Pestisida - Nabati - Dari Buah - Maja PDF
Pestisida - Nabati - Dari Buah - Maja PDF
Buah maja termasuk dalam farnili Rutaceae, genus : Aegle, dan spesies A. marmelos. Maja
merupakan tanaman perdu, dengan kulit buah berwarna hijau sebesar bola voli dan memiliki
kulit tempurung yang sangat keras, bahkan dua kali lebih keras dari tempurung kelapa
sehingga tempurung buah maja banyak digunakan sebagai bahan perkakas rumah tangga,
mula dari gayung air, takaran beras, serta tempat penyimpanan aneka biji bijian. Pohon maja
dapat tumbuh sampai 20 meter dengan tajuk yang tumbuh menjulang ke atas dan kayunya
sangat keras. Tajuknya mirip dengan tanaman kawista, dan asam keranji hanya daun maja
agak sedikit lebih lebar, batang berkayu (lignosus), berbentuk silindris, batang tua kadang
melintir satu sarna lain, berwarna cokelat kotor, permukaan kasar. Bunga maja sangat harum,
hingga ketika tanaman maja berbunga, aroma wanginya bisa tercium dari jarak yang cukup
jauh. Perbanyakan bias secara generatif (biji) maupun vegetatif (cangkok). Mulai berbuah pada
umur 5 tahun dan produksi maksimal dicapai setelah umur 15 tahun. Satu pohon bisa
menghasilkan 200 - 400 butir buah. Buah maja biasanya masak pada musim kemarau
bersamaan dengan daun-daunnya yang meluruh
Pestisida nabati dari buah maja dapat dibuat dengan cara yaitu : petik buah maja yang masih
mentah dan yang sudah masak, untuk yang rnasih muda dicincang kecil-kecil dan
dihaluskanlditumbuk, sedangkan untuk buah maja yang sudah masak, dagingnya diambil dan
diremas-remas sampai hancur menggunakan sarung tangan. Setelah hancur kemudian
dimasukkan ke dalam wadah, ditambah air 1 liter untuk 1 buah maja dan diaduk sampai
tercampur merata, kemudian ditutup rapat untuk difermentasikan selama 12 jam.
Untuk rnengaplikasi pestisida nabati dari buah maja, sebelum disemprotkan pad a tanaman
yang terserang harna, larutan pestisida nabati disaring terlebih dahulu dengan menggunakan
saringan/kain yang halus. Penyemprotan sebaiknya dilakukan pada pagi hari antara jam 6
sampai jam 7 dan sekitar jam 4 sore, larutan disemprotkan pada bagian daun, batang dan
buah kakao yang telah terserang hama penggerek buah kakao (Conopomorpha cramerella).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi 30% ekstrak buah maja dapat mengurangi
populasi C. cramerella, sehingga dapat menekan kerusakan buah kakao.
Pestisida nabati dari buah maja mempunyai bau yang menyengat dan rasa yang pahit
sehingga mampu mengusir hama penggerek buah kakao (c. cramerella), selain itu akan
mengganggu fungsi pencemaan dari serangga apabila termakan. Untuk hasil yang maksimal,
pengendalian hama penggerek buah kakao sebaiknya dilaksanakan
secara terpadu, yaitu dengan memperhatikan dosis, waktu aplikasi, stadia dari serangga atau
sebelum hama datang menyerang tanaman, dan disertai dengan teknik budidaya anjuran
lainnya sehingga pengendalian yang dilakukan tidak menceman lingkungan dan ekonomis
Penutup
Tanaman maja sebarannya luas di Indonesia. Buah maja mengandung saponin dan tannin
yang mempunyai manfaat dalam pengendalian hama tanaman kakao yang ramah lingkungan
dan ekonomis. Buah maja juga berpotensi digunakan sebagai pengendali hama tanaman
perkebunan lainnya seperti Helopeltis pada tanaman kakao dan Hypothenemus hampei pada
tanaman kopi. Ke depan, pengembangan tanaman ini harus dilakukan dengan sistematis,
sehingga keberadaan tanaman maja di Indonesia dapat rnengurangi penggunaan pestisida
kimia pada tanaman perkebunan pada umumnya dan budidaya kakao khususnya