Dokumen Project PT. TRIAS Sidoarjo (Upgrade Inverter - Mesin Kataoka) PDF

PT Trias Sentosa
Upgrade Konverter dan Inverter Reliance ke Yaskawa

D1000 90KW dan G7 45KW pada Mesin Kataoka Line 4
PT Indoserako Sejahtera
Engineering Company
Jalan Pangeran Jayakarta 121 No. 59/60 Jakarta 10730 Indonesia
Ph : (021) 6248923/62990066, Fax : (021) 6248922
Email : iso297@dnet.id
www.indoserako.com
September 2017
CONTENTS
A. GAMBARAN SISTEM YANG DIKERJAKAN
B. DIAGRAM SISTEM YANG DIKERJAKAN
C. RINCIAN JADWAL PEKERJAAN
D. HASIL TEST D1000 TANPA BEBAN (TIDAK DIHUBUNG KE INVERTER)
E. HASIL TEST D1000 DENGAN BEBAN (OUTPUT DC DIHUBUNG KE DUA
INVERTER, RELIANCE DAN LENZE) TANPA RUN MOTOR
F. HASIL TEST D1000 DENGAN BEBAN (OUTPUT DC DIHUBUNG KE DUA
INVERTER, RELIANCE DAN LENZE) DENGAN RUN MOTOR
G. HASIL TEST INVERTER G7 TANPA ENCODER
H. HASIL TEST INVERTER G7 DENGAN ENCODER
1. RAMP UP (MOTOR STARTING)
2. NORMAL SPEED
3. RAMP DOWN (MOTOR STOPPING)
I. LAMPIRAN A. PARAMETER SETTING YASKAWA G7 45 KW
J. LAMPIRAN B. WIRING DIAGRAM SISTEM BARU
A. GAMBARAN SISTEM YANG DIKERJAKAN
Gambar 1. Mesin Kataoka - Bagian Uwinder
Gambar 2. Mesin Kataoka - Bagian Slitter

Gambar 3. Mesin Kataoka - Konverter dan Inverter yang akan diupgrade
Mesin kataoka memiliki fungsi memotong gulungan plastik yang panjang menjadi
gulungan-gulungan plastik pendek berdasarkan ukuran yang telah ditentukan. Terdiri
dari unwinder pada posisi plastik masih berupa gulungan panjang, slitter atau bagian
pemotong plastik menjadi pendek-pendek sesuai ketentuan, dan penggulung plastik
pendek di bagian akhir mesin. Kecepatan putar antara unwinder dengan slitter harus
sinkron. Untuk itu digunakan encoder pada kedua motor unwinder dan slitter.
Kondisi existing, unwinder memiliki motor 37 KW dan didrive oleh inverter Lenze
75 KW. Sementara slitter memiliki motor 37 KW dan didrive oleh inverter Reliance
45 KW. Kedua inverter Lenze dan Reliance mendapatkan supply berupa tegangan
DC dari konverter Reliance. Konverter dan inverter Reliance ini yang akan
diupgrade ke Yaskawa D1000 90 KW dan inverter G7 45 KW.
B. DIAGRAM SISTEM YANG DIKERJAKAN
Gambar 4. Diagram Sistem Lama
Kekurangan sistem lama (berdasarkan penjelasan user) adalah konverter Reliance

tidak mampu mengatasi energi balikan ketika ramp down (motor stopping)
terlebih ketika fast stop, sehingga mengalami trip dan alarm pada sistem, operator
perlu restart sistem untuk mereset alarm. Kemudian ditambahkan brake resistor (plus
kontrolnya) tapi masalah tidak teratasi terutama fast stop atau emergency stop, masih
trip. Diinginkan sistem yang dapat mengatasi masalah trip saat ramp down yakni
dapat mengembalikan energi balikan ke jala-jala. Diberikan desain sistem baru
dengan penggunaan Yaskawa D1000 sebagai pengganti konverter Reliance untuk
mengatasi masalah energi balikan motor dengan fungsi regenerative yang dimiliki.
Sementara inverter Reliance 45 KW diganti dengan Yaskawa G7 45 KW sebagai
pembaruan device karena inverter Reliance sudah berusia puluhan tahun.
Gambar 5. Diagram Sistem Baru
Pada sistem baru ini ada tambahan Harmonic Filter Module dan AC Reactor sebagai
standard configuration device untuk D1000 90 KW. Kedua device tambahan ini
menggantikan AC Reactor existing (pada sistem lama). Yaskawa D1000 90 KW
menggantikan converter Reliance. Yaskawa G7 menggantikan inverter Reliance.
Sementara inverter Lenze tetap digunakan. D1000 memiliki fungsi regenerative yang
dapat mengembalikan energi balikan motor ke jala-jala melalui terminal DC yang
terhubung ke kedua inverter. Dengan adanya fungsi ini maka brake control dan brake
resistor yang ada pada sistem lama tidak dipakai lagi.
C. RINCIAN JADWAL PEKERJAAN
1. Senin, 11 September 2017

a. Diskusi bersama pihak PT Trias Sentosa mengenai rencana pengerjaan
proyek dan menyamakan persepsi tentang proyek yang akan dikerjakan.
b. Survey lokasi pengerjaan proyek untuk mengetahui peralatan kerja yang
dibutuhkan dan menentukan langkah kerja terbaik yang akan dilakukan.
c. Mengurus perizinan pengerjaan proyek yang akan dimulai pada Selasa, 12
September 2017 sesuai kesepakatan dengan pihak PT Trias Sentosa.
2. Selasa, 12 September 2017
a. Membongkar Konverter, Inverter, dan AC Reactor lama dari panel.
b. Installasi D1000 pada base plate panel.
c. Installasi AC Reactor baru dan Harmonic Filter Reactor ke atas panel sesuai
arahan user.
d. Wiring power dari MCCB - Harmonic Filter Reactor - AC Reactor - D1000.
e. Wiring kontrol D1000.
3. Rabu, 13 September 2017
a. Test D1000 tanpa beban (output DC D1000 tidak dikonek ke inverter) bisa
menghasilkan tegangan DC 299 V sebagaimana diminta user.
b. Installasi dan wiring kembali Inverter lama ke panel untuk test D1000 dengan
beban. User meminta test D1000 dengan Inverter lama dulu, kalau sudah OK
baru installasi G7.
c. Test D1000 dengan beban (output DC D1000 dikonek ke dua inverter,
Reliance 45 KW dan Lenze 75 KW), dilakukan pengamatan saat ramp up
(starting), normal speed, dan ramp down (stopping). Hasilnya OK. Saat
stopping bisa mengatasi masalah konverter sebelumnya yang sering trip tidak
bisa buang energi balikan dari motor dan terlihat pada monitor power ada
KW negative (pernah -13 KW dan -6 KW). Saat normal speed ampere berada
pada kisaran 60 A dan saat starting ampere mencapai nilai tertinggi 2 kali
kondisi normal speed.
d. Bongkar lagi Inverter lama setelah user konfirmasi OK, untuk pemasangan
G7 dilakukan hari berikutnya.
4. Kamis, 14 September 2017
a. Installasi Inverter G7 45 KW ke base plate panel.
b. Wiring power dan wiring kontrol Inverter G7.
c. Autotuning dan setting parameter G7 berdasarkan aplikasi main drive
rewinder.
d. Test Inverter G7 tanpa beban (sebelum dipasang plastik ke mesin) dan
dengan beban (setelah dipasang plastik ke mesin) tapi tanpa encoder
dikarenakan spesifikasi encoder di motor 5 V sedangkan PG card Yaskawa
12V. Fungsional sistem start-stop, speed, dan accel-deccel sudah sesuai.
Untuk encoder 12 V akan dipasang ke motor hari berikutnya karena
barangnya ada di PT Trias Sentosa - Waru.
5. Jumat, 15 September 2017
a. Installasi encoder 12V ke motor oleh pihak PT Trias Sentosa.
b. Test Inverter G7 tanpa beban maupun dengan beban. Inverter G7 sudah dapat
berfungsi sebagaimana mestinya baik saat starting, normal speed, maupun
stopping. Ampere normal pada kisaran 60A.
c. Closing proyek setelah pihak PT Trias Sentosa konfirmasi bahwa sistem
sudah OK.
d. Training basic D1000 dan Inverter G7, serta penggunaan software Drive
Wizard Plus.
D. HASIL TEST D1000 TANPA BEBAN (TIDAK DIHUBUNG KE INVERTER)
Gambar 6. D1000 Menghasilkan Tegangan 300 VDC
Titik Pengetesan Hasil Pengetesan

Input AC D1000 R-S 200 VAC
Input AC D1000 S-T 195 VAC
Input AC D1000 R-T 198 VAC
Input AC D1000 R-N 106 VAC
Input AC D1000 S-N 125 VAC
Input AC D1000 T-N 195 VAC
Output AC MCCB R-N 90 VAC
Output AC MCCB S-N 120 VAC
Output AC MCCB T-N 197 VAC
Output DC D1000 299 VDC
Monitoring U1-51 (DC Voltage Reference) 300 VDC
Monitoring U1-52 (DC Voltage Feedback) 300 VDC
Monitoring U1-54 (Power Supply Voltage) 207 VAC
Note :
D1000 dapat menghasilkan tegangan sesuai kebutuhan sistem dengan nilai real 299
VDC, sebagai supply power ke dua inverter, main drive dan unwinder. Parameter
D1000 yang disetting untuk kebutuhan ini, yaitu d8-01 = 300 V.
E. HASIL TEST D1000 DENGAN BEBAN (OUTPUT DC DIHUBUNG KE DUA

INVERTER, RELIANCE DAN LENZE) TANPA RUN MOTOR

Input AC D1000 R-S 214.5 VAC
Input AC D1000 S-T 200.6 VAC
Input AC D1000 R-T 211.5 VAC
Input AC D1000 R-N 122 VAC
Input AC D1000 S-N 131 VAC
Input AC D1000 T-N 154 VAC
Output AC MCCB R-N 118 VAC
Output AC MCCB S-N 116 VAC
Output AC MCCB T-N 135 VAC
Output DC D1000 298.8 VDC
Monitoring U1-51 (DC Voltage Reference) 300 VDC
Monitoring U1-52 (DC Voltage Feedback) 300 VDC
Monitoring U1-54 (Power Supply Voltage) 208 VAC
Note :
D1000 stabil menghasilkan tegangan 298.8 VDC (hasil pengukuran) saat dihubung
ke kedua inverter, main drive dan unwinder, tanpa running motor.
F. HASIL TEST D1000 DENGAN BEBAN (OUTPUT DC DIHUBUNG KE DUA

INVERTER, RELIANCE DAN LENZE) DENGAN RUN MOTOR
No Kondisi DC Voltage DC Current AC Power

Ramp Up 299 VDC 3-24 ADC 5-13 KW
1 Normal Speed 299 VDC 14 ADC 10 KW
Ramp Down 299 VDC -65 ADC -13 KW
Ramp Up 298 VDC 32.6-41 ADC 9.2-12.8 KW
2 Normal Speed 298 VDC 35 ADC 10.5 KW
Ramp Down 298 VDC -16 ADC -6 KW
Note :
D1000 dapat mengatasi energi balikan motor saat ramp down (motor stopping)
sehingga tidak terjadi alarm seperti pada sistem konverter, terbukti dengan power
input D1000 bernilai negative (ada energi yang balik ke jala-jala). Adanya energi
balikan ke jala-jala ini menandakan adanya saving energi karena pada saat ramp
down sistem tidak menarik energi dari jala-jala, justru menghasilkan energi balikan
yang otomatis tersalurkan ke device lain yang terhubung dengan sistem ini. Dengan
kata lain, pada saat ramp down D1000 ini memberikan supply power ke device lain
yang terhubung dengannya, sehingga dapat mengurangi supply daya dari jala-jala ke
device lain tersebut. Namun dikarenakan waktu ramp down tidaklah lama (rata-rata
50 s) dibandingkan waktu proses pemotorngan gulungan plastik (dapat mencapai 45
menit sekali proses), maka saving energi oleh D1000 ini tidak besar berpengaruhnya.
Tapi fungsi utama D1000 sebagai solusi masalah trip saat ada energi balikan dapat
terpenuhi.
G. HASIL TEST INVERTER G7 TANPA ENCODER

Output Frequency 49.65 Hz
Motor Current 154.7 A
Motor Voltage 154.7 VAC
G7 DC Voltage 298.8 VDC
G7 Power Input 6.5 KW
D1000 AC Voltage R-S 222 VAC
D1000 AC Voltage S-T 221.5 VAC
D1000 AC Voltage R-T 215.5 VAC
Note :
Pengetesan inverter G7 tanpa encoder ini dilakukan karena ada masalah spesifikasi
encoder di motor tidak sesuai dengan spesifikasi PG card G7. Encoder memiliki
spesifikasi tegangan 5 VDC, sedangkan PG Cardnya 12 VDC. Artinya PG Card G7
tidak akan dapat membaca pulsa dari encoder, dan encoder tidak dapat menerima
supply tegangan 12 VDC dari PG Card. Pengetesan G7 tanpa encoder ini dilakukan
untuk adjust speed, waktu aselerasi, dan waktu deselerasi. Arus normal saat speed
maksimum cukup tinggi mencapai 154.7 A karena motor memerlukan torsi yang
cukup besar tanpa adanya encoder. Sedangkan speed, waktu aselerasi, dan waktu
deselerasi hasil adjuster sudah sesuai kebutuhan lapangan.
H. HASIL TEST INVERTER G7 DENGAN ENCODER
1. RAMP UP (MOTOR STARTING)
Target Frequency Acceleration Time Motor Current

49.68 Hz 60 s up to 102 A
Note:
Saat ramp up (motor starting) arus motor tidak melonjak terlalu tinggi, dengan target
normal speed 49.68 Hz (maksimum speed) dan waktu aselerasi diatur 60 s (oleh
operator melalui HMI) dihasilkan arus maksimum 102 A atau sekitar 1.5 kali arus
normal speednya (71 A).
2. NORMAL SPEED
Gambar 7. Pengetesan G7 Saat Normal Speed 49.68 Hz

No Frequency Motor Current D1000 Input Power
1 8.26 Hz 48.9 A 1.5 KW
2 21.65 Hz 55.9 A 3.9 KW
3 33.15 Hz 66.7 A 8.9 KW
4 49.68 Hz 71 A 12.8 KW
Note:
Saat normal speed telah memenuhi kondisi yang diinginkan yakni arus motor berada
pada kisaran 60 A (sebagaimana pada inverter Reliance sebelumnya).
3. RAMP DOWN (MOTOR STOPPING)
Gambar 8. Pengetesan G7 Saat Ramp Down dari Speed 49.68 Hz
Starting Frequency Decceleration Time D1000 Input Power

49.68 Hz 50 s up to -4.8 KW
Note:
Saat ramp down tidak terjadi lagi masalah trip karena energi balikan, dengan waktu
deselerasi diatur 50 s dihasilkan power balikan -4.8KW.
LAMPIRAN A. PARAMETER
SETTING YASKAWA G7 45 KW
File-Spec 4
FileType 1
Made-by DriveWizardPlus Ver4.14.0070
DateTime 9/29/2017 11:16
InverterID 21
InverterType G7
InverterSoft 1044
InverterCase 4294967295
InverterCapacity 13 572 CIMR-G7*2045
InverterControl 3 19 Flux vector
InverterInitialize 0 441 Japanese spec
AreaID 4294967295
CommentCnt 0
Comment
PrmCnt 507
Prm A1-00 0 Select language
Prm A1-01 2 Access level
Prm A1-02 3 Control method
Prm A1-04 0 Enter password
Prm A1-05 0 Select password
Prm A2-01 0 User parameter 1
Prm b1-01 1 Reference selection
Prm b1-02 1 Operation method selection
Prm b1-03 0 Stopping method
Prm b1-04 0 Reverse operation
Prm b1-05 0 Zero speed operation
Prm b1-06 1 Control input scans
Prm b1-07 0 Local/remote run selection
Prm b1-08 0 Run command at programming
Prm b2-01 0.5 Hz DC injection start frequency
Prm b2-03 0 sec DC injection time at start
Prm b2-04 0.5 sec DC injection time at stop
Prm b3-05 0.2 sec Search wait time
Prm b4-01 0 sec Delay-ON timer
Prm b4-02 0 sec Delay-OFF timer
Prm b5-01 0 PID control mode selection
Prm b5-02 1 PID P gain
Prm b5-03 1 sec PID I time
Prm b5-04 100 % PID I limit
Prm b5-05 0 sec PID D time
Prm b5-06 100 % PID limit
Prm b5-07 0 % PID offset adjustment
Prm b5-08 0 sec PID primary delay time constant
Prm b5-09 0 Output level selection
Prm b5-10 1 PID output gain
Prm b5-11 0 PID output reverse selection
Prm b5-12 0 Feed back loss detection selection
Prm b5-13 0 % Feed back loss detection level
Prm b5-14 1 sec Feed back loss detection time
Prm b5-15 0 Hz PID sleep level
Prm b5-16 0 sec PID sleep time
Prm b5-17 0 sec Accel/Decel time for PID reference
Prm b6-01 0 Hz Dwell frequency at start
Prm b6-02 0 sec Dwell time at start
Prm b6-03 0 Hz Dwell frequency at stop
Prm b6-04 0 sec Dwell time at stop
Prm b7-01 0 % Droop control gain
Prm b7-02 0.05 sec Droop control delay time
Prm b8-01 0 Energy-saving mode selection
Prm b8-02 1 Energy-saving gain
Prm b8-03 0.01 sec Energy-saving filter time constant
Prm b9-01 5 Zero-servo gain
Prm b9-02 10 Zero-servo completion width
Prm C1-01 10 sec Acceleration time 1
Prm C1-02 1.5 sec Deceleration time 1
Prm C1-04 10 sec Deceleration time 2
Prm C1-09 10 sec Emergency stop time
Prm C1-10 1 Accel/Decel time setting unit
Prm C1-11 0 Hz Accel/Decel switching frequency
Prm C2-01 0.2 sec S-curve acceleration at start
Prm C2-02 0.2 sec S-curve acceleration at end
Prm C2-03 0.2 sec S-curve deceleration at start
Prm C2-04 0 sec S-curve deceleration at end
Prm C3-01 1 Slip compensation gain
Prm C3-05 0 Output V Limit
Prm C5-01 20 ASR proportional (P) gain 1
Prm C5-02 0.5 sec ASR integral (I) time 1
Prm C5-03 20 ASR proportional (P) gain 2
Prm C5-04 0.5 sec ASR integral (I) time 2
Prm C5-06 0.004 sec ASR primary delay time
Prm C5-07 0 Hz ASR switching frequency
Prm C5-08 400 % ASR integral (I) limit
Prm C6-02 1 Carrier frequency selection
Prm C6-03 2 kHz Carrier frequency upper limit
Prm C6-11 1 Carrier frequency selection
Prm d1-01 0 Hz Frequency reference 1
Prm d1-17 6 Hz Jog frequency reference
Prm d2-01 100 % Frequency reference upper limit
Prm d2-02 0 % Frequency reference lower limit
Prm d2-03 0 % Master speed reference lower limit
Prm d3-01 0 Hz Jump frequency 1
Prm d3-04 1 Hz Jump frequency width
Prm d4-01 0 MOP reference memory
Prm d4-02 10 % #NAME?
Prm d5-01 0 Torque control selection
Prm d5-02 0 ms Torque reference delay time
Prm d5-03 1 Speed limit selection
Prm d5-04 0 % Speed limit
Prm d5-05 10 % Speed limit bias
Prm d5-06 0 ms Reference hold time
Prm d6-03 0 Field forcing selection
Prm d6-06 400 % Field force limit
Prm E1-01 200 VAC Input voltage setting
Prm E1-03 000F V/F pattern selection
Prm E1-04 50 Hz Max. output frequency
Prm E1-05 155 VAC Max. voltage
Prm E1-06 50 Hz Base frequency
Prm E1-09 0 Hz Min. output frequency
Prm E1-11 0 Hz Mid output frequency 2
Prm E1-12 0 VAC Mid output frequency voltage 2
Prm E1-13 155 VAC Base voltage
Prm E2-01 180 A Motor rated current
Prm E2-02 1.04 Hz Motor rated slip
Prm E2-03 39.5 A Motor no-load current
Prm E2-04 4 pole(s) Number of motor poles
Prm E2-05 0.025 Ohm Motor line-to-line resistance
Prm E2-06 17.3 % Motor leak inductance
Prm E2-07 0.5 Saturation Comp 1
Prm E2-09 0 % Motor mechanical loss
Prm E2-11 37 kW Motor rated output
Prm E3-01 2 Motor 2 control method selection
Prm E3-02 60 Hz Motor 2 Max frequency
Prm E3-03 200 VAC Motor 2 Max voltage
Prm E3-04 60 Hz Motor 2 base frequency
Prm E3-05 3 Hz Motor 2 Mid frequency
Prm E3-06 11 VAC Motor 2 Mid voltage
Prm E3-07 0.5 Hz Motor 2 Min frequency
Prm E3-08 2 VAC Motor 2 Min voltage
Prm E4-01 160 A Motor 2 rated current
Prm E4-02 1.6 Hz Motor 2 rated slip
Prm E4-03 44 A Motor 2 no-load current
Prm E4-05 0.03 Ohm Motor 2 term resistance
Prm E4-06 20.2 % Motor 2 leak inductance
Prm E4-07 45 kW Motor 2 rated capacity
Prm F1-01 2048 PG constant
Prm F1-02 1 PG feedback loss selection
Prm F1-03 1 PG overspeed selection
Prm F1-04 3 PG deviation selection
Prm F1-05 1 PG rotation
Prm F1-06 1 PG division rate(PG pulse monitor)
Prm F1-08 115 % Overspeed detection level
Prm F1-09 0 sec Overspeed detection delay time
Prm F1-10 10 % PG deviation level
Prm F1-11 0.5 sec PG deviation time
Prm F1-14 2 sec PG open-circuit detection time
Prm F2-01 0 AI-14 Input selection
Prm F3-01 0 Digital input option
Prm F4-01 2 Channel 1 monitor selection
Prm F4-02 1 Channel 1 gain
Prm F4-03 3 Channel 2 monitor selection
Prm F4-04 0.5 Channel 2 gain
Prm F4-05 0 % Channel 1 output monitor bias
Prm F4-06 0 % Channel 2 output monitor bias
Prm F4-07 0 Analog Ch1 output level selection
Prm F4-08 0 Analog Ch2 output level selection
Prm F5-01 0 Channel 1 output selection
Prm F5-07 000F Channel 7 output selection
Prm F5-08 000F Channel 8 output selection
Prm F5-09 0 DO-08 output mode selection
Prm F6-01 1 BUS fault selection
Prm F6-02 0 EF0 detection
Prm F6-03 1 EF0 fault action
Prm F6-04 0 Trace sampling time
Prm F6-06 0 Torque reference/limit selection
Prm F6-08 1 Operation selection after SI-T WDT error
Prm F6-09 2 Number of SI-T BUS error detection
Prm H1-01 24 Terminal S3 function selection
Prm H2-01 0 Terminal M1-M2 function selection
Prm H2-02 1 Terminal P1 function selection
Prm H3-01 0 Terminal A1 signal
Prm H3-02 124 % Terminal A1 gain
Prm H3-03 0 % Terminal A1 bias
Prm H3-05 2 Terminal A3 selection
Prm H3-09 0 Terminal A2 selection
Prm H3-12 0.03 sec Filter Avg time
Prm H4-01 2 Terminal FM selection
Prm H4-02 1 % Terminal FM gain
Prm H4-03 0 % Terminal FM bias
Prm H4-04 3 Terminal AM selection
Prm H4-05 0.5 % Terminal AM gain
Prm H4-06 0 % Terminal AM bias
Prm H4-07 0 AO level select 1
Prm H4-08 0 AO level select 2
Prm H5-01 001F Station address
Prm H5-02 3 Communication speed selection
Prm H5-03 0 Communication parity selection
Prm H5-04 3 Serial fault selection
Prm H5-05 1 Serial fault detection
Prm H5-06 5 ms Send wait time
Prm H5-07 1 RTS control ON/OFF
Prm H5-10 0 MEMOBUS 25H UNIT
Prm H6-01 0 Pulse train input function selection
Prm H6-02 1440 Hz Pulse train input scaling
Prm H6-03 100 % Pulse train input gain
Prm H6-04 0 % Pulse train input bias
Prm H6-05 0.1 sec Pulse train input filter time
Prm H6-06 2 Pulse train monitor selection
Prm H6-07 1440 Hz Pulse train monitor scaling
Prm L1-01 1 Motor protection selection
Prm L1-02 1 min Motor protection time constant
Prm L1-03 3 MOL thermistor input
Prm L1-04 1 MOL filter time
Prm L1-05 0.2 sec MOL reserved 1
Prm L2-01 2 Momentary power loss detection
Prm L2-02 2 sec Momentary power loss ridethru time
Prm L2-03 1.2 sec Min. baseblock time
Prm L2-04 1 sec Voltage recovery time
Prm L2-05 190 VDC Undervoltage detection level
Prm L2-06 0 sec KEB deceleration time
Prm L2-07 0 sec Momentary recovery time
Prm L2-08 100 % KEB Frequency
Prm L3-04 1 StallP deceleration selection
Prm L3-11 0 OV InhibitT selection
Prm L3-12 380 VDC OV InhibitT volt level
Prm L4-01 0 Hz Speed agreement level
Prm L4-02 2 Hz Speed agreement width
Prm L4-03 0 Hz Speed agreement level +-
Prm L4-04 2 Hz Speed agreement width +-
Prm L4-05 0 Reference loss selection
Prm L5-01 0 time(s) Number of auto restart attempts
Prm L5-02 0 Auto restart operation selection
Prm L6-01 0 Torque detection selection 1
Prm L6-02 150 % Torque detection level 1
Prm L6-03 0.1 sec Torque detection time 1
Prm L6-04 0 Torque detection selection 2
Prm L6-05 150 % Torque detection level 2
Prm L6-06 0.1 sec Torque detection time 2
Prm L7-01 120 % Forward drive torque Limit
Prm L7-02 120 % Reverse drive torque Limit
Prm L7-03 120 % Forward regenerative torque limit
Prm L7-04 120 % Reverse regenerative torque limit
Prm L8-01 0 DB resistor protect
Prm L8-02 100 deg Overheat pre-alarm level
Prm L8-03 3 Overheat pre-alarm selection
Prm L8-05 0 Phase loss input selection
Prm L8-07 0 Phase loss output selection
Prm L8-09 1 Ground protection selection
Prm L8-10 0 Cooling fan control selection
Prm L8-11 60 sec Cooling fan control delay time
Prm L8-12 45 deg Ambient temperature
Prm L8-15 1 OL characteristics at low speeds
Prm L8-18 1 Software CLA selection
Prm L8-22 1 Vcn control selection
Prm L8-32 1 OH1 detection selection
Prm L8-41 0 HC Alarm Sel
Prm N5-01 0 Feed forward control selection
Prm N5-02 0.387 sec Motor acceleration time
Prm N5-03 1 Feed forward proportional gain
Prm o1-01 6 Monitor selection
Prm o1-02 1 Monitor selection after power up
Prm o1-03 0 Display scaling
Prm o1-04 0 V/f Display unit
Prm o1-05 3 LCD brightness adjustment
Prm o2-01 1 LOCAL/REMOTE key enable/disable
Prm o2-02 1 Operation STOP key
Prm o2-04 000D KVA selection
Prm o2-05 0 Operator M.O.P.
Prm o2-06 0 Operator detection
Prm o2-07 20 H Cumulative operation time setting
Prm o2-08 0 Cumulative operation time selection
Prm o2-10 2 H Fan operation time setting
Prm o3-02 0 Read permitted selection
Prm T1-09 43.2 A Motor No-Load Current
LAMPIRAN B. WIRING DIAGRAM
SISTEM BARU
1 2 3 4
3 PHASE
220 VAC
A A
HARMONIC NOISE FILTER

B FILTER NS-1
B
MODULE
AC REACTOR
C C
R S T r/l1 s/l2
(+)
r + +1 U
s (-)
- - V
t
W
YASKAWA
D YASKAWA G7/45KW D
D1000/90KW
MAIN DRIVE
r/l1 s/l2
+ U
- V
E W E
LENZE 75KW
UNWINDER DRIVE
PT. INDOSERAKO SEJAHTERA

RITO NUR ENGINEERING COMPANY
PT TRIAS SENTOSA MAIN POWER PAPER
F 19 09 17 1 A4 F
1 2 3 4
C
D
A
F
YASKAWA
D1000/90 KW
4
4
P2
PC
YASKAWA
G7/45 KW
E
S3 MAIN MOTOR
PG-B2
CARD (TA2) ENCODER
S1 P3
1 12
T1
S2 C3
2 7
T2
3
3
3 2
SOURCE
+24 VDC INTERNAL
4 1
5 9
SC 6 8
E
CD-44-B A1
AC
E
2
2
S3
S1
SC
MS-05
1
1
PT. INDOSERAKO SEJAHTERA

RITO NUR ENGINEERING COMPANY
PT TRIAS SENTOSA CONTROL WIRING PAPER
19 09 17 2 A4
C
D
A

Dokumen Project PT. TRIAS Sidoarjo (Upgrade Inverter - Mesin Kataoka) PDF

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Dokumen Project PT. TRIAS Sidoarjo (Upgrade Inverter - Mesin Kataoka) PDF

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

PT Trias Sentosa

Upgrade Konverter dan Inverter Reliance ke Yaskawa

Gambar 1. Mesin Kataoka - Bagian Uwinder

Gambar 2. Mesin Kataoka - Bagian Slitter

Gambar 4. Diagram Sistem Lama

Kekurangan sistem lama (berdasarkan penjelasan user) adalah konverter Reliance

Gambar 5. Diagram Sistem Baru

C. RINCIAN JADWAL PEKERJAAN

1. Senin, 11 September 2017

Gambar 6. D1000 Menghasilkan Tegangan 300 VDC

Titik Pengetesan Hasil Pengetesan

E. HASIL TEST D1000 DENGAN BEBAN (OUTPUT DC DIHUBUNG KE DUA

Titik Pengetesan Hasil Pengetesan

F. HASIL TEST D1000 DENGAN BEBAN (OUTPUT DC DIHUBUNG KE DUA

No Kondisi DC Voltage DC Current AC Power

G. HASIL TEST INVERTER G7 TANPA ENCODER

Titik Pengetesan Hasil Pengetesan

H. HASIL TEST INVERTER G7 DENGAN ENCODER

1. RAMP UP (MOTOR STARTING)

Target Frequency Acceleration Time Motor Current

Gambar 7. Pengetesan G7 Saat Normal Speed 49.68 Hz

3. RAMP DOWN (MOTOR STOPPING)

Gambar 8. Pengetesan G7 Saat Ramp Down dari Speed 49.68 Hz

Starting Frequency Decceleration Time D1000 Input Power

HARMONIC NOISE FILTER

PT. INDOSERAKO SEJAHTERA

PT. INDOSERAKO SEJAHTERA

Anda mungkin juga menyukai