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika mengutus Mu’adz Rodhiyallohu
anhu ke Yaman* :
"Sesungguhnya engkau akan mendatangi satu kaum Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani), maka
*hendaklah pertama kali yang kamu sampaikan kepada mereka ialah syahadat Lâ Ilâha
Illallâh wa anna Muhammadar Rasûlullâh"*
dalam riwayat lain disebutkan, *"Sampai mereka mentauhidkan Allâh."*
[ muttafaq 'alaih ]
Ini sebagian wasilah atau sarana yang cocok untuk semuanya, yang tidak ada kesulitan
yang begitu besar padanya, yaitu :
1. Mencetak dan menyebarkan buku-buku atau buletin-buletin yang berisi ajakan kepada
tauhid.
4. Menyampaikan kalimat, nasehat, khutbah atau ceramah tentang tauhid bagi yang mampu
melakukan itu, atau melakukan kordinasi dan pengturan tentang hal itu dengan para ulama
dan para da'i.
5. Mengajarkan anak-anak dan istri dirumah tentang dasar-dasar tauhid dan mengajarkan
mereka buku-buku aqidah serta memberikan mereka hadiah dan motivasi untuk itu.
Wallohu 'alam.
🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 118-119.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 57*
Inilah daftar yang berguna tentang *buku-buku tauhid dan aqidah,* aku nasehatkan
kepadamu wahai saudaraku sesama muslim untuk :
1. *Memilikinya,*
2. Dan *membacanya.*
Ketahuilah wahai saudaraku yang mulia bahwa mempelajari tauhid dan aqidah merupakan
bagian dari fiqih dalam agama yang terbesar.
Sebagian ulama membagi fiqih :
1. Fiqih Akbar
Yang mereka maksud adalah masalah-masalah tauhid dan aqidah.
2. Fiqih Ashghor
Yang mereka maksud adalah fiqih berkaitan tentang hukum-hukum ibadah dan mu'amalat.
8. Ma'arijul-qobul
9. A'lamus-sunnah Al-mansyuroh
Keduanya karya Syaikh Hafidz al-hakamy
16. Al-qowa'idul-mutsla fii shifaatillahi wa asmaa-ihi al husna (kaidah utama dalam sifat-sifat
dan nama-nama Allah yang baik)
Karya Syaikh muhammad bin sholeh Al-'utsaimin.
*Dan selain mereka dari kalangan ulama-ulama islam yang dikenal dengan tauhid yang
benar dan aqidah yang lurus.*
🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 120-122.
*NB* :
- *Judul-judul buku yang disebutkan diatas semuanya dalam bahasa arab,* akantetapi
*sebagian besar sudah diterjemahkan kedalam bahasa indonesia,* maka bagi yang belum
bisa berbahasa arab silahkan baca buku terjemahannya.
- *Namun ketika membeli buku terjemahan, usahakan memilih buku yang penterjemah atau
penerbitnya dari orang-orang yang bermanhaj salaf.*
Wallohu 'alam.
☝ 🕋 *SILSILAH AQIDAH TAUHID* 🕋☝
*Bagian : 58*
♻ *PENUTUP* ♻
Pada penutup tulisan ini saya tujukan kepada Allah ta'ala pujian dan rasa syukur atas apa
yang Allah ta'ala berikan berupa taufiq dan kemudahan.
Dan saya berharap tulisan ini bisa membantu dalam menjelaskan tauhid, dan berperan
dalam pendekatan berkaitan dengan hukum-hukumnya serta memudahkan permasalahan -
permasalahan yang ada didalamnya.
Sebagaimana juga saya meminta kepada Allah yang maha tinggi dan maha kuasa untuk
membalas dengan balasan yang paling baik bagi setiap orang yang berperan dalam
menyebarkan dan mencetak tulisan ini, serta memperbesar pahala dan ganjaran bagi
mereka.
وصلى هللا وسلم على نبينا محمد وعلى ﺁله وصحبه أجمعين
Wallohu 'alam.
🕋 Dinukil dari kitab At-tauhid Al-muyassar karya Abdulloh bin Ahmad Al-huwail
Hafidzohullohu, hal. 123.
"Silahkan di sebarkan kepada yang lain, semoga hal ini menjadi sebab kebaikan untuk kita
semua"