Askep Amnesia
Askep Amnesia
PENDAHULUAN
TINJAUAN TEORITIS
1) Defenisi
Amnesia adalah suatu kondisi yang mengacu pada hilangnya memori, seperti kejadian,
informasi dan berbagai pengalaman. Meski terkadang ada penderita amnesia yang tak tahu
siapa diri mereka, seperti di tayangan film dan televisi, namun secara umum kondisi
itu tidak sampai memicu kehilangan identitas diri.
Gangguan amnestik (amnestic disorder) (biasa disebut amnesia) ditandai oleh penurunan
fungsi ingatan secara dramatis yang tidak berhubungan dengan keadaan delirium atau
demensia. (Anna, Budi.1993)
2) Penyebab
Selain masalah dengan recall informasi dan pembentukan kenangan baru, orang-orang
dengan gangguan amnestik sering bingung terhadap waktu dan ruang, yang berarti
bahwa mereka tidak dapat memberitahu pemeriksa di mana mereka atau apa hari
minggu itu . Kebanyakan pasien dengan gangguan amnestik kurang wawasan mereka
kehilangan memori, yang berarti bahwa mereka akan menyangkal bahwa ada sesuatu
yang salah dengan memori mereka meskipun bukti sebaliknya. Orang lain akan
mengakui bahwa mereka memiliki masalah memori, tetapi tidak memiliki reaksi
emosional yang jelas untuk kondisi mereka. Beberapa orang dengan gangguan
amnestik mengalami perubahan kepribadian; mereka mungkin muncul apatis atau
hambar, seakan ciri khas kepribadian mereka telah dicuci keluar dari mereka. Beberapa
orang mengalami gangguan amnestik mereka-reka, yang berarti bahwa mereka mengisi
kesenjangan memori dengan informasi palsu yang mereka yakini benar. Omongan tidak
harus bingung dengan berbohong disengaja. Hal ini jauh lebih umum pada pasien
dengan gangguan amnestik sementara daripada pada orang dengan gangguan amnestik
jangka panjang. Transient global amnesia (TGA) ditandai dengan episode di mana
pasien tidak mampu untuk menciptakan kenangan baru atau mempelajari informasi
baru, dan kadang-kadang tidak dapat mengingat kenangan masa lalu. Episode terjadi
tiba-tiba dan umumnya pendek. Pasien dengan TGA sering muncul bingung atau
bingung. (Anna, Budi.1993)
4) Klasifikasi
5) Patofisiologi
6) Penatalaksanaan
Tes diagnostik
7) Prognosis
Gangguan amnestik disebabkan oleh alkoholisme umumnya tidak meningkat
secara signifikan dari waktu ke waktu, meskipun dalam sejumlah kecil kasus kondisi
pasien membaik sepenuhnya. Dalam banyak kasus gejala yang parah, dan dalam
beberapa kasus menjamin perawatan jangka panjang bagi pasien untuk memastikan
kebutuhan sehari-hari nya terpenuhi. Zat lain yang disebabkan gangguan amnestik
memiliki tingkat variabel pemulihan, meskipun dalam banyak kasus pemulihan penuh
tidak akhirnya terjadi. Transient global amnesia biasanya sembuh sepenuhnya.
8) Pohon Masalah
Dapat timbul secara segera seperti pada trauma dan penyakit serebrovaskuler. Dapat
juga timbul secara bertahap seperti pada kekurangan nutrisi dan tumor otak. Dursinya
dapat singkat, kurang dari sebulan (amnesia transien) atau lebih dari sebulan (amnesia
persisten).
9) Terapi Modalitas
1. Terapi Okupasi
Seseorang dengan amnesia dapat bekerja dengan seorang ahli terapi okupasional untuk
mempelajari informasi baru untuk menggantikan apa itu hilang, atau menggunakan utuh
kenangan sebagai dasar untuk mengambil dalam informasi baru. Memori pelatihan juga
dapat mencakup berbagai strategi untuk mengorganisir informasi sehingga lebih mudah
untuk mengingat dan untuk meningkatkan pemahaman tentang percakapan diperpanjang.
2. Terapi Kognitif
ini bisa membantu untuk mengidentifikasikan kelakuan yang negative dan tidak sehat dan
menggantikannya dengan yang positif dan sehat, dan semua tergantung dari ide
dalam pikiran untuk mendeterminasikan apa yang menjadi perilaku pemeriksa.
(Maldonado, Butler, dan Speigel, 1998).
3. Terapi kesenian kreatif.
Dalam beberapa referensi dikatakan bahwa tipe terapi ini menggunakan proses kreatif
untuk membantu pasien yang sulit mengekspresikan pikiran dan perasaan mereka. Seni
kreatif dapat membantu meningkatkan kesadaran diri. Terapi seni kreatif meliputi
kesenian, tari, drama dan puisi (Maldonado, Butler dan Speigel, 1998).
Konsep Dasar Medis
1. Pengkajian Keperawatan
1. Identitas
Identitas klien meliputi nama, umur, jenis kelamin, suku bangsa/latar belakang
kebudayaan, status sipil, pendidikan, pekerjaan dan alamat.
2. Keluhan utama
Keluhan utama atau sebab utama yang menyebabkan klien datang berobat (menurut klien dan
atau keluarga). Gejala utama adalah kesadaran menurun.
3. Faktor predisposisi
Menemukan gangguan jiwa yang ada sebagai dasar pembuatan diagnosis serta menentukan
tingkat gangguan serta menggambarkan struktur kepribadian yang mungkin dapat
menerangkan riwayat dan perkembangan gangguan jiwa yang terdapat. Dari gejala-gejala
psikiatrik tidak dapat diketahui etiologi penyakit badaniah itu, tetapi perlu dilakukan
pemeriksaan intern dan nerologik yang teliti. Gejala tersebut lebih ditentukan oleh keadaan
jiwa premorbidnya, mekanisme pembelaaan psikologiknya, keadaan psikososial, sifat
bantuan dari keluarga, teman dan petugas kesehatan, struktur sosial serta ciri-ciri kebudayaan
sekelilingnya. Gangguan jiwa yang psikotik atau nonpsikotik yang disebabkan oleh gangguan
jaringan fungsi otak.
4. Psikososial
Konsep diri :
Gambaran diri, stressor yang menyebabkan berubahnya gambaran diri karena proses
patologik penyakit.
Identitas, bervariasi sesuai dengan tingkat perkembangan individu.
Peran, transisi peran dapat dari sehat ke sakit, ketidak sesuaian antara satu peran dengan
peran yang lain dan peran yang ragu dimana individu tidak tahu dengan jelas perannya, serta
peran berlebihan sementara tidak mempunyai kemmapuan dan sumber yang cukup.
Ideal diri, keinginann yang tidak sesuai dengan kenyataan dan kemampuan yang ada.
Harga diri, tidakmampuan dalam mencapai tujuan sehingga klien merasa harga dirinya
rendah karena kegagalannya.
5. Tingkat kesadaran
2. Diagnosa Keperawatan
i. Konfusi Akut berhubungan dengan penyakit (psikologis dan Fisik)
ii. Kerusakan Memori berhubungan dengan kerusakan struktural atau kimia ke
bagian otak.
Kerusakan memori
2. NOC kognisi
- Perhatian
- Konsentrasi
- Orientasi kognisi
- Memori langsung
- Memori baru
- Memproses informasi
4. Intervensi Keperawatan
i. Latihan Memori (4760)
1. Diskusikan dengan pasien atau keluarga yang mengalami masalah ingatan
2. Kenangkan kembali mengenai pengalaman pasien dengan cara yang teapt
3. Beri latihan orientasi misalnya melatih mengenai informasi pribadi dan tanggal
4. Berikan kesempatan untuk berkonsentrasi misalnya bermain kartu dengan
pasangan, dengan cara tepat
5. Sediakan pengingat dengan menggunakan gambar
6. Berikan terapi okupasi
7. Monitor perilaku pasien selama terapi
8. Ajarkan keluarga untuk membantu peningkatan memori
9. Dukung pasien untuk berpartisipasi dalam program kelompok latihan
mengingat
ii. Stimulasi Kognitif (4720)
1. Orientasi klien terhadap waktu, tempat dan orang
2. Rangsang memori dengan mengulang pemikiran terakhir klien
3. Berikan stimulasi lingkungan melalui kontak dengan banyak personil
4. Konsultasikan dengan keluarga dalam rangka membangun dasar kognisi klien
5. Dorong penggunaan program multi stimulasi (misalnya, bernyanyi dan
mendengarkan musik, aktivitas kreatif)
6. Berikan instruksi verbal dan tertulis
7. Gunakan pengulangan untuk menghadirkan benda-benda baru
.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA