Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Amnesia adalah hilangnya ingatan/memori seseorang, seperti kejadian,


informasi, dan pengalaman. Pada umumnya amnesia tidak menyebabkan hilangnya identitas
diri. Gejala yang juga disebut sindrom amnestik ini biasanya jelas dan penderita tahu siapa
dirinya, tapi kesulitan belajar tentang informasi dan membentuk memori baru. Amnesia
disebabkan oleh kerusakan bagian otak yang penting untuk proses memori.Tidak seperti
episode kehilangan ingatan sementara (transient global amnesia), sindrom amnestik dapat
menjadi kehilangan ingatan permanen. Pengobatan klinis menyebutkan, tidak ada pengobatan
khusus untuk amnesia, tapi ada teknik untuk meningkatkan memori. Dukungan psikologis dan
keluarga juga bisa membantu penderita amnesia.
Ciri utama amnesia adalah gangguan kemampuan mempelajari informasi baru setelah
permulaan dari amnesia (anterograde amnesia) serta gangguan kemampuan mengingat
peristiwa masa lalu dan informasi yang dikenal sebelumnya. Orang dengan sindrom amnestik
tidak dapat menyimpan informasi baru. Pada beberapa kejadian mereka mengalami gangguan
pada tingkat daya ingatnya. Meski demikian, hilangnya memori ini tidak akan berpengaruh
terhadap kecerdasan, pengetahuan umum, kesadaran, rentang perhatian, penilaian, kepribadian,
dan identitas mereka. Penderita sindrom amnestik biasanya dapat memahami lisan dan
tulisan.Mereka pun tidak kehilangan keahlian yang memang mereka kuasai, seperti
mengendarai motor, bermain gitar.
Amnesia juga bisa terjadi karena kerusakan struktur otak yang membentuk sistem
limbik, yang mengendalikan emosi dan kenangan.Struktur ini meliputi talamus di pusat otak
dan formasi hipokampus yang berada di lobus temporal otak.
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Konsep Medis Keperawatan

1) Defenisi

Amnesia adalah suatu kondisi yang mengacu pada hilangnya memori, seperti kejadian,
informasi dan berbagai pengalaman. Meski terkadang ada penderita amnesia yang tak tahu
siapa diri mereka, seperti di tayangan film dan televisi, namun secara umum kondisi
itu tidak sampai memicu kehilangan identitas diri.
Gangguan amnestik (amnestic disorder) (biasa disebut amnesia) ditandai oleh penurunan
fungsi ingatan secara dramatis yang tidak berhubungan dengan keadaan delirium atau
demensia. (Anna, Budi.1993)

2) Penyebab

Penyebab dari amnestic disorder secara umum adalah :


1. Salah kenangan (confabulation)
2. Masalah neurologis, seperti tremor dan kejang
3. Penuaan
4. Alkoholism
5. Kerusakan otak, baik karena penyakit atau luka akibat benturan
6. Per tumbuhan otak (yang disebabkan oleh tumor atau infeksi)
7. Infeksi otak, seper ti Lymedisease atau sifilis
8. Depresi atau trauma emosional, trauma otak, histeria dan stroke
9. Obat-obatan, seper ti benzodiazepines dan obat-obatan anestetis
10. Terapi elektrokonfulsif (khususnya yang dilakukan dalam jangka panjang)
11. Obat-obatan anestetis
12. Problem nutrisi (kekurangan vitamin B12) (Anna, Budi.1993)
3) Manifestasi Klinis

Selain masalah dengan recall informasi dan pembentukan kenangan baru, orang-orang
dengan gangguan amnestik sering bingung terhadap waktu dan ruang, yang berarti
bahwa mereka tidak dapat memberitahu pemeriksa di mana mereka atau apa hari
minggu itu . Kebanyakan pasien dengan gangguan amnestik kurang wawasan mereka
kehilangan memori, yang berarti bahwa mereka akan menyangkal bahwa ada sesuatu
yang salah dengan memori mereka meskipun bukti sebaliknya. Orang lain akan
mengakui bahwa mereka memiliki masalah memori, tetapi tidak memiliki reaksi
emosional yang jelas untuk kondisi mereka. Beberapa orang dengan gangguan
amnestik mengalami perubahan kepribadian; mereka mungkin muncul apatis atau
hambar, seakan ciri khas kepribadian mereka telah dicuci keluar dari mereka. Beberapa
orang mengalami gangguan amnestik mereka-reka, yang berarti bahwa mereka mengisi
kesenjangan memori dengan informasi palsu yang mereka yakini benar. Omongan tidak
harus bingung dengan berbohong disengaja. Hal ini jauh lebih umum pada pasien
dengan gangguan amnestik sementara daripada pada orang dengan gangguan amnestik
jangka panjang. Transient global amnesia (TGA) ditandai dengan episode di mana
pasien tidak mampu untuk menciptakan kenangan baru atau mempelajari informasi
baru, dan kadang-kadang tidak dapat mengingat kenangan masa lalu. Episode terjadi
tiba-tiba dan umumnya pendek. Pasien dengan TGA sering muncul bingung atau
bingung. (Anna, Budi.1993)

4) Klasifikasi

1. Emotional/hysterical amnesia (fugue amnesia): hilangnya memori karena trauma


psikologis seperti kejahatan seksual. Kondisi ini biasanya tidak menetap.Anterograde
amnesia: kejadian baru dalam ingatan jangka pendek tidak ditransfer ke ingatan jangka
panjang yang permanen. Penderitanya tidak akan bisa mengingat apapun yang terjadi
setelah munculnya amnesia ini walaupun baru berlalu sesaat.
2. Retrograde amnesia: ketidakmampuan memunculkan kembali ingatan masa lalu yang
lebih dari peristiwa lupa biasa.
3. Lacunar amnesia: ketakmampuan mengingat kejadian tertentu, seperti ingatan jangka
pendek.
4. Posthypnotic amnesia: hilangnya memori yang disebabkan oleh hipnotis. Bisa meliputi
ketakmampuan mengingat peristiwa-peristiwa yang terjadi selama hipnotis atau
informasi yang tersimpan dalam memori jangka panjang.
5. Korsakoff syndrome: hilangnya memori karena kecanduan alkohol kronis,wah pasti ini
biasanya yang tukang mabok.
6. Transient global amnesia: hilangnya memori spontan yang bisa berlangsung antara
beberapa menit hingga beberapa jam dan biasanya dialami oleh orang berusia baya dan
lanjut.
7. Anterograde amnesia merupakan suatu bentuk amnesia dimana peristiwa atau kejadian
baru yang ada dalam ingatan jangka pendek tidak ditransfer ke ingatan jangka panjang
yang permanen. Jenis amnesia ini tidak benar benar kehilangan ingatan tetapi
penderitanya tidak mampu membentuk ingatan baru. Misalnya, seseorang mampu
mengingat hal hal di masa lampau tetapi tidak mampu mengingat hal hal yang terjadi
setelah kecelakaan walau hal tersebut sering dilakukan.
8. Amnesia parsial: ketidakmampuan mengingat beberapa orang dalam jangka waktu 3
tahun bahkan selamanya, kejadian ini biasanya disebabkan oleh seseorang tersebut
mengalami operasi transplantasi sum-sum tulang belakang. Kejadian ini cukup langka
karna tidak banyak orang yang mau untuk melakukan tranplantasi sum-sum tulang
belakang untuk pengobatan penyakit Thalassemia Mayor. (Anna, Budi.1993)

5) Patofisiologi

6) Penatalaksanaan

Tes diagnostik

1. Tes darah untuk amnesia


 Pengujian untuk fungsi tiroid yang rendah. Hal ini dilakukan oleh penilaian hormon tiroid.
 Rendah vitamin B12 juga dapat dideteksi dengan tes darah.
 Tes darah rutin yang menilai total jumlah darah, hati dan fungsi ginjal sering diresepkan
untuk diagnosis penyebab hilangnya memori
2. Scan otak untuk amnesia
A CT scan atau MRI otak sering diresepkan. Hal ini dilakukan untuk mendeteksi stroke,
pendarahan di dalam otak atau cedera kepala yang mungkin telah mengakibatkan amnesia.

3. Tes lainnya untuk amnesia.


 Angiography otak yang mungkin diresepkan.
Tes ini termasuk injeksi bahan pewarna khusus melalui vena di lengan. Ini perjalanan ke
pembuluh darah otak dan gambar direkam. Ini memberikan ide mengenai perdarahan otak atau
stroke yang mungkin telah menyebabkan kehilangan memori.
 Studi pencitraan lain termasuk magnetoencephalography dan PET scan.
 EEG atau electroencephalogram adalah resep untuk mendeteksi aktivitas listrik normal di
otak. Ini sering diagnostik epilepsi.
 Infeksi atau patologi otak lainnya mungkin dapat dideteksi menggunakan penilaian
serebrospinal oleh lumbalis
lubang.
 Metode yang paling penting dari diagnosis termasuk tes Psikometrik atau tes kognitif.
Ada banyak alat-alat yang digunakan untuk mendiagnosa amnesia. Ini melibatkan seri atau
kuesioner dan verbal, audiovisual atau visual tes untuk mendeteksi tingkat kehilangan memori.
Alat yang paling sering digunakan adalah Mini Mental negara ujian (MMSE). Ini umumnya
digunakan untuk mendiagnosa kehilangan memori. Tes lain adalah enam Item Cognitive
Impairment Test (6CIT) atau tes Kingshill. Untuk memori kerugian yang berkaitan dengan
penuaan terutama di rumah sakit pengaturan umum digunakan tes adalah disingkat Mental Test
(AMT)

7) Prognosis
Gangguan amnestik disebabkan oleh alkoholisme umumnya tidak meningkat
secara signifikan dari waktu ke waktu, meskipun dalam sejumlah kecil kasus kondisi
pasien membaik sepenuhnya. Dalam banyak kasus gejala yang parah, dan dalam
beberapa kasus menjamin perawatan jangka panjang bagi pasien untuk memastikan
kebutuhan sehari-hari nya terpenuhi. Zat lain yang disebabkan gangguan amnestik
memiliki tingkat variabel pemulihan, meskipun dalam banyak kasus pemulihan penuh
tidak akhirnya terjadi. Transient global amnesia biasanya sembuh sepenuhnya.
8) Pohon Masalah
Dapat timbul secara segera seperti pada trauma dan penyakit serebrovaskuler. Dapat
juga timbul secara bertahap seperti pada kekurangan nutrisi dan tumor otak. Dursinya
dapat singkat, kurang dari sebulan (amnesia transien) atau lebih dari sebulan (amnesia
persisten).

9) Terapi Modalitas
1. Terapi Okupasi
Seseorang dengan amnesia dapat bekerja dengan seorang ahli terapi okupasional untuk
mempelajari informasi baru untuk menggantikan apa itu hilang, atau menggunakan utuh
kenangan sebagai dasar untuk mengambil dalam informasi baru. Memori pelatihan juga
dapat mencakup berbagai strategi untuk mengorganisir informasi sehingga lebih mudah
untuk mengingat dan untuk meningkatkan pemahaman tentang percakapan diperpanjang.
2. Terapi Kognitif
ini bisa membantu untuk mengidentifikasikan kelakuan yang negative dan tidak sehat dan
menggantikannya dengan yang positif dan sehat, dan semua tergantung dari ide
dalam pikiran untuk mendeterminasikan apa yang menjadi perilaku pemeriksa.
(Maldonado, Butler, dan Speigel, 1998).
3. Terapi kesenian kreatif.
Dalam beberapa referensi dikatakan bahwa tipe terapi ini menggunakan proses kreatif
untuk membantu pasien yang sulit mengekspresikan pikiran dan perasaan mereka. Seni
kreatif dapat membantu meningkatkan kesadaran diri. Terapi seni kreatif meliputi
kesenian, tari, drama dan puisi (Maldonado, Butler dan Speigel, 1998).
Konsep Dasar Medis
1. Pengkajian Keperawatan
1. Identitas
Identitas klien meliputi nama, umur, jenis kelamin, suku bangsa/latar belakang
kebudayaan, status sipil, pendidikan, pekerjaan dan alamat.
2. Keluhan utama
Keluhan utama atau sebab utama yang menyebabkan klien datang berobat (menurut klien dan
atau keluarga). Gejala utama adalah kesadaran menurun.
3. Faktor predisposisi
Menemukan gangguan jiwa yang ada sebagai dasar pembuatan diagnosis serta menentukan
tingkat gangguan serta menggambarkan struktur kepribadian yang mungkin dapat
menerangkan riwayat dan perkembangan gangguan jiwa yang terdapat. Dari gejala-gejala
psikiatrik tidak dapat diketahui etiologi penyakit badaniah itu, tetapi perlu dilakukan
pemeriksaan intern dan nerologik yang teliti. Gejala tersebut lebih ditentukan oleh keadaan
jiwa premorbidnya, mekanisme pembelaaan psikologiknya, keadaan psikososial, sifat
bantuan dari keluarga, teman dan petugas kesehatan, struktur sosial serta ciri-ciri kebudayaan
sekelilingnya. Gangguan jiwa yang psikotik atau nonpsikotik yang disebabkan oleh gangguan
jaringan fungsi otak.
4. Psikososial
Konsep diri :

 Gambaran diri, stressor yang menyebabkan berubahnya gambaran diri karena proses
patologik penyakit.
 Identitas, bervariasi sesuai dengan tingkat perkembangan individu.
 Peran, transisi peran dapat dari sehat ke sakit, ketidak sesuaian antara satu peran dengan
peran yang lain dan peran yang ragu dimana individu tidak tahu dengan jelas perannya, serta
peran berlebihan sementara tidak mempunyai kemmapuan dan sumber yang cukup.
 Ideal diri, keinginann yang tidak sesuai dengan kenyataan dan kemampuan yang ada.
 Harga diri, tidakmampuan dalam mencapai tujuan sehingga klien merasa harga dirinya
rendah karena kegagalannya.
5. Tingkat kesadaran

Kesadran yang menurun, bingung. Disorientasi waktu, tempat dan orang.


10. Memori
Gangguan daya ingat yang baru saja terjadi )kejadian pada beberapa jam atau hari yang
lampau) dan yang sudah lama berselang terjadi (kejadian beberapa tahun yang lalu).
11. Tingkat konsentrasi
Klien tidak mampu berkonsentrasi
12. Kemampuan penilaian
Gangguan ringan dalam penilaian atau keputusan.
(john L miller.www.askep jiwa amnesia.com)

2. Diagnosa Keperawatan
i. Konfusi Akut berhubungan dengan penyakit (psikologis dan Fisik)
ii. Kerusakan Memori berhubungan dengan kerusakan struktural atau kimia ke
bagian otak.

3. Hasil Yang Diharapkan


Konfusi akut
1. NOC memori

- Mengingat informasi baru saja terjadi secara akurat

- Mengingat informasi yang terbaru secara akurat

- Mengingat informasi yang sudah lama secara akurat

Kerusakan memori

2. NOC kognisi

- Komunikasi jelas sesuai usia

- Komunikasi sesuai usia

- Pemahaman tentang makna situasi

- Perhatian

- Konsentrasi

- Orientasi kognisi

- Memori langsung
- Memori baru

- Memori masa lalu

- Memproses informasi

- Menimbang alternatif-alternatif ketika membuat keputusan

- Pengambilan keputusan yang tepat

- Keterampilan perhitungan yang kompleks

4. Intervensi Keperawatan
i. Latihan Memori (4760)
1. Diskusikan dengan pasien atau keluarga yang mengalami masalah ingatan
2. Kenangkan kembali mengenai pengalaman pasien dengan cara yang teapt
3. Beri latihan orientasi misalnya melatih mengenai informasi pribadi dan tanggal
4. Berikan kesempatan untuk berkonsentrasi misalnya bermain kartu dengan
pasangan, dengan cara tepat
5. Sediakan pengingat dengan menggunakan gambar
6. Berikan terapi okupasi
7. Monitor perilaku pasien selama terapi
8. Ajarkan keluarga untuk membantu peningkatan memori
9. Dukung pasien untuk berpartisipasi dalam program kelompok latihan
mengingat
ii. Stimulasi Kognitif (4720)
1. Orientasi klien terhadap waktu, tempat dan orang
2. Rangsang memori dengan mengulang pemikiran terakhir klien
3. Berikan stimulasi lingkungan melalui kontak dengan banyak personil
4. Konsultasikan dengan keluarga dalam rangka membangun dasar kognisi klien
5. Dorong penggunaan program multi stimulasi (misalnya, bernyanyi dan
mendengarkan musik, aktivitas kreatif)
6. Berikan instruksi verbal dan tertulis
7. Gunakan pengulangan untuk menghadirkan benda-benda baru
.
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

2. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai