Anda di halaman 1dari 3

1

CRITICAL REVIEW SEBAB KERUNTUHAN DEMOKRASI : ALASAN


UNTUK GAGAL DAN BERHASILNYA DEMOKRASI

Abraham Diskin, Hanna Diskin, and Reuven Y.Hazan

Ditujukan untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir mata Kuliah Teori Politik
Dosen Dr. Leo Agustino

Oleh : Adhimas Dwijatama Maktiyana.


NPM : 170820170022
Mahasiswa Pascasarjana Magister Ilmu Politik Universitas Padjadjaran

Sebagian besar studi tentang stabilitas demokrasi didasarkan pada tradisi


sosio-ekonomi atau politik-institutional, tapi biasanya tidak pada keduanya.
Artikel ini menggabungkan dua pendekatan. Secara keseluruhan, 11 variabel yang
terkait dengan stabilitas demokrasi dibagi menjadi empat kelompok (institusional,
sosial, mediasi, dan keterlibatan asing) dan diperiksa dalam 30 kasus keruntuhan
demokrasi dan 32 kasus demokrasi yang stabil. Lima variabel terbukti paling
berpengaruh pada nasib demokrasi. Ketika sebuah negara mendapat nilai negatif
pada empat dari lima variabel ini, hampir pasti akan runtuh. Beberapa variabel
terbukti berkorelasi dalam cara yang berlawanan dengan apa yang telah
disarankan dalam literatur.

Terdapat 11 variabel yang digunakan untuk menilai keruntuhan suatu


demokrasi. Kesebelas variabel ini dibagi kedalam empat kelompok variabel yang
eleven menilai mengapa rezim demokrasi runtuh. Kelompok pertama terdiri dari
institusional variabel, dan alamat elemen mulai dari jenis rezim hingga
konsentrasi kekuatan di dalamnya. Kelompok kedua mencakup variabel sosial,
dan berfokus pada faktor-faktor mulai dari latar belakang sejarah yang demokratis
hingga perpecahan sosial. Kelompok ketiga terdiri dari variabel mediasi, yang
berada di antara kelompok makro-politik dan makro-masyarakat, dan
menunjukkan variabel mulai dari sifat sistem partai sampai tingkat stabilitas
pemerintah dan koalisi. Kelompok terakhir sebenarnya adalah satu variabel,
2

keterlibatan asing, yang jarang mendapat perhatian dalam diskusi mengenai


stabilitas demokrasi, namun yang terbukti penting.

Penting untuk menekankan bahwa tidak ada satupun variabel yang mampu
memprediksi runtuhnya demokratik dengan sendirinya. Penemuan menunjukan
tidak hanya variabel-variabel mana yang berhubungan dengan keruntuhan
demokrasi, dan dalam urutan hirarkis apa, tapi kunci pada kematian sebuah sistem
demokratik adalah sebuah kombinasi variabel-variabel. Variabel-variabel
terpenting adalah ; perpecahan, sebuah ekonomi yang tifak berfungsi, sejarah
yang tidak baik, ketidakstabilan pemerintah, dan keterlibatan asing. Jika keempat
faktor negatif ini tampak serempak, rezim demokrasi hampir mendekati
keruntuhan. Demokrasi adalah, oleh sebab itu, tidak rapuh tidak juga lemah,
tetapi, sebaiknya, tipe rezim yang fleksibiltasnya tinggi. Factor pelemahan tunggal
sangat tidak mungkin untuk menjatuhkannya. Pendapat yang ditulis oleh Abraham
Diskin, Hanna Diskin, and Reuven Y.Hazan harusnya dapat memprediksi
bagaimana pola keruntuhan demokrasi dengan sendirinya, dari semua variable
yang berkesinmabungan seharusnya sudah terdapat pola ang mudah ditebak baik
siklus atau bukan, dalam teori siklus sendiri tertulis bahwa kejadian yang sudah
terjadi di masa lampau akan terjadi kembali di masa yang akan datang dengan
pola yang hampir sama, dan pola yang terjadi akan sangat mudah diprediksi, dari
prediksi ini saja sudah dapat dijelaskan bagaimana sebuah pola sosio-ekonomi
yang terjadi di masa yang akan datang.

Variabel asing yang tidak sesuai dengan tiga kategori sebelumnya Dalam
artikel ini adalah keterlibatan asing, yang menangani keterlibatan negara asing
(atau elemen lainnya) dalam politik domestik. Kekuatan penjelas dari variabel ini
membuat inklusi penting dalam analisis apapun runtuhnya demokrasi saya
berhipotesis bahwa negara-negara tersebut mengalami tingkat yang serius
keterlibatan oleh pasukan asing lebih rentan terhadap keruntuhan demokrasi
daripada yang rendah keterlibatan. Keterlibatan asing, dalam banyak kasus,
menjadi faktor utama dalam mengakhiri pemerintahan yang demokratis. Kami
dikecualikan dari pemeriksaan kami, Namun, semua kasus pendudukan langsung,
seperti di Prancis dan Norwegia (1940), Polandia (1947), dan Cekoslowakia dan
Hungaria (1948). Literatur belum membahas faktor ini secara komparatif dan
3

analitis. Jelas ada kasus, seperti keterlibatan barat di negara-negara pasca-


komunis, dimana mempunyai pengaruh positif.

Artikel ini mencakup empat kelompok variabel independen yang relevan


untuk menilai mengapa rezim demokrasi runtuh. Kelompok pertama terdiri dari
institusional variabel, dan alamat elemen mulai dari jenis rezim hingga
konsentrasi kekuatan di dalamnya. Kelompok kedua mencakup variabel sosial,
dan berfokus pada faktor-faktor mulai dari latar belakang sejarah yang demokratis
hingga perpecahan sosial. Kelompok ketiga terdiri dari variabel mediasi, yang
berada di antara kelompok makro-politik dan makro-masyarakat, dan
menunjukkan variabel mulai dari sifat sistem partai sampai tingkat stabilitas
pemerintah dan koalisi. Kelompok terakhir sebenarnya adalah satu variabel,
keterlibatan asing, yang jarang mendapat perhatian dalam diskusi mengenai
stabilitas demokrasi, akan sangat tidak relevan jika semua variable yang sudah
dituliskan tidak mampu memprediksi runtuhnya demokrasi dengan sendirinya
terlebih menggunakan pendekatan sosio-ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai