Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN ORENTASI RSUP SANGLAH DENPASAR

RUANGAN MAWAR

OLEH

KELOMPOK MAWAR

NAMA ANGGOTA :

 Dewa Ayu Sri Purniati ( 183212865 )


 Gusti Ayu Ratna Dewi ( 183212866 )
 I Gede Gargita ( 183212867 )
 Kadek Dwi Melanie Rahayu ( 183212874 )
 Fitri Yani ( 183212829 )
 I Gusti Ayu Liska Wrdani ( 183212830 )
 I Dewa Ayu Agung Egita D. ( 183212831 )
 Tu De Ngurah Papin Prasetya ( 183212864 )

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIRA MEDIKA BALI
2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
laporan ini dapat kami selesaikan tepat waktu.Semoga laporan ini dapat berguna sebagai
salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Pada dasarnya tujuan di buatnya laporan Orentasi di RSUP Sanglah ini untuk di
jadikan sebagai gambaran kegiatan kami, yang kami lakukan selama Orintasi di RSUP
Sanglah sehingga dapat dijadikan sebagai media informasi bagi bapak dan ibu guru,kaprodi
dalam menganalisa sejauh mana pemahaman kami terhadap tujuan diselenggarakan Orentasi
di RSUP Sanglah ini. Kami juga ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. dr. Wayan Sudana M.Kes sebaga Direktur Utama RSUP Sanglah Denpasar.
2. Drs. Dewa Agung Ketut Sudarsana, MM Sebagai Ketua Stikes Wira Medika Bali
3. Ns. I Gst. A A Putri Mastini, S.Kep,M.Kes Sebagai Clinical Instructure (CI) dan
sebagai kepala ruangan mawar.
4. Ns. I Km Yudistitia Vendilatif S.Kep Sebagai Clinical Instructure (CI) di ruangan
mawar
5. Ns. Ni Kadek Muliawati,S.Kep.M.Kes Sebagai Pembimbing yang telah membimbing
sehingga dapat menyelesaikan laporan orientasi dengan tepat waktu.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini.
Akhir kata kami harapkan kepada pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang dapat
membangun laporan ini.

Denpasar, 23 Januari 2019

Tim Penyusun Kelompok Mawar

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………….. 1
1.2 Tujuan……………………………………………………………………………… 1
1.3 Manfaat……………………………………………………………………………. 2
BAB II ORIENTASI RUANGAN………………………………………………………. 3
2.1 Gambaran umum RSUP Sanglah Denpasar………………………………………. 3
2.2 Gambaran umum Ruangan Mawar RSUP Sanglah ………………………………. 5
BAB III OBSERVASI TINDAKAN KEPERAWATAN………………………………. 14
3.1 Prosedur pemasangan infuse di RSUP Sanglah Denpasar di ruangan mawar…….. 14
3.2 Dialog perawat dengan pasien mengenai masalah penyakit ………………………. 15
3.4 Pesan dan Kesan perawat diruang mawar RSUP sanglah Denpasar………………. 15
BAB IV PENUTUP……………………………………………………………………….. 16
4.1 Kesimpulan………………………………………………………………………… 16
4.2 Saran……………………………………………………………………………….. 16
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap mahasiswa keperawatan sebelum melakukan PLKK di tempat yang baru
pasti memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan rumah sakit. Orientasi dapat
mempercepat mahasiswa untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan rumah sakit,
mengetahui keadaan sebenarnya tentang rumah sakit. Pemberian pengenalan secara umum
yang berpedoman pada ketentuan yang berlaku, mahasiswa dapat lebih mengenal secara
dekat tentang RSUP Sanglah Denpasar sehingga menumbuhkan rasa ikut memiliki dan
mendorong mahasiswa praktek memberikan pelayanan yang terbaik.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah mengikuti orientasi mahasiswa memahami gambaran umum lingkungan
RSUP Sanglah Denpasar dan memahami peran serta fungsi perawat di lapangan klinik.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan orientasi di RSUP Sanglah Denpasar, mahasiswa dapat :
1) Mengetahui gambaran umum rumah sakit dan ruangan perawat.
2) Mengetahui aturan dan tata tertib umum yang berlaku bagi petugas, pengujung dan
klien.
3) Mengetahui sistem Universal Precaution (UP) yang diberlakukan di ruangan.
4) Mengenal ruangan/tempat-tempat pelayanan perawat.
5) Mengetahui struktur pengorganisasian ruangan perawatan.
6) Mengetahuisistem/modal pelayanan keperawatan yang diberlakukan.
7) Mengetahui peran perawat dalam pelayanan.
8) Mengetahui fungsi perawat dalam pelayanan.
9) Melakukan interaksi/wawancara langsung dengan klien.
10) Membuat laporan oreintasi.
11) Menganalisa fakta orientasi melalui pembahasan dalam laporan orentasi.
12) Mengkomunikasikan hasil pengamatan/orientasi.

1
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Mahasiswa
1. Mendapatkan pengetahuan bagaimana kondisi rumah sakit dan ruang perawatan.
2. Terpapar dengan kondisi yang sesungguhnya dan pengalamann di instansi kesehatan
atau instansi lain yang relevan.
3. Mengetahui bagaimana fungsi dan peran perawat di rumah sakit.
4. Mendapatkan bahan untuk penulisan laporan.
1.3.2 Bagi institusi tempat Orientasi.
1. Mendapatkan masukkan baru dalam pengembangan keilmuan di sekolah menengah
kejuruan.
2. Menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan dan bermanfaat antara institusi
dan STIKES Wira Medika Bali.
1.3.3 Bagi Kampus
1. Laporan Orientasi dapat menjadi salah satu audit internal kualitas pengajaran.
2. Mendapatkan masukan yang berguna untuk penyempurnaan kurikulum yang sesuai
dengan kebutuhan lapangan kerja
3. Terbinanya jaringan kerjasama dengan institusi tempat Orentasi dalam upaya
meningkatakan penegtahuan dan ketrampilan sumber daya manusia yang dibutuhkan
dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

2
BAB II
ORIENTASI RUANGAN

2.1 Gambaran Umum RSUP Sanglah Denpasar


2.1.1 Sejarah RSUP Sanglah

RSUP Sanglah mulai dibangun pada tahun 1956 dan diresmikan pada tanggal 30
Desember 1959 dengan kapasitas 150 tempat tidur. Pada tahun 1962 bekerjasama dengan
FK Unud sebagai RS Pendidikan. Pada tahun 1978 menjadi rumah sakit pendidikan tipe
B dan sebagai Rumah Sakit Rujukan untuk Bali, NTB, NTT, Timor Timur (SK Menkes
RI No.134/1978). Dalam perkembangannya RSUP Sanglah mengalami beberapa kali
perubahan status, pada tahun 1993 menjadi rumah sakit swadana (SK Menkes No.
1133/Menkes/SK/VI/1994). Kemudian tahun 1997 menjadi Rumah Sakit PNBP
(Pendapatan Negara Bukan Pajak). Pada tahun 2000 berubah status menjadi Perjan
(Perusahaan Jawatan) sesuai peraturan pemerintah tahun 2000. Terakhir pada tahun 2005
berubah menjadi PPK BLU (Kepmenkes RI NO.1243 tahun 2005 tgl 11 Agustus 2005)
dan ditetapkan sebagai RS Pendidikan Tipe A sesuai Permenkes 1636 tahun 2005
tertanggal 12 Desember 2005.

Seperti halnya organisasi lain, RSUP Sanglah Denpasar juga memiliki visi
sebagai arah yang akan dituju, menjadi Rumah Sakit Unggulan dalam bidang Pelayanan,
Pendidikan dan Penelitian tingkat Nasional dan Internasional. Dalam mewujudkan visi
tersebut RSUP Sanglah dalam memberikan pelayanan selalu berusaha dengan segala
upaya agar pelayanannya prima sehingga dapat memuaskan masyarakat yang
membutuhkan pelayanan. Apalagi RSUP Sanglah adalah merupakan rumah sakit rujukan
utama untuk wilayah Bali, NTB dan NTT.Disamping itu RSUP Sanglah juga selalu
mengedepankan pemberdayaan sumber daya yang dimilikinya untuk bisa menghasilkan
unggulan di bidang pendidikan dan penelitian kedokteran, kesehatan dan keperawatan.

2.1.2 Visi dan Misi RSUP Sanglah Denpasar

A. Visi
”Menjadi Rumah Sakit Rujukan Nasional Kelas Dunia Tahun 2019”
“To Be A World Class National Referral Hospital In 2019″

3
B. Misi
 Menyelenggarakan pelayanan kesehatan interprofesi yang paripurna, bermutu
untuk seluruh lapisan masyarakat;
 Menyelenggarakan pendidikan tenaga kesehatan yang profesional dan berdaya
saing serta menyelenggarakan penelitian dalam bidang kesehatan berbasis rumah
sakit;
 Menyelenggarakan kemitraan dengan pemangku kesehatan terkait;
 Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman
C. Sasaran
 Terciptanya tata kelola rumah sakit yang berhasil guna dan berdaya guna
Terciptanya pelayanan rumah sakit kelas dunia.
 Terselenggaranya pendidikan dokter umum, dokter spesilalis disemua
SMF/Bagian dan tenaga kesehatan lainnya.
 Terselenggaranya penelitian kesehatan yang berkualitas, terdokumentasi dan
dipublikasikan ke seluruh dunia.
D. Falsafah
Menjunjung Tinggi Harkat dan Martabat Manusia Dalam Pelayanan
Kesehatan, Pendidikan dan Penelitian.
E. Tujuan
Tercapainya tata kelola rumah sakit yang berhasil guna dan berdaya guna,
dalam rangka mewujudkan pelayanan rumah sakit yang berkelas dunia agar tercapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
F. Moto
Kepuasan Anda Kebahagiaan Kami
G. 3 Keyakinan Dasar Pegawai
Insan Profesional Tat Wam Asi Bekerja Dalam Teamwork

4
2.1.3 Instalasi di RSUP Sanglah

1. Wing Amerta 19. Radioterapi


2. Rawat Inap A 20. Pelatihan Dan Perpustakaan
3. Rawat Inap B 21. Gizi
4. Rawat Inap C 22. Sterilisasi Sentral (CSSD)
5. Rawat Inap D 23. Binatu
6. Anastesi dan Rawat Intensif 24. Kedokteran Forensik
7. Geriatri 25. Rekam Medik
8. Rawat Darurat 26. Pengamanan dan Penertiban
9. Bedah Sentral Lingkungan
10. Rawat Jalan 27. IPSRS
11. Pelayanan Jantung Terpadu 28. IPPM
12. Rehabilitasi Medik 29. Teknologi Informasi
13. Lab Patologi Klinik 30. Mikrobiologi Klinik
14. Radiologi dan Diagnostik 31. Farmasi
Imaging 32. Hemodialisa
15. Lab Patologi Anatomi 33. Kebersihan dan Kesehatan
16. Admission Lingkungan (IKKL)
17. Promosi Kesehatan RS 34. Penjaminan Klaim
(PKRS)
18. Kanker Terpadu

2.2 Gambaran Umum Ruang Mawar RSUP Sanglah


2.2.1 Jenis dan Fungsi Ruang Mawar
Ruang Mawar merupakan salah satu ruang rawat inap untuk pasien penderita
neurologi dan penyakit dalam di RSUP Sanglah Denpasar, Bali. Ruang mawar
merupakan ruangan kelas 3 dan dikarenakan bangunan tersebut merupakan bangunan
lama jadi terdapat ruangan VIP. Ruangan untuk pasien pria dan wanita tidak dijadikan
satu. Terdapat 4 ruangan untuk pasien, dimana 1 ruangan untuk pasien laki-laki terdapat
12 bed dimana masing-masing bed dipisahkan oleh sampiran, 1 ruangan untuk pasien

5
perempuan terdapat 12 bed dimana masing-masing bed dipisahkan oleh sampiran, dan 2
ruangan untuk pasien VIP terdapat 2 bed dan 2 kamar mandi.

2.2.2 Struktur Organisasi Ruang Mawar

.
KA. IRNA D KA. BID. PELAYANAN PERAWATAN

Abdul Azis,S.Kep.,Ners.,M.Kes. Ns. A.A Sri Agung Adilatri,S.Kep.,MM.

KOORDINATOR UMUM DAN ADMINITRASI KOORDINATOR PELAYANAN IRNA D KA. SEK. PEL. KEPERAWATAN R.INAP
Ni Luh Gede Agustini, SST. Ns.Rai Dewi Damayanti Pande,S.Kep. Ns. I Made Udayana,SST.,SH.,S.Kep.,M.Kes.

KA. RUANG MAWAR

I Gst. A A PutriMastiniI,S.Kep.,N.,M.Kes.

INVENTARIS ADMINITRASI
Desak Putu Suarti, A.Md.Kep. Dsk. Ketut Mariati

PP PP PP
Ni Ketut Suartini, A.Md.Kep. I.A Made Astiti, A.Md.Kep. Ns. Sri Lestari A.S.Kep.

PP PA PA

Ida Ayu Kencani, A.Md.Kep Ni Komang Sri Marheni, A.Md.Kep Ns. KmYustitia V. S.Kep

NINi
MD DWI
Putu WAHYUNI,A.Md.Kep
Yulia Dewi, A.Md.Kep Ni WayanSri Janawati, AMd.Kep Ns. Rizqi Widyanti, S.Kep

Ns. I Gst Ayu SiliyaDewi,A.Md.Kep I Pt Rezki Pischayana, K.Kep Ni Nym PurnamaSariI, A.Md.Kep

Luh Putu Ari Aspari, A.Md.Kep Ns. Wayan YulianthiI, S.Kep I Nym Asta Mautama, AMd.Kep

Ni Kdk Ari Dwiyanti, A.Md.Kep Aninditya Nurul Anisa, A.Md.Kep

Ni Putu Aprilia Listiana, AMd.Kep

6
PERKAYA RT

Eka ParwatiI

Ni Ketut Mariani

Nyoman Artini

I Nym Sri Astiti

2.2.3 Denah Ruang Mawar RSUP Sanglah Denpasar


U

B
C
E
D A F

6 7
6 7

5 8
5 8

9
`G G
4 4 H 9

3 10 3 10
10

2 11
2 11

1 12
1 12
L 2 I

M K J

7
N Q

O
R
P
S

Keterangan :
A : Pintu masuk L : Ruang Persiapan Alat dan Tindakan
B : Splohook M : Ruang Ganti Perawat
C : Kamar Mandi N : Ruang PPDS Laki- Laki
D: Kamar Mandi O :Ruang Kepala Ruangan
E : Kamar Mandi P : Ruang PPDS Wanita
F : Kamar Mandi Q : Dapur
G : Ruang Pasien Wanita R : Ruang VIP 1
H : Ruang Pasien Laki-Laki S : Ruang VIP 2
I : Ruang Kelengkapan Alat
J : Gudang
K : Nurse Satison

8
2.2.4 Inventaris di Ruang Mawar

1. Thermometer 14. Ac
2. Stetoskop 15. Senter
3. Monitor 16. Kupet
4. EKG 17. Helm fire safety
5. Dc Shock 18. Lem
6. Infus 19. Troli baju kotor
7. Masker 20. Kursi roda
8. Handscoon 21. Sepeda gayung
9. Tempat sampah 22. Komputer
10. Obat obatan 23. Tabung oksigen
11. Lemari penyimpan obat 24. Tiang infus
12. Rak penyimpan dokumen 25. Timbangan
13. Apar

2.2.5 Model Yang Digunakan dalam Pembagian Tugas Perawat


Model yang digunakan dalam pembagian tugas perawat ialah :
 Model Primer
Model primer merupakan asuhan keperawatan yang diberikan kepada 1-6 pasien
dari mulai masuk rumah sakit sampai pulang dan asuhan keperawatan diberikan selama
24 jam yang dilakukan oleh perawat primer (primary nurse). Setiap perawat primer
memberikan asuhan keperawatan secara menyeluruh sesuai dengan masalah dan
kebutuhan pasien selama dirawat di rumah sakit. (Marthey, 1980). Metode ini
memberikan keuntungan terhadap klien dimana klien merasa lebih dihargai sebagai
manusia karena kebutuhannya terpenuhi secara individu, asuhan keperawatan yang
bermutu tinggi, dan tercapainya pelayanan yang efektif terhadap pengobatan, dukungan,
proteksi, informasi, dan advokasi. Sedangkan keuntungan terhadap perawat primer ialah
mendapatkan akuntabilitas yang tinggi terhadap hasil, pengembangan diri melalui
implementasi ilmu pengetahuan dan meningkatkan mutu asuhan keperawatan.

9
2.2.6 Fasilitas yang tersedia di setiap ruangan
Fasilitas yang tersedia di setiap kepala ruangan :
1. Ruangan kepala Ruangan :
Fungsi : sebagai tempat kepala ruangan
Fasilitas : 2 buah meja
1 buah kursi
1 buah sofa
1 buah rak dokumen
1 buah papan pengumuman
1 buah lemari
1 buah AC
2. Ruangan perawat
Fungsi : sebagai tempat untuk menyimpat barang milik perawat seperti helm dll.
Fasilitas: 2 buah rak besar
3. Ruangan persiapan
Fungsi : Mempersiapan kebutuhan obat pasien seperti mengoplos obat dan tempat
penyimpan alat- alat medis seperti alat EKG, alat tensimeter, dll
Fasilitas :3 buah lemari penyimpan obat pasien
1 rak penyimpan alat-alat medis
1 buah kulkas penyimpan obat
1 buah meja tempat menyimpan plastik
4. Ruangan pencucian
Fungsi; sebagai tempat untuk menempatkan seprai, dan pakaian yang kotor , sebagai
tempat untuk membuang sampah medis.
Fasilitas :1 tong sampah berwarna kuning untuk sampah medis.
1 tong sampah berwarna hitam untuk non medis.
5. Ruangan Mawar Laki-laki
Fungsi: sebagai ruangan rawat inap pasien perbaikan kondisi
Fasilitas : 12 bed pasien
12 kursi
1AC

10
Masing bed di batasi dengan sampiran
6. Ruangan Mawar Perempuan
Fungsi: sebagai ruangan rawat inap pasien perbaikan kondisi
Fasilitas : - 12 bed pasien
- 12 kursi
- 1 AC
- Masing bed di batasi dengan sampiran
7. Ruangan VIP/Ruang ( 2 Kamar VIP )
Fungsi :sebagai ruangan rawat inap pasien perbaikan kondisi
Fasilitas : - 1 bed pasien
- 1 kursi
- 1 AC
- 1 lemari
- 1 kursi panjang
- 1 jemuran kecil
- 1 kamar mandi
2.2.7 SDM Keperawatan
A. Jumlah tenaga keperawatan di Ruang Mawar ialah
1. Tenaga Keperawatan
Dilihat dari kuantitasnya Ruang Mawar dipimpin oleh seorang kepala
ruangan, 2 orang inventarisi, 3 orang perawat primer, 13 orang perawat
pelaksana, 1 orang ahli gizi, 4 orang katim(ketua tim), 2 orang pramusaji, serta 3
orang cleanning service.

Tabel .2 Pola Ketenagaan di Ruang Angsoka 2 RSUP Sanglah Tahun 2018

No. KUALIFIKASI JUMLAH STATUS TOTAL


PENDIDIKAN P L PNS Kontrak/
Honorer
1 S1 Keperawatan 6 1 7 0 7

2 DIII 10 5 3 12 15

11
Keperawatan
3 1 1 1
SPK

Sumber : Laporan Pola Ketenagaan Ruang Mawar Tahun 2019

2. Tenaga Non Keperawatan


Tenaga non keperawatan di ruang Angsoka 2 sebanyak 1 orang
administrasi ruangan, 1 orang ahli gizi, 1 orang farmasi, 3 orang pramusaji, serta
2 orang pekarya.
Tabel. 3 Tenaga Non Medis
No Kualifikasi Jumlah Keterangan

1 Pekarya 2 PNS, Honor

2 Administrasi 1 PNS

3 Ahli Gizi 1 PNS


4 Pramusaji 3 Honor, PNS
5 Farmasi 1 PNS

B. Jadwal Rotasi dan Shift


Jadwal rotasi:
Shift Pagi ( dimulai dari pukul 07.30 sampai 14.00 WITA)
Shift Sore ( dimulai dari pukul 13.30 sampai 19.00WITA)
Shift Malam (dimulai dari pukul 19.30 sampai 08.00 WITA)
2 kali Libur Untuk Perawat primer, jadwal kerja senin-sabtu.

2.2.8 Peran dan Fungsi Perawat yang dilihat saat orientasi


Dalam melaksanakan praktik keperawatan perawat juga dituntut melakukan peran
dan fungsi sebagaimana yang diharapkan oleh profesi dan masyarakat sebagai pengguna
jasa pelayanan keperawatan.
Peran Perawat :

12
Peran perawat merupakan seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang
lain terhadap seseorang, sesuai kedudukannya dalam suatu sistem. Peran perawat
dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar profesi keperawatan
dan bersifat konstan.
Doheny (1982) mengidentifikasi beberapa elemen peran perawat profesional, meliputi :
1. Care giver, sebagai pemberi pemberi asuhan keperawatan;
2. Client advocate, sebagai pembela untuk melindungi klien;
3. Counsellor, sebagai pemberi bimbingan/konseling klien;
4. Educator, sebagai pendidik klien;
5. Collabolator, sebagai anggota tim kesehatan yang dituntut untuk dapat bekerja sana
dengan tenaga kesehatan lain;
6. Coordinator, sebagai koordinator agar dapat memanfaatkan sumber – sumber dan
potensi klien;
7. Change agent, sebagai pembaru yang selalu dituntut untuk mengadakan perubahan
– perubahan;
8. Consultant, sebagai sumber informasi yang dapat membantu memecahkan masalah
klien.
Fungsi Perawat :
Fungsi adalah suatu pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai dengan perannya,
fungsi dapat berubah dari suatu keadaan ke keadaan yang lain.
Fungsi dan peran perawat saat orientasi ialah sebagai pemberi asuhan
keperawatan, sebagai kolaborator serta sebagai konsultan masalah kesehatan. Serta
perawat memenuhi kebutuhan pasien seperti penggantian infus, dan melakukan
pendataan.

13
BAB III
OBSERVASI TINDAKAN KEPERAWATAN

3.1 Prosedur Pemasangan Infus di RSUP Sanglah Denpasar ruangan mawar.


Fase Prainteraksi
1. CuciTangan
2. Siapakan Alat dan Bahan
- Infus Set
- Desinfektan (kapas alkohol)
- Plester
- Handscoon
- Cairan infus
- Tourniquet
- Baki /nampan
- Abocath 20G
Fase kerja
1. Menjaga privasi.
2. Cuci tangan.
3. Memakai handscoon.
4. Memasang touniquet.
5. Melakukan indenfikasi vena yang akan dilakukan penusukan.
6. Menganjurkan pasien mengepalkan tangan dan memukul secara pelan vena, agar
vena tampak lebih jelas untuk mempermudahkan melakukan penusukan.
7. Lakukan desinfeksi alkohol pada daerah vena yang akan dilakukan penusukan.
8. Lakukan penusukan daerah vena tersebut dengan abocath dengan jarak 15 – 20
derajat, setelah itu lepas jarum abocath secara pelan-pelan dan lihat jika terdapat
darah berarti itu sudah masuk kepembuluh darah vena Setelah itu lepas touniquet.
9. Tekan bagian ujung jarum yang sudah masuk agar darah tidak keluar lalu pasang
selang infus pada abocath setelah itu atur tetesan infus.
10. Pasang plester sebanyak 3 plester pada infuse pasien dan di isi waktu dan tanggal
pemasangan infus. Karena infus akan di pindah atau dibuka 3 kali sehari sekali.

14
11. Buka handscoon
12. Cuci tangan
13. Buka sampiran

3.2 Dialog perawat dengan pasien mengenai masalah penyakit.


Biodata Pasien
Nama : Muhamad Ridwan
Tempat Tanggal Lahir : Medan ,10 oktober 1974
Asal : Medan
Status Perkawinan : Sudah Menikah
Pendidikan : Sarjana Kedokteran
Pekerjaan :Kontraktor
Riwayat Penyakit : Pasien mengalami penyakit Stroke Hemorogik (SH) sejak
tahun 2012, yang menyebabkan setangah dari bagian
tubuh pasien mengalami kelumpuhan di bagian kanan,
sehingga tangan kanan dan kaki kanan pasien tidak bisa
digerakan.
Keluhan Pasien : Pasien mengatakan merasakan pusing, kondisi drop,
badan setengah tidak bisa digerakan.
Pengobatan Alternatif : Pasien mengatakan sudah pernah melakukan terapi, dan
berlatih berjalan di bebatuan.
Kondisi Pasien : Kondisi pasien sekarang sudah terlihat lebih baik dan
sudah bisa diajak berbicara
Pesan dan kesan pasien selama di rawat di ruangan mawar RSUP Sanglah
Denpasar. Beliau mengatakan selama di rawat dia merasa nyaman dan senang karena
perawatnya cantik-cantik dan ramah.

3.4 Pesan dan Kesan Perawat di ruangan mawar RSUP Sanglah Denpasar.
Belajar yang giat, berlatih yang rajin sesuaikan dengan SOP. Perhatikan tiap
tindakan-tindakan keperawatan.

15
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari hasil observasi di ruangan Mawar RSUP Sanglah Denpasar pada Senin,
21Januari 2019, dapat kami simpulkan bahwa Ruang mawar merupakan ruangan yang
dikhususkan untuk para pasien jantung atau stroke. Namun karena keterbatasan ruangan
dan banyaknya jumlah pasien maka Ruang Mawar tidak hanya menangani pasien
jantung, tetapi ada juga beberapa pasiem non jantung.
Kami juga dapat menyimpulkan bahwa teori yang diterapkan pada tindakan -
tindakan keperawatan banyak memiliki perbedaan dengan SOP. Dimana sama seperti
ruangan - ruangan lain RSUP Sanglah, ruang mawar juga memiliki kekurangan dan
kelebihan.
Beberapa tindakan atau kopetensi yang dilakukan di rumah sakit tidak sesuai
dengan SOP yang berlaku di karenakan situasi yang tidak memungkinkan untuk
mengikuti SOP.
4.2 Saran
1) Diri sendiri
Lebih banyak belajar, latihan dan memantapkan diri dalam hal pengetahuan, sikap
dan ketrampilan serta tidak melupakan pengalaman ini untuk di jadikan pedoman di
masa mendatang.
2) Kampus
Mengaktifkan bimbingan keterampilan sikap serta pengetahuan mahasiswa di bidang
kesehatan.
3) RSUP Sanglah Denpasar ruangan mawar :
Perlu meningkatkan sarana dan prasarana, bimbingan dan kerjasama sekolah dijalin
secara terus – menerus.

16
DAFTAR PUSTAKA
https://edoc.site/panduan-orientasi-rumah-sakit-br-pdf-free.html

17

Anda mungkin juga menyukai