Anda di halaman 1dari 2

Sistem yang tersusun oleh partikel-partikel identik (tidak terbedakan),hukum-hukum

fisika klasik tidak cukup memadai untuk merepresentasikan keadaan sistemdan hanya dapat
diterangkan dengan hukum-hukum fisika kuantum. Sistem semacam inidapat didekati dengan
statistik modern, yaitu statistik Fermi-Dirac dan Bose-Einstein.

Statistik Bose-Einstein sangat tepat untuk menerangkanperilaku partikel-partikel identik yang


tidak memenuhi larangan Pauli.

Statistika Bose-Einstein menentukan distribusi statistik bagi boson pada berbagai tingkat energi
di dalam kesetimbangan termal. Tidak seperti fermion, boson adalah materi berspin bulat
sehingga tidak mematuhi larangan Pauli; sejumlah besar materi boson dapat menempati keadaan
yang sama pada saat yang sama pula. Hal itu dapat menjelaskan mengapa pada suhu
rendah boson dapat berperilaku sangat berbeda dengan fermion; semua materi akan menggumpal
bersama-sama pada keadaan energi yang paling rendah. Proses yang demikian itu disebut
sebagai “kondensasi Bose-Einstein”, misalnya pada fenomena superfluida di dalam helium cair.
Superfluida didasari oleh kemajuan teknologi cair-cair menggunakan superkritis,kritis
atau mendekati kritis seperti CO2 dan gas biner lainnya. Penerapan pada bidang kimia ada pada
kromatografi fluida super kritis, dimana digunakan CO2 superfluida sebagai fase gerak untuk
proses pemisahan. Metode ini digunakan untuk pemisahan komponen-komponenpada unsur yang
mudah terurai pada suhu yang tinggi. Aplikasi lain dari kondensasi Bose-Einstein adalah
superkonduktor. Superkonduktor merupakan material yang dapat menghantarkan arus listrik
tanpa adanya hambatan, sehinggadapat mengalirkan arus listrik tanpa kehilangan daya
sedikitpun. Superkonduktor adalah unsure atau alloy metal yang jika didinginkan sampai
mendekati suhu nol mutlak (0 K),menjadi hilang tahanannya.
Daftar Pustaka

Csuros M. 1997. Environmental Sampling and Analysis Lab Manual. CRC Press. Hal. 23-27Wei YJ,
Li KA, Tong SY. 1997. A linear regression method for the study of the coomassiebrilliant blue
protein assay. Talanta 44(5): 923-930.

Triyono, W. 2011. Spektrofotometri Ultra Violet Visibel. http://waris-


triyono.blogspot.com/2011/12/spektrofotometri-ultra-violet-visibeluv.htmlRizqi, D. 2012.
Archive

Anda mungkin juga menyukai